Heboh ! Ternyata Amanda Manopo Mengidap Penyakit Epilepsi Sejak Kecil

Amanda Manopo mengidap penyakit epilepsi (amandamanopo).

Heboh ! Ternyata Amanda Manopo Mengidap Penyakit Epilepsi Sejak Kecil

Prolite – Kabar duka datang dari artis cantik Amanda Manopo, Amanda mengungkap penyakitnya yang sudah ia derita sejak kecil.

Penyakit yang sudah lama ini simpan kini Amanda ungkap ke publik, bukan hal yang mudah untuk bisa bertahan hidup hingga kini.

Amanda manopo harus membawa penyakit yang sejak kecil ia derita hingga kini ia sudah dewas dan sudah terkenal seperti sekarang.

Lawan main Arya Saloka ternyata memiliki penyakit yang harus dilawan. Ia mengaku sakit yang diderita bukan hal kecil yang bisa diremehkan.

Karena penyakit ini adanya di bagian otak, maka dari itu Amanda tidak bisa anggap remeh penyakit yang ia idap selama ini.

“Gue ada bermasalah di bagian otak gue, gak mau terlalu porsir,” ujar Amanda Manopo dikutip dari YouTube Kemal Pahlevi, Selasa (17/10/2023).

“Gue epilepsi,” lanjutnya.

Penyakit yang berada di bagian otak ini bisa kambuh kapan saja ketika ia kelelahan.

Pengakuan ini sontak membuat terkejut siapa saja yang mendengarnya, pasalnya artis papan atas selama ini ia terlihat biasa saja tidak ada gejala apa-apa.

Dan ketika Amanda membuka penyakitnya di publik yakni epilepsi sontak bikin publik kaget dan tidak percara dengan pengakuan tersebut.

“Jadi kalau sudah capek banget, itu gue tumbang,” ungkap Amanda Manopo.

“Itu kambuh kalau ke trigger, apalagi capek,” imbuhnya.

Ia mengaku tidak bisa mikir terlalu banyak karena takut epilepsinya kambuh.

Kondisi kurang mengenakan ketika tidur kalau otak terlalu setres ketika tidur akan kurang nyenyak dan kalau penyakitnya kambuh ia bisa kejang.

Selama ini ia hanya bisa mengontrol pikirannya untuk tidak setres, jika pikirannya terkontrol penyakitnya tidak akan kambuh.

“Sekarang aku sudah dewasa, bisa kontrol jadinya biasa saja. Kalau kambuh itu istirahat sebentar,” ungkapnya.

“Karena aku sudah coba kontrol otak, itu semua tergantung dari pikiran,” tandasnya.




Apa itu Kanker Serviks?

Ilustrasi Kanker Serviks (kompas.com)

Prolite –Apa itu kanker serviks? Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak di derita oleh para wanita. Penderita yang riskan terkena kanker servik berkisar usia 30-45 tahun.

Pasalnya kanker ini terjadi pada serviks atau leher Rahim seorang wanita. Kanker ini di sebabkan karena infeksi virus HPV atau bisa karena kontak seksual.

Kanker serviks tidak memiliki gejala awal maka dari itu banyak orang yang mengabaikan penyakit ini. Namun sebenarnya jika kita mengetahui gejala awal terkena kanker ini maka bisa mendapatkan pengobatan.

Diketahui pengobatan untuk gejala awal kanker serviks banyak yang berhasil asalkan kita tau lebih dini.

Apakah kanker serviks dapat di cegah? Jawabannya ya. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah terkena kanker serviks yang dapat kamu lakukan:

  1. Melakukan Vaksinasi HPV

Dengan cara memberikan vaksinasi HPV maka akan mencegah terkena terinfeksi virus HPV. Pemberikan vaksi HPV biasa kepada remaja wanita usia 10-13 tahun atau bisa juga di berikan kepada wanita berusia 26 tahun atau sebelum aktif secara seksual. Jika sudah terinfeksi virus maka vaksin HPV tidak dapat mengobati infeksinya.

  1. Melakukan Pemeriksaan Pap Smear

Pemeriksaan pap smear adalah pemeriksaan medis yang di lakukan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Pemeriksaan ini di peruntukan untuk wanita yang telah aktif berhubungan seksual. Biasanya pemeriksaan pap smear dilakukan 3 tahun sekali dari usia 21-65 tahun.

  1. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman dan Sehat

Seperti yang di jelaskan di awal bahwa terkenanya virus HPV salah satunya karena kontak seks. Berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan bahkan tidak menggunakan kondom sebagai pengaman, maka itu yang akan beresiko tinggi terkena virus HPV.

Untuk pencegahan maka sebaiknya periksakan secara rutin ke dokte. Bahkan jika ada gejala yang aneh seperti keluhan rasa sakit saat berhubungan seks, keluar darah mens yang berlebih atau munculnya pendarahan setelah melakukan hubungan seks maka segera pergi untuk memeriksakan ke dokter.

