Tahun Baruan di Bandung? Siap-Siap Macet di Gasibu, Braga, hingga Pasupati!

Bandung

Prolite – Tahun Baruan di Bandung? Siap-Siap Macet di Gasibu, Braga, hingga Pasupati!

Tahun baru sebentar lagi tiba! Bandung, sebagai salah satu kota yang selalu jadi magnet wisatawan, dipastikan bakal ramai banget di malam pergantian tahun. Dari Gasibu, Gedung Sate, hingga Pasupati, siap-siap menghadapi kemacetan kalau kamu punya rencana jalan-jalan malam tahun baru.

Eits, tenang dulu! Polisi sudah menyiapkan strategi supaya roda lalu lintas tetap berputar, meskipun padat. Yuk, kita bahas lebih lanjut titik-titik macet yang perlu kamu waspadai dan cara mengatasinya. Jangan sampai rencana tahun baruanmu berantakan gara-gara macet, ya!

Titik-Titik Macet di Malam Tahun Baru Bandung

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa lokasi yang diprediksi bakal jadi langganan macet di malam pergantian tahun baru. Berikut ini daftar wilayah yang perlu kamu waspadai:

  • Lapangan Gasibu dan Gedung Sate
    Kawasan ini memang terkenal jadi pusat keramaian di malam tahun baru. Banyak acara seru digelar di sekitar Gasibu, dan Gedung Sate selalu jadi spot favorit untuk foto-foto. Tapi, konsekuensinya, jalanan di sekitar sini hampir pasti padat merayap.
  • Braga dan Asia Afrika
    Siapa sih yang nggak mau menikmati vibes malam tahun baru di kawasan legendaris ini? Tapi, karena jadi destinasi wajib, jangan kaget kalau lalu lintas di Braga dan Asia Afrika penuh kendaraan dan pejalan kaki.
  • Jalan Merdeka dan Sekitarnya
    Lokasi ini juga jadi titik strategis yang sering dipenuhi pengunjung. Apalagi, banyak tempat makan dan nongkrong di sekitar sini yang bikin orang betah berlama-lama.
  • Kawasan Dago, Dr. Djunjunan (Pasteur), hingga Pasupati
    Sepanjang jalan Dago hingga flyover Pasupati juga bakal jadi hotspot macet. Banyak kendaraan dari luar kota yang masuk lewat Pasteur, dan mereka biasanya langsung menuju kawasan ini untuk menikmati suasana kota Bandung dari ketinggian.
  • Cihampelas dan Sukajadi
    Dua area ini juga dipastikan nggak luput dari kepadatan. Apalagi, banyak mall dan tempat belanja yang masih buka hingga malam.

Antisipasi Kemacetan 

Untuk menghadapi malam tahun baru yang super padat, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono sudah menyiapkan langkah-langkah strategis.

  1. Pengaturan Lalu Lintas Tanpa Rekayasa Khusus
    Tidak ada rekayasa lalu lintas permanen yang diterapkan. Pengaturan dilakukan secara situasional, tergantung kondisi di lapangan. Polisi akan mengambil diskresi sesuai kebutuhan, misalnya pengalihan jalur sementara kalau ada penumpukan kendaraan.
  2. Penempatan Petugas di Titik-Titik Rawan
    Kombes Pol Budi menegaskan bahwa petugas akan disebar di berbagai lokasi strategis, termasuk di flyover seperti Pasupati. Tujuannya, memastikan tidak ada kendaraan yang berhenti di flyover, sehingga lalu lintas tetap berjalan.
  3. Prinsip: Boleh Macet, Tapi Jangan Sampai Stagnan
    Meskipun kemacetan mungkin nggak bisa dihindari, polisi berusaha memastikan kendaraan tetap bergerak. “Roda harus tetap berputar,” ujar Budi.

