Meta Siap Menyapa Gen Z dengan Chatbot AI Terbaru

Teknologi

Prolite – Meta, perusahaan induk Facebook, berencana untuk merilis chatbot AI baru yang dirancang khusus untuk menarik pengguna muda, menurut laporan di Wall Street Journal.

Laporan tersebut menyatakan bahwa chatbot akan memiliki “perilaku yang lebih berwarna” dan akan dapat berinteraksi dengan pengguna dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif.

Meta berharap chatbot baru ini akan membantunya menarik dan mempertahankan pengguna muda di platformnya.

Dampak Potensial pada Lanskap Media Sosial

Beberapa perangkat yang memiliki Logo Meta di layarnya – Leon Neal

Rilis chatbot AI yang dirancang khusus untuk pengguna muda dapat berdampak signifikan pada lanskap media sosial.

Pengguna muda semakin banyak menghabiskan waktu mereka di platform media sosial, dan Meta berharap chatbot barunya akan membantunya mempertahankan dominasinya di pasar ini.

Namun, rilis chatbot ini juga bisa menyebabkan persaingan yang meningkat di antara platform media sosial.

Perusahaan media sosial lain, seperti TikTok dan Snapchat, kemungkinan akan mengembangkan chatbot AI mereka sendiri untuk bersaing dengan Meta.

Hal ini bisa mengarah pada lanskap media sosial yang lebih beragam dan terfragmentasi, dengan platform yang menawarkan berbagai jenis pengalaman kepada berbagai jenis pengguna.

Manfaat Potensial Chatbot AI untuk Pengguna Muda

Ilustrasi pengguna muda – chatdesk

Seperti disebutkan di atas, chatbot AI memiliki potensi untuk menawarkan sejumlah manfaat bagi pengguna muda. Misalnya, dapat digunakan untuk:

1. Memberikan dukungan pendidikan

Chatbot AI dapat digunakan untuk memberikan dukungan pendidikan kepada pengguna muda dalam berbagai mata pelajaran.

Misalnya, dapat digunakan untuk membantu pengguna muda dengan pekerjaan rumah mereka, mempersiapkan diri untuk ujian, dan mempelajari keterampilan baru.

Dia juga dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi pengguna muda.

2. Menawarkan teman dan dukungan

Chatbot AI dapat memberikan teman dan dukungan kepada pengguna muda. Misalnya, dapat digunakan untuk berbicara dengan pengguna muda tentang hari mereka, menawarkan nasihat, atau hanya mendengarkan mereka.

Dia juga dapat digunakan untuk membantu pengguna muda merasa lebih terhubung dengan orang lain dan mengurangi perasaan kesepian dan isolasi.

3. Menyediakan hiburan

Chatbot AI dapat digunakan untuk menghibur pengguna muda. Misalnya, dapat digunakan untuk bermain game, bercerita, atau membuat lelucon.

Dia juga dapat digunakan untuk menciptakan bentuk hiburan baru dan inovatif yang disesuaikan dengan minat pengguna muda.

Risiko Potensial Chatbot AI untuk Pengguna Muda

Ilustrasi pengguna –

Chatbot AI juga menimbulkan sejumlah risiko potensial bagi pengguna muda. Seperti disebutkan di atas, chatbot dapat digunakan untuk:

1. Menyebarkan informasi yang salah

Chatbot ini dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah kepada pengguna muda.

Misalnya, dia dapat digunakan untuk menyebarkan informasi palsu tentang peristiwa terkini, tentang kesehatan dan sains, atau tentang topik lainnya.

Hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif pengguna muda dan dapat menyebabkan mereka membuat keputusan yang buruk.

2. Mengeksploitasi atau melecehkan pengguna muda

Misalnya, chatbot AI dapat digunakan untuk mengelabui pengguna muda untuk mengungkapkan informasi pribadi atau untuk menekan mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan psikologis pengguna muda.

Cara Meminimalkan Risiko Chatbot AI

Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan Meta untuk meminimalkan risiko chatbot AI untuk pengguna muda. Misalnya, Meta dapat:

1. Mengembangkan kontrol orang tua

Meta dapat mengembangkan kontrol orang tua yang memungkinkan orang tua untuk memantau penggunaan chatbot AI anak mereka.

Misalnya, orang tua dapat memblokir anak mereka untuk menggunakan chatbot tertentu atau menggunakan chatbot lebih dari jumlah waktu tertentu setiap hari.

2. Mengajari pengguna muda tentang risikonya

Meta dapat mengajari pengguna muda tentang risiko chatbot. Misalnya, Meta dapat mengajari pengguna muda cara mengidentifikasi dan menghindari informasi yang salah serta cara melindungi informasi pribadi mereka.

Meta juga dapat mengajari pengguna muda cara melaporkan masalah apa pun yang mereka temui dengan chatbot AI.

3. Memantau penggunaan

Meta dapat memantau penggunaan chatbot untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah potensial. Misalnya, Meta dapat memantau chatbot untuk tanda-tanda informasi yang salah atau pelecehan.

Meta juga dapat menggunakan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi pola perilaku yang dapat mengindikasikan bahwa chatbot sedang digunakan untuk mengeksploitasi atau melecehkan pengguna muda.




Meta Siapkan Model Bahasa Besar Baru untuk Saingi Teknologi AI Lainnya

Meta

Prolite – Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, sedang mengembangkan model bahasa besar baru yang disebut GPT-4.

GPT-4 adalah model bahasa yang lebih besar dan lebih kuat daripada GPT-3, yang merupakan model bahasa besar sebelumnya yang dikembangkan oleh OpenAI.

Ilustrasi GPT-4 – Cr. E2Analyst

Dilansir dari The Wall Street Journal, GPT-4 menggunakan lebih banyak data pelatihan dan memiliki lebih banyak parameter daripada GPT-3. Hal ini memungkinkannya untuk menghasilkan teks yang lebih realistis dan koheren.

GPT-4 juga dapat digunakan untuk tugas-tugas yang lebih kompleks, seperti menulis konten kreatif, menerjemahkan bahasa, dan menjawab pertanyaan dengan cara yang informatif.

Peluncuran GPT-4 ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih.

Meta ingin menggunakan AI untuk membuat produk dan layanannya lebih menarik dan informatif, serta untuk membuat pengalaman pengguna yang lebih personal.

Illustrasi kemunculan AI bernama GPT-4 – Techgameworld

Namun, GPT-4 juga memiliki potensi untuk digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan propaganda.

Meta mengatakan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah hal ini terjadi, seperti menggunakan GPT-4 untuk mendeteksi dan menghapus konten yang salah dan berbahaya.

Peluncuran GPT-4 ini akan menjadi salah satu perkembangan penting dalam bidang AI. GPT-4 memiliki potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi. Namun, penting untuk menggunakan GPT-4 dengan bijak dan bertanggung jawab.

Google LaMDA – smart-home-fox

Selain Meta, perusahaan teknologi lain juga sedang mengembangkan model bahasa besar. Google, misalnya, sedang mengembangkan model bahasa besar yang disebut LaMDA.

LaMDA juga menggunakan lebih banyak data pelatihan dan memiliki lebih banyak parameter daripada GPT-3.

Persaingan dalam pengembangan teknologi AI semakin ketat. Perusahaan teknologi besar berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih. Hal ini penting untuk tetap kompetitif di pasar teknologi yang terus berkembang.