Akademisi: Wali Kota Bandung Harus Berpengalaman dan Berani

bakal calon wali kota bandung - fgd utc dago hotel

Focus Group Discussion: Dihadiri Para Calon Wali Kota Bandung, Asep Mulyadi, Sonny Salimi dan

BANDUNG, Prolite – Dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Dr. Yusa Djuyandi, ., , menyampaikan calon wali kota Bandung adalah orang yang sudah berpengalaman dan berani.

“Kalau saya melihat mau itu politisi, mau itu praktisi ya mereka (calon wali kota Bandung,red) harus punya pengalaman,” jelas Yusa usai FGD bertema  “Bebenah Bandung: Kampung Kota, Kesejahteraan & Kepemimpinan Daerah menuju Indonesia Emas 2045”.

Alasannya kata Yusa, politisi tidak berpengalaman kurang bagus juga karena nantinya dia saat menjabat wali kota Bandung hanya bisa berucap dan janji-janji manis.

“Tapi kalau dia punya pengalaman saya kira ini bisa jadi nilai lebih, praktisi pun sama. Praktisi punya pengalaman,” tutur Yusa, di UTC Dago Hotel, Jl. Ir. H . Djuanda No. 4, Kota Bandung, Rabu (19/6/2024).

Selain itu wali kota Bandung pun harus pemberani, memiliki gebrakan-gebrakan baru.

“Masyarakat sekarang tidak butuh janji muluk lagi tapi perbanyak lapangan kerja, anak bisa sekolah, guru berkualitas, sarana prasarana sama semua. Tidak ada yang favorit,” ujarnya.

bakal calon wali kota bandung - fgd utc dago hotel

Dari ketiga calon yang hadir dalam  FGD itu yakni Dr. H. Sonny Salimi, ., M.T. (Direktur Utama Perumda Tirtawening),  H. Erwin, S.E., . (Anggota DPRD Kota Bandung), dan H. Asep Mulyadi (Anggota DPRD Kota Bandung).

Menurut Yusa ketiga calon ini memiliki keinginan kuat kendati mereka terbilang masih baru dibanding Atalia Praratya yang sudah mendampingi kang Emil (Ridwan Kamil) menjadi wali kota dan gubernur.

Begitu pun Farhan merupakan selebritis politisi sehingga sudah cukup populer.

“Meskipun yang dua menjadi anggota DPRD , dan Pak Sonny Dirut PDAM,” tutup Direktur Eksekutif Polsight itu mengakhiri.

Narasumber lain pun seperti Pakar Ilmu Politik Unpad Mudiyati Rahmatunnisa, Ph.D., Guru Besar Ilmu Politik UPI Prof. Dr. Cecep Darmawan, dan Tokoh Masyarakat Kota Bandung Herru Joko.

Mengaku sepakat ada banyak permasalahan di kota Bandung yang harus diselesaikan di antaranya kemiskinan, pendidikan, kesehatan.

Sementara itu bakal calon wali kota Bandung H Asep Mulyadi mengaku sangat bersyukur ada agenda FGD tersebut. Pasalnya dengan kegiatan ini ada masukan-masukan dari akademisi untuk pemimpin kota Bandung ke depan.

“Karena walau bagaimanapun kita adalah pentahelik ya. Akademisi adalah salah satu hal yang membuat kita juga masukan-masukan buat kami nanti bagaimana masalah-masalah di kota Bandung yang harus kita selesaikan. Dan hari ini bagus beberapa narasumber memberikan peta masalah yang harus diselesaikan, kemudian ide-ide ke depan. Saya pikir ini masukan yang bagus buat kami para bakal calon wali kota,” ucap Asep usai FGD di UTC Dago Hotel, Jl. Ir. H . Djuanda No. 4, Kota Bandung, Rabu (19/6/2024).

Asep pun mengaku pada saat ia terpilih menjadi legislatif kemarin sempat keliling ke masyarakat, ia mendapat aspirasi dari masyarakat. Bahwa memang hari ini masalah ekonomi menjadi bagian yang harus menjadi perhatian khusus bagi wali kota ke depan. Apalagi menghadapi tahun 2025.

“Saya pikir ekonomi ini akan semakin berat. Betul ya, laju pertumbuhan ekonomi itu tumbuh hampir 5%, tapi kenyataannya hari inilah banyak juga perusahaan-perusahaan yang justru margin netnya itu makin kecil. Artinya menunjukkan bahwa beban masyarakat kan semakin berat,” ucapnya.

Pemerintah kota ke depan lanjut Asep harus lebih banyak lagi mengembangkan peluang lapangan kerja.

“Diperbanyak tuh job fair tapi bukan sekedar pelaksanaan job fair, tapi bagaimana menyambungkan dinas terkait menjadi teman bagi para pencari pekerja, juga bagi para pengusaha. Karena pengusaha ini juga tantangannya besar ke depan. Mereka harus terus struggle kemudian stabil menghadapi beberapa masalah ini sehingga menciptakan lapangan pekerjaan baru,” paparnya.

