Modus Pura-pura Terlindas, Polisi dan Dishub Amankan 3 Pak Ogah

Dishub dan Polrestabes Bandung Tangkap Tiga “Pak Ogah” yang Modus Pura-pura Terlindas

BANDUNG, Prolite – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan Polrestabes Bandung menangkap tiga orang “Pak Ogah” dengan modus penipuan dengan berpura-pura terlindas kendaraan untuk meminta ganti rugi. Insiden ini mencuat setelah viral di media sosial dan menimbulkan keresahan masyarakat.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara menyampaikan, para pelaku sengaja berpura-pura menjadi korban kecelakaan di jalan raya. Kemudian para pelaku meminta kompensasi dari pengendara yang tidak bersalah. Modus ini dinilai tidak hanya meresahkan, tetapi juga mencemarkan nama baik Kota Bandung.

“Setelah menerima pengaduan dari masyarakat, kami langsung berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung untuk menindak para pelaku,” ujar Asep kepada Tim Humas Kota Bandung, Selasa, 10 September 2024.

“Alhamdulillah, berkat kerja sama yang baik, para pelaku telah diamankan Polrestabes Bandung. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, imbuhnya.

Selain itu, Dishub juga menertibkan juru parkir liar di area tersebut untuk memastikan tidak ada lagi tindakan serupa yang merugikan masyarakat.

“Kami juga telah menggeser tukang parkir yang tidak bertanggung jawab agar tidak lagi berada di lokasi tersebut,” tambahnya.

Dishub dan Polrestabes Bandung mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan melaporkan setiap tindakan mencurigakan yang terjadi di sekitar mereka.

Laporan dari masyarakat sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bandung.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah melaporkan kejadian ini. Tanpa laporan, kami mungkin tidak akan tahu adanya modus seperti ini,” ujar Asep.

“Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan Kota Bandung tetap aman dan nyaman bagi semua,” Pungkasnya.

Dengan adanya tindakan tegas ini, Kota Bandung dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang mencemarkan nama baik dan merugikan warganya.




5 Tips Jitu Menghindari Penipuan di Perantauan, Waspada Selalu!

Penipuan

Prolite – Menjadi perantau di kota atau tempat baru memang membawa nuansa petualangan yang menyenangkan dan pengalaman baru yang tak terlupakan.

Namun, di balik gemerlap dan indahnya tempat baru, terkadang terselip ancaman yang tidak terduga, salah satunya adalah modus penipuan.

Bagi anak rantau yang baru mengenal lingkungan baru, modus penipuan ini bisa menjadi jebakan yang berbahaya, mengancam keamanan dan kesejahteraan mereka.

Ilustrasi wanita yang menggendong tas ransel – freepik

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa tips penting untuk menghindari jebakan penipuan saat berada di lingkungan baru.

Dengan memahami dan mengikuti tips-tips ini, kita dapat melindungi diri sendiri dan menjaga keamanan serta ketenangan selama menjalani petualangan di tempat baru.

Yuk, mari kita cari tahu bersama-sama cara menghindari penipuan dan tetap menikmati setiap momen di perjalanan kita sebagai perantau!

5 Tips Jitu Menghindari Penipuan saat Menjalani Hidup di Perantauan

Ilustrasi – Freepik

  1. Selalu Waspada dan Perhatikan Sekitar

Perhatikan orang-orang di sekitarmu, terutama jika mereka menunjukkan gelagat yang mencurigakan, seperti mondar-mandir tanpa tujuan, memperhatikanmu secara berlebihan, atau berusaha mendekati dan mengajakmu berbicara.

Jaga barang bawaanmu dengan baik. Jangan letakkan barang berharga di tempat yang mudah dijangkau orang lain.

Jika kamu merasa tidak aman, jangan ragu untuk pergi ke tempat yang ramai atau meminta bantuan orang lain.

  1. Jangan Mudah Percaya dengan Orang yang Baru Dikenal

Jangan mudah memberikan informasi pribadi kepada orang yang baru dikenal, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau informasi bank.

Jangan mudah tergoda dengan tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Selalu periksa kredibilitas orang atau perusahaan yang menawarkan sesuatu sebelum kamu memberikan uang atau informasi pribadi.

  1. Jangan Mudah Tergoda dengan Iming-Iming yang Tidak Masuk Akal

Penipu sering kali menggunakan iming-iming yang tidak masuk akal untuk menarik perhatian korbannya.

