Wedang Secang : Rahasia Alami dari Nusantara untuk Redakan Batuk dan Pilek!

Wedang Secang

Prolite – Wedang Secang: Ramuan Herbal Nusantara untuk Meredakan Batuk dan Pilek secara Alami

Musim hujan datang lagi! Cuaca yang dingin dan lembap membuat tubuh lebih rentan terserang batuk dan pilek, apalagi kalau kita tidak menjaga kondisi tubuh dengan baik. Nah, daripada buru-buru minum obat, ada baiknya coba yang alami dulu, kan?

Salah satu minuman tradisional nusantara yang punya banyak khasiat untuk kesehatan, termasuk meredakan batuk dan pilek, adalah wedang secang.

Ramuan herbal yang terbuat dari kayu secang ini tidak hanya ampuh membuat badan lebih hangat, tapi juga membantu tingkatkan kekebalan tubuh.

Penasaran kenapa wedang secang bisa jadi solusi ampuh di musim hujan? Yuk, kita bahas lebih lengkap tentang manfaatnya, cara membuatnya, dan tips menikmati wedang secang biar makin optimal!

Khasiat dan Kandungan Secang untuk Batuk dan Pilek

Kayu secang mungkin terlihat sederhana, namun ternyata menyimpan banyak zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh. Di dalamnya terdapat kandungan senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan brazilin.

Nah, brazilin inilah yang berperan besar memberikan warna merah pada wedang secang serta memiliki sifat antioksidan yang tinggi. Selain itu, secang juga memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang bisa membantu melawan infeksi.

  • Meredakan Batuk dan Pilek
    Batuk dan pilek umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kandungan antibakteri pada kayu secang membantu tubuh melawan kuman penyebab batuk dan pilek, sedangkan antioksidannya menjaga sistem imun tetap kuat. Flavonoid dan tanin juga berfungsi sebagai anti inflamasi, membantu mengurangi peradangan pada tenggorokan, yang sering terjadi saat batuk.
  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh
    Musim hujan adalah waktu yang pas untuk minum wedang secang secara rutin. Kombinasi zat-zat aktif pada secang mendukung tubuh kita untuk lebih tahan terhadap serangan penyakit, terutama flu musiman yang sering datang saat cuaca dingin. Kandungan antioksidan pada kayu secang juga membantu membersihkan tubuh dari radikal bebas, membuat sistem imun lebih prima.
  • Efek Menghangatkan dan Menenangkan
    Selain meredakan batuk dan pilek, wedang secang juga memberikan efek hangat pada tubuh. Cocok banget diminum saat malam hari atau setelah hujan deras. Efek hangat dari wedang secang membuat tubuh jadi lebih rileks dan nyaman, terutama buat kamu yang sedang kelelahan.

Cara Membuat Wedang Secang Tradisional yang Enak dan Berkhasiat

Kalau biasanya kamu minum teh atau kopi, sesekali coba deh wedang secang! Rasanya yang unik dengan aroma khas rempah-rempah pasti bikin pengalaman minum wedang makin nikmat. Berikut resep sederhana yang bisa kamu coba:

Bahan-bahan yang dibutuhkan

  • 5 gram kayu secang (bisa beli di pasar atau toko herbal)
  • 2 batang serai, geprek sedikit
  • 3 lembar daun pandan
  • 2 ruas jahe, memarkan
  • 1–2 kayu manis (untuk rasa manis alami)
  • Gula aren atau madu secukupnya
  • 500 ml udara

Cara Membuat

  1. Rebus air bersama kayu secang, jahe, serai, daun pandan, dan kayu manis. Biarkan mendidih selama 15–20 menit, hingga air berwarna merah kecokelatan.
  2. Setelah air berubah warna dan mengeluarkan aroma harum rempah, matikan api.
  3. Saring wedang secang dan tuang ke dalam gelas.
  4. Tambahkan gula aren atau madu sesuai selera untuk menambah rasa manis alami.

