Pabrik Sepatu BATA di Purwakarta Tutup , 275 Karyawan di PHK

Pabrik Sepatu BATA di Purwakarta Tutup , 275 Karyawan di PHK
Prolite – Kabar mengejutkan datang dari pabrik sepatu ternama yang sudah berdiri sejak dulu yakni PT Sepatu Bata Tbk (BATA).
Pabrik yang berada di Kabupaten Purwakarta itu terpaksa ditutup karena sudah tidak mampu lagi melanjutkan produksi.
BATA sendiri merupakan merek sepatu legendaris yang sudah banyak orang tau, namun saat ini harus menutup karena pabrik tersebut kurang orderan.
Imbas ditutup pabrik sepatu BATA harus memberhentikan hubungan kerja ratusan karyawannya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan mengatakan, ada ratusan karyawan yang terkena PHK akibat penutupan pabrik sepatu di Purwakarta.
“Surat pemberitahuan (PHK) ada di Kabupaten Purwakarta, cuma kami dapat tembusan, data terakhir, ada 275 karyawan kena PHK,” kata Teppy saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).
“Karena memang (perusahaan) sudah terus merugi, jadi secara bertahap sudah ada pengurangan (karyawan),” imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut Teppy menegaskan untuk mendorong perusahaan memenuhi hak karyawannya yang terkena PHK.
Di tengah kerugian perusahaan dan tantangan industri alas kaki yang makin banyak, perusahaan tak mampu lagi mempertahankan pabrik tersebut untuk tetap dibuka. Kendala bisnis sangat nyata dirasakan Sepatu Bata sejak pandemi.
Sudah empat tahun terakhir perusahaan berusaha bertahan di tengah-tengah kerugian dan tantangan industry.
Hingga 2023, perusahaan masih mencatat minus pada kinerja keuangannya. Keuangan Bata masih berdarah-darah. Dilansir dari laporan keuangan konsolidasian yang diunggah perusahaan pada Keterbukaan Informasi BEI, Sepatu Bata mencatat kerugian sebesar Rp 188,41 miliar di tahun 2023.
Kerugian ini naik hingga 75,83% atau sekitar Rp81,12 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp107,15 miliar. Sementara itu penjualan total selama tahun 2023 juga mengalami penurunan 5,2% menjadi Rp 609,61 miliar. Kemudian, beban usaha menjadi Rp 380,55 miliar, turun tipis 0,74% dari tahun sebelumnya.
Aset perusahaan juga tercatat makin minim, terjadi penurunan sebesar 19,10%. Di tahun 2022 tercatat aset Bata mencapai Rp 724 miliar menjadi hanya Rp 585,73 miliar di tahun 2023.