Tips Menghadapi Kemacetan di Malam Tahun Baru

Tahun baruan di Bandung

Supaya kamu tetap bisa menikmati malam tahun baru di Bandung tanpa stress, ada beberapa tips yang bisa kamu coba:

  1. Berangkat Lebih Awal
    Kalau kamu berencana ke lokasi-lokasi populer seperti Gasibu atau Braga, pastikan datang lebih awal sebelum puncak kemacetan terjadi.
  2. Gunakan Transportasi Umum
    Parkir kendaraan di Bandung saat malam tahun baru bisa jadi tantangan tersendiri. Menggunakan transportasi umum seperti angkot atau ojek online bisa jadi pilihan yang lebih praktis.
  3. Hindari Lokasi-Lokasi Rawan Macet
    Kalau kamu nggak suka terjebak di keramaian, pilih spot yang lebih sepi tapi tetap punya vibes tahun baruan, seperti cafe di pinggir kota atau bukit-bukit di sekitar Bandung.
  4. Siapkan Cemilan dan Hiburan di Mobil
    Kalau akhirnya tetap terjebak macet, pastikan kamu punya bekal makanan, minuman, atau playlist musik seru biar nggak bete.

Kenapa Bandung Selalu Macet di Malam Tahun Baru?

Malam pergantian tahun di Bandung selalu jadi momen yang dinantikan. Selain banyak event seru di berbagai lokasi, cuaca Bandung yang sejuk bikin orang-orang dari luar kota memilih datang ke sini untuk merayakan tahun baru. Ditambah lagi, beberapa spot di Bandung memang Instagrammable banget untuk mengabadikan momen spesial. Kombinasi semua faktor ini bikin Bandung nggak pernah sepi saat tahun baruan.

Selamat Tahun Baru, Wargi Bandung!

Bandung di malam tahun baru memang nggak pernah gagal menghadirkan suasana meriah, meskipun harus diiringi kemacetan. Yang penting, kamu tetap bisa menikmati momen pergantian tahun dengan suasana hati yang happy.

Yuk, siapkan rencana matang dan jangan lupa baca update lalu lintas di media sosial biar kamu nggak terjebak macet yang nggak perlu.

Bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang juga mau tahun baruan di Bandung. Semoga malam tahun baru kita semua berjalan lancar, penuh kebahagiaan, dan pastinya, anti stress! 🎉




Awas Beberapa Titik Diprediksi Macet Hari ini , Warga Kota Bandung Diminta Waspada

Imbauan kemacetan di Kota Bandung (instagram @tmcpolrestabesbandung).

Awas Beberapa Titik Diprediksi Macet Hari ini , Warga Kota Bandung Diminta Waspada

Prolite – Kemacetan di prediksi akan terjadi pada hari jumat dan hari Sabtu, maka dari itu Polrestabes Bandung melalui Sat Lantas mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga Kota Bandung.

Prediski kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalan di Kota Bandung mengingat tim sepak bola kesayangan warga Jawa Barat yakni Persib Bandung akan berlaga di Final Championship BRI Liga 1.

Meski pertandingan kali ini tidak berlangsung di Bandung namun melihat antusias warga Kota Bandung yang memberi dukungan kepada sang juara yang akan bertanding di kandang lawan.

Pasalnya, berkaca pada final leg 1 lalu, ribuan bobotoh tumpah ruah di jalanan Kota Bandung merayakan kemenangan. Sedangkan Sabtu (1/6/2024) para bobotoh dipastikan akan memberikan sambutan dan mengarak Persib Bandung keliling kota.

Instagram tmcpolrestabesbandung
Instagram tmcpolrestabesbandung

Diprediksi, Sabtu (1/6/2024) akan ada konvoi penyambutan Persib Bandung. Jajaran Satlantas juga mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kepadatan di sekitar Jalan Dr. Djunjunan, flyover Prof. Mochtar Kusumaatmaja (Pasupati), Gasibu, Dago, Jalan Asia Afrika dan lainnya yang dimungkinkan jadi lokasi titik kumpul Bobotoh setelah pertandingan.