 




Ini Gejala Diabetes Melitus, Jangan Disepelekan!

Ilustrasi Diabetes Melitus

BANDUNG, Prolite – Kasus Diabetes Melitus (DM) di Kota Bandung meningkat pada tahun 2022. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, sebanyak 9 orang di bawah usia 15 tahun tercatat mengidap Diabetes Melitus tipe 1 pada tahun 2021. Sedangkan di usia 15-19 tahun, sebanyak 2 orang mengidap DM tipe 1, dan 9 orang DM tipe 2.

Sedangkan pada tahun 2022, kasus DM tipe 1 usia di bawah 15 tahun sebanyak 9 orang dan tipe 2 sebanyak 44 orang. Lalu, pada usia 15-19 tahun sebanyak 24 orang mengidap DM tipe 1, dan 57 orang mengidap DM tipe 2.

Menurut Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa, Diabetes Melitus merupakan penyakit tidak menular dan biasanya tidak berkorelasi dengan waktu.

“Sampai Januari 2023 akhir, kasus DM baru yang tercatat pada usia di bawah 15 tahun untuk tipe 1 ada satu orang, tipe 2 kasusnya 0. Sedangkan usia 15-19 tahun DM tipe 1 ada 1 orang, dan tipe 2 ada 3 orang,” jelas Intan kepada Humas Kota Bandung.

Ia mengakui, kebanyakan kasus yang terjadi karena faktor pola hidup, pola makan, aktivitas fisik yang kurang, sehingga peningkatan signifikan terjadi pada DM tipe 2.

Sebab DM merupakan penyakit yang kronis, butuh waktu yang panjang dalam perjalanan perkembangan penyakitnya. Setelah itu baru terlihat gejala-gejalanya.

Intan memaparkan beberapa gejala dari DM yang bisa diperhatikan secara dini. Gejala utamanya yakni sering kencing, mudah lapar, dan cepat haus.

Bisa juga ada gejala tambahannya yakni berat badan menurun cepat, keputihan, kesemutan, luka sulit sembuh, penglihatan kabur, cepat lelah, cepat mengantuk, atau impoten pada pria,” paparnya.

Jika melihat angka kasus DM dua tahun terakhir, ia berpendapat, pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktornya. Anak-anak lebih sering beraktivitas di rumah dengan gadget, pembelajaran juga lewat daring, tidak banyak aktivitas di luar karena tidak boleh.

“Makan juga tidak sesuai dengan kalori yang seharusnya dikeluarkan saat beraktivitas. Itulah yang menjadi risiko penyebab gulanya meningkat,” jelasnya.

Menurut hasil riset kesehatan dari Kementrian Kesehatan, prevalensi pengidap DM di Kota Bandung mencapai 2,3 persen dari total penduduk usia 15 tahun ke atas. Meski angka tersebut tidak masuk dalam kategori tinggi, tapi dikhawatirkan penyakit komplikasi yang bisa timbul dari DM ini.

“Jadi bayangkan saja, jika dari remaja sudah mengidap DM, maka perjalanan penyakit komplikasinya bisa menyebar sangat luas, bisa ke mata, syaraf, banyak sekali,” ungkapnya.

Ia berharap, peningkatan kasus DM yang terjadi setahun terakhir bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri secara dini ke puskesmas terdekat minimal satu tahun sekali.

“Gratis kok! Ini merupakan program pemerintah. Karena yang kita khawatirkan, diabetes ini termasuk jenis penyakit yang bisa berujung komplikasi, bisa menimbulkan penyakit-penyakit lainnya,” ujarnya.(rls/red)




Faktor Penyebab Kanker pada Anak

Prolite – Banyak Penyebab yang dapat menimbulkan penyakit kanker pada anak. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kanker pada anak salah satunya yaitu faktor lingkungan. Maka dari itu para orang tua harus sigap mengetahui sejak dini tanda-tandanya terkena kanker pada anaknya.

Kanker, setelah mendengar kata itu pasti semua akan berfikiran ini adalah penyakit yang serius dan akan sulit untuk disembuhkan. Untuk pengobatan kanker emang susah-susah gampang gimana dari jenis kankernya.

Namun jangan salah sangka kanker bukan hanya menyerang orang dewasa tapi kanker juga dapat menyerang pada anak-anak. Kanker akan lebih fatal jika menyerang anak-anak. Pasalnya imun tubuh pada anak belum terbentuk sempurna.

Berikut ini beberapa gejala kanker pada anak:

  1. Perdarahan Tanpa Sebab Jelas

Mimisan adalah jenis perdarahan yang kerap dialami anak yang mengidap kanker. Munculnya perdarahan ini terjadi karena pembuluh darah yang berada pada bagian depan hidung masih terlalu tipis. Jika hidung si kecil sering berdarah paling tidak 4–5 kali sebulan, bisa jadi ini merupakan gejala kanker. Hati-hati, sebaiknya ibu segera memeriksakannya ke dokter.