Masih kata Asep, bukan hanya lapangan pekerjaan baru, pemerintah juga harus memberikan ruang supaya peluang wirausaha ini dikembangkan secara masif, secara besar. Karena peluang wirausaha jauh lebih besar dibandingkan dengan peluang lapangan kerja.

“Tinggal bagaimana perubahan-perubahan mindset dikembangkan. Kemudian diadakan juga program-program ekonomi buat masyarakat,” paparnya bakal calon wali kota Bandung dan politisi PKS ini.

Bakal calon wali kota Bandung lainnya dari partai Gerindra Sonny Salimi menyampaikan terkait masalah kepadatan penduduk terjadi di setiap kota tidak hanya di Kota Bandung.

Karenanya saat ini pembangunan bukan lagi bersifat horizontal tetapi harus vertikal. Dan hal seperti ini harus didorong sehingga perencanaan kota bisa dilaksanakan dengan baik seperti yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini semisal pengadaan program rumah deret.

“Tapi kata kuncinya menurut untuk menyelesaikan banyak persoalan yang itu tadi harus ada kolaborasi. Ada penegakan aturan. Kalau memang belum tersedia aturannya kita buat. Pasti ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan aturan ataupun budaya atau perubahan perilaku, tapi harus dengan kebutuhan dana, membangun infrastruktur kan tidak dengan regulasi, membangun infrastruktur harus dengan uang,” ujar Sonny.

Lain lagi dengan calon wali kota lainnya yakni H. Erwin, S.E.,. menyatakan bahwa kota Bandung butuh pemimpin yang berani. Pasalnya peraturan yang ada sudah bagus.

“Perda bagus, regulasi bagus, tinggal pemimpin yang berani. Saya siap membenahi ini semua, ini perlu eksekusinya karena perda kemiskinan ada, perda kreatif, perda ada kemajuan ada tinggal implementasi, kolaborasi semua untuk membereskan dari hulu sampai hilir,” ucapnya.




PKS Sudah 80% Lakukan Safari Politik ke Partai Parlemen dan Non Perlemen

PKS safari politik ke ppp

PKS Sudah 80% Lakukan Safari Politik ke Partai Parlemen dan Non Perlemen

BANDUNG, Prolite – DPD PKS kembali melakukan safari politik. Kali ini PKS menjalin komunikasi dengan partai yang tidak mendapatkan kursi di DPRD Kota Bandung, salah satunya, PPP Kota Bandung yang dikunjungi PKS Kota Bandung pada Sabtu (14/6/2024) sore.

“Kita ingin bersilaturahmi (safari politik, red) dengan semua partai, baik parlemen maupun non parlemen supaya membangun kebersamaan, ” ungkap Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama.

Saat ini, ungkapnya, komunikasi dengan seluruh partai di parleman secara informal sudah dilakukan. Secara formal, safari politik sudah mencapai 80 persen. Sementara dengan partai non parlemen, secara formal sudah dilakukan dengan Partai Buruh dan PPP.

“Kita sampaikan ke mereka mudah- mudahan setelah pertemuan bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama dalam bentuk konkret, yakni koalisi dengan kesepahaman yang sama, ” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya mengajak PPP untuk berkolaborasi dalam membangun Bandung.

“Untuk membangun Kota Bandung itu perlu kolaborasi dan kerja sama. Kita mengajak semua elemen termasuk partai di parlemen maupun non parlemen bahwa untuk membangun Kota Bandung itu,” ungkapnya.

PKS safari politik ke ppp

Kendati PKS Kota Bandung memiliki tiket untuk maju di Pilwalkot. Namun, untuk membangun Kota Bandung tidak bisa dikerjakan sendiri oleh PKS dan diperlukan kolaborasi serta komunikasi.

Hal ini pun, ungkapnya, berlaku dengan partai non parlemen. “Iya ada kesepahaman, tergantung hasil pembicaraan dengan mereka (partai non parlemen, red), kita ajak. Intimnya untuk membangun Kota Bandung, ” tuturnya.

“Mudah-mudahan mereka bisa gabung. Meski mereka tidak punya kursi, tapi kan punya suara punya dan simpul simpul suara dan itu bisa memperkuat jaringan kita, ” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Kota Bandung Lia Nurlaela mengatakan, inti dari pertemuan tersebut dari 10 partai non parlemen, mungkin PKS lebih membidik PPP untuk menjalani silaturahmi pertama. Alasannya kemungkinan karena PKS menganggap, meski PPP tidak ada di parlemen, namun merupakan salah satu partai tertua dan pengalaman PPP bisa diterima oleh masyarakat.

Kemudian, kata Lia, PPP dan PKS memiliki visi yang lebih sama, memperjuangkan kepentingan umat. Selain itu, saat ini pun di Kota Bandung terdapat agenda Pilkada sehingga pertemuan ini juga untuk menjajaki koalisi. “Mudah-mudahan PPP bisa turut berkoalisi, ” jelasnya.

