Debut Penuh Rasa: Ardhita Tampil Perdana Lewat “Stupidly”

Prolite - Yuk, Kenalan Sama Ardhita – Sosok Serba-Bisa yang Kini Jadi Penyanyi!

Prolite – Yuk, Kenalan Sama Ardhita – Sosok Serba-Bisa yang Kini Jadi Penyanyi!

Hai, kamu yang doyan musik mellow atau lagi butuh healing—perkenalkan Ardhita Ayu Dyah Putri, 21 tahun, gadis multitalenta yang baru aja resmi terjun ke dunia musik lewat single debutnya, “Stupidly”.

Bukan sekadar artis baru, dia pernah jadi atlet berkuda, model, dan kini pengin tampil beda. Suara malaikat? Check. Lirik relate? Double check. Apalagi darah seninya mengalir dari keluarga musisi—ayahnya Ir. H. Bambang Haryo Soekartono dan ibunya Asrilia Kurniati, sang penyanyi yang sempat membuka konser Dewa 19.

Ditambah kakak Ika Putri alias Ikaputri, hits dengan “Aku Perawan” & “Kusudahi Semua”. Jadi, wajar banget kalau kita excited menyambut debut single-nya—yuk scroll terus!

1. Warisan Musik dari Keluarga: Darah Seni yang Mengalir Kencang

  • Ayahnya, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, ternyata punya latar suka menyanyi sebelum berkarier sebagai politisi.

  • Ibunya, Asrilia Kurniati, penyanyi band yang pernah jadi opening act Dewa 19.

  • Kakaknya, Ika Putri atau Ikaputri, pernah hits lewat lagu Aku Perawan dan Kusudahi Semua, bahkan punya prestasi di ajang musik internasional .

Gak heran kalau sejak kecil, Ardhita udah akrab sama dunia musik dan panggung—talenta ini bukan sekadar tiba-tiba muncul, tapi tumbuh sejak lama.

2. “Stupidly”: Lagu Debut dengan Tema Cinta Bodoh yang Menyentuh

Dirilis pada 9 Mei 2025, single “Stupidly” sudah bisa kamu nikmati di Spotify, Apple Music, Joox, YouTube, dan platform digital lainnya. Lagu bergaya folk-pop sedih dengan lirik bahasa Inggris ini mencurahkan pengalaman Ardhita yang pernah menjaga cinta hubungan toxic:

“Waktu itu aku lagi bucin banget, kehilangan logika… hubungan sudah toxic tapi tetap dipertahankan. Dari situ lahir ‘Stupidly’,” bilang Dhita saat peluncuran di Ziggy Cafe, Kemang pada 7 Mei 2025.

Dalam sebuah sesi, Ardhita juga cerita kalau dia menulis lagu ini spontan, “di meja makan, begitu down semuanya, langsung jadi dalam beberapa jam” . So, kalau kamu pernah diposisi yang sama—hak banget untuk relate!

3. Kolaborasi dengan Jerricoev: Aransemen Jujur & Vokal Angelic

Ardhita berduet dengan Jerricoev sebagai co-writer dan arranger Stupidly. Jerricoev pernah masuk nominasi AMI Awards dan Indonesia Music Awards—so, bukan orang sembarangan:

“Aransemen dibuat mengalun untuk mengiringi liriknya. Medium terkuatnya adalah suara Ardhita yang lugas dan emosional,” ucap Jerricoev.

Dia juga bilang, suara Ardhita itu angelic voice, dan ia optimis perjalanan musiknya masih panjang dan penuh potensi. Dari sini, kita yakin deh: produk debutnya gak asal-asalan.

4. MV Full Emosi dengan Latar Alam NTT

Gak cuma lagu—video musiknya juga dikemas apik. Disutradarai oleh Rio Motret (Rio Wibowo), MV dibuat di Pulau Sumba dan Lombok, menampilkan Ardhita menunggang kuda tanpa pelana, baju simpel, serta ekspresi emosional. Rio bilang, mereka pilih lokasi alam alami supaya sensasi heartbreak-nya nyata:

“Banyak lokasi baru terpikirkan saat ke sana… tampilkan Dhita menunggang kuda tanpa pelana, memperlihatkan sisi lain dirinya—eks atlet berkuda,” jelas Rio.