Jika kamu diiming-imingi dengan sesuatu yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Selalu berpikir logis dan jangan mudah tergoda dengan janji-janji yang tidak realistis.

  1. Cek Informasi dan Kredibilitas Sebelum Memberikan Donasi

Jika kamu ingin memberikan donasi, pastikan kamu mengetahui kredibilitas organisasi atau yayasan yang ingin kamu bantu.

Cari informasi tentang organisasi tersebut di internet atau hubungi pihak berwenang untuk memastikan keabsahannya.

Jangan mudah memberikan uang kepada orang yang tidak dikenal atau organisasi yang tidak jelas kredibilitasnya.

  1. Laporkan ke Pihak Berwajib Jika Menemukan Modus Penipuan

Jika kamu menemukan modus penipuan, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak berwajib.

Hal ini dapat membantu mencegah penipu untuk melakukan aksinya kepada orang lain.

Ilustrasi Orang Yang Melakukan Perjalanan – Unsplash/Mantas Hesthaven

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu dapat meningkatkan kewaspadaan dan terhindar dari bahaya penipuan serta bepergian dengan aman.

Selalu ingat untuk tetap waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar saat menjelajahi tempat baru. Semoga informasi ini membantu menjaga keamanan dan kesejahteraanmu selama perantauan!




Modus Penipuan Semakin Bervariasi , Hati-hati Modus Undangan Pemilu 2024

Waspada penipuan bermodus undangan pemilu 2024 (kolase istimewa).

Modus Penipuan Semakin Bervariasi , Hati-hati Modus Undangan Pemilu 2024

Prolite – Warga di minta berhati-hati dengan bermacam-macam modus penipuan menjelang Pemilian Umum (Pemilu) 2024.

Banyak modus yang mengancam masyarakat, salah satunya penipuan dengan file ekstensi APK yang berisi undangan pemilu.

File yang dikirimkan kepada targetnya berupa PDF, maka dari itu korban di minta untuk membuka file yang sudah diterima.

Usai membuka file PDF yang dikirim dari penipu maka semua data korban yang berada di smartphone di jebol oleh penipu.

Bukan hanya data korban saja yang di jebol bahkan penipu juga akan membobol rekening korbannya dan menguras semua saldo yang ada di dalam rekening tersebut.

Dengan sistem yang semakin canggih maka dengan mudah penipu untuk melakukan aksinya dan menguras semua saldo yang korbannya punya.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada dengan dengan banyaknya modus penipuan digital.

Sebagai catatan untuk seluruh masyarakat, undangan untuk pemilu 2024 tidak disebar secara online maupun melalui Whatsapp.

Untuk masyarakat yang belum mendapatkan surat pemilu maka dapat mengecek lewat laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masih banyak lagi modus penipuan yang marak terjadi di masyarakat, berikut modusnya:

  1. Undangan pernikahan digital
  2. Pemberitahuan penutupan rekening
  3. Pemberitahuan tagihan BPJS
  4. Foto paket dari kurir
  5. Surat pemberitahuan wajib pajak
  6. Surat atau blangko tilang
  7. Pemberitahuan SPT pajak
  8. Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu
  9. Undangan Pemilu

Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berbentuk apk. Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik.




Keberanian Pengemudi Ojol : Berhasil Menyelamatkan Penumpang dari Penyanderaan

Pengemudi Ojol

JAKARTA. Prolite – Seorang pengemudi ojol bernama Achmad Rifyannur (26) telah berhasil menyelamatkan penumpangnya yang bernama Gira dari penyanderaan komplotan penipu yang menyamar sebagai perusahaan lowongan kerja di Kota Bekasi.

Kronologi Awal Dari Sudut Pandang Pengemudi Ojol

Semua dimulai ketika pengemudi ojol yaitu Achmad menerima pesanan ojol dari seseorang bernama Gira dengan alamat di ruko Grand Central Galaxy, Bekasi Selatan, pada hari Selasa (25/7/2023) pagi.

Achmad menceritakan, “Awalnya, setelah saya selesai makan nasi kuning di daerah Galaxy, sekitar jam 8 pagi, saya mendapat order atas nama Gira. Jarak tempuhnya sekitar 800 meter untuk menjemput CS (customer).” ungkap Achmad saatdihubungi pada Kamis (27/7/2023).

