Panik Saat Anak Kejang ! Berikut 4 Cara Menanganinya

Prolite – Panik adalah perasaan pertama kali ketika mendapati anak kejang karena demam tinggi, perasaan itu lumrah dialami bagi orang tua yang mengalaminya.
Kondisi di mana anak mengalami kejadian yang sering dianggap epilepsi ini sebenarnya umum ketika terjadi pada bayi dan balita namun hal tersebut juga tidak bisa di anggap sepele.
Pasalnya kejang yang di alami oleh bayi dan balita jika tidak ditangani dengan segera maka bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memahami cara mengatasinya. Lantas apa itu kejang?
Kejang demam atau lebih dikenal dengan penyakit step pada anak terjadi akibat kenaikan suhu tubuh atau demam yang tinggi. Demam tinggi umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Biasanya, step pada anak dialami ketika bayi berusia 6 bulan hingga anak berusia 5 tahun.
Banyak faktor yang membuat anak mengalami step bisa karena demam tinggi karena inveksi virus maupun kondisi setelah melakukan imunisasi atau vaksinasi.
Namun bukan melulu karena demam tinggi yang dapat memicu step, pasalnya riwayat anggota keluarga yang memiliki riwayat step juga dapat menjadi pemicunya.
Lantas apa sih ciri-ciri anak mengalami kejang demam? Berikut ciri-ciri yang wajib di waspadai oleh para orang tua:
- Demam tinggi dengan suhu lebih dari 38o Celsius
- Kedua tangan dan kaki menyentak-nyentak
- Mata berputar ke atas
- Tidak sadar atau tidur setelah step selesai
Selain itu, berdasarkan lamanya kejang berlangsung, kondisi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Kejang demam sederhana
Hal ini sederhana terjadi pada seluruh bagian tubuh dan tidak berulang dalam waktu 24 jam. Durasi step ini hanya berlangsung beberapa detik hingga kurang dari 15 menit
- Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleks biasanya hanya timbul pada salah satu bagian tubuh, misalnya tangan dan kaki kiri saja. Selain itu, kejang dapat berulang dalam periode 24 jam dan berlangsung lebih dari 15 menit.
Cara Menangani step Demam pada Anak
Jika Si Kecil sedang mengalami demam tinggi dan memiliki riwayat step, cobalah berikan obat pereda demam, seperti paracetamol atau ibuprofen, untuk menurunkan suhu tubuhnya. Anda juga bisa memberikan kompres dingin untuk meredakan demamnya.
Pada anak yang mengalami step berulang, Anda bisa menggunakan obat antikejang sesuai anjuran dokter. Untuk menangani step pada anak, dokter bisa meresepkan obat diazepam dalam bentuk tablet atau sirop.
Selain itu, sediaan diazepam tube yang pemberiannya melalui anus juga sering diresepkan oleh dokter. Obat ini juga dapat diberikan untuk mencegah dan menangani kejang demam pada anak.
Penggunaan obat antistep pada anak perlu disesuaikan dengan berat badan dan usia anak. Oleh karena itu, apa pun jenis obat ini yang digunakan, Anda perlu konsultasikan ke dokter lebih dulu agar dosis pemberian obat tersebut aman dan sesuai dengan kondisi Si Kecil.
Ada beberapa hal yang perlu di lakukan ornag tua ketika anak mengalami step di rumah:
- Jangan tahan gerakan step Si Kecil, tetapi letakkan ia di permukaan yang datar, seperti di atas karpet lantai atau tempat tidur.
- Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulutnya selama ia step atau setelahnya.
- Posisikan tubuh Si Kecil dengan posisi menyamping, bukan terlentang setelah ia step. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah lidah Si Kecil menutup jalan napasnya.
- Hitung durasi kejang demam yang dialami anak dan segera bawa ia ke instalasi gawat darurat (IGD) terdekat bila step berlangsung selama lebih dari 5 menit atau terjadi lebih dari 1 kali dalam 24 jam.