Gampang banget kan? Kamu juga bisa menambahkan cengkeh atau kapulaga sesuai selera untuk aroma yang lebih kaya. Wedang secang siap dinikmati hangat-hangat, bikin tubuh makin rileks dan nyaman!

Tips Menikmati Wedang Secang untuk Jaga Kesehatan di Musim Hujan

Ilustrasi minum jamu – Freepik

Wedang secang nggak cuma enak dan menenangkan, tapi juga bisa jadi teman setia saat musim hujan buat menjaga kesehatan. Berikut beberapa tips agar wedang secang bisa lebih optimal:

  • Konsumsi Rutin di Pagi atau Malam Hari
    Minum wedang kayu secang di pagi hari bisa jadi alternatif untuk memulai hari dengan tubuh yang lebih hangat. Sedangkan saat malam hari, wedang secang bisa membantu kamu tidur lebih nyenyak karena tubuh terasa hangat dan rileks.
  • Padukan dengan Makanan Sehat
    Saat cuaca dingin, tubuh membutuhkan asupan lebih banyak vitamin dan mineral. Kamu bisa memadukan wedang kayu secang dengan makanan kaya vitamin C, seperti jeruk atau kiwi, agar kekebalan tubuh semakin terjaga.
  • Simpan Stok Kayu Secang di Rumah
    menyimpan kayu secang sebagai stok di dapur bisa jadi investasi kesehatan, apalagi di musim hujan. Jadi, jika sewaktu-waktu butuh, kamu bisa langsung membuatnya sendiri tanpa harus keluar rumah.
  • Jadikan sebagai Bagian dari Self-Care
    Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, menikmati wedang ini juga bisa jadi bagian dari waktu self-care. Momen minum wedang sambil menikmati suasana tenang setelah hujan bisa jadi cara jitu untuk mengisi ulang energi dan menjaga pikiran tetap positif.

Minum Wedang Secang untuk Tubuh yang Lebih Kuat di Musim Hujan!

Nah, itu dia semua tentang wedang secang, ramuan tradisional Nusantara yang bisa jadi solusi alami buat meredakan batuk dan pilek.

Jadi, yuk coba buat sendiri wedang ini di rumah! Selain menambah kehangatan, wedang secang juga membuat tubuh lebih siap melawan penyakit.

Selamat mencoba, dan semoga tubuhmu tetap sehat dan kuat sepanjang musim hujan!




Hadapi Musim Hujan, Pemkot Fokus Penanganan Sampah dan Pencegahan Banjir

musim hujan

Hadapi Musim Hujan, Pemkot Fokus Penanganan Sampah dan Pencegahan Banjir

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah bersiap dengan berbagai langkah antisipasi mengatasi potensi bencana saat memasuki musim hujan, terutama banjir akibat saluran air yang tersumbat.

Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara mengatakan menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam penanganan sampah liar yang kerap menjadi penyebab utama tersendatnya drainase merupakan hal prioritas.

“Dalam persiapan musim hujan ini, kita fokus pada antisipasi bencana, terutama banjir. Salah satu faktor utama penyebab banjir adalah sampah liar. Selain merusak lingkungan, sampah ini juga menyumbat saluran drainase yang berakibat pada meluapnya air,” ujar Koswara di Balai Kota Bandung, Kamis 26 September 2024.

Koswara menegaskan, disiplin masyarakat wajib membuang sampah di tempat yang semestinya. Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya sangatlah penting untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.

“Kita harus disiplin, tidak bisa sembarangan membuang sampah. Kalau pengangkutan sampah terlambat, itu bukan alasan untuk membuang sampah sembarangan. Tetap harus dibuang ke tempat penampungan sementara (TPS), dan nanti akan diambil oleh petugas,” ujarnya.

Selain itu, Koswara menyebut perubahan fungsi hutan di daerah hulu turut mempengaruhi potensi banjir di Kota Bandung. Banyak kawasan hutan di Kawasan Bandung Utara yang beralih fungsi menjadi lahan terbuka, sehingga tidak mampu menahan air hujan dengan baik.

