Frekuensi Memandikan Kucing: Kapan Waktu yang Tepat?

Prolite – Frekuensi Memandikan Kucing: Kapan Waktu yang Tepat?

Pernah bingung nggak sih, sebenarnya kucing itu harus dimandikan berapa kali dalam sebulan? Ada yang bilang seminggu sekali, ada juga yang bilang cukup setahun sekali aja.

Nah, kebingungan ini wajar banget, karena kebutuhan mandi kucing memang nggak sama dengan manusia. Faktanya, kucing adalah hewan yang terkenal rajin bersih-bersih diri. Mereka bisa menghabiskan 30–50% waktunya hanya untuk grooming alias menjilat tubuhnya sendiri.

Jadi, apakah kucing masih perlu dimandikan? Jawabannya: perlu, tapi dengan frekuensi yang tepat dan nggak berlebihan.

Artikel ini bakal kupas tuntas tentang kapan waktu terbaik memandikan kucing, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta risiko kalau terlalu sering dimandikan. Yuk, simak bareng!

Beda Kucing Bulu Panjang vs. Bulu Pendek

  • Kucing berbulu panjang (seperti Persia, Maine Coon, atau Ragdoll) biasanya butuh mandi lebih sering, karena bulunya gampang kusut, lengket, atau menyimpan debu. Mereka bisa dimandikan sekitar 1 kali tiap 4 minggu.
  • Kucing berbulu pendek (seperti Domestic Shorthair atau Bengal) biasanya cukup dimandikan lebih jarang, yaitu 1 kali tiap 5–6 minggu, karena bulunya lebih mudah dibersihkan oleh dirinya sendiri.

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Mandi

Bukan cuma jenis bulu, ada faktor lain yang menentukan kapan kucing perlu dimandikan:

  1. Aktivitas harian – Kucing indoor yang jarang keluar rumah biasanya lebih bersih dan nggak cepat kotor. Tapi kalau kucing suka main di luar, apalagi di tanah atau rumput, mereka butuh mandi lebih sering.
  2. Tingkat kotor atau bau – Kalau bulu kucing terlihat berminyak, berdebu, atau ada bau yang nggak hilang dengan grooming biasa, tandanya dia perlu mandi.
  3. Kondisi kulit & kesehatan – Menurut American Veterinary Medical Association (2025), kucing dengan masalah kulit tertentu (seperti dermatitis atau infeksi jamur) mungkin perlu mandi dengan sampo khusus yang diresepkan dokter hewan.
  4. Parasit – Kalau ada kutu, tungau, atau infestasi lain, mandi bisa jadi salah satu bagian dari perawatan.

Bahaya Memandikan Kucing Terlalu Sering

Mungkin ada yang mikir, “kalau kucing dimandikan lebih sering pasti lebih sehat, kan?” Eits, jangan salah! Memandikan kucing terlalu sering justru bisa menimbulkan masalah:

  • Menghilangkan minyak alami kulit – Bulu kucing punya lapisan minyak alami yang melindungi kulit dan bulu. Kalau terlalu sering dimandikan, minyak ini hilang dan bisa bikin kulit kering, gatal, bahkan iritasi.
  • Stres pada kucing – Nggak semua kucing suka air. Semakin sering dimandikan, bisa makin bikin mereka trauma.
  • Risiko infeksi – Kalau kucing nggak dikeringkan dengan benar setelah mandi, kulit lembap bisa jadi tempat tumbuhnya bakteri atau jamur.

Rekomendasi Umum: 1 Kali Tiap 4–6 Minggu

Secara umum, para dokter hewan menyarankan memandikan kucing tiap 4–6 minggu sekali. Tapi ingat, ini bukan aturan baku. Ada beberapa pengecualian:

  • Kucing dengan masalah kulit → bisa lebih sering sesuai saran dokter.
  • Kucing yang sangat aktif di luar rumah → mungkin butuh lebih sering.
  • Kucing senior atau sakit → biasanya perlu bantuan mandi karena grooming alami mereka berkurang.

Tips tambahan biar lebih aman:

  • Selalu pakai sampo khusus kucing.
  • Jangan pernah gunakan sampo manusia karena pH kulit berbeda.
  • Perhatikan tanda-tanda stres kucing, jangan paksa kalau mereka terlalu panik.

Intinya, nggak ada “aturan kaku” soal frekuensi memandikan kucing. Semua balik lagi ke kebutuhan masing-masing kucing, jenis bulunya, gaya hidupnya, dan kondisi kesehatannya.

Yang penting, jangan terlalu sering, jangan terlalu jarang. Cari ritme yang pas supaya bulu tetap sehat, kucing nyaman, dan kamu pun tenang.

Jadi, gimana dengan kucingmu? Udah tahu belum kapan terakhir kali dia mandi? Yuk, mulai perhatikan kebutuhan si meong, dan jadikan mandi bukan sekadar kewajiban, tapi juga momen bonding yang menyenangkan! 🐱✨




Cara Santai Memandikan Kucing: Tips Anti-Cakar & Anti-Stress

Memandikan Kucing

Prolite – Cara Santai Memandikan Kucing: Tips Anti-Cakar & Anti-Stress

Pernah nggak sih kamu coba mandiin kucing terus malah jadi kayak perang dunia kecil di kamar mandi? Cakar-cakaran, teriakan si meong panik, bahkan ada yang kabur sampai ke atap rumah!!

Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak pemilik kucing yang menghadapi tantangan ini. Faktanya, sebagian besar kucing memang tidak suka air. Tapi, bukan berarti kita nggak bisa mandiin mereka dengan cara yang lebih aman, nyaman, dan minim stress.

Artikel ini bakal kasih kamu langkah-langkah praktis memandikan kucing tanpa bikin mereka marah atau trauma. Yuk, kita bahas bareng!

Kenapa Kucing Takut Air?

Ada beberapa alasan kenapa kucing bisa galak atau stress saat mandi:

  • Pengalaman buruk sebelumnya – kalau dulu pernah “disiram paksa,” mereka bisa trauma.
  • Bau yang asing – sabun, sampo, atau lingkungan kamar mandi yang menyengat bikin mereka waspada.
  • Suhu air nggak nyaman – terlalu dingin atau panas bikin kucing merasa terancam.
  • Suara keras – suara pancuran atau hair dryer bisa bikin kucing kaget.

Menurut pakar perilaku hewan dari International Cat Care (2025), kucing butuh pendekatan desensitisasi alias pelan-pelan dibiasakan dengan air, supaya rasa takutnya berkurang.

Tahapan Desensitisasi: Biar Kucing Lebih Tenang

Sama seperti kita belajar berenang, kucing juga butuh adaptasi bertahap. Caranya:

  1. Kenalkan tempat mandi dulu – biarkan dia eksplorasi area kamar mandi tanpa air.
  2. Gunakan air sedikit dulu – misalnya hanya basahin kaki.
  3. Berikan reward – treat atau makanan kesukaan setelah sesi.
  4. Konsistensi & pujian – semakin sering dan tenang prosesnya, semakin terbiasa kucingmu.

Langkah-Langkah Memandikan Kucing Tanpa Drama

1. Persiapan Dulu

  • Sikat bulu kucing sebelum mandi, biar kusut dan rambut rontok berkurang.
  • Siapkan sampo khusus kucing (jangan pakai sampo manusia ya!).
  • Siapkan handuk lembut, wadah air, dan treat.

2. Suhu & Lingkungan yang Nyaman

  • Gunakan air hangat (sekitar 37–38°C, mirip suhu tubuh).
  • Pastikan ruangan nggak terlalu bising atau bau.
  • Hindari arus air kencang, lebih baik gunakan gayung kecil atau shower dengan tekanan rendah.

3. Cara Memasukkan Kucing ke Air

  • Jangan langsung disiram dari atas.
  • Mulai basahi bagian kaki dulu, lalu perlahan ke tubuh.
  • Pegang dengan lembut, jangan paksa, tapi tetap aman supaya kucing nggak kabur.

4. Wajah, Telinga, dan Mata

  • Jangan pakai sampo langsung di area ini.
  • Gunakan kain basah atau kapas untuk membersihkan wajah atau telinga.
  • Hindari air masuk ke telinga karena bisa bikin infeksi.

5. Setelah Mandi

  • Keringkan dengan handuk lembut.
  • Kalau mau pakai hair dryer, pastikan kucing terbiasa dan gunakan suhu rendah.
  • Sikat bulu lagi supaya nggak kusut.
  • Beri treat atau mainan sebagai hadiah.

Tips Tambahan Biar Lebih Aman

  • Gunakan mainan atau musik lembut sebagai pengalih perhatian.
  • Minta bantuan orang lain untuk memegang atau menenangkan kucing saat mandi.
  • Kalau kucing super galak, pertimbangkan untuk bawa ke groomer profesional.

Mandi Jadi Momen Bonding Bareng Anabul!

Memandikan kucing emang penuh tantangan, tapi kalau dilakukan dengan sabar, bisa jadi momen bonding yang bikin hubungan kamu dan si meong makin dekat. Kuncinya: jangan buru-buru, jangan paksa, dan selalu beri pengalaman positif.

Jadi, siap coba langkah-langkah di atas buat mandiin kucingmu tanpa drama? 🐾




Pecinta Kucing Wajib Tahu! Ini 13 Daily Habits yang Bisa Jadi Rahasia Umur Panjang Si Anabul!

Kucing

Prolite – Pecinta Kucing Wajib Tahu! Ini Dia 13 Daily Habits Biar Kucing Kamu Hidup Lebih Bahagia & Panjang Umur

Siapa sih yang nggak pengen anabul kesayangannya sehat, aktif, dan bisa menemani kita lebih lama? Faktanya, umur kucing bisa dipengaruhi banget oleh gaya hidup sehari-hari dan kebiasaan kecil yang kita terapkan sebagai pemilik.

Menurut laporan International Cat Care (Agustus 2025), perawatan rutin, pola makan tepat, dan stimulasi mental ternyata berperan besar buat meningkatkan kualitas hidup kucing. Nah, kali ini kita bakal bahas 13 kebiasaan simpel tapi powerful yang bisa bikin anabulmu bahagia sekaligus berumur panjang.

Bahasa Kucing

 

1. Rutin Bawa ke Dokter Hewan

Nggak usah nunggu anabul sakit baru ke vet. Pemeriksaan rutin setidaknya setahun sekali penting banget buat deteksi dini penyakit. Misalnya, masalah ginjal atau jantung sering kali baru ketahuan kalau sudah parah. Dengan check-up, kamu bisa mencegah lebih awal.