Untuk calon, kata Lia, di pertemuan tersebut PKS tidak memunculkan nama karena memang masih sama. PKS memiliki dua calon yakni Asep Mulyadi dan Siti Muntamah Oded. Diharapkan, awak bulan nanti lebih akan mengecurut namanya.

“Jadi pertemuan ini pertama silaturahmi dan kedua mengajak berkoalisi karena memiliki dasar yang sama, ” terangnya.

Terkait koalisi, Lia mengatakan PPP saat ini masih terus bersilaturahmi dengan partai lain. PPP secara kebijakan politik masih belum memberikan jawaban yang pasti.

“Tapi intinya, PPP dengan siapa pun akan silaturahmi, dengan siapa lain dilakukan, ” ungkapnya.

Lia mengaku langkah PPP dalam berkoalisi akan lebih hati-hatu. Pasalnya, PPP tidak ada di parlemen dan ingin mengusung calon yang betul betul memberikan perubahan, memperjuangkan kepentingan umat dan juga bisa menjadi pemenang, ” pungkasnya.

Ahmad mengatakan, safari politik dan pertemuan PKS Kota Bandung dengan PPP Kota Bandung digelar kantor DPC PPP Kota Bandung di Jalan Jendral Sudirman Gang Ibu Karees.




Arfi Rafnialdi: Saya Mengenal Ummi dan Kang Asmul, Sosok Kompeten Bangun Kota Bandung

Arfi Rafnialdi

Arfi Rafnialdi: Saya Mengenal Umi dan Kang Asmul, Sosok Kompeten Bangun Kota Bandung

BANDUNG, Prolite – Salah satu kandidat bakal calon Wali Kota Bandung di Pilkada 2024 dari partai Golkar Arfi Rafnialdi mengatakan mengenal bacawalkot dari PKS Ummi Siti Muntamah Oded dan Asep Mulyadi.

Arfi Rafnialdi menilai kedua sosok tersebut kompeten menjadi pemimpin Kota Bandung lima tahun ke depan.

“Saya kenal keduanya dan beliau-beliau adalah orang yang sangat kompeten dan punya niatan mulia membangun kota. Tapi tentu saya sebagai kader Golkar ada mekanisme internal oleh PKS harus kita hormati sampai siapa yang dipilih. Yang pasti kandidat harus siap dicalonkan dan siap dijodohkan dan keputusan politik itu sepenuhnya bukan di kandidat tapi di DPP,” jelas Arfi Rafnialdi usai pertemuan dengan PKS di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Rabu (11/6/2024) malam.

Pertemuan itu sendiri kata Arfi, sebagai upaya melengkapi 7 kursi Golkar di DPRD Kota Bandung sehingga bisa memenuhi syarat. Selain itu berkomunikasi dengan para kandidat dilakukan supaya bisa dapat perjodohan.

“Hari ini seru tadi disampaikan chemistry terjalin karena memang suasana akrab, ngobrol hangat, ketawa bercanda, dan dalamnya pun ada kesamaan gagasan untuk membangun kota Bandung,” ujar kang Arfi sapaan akrabnya.

Arfi pun menjelaskan bahwa kota Bandung 20 tahun ke depan sedang dipersiapkan dalam RPJPD 2045 harus ada perubahan signifikan. Nah kalau sama saja, berarti tidak ada program yang terasa untuk masyarakat.

Alasan itulah Golkar merasa cocok dengan PKS, pasalnya gagasannya sebangun dan iti didasarkan kecocokan platfrom ideologi kedua belah pihak antara partai Golkar dan PKS.

“Dua duanya cocok kelihatan ini lemon kuning dan jeruk kuning makin menyegarkan kan,” imbuhnya.

Disinggung koalisi di Kota Bandung apakah akan sama dengan di pusat yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) Arfi Rafnialdi mengatakan bisa saja, namun bisa juga koalisi terjadi dengan partai di luar KIM.

“DPP dalam halal bihalal bulan Syawal lalu pun sudah kehadiran ketua DPP PPP pak Mardiono, padahal kita tahu Pilpres tidak bersama koalisi Indonesia maju. Jadi kami sudah dicontohkan pimpinan di DPP bahwa komunikasi dengan partai politik di luar koalisi Pilpres sangat memungkinkan,” ucapnya.

“Karena bagaimanapun orientasi kita ini end user, pasangan politik ini bagaimana warga dapat manfaat sebesar-besarnya jadi jangan hanya pengen menangnya tapi bisa apa yang bisa deliver ke masyarakat. Makanya kami mencari kawan koalisi dan jodoh untuk membangun kota Bandung bukan hanya KIM tapi partai diluar itu,” pungkasnya.

Sementara itu tugas Arfi Rafnialdi sendiri sebagai kandidat bacawalkot yang diberi surat tugas oleh partai Golkar dan Demokrat diminta harus berkomunikasi dengan partai lain.

“Pekan lalu surat tugas dari Demokrat Insyaa Allah partai lain menyusul. Demokrat memang belum bentuk MoU tapi surat tugas sebagai bacawalkot sudah ada. Demokrat paham saya ini kader Golkar yang mendaftar via Demokrat, dan surat tugas itu kemungkinan juga untuk berkoalisi pengusungannya,” terangnya.