Inilah sejumlah ruas jalan di Kota Bandung yang diprediksi mengalami kepadatan pada Sabtu besok di antaranya mulai dari Gerbang Tol Pasteur, Jalan Dr. Djunjunan, Pasir Kaliliki, Jalan Pajajara, Jalan Wastukencana, Jalan Riau, Gedung Sate, dan sekitarnya.

Agenda konvoi dijadwalkan mulai dilakukan pukul . Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Eko Iskandar mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan lalu lintas saat selebrasi Persib Bandung juara di Kota Bandung.

“Dalam persiapan pertandingan Persib lawan Madura United kita sudah membuat beberapa skenario terkait dengan prediksi kemacetan. Termasuk pengalihan arus lalu lintas,” kata Eko di Polrestabes Bandung, Kamis (30/5/2024).

Ada sejumlah titik rawan kemacetan yang diprediksi akan digunakan para Bobotoh untuk merayakan kemenangan Persib Bandung. Mulai dari Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur), Jalan Merdeka, Jalan Ir. Djuanda (Dago), hingga simpang Dago-Cikapayang.

“Di jajaran kita sudah disiapkan 350 personil, dibantu Ditlantas Polda Jabar. Ini momen yang ditunggu-tunggu oleh para pendukung Persib, dan juga masyarakat. Kita akan support, akan memberikan pengamanan yang maksimal,” ungkapnya.

Eko pun memprediksi Bobotoh akan mulai tumpah ruah ke jalanan pada pukul dan berlangsung hingga tengah malam. “Prediksi kita pukul menjelang selesai pertandingan, sampai akan terjadi kepadatan mulai dari pintu tol Pasteur sampai Gesat, Jalur Pasteur, Dago-Cikapayang, Gasibu, Wastukencana, Merdeka, dan Jalan Djuanda,” tutupnya.




Kemacetan Meningkat: Kota Bandung Harus Siap Hadapi Ancaman Macet Total pada 2037

Macet

BANDUNG, Prolite – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan tegas menyatakan bahwa kawasan Bandung Raya menghadapi ancaman serius akan kemacetan total pada tahun 2037.

Beliau mengaitkan masalah ini dengan tren meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor setiap tahun, yang sayangnya tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur jalan yang memadai.

Permasalahan tersebut semakin diperparah dengan fakta bahwa saat ini Kota Bandung telah melampaui tingkat kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta, sebuah peringkat yang menunjukkan tingkat kepadatan lalu lintas yang mengkhawatirkan

Kota Bandung Mendapat Predikat Kota Ter-Macet di Indonesia

cr. kilasbandungnews

Dalam peringkat kemacetan, Kota Bandung telah mengambil peringkat yang lebih tinggi daripada DKI Jakarta yang duduk di posisi ke-17. Ibu Kota Jawa Barat ini mendapat predikat kota paling macet di Indonesia dan menduduki posisi ke-14 di dunia.

Hal ini mengindikasikan bahwa Kota Bandung kini menghadapi tantangan kemacetan yang lebih kompleks daripada ibu kota negara, Jakarta.

Populasi penduduk Kota Bandung sendiri kini mencapai 2,4 juta individu, sementara jumlah kendaraan yang beredar mencapai 2,2 juta unit. Secara matematis, perbandingan satu banding satu tercipta di mana setiap warga kota rata-rata memiliki satu kendaraan.

Penyajian ini menggambarkan dinamika yang mencolok di tengah hiruk-pikuk keseharian kota ini. Lebih rinci, dari total kendaraan yang ada, sebanyak 1,7 juta unit diantaranya adalah sepeda motor, sementara sisanya terdiri dari 500 ribu kendaraan lainnya.

Data ini menggambarkan betapa tingginya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, dalam menjalani aktivitas sehari-hari di tengah kota yang semakin padat.

Keadaan ini pun jelas mengindikasikan tingkat kesulitan dan urgensi yang harus segera diatasi untuk memastikan masa depan lalu lintas di kawasan Bandung Raya dapat diatasi dengan efektif.