2. Vaksinasi & Pencegahan Parasit

Selain check-up, pastikan vaksinasi dan obat anti-kutu/cacing nggak ketinggalan. Ini menjaga anabul dari penyakit serius yang sebenarnya bisa dicegah.

3. Pola Makan Seimbang

Makanan adalah kunci umur panjang! Pilih makanan berkualitas dengan kandungan protein hewani tinggi. Jangan asal kasih sisa makanan rumah, apalagi yang berbahaya kayak bawang atau cokelat.

4. Kontrol Berat Badan

Obesitas jadi salah satu penyebab penyakit serius pada anabul, mulai dari diabetes sampai masalah sendi. Timbang berat anabul secara rutin dan pastikan dia aktif bergerak.

5. Stimulasi Mental Lewat Mainan Interaktif

Anabul itu makhluk cerdas yang butuh stimulasi mental. Mainan puzzle feeder atau laser pointer bisa bikin mereka aktif sekaligus menyalurkan naluri berburu.

6. Scratching Post & Tempat untuk Memanjat

Anabul suka mencakar bukan karena nakal, tapi karena itu kebutuhan alami. Sediakan scratching post biar furnitur rumahmu aman. Tambahin juga area tinggi seperti cat tree supaya mereka bisa memanjat.

 

7. Waktu Bermain Rutin dengan Pemilik

Selain mainan, anabul butuh interaksi langsung. Luangkan minimal 15 menit sehari buat main bareng, entah itu kejar-kejaran bulu mainan atau sekadar bonding.

8. Jaga Kebersihan Grooming

Rajin sisir bulu, terutama kalau berbulu panjang. Selain bikin bulu sehat, ini juga mengurangi hairball. Grooming juga jadi momen bonding seru.

9. Litter Box yang Bersih

Kucing terkenal sangat peduli kebersihan. Kalau litter box kotor, mereka bisa stres bahkan buang kotoran sembarangan. Bersihkan minimal sekali sehari.

10. Pastikan Asupan Air Cukup

Kucing sering kurang minum, padahal hidrasi penting buat kesehatan ginjal. Gunakan water fountain biar mereka lebih tertarik minum.

11. Perhatikan Kesehatan Mental

Kucing juga bisa stres. Perubahan lingkungan, kebosanan, atau kurang interaksi bisa bikin perilaku berubah. Jadi, perhatikan tanda-tandanya seperti sembunyi terus atau agresif mendadak.

12. Sterilisasi untuk Kesehatan & Perilaku Lebih Baik

Sterilisasi bukan cuma soal kontrol populasi, tapi juga menurunkan risiko penyakit serius seperti kanker rahim dan testis. Selain itu, kucing lebih tenang dan nggak suka kabur.

13. Dental Care Itu Wajib

Masalah gigi bisa memicu penyakit serius kalau dibiarkan. Biasakan cek gigi kucing secara rutin. Ada juga snack atau mainan khusus yang bisa bantu membersihkan gigi.

Yuk, Mulai dari Kebiasaan Kecil!

Merawat si anabul biar panjang umur dan bahagia ternyata nggak serumit itu, kan? Dengan 13 kebiasaan di atas, kamu bisa bikin kualitas hidup kucing meningkat drastis.

Ingat, mereka bukan sekadar hewan peliharaan, tapi bagian keluarga yang layak dapat perhatian penuh. Jadi, yuk mulai dari sekarang—karena kucing bahagia = pemilik juga bahagia!




Flow (2024) : Kisah Mengharukan dari Dunia Imajinasi yang Wajib Ditonton Tahun Ini!

Flow

Prolite – Flow : Kisah Mengharukan dari Dunia Imajinasi yang Wajib Ditonton Tahun Ini!

Siapa sih yang nggak suka film animasi yang sarat akan pesan mendalam dan petualangan yang seru? Nah, di tahun 2024 ini, ada satu film animasi yang lagi jadi perbincangan hangat dan wajib masuk dalam daftar tontonan kamu, yaitu Flow.

Disutradarai oleh Gints Zilbalodis, Flow menghadirkan visual memukau dan cerita yang dijamin bakal menguras emosi! Film ini nggak cuma mengajak kita untuk menyelami dunia fantasi, tapi juga memberi makna tentang persahabatan, keberanian, dan kebersamaan di tengah tantangan.

Dirilis pertama kali di Festival Film Cannes pada Mei 2024 dan sudah meraih banyak perhatian sejak itu, Flow menawarkan perpaduan sempurna antara animasi indah dan cerita yang nggak biasa.

Yuk, simak sinopsis lengkapnya di bawah ini, siapa tahu setelah baca ini, kamu langsung pengin nonton filmnya!

Perjalanan Sinematik yang Memikat: Apa Itu Flow?

Flow adalah film animasi yang diproduksi oleh tim dari Belgia, Prancis, dan Latvia, dan durasinya sekitar 85 menit.

Film ini punya latar belakang yang unik dan imajinatif, di mana Gints Zilbalodis nggak hanya berperan sebagai sutradara, tetapi juga ikut menulis dan menggubah musiknya, bekerja sama dengan Matīss Kaža.

