Fenomena Iklim, Kabupaten Purwakarta Jalankan Program Khusus Antisipasi Kekurangan Pangan

iklim

Iklim Tak Menentu, Kabupaten Purwakarta Jalankan Program Khusus Antisipasi Kekurangan Pangan

PURWAKARTA, Prolite – Untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang terjadi di Kabupaten Purwakarta akibat dampak fenomena iklim, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mempunyai beberapa program khusus.

“Dampak fenomena iklim bisa mengganggu cuaca sehingga mempengaruhi hasil panen. Hal ini diakibatkan musim kemarau yang panjang sehingga mempengaruhi suplai air,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan.

Sri Jaya Midan mengatakan, akibat fenomena iklim musim kemarau panjang, luas tanam padi milik Pemkab Purwakarta menjadi berkurang. Untuk itu, salah satu langkah yang diambil dalam menghadapi fenomena iklim ini adalah dengan menyisir potensi lahan yang memiliki sumber air permukaan seperti sungai, waduk atau sumur dangkal.

“Kita membantu dengan sumur pompa, sehingga petani punya keyakinan akan ada peningkatan keberhasilan pangan,” terangnya.

Sebelumnya, Dispangtan telah memberikan bantuan Mesin Traktor, hal ini dilakukan Untuk mendukung capaian produksi pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Purwakarta, Pemkab setempat melalui Dinas Pangan dan Pertanian menyerahkan bantuan alat mesin pertanian berupa mesin traktor untuk membajak sawah kepada kelompok tani di wilayah tersebut.

“Kami membagikan 33 unit hand traktor roda dua bantuan dari Kementerian Pertanian kepada perwakilan kelompok tani di Kabupaten Purwakarta. Tujuan bantuan traktor ini tentunya untuk membantu mempercepat pengolahan tanah para petani agar tidak tertinggal masa tanam,” ujar, Sri Jaya Midan.

iklim

Di sisi lain, Sri Jaya Midan berharap pada musim panen ke depan atau diperkirakan pada bulan Oktober 2024 target capaian produksi padi akan meningkat.

“Musim panen kemarin terjadi minus sekitar ton, ke depan target sasaran kita adalah ton, kita optimis target itu bisa tercapai,” ujarnya.

Selain itu, Kadispangtan juga mengungkapkan, ke depan bantuan lain dari pemerintah juga akan diajukan secara bertahap, seperti bantuan benih. Dari luas lahan tanam sekitar hektar, dan yang telah dibantu barus sekitar hektar.

“Secara bertahap nanti sesuai dengan anggaran dan arahan dari Kementerian termasuk traktor bukan hanya 33 unit, nanti anggaran Kementerian akan terus bertambah akan di usulkan juga termasuk pompa alkon. Sekarang baru 123 unit, kalau petani membutuhkan kita akan usulkan lagi termasuk program-program yang lain irigasi usaha tani dan lainnya,” kata Midan.

Menurutnya, dampak fenomena iklim elnino kemarin mengakibatkan masa tanam terjadi minus diangka ton dan tahun ini targetnya ton dan sudah terealisasi ton.

“Artinya, ini sudah 77 persen dari minus tersebut sudah terpenuhi dari program percepatan ini. Alhamdulillah kita selalu di support oleh Pak Penjabat Bupati. InsyaAllah dalam rangka percepatan ini,” ujarnya.

Sementara itu, kata Midan, tanaman juga perlu perawatan juga perlu pengamanan dari organisme pengganggu tumbuhan.

“Kita sudah fasilitasi tinggal prosesnya saja itu ada dua drone untuk pengendalian OPT, nanti jika terjadi serangan hama penyakit secara masif kita akan gunakan itu,” ujarnya.

Menutup, Sri Jaya Midan mengatakan, ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat diharapkan mampu menekan angka inflasi di daerah. Karena dengan jaminan ketersediaan pangan maka harga-harga bisa terkendali dan bisa dijangkau masyarakat.