Achmad merasa curiga dengan isi chat personal yang dikirim oleh penumpangnya. Alasannya adalah karena sang penumpang secara langsung mengungkapkan rasa ketakutannya ketika tengah berada di dalam ruko tersebut.

isi chat pengemudi ojol dengan penumpangnya –  Cr.

Setelah membaca pesan dari Gira, Ahmad merasa bingung dan ingin mengetahui alasan di balik kegemetarannya dan niatnya untuk kabur.

Tak berlangsung lama, Gira pun segera memberikan penjelasan tentang kondisinya. Dia menceritakan bahwa saat itu dia berada di dalam sebuah ruko, sedang berusaha melamar pekerjaan.

“Akhirnya dia menjelaskan bahwa dia berada di dalam ruko sedang melamar kerja tetapi tempat tersebut diindikasi sebagai loker (lowongan kerja) penipuan,” jelasnya.

Mendengar cerita Gira, Ahmad langsung memahami situasi dan menyadari bahwa ada banyak kasus penipuan loker di ruko-ruko di sekitar tempat tersebut. Tanpa ragu, Ahmad mengambil tindakan cepat dan segera menuju tempat di mana Gira berada untuk menjemputnya.

Setelah tiba di depan pintu masuk ruko, Ahmad langsung berhadap-hadapan dengan dua atau tiga penjaga keamanan yang menatap wajahnya dengan tajam. Dengan tekad bulat, dia siap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi.

“Saat itu, saya lillahi ta’ala saja. Saya siap untuk mengambil resiko apa pun,” ucap Ahmad.

Beruntungnya, situasi tersebut tidak berakhir dalam perkelahian fisik. Ahmad dengan cerdik dan tenang berhasil membawa Gira keluar dari ruko tersebut tanpa harus berselisih dengan para penjaga keamanan.

Saat dalam perjalanan mengantar penumpangnya untuk kabur dari lokasi, Ahmad tidak melepaskan pertanyaan. Dia ingin mengetahui secara kronologis bagaimana Gira bisa terjebak di dalam ruko dan menjadi korban dari penipuan loker tersebut.

Kronologi Dari Sudut Pandang Korban Melalui Pengemudi Ojol

sosok pengemudi ojol bernama Achmad – Cr. Tribunnews

Achmad mengungkapkan bahwa Gira, penumpangnya, berniat melamar pekerjaan di Kota Bekasi dan berangkat pagi-pagi buta dari kosannya di wilayah Jakarta Barat dengan menaiki kereta api.

Gira mengungkapkan bahwa dia mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan dari sebuah aplikasi pencari kerja online.

“Dia bilang sebelumnya ia melamar pekerjaan melalui Jobstreet, dengan nama perusahaan A dan lokasi di Jakarta, dan di Jobstreet disebutkan bahwa pelamar tidak dikenai biaya apapun,” jelas Achmad.

Namun, ketika dia menerima panggilan untuk wawancara, dia menyadari bahwa alamat dan nama perusahaan yang tertera dalam panggilan tersebut berbeda dengan informasi yang dia lihat di aplikasi Jobstreet.

“Alamat perusahaan tersebut ternyata berada di Bekasi dan nama PT-nya juga berbeda dari yang dia apply di Jobstreet,” tambahnya.

Gira mengungkapkan kepada Ahmad bahwa dia merasa seperti ditahan di dalam Ruko oleh HRD (Human Resources Department). Bahkan saat dia datang untuk melamar kerja, dia langsung dipaksa membayar Rp 1,5 juta sebagai biaya administrasi.

Meskipun takut, Gira berharap bahwa dengan membayar biaya tersebut, dia memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Akibatnya, dia merelakan uang sebesar Rp 350 ribu untuk membayar biaya tes.

Namun, kekecewaan pun datang karena tidak ada tes apapun yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap para pelamar. Alih-alih mendapat peluang kerja, Gira bersama dengan para pelamar lainnya, dipaksa untuk naik ke lantai dua.

Di sana, HRD menjelaskan bahwa ada biaya administrasi yang bisa dicicil, tetapi mereka menekankan agar para pelamar membayar Rp 1,5 juta pada hari itu juga.

“Disuruh bayar Rp 1,5 juta hari ini harus ada. Kalau enggak ada, diperintahkan untuk pinjam uang ke orangtua, saudara, atau tetangga. Maka dari itu sebabnya kenapa customer saya mau kabur,” ujar Achmad.