Bahkan Ridwan Kamil juga menegaskan ini merupakan tingkat eskalasi masalah yang serius dan mendesak. Menurutnya, jika tidak ada tindakan yang segera dilakukan untuk menangani masalah ini, maka seluruh wilayah di dalam kota akan menghadapi kondisi kemacetan yang parah, bahkan mencapai tingkat macet total.

Lalu Bagaimana Solusi dari Pemerintah Terkait Kemacetan Ini?

Cr. kompas

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah mengadakan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas Rencana Transportasi Massal di Cekungan Bandung Raya.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah tersebut melalui pengembangan sistem transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan.

Pihaknya menyebut ada lima solusi yang tengah disiapkan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Gubernur Ridwan Kamil telah secara rinci memaparkan dua dari solusi-solusi tersebut.

Pertama, ia menyoroti pentingnya pengelolaan transportasi di wilayah Cekungan Bandung. Lalu, pihaknya juga tengah mempersiapkan moda transportasi massal berupa cable car.

Adapun wilayah Cekungan Bandung, yang mencakup Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan 5 kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Dalam usahanya mengatasi permasalahan ini, Gubernur Jawa Barat merancang solusi melalui pendirian Badan Pengelola Cekungan Bandung. Salah satu strategi utama yang diusulkan adalah pembangunan infrastruktur transportasi modern, seperti Bus Rapid Transit (BRT) dan sistem kereta gantung.

“Pada awalnya, BRT diajukan sebagai solusi. Namun, mengingat banyaknya warga Bandung yang tinggal di daerah perbukitan, cable car tampaknya menjadi pilihan terbaik,” ungkapnya.

Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan transportasi publik yang efisien dan nyaman bagi warga, dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang merupakan salah satu penyebab utama kemacetan.

Pentingnya transportasi publik dalam mengurangi kemacetan di Kota Bandung menjadi poin sentral dalam rencana ini. Kekurangan pilihan transportasi publik yang layak dan nyaman seringkali mendorong masyarakat untuk lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Dengan adanya solusi transportasi massal yang lebih efektif dan terjangkau, diharapkan masyarakat akan lebih tertarik untuk beralih menggunakan transportasi publik, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi kemacetan dan dampak negatif lainnya terutama di wilayah Cekungan Bandung.

Diperlukan Setidaknya Lebih dari Rp100 Triliun Untuk Menyelesaikan Masalah

Cr. Milenianews

Ridwan Kamil menyatakan bahwa salah satu dari gagasan solusi transportasi yang telah dipersiapkan akan disampaikan dalam sebuah presentasi kepada Presiden Joko Widodo pada akhir bulan ini.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya bertekad untuk meminta masukan Presiden mengenai gagasan mana yang paling dapat diimplementasikan dengan mudah.

“Sehingga di masa Presiden Jokowi, ada satu dua transportasi publik di Bandung Raya yang bisa diselesaikan.” imbuh Ridwan Kamil.

Pentingnya dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam proyek transportasi massal ini diakui sangat penting oleh Ridwan.

Menurutnya, sumber dana dari APBD provinsi dan kota/kabupaten tidak akan mencukupi untuk membiayai pembangunan fasilitas transportasi yang skala besar seperti ini.

Menurut perhitungan Ridwan Kamil, diperlukan setidaknya lebih dari Rp100 triliun untuk menyelesaikan masalah transportasi di wilayah Bandung Raya. Angka tersebut mencakup target untuk meningkatkan persentase warga Bandung yang menggunakan transportasi umum dari 13% menjadi 50%.

“Kami akui anggaran daerah tak pernah bisa cukup untuk membiayai proyek semacam ini,” ujarnya.




Lampu Merah Samsat Kerap Padat, Dishub Atur Waktu

lampu merat samsat

BANDUNG, Prolite – Lampu merah di simpang Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie atau dikenal Lampu Merah Samsat belakangan menjadi perbincangan warganet karena durasinya yang lama.

