Wajib Masuk Watchlist! 4 Film Lokal yang Rilis di 21 Agustus 2025

Film Lokal

Prolite – Wajib Masuk Watchlist! 4 Film Lokal yang Rilis di 21 Agustus 2025

Tanggal 21 Agustus 2025 jadi salah satu momen spesial buat para pecinta film lokal. Pasalnya, ada empat film Indonesia baru yang resmi rilis di bioskop tanah air.

Mulai dari horor yang bikin merinding, thriller dengan sentuhan balas dendam, sampai drama keluarga penuh emosi—semua ada di minggu ini.

Jadi, buat kamu yang lagi nyari tontonan segar, keempat film lokal ini wajib banget masuk daftar nontonmu. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Labinak: Mereka Ada di Sini – Horor dengan Misteri Kanibalisme

Film garapan Azhar Kinoi Lubis ini membawa horor lokal ke level baru dengan sentuhan legenda gelap. Ceritanya tentang Najwa (Raihaanun), seorang guru dari kota kecil yang pindah ke Jakarta bersama putrinya, Yanti (Nayla Denny Purnama).

Ia mendapat tawaran mengajar di sekolah elite, tapi rumah barunya ternyata menyimpan rahasia kelam. Arwah korban praktik kanibalisme kuno yang terhubung dengan yayasan sekolah mulai menampakkan diri.

Menjelang sebuah ritual mengerikan, Najwa harus berjuang melindungi dirinya dan anaknya agar tidak dijadikan tumbal. Dengan bintang seperti Raihaanun, Arifin Putra, Jenny Zhang, hingga Giulio Parengkuan, film ini menjanjikan ketegangan tanpa henti. Kalau kamu penggemar horor psikologis dengan bumbu budaya lokal, Labinak jelas jadi pilihan pas.

2. Hanya Namamu dalam Doaku – Drama Keluarga yang Bikin Nangis

Kalau kamu lebih suka drama penuh emosi, karya Reka Wijaya ini siap menguras air mata. Film ini mengisahkan Arga (Vino G. Bastian), seorang ayah dan suami penyayang yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah divonis menderita ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit langka yang belum ada obatnya.

Alih-alih terbuka, Arga memilih menyembunyikan penyakitnya demi melindungi keluarganya—istrinya Hanggini (Nirina Zubir) dan putri mereka, Nala (Anantya Kirana). Tapi keputusannya justru memicu konflik besar dalam rumah tangga. Selain Vino dan Nirina, film ini juga dibintangi Naysilla Mirdad, Ge Pamungkas, hingga Marcell Darwin, yang menambah kedalaman cerita.

Tema tentang penyakit serius dan pengorbanan cinta dalam keluarga membuat film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga refleksi hidup.

3. Darah Nyai – Horor-Thriller dengan Sentuhan Mistis Laut Selatan

Film ketiga, Darah Nyai, menggabungkan horor supranatural dengan kisah balas dendam penuh darah. Cerita dimulai dari sebuah pembunuhan brutal yang membangkitkan amarah Laut Selatan. Sosok mistis Nyai (Jessica Katharina) muncul dan memilih Rara (Violla Georgie) sebagai perpanjangan tangannya.

Dengan kekuatan supranatural, Rara memburu geng perdagangan manusia yang dipimpin Boni (Rory Asyari). Di sisi lain, Inspektur Yati (Vonny Anggraini) mencoba mengurai misteri pembunuhan keji itu, sampai akhirnya bertemu Mbak Endang (Nai Djenar Maisa Ayu), sosok yang menyimpan rahasia kelam Laut Selatan.

Disutradarai Yusron Fuadi, film ini menarik karena bukan cuma menakutkan, tapi juga punya lapisan pesan sosial tentang keadilan dan keberanian.

4. The Sun Gazer: Cinta dari Langit – Drama Spiritual yang Menyentuh

Film besutan Jastis Arimba ini mengangkat drama keluarga dengan sentuhan spiritual. Kisahnya tentang Moyer (Mario Irwinsyah) dan Asiyah (Ratu Anandita), pasangan suami istri yang lama mendambakan anak tapi tak kunjung dikaruniai. Setelah berbagai usaha gagal, Moyer akhirnya memutuskan menceraikan Asiyah, keputusan pahit yang menghancurkan keduanya.

Di tengah kehancuran itu, hadir dua perempuan baru yang memberi cahaya harapan. Namun, dilema besar muncul: Moyer sadar ia tidak akan pernah mampu memberi keturunan. Dengan jajaran pemain seperti Revalina S. Temat, Dewi Yull, Niniek L. Karim, hingga Miqdad Adausy, film ini menawarkan kisah reflektif tentang cinta, pengorbanan, dan makna sejati sebuah keluarga.

Film Lokal Mana yang Jadi Pilihanmu di Bioskop?

Lebaran 2025

Empat film ini jelas menunjukkan keragaman warna perfilman Indonesia. Dari kengerian Labinak dan Darah Nyai, sampai haru-biru Hanya Namamu dalam Doaku dan The Sun Gazer, semua punya kekuatan sendiri-sendiri. Menariknya, jadwal tayang yang barengan bikin kamu bisa pilih genre sesuai mood.

Kalau kamu suka uji nyali, horor jadi pilihan. Kalau butuh drama emosional yang bikin hati terenyuh, drama keluarga ini pasti cocok banget.

Jadi, film lokal mana yang bakal kamu tonton dulu minggu ini? Yuk, langsung ajak teman, keluarga, atau pasangan buat isi akhir pekan dengan film-film keren karya anak bangsa!




Photographic Memory: Fakta, Mitos, dan Sisi Lain dari Ingatan Super

Photographic Memory

Prolite – Pernah dengar istilah photographic memory alias ingatan fotografis? Katanya, orang dengan kemampuan ini bisa mengingat detail visual dengan sangat akurat, seolah-olah otaknya berfungsi seperti kamera. Bayangkan bisa sekali lihat halaman buku, lalu mengulangnya kata per kata tanpa salah. Kedengarannya keren banget, kan?

Tapi, benarkah kemampuan ini nyata adanya? Atau sekadar mitos yang dibesar-besarkan oleh film dan cerita populer? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang apa itu photographic memory, apa kata ilmuwan, serta apakah kemampuan ini bisa dilatih atau memang bawaan dari lahir.

Apa Itu Photographic Memory?