Bukan Pertemuan Biasa, Silahturahmi Partai Golkar dan PKS Penuh Canda Tawa

koalisi partai (golkar-pks)

Partai Golkar Bangun Komunikasi dengan PKS

BANDUNG, Prolite – Perkuat koalisi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Bandung bersama DPD PKS menggelar silaturahmi politik di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (11/6/2024) malam.

Ketua DPD Partai Golkar, Edwin Senjaya membenarkan, pertemuan itu bukan sekadar pertemuan biasa.

“Tidak ada yang biasa-biasa saja, pasti luar biasa. Alhamdulillah hari ini dari Partai Golkar bertemu kembali, bersilahturahmi dengan saudara-saudara kita dari PKS Kota Bandung yang diikuti juga dua bacawalkot Partai Golkar Kang Arfi Rafnialdi dan saya sendiri,” kata Edwin usai pertemuan.

Edwin menyampaikan sebagai kandidat mendapat tugas membangun komunikasi dengan partai lain terlebih dengan partai PKS.

Namun demikian belum ada kesepakatan resmi kedua partai ini untuk berkoalisi di Pilwalkot Bandung. Hanya saja, kata Edwin kedua partai sudah menemukan kecocokan dalam gagasan-gagasan membangun Kota Bandung.

koalisi partai (golkar-pks)

“Ada chemistry yang luar biasa dan Insya Allah ini bukan pertemuan terakhir. Kita akan mendalami lebih lanjut komunikasi lebih intens karena banyak hal yang perlu kita bahas ke depan, ” ungkapnya.

Kata Edwin, selain silaturahmi dengan PKS membahas kemungkinan koalisi di Pilwalkot Bandung, kesepakatan koalisi yang sebelumnya sudah terjalin antara Partai Golkar, Partai Gerindra dan PSI tidak akan lepas terlebih sudah menandatangani MoU. Dan Edwin tidak menampik jika ada rencana untuk membuat koalisi besar di Pilwalkot Bandung.

“Kita sangat berharap kalau bisa menuju koalisi besar kenapa tidak. Kemungkinan untuk menang bisa lebih besar lagi kan. Membangun Kota Bandung tidak bisa sendiri. tetap harus bekerja sama dengan semua pihak, ” tandasnya.

Edwin menegaskan, bahwa partai Golkar dan PKS sama-sama partai besar, PKS meraih perolehan suara di DPRD Kota Bandung sebanyak 11 kursi sebaliknya partai Golkar raih perolehan suara terbanyak di DPRD RI, atau sebanyak 102 kursi.

” Tetapi kita terbuka dengan siapa pun bahkan lawan kotak kosong pun sangat memungkinkan,” ucap Edwin.

Dalam kesempatan itu Edwin pun menyampaikan bacawalkot Bandung dari partai Golkar yang telah menerima surat tugas ada 3 kandidat yakni Edwin Senjaya, Arfi Rafnialdi, dan Atalia Praratya. Namun ada juga nama Juanda dan Akbar, hanya saja Edwin belum tahu apakah kedua nama itu sudah menerima surat tugas atau belum.

“Kita betul-betul menunggu penetapan DPP, siapa kandidat yang akan ditetapkan untuk menjadi calon kepala daerah di kota Bandung. Sama halnya dengan PKS kita ada harapan posisi Wali Kota atau B1,” ucapnya.

Sementara itu Ketua DPD Partai PKS Ahmad Rahmat Purnama mengatakan pertemuan dengan partai Golkar hangat, cair, saling bercanda sehingga terbangun chemistry.

“Artinya harapan kita membangun kota Bandung lebih baik. Kita sengaja berkolaborasi dan kerja sama, partai Golkar ini nasionalis religius dan PKS religius nasionalis, cocok kan kenapa tidak,” ungkap Ahmad.

Pertemuan ini kata dia perlu ditindaklanjuti lebih detail, lebih teknis konstruksi koalisi atau konstruksi kerjasamanya lebih baik agar ada kesepahaman.

Soal posisi sendiri kata Ahmad, PKS memiliki tiket untuk mengusulkan cawalkot bahkan pasangan cawalkot dan cawawalkot atau B1 maupun B2 .

“Memang kami ditugaskan DPP mengambil posisi B1. Ini kita komunikasi ke semua partai termasuk Golkar, tapi kan perkembangan kita pastikan sangat dinamis. DPP juga akan melihat perkembangan seperti apa ke depan. Yang penting kan pasangan itu cocok dan menang,” ungkapnya.

Ahmad sendiri belum bisa menyebutkan partai mana yang cocok koalisi dengan PKS, kendati dengan partai Golkar memiliki kesamaan historis dan ideologis.

Lanjutnya, PKS sudah silaturahmi 80 persen semua partai baik masuk ke parlemen maupun yang tidak. Dua partai yang belum formal ditemui yakni Demokrat dan PSI.




