Prada Lucky Tewas Dianiaya, 20 Anggota TNI Ditetapkan Sebagai Tersangka

Prada Lucky tewas dianiaya (detik).

Prada Lucky Tewas Dianiaya, 20 Anggota TNI Ditetapkan Sebagai Tersangka

Prolite – Meninggalnya salah satu anggota TNI bernama Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino meninggalkan luka dan misteri di balik itu semua.

Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino diketahui meninggal setelah diduga disiksa dan dianiaya seniornya di Asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keluarga Prada Lucky mengaku menerima banyak versi penjelasan dari TNI terkait kematian Lucky.

“Banyak versi dari TNI bahwa Lucky meninggal karena jatuh dari gunung dan juga jatuh dari motor. Jadi semuanya itu manipulasi saja,” kata kakak perempuan Lucky, Lusy Namo, saat ditemui di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, dilansir detikBali, Senin (11/8/2025).

Namun dugaan tersebut dipatahkan dengan adanya hasil pemeriksaan dari dokter RSUD Aeramo Nagekeo bahwa telah ditemukan luka sundut api rokok, memar, hingga luka pukulan karena benda tajam di sekitar tubuh korban.

detiknews
detiknews

Setelah dilakukan penyelidikan secara mendalam kini sebanyak 20 anggota TNI dari Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditetapkan sebagai tersangka.

“Seluruhnya 20 tersangka yang ditetapkan dan sudah ditahan. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya,” ujar Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto kepada wartawan di rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin (11/8).

Budyakto menjelaskan seluruh tersangka telah diperiksa oleh polisi militer dan Pomdam IX/Udayana. Mereka sudah dibawa ke Kupang untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

“Laporan saat ini semuanya sudah ditangani dan dilakukan pemeriksaan, tetapi ditunda dalam artian masih menunggu proses rekonstruksi yang akan dilakukan,” jelas Budyakto.

Dari total 20 tersangka yang sudah di tetapkan satu diantara merupakan perwira namun hingga kini belum diungkapkan identitas dari perwira tersebut.

“Nanti oleh penyidik yang menyampaikan dan selanjutnya proses ini akan segera saya sampaikan kepada pimpinan,” pungkas Budyakto.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, 4 prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara 16 lainnya masih diperiksa.

“Saat ini dari sejumlah personel yang diperiksa baik terduga pelaku maupun saksi-saksi, sementara oleh penyidik Pomdam IX/Udayana sudah ditetapkan 4 orang tersangka dan dilaksanakan penahanan di Subdenpom IX/1-1 di Ende,” kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).




Kejam ! Pasutri Lakukan Penganiayaan Pada Balita 14 Bulan Hingga Tewas

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono saat menghadirkan dua tersangka penganiayaan pada anak usia 14 bulan (Tribun Jabar).

Kejam ! Pasutri Lakukan Penganiayaan Pada Balita 14 Bulan Hingga Tewas

Prolite – Aksi tragis pasangan suami istri berinisial TM (26 tahun) dan RM (26 tahun) yang tega melakukan penganiayaan pada balita berusia 14 bulan hingga tewas.

Penganiayaan yang dilakukan pasutri pada 4 September 2024 ini mengakibatkan balita 14 bulan harus kehilangan nyawanya karena orang tuanya.

Penemuan mayat balita dalam ember cat di Jalan Sindangsari RT 01 RW 03, Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, petugas mendapati informasi dari Polsek Cileunyi tentang temuan balita yang meninggal dunia sekitar pukul WIB, Rabu (4/9) lalu. Diduga korban mengalami tindak kekerasan karena ditemukan sejumlah luka lebam.

“Anggota Polsek Panyileukan, Satreskrim Polrestabes Bandung dan Inafis mendatangi TKp dilakukan olah TKP ditemukan mayat meninggal di dalam ember cat,” ujar Budi didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman.

Korban penganiayaan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum dan mendapati hasil luka lebam di bagian pipi, dahi dan kepala.