Menariknya, proyek ini juga didukung oleh banyak organisasi internasional, termasuk Pusat Film Nasional Latvia dan ARTE France. Kebayang, kan, betapa seriusnya tim ini dalam membangun dunia Flow yang penuh warna dan makna?

Film ini bercerita tentang perjuangan seekor kucing yang tiba-tiba kehilangan rumahnya akibat banjir besar.

Kucing ini lalu bergabung dengan beberapa hewan lain yang juga berjuang mencari tempat aman, yaitu kapibara, lemur, burung, dan anjing.

Mereka bersama-sama berlayar dengan perahu kecil, menghadapi berbagai rintangan yang bikin jantung berdebar, namun juga penuh momen-momen indah yang membuat kita tersentuh.

Cerita Seru dan Makna Mendalam di Balik Flow

Kisah Flow bukan sekadar tentang perjalanan fisik, tapi juga perjalanan emosional yang kuat. Sang kucing, meskipun dikenal sebagai hewan yang mandiri, dipaksa untuk bersosialisasi dan bekerja sama dengan makhluk lain yang berbeda-beda.

Pada awalnya, ia mungkin merasa canggung, namun lama-kelamaan, dia menyadari pentingnya persahabatan dan saling percaya di tengah kondisi yang tidak pasti.

Di sepanjang film, kucing dan teman-temannya harus menghadapi berbagai bahaya, mulai dari ancaman makhluk misterius hingga kondisi cuaca yang ekstrem.

Bahkan ada adegan mendebarkan saat si kucing harus berjuang menyelamatkan dirinya setelah jatuh ke laut.

Untungnya, ada burung sekretaris yang datang menyelamatkannya, meskipun akhirnya kucing ini harus kembali ke perahu bersama teman-teman lainnya.

Visual Menawan dan Detail Animasi yang Memanjakan Mata

Yang bikin Flow makin istimewa adalah visualnya yang benar-benar keren! Film ini berhasil menciptakan atmosfer dunia yang hancur dan penuh dengan puing-puing, tapi tetap terlihat begitu cantik dan artistik.

Pemandangan hutan batu yang diselimuti kabut, perairan yang tenang namun menakutkan, serta detil ekspresi para hewan bikin kita seakan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.

Produksi animasi Flow sendiri melibatkan tim dari Prancis dan Belgia, dan nggak heran kalau hasilnya begitu sempurna.

Film ini seolah mengajak kita untuk hanyut dalam keindahan visualnya, sambil menyampaikan pesan-pesan yang dalam melalui setiap adegan.

Alur yang Bikin Baper dan Berkesan

Mungkin kamu penasaran, apa sih konflik utama dalam Flow? Nah, selain mencari tempat aman, hewan-hewan ini juga harus menghadapi tantangan batin mereka sendiri.

Ada momen ketika mereka berdebat dan bahkan hampir putus asa, namun akhirnya mereka sadar bahwa satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan saling mendukung dan bekerja sama.

Dalam satu adegan yang cukup menyentuh, burung sekretaris yang awalnya bersikap dingin pada kucing, mulai menunjukkan kepedulian yang tulus setelah mengalami berbagai peristiwa bersama. Bahkan saat perahu mereka terombang-ambing di perairan yang luas, mereka tetap bersatu. Ini bukan hanya sekadar tentang mencari daratan kering, tetapi juga perjalanan untuk menemukan harapan dan arti dari kebersamaan.

Dukungan Internasional dan Popularitas yang Terus Meningkat

Flow sudah menjadi salah satu film domestik paling populer di Latvia, bahkan tiketnya telah terjual lebih dari sejak rilis di negara tersebut.

Kesuksesan ini juga berkat dukungan berbagai pihak, termasuk beberapa yayasan budaya besar seperti Pusat Film Nasional Latvia dan Yayasan Ibu Kota Budaya Negara Latvia.

Film ini pun telah dirilis di berbagai negara, dan antusiasme penonton sangat tinggi. Bahkan, Flow akan segera tayang di Amerika Serikat, dengan rilis terbatas di New York dan Los Angeles sebelum akhirnya ditayangkan secara luas. Jadi, buat kamu yang penasaran, jangan sampai ketinggalan!

Flow bukan sekadar film animasi biasa. Dengan kisah yang dalam, visual yang memukau, dan pesan yang menyentuh, film ini adalah pengalaman menonton yang dijamin akan membekas di hati. Bagi kamu yang mencari tontonan berkualitas dengan pesan moral yang inspiratif, Flow adalah jawabannya!

Yuk, jangan sampai ketinggalan petualangan seru dari kucing dan teman-temannya ini! Saksikan Flow dan biarkan dirimu terbawa dalam dunia fantasi yang penuh warna, keajaiban, dan pelajaran hidup.




Tips Merawat Anak Kucing Bagi Pemula: Panduan Lengkap untuk Pemilik Baru

Anak kucing

Prolite – Anak kucing, hewan dengan bulu lembut dan tingkah lakunya yang menggemaskan, memang tak bisa dipungkiri menjadi salah satu hewan peliharaan favorit banyak orang. 