Versi Polsight Sonny Salimi Masuk Bakal Calon Wali Kota Bandung

Sonny Salimi - polsight

Pengamat Unpad: Sonny Salimi Sosok Kuda Hitam

BANDUNG, Prolite – Lembaga Survei Polsight menyebut nama Sonny Salimi dalam hasil survei Bakal Calon Wali Kota Bandung yang dilakukannya.

Nama Sonny berada di posisi enam dari sembilan nama bakal calon Wali Kota Bandung dengan raihan 4,50 persen dari total 400 responden.

Munculnya nama Sonny dalam jajaran hasil survei cukup mengejutkan. Apalagi nama Sonny berjejer dengan nama-nama beken yang telah malang melintang di dunia politik seperti Atalia Praratya, Muhammad Farhan, Edwin Senjaya, hingga Siti Muntamah Oded.

“Munculnya nama Sonny Salimi pada pertanyaan terbuka survei ini cukup mengejutkan mengingat nama tersebut baru muncul sebagai salah satu bakal calon Walikota Bandung yang mencalonkan diri melalui Partai Gerindra” ujar, Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi

Pada simulasi tertutup Bakal Calon Wali Kota Bandung, hasil survei menunjukan elektabilitas M. Farhan mendapat persentase paling tinggi yakni sebesar 29,00 persen, diikuti Siti Muntamah 14,25 persen, Erwin 13,50 persen, Edwin Senjaya 7,25 persen, Asep Mulyadi 7,25 persen, Sonny Salimi 4,50 persen, Dandan Riza Wardana 4,00 persen, Arfi Rafnialdi 1,50 persen. Sementara itu, 18,75 persen masyarakat belum mempunyai pilihan Calon Wali Kota Bandung.

“Dalam simulasi tertutup ini kami tidak mencantumkan nama Atalia Praratya karena santer terdengar beliau tidak akan maju menjadi calon walikota Bandung” ungkap Yusa.

Yusa menambahkan, survei yang dilakukan pada 20-24 Mei 2024 itu memiliki margin eror 4,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Yusa tak menampik jika hasil survei masih bersifat dinamis hingga 2 bulan ke depan.

Sonny Salimi sendiri baru ikut daftar dan menyerahkan berkas syarat untuk penjaringan bakal calon walikota ke Partai Gerindra Kota Bandung pada 8 Mei 2024. Hal itu menguatkan jika sosok Sonny telah mendapat dukungan dan dorongan untuk maju di pesta demokrasi meski belum muncul ke publik.

“Perubahan pilihan masih tinggi, hal ini ditunjukkan dengan angka 71,25 persen responden mungkin mengubah pilihan. Masih dinamis dan terbuka bagi semua calon,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjajaran (Unpad), Mudiyati Rahmatunnisa menilai munculnya nama Sonny Salimi merupakan hal yang wajar.

Sonny Salimi merupakan sosok yang tidak asing di kalangan profesional maupun warga Kota Bandung. Apalagi, Sonny Salimi telah menjabat sebagai Direktur Utama Perumda Tirtawening melewati 3 masa kepemimpinan Wali Kota Bandung yang berbeda.

Sonny Salimi dinilai bisa menjadi ‘Kuda Hitam’ di Pilkada 2024 Kota Bandung mengingat penerimaan masyarakat terhadap kalangan profesional cukup tinggi.

Hal itu selaras dengan hasil survei Polsight dimana ada tiga latar belakang Calon Wali Kota Bandung yang dinilai cocok untuk memimpin Kota Bandung mulai dari tokoh agama (26,50 persen), politisi (26,25 persen), dan akademi atau profesional sebesar persen.

“Mungkin sosok seperti beliau lah yang akan menjadi kuda hitam dalam kontestasi Pilkada Kota Bandung 2024 ini karena kalangan profesional mendapat angka penerimaan yang cukup tinggi untuk memimpin Kota Bandung” kata Mudiyati.




Pengalaman Sebagai Istri Wali Kota, Ummi Oded Siap Pimpin Kota Bandung

Siti Muntamah - Ummi Oded - PKS

Pengalaman Sebagai Istri Wali Kota, Ummi Oded Siap Pimpin Kota Bandung

BANDUNG, Prolite – Siti Muntamah Oded ( Ummi Oded) menyatakan siap maju di Pemilihan Wali Kota Bandung 2024 mendatang setelah terpilih menjadi salah satu bakal calon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ummi Oded sapaan akrabnya mengaku siap mengemban amanah memimpin Kota Bandung untuk meneruskan kebaikan yang telah ditorehkan Oded M Daniel suaminya sekaligus mantan Wali Kota Bandung periode 2020-2024

“Jabatan itu tidak diminta, tapi saat diberi tidak menghindar. Saat PKS memberikan amanah kepada saya untuk menjadi bakal calon Walikota, Insya allah saya siap mengemban sebaik-baiknya. Sekuat tenaga, pikiran dan kemampuan. Tentu didukung oleh semua masyarakat, kader, simpatisan dan elemen lain yang terlibat.” ungkap Ummi Oded bersemangat.