Terkait hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melakukan intervensi waktu lewat petugas Area Traffic Management System (ATCS). Hal ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung, Khairur Rijal menjelaskan, Dishub Kota Bandung bisa menerapkan prioritas waktu lebih lama pada simpang tertentu untuk mengurai kepadatan kendaraan jika dibutuhkan.

Lampu merah simpang Samsat dalam satu siklus 420 detik, dengan rincian dari arah timur 180 detik, selatan 50 detik, barat 75 detik, dan utara 80 detik.

“Namun, apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya,” ujarnya pada Bandung Menjawab, Selasa 9 Februari 2023.

Adapun penerapan waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi, siang, sore, atau malam hari.

Rijal mengatakan, berdasarkan data setiap pagi mulai pukul WIB, jumlah kendaraan dari arah timur menuju utara sebanyak kendaraan. Sedangkan dari timur ke barat sebanyak kendaraan.

“Dari data tersebut dalam tiga jam saja hampir kendaraan bergerak dari timur. Dalam satu kali jumlah siklus 180 detik, hanya 550 kendaraan bisa dialirkan, ini pasti ada perlambatan,” katanya.

“Simpang itu sudah sangat jenuh. Tingkat kejenuhan jalan, simpang Samsat sudah ada pada level F atau paling rendah. Solusinya kita lakukan intervensi,” kata dia.

“Volume timur tinggi di pagi hari, kami mengatur intervensi waktu siklus sehingga antrian tidak terlalu mengular ke belakang,” imbuhnya.

Sebagai informasi, persimpangan Jalan Soekarno Hatta – Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota. Sehingga, mengakibatkan kepadatan volume kendaraan.

Pemkot Bandung pun berupaya mendorong agar transportasi publik bisa jadi pilihan utama masyarakat. Tujuannya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Rijal mengatakan, volume kendaraan yang berlebih, sementara ruas jalan terbatas adalah penyebabnya.

“Macet sumbangsih terbesar dari kendaraan pribadi. Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi umum seperti TMB, angkot dan transportasi publik lainnya,” kata dia.(rls/kai)




Lampu Merah Samsat, Viral Karena Lama

lampu merah samsat

BANDUNG, Prolite – Lampu merah di simpang Jalan Soekarno Hatta-Jalan Ibrahim Adjie atau dikenal Lampu Merah Samsat belakangan menjadi perbincangan warganet karena durasinya yang lama.

Lampu merah ini pun mendapat julukan ‘Lampu Merah Terlama di Indonesia’, ‘Lampu Merah Perenggut Masa Muda’, hingga ‘Lampu Merah Penguji Iman’.

Terkait hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menjelaskan, durasi normal lampu merah samsat tersebut adalah 5 menit. Durasi tersebut disesuaikan dengan volume aktivitas kendaraan di kawasan tersebut.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bandung, Khairur Rijal menjelaskan, Dishub Kota Bandung bisa menerapkan prioritas waktu lebih lama untuk kaki simpang tertentu untuk mengurai kepadatan kendaraan jika dibutuhkan.

“Waktu yang sudah kita set berdasarkan hasil survei kita berdasarkan volume dan aktivitas kendaraan, normalnya segitu (5 menit). Tetapi apabila terjadi antrean di kaki simpang tertentu, kami bisa berikan prioritas lebih waktu hijaunya agar terurai panjang antreannya,” papar Rijal.

Adapun penerapan waktu prioritas bagi lalu lintas di kaki simpang yang terdapat antrean disesuaikan di pagi hari, siang, sore, atau malam hari.

Sebagai informasi, persimpangan Jalan Soekarno Hatta – Jalan Ibrahim Adjie merupakan titik temu bagi pengendara motor dari arah Bandung Timur dan Bandung Selatan menuju ke Bandung Kota. Sehingga, kepadatan volume kendaraan pun menjadi keniscayaan.

Ia berharap, adanya prioritas waktu lampu hijau pada kaki simpang tertentu bisa dimaklumi pengendara untuk sama-sama menciptakan kelancaran arus lalu lintas di seluruh kaki simpang lampu merah.(rls/red)