Fraksi Nasdem DPRD Kota Bandung beri Pandangan Terkait 4 Raperda yang Diajukan Pemkot Bandung

Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga

Fraksi Nasdem DPRD Kota Bandung beri Pandangan Terkait 4 Raperda yang Diajukan Pemkot Bandung

BANDUNG, Prolite – Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Kota Bandung menyampaikan pandangan umum terhadap empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan Pemerintah Kota Bandung. Empat Raperda tersebut dianggap sebagai kebijakan strategis yang akan menentukan arah pembangunan Kota Bandung di masa mendatang.

Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Bandung, Rendiana Awangga, mengatakan bahwa pembahasan empat Raperda ini tidak bisa dipandang sebagai proses administratif semata. Menurutnya, kehadiran Raperda tersebut menjadi fondasi kebijakan untuk melindungi, mengatur, dan memajukan masyarakat Kota Bandung.

“Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Kota Bandung akan menyampaikan pokok pikiran terhadap empat Raperda yang diajukan pemerintah daerah untuk dibahas bersama,” ujar Rendiana Awangga.

Rendiana menambahkan, keempat Raperda mencakup kebijakan yang luas, mulai dari perlindungan kesehatan dan moral generasi muda, penataan ketertiban umum, pengelolaan pembangunan kependudukan jangka panjang, hingga penguatan sistem kesejahteraan sosial yang lebih responsif.

“Regulasi yang dihasilkan nantinya bukan hanya soal aturan tertulis, tetapi juga mencerminkan komitmen politik dan moral pemerintah serta DPRD terhadap kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

  • Apresiasi terhadap Raperda Grand Design Pembangunan Keluarga

Dalam pandangan umumnya, Fraksi NasDem memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandung atas penyusunan Raperda tentang Grand Design Pembangunan Keluarga (GDPK) Kota Bandung Tahun 2025–2045.

Raperda tersebut dinilai sebagai peta jalan strategis pembangunan jangka panjang di bidang kependudukan, yang terintegrasi dengan RPJPD Kota Bandung 2025–2045 dan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 153 Tahun 2014 tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan.

“Pemerintah telah menunjukkan keseriusan dalam mengantisipasi tantangan demografi sekaligus memanfaatkan bonus demografi secara optimal,” ungkap Rendiana.

Fraksi NasDem menilai, lima pilar GDPK—yakni pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran dan mobilitas penduduk, serta penataan administrasi kependudukan—merupakan kerangka menyeluruh dalam menciptakan penduduk yang seimbang, berkualitas, dan berdaya saing.

  • Soroti Tantangan dan Peluang

Dalam pembahasannya, Fraksi NasDem menilai masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi dalam pelaksanaan GDPK 2025–2045. Di antaranya, laju pertumbuhan penduduk yang menekan ketersediaan lahan, air bersih, dan energi; ketimpangan kualitas sumber daya manusia antarwilayah; serta tingginya tingkat urbanisasi yang dapat meningkatkan kerentanan keluarga.

Meski demikian, Fraksi NasDem juga menyoroti berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan. Antara lain bonus demografi yang sedang berlangsung, kemajuan teknologi digital untuk mendukung administrasi kependudukan dan layanan publik, serta potensi ekonomi kreatif sebagai sektor penyerap tenaga kerja produktif.

  • Rekomendasi Strategis

Fraksi NasDem juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat pelaksanaan GDPK di Kota Bandung, antara lain:

Mendorong program keluarga berencana inklusif dengan pemantauan kelahiran secara real-time.

Memperluas akses pendidikan vokasi, layanan kesehatan preventif, dan literasi digital untuk meningkatkan kualitas penduduk.

Menguatkan pembinaan keluarga dan layanan konseling di tingkat kelurahan.

Mengintegrasikan kebijakan kependudukan dengan tata ruang wilayah (RT/RW).

Mempercepat digitalisasi layanan administrasi kependudukan serta peningkatan kapasitas aparatur daerah.

“Fraksi NasDem berharap, pembahasan Raperda ini dapat menghasilkan regulasi yang tidak hanya kuat secara hukum, tetapi juga relevan dengan kebutuhan nyata masyarakat Kota Bandung,” pungkas Rendiana.




Satgas MBG akan Dibentuk Pemkot Bandung untuk Meningkatkan Mutu

Pemkot Bandung bentuk satgas MBG (Humas Pemkot Bandung).