Amanah dari warga Kota Bandung itu sesuai dengan program-program yang ia perjuangkan kepada warga saat kampanye Pemilu 2024. Pengalaman lulusan Administrasi Pemerintahan Universitas Pasundan Bandung itu saat mendampingi almarhum Walikota Bandung Oded M. Danial itu tahu betul apa yang menjadi direction untuk mewujudkan Bandung kedepan lebih baik.

Siti Muntamah - Ummi Oded - PKS

“Sejak mendampingi Almarhum, dari wakil wali kota hingga wali kota Bandung, rangkaian saya di DPRD Provinsi Jawa Barat hingga beragam amanah pengurus di berbagai lini mulai dari PKK, YKI, Puspaga dan lainnya menjadikan modal pengalaman untuk kesejahteraan warga Bandung, Insya Allah,” Sambungnya.

Program yang telah disusun meliputi jaminan layanan dasar publik. Selama lima tahun terakhir di DPRD Provinsi Jawa Barat, Ummi Siti Oded dipercaya menangani isu seputar kesejahteraan rakyat di komisi 5 seperti pendidikan, kesehatan, pemuda dan sebagainya.

Kedua isu diawal ditambah rangsangan ekonomi penunjang kesejahteraan warga ia yakini menjadi kunci untuk membangun Kota Bandung yang jauh lebih baik, aman-nyaman dan humanis.

“Insya allah semua untuk Bandung yang tercinta, untuk Bandung yang jauh lebih baik, aman nyaman untuk semua” ungkapnya.

Masih kata Ummi, dirinya sudah mendapat banyak dukungan dari warga untuk memimpin Kota Bandung.

“Jadi saat saya berkampanye untuk menjadi calon anggota DPR RI, amanah dari warga khususnya para pendukung saya itu memang bermunculan, bersahutan, menyampaikan harapan bahwa sudah saatnya perempuan menjadi pemimpin Kota Bandung,” ungkap Ummi Oded, di Bandung.

“Sesuai perjuangan saya sejak lama bahwa Bandung harus Harmonis, Unggul, Mandiri, Sejahtera. Dan itu diawali dari ketahanan keluarga,” ungkapnya.




Demokrat: Arfi Rafnialdi Punya Kapasitas Pimpin Kota Bandung

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir - Partai Demokrat - Pilwalkot Bandung

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Bandung ke Partai Demokrat

BANDUNG, Prolite – Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama menilai, bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung Arfi Rafnialdi adalah sosok yang punya kapasitas pimpin Kota Bandung.

Hal itu ia sampaikan usai Arfi Rafnialdi menyerahkan formulir penjaringan Bacawalkot Bandung kepada Partai Demokrat di Kantor DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Jalan Cijagra, Kota Bandung, Jumat (24/5/2024).

Menurut Aan, Arfi mempunyai lataberlakang akademis dan pengalaman dalam birokrasi yang mumpuni.

“Saya mengenal (Arfi Rafnialdi) sudah lama. Saya di dewan dari 2014 saat itu Kang Arfi jadi tim kebijakan pak Ridwan Kamil. Saya sering komunikasi, ngobrol. Saya kira Kang Arfi punya wawasan baik, basic akademisnya layak, bagus, memahami tentang Bandung. Apalagi dia juga menjadi tim pak Gubernur (Ridwan Kamil) saya kira beliau mumpuni,” ucap Aan.

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir - Partai Demokrat - Pilwalkot Bandung

Aan menuturkan, Partai Demokrat memang sudah membuka penjaringan bacawalkot sejak April lalu. Ia pun menegaskan, proses penjaringan diharapkan bisa melahirkan figur terbaik untuk Kota Bandung.

“Partai Demokrat sudah buka sejak April dan sudah ada dua nama dengan Kang Arfi Rafnialdi. Hari ini kami berterima kasih atas kehadirannya daftar di Partai Demokrat,” tutur Aan.

“Saya sebagai ketua DPC merasa senang Pilwalkot di depan mata ini, Partai Demokrat menargetkan menang sehingga dengan banyak calon yang daftar membuat kita mudah mencari siapa yang bakal dipinang oleh Partai Demokrat,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Arfi mengapresiasi langkah Partai Demokrat yang membuka pintu bagi semua pihak untuk berkontestasi di Pilwalkot Bandung.

“Dalam Pilwalkot ini banyak pihak yang punya itikad baik untuk memperbaiki Kota Bandung. Seperti Partai Demokrat yang membuka kesempatan para tokoh yang mau maju dan ini gayung bersambut. Alhamdulillah karena Partai Demokrat memberikan kesempatan kepada para tokoh yang peduli dan punya kapasistas dan mau maju di Pilwalkot pendaftaran ini diperbolehkan orang di luar Partai Demokrat,” tutur Arfi.

Arfi tak menampik upayanya tersebut sekaligus bagian dari ajakan kepada Partai Demokrat untuk ikut bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Sebab sebelumnya, Partai Golkar, PSI dan Gerindra sudah mendeklarasikan untuk berkoalisi pada Pilwalkot 2024.