Untuk kamu yang baru memulai petualangan sebagai pemilik kucing, terutama anak kucing, artikel ini akan menjadi panduan lengkap untuk memberikan perawatan terbaik bagi sahabat kecilmu. Yuk, simak informasi lebih lanjut disini!

Mengapa Memilih Anak Kucing sebagai Hewan Peliharaan?

Kitten – Freepik

Selain menggemaskan, memelihara kucing juga memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Menurunkan stres: Melihat tingkah lucu kucing dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
  • Kesehatan mental: Berinteraksi dengan kucing dapat mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan perasaan bahagia.
  • Kesehatan fisik: Memeluk kucing dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Meningkatkan imun: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumbuh bersama kucing dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak.

Tips Merawat Anak Kucing Bagi Pemula

Merawat anak kucing memang bisa jadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi juga penuh tantangan.

Anak kucing yang baru saja bergabung ke rumahmu membutuhkan perhatian khusus agar mereka bisa tumbuh dengan sehat dan bahagia.

Nah, berikut beberapa tips penting yang bisa kamu ikuti untuk memastikan si kecil berbulu ini mendapatkan perawatan yang tepat:

1. Siapkan Lingkungan yang Nyaman

– Freepik

  • Tempat Tidur: Pastikan kamu menyediakan tempat tidur yang hangat, lembut, dan mudah dibersihkan. Anak kucing memerlukan lingkungan yang nyaman untuk tidur, karena tidur adalah bagian penting dari tumbuh kembang mereka.
  • Kotak Pasir: Sejak dini, latihlah anak kucing untuk menggunakan kotak pasir. Pilih kotak pasir yang sesuai dengan ukuran tubuh mereka dan gunakan pasir kucing yang berkualitas agar anak kucing merasa nyaman.
  • Tempat Makan dan Minum: Letakkan tempat makan dan minum di area yang mudah dijangkau. Pastikan selalu terisi dengan makanan dan air bersih agar mereka tetap terhidrasi dengan baik.
  • Mainan: Anak kucing senang bermain! Sediakan mainan yang aman dan menarik untuk merangsang perkembangan mental dan fisik mereka.

2. Nutrisi yang Tepat

– Freepik

  • Makanan: Pilih makanan khusus anak kucing yang kaya nutrisi dan mendukung pertumbuhan mereka. Jangan berikan makanan kucing dewasa karena kebutuhan nutrisi mereka berbeda.
  • Jadwal Makan: Atur jadwal makan yang teratur sesuai dengan rekomendasi dokter hewan. Ini membantu mereka menjaga pola makan yang sehat dan mencegah masalah pencernaan.
  • Air Bersih: Selalu sediakan air bersih yang segar untuk memastikan mereka tetap terhidrasi sepanjang hari.

3. Perawatan Kesehatan

– Freepik

  • Vaksinasi: Vaksinasi penting untuk menjaga kesehatannya dari penyakit berbahaya. Pastikan kamu membawa mereka ke dokter hewan untuk vaksinasi yang lengkap.
  • Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter hewan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka.
  • Pengobatan Kutu dan Cacing: Kutu dan cacing bisa menjadi masalah bagi mereka. Pastikan kamu memberikan obat kutu dan cacing sesuai dengan anjuran dokter hewan.
  • Jangan Mandi Terlalu Sering: Memandikan terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami di bulunya, yang penting untuk menjaga kesehatan kulit mereka.
  • Potong Kuku Secara Teratur: Potong kuku secara teratur untuk mencegah goresan yang tidak disengaja, baik kepada kamu maupun pada perabotan rumah.
  • Bersihkan Telinga: Gunakan cairan pembersih telinga khusus untuk menjaga telinga kucing tetap bersih dan terhindar dari infeksi.

4. Sosialisasi

– Freepik

  • Perkenalkan dengan Lingkungan: Biarkan mereka menjelajahi lingkungan barunya dengan pengawasan. Hal ini membantu mereka merasa nyaman di rumah baru mereka.
  • Berinteraksi: Luangkan waktu bermain dan berinteraksi dengan kucing agar mereka merasa aman dan terbiasa dengan kehadiran manusia.
  • Ajak Bermain dengan Hewan Peliharaan Lain: Jika kamu memiliki hewan peliharaan lain, perkenalkan mereka secara perlahan dan selalu di bawah pengawasan untuk menghindari konflik.

5. Kesabaran dan Kasih Sayang

– Freepik

  • Sabar: Merawat mereka memang membutuhkan kesabaran ekstra. Jangan mudah marah jika mereka melakukan kesalahan, karena ini adalah bagian dari proses belajar mereka.
  • Kasih Sayang: Berikan perhatian dan kasih sayang yang cukup agar mereka merasa aman, dicintai, dan tumbuh menjadi kucing yang sehat dan bahagia.

Dengan memberikan perawatan yang telaten dan penuh kasih sayang, anak kucingmu akan tumbuh menjadi kucing dewasa yang sehat, bahagia, dan penuh energi.

Ingat, kesabaran dan perhatian adalah kunci utama dalam merawat anak kucing. Semoga tips ini membantu kamu dalam merawat si kecil berbulu kesayanganmu!