Satgas MBG akan Dibentuk Pemkot Bandung untuk Meningkatkan Mutu

Prolite – Korban keracunan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) banyak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya di Jawa Barat menjadi yang tertinggi hingga saat ini.

Oleh karena itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen meningkatkan mutu tata Kelola dan pelayanan MBG.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan menggandeng para ahli gizi, mitra, serta Satuan Pelayaan Pangan dan Gizi (SPPG).

Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin usai menghadiri Rapat Konsolidasi Regional Jawa Barat dalam rangka peningkatan tata kelola MBG yang digelar oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul, Bogor, pada Senin 13 Oktober 2025 kemarin.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin

“Kita semua harus menjaga agar tidak ada lagi kasus keracunan pada siswa-siswi. Distribusi makanan harus terkelola dengan baik, dan kualitasnya harus terus dijaga,” ujar Erwin.

Erwin mengatakan, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) MBG di setiap kota dan kabupaten sebagai langkah nyata untuk memperkuat pengawasan di lapangan.

“Semua daerah harus membentuk Satgas MBG, ini akan kita upayakan. Jangan sampai ada kasus keracunan lagi. Tingkatkan kualitas makanan dan pastikan distribusi menu gizi seimbang berjalan dengan baik. Saya yakin semua harus jalan bersama-sama,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Pemerintah Kota Bandung berencana mendorong penerapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis.

Langkah ini diharapkan dapat memastikan keamanan dan mutu makanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah.

Kegiatan konsolidasi regional tersebut menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan Kepala SPPG, ahli gizi, mitra, serta pemerintah daerah untuk membangun pemahaman bersama dalam peningkatan mutu tata kelola program MBG.

Rapat di Sentul tersebut merupakan seri ketiga dari rangkaian konsolidasi regional setelah sebelumnya dilaksanakan di Semarang (wilayah Jawa Tengah dan DIY) serta di Surabaya (wilayah Jawa Timur).




Rekomendasi Kuliner Bakmi yang Legendaris di Kota Bandung ada yang Berdiri Sejak 1950

Rekomendasi kuliner bakmi legendaris di Kota Bandung (Finna Food).

Rekomendasi Kuliner Bakmi yang Legendaris di Kota Bandung ada yang Berdiri Sejak 1950

Prolite – Bingung cari menu makan siang yang bikin mood kembali ditengah-tengah pekerjaan yang menumpuk, kuliner bakmi bisa membantu kalian untuk mengembalikan emosional rutinitas.

Julukan sejuta kuliner di berikan untuk Kota Bandung sangatlah cocok pasalnya banyak kuliner legendaris yang wajib untuk di coba pastinya dengan citarasa yang lezat.

Kedai bakmi legendaris yang ada di Kota Bandung sangat banyak, masing-masing kedai memiiki citarasa dan topping yang beragam.

Bahkan beberapa kedai bakmi yang ada di Kota Bandung sudah berdiri sejak tahun 1950an, pastinya dengan citarasa bumbu yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Berikut 5 rekomendasi kuliner bakmi yng wajib untuk dicoba:

  1. Bakmi Parahyangan

GoFood
GoFood

Kuliner bakmi yang pertama ini berlokasi di Jalan Sukajadi Nomor 211, Gegerkalong, Sukasari, Kota Bandung. Buka dari pukul WIB.

Bakmi enak di Bandung, Jawa Barat yang selanjutnya ini menawarkan menu Bakmi Jamur Bakso, Bakmi Polos, Mie Goreng, Bihun Goreng, dan Bakmi Bakso Ikan dengan harga mulai dari Rp .

Bagi kamu pencinta menu olahan jeroan juga bisa menikmati Bakmi Babat Kuah yang menjadi salah satu andalan.

  1. Bakmi Jogja Bengawan

Tribunjabar
Tribunjabar

Bakmi Jogja Bengawan berada di Jalan Taman Pramuka Nomor 183, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung. Buka dari pukul WIB.

Banyak pilihan menu yang disedikan di kedai ini salah satunya yaitu Bakmi Godhok, Goreng, dan Nyemek dengan harga mulai dari Rp .

Selain Bakmi, ada menu Bihun dan Nasi Ruwet. Kamu juga bisa menikmati aneka menu minuman tradisional seperti Ronda Jogja, Jeruk Panas, Jeruk Nipis, dan Wedang dengan harga mulai dari Rp .

