Penghargaan Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025, Mengenal Sosok Hebat Ananditha Nursyifa Insan Putri Generasi Muda yang Membanggakan

Penghargaan Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025, Mengenal Sosok Hebat Ananditha Nursyifa Insan Putri Generasi Muda yang Membanggakan
CIMAHI, Prolite – Penghargaan Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025 diberikan Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) di tengah-tengah gempuran media digital yang semakin tinggi di kalangan anak muda.
Bukan hanya itu acara bergengsi ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemrov Jabar) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi.
Dari dari banyaknya orang-orang hebat tersebut terdapat sosok anak muda yang menjadi inspirasi banyak orang di tengah-tengah pergaulan anak muda di jaman sekarang.
Sosok yang terus menyalakan obor literasi dengan cara penuh makna dan inspiratif Ananditha Nursyifa Insan Putri wanita berusia 21 tahun membuat kita membuka mata kita.
Salah satu wujud nyata dari semangat tersebut tampak dalam ajang penghargaan bergengsi Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025, yang memberikan apresiasi kepada para penggerak literasi di berbagai penjuru Indonesia. Ajang ini menjadi simbol penghormatan bagi mereka yang tak kenal lelah dalam menanamkan cinta baca dan tulis di hati masyarakat.
Dalam momentum bersejarah inilah, muncul sosok inspiratif dari Kota Cimahi yang berhasil mencuri perhatian berkat dedikasi dan kiprahnya dalam dunia literasi.
Ananditha Nursyifa Insan Putri atau yang biasa di sapa Syifa, guru SMP Tutwuri Handayani Cimahi sekaligus mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani, berhasil meraih Anugerah Parasamya Aksara Nugraha kategori Parasamya Suratma Nugraha.
Pagelaran Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025 mencakup tiga kategori penghargaan, yaitu Parasamya Susastra Nugraha (penulis buku tunggal), Parasamya Suratma Nugraha (pegiat literasi), dan Parasamya Praja Nugraha (pelajar pegiat literasi).
Tahun ini, total peserta yang mengikuti ajang tersebut mencapai 237 orang, terdiri dari 67 penerima Susastra Nugraha, 140 penerima Suratma Nugraha, dan 30 penerima Praja Nugraha.
Ketua penyelenggara kegiatan, Erni Wardhani, , menjelaskan bahwa peserta berasal dari 10 provinsi di seluruh Indonesia. Sebagian besar penerima penghargaan berasal dari Jawa Barat, disusul peserta dari Jakarta, Banten, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Bali, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Acara penyerahan penghargaan dilaksanakan di Hotel Travello, Bandung, pada Minggu, 26 Oktober 2025, dan diselenggarakan oleh KPPJB Pusat yang diketuai oleh Bapak Prawiro Sudirjo.
Menariknya, penghargaan ini tidak hanya diberikan kepada guru, tetapi juga kepada kepala sekolah, pengawas pendidikan, pemilik yayasan, serta tokoh pendidikan dan penggerak literasi lainnya yang telah memberikan kontribusi nyata dalam menumbuhkan budaya literasi di Indonesia.
Dari Kota Cimahi, Ananditha, yang akrab disapa Ditha ini menjadi salah satu penerima penghargaan di ajang tersebut. Meski usianya relatif muda dibanding penerima lainnya, semangat dan dedikasinya dalam dunia literasi menjadikannya sosok inspiratif dan berprestasi.
Kecintaannya terhadap buku menjadi sumber inspirasi yang mendorong Ditha untuk terus menulis dan berkarya. Sejak tahun 2023, ia aktif menjadi penulis berita di ProliteNews, sebuah media yang berfokus pada kebutuhan dan manfaat pembacanya. Melalui tulisan-tulisannya, Ditha sering mengangkat isu kesehatan mental, pendidikan, lifestyle serta pentingnya literasi bagi generasi muda.
Tak hanya menulis untuk dirinya sendiri, Ditha juga menularkan semangat literasi kepada para siswanya. Ia mengajak murid-murid di SMP Tutwuri Handayani untuk menulis buku harian (diary) sebagai sarana mengenali perasaan dan emosi mereka. Kegiatan sederhana namun bermakna ini bukan hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga menjadi media konseling yang membantu siswa memahami diri sendiri dengan lebih baik.
“Penghargaan ini saya persembahkan untuk kedua orang tua dan nenek saya yang tercinta, serta almarhum kakek saya yang telah menginspirasi saya untuk menjadi penulis,” ujarnya dengan penuh rasa haru.
“Saya berharap perjalanan literasi ini dapat tumbuh lebih luas, bukan hanya sebatas menulis artikel dan membaca buku, namun juga menghadirkan karya yang mampu menginspirasi dan menguatkan pembacanya.” pungkasnya.
Penghargaan yang diraih Ananditha menjadi bukti bahwa semangat literasi dan keinginan untuk berbagi kebaikan dapat memberikan dampak besar. Sosok muda seperti Ditha menunjukkan bahwa menulis bukan sekadar kegiatan menuangkan kata, melainkan juga sarana untuk menebarkan nilai, menggerakkan hati, dan membangun karakter generasi penerus bangsa.