3 Wanita Cekoki Kucing dengan Miras Divonis Ringan, Publik Kecewa

Kucing

PADANG, Prolite – Pengadilan Negeri (PN) Padang Kelas lA menjatuhkan hukuman 2 bulan penjara kepada tiga wanita yang mencekoki seekor kucing dengan minuman keras (miras) berjenis soju. Putusan ini dibacakan pada Kamis (7/9/2023).

Ketiga wanita tersebut adalah Syinta Ade Putri (24), Lenni Marlina (25), dan Sisri Annisa Wahida (22). Mereka terbukti bersalah melakukan penganiayaan berat terhadap hewan.

3 Pelaku Penganiayaan Kucing Hanya Divonis dengan Hukuman yang Ringan

Suasana pada terdakwa yang memberikan miras kepada kucing di Persidangan ~ Afdal Afrianto

Dalam persidangan tersebut, hakim tunggal, Juandra, menyatakan bahwa “Ketiga pelaku telah terbukti bersalah atas tindakan penganiayaan berat terhadap hewan.”

“Sebagai hukuman, masing-masing terdakwa dijatuhi hukuman penjara selama 2 bulan, dengan ketentuan bahwa hukuman ini tidak perlu dijalani kecuali jika dalam waktu 4 bulan mereka melakukan pidana lain.” sambungnya.

Hakim Juandra juga menyatakan bahwa ketiga terdakwa masih berusia muda dan memiliki potensi untuk memperbaiki perilaku mereka di masa mendatang.

Selain itu, menurutnya, ketiga terdakwa telah menunjukkan penyesalan atas perbuatan mereka.

“Penyesalan ini telah diwujudkan dalam bentuk permintaan maaf kepada masyarakat luas dan melalui media sosial,” kata Juandra.

Menurut hakim, selain janji ketiga terdakwa untuk tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang, ini merupakan faktor yang meringankan hukuman mereka.

Detik-detik pelaku cekoki kucingnya dan wajah ketiga pelaku – Kolase Tribunnnewswiki

Namun, ada juga faktor yang memberatkan ketiga terdakwa, yaitu niat mereka untuk mengunggah tindakan kekerasan terhadap hewan di media sosial. Tindakan ini menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Selain menjatuhkan hukuman 4 bulan percobaan terhadap terdakwa, pengadilan juga memutuskan bahwa kucing persia yang bernama Flow akan dirawat oleh Indonesian Cat Association.

Keputusan ini tampaknya mengecewakan beberapa peserta sidang yang merasa bahwa hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan.

Mereka menganggap bahwa hukuman ini tidak sebanding dengan tindakan penyiksaan terhadap kucing tersebut.

“Kami kecewa dengan putusan ini. Hukuman ini tidak setimpal dengan perbuatan mereka yang telah menyiksa kucing,” kata salah satu peserta sidang.

Peserta sidang bahkan mencoba mencari terdakwa di beberapa ruangan Pengadilan Negeri Padang, tetapi mereka tidak berhasil menemukan mereka.

Ini mengakibatkan rasa kecewa di kalangan peserta sidang yang merasa bahwa keputusan pengadilan tidak mencerminkan keadilan yang seharusnya.




Jangan Bingung Lagi! Yuk, Pelajari 7 Bahasa Kucing Agar Tahu Keinginannya!

Bahasa Kucing

Prolite – Yuk kenalan sama bahasa kucing, biar kamu nggak bingung lagi nerjemahin keinginan si anabul!

Hai! Siapa di antara kalian yang pernah ngerasa bingung dengan tingkah laku lucu dan misterius kucing kesayangan kalian? Nggak perlu jadi Sherlock Holmes buat nebak-nebak apa yang kucing kamu mau. Karena kucing punya bahasa mereka sendiri, lho!

Kucing itu emang hewan unik dan lucu dengan berbagai cara menyampaikan perasaan mereka. Entah itu meong-meong panjang yang bikin hati meleleh, atau cakar manja yang bikin nggak tahan untuk nggak balas membelainya. Tapi, apakah kamu tahu apa arti dari semua tingkah laku itu?

Bener banget, guys! Mereka punya bahasa tubuh dan suara yang khas untuk berkomunikasi dengan kita. Mulai dari guling-guling manja, ekspresi mata tajam, sampe geram-geruman, semuanya punya makna tersendiri!

Jadi, kalo kamu ingin tahu apa yang kucingmu pikirkan atau inginkan, ayo kita kenali bahasa kucing bareng-bareng! Dijamin deh, hubungan kamu sama kucing bakal makin akrab, dan kamu bakal makin bisa jadi sahabat terbaik bagi si anabul yang menggemaskan.

Ada 7 Bahasa Kucing yang perlu kamu tau!

Bahasa Kucing
istockphoto

1. “Meong” Panjang dan Tinggi

Pasti sering denger, kan, kucing suka “meong-meong” sama kita? Nah, itu adalah cara kucing nunjukin kalau dia bahagia dan seneng banget kalau ketemu kamu. Biasanya, meong panjang dan tinggi ini artinya si kucing minta perhatian atau ajak kamu main bareng. Makanya, jangan diem aja ya, tanggapi deh dengan kasih sayang!

2. Dengerin Dengkuran Lembut

Kamu pernah denger kucingmu dengkuran kayak suara helicopter gitu nggak? Nah, dengkuran itu artinya dia merasa nyaman dan senang berada di deket kamu. Kalau kamu lagi belai-belaian dia atau dia lagi santai, bisa-bisa kamu denger tuh suara dengkuran yang lembut. Itu tandanya dia merasa aman dan seneng banget sama kehadiranmu.

