Akademisi: Wali Kota Bandung Harus Berpengalaman dan Berani

bakal calon wali kota bandung - fgd utc dago hotel

Focus Group Discussion: Dihadiri Para Calon Wali Kota Bandung, Asep Mulyadi, Sonny Salimi dan

BANDUNG, Prolite – Dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Dr. Yusa Djuyandi, ., , menyampaikan calon wali kota Bandung adalah orang yang sudah berpengalaman dan berani.

“Kalau saya melihat mau itu politisi, mau itu praktisi ya mereka (calon wali kota Bandung,red) harus punya pengalaman,” jelas Yusa usai FGD bertema  “Bebenah Bandung: Kampung Kota, Kesejahteraan & Kepemimpinan Daerah menuju Indonesia Emas 2045”.

Alasannya kata Yusa, politisi tidak berpengalaman kurang bagus juga karena nantinya dia saat menjabat wali kota Bandung hanya bisa berucap dan janji-janji manis.

“Tapi kalau dia punya pengalaman saya kira ini bisa jadi nilai lebih, praktisi pun sama. Praktisi punya pengalaman,” tutur Yusa, di UTC Dago Hotel, Jl. Ir. H . Djuanda No. 4, Kota Bandung, Rabu (19/6/2024).

Selain itu wali kota Bandung pun harus pemberani, memiliki gebrakan-gebrakan baru.

“Masyarakat sekarang tidak butuh janji muluk lagi tapi perbanyak lapangan kerja, anak bisa sekolah, guru berkualitas, sarana prasarana sama semua. Tidak ada yang favorit,” ujarnya.

bakal calon wali kota bandung - fgd utc dago hotel

Dari ketiga calon yang hadir dalam  FGD itu yakni Dr. H. Sonny Salimi, ., M.T. (Direktur Utama Perumda Tirtawening),  H. Erwin, S.E., . (Anggota DPRD Kota Bandung), dan H. Asep Mulyadi (Anggota DPRD Kota Bandung).

Menurut Yusa ketiga calon ini memiliki keinginan kuat kendati mereka terbilang masih baru dibanding Atalia Praratya yang sudah mendampingi kang Emil (Ridwan Kamil) menjadi wali kota dan gubernur.

Begitu pun Farhan merupakan selebritis politisi sehingga sudah cukup populer.

“Meskipun yang dua menjadi anggota DPRD , dan Pak Sonny Dirut PDAM,” tutup Direktur Eksekutif Polsight itu mengakhiri.

Narasumber lain pun seperti Pakar Ilmu Politik Unpad Mudiyati Rahmatunnisa, Ph.D., Guru Besar Ilmu Politik UPI Prof. Dr. Cecep Darmawan, dan Tokoh Masyarakat Kota Bandung Herru Joko.

Mengaku sepakat ada banyak permasalahan di kota Bandung yang harus diselesaikan di antaranya kemiskinan, pendidikan, kesehatan.

Sementara itu bakal calon wali kota Bandung H Asep Mulyadi mengaku sangat bersyukur ada agenda FGD tersebut. Pasalnya dengan kegiatan ini ada masukan-masukan dari akademisi untuk pemimpin kota Bandung ke depan.

“Karena walau bagaimanapun kita adalah pentahelik ya. Akademisi adalah salah satu hal yang membuat kita juga masukan-masukan buat kami nanti bagaimana masalah-masalah di kota Bandung yang harus kita selesaikan. Dan hari ini bagus beberapa narasumber memberikan peta masalah yang harus diselesaikan, kemudian ide-ide ke depan. Saya pikir ini masukan yang bagus buat kami para bakal calon wali kota,” ucap Asep usai FGD di UTC Dago Hotel, Jl. Ir. H . Djuanda No. 4, Kota Bandung, Rabu (19/6/2024).