Merasa tertipu dan terjebak di dalam Ruko, Gira mengambil inisiatif dengan memesan ojek online agar bisa kabur dari situasi berbahaya tersebut.

Awalnya, ketika ditanya oleh komplotan penipu, Gira menyatakan bahwa dia sedang memesan makanan melalui ojek online dan meminta izin untuk keluar dari Ruko. Namun, usaha tersebut gagal karena para komplotan melarangnya untuk meninggalkan tempat tersebut.

Tidak menyerah, Gira mencari cara lain untuk melarikan diri. Dia berpura-pura meminta izin untuk pergi ke toilet yang terletak di lantai satu Ruko, sambil mengatur rencana dengan Ahmad untuk menjemputnya di depan pintu Ruko.

Begitu dia mengetahui bahwa Ahmad sudah ada di depan pintu, Gira segera berlari dari dalam toilet menuju pintu keluar, dan dengan bantuan Ahmad, mereka berhasil kabur dari Ruko yang berlokasi di Kota Bekasi tersebut.

Kecerdikan Gira serta keberanian Ahmad yang merupakan seorang pengemudi ojol dalam situasi yang menegangkan ini berhasil menyelamatkan Gira dari bahaya dan penipuan yang mengancamnya.

Kisah ini menunjukkan pentingnya berhati-hati dan bijaksana dalam menghadapi situasi yang tidak aman. Tetaplah berhati-hati terhadap penipuan lowongan kerja yang sedang marak terjadi saat ini.

Mari kita apresiasi pengemudi ojol ini sebagai bentuk penghargaan atas keberaniannya. Kita juga ucapkan terimakasih kepada para pengemudi ojol yang telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik untuk membantu para penumpangnya.




Marak Modus Penipuan Lowongan Kerja, Hati-Hati Ya Guyss..

Ilustrasi Penipuan Lowongan kerja

Prolite – Kalian pasti setuju kalau nyari kerja itu penting banget buat karir kita. Tapi, kita juga harus ekstra hati-hati sama penipuan lowongan kerja yang sekarang makin sering terjadi.

Tiap tahun kasusnya semakin tinggi dan kebanyakan targetnya ialah para fresh graduate yang belum punya pengalaman sama sekali soal dunia kerja.

Karena ketidaktahuannya ini yang bisa disalahgunakan sama orang buat ngelakuin kejahatan yang merugikan.

Nah, penipuan lowongan kerja semacam itu pastinya bisa bikin kita rugi, nggak cuma secara finansial tapi juga emosional.

Makanya, penting banget kita tau modus-modus penipuan lowongan kerja yang biasa terjadi dan gimana caranya kita bisa ngehindarinnya. So, stay tuned, ya!

Modus Penipuan Lowongan Pekerjaan

  1. Memakai Identitas Perusahaan Ternama

Mereka suka pake identitas palsu perusahaan ternama atau mencuri data pribadi buat jebak korban. Biasanya, mereka kirim email, pesan dan beberapa berkas administrasi yang sebenernya gak valid sama sekali, selain itu juga minta kita buat isi formulir atau minta info pribadi kita.

Penipuan lowongan kerja biasanya suka pake email yang nggak resmi. Mereka pake domain umum, kayak , , dan lainnya. Perusahaan resmi itu biasanya pake email dengan domain resmi mereka sendiri.

Kalo kita ngerasa ada yang mencurigakan, jangan langsung percaya aja. Sebaiknya cek dulu alamat email pengirimnya, periksa juga situs web perusahaannya, dan yang paling penting, jangan pernah kasih info pribadi sembarangan, ya!

  1. Pembayaran di Muka

Penipu biasanya minta kita sejumlah uang dulu sebelum kita dapet kerjaannya, ya memang itu tujuan mereka, untuk dapetin uang. Mereka akan bilang uang itu buat biaya pendaftaran, pelatihan, atau administrasi lainnya.

Perusahaan yang baik gak bakal minta uang atau materi apapun saat merekrut orang-orang terbaik buat gabung di perusahaan mereka. Mereka lebih peduli sama kompetensimu dan kemampuan kerjamu dalam mencapai tujuan perusahaan.

Jadi, jangan mau deh dibujuk dengan permintaan materi atau biaya apapun dalam proses rekrutmen. Kamu harus fokus dan percaya diri dengan kemampuan yang kamu miliki. Jangan pernah kasih uang di muka sebelum kita dapet konfirmasi yang jelas kalau lowongan itu beneran adanya.