Photographic memory adalah istilah populer yang dipakai untuk menggambarkan kemampuan seseorang mengingat informasi visual dengan sangat detail, seakan-akan otak menyimpan “foto” dari apa yang pernah dilihat. Misalnya, seseorang bisa mengingat tata letak halaman buku, warna baju seseorang, atau posisi barang di meja hanya dengan sekali lihat.

Namun, istilah ini sering kali bercampur dengan eidetic memory—kemampuan mengingat gambar yang baru saja dilihat selama beberapa detik hingga menit dengan detail yang luar biasa, seakan-akan masih terlihat di depan mata.

Bedanya Photographic Memory, Eidetic Memory, dan Memori Biasa

Biar lebih jelas, yuk kita bedakan:

  • Photographic memory: Digambarkan sebagai kemampuan langka untuk mengingat detail visual secara permanen, persis seperti foto di kepala. Banyak yang meragukan apakah ini benar-benar ada.

  • Eidetic memory: Lebih ilmiah, biasanya ditemukan pada anak-anak (sekitar 2-10% menurut riset American Psychological Association). Mereka bisa “melihat ulang” gambar dalam pikiran setelah objeknya hilang, tapi biasanya efek ini hanya bertahan sebentar.

  • Memori biasa: Mengandalkan asosiasi, pengulangan, dan koneksi antar informasi. Kita bisa ingat detail, tapi sering terdistorsi atau bercampur dengan ingatan lain.

Singkatnya, photographic memory lebih ke istilah populer, sedangkan eidetic memory punya dasar ilmiah meski tetap jarang.

Apa Kata Ilmuwan: Nyata atau Mitos?

Menurut ulasan terbaru di Nature Neuroscience (Agustus 2025), tidak ada bukti kuat bahwa photographic memory dalam arti “kamera otak” benar-benar ada. Sebagian besar klaim tentang orang dengan ingatan fotografis sering kali dilebih-lebihkan atau ternyata hanya kemampuan memori luar biasa yang dilatih dengan teknik tertentu.

Contoh nyata adalah juara kompetisi memori dunia. Mereka bisa mengingat urutan ratusan kartu atau angka, bukan karena punya ingatan fotografis bawaan, tapi karena menggunakan teknik seperti method of loci (menyimpan informasi dalam “ruang imajinasi”). Jadi, kemampuan luar biasa ini lebih ke strategi, bukan kamera internal.

Keuntungan & Tantangan Punya Photographic Memory

Kalau pun ada orang dengan memori visual luar biasa, kira-kira apa plus minusnya?

Keuntungannya:

  • Bisa belajar cepat, cukup lihat sekali sudah nyangkut di kepala.

  • Membantu di pekerjaan yang butuh detail visual tinggi (arsitektur, seni, desain, riset ilmiah).

  • Memudahkan mengingat wajah, tempat, atau rute.

Tantangannya:

  • Terlalu banyak detail bisa bikin otak kewalahan, sulit “melupakan” hal-hal tidak penting.

  • Bisa menimbulkan distraksi, misalnya ingatan buruk atau traumatis yang terlalu jelas.

  • Tekanan sosial: orang lain menganggap kemampuan ini harus selalu “sempurna”.

Bisakah Photographic Memory Dibangun?

Nah, ini pertanyaan favorit banyak orang: apakah kita bisa melatih diri supaya punya ingatan fotografis?

Jawabannya, menurut penelitian terbaru Harvard Memory Lab (2025), kemungkinan besar tidak. Photographic memory sejati—kalau memang ada—cenderung bawaan, bukan hasil latihan.

Tapi kabar baiknya, memori bisa ditingkatkan dengan latihan tertentu:

  • Teknik mnemonik: seperti method of loci atau peg system.

  • Latihan fokus & mindfulness: bikin otak lebih jernih dalam menangkap detail.

  • Gaya hidup sehat: tidur cukup, olahraga teratur, dan nutrisi otak (misalnya omega-3) terbukti memperbaiki daya ingat.

  • Latihan visualisasi: meski bukan photographic memory, tapi bisa memperkuat daya tangkap visual.

Jadi, meskipun kita mungkin nggak bisa punya photographic memory, kita tetap bisa punya super memory versi kita sendiri.

Alpha Waves

Photographic memory sering terdengar keren, tapi ternyata lebih banyak mitosnya daripada realitas. Ilmuwan masih meragukan eksistensinya, dan kebanyakan “ingatan super” yang kita dengar ternyata hasil latihan intensif, bukan bawaan.

Tapi itu bukan alasan buat kecewa. Faktanya, otak manusia punya kapasitas luar biasa kalau dilatih dengan cara yang tepat. Daripada berharap punya memori fotografis bawaan, lebih baik kita fokus mengasah memori dengan teknik, gaya hidup sehat, dan rasa ingin tahu yang konsisten.

Jadi, gimana kalau kamu mulai melatih memori hari ini? Siapa tahu, kemampuan ingatanmu bisa jauh lebih tajam dari yang kamu kira.

Kalau bisa punya photographic memory beneran, apa hal pertama yang pengen kamu simpan di “kamera otak”-mu?




Digital Detox Summer: Meretas Tren Gaya Lewat Kreativitas Offline

Digital Detox Summer

Prolite – Digital Detox Summer: Meretas Tren Gaya Lewat Kreativitas Offline

Di tengah dunia yang serba online, terkadang kita lupa gimana rasanya hidup tanpa notifikasi yang nggak ada habisnya. Nah, tren Digital Detox Summer yang lagi booming baru-baru ini jadi semacam perlawanan kreatif terhadap algoritma.

Anak muda, fashion enthusiast, sampai kreator independen mulai sengaja “menepi” dari dunia maya buat nyari inspirasi gaya yang lebih otentik. Caranya? Dengan kembali ke hal-hal analog: motret pakai kamera film, ngulik majalah cetak, atau eksplorasi fashion yang nggak dikurasi algoritma TikTok dan Instagram.

Menurut laporan Vogue Business edisi Agustus 2025, fenomena ini bukan cuma tren musiman, tapi tanda perubahan mindset: orang makin nyadar kalau identitas gaya nggak harus ditentukan likes dan algoritma, tapi lewat kreativitas yang bebas dari distraksi digital.

Fenomena Offline Summer: Kreativitas Anti-Algoritma

 

Bayangin, liburan musim panas yang biasanya diisi scroll tanpa henti, sekarang berubah jadi ajang eksplorasi offline. Orang-orang nyoba bikin moodboard manual dari potongan majalah, hunting outfit vintage di pasar loak, atau sekadar nulis ide gaya di jurnal.