Arfi Rafnialdi Serahkan Formulir - Partai Demokrat - Pilwalkot Bandung

“Golkar, Gerindra, PSI ini adalah tulang punggung Koalisi Indonesia Maju. Tadi salah satu poin dalam kesepahaman kemarin ditugaskan juga membuka komunikasi dengan partai politik lain. Bahasa tersiratnya kami rindu Demokrat gabung, rindu bersama lagi dengan Demokrat. Jadi saya langsung hadir ke kantor DPC Demokrat dan diterima dengan baik dalam rangka menyerahkan formulir dan silahturahmi dengan para pengurus,” paparnya.

Sebagai bacawalkot, Arfi mengaku terus melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan bertemu dengan para tokoh Kota Bandung. Ia pun banyak mendengar masukan dan aspirasi dari masyarakat tentang kondisi Kota Bandung saat ini.

Salah satu isu yang paling banyak dikeluhkan yakni, masalah transportasi, pengelolaan sampah dan ekonomi.

“Sambil berproses melakukan komunikasi politik, tugas saya meningkatkan elektabilitas, sosialisasi menyampaikan dan menerima gagasan dari banyak warga. Baik masyarakat, akademisi, praktisi profesional, politisi yang punya kecintaan dan kepedulian terhadap Kota Bandung. Banyak sekali (aspirasi) dalam setiap pertemuan, saya mencatat semua masukan untuk kota,” jelasnya.




Koalisi 3 Partai: Golkar, Gerindra, PSI Siap Menangkan Wali Kota Bandung

koalisi 3 partai

Koalisi 3 Partai: Siapapun Yang Diusung Akan Diperjuangkan Menang

BANDUNG, Prolite – Kontestasi pemilihan kepala daerah Kota Bandung mulai memanas. Setelah sebelumnya PKS berkoalisi dengan Nasdem. Kini koalisi 3 partai Golkar, Gerindra, dan PSI resmi berkolaborasi.

Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya menatakan pertemuannya petang ini sebagai tindak lanjut komunikasi dan pertemuan-pertemuan sebelumnya yang telah dilakukan. Ketiga partai ini sepakat melakukan pertemuan dan menguatkan komunikasi itu dalam bentuk nota kesepakatan kerjasama.

“Kami masing-masing Golkar, Gerindra, PSI (koalisi 3 partai) juga mendapat arahan dari DPP (Dewan Pengurus Pusat)untuk membangun dan meneruskan koalisi Indonesia maju di tingkat pusat ke level kabupaten dan kota. Alhamdulillah hari ini bisa kami hadirkan,” ujar Edwin, di jalan Asia Afrika Kota Bandung, Kamis (22/5/2024).

Tetapi kata Edwin, tidak menutup kemungkinan jika ke depan masih ada partai yang akan bergabung untuk bersama-sama selain koalisi 3 partai ini untuk berjuang menyukseskan kandidat yang diusungnya, sayangnya pada pertemuan itu para petinggi partai di koalisi 3 partai ini tidak menyebut figur siapa yang akan diusung menjadi calon wakil wali kota ataupun wakilnya.

koalisi 3 partai

“Tetapi yang kami bangun adalah koalisi ya (koalisi 3 partai), kesepakatan kerja sama terlebih dahulu. Karena masalah figur kami masih menunggu dari DPP masing-masing, walaupun partai Gerindra ada 10 nama, Golkar ada 3 nama, PSI, yang terpenting tujuan kita membentuk koalisi menghadapi kontestasi pilkada yang akan datang,” tandasnya.

Disinggung ketidakhadiran partai Demokrat padahal tingkat pusat masuk dalam koalisi Indonesia maju, kata Edwin kemungkinan dalam waktu dekat akan menyusul.

“Bukan tidak hadir tetapi ada yang harus diselesaikan masalah internal terlebih dahulu, pada prinsipnya komunikasi terus dibangun Insyaa Allah ke depan tidak menutup kemungkinan ada partai-partai bergabung dan kerja sama dengan koalisi ini,” ujarnya.

“Tentu koalisi Indonesia maju sesuai dengan pusat tapi kota Bandung kita buka untuk semua pihak bisa bergabung, kerja sama, bersinergis, kolaborasi sesuai visi misi dan tujuan kita sama kan ingin sama-sama membangun kota Bandung, menyejahterakan, membuat kota Bandung ini merasa aman menerapkan secara adil dan kesejahteraan merata bagi semua pihak,” terangnya seraya mengatakan kesepakatan ini disaksikan oleh para senior pimpinan-pimpinan partai ditingkat provinsi dan pusat.

“Ia harapan kami koalisi 3 partai sudah ditandatangan resmi ini tidak akan pecah walaupun bisa terjadi bila ada sesuatu,” ucapnya lagi.