5. Rencana Ardhita ke Depan: Event Live & Kolaborasi Seru

Menurut info, rilis “Stupidly” akan diikuti rangkaian promosi lewat gimmick event di Jakarta dan kota-kota lain. Ardhita sedang mematangkan persiapan tampil live, kolaborasi musik, dan bahkan terbuka untuk duet bareng musisi favoritnya seperti Ardhito Pramono atau Kunto Aji—bagus banget kan kalau “Ardhita & Ardhito”?

Ayo, Jelajahi Dunia “Stupidly”!

Single “Stupidly” bukan sekadar lagu debut—ini adalah perjalanan jiwa, persembahan personal dari Ardhita yang ingin berbagi kisah naif dan hati yang pernah terluka.

Suaranya yang jernih, lirik yang jujur banget, aransemen profesional dari Jerricoev, visual yang penuh perasaan—semua bikin debut ini sangat layak didukung.

So, sudah siap jadi bagian dari #TeamArdhita? Mari ikut mendukung debut cantik ini dan temani dia menapaki panggung musik Indonesia.




“Perasa yang Baru Tumbuh”: Lagu Terbaru Feby Putri yang Jadi Pelukan Lembut Buat Hati yang Letih

Prolite – “Perasa yang Baru Tumbuh”: Lagu Terbaru Feby Putri yang Jadi Pelukan Lembut Buat Hati yang Letih

Punya hari-hari di mana hidup terasa berat banget? Rasanya kayak dunia pelan-pelan jadi tempat yang asing dan dingin? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Dan kabar baiknya, Feby Putri hadir lagi membawa karya yang bisa jadi tempat beristirahat untuk jiwa yang lelah.

Pada 25 Mei 2025, musisi sekaligus penulis lagu yang dikenal lewat lagu-lagu melankolis dan jujurnya ini, merilis single terbaru berjudul “Perasa yang Baru Tumbuh”. Lagu ini adalah bagian dari album Hitam Putih, dan seperti biasa, Feby nggak cuma menyanyi—dia bercerita, mengobati, dan kali ini… menyelamatkan.

Lagu yang Lahir dari Empati dan Kejujuran

Perasa yang Baru Tumbuh – Lagu Feby Putri

“Perasa yang Baru Tumbuh” bukan sekadar lagu galau. Ini adalah surat terbuka, ditulis oleh Feby buat mereka yang sedang ada di titik paling gelap dalam hidupnya.

Feby mengaku bahwa lagu ini lahir dari dorongan untuk menolong, setelah ia menerima banyak pesan dari orang-orang yang sedang terpuruk, beberapa bahkan mengutarakan keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Lagu ini menjadi cara Feby menjawab mereka satu per satu, dengan medium yang paling ia kuasai: musik. Tapi jangan salah, ini bukan lagu untuk memuja kesedihan, melainkan pengakuan jujur bahwa rasa lelah itu wajar.

“Berhenti sejenak itu boleh, tapi bukan untuk menyerah.” — Feby Putri

Video Musik yang Penuh Makna: Disutradarai Sendiri oleh Feby!

Menariknya, gak cuma nulis dan nyanyi, Feby juga menyutradarai video musik “Perasa yang Baru Tumbuh”. Yap, dia duduk di balik layar, merancang visual yang nggak kalah emosional dari lirik lagunya.

Video musik ini mengambil sudut pandang keluarga, orang-orang terdekat yang sering kali merasa kehilangan secara diam-diam saat seseorang yang mereka sayangi memutuskan untuk “pergi” terlalu cepat.

Di sana, kita disuguhkan momen-momen kecil tapi menghangatkan, kayak pelukan dari ibu, pandangan mata penuh perhatian dari kakak, atau senyum kecil dari adik yang seolah bilang, “aku sayang kamu”. Semua itu adalah cara sederhana tapi bermakna untuk bilang: kamu penting, kamu dicintai.

Bukan Hanya Lagu yang Ngomongin Rasa Lelah, Tapi Juga Harapan

Salah satu kekuatan lagu ini ada di liriknya yang jujur dan personal banget. Feby gak ngomong soal bagaimana harus jadi kuat, tapi malah ngasih ruang buat kita semua buat boleh lelah.

“Banyak yang capek banget sampai merasa enggak bisa terusin hidup. Tapi yang mereka butuh kadang cuma satu pelukan kecil, satu momen yang mengingatkan kalau mereka berarti,” – kata Feby dalam wawancara baru-baru ini.

Lewat “Perasa yang Baru Tumbuh”, Feby ngajak kita buat lebih berani ngomongin soal kerapuhan dan kesehatan mental, terutama buat generasi muda yang sering banget merasa harus “tangguh” setiap waktu.