“Perubahan fungsi hutan yang dulunya menyerap air, sekarang banyak menjadi lahan terbuka, seperti untuk tanaman palawija. Akibatnya, air hujan yang seharusnya terserap oleh hutan mengalir deras ke bawah, menambah beban saluran air,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat terjadi hujan deras disertai angin kencang. Ia meminta warga agar tidak berteduh di bawah pohon dan mencari tempat yang aman.

“Kalau hujan disertai angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon. Cari tempat yang aman dan terlindung. Pohon-pohon berpotensi patah jika tidak kuat menahan angin,” ucapnya.

Menurutnya, Pemkot Bandung akan segera mengeluarkan edaran mengenai kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, Pemkot Bandung terus memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Sejak tahun 2015, Pemkot telah membangun 13 kolam retensi yang tersebar di 12 sub DAS Citarum serta 46 anak sungainya.

Selain itu, salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghadapi musim penghujan adalah kegiatan Mapag Hujan, yang melibatkan semua elemen masyarakat mulai dari tingkat kota hingga RT dan RW.

“Mapag Hujan sudah menjadi tradisi yang baik dan harus terus kita pertahankan. Kita juga mendorong kewilayahan dan masyarakat untuk mengintensifkan mapag hujan ini,” ujar Didi.

Sungai-sungai di Kota Bandung juga terus dikerup untuk menghilangkan sedimentasi untuk mencegah sungai-sungai tersebut meluap ketika curah hujan tinggi

Didi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai dan drainase.

“Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan sangat penting, karena sampah dapat menghalangi aliran air dan memperparah risiko banjir,” ujarnya.




Musim Hujan Tiba, Waspada 3 Penyakit yang Mengintai Kesehatan

Waspada penyakit di tengah-tengah musim hujan (Shutterstock).

Prolite – Musim hujan telah tiba waspada berbagai penyakit yang gampang menyerang kondisi tubuh anda.

Kota Bandung sudah memasuki curah hujan yang cukup tinggi bahkan ada beberapa daerah yang terendam banjir karena hujan yang tidak berhenti-berhenti beberapa hari lalu.

Dengan kondisi yang tidak menentu ini sudah pasti kondisi tubuh juga akan gampang terserang berbagai penyakit.

Ada beberapa penyakit yang akan menyerang tubuh di tengah-tengah musim hujan saat ini.

Berikut beberapa penyakit yang mengintai saat musim hujan:

  1. Influenza

Klik dokter
Klik dokter

Influenza adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat. Gejalanya yaitu rasa tidak enak badan, demam, rasa pegal linu, lemas, lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi.

Virus ini menyebar melalui cairan tubuh seperti ingus ataupun air liur yang dapat ditularkan melalui mulut, hidung ataupun tangan yang menyentuh benda terkontaminasi.

Cara mencegahnya dengan olahraga dan istirahat yang cukup, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mencuci tangan dan memakai masker saat flu.

  1. Demam Berdarah

Dinkes Bandung
Dinkes Bandung

Penyakit demam berdarah merupakan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Siapa saja yang terkena demam berdarah akan merasakan demam tinggi dan flu.

Jangan anggap remeh penyakit demam berdarah pasalnya penyakit ini harus ditangani dengan tepat.

Jika tidak ditangani dengan tepat penyakit ini akan mengancam nyawa si penderitanya.

Penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sering terjadi di musim penghujan saat perkembangbiakan nyamuk meningkat

Cara mencegah penyakit Demam Berdarah yakni melakukan 3M plus : menguras bak mandi, menutup tempat air dan memanfaatkan barang bekas serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

  1. Diare

Alodokter
Alodokter

Penyakit diare adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer 3 (tiga) kali atau lebih dalam sehari.

Penyebab diare adalah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit. Diare disebabkan oleh Bakteri E. Coli, Salmonella, Shigella dan lain- lain.

Cara mencegah dare dengan mencuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir, buang air besar pada tempatnya dan menjaga kebersihan dan kesehatan makanan.