Setelah hasil visum keluar pihak Polrestabes Bandung segera mengumpulkan semua keterangan dan memeriksa para saksi.

Menurut Budi, pelaku pasangan suami istri yang merupakan orang tua angkat korban. Mereka yaitu TM dan RM sudah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. “Kita tetapkan dua tersangka suami istri TM dan RM yang kebetulan orang tua angkat,” kata Budi.

Budi menyebut petugas masih mendalami motif pelaku melakukan aksi penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Termasuk apakah korban sengaja dititipkan kepada pelaku atau orang tua korban yang sengaja menitipkannya. “Korban dititipkan sejak usia empat bulan,” katanya.

Saat ini, kata dia, tengah melengkapi berkas penyidikan untuk diserahkan ke kejaksaan. Akibat perbuatannya, pasutri tersebut dijerat pasal 80 ayat 3 jo 76C undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman lima belas tahun penjara.




2 Balita Korban Penganiayaan di Daycare Wensen School Indonesia akan Mendapatkan Pendampingan Psikologis

Penganiayaan balita di Daycare Wensen School Indonesia Depok (kolase Istimewa).

2 Balita Korban Penganiayaan di Daycare Wensen School Indonesia akan Mendapatkan Pendampingan Psikologis

Prolite – Viralnya kasus penganiayaan balita di tempat penitipan anak atau Daycare Wensen School Indonesia menjadi perhatian banyak orang.

Kejadian penganiayaan ini memang sering terjadi bukan hanya di Daycare namun pengasuh seperti Baby Sister juga suka terjadi penganiayaan.

Usai viralnya video penganiayaan yang dialami oleh balita MK yang berusia 2 tahun dan HW berusia 9 bulan di Depok sudah di tangani oleh pihak kepolisian.

Bareskrim polri berhasil menahan Meita Irianti sebagai pemilik Daycare Wensen School Indonesia di Depok.

Arief, ayah dari korban HW (9 bulan), bersama kuasa hukumnya, Anindytha Arsa meminta Bareskrim Polri memberikan asistensi dan pengawal penanganan kasus tersebut hingga tuntas.

Awal mula orang tua korban mencurigai dari luka lebam yang ada pada tubuh sang anak.

Dugaan tersebut pun diperkuat dengan keterangan dari guru di tempat itu.

“Guru di daycare memberitahukan anaknya menjadi korban atas penganiayaan,” kata Leon pada Rabu, 31 Juli 2024.

Leon juga menjelaskan, pada awalnya guru merasa curiga dengan tingkah laku korban yang selalu ketakutan dan histeris setiap bertemu dengan ketua yayasan yang menjadi mengelola daycare di Jalan Putri Tunggal, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok itu.

Karena penasaran, guru itu pun mengecek rekaman CCTV.

“Rekaman itulah yang diperlihatkan kepada klien kami, ternyata benar terdapat tindakan kekerasan fisik pada korban,” ujar dia.

Sebelum sang guru memperlihatkan CCTV kepada orang tua korban, ditemukan luka lebam di dada dan punggung korban.

Pengelola Daycare sempat mengelak adanya kekerasan dan mengatakan tidak terjadi apa-apa selama korban berada di tempat penitipan.

“Sehingga klien kami berpikir positif, mungkin sakit hingga menyebabkan lebam,” ucapnya. Keluarga tidak menaruh curiga lebih dalam karena saat itu kebetulan korban memang sedang sakit batuk dan pilek.

Orangtua kemudian membawa anaknya ke dokter untuk diperiksa. Dari pemeriksaan itulah diketahui bahwa lebam yang dialami korban bukan karena sakit, melainkan akibat ada pembuluh darah yang pecah.

“Dokter menjelaskan bahwa lebam tersebut bukan karena penyakit, tapi karena ada tekanan dari luar,” terang Leon. Atas dasar itulah orangtua membuat laporan ke Polres Metro Depok agar peristiwa ini diusut.