  1. Wawancara Lewat Telepon

Penipuan lowongan kerja bakal ngadain wawancara palsu lewat telepon atau video call. Mereka minta info pribadi kayak nomor kartu kredit atau nomor rekening bank.

Penipu akan mewawancarai kamu dengan kalimat yang terlihat meyakinkan namun sebenernya dia ngasih info palsu dengan tata bahasa yang berantakan dan cenderung gak baku.

Perusahaan yang baik pastinya akan melakukan sesi wawancara langsung di kantor perusahaan. Selain itu, sebagian besar perusahaan memiliki tim rekrutmen yang terdiri dari para profesional yang berpengalaman.

HRD yang asli akan menggunakan tata bahasa yang baik dan memperhatikan komunikasi yang efektif saat melakukan proses rekrutmen. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang jelas, sopan, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

  1. Memakai Alamat Palsu

Penipu memberikan alamat palsu atau menggunakan alamat perusahaan lain saat memberi tahu tempat wawancara. Salah satu trik yang sering digunakan adalah dengan mengatur jadwal wawancara pada hari Senin pagi setelah kamu dihubungi pada hari Jumat sebelumnya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar sulit bagi kamu untuk menghubungi perusahaan asli dan memverifikasi kebenaran lowongan pada hari Sabtu dan Minggu, karena biasanya perusahaan resmi sedang libur pada hari tersebut.

Untuk menghindari jebakan tersebut, sebaiknya kamu menggunakan Google Maps atau sumber lainnya untuk memeriksa kebenaran alamat yang diberikan. Cek apakah alamat tersebut sesuai dengan lokasi perusahaan yang sebenarnya.

  1. Get-Rich-Quick

Siapa sih yang nggak mau dapet gaji tinggi saat bekerja di sebuah perusahaan apalagi kerjaannya simple banget? Tapi, lagi-lagi mereka janjiin kerjaan yang keliatan terlalu bagus buat jadi kenyataan.

Mereka bakal ngomongin tentang penghasilan besar dengan usaha yang minim atau penghasilan pasif tanpa usaha keras. Nah, jangan langsung tergiur aja sama janji-janji muluk kayak gitu.

Perusahaan yang profesional biasanya bakal kasih tahu gaji saat sesi wawancara, bukan di brosur lowongan kerja. Jadi, kalo ada perusahaan yang ngasih janji gaji tinggi sejak awal, kita harus ekstra waspada.

Buat dapetin gaji besar, ya pasti kita juga butuh pengalaman kerja yang bagus dong.

Contoh Kasus Penipuan Lowongan Kerja Via ADM

Contoh dari kasus penipuan lowongan kerja baru-baru ini dialami oleh seorang pelamar kerja berinisial ‘S’ asal Kota Cimahi yang membagikan pengalamannya kepada redaksi.

Dia mengaku sudah jadi korban penipuan lowongan kerja oleh sebuah perusahaan yang mengatasnamakan perusahaan ternama, sebut saja PT. U.

Dalam keterangannya, ‘S’ mendapatkan lowongan pekerjaan (via adm) dari platform media sosial dengan akun yang ternyata tidak resmi.

Ia langsung melamar tanpa mencari tahu kebenaran tentang informasi tersebut, karena ia tak kunjung mendapatkan pekerjaan selama beberapa bulan terakhir.

Keesokan harinya setelah melamar, dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai HRD perusahaan itu lewat WhatsApp.

‘S’ dapet informasi kalau dia diterima dan harus ngumpulin beberapa berkas persyaratan. Salah satunya surat keterangan medical check up.

Diduga penipu, yang mengaku HRD dari PT. U tersebut,  mewajibkan ‘S’ untuk check up di salah satu rumah sakit besar yang ada di daerahnya.

Namun dikarenakan surat itu gak bisa diproses dengan cepat, penipu menyarankan dan menawarkan surat tersebut dibuatkan olehnya (penipu-red) sekaligus bareng kandidat yang lain.

‘S’ juga diminta mengeluarkan sejumlah uang cukup banyak untuk membayar surat itu. Setelah kurang dari 1 jam, surat itu sudah selesai dibuat oleh si penipu.

‘S’ mulai merasa curiga karena suratnya terlihat tidak resmi dan dibuat secara asal-asalan.

