Aksi Pengeroyokan oleh Orang Tak Dikenal di Malam Tahun Baru 2025

Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh orang tak dikenal usai menikmati malam tahun baru 2025 kemarin (Instagram @Adi_panuntun).

Aksi Pengeroyokan oleh Orang Tak Dikenal di Malan Tahun Baru 2025

Prolite – Aksi pengeroyokan oleh orang tidak dikenal kembali terjadi di malam tahun baru kemarin di Kampung Sekereundeu, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimeunyan, Kabupaten Bandung.

Tersebar dimedia sosial video aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal terhadap pegiat motor trail asal Bandung bernama Ferly Renaldi (39) alias Dudung SP.

Dalam video yang beredar terdengar suara perempuan yang diketahui merupakan istri dari Dudung SP yang ketakutan saat merekam video.

Diketahui Dudung SP bersama dengan istri dan anaknya hendak pulang usai merayakan malam tahun baru.

Kapolsek Cimenyan Kompol Nanang Heru, membenarkan adanya kasus pengeroyokan terhadap Dudung SP saat malam tahun baru.

“Kejadiannya itu sekitar pukul WIB. Korban sudah melapor ke kantor,” ujar Nanang saat dihubungi, Rabu.

Nanang menjelaskan, kejadian itu bermula saat Dudung SP dan keluarganya tengah merayakan malam tahun baru.

Kemudian, korban beserta istri dan anaknya pulang ke arah Bojong Koneng.

“Di tengah jalan, korban berniat menyapa orang-orang yang berada di pinggir jalan,” ucap Nanang.

“Ternyata niat baik korban untuk menyapa tersebut dianggap menantang kepada yang diduga para pelaku,” jelas dia.

Para pelaku langsung melancarkan aksi kekerasannya secara bersama-sama kepada korban.

“Korban mengalami luka memar di wajah, bagian atas pelipis mata, dan luka sobek di bagian telinga sebelah kanan,” ucap Nanang.

Karena ulah oleh orang tidak dikenal kini korban menjalani perawatan karena mengalami luka-luka di bagian pelipis, jidat, hingga area mata dan telinga.

Nanang menegaskan, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan dari para saksi-saksi. Polisi sudah mengantongi identitas tersangka dan kini polisi memburu pelaku pengeroyokan.




Viral ! Aksi Pengeroyokan 6 Fotografer Jalanan ke Pengunjung di Kawasan Asia Afrika

Ilustrasi pengeroyokan (detik.com).

Viral ! Aksi Pengeroyokan 6 Fotografer Jalanan ke Pengunjung di Kawasan Asia Afrika

BANDUNG, Prolite – Aksi pengeroyokan di lakukan oleh enam pria di duga fotografer kawasan Asia Afrika, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

Dalam video CCTV yang tersebar di media sosial memperlihatkan salah seorang pengunjung di kawasan Asia Afria.

Terlihat enam orang yang di duga fotografer jalanan yang berkali-kali melakukan pemukulan, menendang hingga menginjak-nginjak korban yang sudah tergeletak di trotoar.

Aksi pemukulan yang terjadi pada Selasa dini hari pukul WIB, video rekaman CCTV yang di unggah oleh akun Instagram @kitasemuaadalahpenolong.

Pengunggah juga menyertakan keterangan dalam video yang di unggahnya.

Instagram kitasemuaadalahpenolong
Instagram kitasemuaadalahpenolong

“Fotografer apa gangster? Bandung pariwisatanya dibikin ga kondusif gara-gara ulah fotografer yang mengeroyok pengunjung di Jalan Braga, Alun-Alun Bandung. Citra Bandung yang santun lama lama terkikis, belum lagi masalah tata kotanya yang macet di mana-mana, lalu kalau ada hujan banjir. Semoga Bandung kembali pulih. Kembali santun. Kembali sejuk. #kitasemuaadalahpenolong”, tulis pengunggah.

Warganet merasa miris atas kejadian pengeroyokan yang terjadi bel;um lama ini di lakukan oleh yang duga fotografer jalanan.

Kapolsek Sumur Bandung Kompol Siswo Tarigan saat dikonfirmasi mengatakan, petugas telah memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

“Dari saksi didapat keterangan, kejadian berawal saat seorang oknum juru foto berinisial AY memoto pengunjung berinisial KH. Karena pengunjung tidak terima difoto, akhirnya terjadi cekcok,” jelasnya.

Awal mula pengeroyokan karena pengunjung yang tidak terima di foto oleh seorang oknum juru foto, dari situlah cekcok bermula.

Bahkan seorang pengunjung sempat awalnya mencekik dan mendorong fotografer jalan tersebut ke tembok.

Namun fotografer lainnya yang melihat tidak terima sontak mengeroyok pengunjung tersebut.

Akibat pengeroyokan tersebut fotografer dan pengunjung mengalami luka memar di beberapa anggota tubuh.