  1. Bakmi Jowo DU 67

Tripadvisior
Tripadvisior

Bakmi Jowo DU 67 berlokasi di Jalan Dipati Ukur Nomor 67, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Buka dari pukul WIB.

Jika kamu pencinta menu olahan bakmi jawa, bisa mampir ke tempat makan bandung yang satu ini. Ada pilihan menu Bakmi, Bihun, Nasi Goreng, dan Nasi Godog dengan harga mulai dari Rp .

Selain itu, ada pilihan menu krengsengan dan capcay dengan berbagai jenis cara masak.

  1. Bakmie Tjo Kin

Net
Net

Kedai yang satu ini kalian dapat memesan 3 jenis mie seperti menu mi lebar, mi kecil, dan mi shirataki. Sebagai pilihan menunya, ada yang bercita rasa asin gurih dan manis.

Bukan hanya itu kedai ini juga menyedikan aneka toping yang menggugah selera seperti siomay, bakso, baso tahu.

Harga per porsi bakmi yang ditawarkan mulai dari Rp . Selain dinikmati secara langsung, kamu bisa pesan menu bakmi yang bisa dibawa pulang seperti Frozen Bakmie dengan harga mulai dari Rp .

Pesan juga menu minuman Es Kopi Toko Djawa 350 ml dengan harga Rp . Kamu bisa menikmati bakmi enak Bandung yang berada di Jalan Cihapit Nomor 18, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung. Buka dari pukul WIB.

  1. Bakmi Jawa “Plengkung Gading”

Gofood
Gofood

Bakmi Jawa “Plengkung Gading” berada di Jalan Cendana Nomor 7, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung.

Buka dari pukul WIB. Ada banyak pilihan menu bakmi seperti Bakmi Goreng, Bakmi Godhog, dan Bakmi Nyemek dengan harga mulai dari Rp . Kamu bisa pesan suwiran daging ayam, sayap, kepala, kulit, uritan, dan telur ayam kampung dengan harga mulai dari Rp .




Asia Africa Festival Berlangsung 18 Oktober 2025, Berikut Rute dan Ruas Jalan yang Ditutup

Asia Africa Festival Berlangsung 18 Oktober 2025, Berikut Rute dan Ruas Jalan yang Ditutup

Asia Africa Festival Berlangsung 18 Oktober 2025, Berikut Rute dan Ruas Jalan yang Ditutup

Prolite – Rangkaian acara Asia Africa Festival (AAF) 2025 yang akan berlangsung pada tanggal 18-19 Oktober 2025 di Kota Bandung.

Banyak acara yang akan di laksanakan untuk memeriahkan acara AAF 2025 yang diselenggarakan di Kota Bandung salah satunya Festival Asia Afrika 2025.

Pawai kebudayaan internasional dari berbagai negara termasuk salah satu rangkaian dalam Asia Africa Festival.

Untuk kelancaran acara tersebut pihak kepolisian akan menutup beberapa ruas jalan yang akan di lalui para anggota pawai dari masing-masing negara.

Jadwal Karnaval Asia Africa Festival 2025 akan berlangsung pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober pagi, mulai dari jam sampai WIB.

Lokasi pelaksanaan karnaval kebudayaan internasional yang diikuti negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Kota/Kabupaten se-Indonesia ini bertempat di kawasan Jalan Asia Afrika.

Instagram Asiaafricafestifal official
Instagram Asiaafricafestifal official

Jalur rute karnaval kebudayaan sebagai rangkaian acara AAF 2025 pada 18 Oktober dari pagi sampai siang hari adalah:

Start di 0 Km Bandung (depan Hotel Grand Preanger) – menyusuri ruas Jalan Asia Afrika – melewati pertigaan Jalan Braga Pendek dan Jalan Soekarno – Finish di Jalan Cikapundung Barat.

Untuk mendukung kelancaran karnaval, maka ruas Jalan Asia Afrika (dari depan Hotel Grand Preanger hingga pertigaan Jalan Cikapundung Barat), Jalan Braga Pendek, Jalan Soekarno, dan Jalan Cikapundung Barat, akan ditutup sementara.

Penutupan Jalan Braga Pendek juga dilakukan karena lokasi tersebut digunakan untuk kegiatan Asia Africa Corner pada 18–19 Oktober 2025 yang menghadirkan agenda Bazar UMKM dan Produk Unggulan Kota Bandung

Lantas apa ada tempat parkir bagi masyarakat yang ingin menyaksikan Festival?