Edwin pun menegaskan bahwa koalisi 3 partai ini akan terus dibangun dengan komunikasi karena tingkat DPP atau pusat pun sudah kerjasama bentuk kabinet Prabowo – Gibran, sehingga akan lebih cair lagi.

Edwin meyakini jika koalisi 3 partai ini solid, siapapun yang akan diusung akan diperjuangkan bersama sehingga diharapkan menang, ia juga meyakini jika solid maka kemenangan ada didepan mata.

Ditempat yang sama Ketua DPD Gerindra Tony Wijaya mengatakan koalisi hari ini bukan baru dibahas sekarang namun melanjutkan pertemuan berapa kali dan sebelumnya memang merasa ada kecocokan.

“Perintah DPP sebisa mungkin berkoalisi seperti dipusat,” ucapnya.

koalisi 3 partai

Tony pun menyampaikan bahwa dari partainya ada 10 nama yang sudah mendaftar menjadi bakal calon wali kota. Ke 10 nama itu syarat pendaftarannya sudah diserahkan ke DPD untuk diserahkan ke DPP.

5 nama dari internal partai dan 5 nama dari eksternal yakni Sodik Mujahid anggota DPR RI, Arief Hamid Rahman anggota DPRD provinsi Jabar , Heri Haryadi DPRD Kota Bandung, Buky Wibawa Karya anggota DPRD provinsi Jabar, dan Jali kader partai Gerindra kota Bandung.

“Untuk Melly Goeslaw kebetulan dikonsentrasikan ke DPR RI, tapi sebenarnya kami kalau diperintahkan kami siap,” ucapnya seraya mengatakan 5 nama dari luar partai yakni Dandan Riza Wardana, Dirut Perumda Tirtawening Kota Bandung Sony Salimi, Reza Arfah, Deni Chandra, dan Ujang Koswara.

Soal kedepannua siapa yang akan menjadi wali kota dan wakil, kata Tony ia hanya akan menyerahkan kisi kisi ke DPD dan DPP untuk diambil kebijakan nantinya.

Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Yoel Yosefat menyampaikan bahwa sebelum resmi, PSI sering berinteraksi dengan Golkar dan Gerindra dari sejak pilpres (pemilihan presiden)

“Kita bahagia, kerjasama bareng ini lanjut ke pilkada, kita tahu mereka semua punya fighting spirit yang besar besar sehingga kita terpacu dan sama-sama punya kursi di DPRD kota Bandung bahkan menjai pimpinan,” jelasnya.

Koalisi Indonesia maju ini kata dia jika dilanjutkan di daerah maka akan mempermudah dalam menjalankan pemerintahan.

“Karena dari pusat ke kota pembangunan akan lebih cepat. Kita chemistry dapat hari ini. Untuk bacawalkot kita ada penjaringan sudah ada beberapa orang ambil formulir penaftaran, kader ataupun non kader, seperti Marshal, pak Dandan, Yudi, dan Diah Pitaloka,” tuturnya.




Jelang Pilwalkot Bandung, Aktivis Muda Ini Ingin Maju Via Jalur Independen

pilwalkot - Indrajidt Rai Garibaldi

Jelang Pilwalkot Bandung, Aktivis Muda Ini Ingin Maju Via Jalur Independen

BANDUNG, Prolite – Jelang pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandung 2024 sejumlah nama baik itu pengusaha, pejabat hingga isteri pejabat disebut-sebut akan maju. Begitupun sejumlah aktivis turut meramaikan.

Melalui jalur independen aktivis muda bernama Indrajidt Rai Garibaldi atau kerap disapa Kang Rai, mendeklarasikan diri sebagai calon Wali kKota Bandung 2024 melalui jalur Independen pada Pilwalkot Bandung mendatang.

Selain aktivis, pemuda berlatar belakang sarjana hukum ini kerap memberikan advokasi kepada kalangan masyarakat kurang mampu, mulai dari advokasi kesehatan, advokasi pendidikan, dan advokasi seniman selain itu ia juga dikenal sering membantu banyak UMKM.

Kang Rai masuk sebagai cawalkot Bandung berdasarkan dorongan dari elemen aktivis se-Bandung raya dan para masyarakat yang pernah terbantu dengan kebaikannya sebagai aktivis sosial masyarakat.

Ia mengungkapkan, dengan masuknya nama Indrajidt Rai Garibaldi sebagai salah satu pilihan calon wali kota Bandung 2024 itu menandakan kalau warga saat ini berani memilih figur generasi muda yang bisa memimpin Kota Bandung 5 tahun ke depan.

Dirinya sebagai aktivis yang punya rekam jejak dibidang perpolitikan dan sosial kontrol siap mewarnai kontestasi pemilihan Walikota Bandung periode 2024-2029.

Kang Rai mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Bandung yang masih memberikan kepercayaannya kepada calon pemimpin yang berlatar belakangkan aktivis.

“Saya akan berkoordinasi dan berkonsolidasi dengan seluruh elemen pendukung saya untuk membahas pemilihan Walikota Bandung 2024. Dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat, saya akan bergerak atas nama mandat rakyat tersebut” ucap Kang Rai.