  1. Luka yang Tidak Kunjung Sembuh

Terkadang mereka bisa mengalami luka atau lecet ketika bermain. Namun, jika mereka mengalami luka dan tak kunjung sembuh, ibu harus memeriksakan lukanya ke dokter. Karena, ada kemungkinan bahwa luka tersebut adalah peringatan gejala kanker pada anak.

  1. Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Pembesaran kelenjar getah bening bisa menjadi gejalakanker. Pembengkakan bisa terjadi di bagian leher, ketiak, pangkal paha, dada, perut, atau bagian tubuh lainnya yang terdapat kelenjar getah bening.

  1. Turun Berat Badan Tanpa Sebab Jelas

Jika anak tiba-tiba kehilangan berat badan padahal tidak ada perubahan pada menu makanannya atau dia tidak sedang menjalani program olahraga tertentu, segeralah periksakan diri pada dokter.

  1. Sesak Napas

Sesak napas atau kesulitan bernapas pada anak bisa menjadi tanda penyakit serius. Sebanyak 40 persen tanda dini leukemia pada anak adalah sesak napas.

  1. Adanya Benjolan pada Tubuh

Gejala kanker pada anak lainnya yang harus diperhatikan adalah timbulnya benjolan pada tubuh anak. Benjolan tersebut bisa muncul di perut anak. Bahkan, benjolan tersebut bisa muncul di tempat-tempat yang tidak biasa di tubuh anak.

  1. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan hal yang wajar terjadi. Bahkan, sakit kepala sering dianggap sebagai penyakit ringan. Jika sakit kepala menyerang anak terus-menerus tanpa henti, bisa saja itu menjadi gejala kanker pada anak yang harus diwaspadai oleh orangtua.

  1. Sering Muntah

Muntah di pagi hari yang disertai sakit kepala adalah salah satu gejala kanker yang paling umum. Muntah dan sakit kepala biasanya menandai adanya kanker otak dan kanker sarkoma jaringan lunak.

  1. Tulang Terasa Sakit

Nyeri tulang merupakan salah satu gejala kanker pada anak. Nyeri tulang bisa menjadi indikasi neuroblastoma, yaitu kanker yang umum terjadi di kelenjar adrenal.

  1. Demam Tanpa Sebab Jelas

Demam juga merupakan penyakit yang biasa menyerang anak-anak. Namun, jika anak sering demam tanpa sebab yang jelas, orang tua harus mewaspadainya.

Itulah gejala-gejala kanker pada anak yang wajib ibu waspadai. Oleh karena faktor lingkungan menjadi salah satu penyebab kanker pada anak, pastikan untuk menjaganya dari hal-hal yang mengaktifkan sel-sel kanker di dalam tubuhnya. Hindarkan pula Si Kecil dari paparan asap rokok, asbes di rumah, dan radiasi. (*/ino)

 




Awas!! Bahaya Minyak Goreng Bekas Pakai

Prolite – Harga minyak goreng lagi melambung sejak satu bulan terakhir. Untuk para ibu rumah tangga memutar otak agar pengeluaran dapur tidak berlebih. Ya, penggunaan minyak goreng bekas pakai atau yang biasa kita sebut dengan jelantah jadi jalan keluar untuk menghemat penggunaan minyak goreng.

Bukan hanya minyak goreng yang memiliki merek yang mengalami kenaikan harga tapi untuk minyak goreng curah juga mengalami kenaikan harga.

Pasalnya masih banyak ibu rumah tangga bahkan pedagang yang menggunakan minyak goreng bekas yang lebih dari satu kali pakai atau secara berulang. Namun penggunaan minyak goreng secara berulang akan memberikan dampak buruk untuk kesehatan kita.

Penggunanan minyak goreng hanya di perbolehkan satu kali pakai saja karna jika penggunaan minyak goreng yang berkali-kali pakai itu dapat menimbulkan penyakit.

Apalagi, jika minyak digunakan untuk menggoreng ikan, ayam, atau berbagai jenis makanan yang digoreng lainnya lalu penggunaan berulang bisa merusak mineral yang terkandung di dalamnya.

Penggunaan minyak goreng yang berkali-kali akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah hingga kerusakan organ pencernaan.

Dan ini tak hanya berlaku untuk minyak sawit, tetapi berbagai jenis minyak lain baik kelapa, canola oil, atau zaitun.

Kandungan lemak yang semakin tinggi dari minyak goreng berkali-kali dan muncul kotoran dari sisa-sisa makanan yang di goreng sebelumnya itu bisa berubah menjadi logam dan merusak kualitas minyak.

Masih ada lagi penyakit yang akan di timbulkan dari penggunaan minyak goreng berkali-kali pakai ini diantaranya sakit maag, asam lambung dan masih banyak lagi penyakit yang ditimbulkannya. (*/ino)