🌻 Sebuah Pelukan dalam Bentuk Lagu

Perasa yang Baru Tumbuh – Lagu Feby Putri

Buat kamu yang pernah merasa sendiri, pernah merasa “gak cukup”, atau pernah mikir buat nyerah—lagu ini hadir kayak pelukan yang nggak menghakimi. Gak nyuruh kamu berubah, gak nyuruh kamu bangkit seketika. Tapi lagu ini kayak bisikan lembut yang bilang: “Napas dulu yuk… kamu nggak sendirian.”

Dan itulah kekuatan Feby Putri. Dia bukan cuma musisi, tapi juga teman tak kasatmata yang mengerti. Musiknya bukan buat jadi heroik, tapi buat jadi pengingat bahwa kamu berhak atas rasa lelahmu, dan kamu juga berhak untuk tetap hidup, meski pelan-pelan.

Yuk, Dengarkan dan Bagikan Makna Lagu Ini!

Kalau kamu belum sempat nonton video musiknya, langsung aja mampir ke YouTube channel Feby Putri. Nikmati tiap baitnya, rasakan visualnya, dan biarkan lagu ini jadi ruang aman untuk hatimu.

Dan kalau kamu punya teman yang sedang nggak baik-baik aja, mungkin lagu ini bisa kamu kirim sebagai isyarat. Kadang, satu lagu bisa jadi awal dari percakapan penting. Kadang, satu video bisa jadi alasan seseorang bertahan sedikit lebih lama.

“Perasa yang Baru Tumbuh” bukan cuma lagu, tapi juga pengingat bahwa belajar tumbuh memang menyakitkan, tapi nggak harus sendiri. Kita semua lagi sama-sama belajar untuk bertahan, untuk jadi dewasa, dan untuk berdamai dengan perasaan yang baru tumbuh itu.

Jadi buat kamu yang sekarang lagi capek, sedih, atau kosong—boleh kok berhenti sebentar. Tapi jangan lupa, masih banyak hal kecil yang menyayangimu diam-diam. Dan Feby Putri, lewat lagu ini, seperti ikut membisikkan: “Kamu cukup. Kamu masih bisa.”

Yuk, share lagu ini ke temanmu yang butuh dikuatkan. Atau simpan buat dirimu sendiri, buat hari-hari yang terasa berat. Karena kadang, satu lagu cukup untuk menyelamatkan.




Bangga! Francis Karel Ikut Produksi Musik Jin BTS, Kualitas Global!

Francis Karel

Prolite – Bangga! Francis Karel Ikut Produksi Musik Jin BTS, Kualitas Global!

Di tengah gegap gempita dunia K-pop yang tak pernah sepi dari kejutan, kali ini kabar membanggakan datang dari Tanah Air! Seorang musisi muda asal Jakarta, Francis Karel, berhasil mencetak prestasi luar biasa dengan terlibat langsung dalam proses kreatif album solo terbaru milik Jin BTS yang berjudul ‘ECHO’.

Yup, kamu nggak salah baca—musisi Indonesia resmi tercatat sebagai bagian dari perjalanan musik idol dunia!

Keterlibatan Francis dalam proyek sebesar ini bukan hanya bikin bangga ARMY Indonesia, tapi juga seluruh penikmat musik yang percaya bahwa karya anak bangsa mampu bersanding di panggung global.

So, yuk kita kulik lebih dalam seberapa besar kontribusi Francis di album yang udah dinanti banget sama ARMY seantero dunia ini!

Francis Karel: Dari Jakarta ke Panggung Dunia

Francis Karel bukan sosok asing bagi penggemar musik indie pop dan R&B. Musisi asal Jakarta ini dikenal dengan suara lembutnya dan gaya penulisan lagu yang jujur serta menyentuh.

Beberapa lagunya seperti “Handle with Care”, “You’re Too Close”, dan “Another” menunjukkan sisi emosional dan kedalaman cerita yang ia usung dalam setiap karya.

Nah, dengan bekal musikalitas yang khas ini, nggak heran kalau Jin BTS—yang juga dikenal punya selera musik yang sensitif dan artistik—memilih untuk menggandeng Francis dalam proyek album solonya.

‘ECHO’: Album Comeback yang Penuh Eksplorasi

Album ECHO menandai comeback solo Jin BTS yang sudah lama dinanti. Setelah menjalani masa wajib militernya, Jin akhirnya kembali dengan album yang mencerminkan kedewasaan musikal dan eksplorasi emosional yang lebih dalam.