“Ketersediaan pangan di daerah juga merupakan salah satu cara untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Untuk itu, diperlukan juga alat-alat mesin pertanian. Nah dalam hal ini pemerintah hadir untuk para petani dan kelompok tani,” demikian Sri Jaya Midan.

Seperti diketahui, Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah penghasil beras yang bisa didistribusikan ke wilayah lain.

“Ya kita kan punya komoditi terbuka yang bisa diperjual belikan oleh petani. Sehingga kita memang bisa mensuplay beras ke wilayah lain,” terangnya.

Di sisi lain, lanjut Midan, kebutuhan beras di Kabupaten Purwakarta memang terbilang surplus. Sehingga masih bisa dijual ke luar.




Jelang Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX, Kang DS Ajak Masyarakat Ikut Meramaikan

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX Siap Digelar di Soreang, Kabupaten Bandung

KAB. BANDUNG, Prolite – Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX kembali hadir sebagai ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.

Acara yang akan dibuka oleh Menteri Pertanian RI ini diadakan pada 27-30 Juli 2024 di Gedung Budaya Soreang bertema “Mewujudkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan Untuk Kedaulatan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045”.

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX

Kegiatan ini menawarkan berbagai inovasi dalam perbenihan yang siap mendukung petani lokal meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional.

Ajang tahunan ini akan menampilkan varietas-varietas tanaman pangan yang tahan terhadap hama, penyakit, dan kondisi lingkungan tertentu, seperti padi, jagung, umbi-umbian, dan aneka sayuran. Selain itu, ada juga pameran produk pertanian unggulan serta gelar teknologi pangan dari seluruh Indonesia sebagai media pembelajaran bagi masyarakat dan petani.

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX

Dengan adanya kegiatan ini, para petani diharapkan dapat memahami pentingnya pemilihan benih yang tepat serta cara mengelola benih dengan baik sehingga bisa meningkatkan praktik pertanian dan mendorong tercapainya ketahanan pangan yang lebih baik.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan pentingnya acara ini bagi sektor pertanian, khususnya di Kabupaten Bandung.

“Kabupaten Bandung memiliki potensi pertanian yang besar dengan berbagai komoditas pertanian unggulan sehingga sangat sesuai terpilih menjadi tuan rumah pelaksanaan Gebyar Perbenihan Nasional Ke-IX ini,” jelasnya.

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX

Bupati Dadang berharap kegiatan ini dapat menggerakkan sektor ekonomi dengan kedatangan para peserta dari seluruh Indonesia serta dapat membuka peluang investasi di bidang pertanian.

“Saya mengajak kepada semua warga masyarakat Kabupaten Bandung, baik masyarakat perbenihan maupun umum untuk hadir dan mendukung kegiatan gebyar perbenihan yang akan dilaksanakan di Gedung Budaya Soreang,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah juga mengundang seluruh masyarakat untuk meramaikan acara ini sebab acara ini terbuka dan gratis untuk masyarakat umum.

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX

“Di sini akan ditampilkan berbagai display varietas padi unggulan, gelar teknologi, gelar produk KUKM Kabupaten Bandung, berbagai lomba, diskusi ilmiah, dan seluruh rangkaian kebutuhan benih di Kabupaten Bandung. Semuanya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat,” paparnya.

Beragam kegiatan menarik telah disiapkan untuk menyemarakkan acara ini, antara lain:

– Gelar Teknologi Benih Tanaman Pangan
– Display Varietas Benih Tanaman Pangan
– Sosialisasi Regulasi Perbenihan Tanaman Pangan
– Pameran dan Display Produk Perbenihan Tanaman Pangan
– Klinik Konsultasi Perbenihan
– Job Fair Industri Perbenihan
– Pameran Produk UMKM
– Forum/Saresehan/Temu Bisnis
– Aneka Perlombaan
– Aneka Hiburan (Angklung Udjo, Band, Stand Up Comedy, dll.)
– Donor Darah

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi petani lokal, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bagi seluruh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.