Masih banyak lagi berbagai penyakit yang mengintai kesehatan anda. Bagai mana , semoga informasi ini dapat bermanfaat buat kita semua. Selalu jaga kesehatan di tengah-tengah musim hujan yang sering melanda Kota Bandung akhir-akhir ini.




Pluviophile’s Paradise : Eksplorasi 6 Alasan Orang Menyukai Hujan

Pluviophile

Prolite – Pluviophile, para pencinta hujan yang menemukan kedamaian dan keindahan dalam setiap gerimis yang jatuh dari langit.

Hujan, fenomena alam yang mengundang rasa damai dan keindahan bagi mereka yang mencintainya. Bagi para penggemar hujan, setiap tetesan air yang jatuh membawa kebahagiaan tersendiri.

Mereka sering disebut sebagai “pluviophile.” Istilah ini berasal dari kata Latin “pluvia” yang berarti hujan dan “phile” yang berarti cinta atau kecenderungan. 

Jadi, seorang pluviophile adalah seseorang yang menemukan kebahagiaan atau kenyamanan dalam kehadiran hujan.

Dalam artikel ini, mari kita merenung tentang keunikan pluviophiles dan eksplorasi enam alasan mendalam yang membuat mereka menjadikan hujan sebagai surga pribadi mereka.

Pluviophile’s Paradise

1. Keindahan dalam Tetesan Hujan

Ilustrasi merasakan tetesan air hujan – Freepik

Di tengah heningnya suara hujan yang menari lembut di atap dan halusnya sentuhan dinginnya, terbentuklah momen-momen tak terlupakan yang mendefinisikan kebahagiaan bagi para pluviophile.

Aroma tanah yang basah muncul seperti kenangan manis dari alam yang segera membawa kita ke dunia kenangan yang tenang.

Dan rasa dingin yang menyentuh kulit seperti pelukan alam yang menyegarkan, menciptakan momen-momen penuh kedamaian dan kebahagiaan.

Suara, aroma, dan sentuhan dari hujan membentuk sebuah lukisan yang memukau, mengajak kita untuk terpaku pada setiap detik keajaiban yang hadir dalam suasana hujan.

2. Momen Romantis

Ilustrasi bersama pasangan – Unsplash

Suara lembut gemercik hujan adalah sentuhan ajaib yang mengubah suasana menjadi penuh romansa. Setiap tetesan hujan seperti serangkaian melodi asmara alam yang mengisi udara.

Momen-momen itu terasa istimewa, dihiasi oleh suara halus yang merayu dan menciptakan nuansa romantis yang sulit untuk dilupakan.

Hujan memberikan sentuhan magis pada momen-momen bersama, menciptakan ketenangan dan keintiman yang membuat hati kita tersentuh.

Inilah keajaiban suara hujan yang membawa nuansa romantis kepada kita, mengajak untuk merasakan keindahan cinta alamiah yang tercipta dalam gemercik tetesan hujan.

3. Introspeksi

Ilustrasi merenung saat hujan – ist

Sementara hujan memecah kesunyian, kejernihan pikiran yang dihasilkan oleh gemerciknya cocok untuk perjalanan introspeksi diri.

Setiap tetesan hujan memberikan peluang untuk merenung dan menyusuri lorong-lorong pikiran dengan tenang.

Suasana romantis yang diciptakan oleh hujan memberikan ruang bagi kita untuk menjelajahi sudut-sudut batin, merangkai kata-kata dalam pikiran, dan menemukan jawaban-jawaban yang mungkin tersembunyi dalam kebisingan sehari-hari.

Sejenak, hujan menjadi teman setia dalam memahami diri sendiri, menghadirkan ketenangan yang membuka pintu introspeksi pribadi.

4. Pembaruan Alam dan Kehidupan

Ilustrasi hujan akan membawa manfaat bagi alam – ist

Hujan memberikan kehidupan yang tak ternilai bagi tanaman. Tetesan-tetesan air ini seperti berkah yang turun dari langit, memberikan pembaruan alam yang sangat diperlukan.

Mereka menjalankan peran sebagai saksi setia pada siklus kehidupan yang tak terelakkan. Dalam setiap gerimis yang jatuh, terdapat janji kehidupan baru yang bermunculan dari tanah.

