KPU Kota Bandung Resmi Tetapkan 50 Anggota DPRD Periode 2024-2029

KPU Kota Bandung Resmi Tetapkan 50 Anggota DPRD Periode 2024-2029
BANDUNG, Prolite – Ketua KPU Kota Bandung Wenti Frihadianti telah menetapkan 50 anggota DPRD periode lima tahun kedepan hasil pemilihan legislatif Febuari lalu.
Kata Wenti untuk perhitungan kursinya pakai metode dan menggunakan format yang sesuai dengan perundang-undangan yang di mana hasilnya itu secara otomatis keluar.
Evaluasi pelaksanaan Pemilu sendiri kata Wenti, ketika melakukan seleksi terbuka untuk badan ad hoc KPU Kota Bandung akan lebih antisipasi dengan salah satu syarat-syarat administratifnya yaitu surat keterangan kesehatan.
“Mungkin ke depan pun dengan pihak Pemerintah Kota Bandung kita diantisipasinya lebih laih. Karena sebenarnya kita sudah ada pemberian vitamin, sudah dianggarkan ditiap KPPS bahkan termasuk dengan pihak dinkes atau Puskesmas buka layanan di pada hari pelaksanaan hari H,” ujar Wenti usai penetapan di Preanger, Kamis (2/5/2024).
Ke depan, KPU Kota Bandung akan lebih mengontrol lagi untuk masalah dari sisi kesehatan. Lebih selektif.
“Dipastikan lagi, sebelum masuk ke tahapan seleksi terbuka kita melakukan evaluasi juga terhadap kinerja dari badan ad hoc sendiri baik, PPK, PPS, ataupun ke sekretariatan jadi itupun menjadi acuan buat kami ketika memang nantinya PPK yang memang mendaftar kembali yang pernah menjadi PPK sebelumnya. Nah itu menjadi catatan buat kami karena bagaimanapun kami berupaya untuk meningkatkan kualitas dari SDM ad hoc sendiri, bahkan termasuk nantinya di saat teknisnya sendiri,” ujarnya.
Wenti juga menyampaikan untuk perekrutan PPK, karena sehubungan pemenuhan kuotanya belum sampai di dua kali. Sedang minimalnya dua kali minimal secara regulasi, sehingga untuk di lima kecamatan kemarin dilakukan perpanjangan sampai dengan hari ini.
“Seperti di Antapani, Coblong, Cidadap, karena belum mencapai pemenuhan kuotanya belum sampai di dua kali minimal, maka kita melakukan perpanjangan gitu dan hari ini pun kita masuk pada pendaftaran pembentukan TPS itu,” tandasnya.
Lanjutnya hingga kurang lebih sudah ada 400 pendaftar untuk diseleksi sebanyak 150, sehingga setiap kecamatan 5 orang per kecamatan.
Terkait beberapa catatan dari Pemkot disampaikan Asda 1 bahwa, kata Wenti KPU Kota Bandung nanti akan koordinasi dengan disdukcapil.
Karena di tahapan pilkada ini dilakukan juga pemutakhiran data pemilihnya dan termasuk data potensialnya.
Disinggung persiapan Pilwalkot, kata Wenti, baru masuk ke tahapan pembentukan badan ad hoc PPK dan PPS, sayembara jingel dan maskot. Dan itu masih dalam proses tahapan penjurian dan rapat koordinasi terkait masalah dukungan perseorangan.
Sedang soal honor PPK lanjut dia belum ada hanya saja yang jelas tidak akan melebihi dari Pemilu.
Dalam kesempatan itu Wenti pun menyampaikan terkait pendaftar cawalkot dari independen akan ada pengumuman di tanggal 5 sampai 7 terus tanggal 8 penyerahan dukungan perseorangannya.
“Seperti mengisi form pengisian dukungan ataupun penyerahan E-KTP pada tanggal 5-7 Mei dan syaratnya itu mengumpulkan pendukung dan tersebar di 16 Kecamatan kurang lebih 50% + 1 ya dari 30 kecamatan di kota Bandung jadi 6,6,5% dari jumlah DPT kota bandung,” tutupnya.
Ditempat yang sama Asda I Pemerintahan Asep Gufron menyampaikan tahapan ini cukup panjang dan luar biasa menyikapi tahapan pemilu dari awal sampai akhir.
“Kita bersyukur hari ini sudah tetapkan calon-calon yang akan menduduki ya, jabatan anggota DPRD Kota Bandung. Pemerintah menyampaikan apresiasi ucapan terimakasih bahwa kota bandung itu setiap ada event pesta demokrasi berjalan aman dan lancar tidak terjadi gesekan apalagi sampai pertumpahan darah walaupun dinamika politik itu pasti tapi kita mengedepankan bagian penyelesai dengan cara musyawarah dan mufakat dan ini clear bisa dilaksanakan,” tuturnya.
Asep melihat semua tahapan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kalaupun ada perdebatan itu sah-sah saja.
“Tapi kan tidak terjadi sampai adanya gesekan yang mencederai terhadap pesta demokrasi itu harus tetap kita jaga sampai kepada nanti. Kita masih ada PR ya, pemilihan kepala daerah pada tanggal 27 November tentunya harus kita siapkan secera matang lagi mulai dari data pemilih, kesiapaan prasana, petugas juga sama, KPPS, PPS, panwas dan sebagainya, termasuk regulasinya yang di keluarkan KPU. Kemarin kita sudah mulai dirapatkan bagaimana kita menyempurnakan. Nanti pada saat Pilkada minimal kita sudah menyelesaikan , menyempurnakan walaupun tidak signifikan,”
Catatan bagi KPU Kota Bandung sendiri kata Asep, data pemilih tanggal 27 itu ada pemilih pemula dan ini menjadi konsentrasi, KPU Kota Bandung dan Pemerintah Kota Bandung.
“Kami pasti akan memfasilitas untuk e-KTP dan mungkin tidak akan mengenal wakil libur sabtu minggu, kita layani untuk memberikan hak politiknya kepada warga masyarakat pada tanggal 27 November sudah berusia 17 tahun sehingga punya hak aspirasi politik untuk memilih nanti mungkin siapa kepala daerah yang dia pilih,” ujarnya.
Catatan kedua pihaknya sinergis, komunikasi yang bagus sehingga persoalan sekecil apapun segera diselesaikan dan yang ketiganya pihaknya mempersiapkan juga petugas KPPS yang lebih siap. Pasalnya kemarin ada petugas yang meninggal.
Sehingga evaluasi nanti KPU Kota Bandung depan harus seperti apa kendati pilkada nanto tidak seberat pemilu yang kemarin saat pemilihan Presiden, DPR RI, DPR provinsi dan juga DPRD kota/ Kabupaten se-Indonesia yang memang cukup melelahkan.
“Walaupun sebetulnya kami sudah mengantisipasi ya kesehatan, kita kasih vitamin sebelum itu di cek darahnya apakah tinggi atau tidak, termasuk kalau misalnya ada gangguan. Ini akan menjadi perhatian kami dinas kesehatan, terus dipantau setiap PPS takut terjadinya sesuatu. Tapi kan yang namanya meninggal urusan Allah Yang Maha Kuasa, ada yang sudah beres tahapan Pemilu seminggu kemudian meninggal,” pungkasnya.