Album ini bukan cuma sekadar “karya” biasa, tapi sebuah perjalanan introspektif yang penuh makna dan warna.

Terdiri dari beberapa track penuh emosi dan semangat, seperti:

  • “Nothing Without Your Love” – balada emosional tentang kehilangan dan kerinduan.

  • “Loser” ft YENA – pop rock yang enerjik bareng solois YENA.

  • “Rope It” – lagu mid-tempo dengan nada adiktif tentang perjuangan dalam cinta.

  • “Journey with the Cloud” – lagu reflektif nan menyentuh.

Dan yang paling bikin penasaran tentunya adalah lagu berjudul “Background”, yang menjadi ajang debut kontribusi Francis Karel di album Jin. Lagu ini diprediksi bakal menyentuh banyak hati karena didukung oleh lirik puitis khas Francis yang emosional.

‘Background’: Lirik Penuh Makna ala Francis Karel

Meskipun belum dirilis secara resmi saat artikel ini ditulis, lagu “Background” sudah jadi perbincangan hangat, terutama di kalangan ARMY Indonesia. Nama Francis Karel tertera sebagai salah satu penulis lagu, dan hal ini langsung memicu kebanggaan luar biasa di media sosial.

Dengan ciri khas Francis yang dikenal mampu meramu kisah personal dalam liriknya, banyak fans yang percaya bahwa lagu ini akan menjadi salah satu track paling emosional di album ECHO. Bisa jadi, lagu ini akan mengajak pendengar untuk menyelami sisi terdalam Jin—yang mungkin belum pernah diperlihatkan sebelumnya dalam karya solonya.

Kolaborasi Global yang Mengagumkan

Yang bikin ECHO makin spesial adalah daftar panjang kolaborator internasional di balik layarnya. Nggak main-main, Jin menggandeng:

  • ADORA, produser hits yang udah lama kerja bareng BTS.

  • Yojiro Noda, vokalis legendaris dari band J-rock Radwimps, yang menulis lagu “With The Clouds”.

  • Musisi dan penulis lagu internasional seperti Liv Miraldi, Nathan Fertig, dan Wyatt Sanders.

Masuknya Francis Karel ke dalam daftar nama besar ini jelas menunjukkan kalau talenta anak bangsa nggak kalah saing dan bisa duduk sejajar dengan musisi dunia!

Kenapa Ini Jadi Momen Bersejarah untuk Musik Indonesia?

Di tengah industri musik global yang super kompetitif, keterlibatan musisi Indonesia di proyek sekelas Jin BTS tentu jadi pencapaian monumental. Ini bukan cuma soal “numpang nama”, tapi benar-benar menunjukkan bahwa karya dan kreativitas musisi Indonesia dihargai dan dianggap layak oleh industri musik internasional.

Momen ini juga bisa jadi pembuka jalan buat musisi lain di Indonesia untuk terus berkarya dan percaya bahwa karya lokal bisa punya panggung global. Kalau Francis bisa, kamu juga bisa, kan?

ARMY Indonesia, Sudah Siap Streaming ‘Background’?

Walau belum ada pernyataan resmi dari Francis Karel maupun HYBE tentang detail kolaborasinya, para penggemar udah nggak sabar buat dengerin sentuhan khas Francis di lagu “Background”. Banyak yang menduga lagu ini akan jadi hidden gem di album ECHO—sebuah lagu yang pelan-pelan menyentuh hati dan jadi favorit di kalangan fans.

Jadi, buat kamu para ARMY Indonesia (dan tentunya para pencinta musik Indonesia), yuk ramaikan perilisan ECHO! Kasih dukungan untuk Jin BTS, sekaligus tunjukkan kebanggaan kamu pada Francis Karel yang udah sukses mengharumkan nama Indonesia!




The Panturas Rilis Album Mini Berbahasa Sunda: Galura Tropikalia!

The Panturas

Prolite – The Panturas, Si Kuartet Surf Rock Jatinangor, Bikin Gebrakan Baru!

Ada kabar seru nih buat para penggemar musik lokal! Kuartet rock selancar asal Jatinangor, The Panturas, baru aja melepas album mini (EP) terbaru mereka yang diberi judul “Galura Tropikalia” pada Jumat, 22 November. Yang bikin spesial, semua lagu di album ini menggunakan bahasa Sunda sebagai lirik utamanya.