Aktivitas populer dalam tren ini antara lain:

  • Film photography: hasilnya raw, kadang nggak sempurna, tapi justru punya karakter.
  • Print publications: majalah lama atau zine indie jadi sumber referensi yang fresh.
  • Analog journaling: bikin scrapbook gaya, catatan fashion, atau sketch outfit.

Tren ini bikin gaya personal lebih organik, karena muncul dari eksplorasi diri, bukan sekadar mengikuti tren yang lewat di FYP.

Nostalgia & Autentisitas dalam Gaya

Salah satu daya tarik utama Digital Detox Summer adalah vibes nostalgia. Generasi Z yang lahir di era digital justru lagi gandrung sama hal-hal yang dianggap “old school”. Kamera disposable, CD musik, sampai tumpukan majalah fashion era 90-an mendadak jadi sumber inspirasi baru.

Menurut analisis The Business of Fashion (2025), nostalgia ini nggak sekadar gaya-gayaan. Ada kerinduan nyata untuk hal yang lebih personal, di mana inspirasi nggak datang dari feed yang seragam, tapi dari pengalaman unik masing-masing orang. Autentisitas inilah yang bikin tren ini terasa segar.

Dampak ke Personal Style: Dari Vintage hingga Slow Fashion

 

 

Menariknya, Digital Detox Summer juga ngasih dampak besar ke cara orang membangun personal style.

Beberapa dampak yang lagi keliatan di 2025:

  • Vintage comeback: thrift shop, flea market, dan koleksi baju lama jadi makin hype.
  • Slow fashion mindset: orang lebih pilih barang tahan lama dan punya cerita, daripada fast fashion yang serba instan.
  • Fashion anti-algoritma: tren yang nggak ditentukan likes, tapi eksperimen personal.

Hasilnya? Gaya tiap orang jadi makin beda-beda, penuh cerita, dan jauh dari keseragaman online.

Saatnya Rehat dari Scroll, Hidupkan Kreativitas yang Nyata!

Digital Detox Summer nunjukin kalau inspirasi gaya bisa lebih kaya kalau kita berani lepas sebentar dari dunia maya. Bukan berarti harus ninggalin internet selamanya, tapi coba kasih ruang buat kreativitas yang nggak dikurasi algoritma.

Jadi, gimana kalau musim panas ini kamu coba challenge diri sendiri? Taruh HP sebentar, ambil kamera analog, atau bikin moodboard dari majalah lama. Siapa tahu, gaya personalmu bakal nemu warna baru yang lebih otentik dan bikin kamu merasa lebih “hidup”.

Yuk, mulai bikin ruang buat offline creativity kamu! Karena kadang, gaya terbaik justru lahir dari momen tanpa sinyal.




Spektrum Lucid Dreaming: 4 Tingkatan Kesadaran dalam Mimpi

lucid dreaming - mimpi

Prolite – Spektrum Lucid Dreaming: 4 Tingkatan Kesadaran dalam Mimpi

Pernah nggak sih kamu mimpi, terus tiba-tiba sadar, “Eh, kayaknya ini mimpi deh?” Nah, itulah yang disebut lucid dreaming. Fenomena ini bikin kita sadar bahwa kita sedang bermimpi, bahkan kadang bisa ikut mengarahkan jalan cerita mimpi sesuai keinginan. Seru kan?

Menurut banyak literatur dan diskusi komunitas tentang mimpi, ternyata lucid dreaming punya beberapa level kesadaran. Dari yang cuma sekadar curiga lagi mimpi sampai level super-lucid di mana kamu bisa jadi “sutradara penuh” di dunia mimpimu sendiri.

Lucid dreaming makin populer di 2025 karena banyak orang menjadikannya media untuk eksplorasi diri, mengurangi mimpi buruk, bahkan meningkatkan kreativitas.

Psychology Today juga membahas kerangka kontrol dalam lucid dreaming: mulai dari sekadar tahu kalau kita sedang bermimpi, sampai bisa mengubah tindakan karakter lain dalam mimpi. Jadi jelas, dunia tidur kita bukan sekadar random, tapi bisa jadi arena self-exploration yang dalam.

Yuk, kita breakdown spektrum lucid dreaming biar makin paham!

 

1. Pre-lucid: Meragukan Realitas Mimpi

Di tahap ini, kamu mulai merasa ada yang aneh. Misalnya, kamu melihat jam tapi jarumnya loncat-loncat nggak jelas, atau pintu rumahmu langsung tembus ke pantai. Kamu mulai mikir, “Eh, ini beneran nyata atau cuma mimpi?”

Contoh gampangnya: kamu lagi ujian di kelas, tiba-tiba soal berubah jadi gambar komik. Kamu sadar ada yang nggak masuk akal, tapi belum sepenuhnya yakin kalau itu mimpi. Nah, inilah yang disebut pre-lucid. Banyak orang berhenti di tahap ini karena langsung kebawa alur mimpinya lagi.

2. Semi-lucid: Sadar, tapi Kontrol Masih Labil

Kalau kamu sudah masuk semi-lucid, artinya kamu sadar bahwa ini mimpi. Tapi… kontrolnya masih naik turun. Kadang bisa mengarahkan, kadang malah balik hanyut ke skenario mimpi.

Misalnya, kamu sadar mimpi dan mau terbang. Sesaat berhasil melayang, eh tiba-tiba jatuh lagi ke tanah. Atau kamu mau membuka pintu dan berharap ketemu orang tertentu, tapi malah keluar monster random. Semi-lucid itu seperti kamu lagi belajar jadi “pemain aktif” di dunia mimpi, tapi masih sering gagal menjaga stabilitasnya.

3. Fully lucid: Sadar Bermimpi + Bisa Mengarahkan Mimpi

Di tahap fully lucid, kamu udah mantap sadar ini mimpi dan mulai bisa atur alurnya. Kamu mau jalan ke Paris? Bisa. Mau ngobrol sama tokoh idolamu? Bisa juga.

Yang bikin beda dengan semi-lucid adalah stabilitas dan kontrolnya lebih kuat. Kamu bisa ngatur detail mimpi dengan sengaja, bahkan menjauh dari skenario random yang biasanya ditentukan alam bawah sadar.

Contohnya, kamu mimpi ada di hutan gelap. Kalau fully lucid, kamu bisa langsung “ubah set” jadi hutan tropis cerah atau malah konser musik. Pada tahap ini, banyak orang merasa kayak lagi main game open-world dengan kebebasan penuh.