Keesokan harinya, penipu mengoper pembicaraan kepada pihak personalia yang lain.

Karena semakin curiga, tanpa pikir panjang ‘S’ segera mengecek kedua nomor tersebut melalui aplikasi GetContact.

Ternyata di aplikasi tersebut tertera keterangan bahwa kedua nomor ini memang udah banyak melakukan penipuan lowongan kerja dan menipu pelamar-pelamar lain.

Saat mengetahui hal ini ‘S’ masih menjawab telepon si penipu untuk mendapatkan kejelasan dan juga barang bukti.

Setelah menjawab telepon, ‘S’ meminta kejelasan kembali terkait penipuan lowongan kerja yang sudah mereka lakukan.

Namun secara mendadak kedua nomor penipu itu tidak bisa dihubungi, mereka juga menghapus beberapa pesan seperti informasi nomor rekening dan beberapa info penting lainnya.

Penipu juga menghapus semua postingan informasi loker itu di akun sosial medianya.

Selang sehari, penipu masih saja memposting info loker dengan template yang sama dan contact person yang sama di akun sosial media yang baru.

Penipu juga diduga memakai identitas milik orang lain untuk melancarkan aksi penipuan lowongan kerja.

Dalam keterangannya juga, ‘S’ sudah meminta kejelasan soal kasus ini ke perusahaan yang asli (PT. U), dan ternyata perusahaan tersebut juga sedang melakukan penyelidikan terkait kasus yang sama.

Sampai saat artikel ini dimuat, belum ada info kelanjutan tentang kasus penipuan lowongan kerja ini.

Sebenarnya, lowongan kerja via adm itu sangat tidak dibenarkan ya temen-temen semua. Sebisa mungkin kalian cari pekerjaan tanpa melibatkan orang lain dalam proses rekrutmennya.

Percaya sama kemampuan diri sendiri dengan tekad dan usaha ialah kuncinya.

Dan kalau mau menggunakan jasa seperti ini pun kalian perlu pastiin kalau kalian cek dan pahami dulu semua informasi sampai valid.

Pastiin kalian mendatangani kontrak terlebih dahulu, pastiin surat dan isi suratnya tidak ada yang menyimpang dan resmi dari perusahaan, baru kalian dapat membayar sejumlah uang sesuai kesepakatan.

Semoga contoh kasus penipuan lowongan kerja di atas bisa dijadikan pelajaran sama kita semua.

Tetap semangat dan ekstra waspada ya para pejuang loker!

 




Modus Baru Penipuan Melalui Akun Gmail

Prolite – Periksa akun Gmail kamu, mungkin kamu mendapatkan notifikasi tidak menyenangkan yang datang langsung dari Google. Modus penipuan kini beragam cara entah dari telfon maupun sosial media, kini sedang ramai penipuan menggunakan akun palsu dari Gmail.

Gmail baru saja mengeluarkan peringatan kepada setiap pengguna akunnya. Pasalnya penipu akan mengirim pesan ke akun Gmail kamu dengan memberitahu bahwa kamu akan mendapatkan hadiah.

Baca Juga : Dapatkan Promo Aplikasi DANA di Alfagift

Bahkan mereka disajikan dengan pesan seolah-olah telah melakukan pencarian ke-18,25 miliar di Google. Maka dari itu lansiran tersebut muncul sehubungan dengan penipuan baru yang muncul dan menimbulkan ancaman bagi pengguna. Serangan cyber tersebut menggunakan branding Google dan diawali dengan baris subjek yang bertuliskan “Online Reward Program”.

Lalu isi pesan berbunyi ““Selamat! Anda adalah pengguna Google yang beruntung! “Setiap 10 juta pencarian tercapai di seluruh dunia, kami akan mengumumkan pengguna yang beruntung untuk mengirimkan hadiah terima kasih. Anda adalah pengguna yang beruntung!”

Baca Juga : Arqam, Baca Al-Quran Digital Dapat Saldo DANA

Setelah mereka mengirim pesan kepada akun Gmail anda mereka juga akan meminta anda mengklik tautan tersebut. Namun setelah anda mengklik tautan tersebut malah mereka yang akan mendapatkan hadiahnya.

Maka dari itu Google meminta kepada seluruh pengguna untuk berhati-hati terhadap penipuan ini. Perhatikan baik-baik kotak masuk dan laporkan jika terjadi hal yang mencurigakan di akun Google anda. (*/ino)