3. Cakar yang Lembut dan Manja

Kalo kucingmu suka ngelus-ngelus kamu pakai cakarnya yang lembut, berarti dia lagi nunjukin kasih sayang dan perhatiannya. Kucing emang suka banget ngelakuin ini kalo lagi akrab sama kamu. Jadi, jangan ragu deh buat balas ngelus-ngelus perut atau kepala dia dengan lembut.

4. Guling-guling Pamer Perut

Kamu tahu nggak, kalo kucing tiba-tiba guling-guling pamer perutnya ke kamu, itu pertanda kalau dia bener-bener percaya sama kamu dan merasa aman. Perut kucing itu area yang sensitif, jadi kalo dia nunjukin perutnya, berarti dia betul-betul merasa nyaman sama kamu.

5. Mata Tajam dan Telinga Tegak

Kalo kucingmu tiba-tiba natap kamu dengan tajam dan telinganya tegak, berarti dia lagi pengen bermain atau minta perhatian. Mungkin aja dia penasaran sama apa yang lagi kamu lakuin, jadi jangan lupa kasih perhatian dan main sama dia ya!

6. Makin Marah, Makin Geram

Waspada, kalo kucingmu mulai menggeram atau nunjukin ekspresi kesal, berarti dia lagi nggak suka atau merasa terganggu. Jangan dipaksain deket-deket kalo dia lagi marah, biarkan dia tenang dulu. Kucing juga butuh waktu untuk melepas emosi, sama aja kayak manusia!

7. Cakar Tajam dan Gigitan “Cinta”

Kalo kucingmu tiba-tiba menggigit atau ngasih cakar yang tajam, hati-hati ya. Itu bisa jadi tandanya dia lagi pengen bermain kasar atau dia lagi nggak mood. Jadi, pastiin kamu nggak sampe kesakitan, ya!

orami

Nah, itu dia beberapa cara kucing nunjukin perasaannya. Jadi, udah siap untuk memahami bahasa kucing dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan kucing kesayanganmu?

Semoga dengan kenalan sama bahasa kucing ini, kamu bisa makin dekat sama si pangeran atau putri kesayanganmu. Ingat, setiap kucing punya kepribadian beda-beda, jadi butuh waktu buat ngertiin mereka.

So, mulai dari sekarang, kita jadikan kucing kesayangan kita sebagai sahabat yang nggak cuma bisa dipeluk, tapi juga bisa diajak ngobrol dalam bahasa mereka sendiri. Yuk, rajin-rajin ngobrol sama kucingmu dan rasain kebahagiaan punya sahabat furry yang nggak kalah komunikatif!

Jangan lupa, jagalah kucing kita dengan baik, kasih mereka cinta dan perhatian yang mereka pantas dapatkan. Selamat menikmati petualangan komunikasi dengan kucingmu yang penuh keajaiban! Sampai jumpa di artikel berikutnya, guys! 😻🐾




5 Hal Positif Kucing yang Dapat Mempengaruhi Psikologis Pemiliknya

Prolite – Hai, cat lovers! Kalian pasti tau kan ya, memelihara kucing itu nggak hanya bikin rumah lebih hidup, tapi mereka juga bisa mempengaruhi psikologis kita. Yang belum tau dan lagi kepengen punya anabul, sini merapat! Kita mau kasih tau beberapa efek positif yang bisa kamu rasain saat pelihara mereka di rumah.

Yakin banget, banyak dari kalian pasti suka sama makhluk yang menggemaskan ini, ya kan? Mereka tuh nggak cuma imut dan menggemaskan, tapi ternyata mereka juga punya dampak positif yang bisa mempengaruhi pada kesehatan mental kita, lho.

Dilansir dari , Cats Protection melakukan survei terhadap 600 responden yang sebagiannya ternyata memiliki masalah kesehatan mental. Survei tersebut membuktikan kalua ada sebanyak 87% responden yang memelihara kucing mengaku merasakan efek positif pada kehidupan mereka. Sementara, sebanyak 76% responden juga menyatakan kalau mereka lebih mudah mengatasi stres berkat kucing (Winastya, 2022).

Kucing
Image: Handout

Oleh karena itu, udah terbukti kalau kita memelihara kucing, interaksi dan kebersamaan dengan mereka bisa bikin perasaan kita jadi lebih positif. Nah, apa aja sih hal positif yang bisa mereka lakuin selain garuk-garuk sofa kita atau makan dan rebahan seharian? Kita simak penjelasan di bawah, yuk!

1. Kucing Bisa Menurunkan Stres dan Meningkatkan Mood

Instagram @meowed

Pernah nggak, saat kalian sedih atau stres, kucing datang mendekati dan mengusapkan tubuh mereka di kaki kita? Nah, itu bukan cuma aksi random yang dia lakuin. Ternyata, ketika mereka melakukan itu, mereka memancarkan getaran frekuensi tertentu yang bisa menenangkan kita. Rasanya kayak dapet dekapan hangat yang langsung bikin hati adem.