Orangtua juga mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk meminta perlindungan hukum. Sedangkan untuk penanganan hukum, seluruh bukti telah diserahkan ke kepolisian. Polisi juga sudah meminta keterangan awal dari orangtua korban.

Sesuai dengan UU Perlindungan Anak Pasal 59A, kata Diyah, KPAI memastikan agar proses berlangsung cepat termasuk proses hukum. Selain itu, anak korban juga harus segera mendapatkan pendampingan psikologis.

Adapun kasus ini viral di media sosial bersamaan dengan beredarnya rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan penganiayaan terhadap balita di daycare tersebut. Rekaman itu diunggah oleh akun X (Twitter) @gianluigich.




Kondisi David Ozora Kian Membaik Meski Belum 100%

Kondisi David Ozora usai alami penganiayaan (Youtube The Leonardo's).

Kondisi David Ozora Kian Membaik Meski Belum 100%

Prolite – Kondisi David Ozora kian membaikmeski belum dinyatakan sembuh seratus persen seperti sediakala.

Penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy kepada David Ozora membuat fatal kondisi korban.

Akibat penganiayaan tersebut ia sempat mendapatkan perawatan insentif di rumah sakit bahkan dintyakan koma beberapa hari.

Meski keadaannya belum kembali seperti sediakala namun kini ia sudah bisa berkomunikasi dengan baik di hadapan publik.

Hal ini terlihat saat David datang menjadi bintang tamu dalam podcast milik Onadio Leonardo alias Onad.

Saat datang dalam podcast saat itu terlihat David dengan kondisi yang jauh lebih membaik dari pada saat baru keluar dari rumah sakit.

Putra Jonathan Latumahina itu terlihat sudah pulih dan normal kembali. Namun, dia sempat mengatakan kepada Onad jika dirinya kerap kali tak lancar ketika berbicara alias belibet ketika diajak ngobrol.

“Bisa dibilang begitu (pulih) tapi mungkin masih 70 persen setelah koma,” ungkap David Ozora dikutip dari YouTube The Leonardo’s.

David juga mengaku sempat diejek teman-temannya karena kondisinya yang sempat mengalami koma. Namun, David tak merasa risih atau marah lantaran menganggapnya sebagai candaan semata yang justru menghiburnya.

Lebih lanjut, David menjelaskan dampak yang masih dirasakannya lantaran mengalami diffuse axonal injury akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Dandy. David masih sulit memahami pelajaran di sekolahnya meskipun terbilang mudah.

“Sekarang masih ada sisa-sisanya (efek) Di sekolah, pun belum bisa nangkep pelajaran, segampang apapun sampai sekarang,” sambungnya.

David juga mengaku apa yang dilakukan Mario kepadanya tak meninggalkan rasa trauma yang mendalam di hatinya. Terlebih dia selalu mendapat dukungan dari keluarga terutama sang ayah yang mati-matian mencari keadilan untuk putranya itu.

David juga mengaku sudah tak menaruh dendam kepada Mario Dandy. Ayahnya sendiri yang mengajarkannya untuk tak menyimpan dendam. Meski demikian, perasaan jengkel masih menyelimutinya ketika mengingat peristiwa itu.




Willy Dozan Buka Suara Usai Leon Dozan Ditahan atas Kasus Penganiayaan dan Pencemaran Nama Baik

Leon Dozan ditetapkan sebagai tersangka usai video penganiayaan serta pencemaran nama baik tersebar (Kompas.com).

Willy Dozan Buka Suara Usai Leon Dozan Ditahan atas Kasus Penganiayaan dan Pencemaran Nama Baik

Prolite – Usai video viral aksi penganiayaan yang dilakukan Leon Dozan terhadap sang kekasih Rinoa Aurora Senduk ramai di media sosial beberapa waktu lalau.

Diketahui kini Leon telah dilakukan penahanan setelah sang pacar melaporkan dirinya kepihak kepolisian.