Hujan menjadi penyelamat bagi tanaman yang haus, memberikan nutrisi dan kelembapan yang mendukung pertumbuhan.

Dengan demikian, hujan bukan hanya sebuah peristiwa cuaca, melainkan juga pementasan dramatis dari kehidupan yang terus berputar.

5. Kesatuan dengan Alam

Ilustrasi penyuka hujan – shutterstock

Bagi para pluviophile, hujan bukan sekadar peristiwa cuaca. Hujan adalah keintiman dengan alam, suatu momen ketika mereka merasakan keharmonisan dengan lingkungan sekitar.

Dalam setiap tetesan hujan yang jatuh, mereka merasakan keajaiban interaksi harmonis antara manusia dan alam.

Suara lembut hujan menjadi melodi yang merangkul jiwa, dan aroma tanah basah seperti panggilan akrab yang menghubungkan hati dengan alam semesta.

Mereka yang mencintai hujan merasa lebih hidup, lebih sadar akan keberadaan mereka di dalam keajaiban luas yang diciptakan oleh alam.

Hujan bukan hanya cuaca bagi mereka; hujan adalah pengalaman kebersamaan dengan kebesaran alam yang menenangkan jiwa mereka.

6. Inspirasi bagi Kreativitas

Ilustrasi hujan sebagai sumper inspirasi – LAZISWahdah

Bagi beberapa orang, hujan dapat menjadi katalisator bagi kreativitas. Suasana yang tenang dan menyegarkan yang dihasilkan oleh hujan memberikan kesempatan untuk merenung, berimajinasi, dan mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk seni.

Penulis mungkin menemukan inspirasi dalam melodi hujan, seorang seniman visual mungkin terdorong untuk menggambarkan warna-warna yang lebih hidup, atau seorang musisi bisa menciptakan melodi yang terinspirasi oleh irama hujan yang gemercik.

Ilustrasi hujan – iStockphoto

Hujan bukan sekadar fenomena cuaca; bagi para pluviophile, hujan adalah pelukan lembut alam yang membawa keintiman, ketenangan, dan keindahan ke dalam hidup.

Jadi, biarkan hujan terus menjadi musim favorit di hati kita, karena di Pluviophile’s Paradise, setiap hujan membawa pesan damai, keindahan yang tak terkira, dan keajaiban yang abadi.

Mari terus bersama-sama merayakan keindahan hujan, karena dalam setiap tetesnya, kita menemukan pelukan sejati dari alam.




“Mapag Hujan” Giat Persiapan Menyambut Musim Hujan Serentak di 30 Kecamatan

mapag hujan

Mapag Hujan Digelar Serentak di 30 Kecamatan, Pj Wali Kota: Ini Budaya Baru Menjaga Lingkungan

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Mapag Hujan serentak di 30 Kecamatan. Secara simbolis, kegiatan ini dibuka oleh Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono di Jalan SOR GBLA (kawasan Kolam Retensi dan Rumah Pompa Rancabolang), Kamis 5 Oktober 2023.

Bambang mengungkapkan, kegiatan ini merupakan upaya Pemkot Bandung untuk meminimalisir dampak tingginya curah hujan. Mengingat dalam waktu dekat, wilayah Pulau Jawa, khususnya Kota Bandung akan memasuki musim penghujan.

Secara teknis, Mapag Hujan adalah kegiatan membersihkan sungai, serta lahan-lahan resapan air yang ada di Kota Bandung. Harapannya, sungai dan lahan resapan ini akan menampung air hujan.

“Kita ajak seluruh lapisan masyarakat. Yuk, ini akan jadi budaya baru, kebiasaan baru menjaga lingkungan,” ujar Bambang.

mapag hujan

“Data yang saya dapatkan, kita (Kota Bandung) ini dilintasi 46 anak sungai. Ini tentu jadi prioritas. Selain itu saya tekankan juga kepada rekan-rekan, sedimen dan sampah dari hasil pembersihan ini harus dikelola, sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” pesannya.