4. Super-lucid: Jadi Sutradara Penuh Dunia Mimpi

Nah, ini level ultimate. Super-lucid adalah saat kamu sadar 100% bahwa semua hal di mimpi itu buatan pikiranmu sendiri. Kamu bisa memindahkan diri ke tempat lain secara instan, mengubah waktu (misalnya lompat dari pagi ke malam), bahkan “rewrite” jalan cerita mimpi sesuka hati.

Orang yang mencapai tahap ini biasanya bisa menggunakannya untuk self-exploration dalam. Misalnya, menghadapi rasa takut dengan menciptakan situasi tertentu, atau mencoba skenario yang memicu kreativitas. Banyak peneliti mimpi menyebut level ini sebagai “kesadaran transendental” di alam mimpi.

Kerangka Kontrol Lucid Dreaming

Selain 4 tingkatan tadi, ada juga kerangka kontrol yang dibahas oleh Psychology Today. Ini semacam checklist buat tahu seberapa jauh kamu bisa mengendalikan mimpi:

  1. Mengetahui bahwa sedang bermimpi – titik awal dari lucid dream.
  2. Bisa mengontrol tindakan mimpi – kamu bisa pilih mau lari, terbang, atau duduk santai.
  3. Bisa memanipulasi lingkungan mimpi – ubah cuaca, lokasi, atau bahkan dunia sekitarmu.
  4. Bisa mengubah tindakan karakter lain – misalnya bikin karakter mimpi lebih ramah, atau menghadirkan seseorang yang ingin kamu temui.

Kalau kamu sudah bisa sampai tahap keempat, biasanya itu tanda kamu sudah ada di level fully lucid atau super-lucid.

Self-Exploration & Metode Latihan Lucid Dreaming

Lucid dreaming bukan sekadar hiburan, tapi juga bisa jadi alat eksplorasi diri. Beberapa orang menggunakannya untuk:

  • Mengatasi mimpi buruk berulang dengan mengubah jalannya.
  • Meningkatkan kreativitas dengan mencoba ide-ide baru di dunia mimpi.
  • Latihan keterampilan (misalnya public speaking atau olahraga).
  • Self-healing dengan menghadapi ketakutan secara aman di dunia mimpi.

Kalau kamu pengen coba, ada beberapa metode yang bisa dilatih:

  • Reality check: Biasakan bertanya ke diri sendiri “Apakah ini mimpi?” sambil ngecek jam, teks, atau tangan.
  • Dream journal: Catat mimpi setiap bangun tidur untuk melatih kesadaran mimpi.
  • WBTB (Wake Back To Bed): Bangun setelah 4-6 jam tidur, lalu tidur lagi dengan niat masuk lucid dream.
  • MILD (Mnemonic Induction of Lucid Dreaming): Tanamkan sugesti sebelum tidur, “Nanti kalau aku mimpi, aku akan sadar.”

Lucid dreaming membuka pintu ke dunia mimpi yang lebih sadar, seru, dan penuh potensi. Dari pre-lucid yang cuma meragukan realitas, sampai super-lucid di mana kamu bisa jadi sutradara penuh—semuanya bisa dilatih.

Dengan metode yang tepat, kamu bukan cuma bisa bersenang-senang, tapi juga menjadikan lucid dreaming sebagai media eksplorasi diri, healing, bahkan ide kreatif baru.

Jadi, siapkah kamu mulai menulis skrip sendiri di dunia mimpimu malam ini? 🌙✨




“Mafia: The Old Country” : Kembalinya Game Legenda Dunia Kriminal dalam Balutan Drama Klasik

Prolite – Mafia: The Old Country — Kembalinya Game Legenda Dunia Kriminal dalam Balutan Drama Klasik

Setelah sembilan tahun absen tanpa judul baru, seri game legendaris Mafia akhirnya bangkit lewat rilisan terbaru berjudul Mafia: The Old Country. Game besutan 2K dan Hangar 13 ini resmi meluncur pada 8 Agustus 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series X|S, dan PC melalui Steam serta Nvidia GeForce Now.

Kehadirannya langsung bikin heboh komunitas gamer, terutama para penggemar setia Mafia yang sudah menunggu lama. Dengan konsep cerita linear, atmosfer autentik, dan nuansa sinematik, game ini hadir sebagai prekuel yang membawa pemain kembali ke akar sejarah kriminal klasik.

Fokus pada Narasi Mendalam

Dalam sebuah panel khusus di PAX East 2025, Presiden Hangar 13 Nick Baynes, sutradara game Alex Cox, dan sutradara sinematik Tomas Hrebicek menegaskan bahwa Mafia: The Old Country akan berbeda dari Mafia III.

Kalau seri sebelumnya mencoba mengusung dunia terbuka, game baru ini justru kembali ke jalur naratif yang terfokus. Alasannya sederhana: biar pemain lebih merasakan drama kriminal klasik tanpa terganggu elemen-elemen gameplay yang membebani.

Setting: Sisilia Awal 1900-an

 

 

Kisah The Old Country berlangsung di Sisilia awal abad ke-20, tepat di masa tumbuhnya kejahatan terorganisir yang kelak dikenal sebagai Cosa Nostra. Pemain akan memerankan Enzo Favara, seorang pemuda yang masuk ke dunia kriminal lewat keluarga mafia pimpinan Don Torrisi.

Dari situ, cerita berkembang menjadi perjalanan penuh pengkhianatan, intrik, serta pertarungan berdarah antar keluarga kriminal. Ada nilai-nilai klasik seperti kesetiaan, kehormatan, dan ketaatan yang menjadi latar moral, tapi jangan salah—dunia bawah tanah ini keras dan penuh jebakan.

Prekuel dari Mafia (2002)

Buat kamu yang pernah main Mafia pertama (rilis 2002), game ini akan terasa istimewa karena jadi prekuel langsung. Artinya, cerita di The Old Country membangun fondasi dari dunia yang pertama kali dikenalkan lebih dari dua dekade lalu.

Pemain bakal melihat bagaimana awal mula intrik mafia terbentuk, termasuk rivalitas antar keluarga kriminal di Sisilia yang nantinya berhubungan dengan cerita Mafia original. Nuansa film gangster klasik terasa kental, lengkap dengan pemandangan pedesaan indah yang kontras dengan lorong kota penuh darah.

Gameplay: Sinematik dan Autentik

Game ini dikembangkan dengan Unreal Engine 5, jadi wajar kalau visualnya bikin melongo. Pemain bisa merasakan detail autentik mulai dari arsitektur bangunan, kostum khas era 1900-an, sampai kendaraan klasik. Ada dua mode transportasi utama: menunggang kuda di jalan berbatu pedesaan, atau mengendarai mobil klasik di jalan tanah yang berdebu.