Leon akan dikenakan pasal berlapis yakni pasal penganiayaan dan pencemaran nama baik istansi polri.

Usai penahanan sang anak Willy Dozan buka suara soal anaknya dengan kasus yang menjerat dirinya.

Aktor laga ini mengatakan memiliki sikap tegas saat tahu sang anak harus berurusan dengan hukum.

“Kalau salah ya salah, kalau benar ya benar,” kata Willy Dozan dikutip , Jumat (17/11/2023).

Willy diketahui memeiliki banyak koneksi jendral polisi namun dirinya mengaku tidak akan menggunakan koneksi untuk membantu sang anak terbebas dari hukum.

“Saya bilang (ke Leon) kamu harus siap menanggungnya. Saya bilang saya nggak akan mentang-mentang punya kenalan, bebasin, nggak! Saya bilang tahan. Karena dia salah, biar dia jera lah,” kata Willy Dozan.

Meski tidak akan menggunakan koneksi untuk membantu sang anak, namun seorang ayah akan melakukan yang terbaik untuk Leon Dozan saat ini.

Bahkan diketahui Willy Dozan mengajukan penangguhan penahanan untuk sang anak sesuai jalur hukum tidak melalui koneksinya.

Lebih lanjut, bintang film ‘PEMBALASAN SI PITUNG’ ini meyakini sang anak bukanlah seorang kriminal. Ia menilai soal dugaan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk, sang anak tidak melakukan tindak penganiayaan seperti yang dituduhkan.

Hanya yang membuat sang aktor murka dengan kelakukan anaknya yakni ketika sang anak mengumpat Institusi Polri.




Usai Video Kekerasan Viral , Leon Dozan Ditetapkan Menjadi Tersangka dan Dihukum 5 Tahun Penjara

Leon Dozan ditetapkan sebagai tersangka usai video penganiayaan serta pencemaran nama baik tersebar (Kompas.com).

Usai Video Kekerasan Viral , Leon Dozan Ditetapkan Menjadi Tersangka dan Dihukum 5 Tahun Penjara

Prolite – Usai video Penganiayaan Leon Dozan ke sang kekasih viral di media sosial, kini ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Polres Metro Jakarta Pusat langsung melakukan penahanan terhadap Leon Dozan atas perbuatan kekerasan dan pencemaran nama baik.

Twitter Pai_C1
Twitter Pai_C1

Kejadian penganiayaan yang terjadi pada Kamis 16 November 2023 malam dan membuat kekasihnya mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Bukan hanya itu aksi anarkisnya juga terlihat dari unggahan foto yang memperlihatkan Leon memanjat dinding kamar mandi wanita untuk melihat kegiatan apa yang dilakukan kekasihnya itu.

“Kami telah melakukan penangkapan terhadap tersangka Leon Dozan pada pukul WIB di rumahnya Cirende, Lebak Bulus, Jakarta Selatan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakpus, Jumat (17/11).

Sang kekasih yang bernama Rinoa melaporkan Leon kepihak kepolisian atas perbuatan kekasihnya yang telah menganiaya dirinya.

Pasal yang ditetapkan kepada Leon bukan hanya pasal penganiayaan namun juga pasal penistaan terhadap institusi polri.

Dari video yang tersebar bukan hanya penganiayaan saja yang dilakukan Leon Dozan di akhir video ia juga memaki instansi kepolisan dengan kata-kata yang tidak pantas.

Leon terancam pasal berlapis, yakni Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan Pasal 207 KUHP tentang Penghinaan Institusi dengan hukuman penjara selama lima tahun.

“Terhitung mulai hari ini, kami telah menetapkan tersangka dan melakukan penahanan terhadap tersangka,” ucap Susatyo.




Pelaku Penganiayaan Dokter Gigi Berhasil Diamankan pada Senin 23 Oktober 2023 Malam

Pelaku penganiayaan dokter gigi di amankan polisi (Istimewa).