Atasi Masalah Pangan Saat Ramadan 2024, DPRD Kota Bekasi Beri Lampu Hijau Gunakan BTT

Ketua DPRD Kota Bekasi H. M. Saifuddaulah atasi msalah pangan saat Ramadhan (istimewa).

Atasi Masalah Pangan Saat Ramadan, DPRD Kota Bekasi Beri Lampu Hijau Gunakan BTT

BEKASI, Prolite – Dalam mengatasi persoalan pangan di masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi mempersilahkan Pemerintah Kota Bekasi menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

DPRD Kota Bekasi menilai BTT tersebut bisa diberikan untuk bantuan pangan kepada warga, terutama selama Ramadhan tahun ini.

Ketua DPRD Kota Bekasi, Saifuddaulah mengatakan, pihaknya mengaku sudah membuka diri.

Usulan penggunaan BTT untuk masalah pangan saat Ramadan ini pun sudah disampaikan.

“Pada saat rapat koordinasi penanggulangan inflasi saya sudah sampaikan. Silahkan karena kepentingan kita agar jangan sampai ada warga Kota Bekasi gak makan,” kata Saifuddaulah, belum lama ini.

Ia menegaskan bahwa DPRD Kota Bekasi punya tanggung jawab terhadap masyarakat.

Sehingga DPRD Kota Bekasi membuka ruang kepada Pemerintah Kota Bekasi.

Namun demikian, kata dia, penggunaan BTT harus mengacu regulasi dan ketentuan yang ada. Paling penting, sambung dia, dikoordinasikan terlebih dahulu kepada DPRD Kota Bekasi.

“Yang penting dikoordinasikan, dikomunikasikan dengan kami di DPRD Kota Bekasi. Pada intinya kita sudah menyampaikan itu,” jelas dia.

Selain itu, penggunaan pos anggaran BTT mesti transparan. Mulai dari teknis penggunaan hingga siapa saja penerima manfaat bantuan tersebut.

“Harus secara transparan penggunaanya seperti apa. Dan juga pihak-pihak yang menerimanya siapa saja,” tuntas Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulah.




Harga Beras Naik, Pedagang: Faktor Cuaca

harga beras naik

BANDUNG, Prolite – Sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga beras saat ini diakibatkan faktor cuaca dan masa panen belum mulai, sehingga produksi beras agak susah. Selain itu pemasok dari Cianjur pun pasca gempa belum ada pengiriman.

Ahmad (30) pedagang beras di Pasar Palasari mengaku kenaikan harga beras rata-rata Rp1000 untuk beras premium dan Rp500 untuk beras medium.

“Kalau beras pandan wangi dari Cianjur jadi , kalau yang medium dari jadi ,” ungkapnya.

Hal ini berdampak pada pembelian kata Ahmad. Sebelum kenaikan per hari ia bisa menjual 50 kg.

“Sekarang paling 30 kg, terlihatnya pas week end biasa banyak yang belanja, sekarang ya berkurang,” ucapnya.

Masih kata Ahmad pembeli saat ini pun banyak yang mencoba beralih dari beras premium ke medium.

Sementara itu Kepala Bulog Cabang Bandung Yuliani Alzam memastikan stok beras di gudang Bulog aman hingga 3 bulan ke depan.

Bulog pun siap menggelontorkan beras medium pada pasar-pasar yang ada di Kota Bandung.

“Kami punya stok beras medium ton, jadi insyaallah aman hingga tiga bulan ke depan. Sampai waktu kita nanti pengadaan lagi di Maret,” ujar Yuliani, Kamis, 26 Januari 2023.

Bulog, ungkapnya, mulai memasarkan beras medium pada Kamis ini. Harga beli beras medium dari Bulog sebesar Rp per kilogram. Sementara untuk premium variatif dengan harga tertinggi Rp per kilogram.(kai)