Gameplay tetap mengusung perspektif orang ketiga dengan fokus aksi dan narasi. Pertarungan brutal menjadi bagian penting: mulai dari duel senjata tajam jarak dekat sampai baku tembak dengan senjata api klasik. Semua disajikan dalam gaya sinematik, sehingga rasanya kayak lagi mainin film mafia lawas.

Karakter & Pemeran Suara

Riccardo Frascari sebagai Enzo Favara

Supaya makin hidup, pengembang juga menghadirkan jajaran aktor suara berbakat:

  • Riccardo Frascari sebagai Enzo Favara
  • Carina Conti sebagai Isabella Torrisi
  • Alberto Frezza sebagai Luca Trapani
  • Christian Antidormi sebagai Cesare Massaro
  • Anthony Skordi sebagai Tino Russo

Setiap karakter punya peran penting dalam membentuk konflik dan drama yang akan kamu alami sepanjang permainan.

Edisi & Harga

Game ini hadir dalam dua edisi:

  • Standard Edition: $49,99 (sekitar Rp799 ribu)
  • Deluxe Edition: $59,99 (sekitar Rp959 ribu), dengan bonus eksklusif seperti senjata spesial, kostum, kendaraan klasik, plus konten digital berupa soundtrack dan artbook.

Dengan pilihan ini, gamer bisa menyesuaikan pengalaman sesuai preferensi dan budget.

Kenapa Wajib Dicoba?

Ada beberapa alasan kenapa Mafia: The Old Country jadi salah satu rilisan paling ditunggu tahun ini:

  1. Kembalinya DNA Mafia klasik — fokus naratif mendalam, bukan sekadar open world.
  2. Visual next-gen autentik berkat Unreal Engine 5.
  3. Cerita prekuel yang memperkaya lore Mafia sejak 2002.
  4. Pengalaman imersif dengan gameplay sinematik ala film gangster.

Siap Masuk Dunia Kriminal Sisilia?

Ini bukan sekadar game, tapi pengalaman sinematik yang bikin kamu serasa jadi bagian dari film gangster klasik. Dengan narasi kuat, gameplay brutal tapi elegan, serta atmosfer autentik, game ini berhasil membawa seri Mafia kembali ke akarnya.

Kalau kamu fans lama, ini saatnya balik ke masa awal Cosa Nostra. Kalau kamu pemain baru, game ini adalah pintu masuk sempurna untuk mengenal salah satu seri kriminal paling ikonik. Jadi, siapkah kamu bergabung dengan keluarga Don Torrisi dan menapaki jalan berbahaya Enzo Favara? 🔥




Pecinta Kucing Wajib Tahu! Ini 13 Daily Habits yang Bisa Jadi Rahasia Umur Panjang Si Anabul!

Kucing

Prolite – Pecinta Kucing Wajib Tahu! Ini Dia 13 Daily Habits Biar Kucing Kamu Hidup Lebih Bahagia & Panjang Umur

Siapa sih yang nggak pengen anabul kesayangannya sehat, aktif, dan bisa menemani kita lebih lama? Faktanya, umur kucing bisa dipengaruhi banget oleh gaya hidup sehari-hari dan kebiasaan kecil yang kita terapkan sebagai pemilik.

Menurut laporan International Cat Care (Agustus 2025), perawatan rutin, pola makan tepat, dan stimulasi mental ternyata berperan besar buat meningkatkan kualitas hidup kucing. Nah, kali ini kita bakal bahas 13 kebiasaan simpel tapi powerful yang bisa bikin anabulmu bahagia sekaligus berumur panjang.

Bahasa Kucing

 

1. Rutin Bawa ke Dokter Hewan

Nggak usah nunggu anabul sakit baru ke vet. Pemeriksaan rutin setidaknya setahun sekali penting banget buat deteksi dini penyakit. Misalnya, masalah ginjal atau jantung sering kali baru ketahuan kalau sudah parah. Dengan check-up, kamu bisa mencegah lebih awal.

2. Vaksinasi & Pencegahan Parasit

Selain check-up, pastikan vaksinasi dan obat anti-kutu/cacing nggak ketinggalan. Ini menjaga anabul dari penyakit serius yang sebenarnya bisa dicegah.

3. Pola Makan Seimbang

Makanan adalah kunci umur panjang! Pilih makanan berkualitas dengan kandungan protein hewani tinggi. Jangan asal kasih sisa makanan rumah, apalagi yang berbahaya kayak bawang atau cokelat.

4. Kontrol Berat Badan

Obesitas jadi salah satu penyebab penyakit serius pada anabul, mulai dari diabetes sampai masalah sendi. Timbang berat anabul secara rutin dan pastikan dia aktif bergerak.

5. Stimulasi Mental Lewat Mainan Interaktif

Anabul itu makhluk cerdas yang butuh stimulasi mental. Mainan puzzle feeder atau laser pointer bisa bikin mereka aktif sekaligus menyalurkan naluri berburu.

6. Scratching Post & Tempat untuk Memanjat

Anabul suka mencakar bukan karena nakal, tapi karena itu kebutuhan alami. Sediakan scratching post biar furnitur rumahmu aman. Tambahin juga area tinggi seperti cat tree supaya mereka bisa memanjat.

 

7. Waktu Bermain Rutin dengan Pemilik

Selain mainan, anabul butuh interaksi langsung. Luangkan minimal 15 menit sehari buat main bareng, entah itu kejar-kejaran bulu mainan atau sekadar bonding.

8. Jaga Kebersihan Grooming

Rajin sisir bulu, terutama kalau berbulu panjang. Selain bikin bulu sehat, ini juga mengurangi hairball. Grooming juga jadi momen bonding seru.

9. Litter Box yang Bersih

Kucing terkenal sangat peduli kebersihan. Kalau litter box kotor, mereka bisa stres bahkan buang kotoran sembarangan. Bersihkan minimal sekali sehari.

10. Pastikan Asupan Air Cukup

Kucing sering kurang minum, padahal hidrasi penting buat kesehatan ginjal. Gunakan water fountain biar mereka lebih tertarik minum.

11. Perhatikan Kesehatan Mental

Kucing juga bisa stres. Perubahan lingkungan, kebosanan, atau kurang interaksi bisa bikin perilaku berubah. Jadi, perhatikan tanda-tandanya seperti sembunyi terus atau agresif mendadak.