Asep pun mengaku pada saat ia terpilih menjadi legislatif kemarin sempat keliling ke masyarakat, ia mendapat aspirasi dari masyarakat. Bahwa memang hari ini masalah ekonomi menjadi bagian yang harus menjadi perhatian khusus bagi wali kota ke depan. Apalagi menghadapi tahun 2025.

“Saya pikir ekonomi ini akan semakin berat. Betul ya, laju pertumbuhan ekonomi itu tumbuh hampir 5%, tapi kenyataannya hari inilah banyak juga perusahaan-perusahaan yang justru margin netnya itu makin kecil. Artinya menunjukkan bahwa beban masyarakat kan semakin berat,” ucapnya.

Pemerintah kota ke depan lanjut Asep harus lebih banyak lagi mengembangkan peluang lapangan kerja.

“Diperbanyak tuh job fair tapi bukan sekedar pelaksanaan job fair, tapi bagaimana menyambungkan dinas terkait menjadi teman bagi para pencari pekerja, juga bagi para pengusaha. Karena pengusaha ini juga tantangannya besar ke depan. Mereka harus terus struggle kemudian stabil menghadapi beberapa masalah ini sehingga menciptakan lapangan pekerjaan baru,” paparnya.

Masih kata Asep, bukan hanya lapangan pekerjaan baru, pemerintah juga harus memberikan ruang supaya peluang wirausaha ini dikembangkan secara masif, secara besar. Karena peluang wirausaha jauh lebih besar dibandingkan dengan peluang lapangan kerja.

“Tinggal bagaimana perubahan-perubahan mindset dikembangkan. Kemudian diadakan juga program-program ekonomi buat masyarakat,” paparnya bakal calon wali kota Bandung dan politisi PKS ini.

Bakal calon wali kota Bandung lainnya dari partai Gerindra Sonny Salimi menyampaikan terkait masalah kepadatan penduduk terjadi di setiap kota tidak hanya di Kota Bandung.

Karenanya saat ini pembangunan bukan lagi bersifat horizontal tetapi harus vertikal. Dan hal seperti ini harus didorong sehingga perencanaan kota bisa dilaksanakan dengan baik seperti yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini semisal pengadaan program rumah deret.

“Tapi kata kuncinya menurut untuk menyelesaikan banyak persoalan yang itu tadi harus ada kolaborasi. Ada penegakan aturan. Kalau memang belum tersedia aturannya kita buat. Pasti ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan aturan ataupun budaya atau perubahan perilaku, tapi harus dengan kebutuhan dana, membangun infrastruktur kan tidak dengan regulasi, membangun infrastruktur harus dengan uang,” ujar Sonny.

Lain lagi dengan calon wali kota lainnya yakni H. Erwin, S.E.,. menyatakan bahwa kota Bandung butuh pemimpin yang berani. Pasalnya peraturan yang ada sudah bagus.

“Perda bagus, regulasi bagus, tinggal pemimpin yang berani. Saya siap membenahi ini semua, ini perlu eksekusinya karena perda kemiskinan ada, perda kreatif, perda ada kemajuan ada tinggal implementasi, kolaborasi semua untuk membereskan dari hulu sampai hilir,” ucapnya.




Sedih Kondisi Kota Bandung, Atalia Praratya Siap Jadi Wali Kota

Atalia Praratya - Sonny Salimi

Berpasangan dengan Sonny Salimi, Atalia Praratya: Sangat memungkinkan

BANDUNG, Prolite – Atalia Praratya mengaku sedih dengan kondisi Kota Bandung saat ini, karenanya saat ia ditugaskan partai Golkar untuk maju menjadi Wali Kota Bandung, Atalia mengaku siap dan akan berjuang maksimal pada Pilwalkot.

“Saya hanya berharap yang terbaik untuk kota Bandung, karena rasanya sedih ketika informasi yang muncul bukan hal-hal kebaikan dari. Kita juga merasa sakit oleh karena itu kita berharap yang terbaik saja siapapun itu,” jelas Atalia Praratya usai memberikan sembako kepada salah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jalan Sarijadi , Rabu (22/5/2024).

