Sejarah Lagu Halo-halo Bandung, Diciptakan 1946 oleh Ismail Marzuki

Lagu Halo-halo Bandung di rubah menjadi Hello Kuala Lumpur (Youtube).

BANDUNG, Prolite – Beberapa waktu lalu warga Kota Bandung di gegerkan karena video lirik lagu halo-halo Bandung berubah menjadi Hello Kuala Lumpur.

Lagu jiplakan yang di buat dari Negara tetangga yakni Malaysia viral setelah di unggah pada saluran Youtube Lagu Kanak TV pada 2018 lalu.

Meskipun lirik lagu Hello Kualumpur sudah di ubah namun nada serat ketukan semua mengikuti lagu ciptaan Ismail Marzuki.

Dubes RI di Malaysia, Hermono, mengatakan pihak Kedutaan Besar RI sedang mengumpulkan bukti terkait plagiarisme tersebut.

Halo-Halo Bandung adalah lagu nasional Indonesia yang menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam peristiwa “Bandung Lautan Api”, yang membakar Kota Bandung di Jawa Barat sebelum pasukan Inggris menguasai kota itu.

Mungkin masih ada yang belum tau tentang sejarah lagu halo-halo Bandung yang diciptakan oleh Ismail Marzuki.

Berikut sejarah lagu Halo-Halo Bandung

wikipedia
wikipedia

Lagu yang di ciptakan pada tahun 1946 oleh Ismail Marzuki, merupakan dari kisah Ismail Marzuki yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya.

Istri sang pencipta lagu Eulis Zuraidah untuk menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta.

Namun, tidak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan Kota Bandung

Para pejuang Indonesia membalas dengan sengaja membakar rumah dan gedung di wilayah selatan kota Bandung sebelum mereka meninggalkan kota pada 24 Maret 1946.

Karena peristiwa itulah maka dari itu Bandung dikenal sebagai “Bandung Lautan Api”.

Setelah kejain tersebut Ismail Marzuki dan istrinya kembali ke Kota Jakarta, namun kenangan indah di Kota Bandung tidak bisa ia lupakan begitu saja.

Karena itulah alasan dirinya untuk menciptakan lagu dengan berbahasa Sunda dengan judul halo-halo Bandung”.

Tidak hanya itu, Ismail Marzuki juga menciptakan beberapa lagu lainnya seperti, “Bandung Selatan di Waktu Malam” dan “Saputangan dari Bandung Selatan”.

Setelah itu, lagu Halo-Halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi bagian dari lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah.




Korban Kecelakaan Pesawat di Malaysia Mencapai 10 Orang, Investigasi Masih Berlangsung

Kecelakaan Pesawat di Malaysia

Prolite – Pihak kepolisian telah mengumumkan bahwa insiden kecelakaan pesawat di Malaysia telah menelan korban sebanyak 10 orang yang meninggal dunia.

Diketahui sebelumnya pesawat tersebut merupakan pesawat pribadi dengan nomor registrasi N28JV berjenis Beechcraft model 390 yang dimiliki oleh perusahaan Jetvalet Sdn Bhd.

Kepala Polisi Negara Malaysia, Inspektur Jenderal Razarudin Husain, dalam konferensi pers di Selangor, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi di daerah sekitar Elmina, Shah Alam, Selangor, Malaysia, pada hari Kamis (17/8) sekitar pukul waktu setempat.

Kecelakaan pesawat di Malaysia ini mengakibatkan kematian enam penumpang, dua awak pesawat, seorang pengguna motor, dan seorang pengendara mobil yang sedang melintas saat kejadian.

Razarudin juga menjelaskan bahwa dari ke-sepuluh korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut, hanya satu jasad yang ditemukan dalam keadaan relatif utuh.

Korban tersebut adalah pengendara motor yang identitasnya telah diketahui, meskipun perlu dilakukan proses verifikasi melalui uji asam deoksiribonukleat (DNA) untuk memastikan identitasnya dengan pasti.

Sementara itu, identitas pengendara mobil yang menjadi korban masih belum diketahui dan sedang dalam proses identifikasi lebih lanjut.

Penyelidikan Korban Libatkan Banyak Instansi dan Petugas dari Berbagai Lembaga

Puing-Puing Pesawat – Cr. liputan6

Penyelidikan untuk mengungkapkan jumlah korban kecelakaan pesawat di Malaysia tersebut telah dilaksanakan dengan cermat.

Semua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang untuk proses identifikasi oleh para ahli waris atau keluarga mereka.

Tak kurang dari 240 petugas, yang mewakili berbagai lembaga termasuk Polisi Kerajaan Malaysia (PDRM), Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia, Kementerian Kesehatan Malaysia.

Selain itu juga ada Pasukan Pertahanan Sipil Malaysia, Biro Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB), Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM), serta beberapa lembaga lainnya, telah berupaya keras dalam menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan terkait kecelakaan tersebut.

Dalam kerja sama yang sinergis, semua pihak yang terlibat telah bekerja bersama untuk memberikan respons yang terkoordinasi dan efektif dalam menghadapi situasi ini.

Identitas dari 8 Korban Kecelakaan Pesawat di Malaysia Telah Terungkap

Foto Terakhir Penumpang Kecelakaan Pesawat di Malaysia – Cr. tvonenews

Dalam pengumuman terpisah melalui keterangan pers, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke telah mengungkapkan identitas dari delapan korban dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Di antara korban tersebut terdapat Anggota Dewan (ADUN) Pelangai Johari Harun, yang merupakan salah satu dari delapan korban yang terlibat dalam tragedi ini.

Selain itu, tujuh korban lainnya juga telah diidentifikasi, termasuk dua pilot yakni Shahrul Kamal Ruslan dan Heikal Aras Abdul Azim.

Serta penumpang lainnya yaitu Kharil Azwan Jamaludin, Shaharul Amir Omar, Mohd Naim Fawwaz Mohamed Muaidi, Muhammad Taufiq Mohd Zaki, dan Idris Abdol Talib.

Penyidik Kecelakaan Udara Malaysia Analisis Perekam Suara Kokpit

Kecelakaan Pesawat di Malaysia – Cr. cnbcindonesia

Sementara itu, tim penyelidik kecelakaan udara Malaysia sedang melakukan analisis terhadap perekam suara kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR).

Menteri Perhubungan Anthony Loke menyatakan bahwa CVR, yang berhasil ditemukan pada Kamis malam, sedang dalam proses analisis dan insiden tersebut akan diperiksa secara mendalam.

CVR berfungsi untuk merekam semua suara dan percakapan yang terjadi di dalam kokpit pesawat, termasuk percakapan terakhir awak pesawat dan suara lainnya yang ada di sekitar.

“Saya telah menginstruksikan agar penyelidikan ini dilakukan dengan cepat dan menyeluruh. Kami akan mengumumkan hasilnya sesegera mungkin setelah analisis selesai dilakukan,” kata Menteri Loke kepada para wartawan.

Kepala Polisi Malaysia, Razarudin Husain, menjelaskan bahwa pesawat yang mengalami kecelakaan ini hanya dilengkapi dengan CVR, dan tidak memiliki perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR).

Razarudin mengatakan bahwa operasi pencarian korban “95 persen selesai” dan diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu satu hari. “Hingga saat ini, kami telah berhasil menemukan semua sisa manusia dari para korban,” ujar Razarudin.