Nggak cuma itu, mereka juga menghadirkan sentuhan musik tradisional Sunda di setiap aransemen lagu. Kombinasi unik antara surf rock dengan nuansa lokal ini bikin album mereka terasa fresh dan beda dari karya sebelumnya. Udah siap buat diajak selancar sambil menikmati budaya Pasundan? Let’s dive in!

Karya Otentik dengan Cita Rasa Sunda

Dalam EP Galura Tropikalia, The Panturas menyuguhkan total enam lagu, termasuk dua single yang sudah dirilis lebih dulu, yaitu “Lasut Nyangkut” pada 4 Oktober dan “Jimat” pada 25 Oktober.

Menariknya, album ini juga menghadirkan kolaborasi dengan legenda pop Sunda, Doel Sumbang. Kehadiran Doel Sumbang jelas memberikan warna autentik yang memperkuat identitas album ini sebagai penghormatan terhadap budaya Sunda.

Tidak hanya dari lirik, musik di album ini juga sarat dengan nuansa tembang tradisional Sunda. Mereka bahkan menggubah ulang lagu pop Sunda legendaris berjudul “Talak Tilu”, yang dulu dipopulerkan oleh Upit Sarimanah.

Proses pembuatan album ini nggak kalah menarik! Menurut Surya Fikri alias Kuya, drummer The Panturas, setiap langkah dalam penggarapan Galura Tropikalia menjadi pengalaman baru yang seru dan penuh tantangan.

“Saya merasa banyak sekali hal baru yang kami bisa temukan, kami banyak melakukan eksplorasi dan pola-pola baru,” ujar Kuya.
“Hal paling besarnya adalah ternyata kami bisa membelokkan arah musik yang kami mainkan ini ke area yang sangat familiar dengan tanah bumi Pasundan.”

Tantangan terbesar, menurut mereka, justru ada pada penulisan lirik. Meski mereka semua orang Sunda, menyusun lirik dalam bahasa Sunda ternyata bukan hal yang mudah. Namun, hasilnya justru terasa lebih autentik dan sarat makna.

Tim Kreatif dan Kolaborasi yang Solid

The Panturas nggak sendirian dalam menggarap album ini. Mereka menggandeng Ricky Virgana dari White Shoes and The Couples Company sebagai produser, serta Om Robo dari Southern Beach Terror sebagai guru spiritual gitar.

Selain itu, ada juga kontribusi musisi lainnya seperti Panji Wisnu (keyboard/synth), Rezki Delian (perkusi), dan Andri (pencak tarompet).

Kombinasi kreativitas mereka menciptakan harmoni yang unik antara musik modern dengan elemen tradisional.

Dengan durasi sekitar 21 menit, album ini menjadi pengalaman musik yang singkat tapi padat dengan keindahan dan kekayaan budaya Sunda.

Rencana Tur dan Showcase di Masa Depan

Kabar baiknya, Galura Tropikalia nggak hanya akan dinikmati lewat platform streaming, tapi juga direncanakan untuk tur dan showcase.

The Panturas berharap bisa membawakan karya mereka langsung di hadapan para pendengar, baik di berbagai kota di Indonesia maupun mancanegara.

“Semoga albumnya bisa diterima dan pendengar The Panturas hari ini masih tetap bisa menikmati musik kami tanpa kendala perbedaan bahasa,” tutup Kuya penuh harap.

Kenapa Kamu Harus Dengerin Galura Tropikalia?

Kalau kamu penggemar musik lokal, album ini adalah bukti nyata bagaimana budaya tradisional bisa berpadu dengan genre modern.

Dari lirik, aransemen musik, hingga kolaborasi yang solid, Galura Tropikalia menawarkan pengalaman baru yang unik dan bikin bangga jadi bagian dari budaya Sunda.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung streaming Galura Tropikalia di platform musik favoritmu, dan jangan lupa bagikan ke teman-teman biar mereka juga ikut menikmati karya keren ini! 🌊🎶




Kolaborasi Epik! Isyana Sarasvati Gandeng Gitaris Legendaris Marty Friedman untuk ‘my Mystery’

Isyana Sarasvati

Prolite – Kejutan Spesial Jelang Konser Satu Dekade Isyana Sarasvati

Isyana Sarasvati, seorang musisi yang nggak pernah kehabisan cara untuk bikin para penggemarnya terpukau.

Menjelang konser spesial satu dekadenya, yang bertajuk “Isyana Sarasvati, A Decade Live Concert: Lost In Harmony”, Isyana kembali bikin gebrakan besar.