Namun meski siap, Atalia belum berani menegaskan dirinya calon wali kota dari partai Golkar, hanya saja kata Atalia sampai hari ini Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar masih menunjuknya untuk tetap maju.

“Tapi nampaknya ini menjadi diskusi cukup alot saya dan kang Emil, karena saya dalam keluarga juga harus memosisikan sesuatu yang sesuai dengan posisi tepat dan sesuai kapasitas dan sebagainya. Kami harus fokus juga kepada keluarga, jadi informasi yang mungkin nanti diberikan nanti berbarengan dengan kang Emil ya yang secara resminya,” tegas isteri Ridwan Kamil mantan wali kota periode 2013-2018.

Masih kata dia, partai hingga hari ini belum memastikan siapa yang akan mencalonkan sebagai wali kota, namun sampai hari ini dorongan apalagi dari masyarakat untuk Atalia masih ada.

“Tinggal bagaimana kami berdiskusi secara internal,” singkatnya.

Terkait pasangan pilkada nanti dengan direktur utama (dirut) Perumda Tirtawening Sonny Salimi, Atalia Praratya mengaku sangat memungkinkan, bahkan mereka berdua sudah intens berkomunikasi.

“Dengan Pak Sonny? Sangat memungkin sekali, kami sering bekerja sama. Jadi tidak ada yang tidak mungkin, tentu yang namanya politik itu dinamis, saya belajar banyak 10 tahun ini dari perjalanan kang Emil tapi Insyaa Allah,” tandasnya.

Pada kesempatan itu pun Atalia mengaku siap melepas jabatan sebagai anggota DPR RI yang baru saja terpilih pada pileg beberapa waktu lalu

“Betul sekali, sebetulnya ketika orang memutuskan untuk terjun ke masyarakat tentu dia punya pertimbangan tertentu. Saya sendiri selama itu untuk kepentingan masyarakat apapun posisinya yang ditakdirkan tentu kita akan maksimalkan. Ditempatkan di mana pun akan siap, hanya tadi jadi pertimbangannya, tidak hanya siap atau tidak siap kalau ditanya saya siap banget tapi ketika harus berhadapan dengan hal-hal lain ya termasuk posisi kang emil ini juga tidak semudah itu,” bebernya.

Atalia Praratya - Sonny Salimi

Menanggapi itu, Dirut Perumda Tirtawening Sonny Salimi mengatakan ia dan Atalia sudah sering bekerjasama. Seperti saat ini di ‘Jabar Bergerak’ Atalia merupakan pendiri dan Ketua Umumnya, sedang Sonny menjabat sebagai koordinator wilayah Bandung raya (kota Bandung, kabupaten Bandung, kab Bandung Barat, kota Cimahi, dan kabupaten Sumedang).

“Beliau menitipkan ini, kami dari dulu sering bekerja sama, jadi diskusi-diskusi kami tentang bekerja itu sudah biasa dan sering kali terjadi. Kebetulan saya mencalonkan diri dan bu Atalia juga didorong-dorong oleh partainya, tadi sudah dengar kita semua bahwa sangat mungkin kalau dipasangkan dengan saya. Kalau saya sih merasa luar biasa karena kami sudah kenal sudah terbiasa bekerja sama, beliau itu populer, saya merasa terhormat dan dihargai pekerjaan saya,” ucap Sonny.

Disinggung menerima atau tidak jika berpasangan dengan Atalia kemungkinan diposisi wakil wali kota, Sonny mengaku hal itu bukan urusannya, karena itu urusan partai.

“Kalau saya nanti ditugaskan nanti seperti apa ya saya ikuti saja, yang penting buat saya bekerja, kita lihat saja, masih jauh, kita lihat jadi sesuatu yang cair,” tutupnya.