Pelaku Penganiayaan Dokter Gigi Berhasil Diamankan pada Senin 23 Oktober 2023 Malam

BANDUNG, Prolite – Pelaku penganiayaan dan pengancaman pembunuhan terhadap dokter gigi Vissi El Alexandra sudah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Setelah mendapatkan laporan terkait adanya penganiayaan yang di alami oleh dokter gigi petugas kepolisian dari Polrestabes Bandung langsung melakukan pengejaran terhadap terduka pelaku.

Tidak membutuhkan waktu lama pada hari Senin (23/10) malam pelaku SS berhasil ditangkap opleh pihak kepolisian saat berada di kediamannya.

Pelaku saat diamanakan terlihat mengenakan kaos berwarna putih tidak bisa berkutik saat pihak kepolisian mendobrak rumah pelaku.

Samuel Sunarya yang merupakan tersanga kasus penganiayaan sempat terlibat cekcok dengan warga sekitar saat hendak diamanakan oleh polisi.

Instagram Info Bandung Raya
Instagram Info Bandung Raya

“Kita berhasil mengamankan tersangka,” ucap Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana Putra, Senin (23/10).

Samuel diketahui sempat bersembunyi di rumahnya ketika didatangi polisi. Peringatan agar menyerahkan diri yang disampaikan polisi tak digubris sehingga dilakukan upaya paksa oleh polisi dengan cara mendobrak pagar dan pintu rumah.

 

Agta mengatakan, Samuel ditemukan di lantai dua rumah bersama kedua orang tuanya. Sebagai tindak lanjut, pelaku akan dimintai keterangan lebih lanjut atas aksi penganiayaan kepada Vissi.

“Untuk perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan. Orang tuanya gak dibawa (ke kantor polisi), hanya mendampingi saja,” ungkapnya.

Pelaku diketahui sebelumnya telah mengirimkan pesan melalui media sosial Instagram pribadi Vissi dengan nada ancaman akan dibunuh.

Setelah itu pelaku yanjg langsung mendatangi tempat di mana sang dokter gigi bekerja di Paskal 23 Kota Bandung dan memaksa masuk.

Dalam video yang di unggah oleh tersangka melalui akaun Instagram pribadinya terlihat tersangka yang sempat terlibat cekcook dengan korban sambil menodongkan pisau lipat yang sudah tersangka bawa.

“Dia menerobos dan memaksa mendatangi di lantai 3,” sebutnya.

Saat bertemu Vissi, pelaku langsung mengeluarkan pisau, mengarahkannya ke leher Vissi.

“Benar-benar menempel leher,” ujarnya.

Pelaku pun dibawa ke luar ruangan kantor. Namun, serangan pada Vissi malah makin bertubi-tubi. Vissi mengaku sempat berupaya menahan serangan pisau hingga tonjokan.

Akibat penganiayaan yang dilakukan tersangka kepada Vissi kini ia mengalami luka memar dan luka sayatan karena benda tajam yang di bawa pelaku.




Penganiayaan yang Dialami Dokter Gigi oleh Orang Tak Dikenal, Korban Alami Luka-luka

Ilustrasi Penganiayaan (Shutterstock).

Penganiayaan yang Dialami Dokter Gigi oleh Orang Tak Dikenal, Korban Alami Luka-luka

BANDUNG, Prolite – Kasus penganiayan yang dialami Vissi El Alexandra seorang dokter gigi di Kota Bandung terekam CCTV.

Penganiayaan yang dilakukan oleh pria berinisial SM terjadi di ruko Paskal 23, PasirKaliki Kota Bandung pada Sabtu (21/10) kemarin.

Aksi keji yang terjadi pada dokter gigi tersebut terekam CCTV di tempat kejadian perkara dan kini video tersebut sudah tersebar di aplikasi media sosial Instagram.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Badung Kombes Pol Budi Sartono membenarkan adanya laporan dokter gigi yang mengaku alami penganiayaan oleh tersangka SM.