Kali ini, ia menghadirkan versi baru dari lagu “my Mystery” dengan menggandeng gitaris legendaris, Marty Friedman!

Kolaborasi ini jelas bukan sekadar kolaborasi biasa. Kehadiran Marty Friedman, mantan gitaris band rock legendaris Megadeth, memberikan sentuhan metal yang ikonik ke dalam aransemen lagu “my Mystery.”

Penggemar musik dari berbagai genre pasti bakal jatuh hati sama versi terbaru lagu ini.

Kolaborasi Kejutan yang Berani dan Penuh Warna 

Isyana Sarasvati dan Marty Friedman memang kombinasi yang nggak disangka-sangka, tapi hasilnya? Luar biasa!

Lagu “my Mystery,” yang pertama kali dirilis pada 2022, kini tampil lebih berani dengan sentuhan metal dari gitar Marty. Elemen musik rock yang khas dari Marty membuat lagu ini terasa lebih powerful dan memikat.

Kolaborasi ini bermula dari pertemuan Isyana dengan promotor saat ia tampil di Yokohama, Jepang, pada Oktober lalu. Ketika ide menggaet Marty Friedman muncul, Isyana langsung menyambut dengan semangat.

Bahkan, Marty sendiri mengaku terkesan dengan karya-karya Isyana yang menurutnya unik dan penuh jiwa.

Persiapan Menuju Konser Megah Satu Dekade Isyana Sarasvati

Semua kejutan ini tentu jadi bagian dari persiapan menuju konser besar Isyana yang akan digelar pada 16 November 2024 di Istora Senayan, Jakarta.

Konser bertajuk “Isyana Sarasvati, A Decade Live Concert: Lost In Harmony” ini bakal jadi perjalanan musikal yang menampilkan karya-karya terbaik Isyana dari album pertama hingga yang terbaru.

Yang bikin konser ini makin spesial:

  • Jakarta Concert Orchestra di bawah arahan Avip Priatna bakal memberikan sentuhan orkestra yang megah.
  • Penampilan Batavia Madrigal Singer dan The Resonanz Children’s Choir dijamin menambah nuansa magis malam itu.
  • Musisi-musisi ternama seperti Mahalini, GAC, Afgan, Rendy Pandugo, Deadsquad, hingga Vidi Aldiano juga ikut memeriahkan konser ini.

Info Tiket dan Kategori yang Harus Kamu Tahu

Mau jadi bagian dari momen spesial ini? Tiket konser sudah tersedia dengan berbagai kategori yang bisa kamu pilih sesuai preferensi:

  • Festival & Kategori 4:
  • Kategori 3:
  • Kategori 2:
  • Kategori 1:

Kalau kamu pengen pengalaman nonton yang lebih premium, ada juga dua kategori VIP:

  • VIP Harmony:
  • VIP Redrose:

Keuntungan VIP?

  • Akses ke area menonton eksklusif.
  • Merchandise spesial.
  • Toilet khusus (nggak perlu antre lama!).
  • Untuk kategori Redrose, kamu dapat area menonton yang super istimewa.

Tiket bisa dibeli melalui situs resmi , jadi jangan sampai kehabisan ya!

Kenapa Konser Ini Wajib Masuk To-Do List Kamu?

Kolaborasi Isyana Sarasvati dan Marty Friedman di lagu “my Mystery” adalah bukti bahwa musik bisa melampaui batas genre dan budaya.

Konser ini bukan cuma tentang musik, tapi juga tentang perjalanan satu dekade Isyana dalam menciptakan karya yang selalu penuh kejutan dan kualitas.

Buat kamu yang penggemar setia Isyana, atau bahkan pecinta musik yang ingin menikmati konser dengan aransemen orkestra yang megah, konser ini adalah kesempatan emas yang nggak boleh dilewatkan!

Ayo, Jadi Bagian dari Perayaan 10 Tahun Isyana Sarasvati!

So, tunggu apa lagi? Siapkan tiketmu sekarang, ajak teman-teman, dan nikmati malam spektakuler yang nggak cuma memanjakan telinga tapi juga hati.

Dengan kejutan seperti kolaborasi bersama Marty Friedman dan penampilan para musisi berbakat lainnya, konser ini pasti akan jadi salah satu momen terbaik di dunia musik Indonesia tahun ini.

Sampai jumpa di Istora Senayan, 16 November 2024! 🎶✨