Dengan sentuhan lembut dari bulu kucing dan suara gemericik khas mereka, kita bisa merasa lebih tenang dan damai. Nggak cuma itu, ada juga hormon endorfin yang dilepaskan saat kita bermain atau bercengkerama dengan mereka, hal itu yang bisa bikin mood kita naik. Makannya, healing terbaik ialah pada saat mereka duduk di atas dada kita sambil mendengkur, setuju gak?

2. Menjadi Teman Setia dan Mengurangi Rasa Kesepian

Kucing
Shutterstock/Yuriy Seleznev

Kucing tuh punya karakter yang unik, sabar, dan penuh kasih sayang. Mereka bisa jadi teman setia yang selalu ada di samping kita. Ketika kita merasa kesepian atau butuh seseorang untuk diajak berinteraksi, kucing bisa jadi teman yang nggak pernah bosen buat degerin cerita kita dan memberikan dukungan tanpa syarat. Sewaktu kamu lagi curhat, mau kamu marah-marah, nangis atau apapun, mereka bakal setia dengerin kamu tanpa ngejudge apapun. Pokoknya mereka adalah tempat menyimpan rahasia terbaik!

3. Meningkatkan Kualitas Hidup

sumber : tokopedia

Kucing tuh suka dengan rutinitas dan konsistensi, jadi mereka bisa mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kualitas hidup. Mereka butuh makan yang teratur, kebersihan lingkungan yang baik, dan interaksi sosial yang positif.

Dengan memelihara kucing, kita jadi lebih bertanggung jawab dan belajar untuk memberikan perawatan terbaik buat mereka. Hal ini juga bisa ningkatin rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup kita.

4. Membantu Mengatasi Kecemasan dan Depresi

Bagi teman-teman yang mengalami kecemasan atau depresi, kucing bisa menjadi sumber dukungan emosional yang luar biasa. Mereka bisa memberikan rasa nyaman, mengurangi perasaan yang terlalu larut dalam diri kita, dan membuat kita merasa lebih tenang dan terhibur. Tingkah laku kucing yang lucu dan imut bisa mengalihkan perhatian dari masalah yang membuat kita gelisah.

5. Meningkatkan Rasa Empati dan Keterikatan Emosional

Memelihara kucing bisa membantu kita mengembangkan rasa empati dan keterikatan emosional. Kita belajar memahami perasaan dan kebutuhan mereka, serta memberikan perhatian yang penuh kasih sayang. Hal ini juga bisa mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan emosional yang mendalam dengan makhluk hidup lainnya.

Itu dia beberapa efek positif yang bisa kamu rasakan saat memelihara kucing di sekitar kamu. Mereka nggak hanya jadi teman yang menghibur dan menggemaskan, tapi juga bisa memberikan dampak positif pada kesehatan mental dan emosional kita.

Jadi, kalau kalian pengen nambah kebahagiaan dan keseimbangan dalam hidup, pertimbangin deh untuk pelihara anabul di rumah. Walaupun biaya untuk ngurusnya ga murah murah banget, tapi pelihara mereka itu worth it kok. Yuk, beri mereka cinta dan perhatian yang mereka butuhkan, dan biarkan mereka menjadi bagian istimewa dalam hidup kita!




Takut Kucing Rabies, DKPP Respon Cepat Laporan Warga

Kucing Rabies

Selain Anjing, Hewan Lain Seperti Kucing, Kera, Kelelawar Juga Berpotensi Terkena Rabies

BANDUNG, Prolite – Warga RT 07 Jalan Samiaji Ujung Gg Saleh Kelurahan Arjuna sempat geger, gegara seekor kucing tampak sakit seolah bergejala rabies mengeluarkan air liur dan agresif terhadap manusia.

Salah seorang warga Benediktus SN (42) mengaku berawal saat pagi tadi Selasa (21/6/2023) keluar rumah mendapati kucing belang hitam abu berada dibawah kursi halaman rumahnya.

Hewan tersebut mengeram dan dari leher hingga perutnya basah kuyup akibat air liurnya mengalir terus.

“Kucingnya marah saat didekati, kami khawatir ini gejala rabies, di sini kan banyak anak kecil. Kucing ini milik tetangga saya bu Dedah,” jelas Bene seraya mengatakan langsung menghubungi DKPP.

Di tempat yang sama Kabid Perternakan dan Kesehatan Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan (DKPP) Kota Bandung, Wilsandi Saefulloh mengatakan untuk pengamanan pihaknya langsung membawa Hewan tersebut.

“Yang lapor baru ini, diharapkan masyarakat segera lapor ke kami untuk diberikan cepat tindakan. Bagusnya segera amankan dahulu masukan kandang lalu lapor agar secepatnya di identifikasi lalu nanti observasi seperti apa,” jelas Wili panggilan akrabnya.

Terkait gejala mengeluarkan air liur dan agresif kata Wili banyak kemungkinan, terlebih menurut pemilik kondisinya di pagi hari biasa saja.

“Beberapa jam baru kondisi seperti itu makanya kita observasi dulu. Beberapa gejala penyakit kasus itu bisa stres juga, nah observasi ini memastikan kondisinya. Kami berharap sekali keaktifan respon masyarakat agar bisa memperkecil kemungkinan dampak negatif dari penyebaran penyakit asal hewan, cepat lapor cepat teridentifikasi penyakitnya apa,” tegasnya.