Bukan hanya aksi brutal tersangka yang dialami oleh dokter gigi tersebut namun juga pengancaman pelaku akan di bunuh.

Tangkapan Layar Instagram
Tangkapan Layar Instagram

Kejadian naas yang dialami oleh dokter gigi tersebut terjadi sore hari di tempat kerja sang dokter.

Korban menceritakan kejadian awal sebelum terjadinya penganiayaan terjadi, korban mengaku hanaya sekilas mengenal pelaku.

Namun pria tersebut tiba-tiba mengirim pesan lewat akun media sosial Instagram dan di duga menuliskan ancaman pembunuhan kepada sang dokter.

Tiba-tiba pelaku SM langsung mendatangi dan memaksa masuk ke tempat di mana korban kerja dan langsung masuk ke dalam ruangan kerja korban yang berada di lantai 3.

Pelaku dan korban sempat terlibat cekcok sebelum akhirnya korban mengalami penganiayaan oleh pelaku yang tidak dikenalnya itu.

Bukan hanya pukulan yang didapati oleh korban, diketahui korban juga mengalami luka sayatan akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.

“Dia menerobos dan memaksa mendatangi di lantai 3. Benar-benar menempel leher (pisaunya). Saya agak trauma menceritakannya,” ujar Vissi, Senin (23/10).

Korban sudah melaporkan atas insiden keji pelaku kepada sang dokter ke pihak yang berwajib, kini laporan tersebut masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.




Imbas Penganiayaan , Hasil Otopsi Menyebutkan Luka Parah di Bagian Kepala Belakang dan Dada

beritasatu.com

Imbas Penganiayaan , Hasil Otopsi Menyebutkan Luka Parah di Bagian Kepala Belakang dan Dada

Prolite – Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh sang kekasih tengah menjadi buah bibir di masyarakat.

Kenapa tidak pasalnya tersangka ini merupakan anak dari anggota DPR RI, semakin banyak deretan nama dari anak salah satu orang-orang penting melakukan kekarasan.

Setelah sebelumnya ada Mario Dandy yang merupakan anak dari anggota ditjen pajak yang bernama Rafael Alun Trisambodo.

Kini hadir lagi perlakuan sewenang-wenang dari anak orang-orang penting. Anak anggota DPR RI melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya hingga merenggut nyawanya.

Tersangka yang menganiaya kekasihnya ini diduga karena pertengkaran masalah orang ketiga dalam hubungannya.

Gregorius Ronald Tannur yang merupakan tersangka bertengkar dengan kekasihnya berada di bawah pengaruh minuman keras hingga akhirnya penganiayaan terjadi.

Menurut hasil pemeriksaan Dini Sera Afrianti korban diduga tewas karena penganiayaan yang dilakukan sang kekasih di salah satu club malam di Kota Surabaya.

Portal JTV
Portal JTV

Jenazah Dini pun diketahui dibawa ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menjalani autopsi. Tim Dokter Forensik RSUD dr Soetomo Surabaya, Renni Sumulyo pun mengungkapkan hasil autopsi yang dilakukan.

Ia mengungkapkan jika hasil pemeriksaan jenazah Dini Sera Afrianti (29) terdapat luka memar di bagian kepala belakang, iga, organ paru serta hati. Tak hanya itu saja, dalam pemeriksaan organ dalam, terdapat pula adanya resapan darah di otot bagian leher kanan dan kiri.

“Cukup banyak ya. Jadi kalau yang memar itu dari kepala belakang, dada hingga kaki. Tapi yang paling fatal memang ada di bagian kepala belakang sama dada,” ujarnya.

Bukan hanya itu saja namun Dini juga mendapatkan bekas ban yang ada di tangannya. Dugaan sementara korban bukan hanya dianiaya namun juga di lindas menggunakan mobil oleh tersangka.