12. Sterilisasi untuk Kesehatan & Perilaku Lebih Baik

Sterilisasi bukan cuma soal kontrol populasi, tapi juga menurunkan risiko penyakit serius seperti kanker rahim dan testis. Selain itu, kucing lebih tenang dan nggak suka kabur.

13. Dental Care Itu Wajib

Masalah gigi bisa memicu penyakit serius kalau dibiarkan. Biasakan cek gigi kucing secara rutin. Ada juga snack atau mainan khusus yang bisa bantu membersihkan gigi.

Yuk, Mulai dari Kebiasaan Kecil!

Merawat si anabul biar panjang umur dan bahagia ternyata nggak serumit itu, kan? Dengan 13 kebiasaan di atas, kamu bisa bikin kualitas hidup kucing meningkat drastis.

Ingat, mereka bukan sekadar hewan peliharaan, tapi bagian keluarga yang layak dapat perhatian penuh. Jadi, yuk mulai dari sekarang—karena kucing bahagia = pemilik juga bahagia!




Jazzercise Is Back! Olahraga Seru yang Hits di Semua Generasi

Prolite – Jazzercise Is Back! Olahraga Seru yang Hits di Semua Generasi

Pernah lihat video aerobik warna-warni dari era 80-an dengan baju ketat neon, leg warmer, dan musik disko yang bikin semangat? Yup, itu adalah Jazzercise! Dulu sempat jadi tren besar, lalu pelan-pelan tenggelam, dan sekarang… boom! Jazzercise balik lagi jadi salah satu workout favorit di 2025.

Bedanya, sekarang konsepnya lebih segar, musiknya kekinian, dan vibes-nya makin inklusif. Menurut Global Fitness Insights (Agustus 2025), kelas Jazzercise di berbagai negara mengalami lonjakan peserta lintas generasi, dari Gen Z yang penasaran, milenial yang cari fun workout, sampai boomers yang ingin tetap aktif dengan cara yang nggak membosankan.

Kembalinya Jazzercise: Dari Era 80-an ke 2025

 

Jazzercise pertama kali populer di akhir 1970-an dan meledak di 80-an sebagai gabungan aerobik, tari, dan latihan kekuatan. Gerakannya terinspirasi dari jazz dance, tapi disesuaikan untuk kebugaran.

Bedanya di 2025? Musiknya nggak lagi cuma disko atau pop lawas, tapi ada remix K-Pop, R&B, hingga EDM. Gerakan juga lebih fleksibel dan bisa dimodifikasi sesuai kemampuan peserta. Bahkan, beberapa kelas menggabungkan elemen HIIT ringan biar efek bakar kalorinya makin terasa.

Kenapa bisa balik hits? Karena orang sekarang nyari olahraga yang nggak cuma efektif, tapi juga bikin mood naik. Dan Jazzercise pas banget untuk itu.

Disukai Gen Z, Milenial, hingga Boomers

Jazzercise punya daya tarik unik: semua umur bisa ikut tanpa merasa “ketinggalan zaman”.

  • Gen Z: Tertarik karena vibes retro, outfit colorful, dan banyak gerakan yang bisa direkam jadi konten TikTok.
  • Milenial: Suka karena ini throwback ke masa kecil atau remaja mereka, plus bisa jadi alternatif cardio yang fun.
  • Boomers: Merasa nyaman karena gerakannya bisa disesuaikan, low-impact tapi tetap efektif untuk jaga stamina dan kelenturan.

Faktor sosialnya juga bikin orang betah. Nggak jarang peserta jadi sahabatan gara-gara ketemu rutin di kelas.

Menyatukan Gerakan Seru, dan Bebas Kompetisi

Beda dari olahraga kompetitif, Jazzercise menekankan suasana inklusif. Nggak ada yang saling adu cepat atau kuat—semua fokus ke gerakan, musik, dan keseruan bareng.

Apa yang bikin seru?

  • Gerakan energik: Kombinasi cardio, dance, dan latihan otot ringan.
  • Musik asik: Playlist update terus, dari lagu lawas sampai hits terbaru.
  • Rasa kebersamaan: Semua orang ikut goyang, nggak peduli skill level.

Kata instruktur Jazzercise di New York, banyak peserta bilang mereka datang bukan cuma buat olahraga, tapi buat “ngumpul sehat”.

Jazzercise = Mood Booster + Body Goals

Selain fun, manfaatnya juga nyata. Menurut penelitian American Council on Exercise, satu sesinya, selama 60 menit, bisa membakar 400–600 kalori tergantung intensitas. Nggak cuma itu:

  • Meningkatkan stamina.
  • Menguatkan otot inti, kaki, dan lengan.
  • Meningkatkan koordinasi dan kelenturan.
  • Mengurangi stres berkat pelepasan endorfin.

Efeknya nggak cuma fisik, tapi juga mental—bikin lebih percaya diri dan bahagia.

Waktunya Kamu Buat Cobain!

Kalau kamu bosan sama olahraga yang itu-itu aja, mungkin ini saatnya nyoba olahraga yang satu ini! Nggak perlu jago nari, nggak perlu kuat banget, yang penting mau gerak dan enjoy sama musiknya. Siapa tahu, kamu bukan cuma dapat badan lebih bugar, tapi juga lingkaran pertemanan baru.

Jadi, siap pakai leg warmer (atau sneakers favorit) dan ikutan goyang? Jazzercise 2025 udah siap bikin kamu sehat, happy, dan sekaligus nostalgia!




Tren Berkebun 2025: Taman Auto Aesthetic dari Lived-In Style sampai Kebun Vertikal

Tren Berkebun 2025

Prolite – Tren Berkebun 2025 : Bikin Halaman Makin Hidup dengan Lived-In Style & Ruang Vertikal

Pernah lihat taman yang kelihatannya nggak terlalu rapi, tapi vibes-nya nyaman banget? Atau pagar rumah yang bukan terbuat dari besi atau beton, tapi dari tanaman hijau yang rimbun?

Nah, di tahun 2025, tren berkebun makin berkembang ke arah yang bukan cuma estetik, tapi juga ramah lingkungan dan fungsional.

Menurut laporan Global Gardening Trends (Agustus 2025), gaya berkebun tahun ini didominasi oleh konsep alami yang mengutamakan kehangatan, keberagaman, dan keberlanjutan.

Mulai dari lived-in gardens, living fences, sampai vertical gardening yang bisa bikin lahan terbatas tetap kece.