Kedua belah pihak sudah menyatakan berdamai mengakui kesalah pahaman satu sama lain dan tidak akan melakukan laporan.




Polisi Berhasil Amankan 5 Tersangka Pengeroyokan di Rancaekek

Lima tersangka pengeroyokan berhasil diamankan (Tribunjabar).

Polisi Berhasil Amankan 5 Tersangka Pengeroyokan di Rancaekek

BANDUNG, Prolite – Pengeroyokan seorang pemuda hingga mengakibatkan korban meninggal di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terjadi pada Sabtu (30/12).

Pengeroyokan yang terjadi pada 30 Desember lalu tepatnya pukul WIB dilakukan oleh lima orang tersangka hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia.

Kepala Polresta Bandung Komisaris Besar Polisi Kusworo Wibowo menjelaskan bahwa berhasil mengamankan lima orang terduga pelaku pengeroyokan.

Kelima terduga pelaku yang berhasil diamankan diantaranya berinisial RP (55), RS (20), SS (24), SS (38), dan AK (23).

Korban meninggal setelah di keroyok secara bersama-sama oleh kelima pelaku dengan disaksikan oleh warga sekitar hingga akhirnya korban meninggal dunia.

Kronologi kejadian saat korban berinisial A memasuki rumah seorang warga bernama Jelita dan tidak berselang lama korban terlibat perselisihan dengan Jelita.

“Pada saat itu ada keributan. Putri dari Jelita berteriak minta tolong sehingga warga sekitar keluar dari rumahnya masing-masing dan mendekat ke arah teriakan tersebut,” kata Kusworo.

Pada saat warga mendatangi rumah tersebut, tampak Jelita dalam kondisi luka parah di bagian kepala. Korban A yang merasa panik dengan teriakan anak Jelita, langsung bersembunyi di balik mobil hingga ditemukan oleh lima pelaku yang langsung mengeroyoknya hingga tewas.

“Saat korban ditarik keluar dari persembunyiannya dan dianiaya oleh para pelaku, pada saat itu ada salah satu warga yang mengaku aparat mengimbau warga agar menghentikan pemukulan dan menyerahkan kepada pihak berwajib. Namun, nyawa korban A sudah tidak tertolong,” kata Kusworo.​​​​​​​

Para pelaku yang menganiaya korban hingga tewas tersebut diduga karena merasa kesal terhadap korban.

Pihak kepolisian akan meminta keterangan Jelita setelah menjalani perawatan karena luka di bagian kepalanya.

Karena kasus ini kelima terduga pelaku akan dijerat dengan Pasal 170 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.




Aksi Pengeroyokan Secara Brutal Geng Motor di SPBU Lapas Sukamiskin Bandung

Ilustrasi pengeroyokan (detik.com).

Aksi Pengeroyokan Secara Brutal Geng Motor di SPBU Lapas Sukamiskin Bandung

BANDUNG, Prolite – Aksi brutal yang dilakukan oleh gerombolan remaja bermotor melakukan pengeroyokan kepada warga di salah satu SPBU di Kota Bandung.

Kejadian yang dialami oleh seorang warga di SPBU di Jalan AH Nasution tepatnya di depan Lapas Sukamiskin Kota Bandung pada hari Sabtu (4/11) sekitar pukul WIB.

Aksi brutal gerombolan remaja bermotor tersebut terekam oleh CCTV di wilayah SPBU tempat kejadian berlangsung.

Aksi pengeroyokan di SPBU Lapas Sukamiskin Kota Bandung (istimewa).
Aksi pengeroyokan di SPBU Lapas Sukamiskin Kota Bandung (istimewa).

Dalam Unggahan video tersebut terlihat puluhan remaja yang mengendarai motor secara ugal-ugalan di jalanan Kota bandung.

Puluhan pemuda tersebut memasukin area SPBU dan lanngsung memukuli seorang warga di lokasi tersebut.

Sebelum terjadinya aksi brutal geng motor di area SPBU Lapas Sukamiskin tersebut mereka terlihat ugal-ugalan di jalan.

Sebelumnya para gerombolan pemuda bermotor tersebut terlihat konvoi sembari membawa bendera berwarna biru-kuning.

Karena viralnya video pengeroyokan tersebut Kapolsek Antapani AKP Yusuf Tojirin angkat bicara dan membenarkan atas kejadian brutal tersebut.

Pihak kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian sekaligus mencari kebenaran korban maupun pelaku keributan yang dilakukan di SPBU Lapas Sukamiskin.

Setelah mencari informasi melalui tempat kejadian pihak kepolisian sudah mengantongi informasi mengenai korban pengeroyokan.

Korban yang berinisial TA warga Jalan Jatihandap, Kota Bandung namun hingga kini korban belum mau membuat laporan ke pihak kepolisian dan belum mau melakukan visum.