Selain membersihkan sungai, Bambang menyebut perlunya mitigasi drainase makro dan kawasan resapan sebagai pengendali air limpasan sebagai upaya penanganan banjir.

Sejauh ini, Pemkot Bandung telah membangun 9 kolam retensi, membuat lebih dari sumur resapan, dan lebih dari drumpori.

“Koordinasi dengan internal di Pemkot Bandung, juga dengan tetangga kita (Kabupaten Bandung) terus dilakukan. Jadi di sini kita bersama-sama,” kata Bambang.

Adapun soal potensi titik banjir, Bambang menyebut saat ini ada tujuh titik potensi banjir di Kota Bandung. Salah satunya wilayah Pasir Koja.

Terkait solusi, Bambang menyebut pembersihan gorong-gorong dan penambahan resapan air sebagai salah satu upaya jitu untuk meninimalisir dampak banjir di titik-titik tersebut.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengapresiasi kegiatan Mapag Hujan yang diselenggarakan serentak di 30 kecamatan.

Ia berharap, kegiatan ini tidak sekadar jadi seremoni belaka, tetapi menjadi rutinitas baru yang harus dilakukan seluruh elemen masyarakat di Kota Bandung.

“Kita mengenal rutinitas Jumsih atau Jumat bersih. Saya rasa ini perlu dilakukan. Kegiatan masif seperti ini sangat perlu dilakukan untuk sama-sama menjaga lingkungan di Kota Bandung,” pesannya.

Sebagai informasi, 30 titik pelaksanaan kegiatan Mapag Hujan bisa anda lihat melalui unggahan di Instagram @humas_bandung atau @dsdabmkotabdg.




Tips Berkendara Ketika Hujan

berkendara saat hujan

Prolite – Berkendara sepeda motor ketika hujan turun atau dalam kondisi aspal basah memiliki potensi bahaya jika ban motor mengalami slip atau hilang traksi ban.

Kondisi ban slip juga dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan serta gangguan dalam handling yang bahkan bisa membuat celaka ketika berkendara.

Achmad Hilmy, selaku Instruktur Safety Riding MPM Honda Jawa Timur memberikan beberapa tips yang perlu dilakukan agar traksi ban tetap terjaga ketika hujan ataupun berkendara di aspal yang basah.

1. Sebelum berkendara, periksa dan pastikan kondisi alur atau kembangan ban masih tebal dan arah putaran ban benar.

Salah satu fungsi alur ban adalah untuk memecah genangan  air ketika roda melibas permukaan jalan dalam kondisi basah, sehingga ban tetap bisa mencengkram permukaan jalan dengan baik.

2. Perhatikan jarak pandang aman.

Pandangan mata saat berkendara jauh melihat kearah yang dituju sehingga bisa menganalisa bahaya sedini mungkin.

Menganalisa bahaya dengan baik  dapat menghindarkan dari melakukan pengereman mendadak. Pengereman mendadak bisa menyebabkan tergelincir

3. Batasi kecepatan pada kecepatan aman serta jaga jarak aman.

Berkendara di kecepatan tinggi saat hujan akan beresiko terjadinya aquaplaning sehingga pengendara mengalami selip dan kehilangan kontrol kendaraan.

Dengan menjaga kecepatan dan jarak aman maka pengendara terhindar dari kehilangan traksi maupun pengereman mendadak di kondisi basah.

4. Tetap waspada jika harus melewati rel kereta api.

Rel kereta api yang basah karena hujan bisa menyebabkan terjadinya traksi dan mengakibatkan pengendara jatuh saat melintasi rek kereta api.

Gunakan rem belakang dan melintas dengan memotong rel tegak lurus agar traksi tetap aman ketika melewati rel kereta api.

“Saat musim hujan pengendara motor wajib menjaga konsentrasi  dan dengan teknik berkendara yang benar serta tetap mengedepankan keamanan dan kenyaman saat berkendara agar terhindar dari bahaya yang terjadi saat di jalan.” tutupnya.

()

 

Artikel ini sudah terbit di