Lived-In Gardens: Cantik Tanpa Terlalu “Polished”

Kalau taman formal biasanya rapi banget dan terkesan “teratur sempurna”, lived-in gardens justru mengusung konsep kebalikannya. Taman ini dibuat agar terlihat alami, seperti sudah tumbuh dan berkembang bersama rumah selama bertahun-tahun.

Ciri khasnya:

  • Tanaman beragam: Campuran bunga liar, tanaman hias klasik, dan tanaman herbal.
  • Elemen vintage: Pot tanah liat, kursi kayu tua, atau dekorasi taman bekas.
  • Nuansa santai: Nggak ada garis batas yang kaku, semuanya mengalir.

Kenapa tren ini populer? Karena banyak orang mulai merasa bahwa rumah dan taman harus punya “kehidupan” yang nyata, bukan sekadar tampil sempurna di foto. Plus, perawatannya lebih santai karena kita nggak harus trimming tanaman setiap minggu.

Living Fences

Di era yang makin peduli lingkungan, pagar tanaman hidup atau living fences jadi pilihan yang makin diminati. Pagar ini dibuat dari tanaman yang ditanam rapat hingga membentuk pembatas alami.

Kelebihan living fences:

  • Estetis: Lebih cantik daripada pagar besi atau tembok polos.
  • Ramah lingkungan: Menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.
  • Privasi alami: Bisa jadi penghalang pandangan sekaligus peredam suara.

Tanaman yang sering dipakai antara lain bambu hias, teh-tehan, dan ficus. Beberapa taman di perkotaan bahkan mengombinasikan living fences dengan bunga merambat untuk hasil yang lebih berwarna.

Vertical Gardening & Edible Landscaping: Solusi untuk Lahan Terbatas

Nggak punya halaman luas? Tenang, tren vertical gardening dan edible landscaping adalah jawabannya.

Vertical gardening memanfaatkan dinding, pagar, atau rak khusus untuk menanam tanaman secara vertikal. Cocok untuk rumah mungil atau apartemen yang ingin punya ruang hijau.

 

Edible landscaping adalah seni menata tanaman yang bisa dimakan sekaligus indah dilihat. Contohnya menanam selada, cabai, atau stroberi sebagai bagian dari dekorasi taman.

Tips praktis:

  • Gunakan pot gantung atau panel tanam vertikal.
  • Pilih tanaman yang cepat tumbuh dan mudah dirawat.
  • Kombinasikan sayuran, buah, dan tanaman berbunga untuk tampilan maksimal.

Tren berkebun tahun ini membuktikan kalau taman nggak harus mahal atau luas untuk terlihat cantik dan bermanfaat. Mau gaya lived-in yang hangat, living fences yang ramah lingkungan, atau vertical gardening yang hemat tempat, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan selera kamu.

Jadi, yuk mulai bikin ruang hijau versimu sendiri. Nggak perlu tunggu punya halaman luas—yang penting adalah niat, kreativitas, dan konsistensi. Siap-siap, rumah kamu bakal jadi spot healing favorit semua orang!




Lack of Self-Love: Capek Gak Sih, Kalau Bahagiamu Selalu Bergantung Pada Orang Lain?

lack of self-love

Prolite – Lack of Self-Love: Capek Gak Sih? Kalau Bahagiamu Selalu Tergantung Orang Lain

Pernah nggak sih kamu merasa bahagia banget hanya kalau ada orang yang memuji atau memberi perhatian? Atau merasa dunia runtuh ketika orang yang kamu sayang nggak merespons seperti yang kamu harapkan? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam jebakan lack of self-love.

Di era sosial media yang penuh validasi instan ini, makin banyak orang yang tanpa sadar menggantungkan kebahagiaan pada sumber eksternal. Padahal, kalau kita nggak punya pondasi cinta dan penghargaan terhadap diri sendiri, kebahagiaan kita bisa goyah kapan saja.

Apa Itu Lack of Self-Love dan Hubungannya dengan Kebahagiaan Eksternal

Lack of self-love adalah kondisi di mana seseorang kurang menghargai, menerima, dan menyayangi dirinya apa adanya. Akibatnya, standar kebahagiaan mereka jadi bergantung pada orang lain—entah itu pasangan, teman, atau bahkan followers di media sosial.

Menurut penelitian terbaru (APA, 2025), individu dengan lack of self-love cenderung lebih rentan merasa cemas, stres, dan kehilangan makna hidup ketika tidak mendapatkan pengakuan eksternal.

Ketika Kebahagiaan Terlalu Bergantung pada Orang Lain

Teori psikologi yang relevan banget di sini adalah Self-Determination Theory (SDT). Menurut SDT, ada tiga kebutuhan psikologis dasar manusia: autonomy (rasa memiliki kendali atas hidup sendiri), competence (merasa mampu), dan relatedness (terhubung dengan orang lain).

Nah, kalau kebahagiaan kita 100% tergantung pada orang lain, kebutuhan akan autonomy bisa terganggu. Akhirnya, kita merasa hidup ini bukan milik kita, melainkan milik orang yang kita “andalkan” untuk bahagia.

Daftar Tanda-Tanda Umum Kekurangan Self-Love

Kalau kamu ingin tahu apakah kebahagiaanmu terlalu bergantung pada orang lain, coba cek tanda-tanda berikut:

  • Mood berubah-ubah sesuai perlakuan orang lain: Misalnya, kamu ceria kalau pasangan perhatian, tapi langsung murung kalau mereka sibuk.
  • Butuh persetujuan terus-menerus: Kamu nggak bisa memutuskan beli baju atau ambil pekerjaan tanpa konfirmasi orang lain dulu.
  • Takut ditinggalkan: Rela mengorbankan kenyamanan dan prinsip diri demi mempertahankan hubungan.
  • Sulit bilang “tidak”: Bahkan kalau diminta tolong di saat sedang lelah atau sibuk.
  • Merasa identitas diri kabur: Nggak tahu lagi apa yang benar-benar kamu suka atau mau karena terlalu sering mengikuti keinginan orang lain.
  • Mencari validasi di media sosial: Merasa nilai diri meningkat kalau postinganmu dapat banyak likes.

Dampak Psikologis Jangka Panjang

Kekurangan self-love bisa bikin kamu:

  • Cemas berlebihan: Karena hidup rasanya penuh ketidakpastian.
  • Kehilangan jati diri: Sulit mengenali apa yang benar-benar kamu mau.
  • Rentan manipulasi: Mudah diatur atau dimanfaatkan orang lain.
  • Kualitas hidup menurun: Karena kebahagiaan jadi fluktuatif, tergantung orang lain.

