Pahami 6 Gejala Terinfeksi DBD dan Pahami Pencegahannya

Pahami 6 Gejala Terinfeksi DBD dan Pahami Pencegahannya
Prolite – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung kali ini mengalami peningkatan, di tengah-tengah Bandung yang sering diguyur hujan.
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi.
Namun ada yang perlu diperhatikan, pasalnya dalam kasus DBD kita tidak bisa anggap sepele jika terkena kasus demam berdarah.
Seseorang yang terkena demam berdarah dapat menimbulkan komplikasi serius dan bahkan dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Oleh karena itu penting untuk kita semua memahami bagaimana gejala, penyebab hingga Langkah-langkah penanganannya agar tidak terkena DBD.
Seseorang yang terkena DBD akan menunjukan gejala demam tinggi, ruam, nyeri tubuh, dan pembengkakan pembuluh darah yang dapat mengarah pada pendarahan. Biasanya, DBD terjadi selama musim hujan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Gejala DBD umumnya muncul 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Beberapa gejala umum yang sering terlihat pada penderita antara lain:
- Demam Tinggi Mendadak: Salah satu gejala pertama yang muncul adalah demam tinggi mendadak, yang bisa mencapai 40°C.
- Nyeri Otot dan Sendi: Rasa nyeri yang hebat pada otot, sendi, dan tulang belakang sering disebut sebagai “breakbone fever” karena rasa sakitnya yang menyerupai patah tulang.
- Rash atau Ruam Kulit: Pada beberapa kasus, penderita dapat mengalami ruam kulit yang muncul beberapa hari setelah demam tinggi.
- Mual, Muntah, dan Kehilangan Nafsu Makan: Gejala ini sering kali muncul bersamaan dengan demam tinggi.
- Pendarahan: Dalam kasus yang lebih parah, pendarahan ringan bisa terjadi, seperti mimisan, gusi berdarah, atau perdarahan pada kulit yang tampak seperti bintik merah.
- Kelelahan dan Kelemahan: Penderita DBD juga bisa merasa sangat lelah dan lemah.
Dalam kasus ini kita bisa mencegah tertularnya demam berdarah seperti memastikan tidak adanya genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes.
Bisa juga menggunakan obt nyamuk untuk terhindar dari gigitan nyamuk Aedes atau bisa juga melakukan foging di tempat-tempat yang berpotensi perkembangbiakan nyamuk.
DBD adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius, namun dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tempat berkembang biaknya nyamuk, kita dapat membantu mengurangi angka penderita. Jika terkena kasus ini, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih parah. Waspada dan mari bersama-sama menjaga kesehatan dengan tindakan pencegahan yang sederhana namun efektif.