Tersangka kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian, menurut pengakuannya Ronald sempat panik saat sekuriti memberitahu bahwa sang kekasih sudah tidak bereaksi.

Pihak kepolisian juga menyebutkan jika Ronald yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka sempat melakukan CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation kepada korban. Hal ini dilakukan karena Ronald masih sayang terhadap sang kekasih.

Polrestabes Surabaya telah menetapkan Gregorius Ronal Tannur anak dari anggota DPR RI sebagai tersangka penganiayaan hingga menyebabkan Andin meninggal dunia. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengungkapkan jika tersangka terjerat pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau pasal 359 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

“Tersangka dijerat pasal 351 dan atau 359 KUHP, tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya orang. Status pelaku dari saksi ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan proses gelar perkara,” ujar Kombes Pasma di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10).

Dalam konferensi pers yang digelar, pihak kepolisian juga telah menyita sejumlah barang bukti. Mulai dari pakai yang dikenakan pelaku dan korban saat kejadian, botol minuman hingga beberapa rekaman CCTV di sekitar area kejadian.

Ronald sendiri diketahui tengah dalam masa penahanan di mapolrestabes Surabaya dan masih akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.




Memalukan Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar Hingga Tewas

Dini Afrianti tewas di aniaya oleh sang kekasih yang merupakan anak anggota DPR RI (istimewa).

Memalukan Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar Hingga Tewas

Prolite – Aksi keji penganiayaan yang dilakukan oleh Gregorius Ronald Tannur yang merupakan anak anggota DPR RI.

Gregorius Ronald Tannur yang merupakan pacar korban yang bernama Sera Afrianti kini menjadi sorotan netizen.

Penganiayaan yang dialami Sera Afrianti merupakan perbuatan yang sangat keji pasalnya ia tewas di tangan kekasihnya sendiri.

Korban diketahui meninggal pada Kamis (5/10) dan ditemukan di sebuah klub malam Blackhole KTV di Surabaya.

Kasus tewasnya Sera Afrianti di tangan kekasihnya ini menjadi viral di media sosial, diketahui keduanya terlibat pertengharan sebelum akhirnya korban menglami penganiayaan.

Kronologis awal kejadian penganiayaan yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur kepada korban yang merupakan kekasihnya, mereka berdua mendapatkan undangan undangan di VIP room sembari menenggak minuman keras.

Instagram Lambe Danu
Instagram Lambe Danu

Dalam kondisi mabuk mereka berdua terlibat cekcok di dalam ruangan hingga penganiayaan. Tidak berhenti sampai disitu saja.

Pemukulan berlanjut di luar ruangan, saat berada di parkiran basement Lenmarc Mall, wanita yang akrab di sapa Andin ini ditendang hingga tersungkur oleh Ronald.

Diketahui Gregorius Ronald Tannur bukan hanya melakukan pemukulan saja terhadap korban, namun korban diduga dilindas oleh mobil kekasihnya hingga terseret 5 meter.

Dugaan korban dilindas oleh mobil karena terdapat pula jejak ban mobil pada tubuh korban.

Setelah kejadian terjadi tersangka yang merupakan anak anggota DPR RI ini menghilang beberapa saat hingga akhirnya tersangka kembali ke VIP Room Blackhole KTV.

Menurut saksi dari satpam mall menuturkan bahwasannya tubuh korban sempat dimasukan ke bagasi mobil oleh pelaku.

Setelah tersangka memasukan korban ke dalam bagasi mobilnya lantas ia membawa korban ke apartemen milik tersangka yang berada di Orchard Tanglin, Pakuwon.

Bukan hanya satpam mall saja yang mengetahui tersangka menyimpan korban di dalam bagasi mobil. Beberapa orang sempat melihat Ronald mengeluarkan tubuh Andin dari salam bagasi mobil.

Bahkan beberapa orang yang melihat tubuh korban keluar dari bagasi mobil sempat menyarankan kepada tersangka untuk membawa korban ke RS National Hospital.