Data WHO (Agustus 2025) menunjukkan bahwa orang dengan harga diri rendah memiliki risiko 35% lebih tinggi mengalami depresi jangka panjang.

Membangun Kebahagiaan Internal & Batasan Sehat

Two scenes showing woman holding mirrors in nature amongst tropical plants , one a Caucasian lady and the other Black, colored vector illustration

Kabar baiknya, self-love bisa dilatih. Beberapa langkah yang bisa dicoba:

  • Kenali dan hargai diri sendiri: Catat pencapaian kecil setiap hari.
  • Praktikkan boundaries: Katakan “tidak” ketika sesuatu melanggar nilai atau kapasitasmu.
  • Kurangi ketergantungan digital: Jangan biarkan likes di Instagram jadi patokan nilai diri.
  • Latih self-compassion: Bersikap lembut pada diri sendiri saat gagal.

Psikolog klinis Dr. Emily Roberts (2025) menekankan bahwa membangun self-love adalah proses seumur hidup, dan setiap langkah kecil menuju penerimaan diri punya dampak besar pada kesejahteraan.

Saatnya Berhenti Menyerahkan Kunci Bahagiamu!

Kebahagiaan yang kokoh datang dari dalam diri. Kalau kamu terus menggantungkan senyum di wajahmu pada orang lain, kamu ibarat menitipkan kunci rumah ke orang asing—suatu saat bisa hilang atau rusak.

Mulailah merawat self-love hari ini, perlahan tapi konsisten. Karena pada akhirnya, orang yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaanmu adalah dirimu sendiri.




Bawa Alam ke Dalam Rumah: Pesona Biophilic Design & Nature-Connected Interiors

Biophilic Design

Prolite – Bawa Alam ke Dalam Rumah: Pesona Biophilic Design & Nature-Connected Interiors untuk Hidup Lebih Tenang & Bahagia

Pernah nggak sih kamu merasa langsung rileks begitu masuk ke ruangan yang penuh cahaya alami, ada tanaman hijau, dan aroma kayu yang lembut? Itu bukan cuma sugesti, tapi hasil dari sesuatu yang disebut biophilic design.

Tren desain ini semakin naik daun, karena kita semua mulai sadar: hidup yang terlalu jauh dari alam bikin stres gampang datang, fokus berkurang, dan mood gampang drop.

Menurut laporan Global Wellness Institute (Agustus 2025), orang yang menerapkan elemen nature-connected di rumah mengalami peningkatan kualitas tidur hingga 15% dan penurunan tingkat stres sampai 20%.

Jadi, nggak heran kalau biophilic design sekarang dianggap sebagai salah satu kunci menciptakan hunian yang sehat secara fisik dan mental.

Apa Itu Biophilic Design dan Kenapa Penting?

Biophilic design adalah pendekatan desain interior yang menggabungkan elemen-elemen alami—mulai dari tanaman, cahaya matahari, warna bumi, hingga material organik—untuk menciptakan lingkungan yang harmonis. Konsep ini berangkat dari biophilia, istilah psikolog Edward O. Wilson yang berarti “cinta terhadap kehidupan dan alam”.

Di era modern yang serba digital, kita makin jarang terhubung langsung dengan alam. Padahal, studi dari University of Exeter (2025) menunjukkan bahwa keberadaan elemen alami di ruang kerja atau rumah bisa meningkatkan produktivitas hingga 8% dan membuat orang merasa 15% lebih bahagia.

Elemen Utama Biophilic Design yang Bikin Rumah Lebih Hidup

 

  • Tanaman Indoor: Mulai dari monstera, peace lily, hingga sirih gading—nggak cuma cantik tapi juga membantu membersihkan udara.
  • Cahaya Alami: Maksimalkan jendela besar, gunakan tirai tipis, dan atur posisi furnitur supaya cahaya masuk maksimal.
  • Warna Bumi: Pilih warna hijau lumut, krem hangat, cokelat tanah, atau biru laut untuk cat dinding atau aksen.
  • Tekstur Organik: Sertakan material seperti kayu, rotan, batu alam, atau linen untuk kesan hangat dan alami.

Cara Praktis Menerapkan Biophilic Design di Rumah

  • Buat Sudut Hijau: Pilih satu pojok rumah untuk jadi “taman indoor” mini. Kombinasikan tanaman gantung dan pot di lantai untuk efek visual yang kaya.
  • Mainkan Pencahayaan: Gunakan lampu dengan warm tone di malam hari untuk menggantikan cahaya alami, biar suasana tetap cozy.
  • Pakai Material Alami: Kalau renovasi belum memungkinkan, mulai dari hal kecil seperti meja kayu, kursi rotan, atau karpet serat alami.
  • Gunakan Dekorasi Bertema Alam: Lukisan pemandangan, foto daun, atau kerajinan tangan dari bahan alam bisa jadi aksen yang menyatu dengan konsep.

Biophilic Design untuk Ruangan Kecil? Bisa Banget!

Banyak yang mikir konsep ini cuma cocok buat rumah besar, padahal apartemen atau kos kecil juga bisa kok. Caranya:

  • Gunakan vertical garden atau rak dinding untuk tanaman.
  • Pilih cermin besar untuk memantulkan cahaya alami dan bikin ruangan terasa lega.
  • Ganti beberapa furnitur plastik dengan versi kayu atau rotan ukuran compact.

Tren Biophilic Design 2025

Berdasarkan Pinterest Predicts 2025 dan Elle Decor Trend Report (Agustus 2025), ada beberapa tren biophilic yang lagi naik daun:

  • Living Walls: Dinding penuh tanaman hidup, cocok untuk ruang tamu atau teras.
  • Indoor Water Features: Air mancur mini atau kolam ikan kecil untuk menambah suara alami yang menenangkan.
  • Smart Lighting yang Meniru Matahari: Lampu yang berubah intensitas dan warnanya mengikuti siklus alami matahari.

Menghadirkan alam ke dalam rumah lewat biophilic design bukan cuma soal estetika, tapi juga soal kesehatan jiwa dan raga. Semakin terhubung kita dengan alam, semakin besar dampak positifnya bagi kebahagiaan sehari-hari.

Jadi, gimana? Siap buat mulai dari satu pot tanaman di meja kerja, atau langsung overhaul ruang tamu kamu jadi surga hijau? Yuk, mulai sekarang kita bikin rumah jadi tempat yang nggak cuma indah dipandang, tapi juga menenangkan hati dan pikiran.