Masyarakat tidak perlu risau pasalnya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyiapkan sejumlah kantong parkir untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.

Untuk parkir on street ada Jalan ABC, Terusan Naripan, Braga (setelah rel), Viaduct, Dalem Kaum.

Ada juga beberapa kantong parkir di area Pemerintah dan Swasta Kota Bandung, berikut lokasinya:

  • Area Parkir Balaikota Bandung Jl. Wastukencana
  • Area Parkir Taman Dewi Sartika Jl. Wastukencana
  • Area Parkir Dinas SDA Jabar Jl. Braga
  • Area Parkir Bank Bandung
  • Basement Alun-Alun
  • Area Parkir Kantor Pos Belakang
  • Area Parkir Eks Matahari
  • Area Parkir BJB Syariah Jl. Braga (sebelum rel kereta).

Acara Asia Africa Festival ini dapat di saksikan oleh seluruh warga secara gratis, jangan lewatkan keseruan AFF pada tahun 2025 ini.




DPRD Kota Bandung Kritisi 4 Raperda Propemperda Tahun 2025 Tahap II

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Bandung, Isa Subagja

DPRD Kota Bandung Kritisi 4 Raperda Propemperda Tahun 2025 Tahap II

BANDUNG, Prolite – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DPRD Kota Bandung memberikan sejumlah catatan kritis terhadap empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang diajukan dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2025 Tahap II.

Catatan kritis ini di berikan DPRD Kota Bandung dari Fraksi PDIP untuk empat poin Raperda yang mengatur tentang program pembentukan daerah di tahun 2025.

Adapun keempat Raperda tersebut yaitu: 

1. Raperda Kota Bandung tentang Grand Design Pembangunan Keluarga Tahun 2025–2045,

2. Raperda tentang Perubahan Kedua Atas Perda Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Penanganan Kesejahteraan Sosial,

3. Raperda tentang Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Pelindungan Masyarakat, serta

4. Raperda tentang Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Seksual Berisiko dan Penyimpangan Seksual.

Dalam pandangan umumnya, Fraksi PDI Perjuangan menilai bahwa efektivitas pelaksanaan keempat Raperda tersebut sangat bergantung pada dukungan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.

“Jika hal ini tidak terpenuhi, maka Raperda ini hanya akan menjadi tumpukan dokumen tanpa makna. Kami ingin tahu sejauh mana kesiapan Pemkot Bandung dalam pembiayaan dan dukungan SDM agar Raperda ini benar-benar dapat dilaksanakan,” ujar Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Bandung, Isa Subagja.

Isa mengatakan , pihaknya mempertanyakan keterlibatan publik dalam proses penyusunan Raperda. Menurutnya, uji publik menjadi bagian penting untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan tidak menimbulkan kegaduhan pada saat implementasi.

Terkait Raperda Grand Design Pembangunan Kependudukan, Fraksi PDI Perjuangan menyoroti keselarasan antara rencana tersebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung.

“Apakah Raperda ini sudah sejalan dengan RPJMD yang telah ditetapkan? Karena Perda ini nantinya akan menjadi payung koordinatif bagi kebijakan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan keluarga berencana,” kata Isa.

Selain itu, Fraksi PDI DPRD Kota Bandung Perjuangan juga menyoroti pentingnya pola koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar pelaksanaan kebijakan tidak berjalan parsial.

Dalam pembahasan Raperda tentang Ketertiban Umum, Fraksi PDI Perjuangan menyoroti citra negatif Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di tengah masyarakat. Menurutnya, pendekatan humanis harus lebih diutamakan dibanding tindakan represif.

“Stigma Satpol PP sebagai musuh wong cilik masih kuat. Oleh karena itu, perlu ada bab khusus mengenai standar operasional prosedur serta sanksi yang membatasi kesewenangan petugas di lapangan,” tegas Isa.

Isa juga meminta kejelasan batas kewenangan antara Satpol PP, kepolisian, Dinas Perhubungan, dan aparat wilayah kecamatan untuk menghindari tumpang tindih tugas di lapangan.

Sementara itu, terkait Raperda tentang Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Seksual Berisiko dan Penyimpangan Seksual, Fraksi PDI Perjuangan menilai bahwa rumusan pasal-pasalnya masih perlu diperjelas.

“Raperda ini menyentuh aspek hukum, kesehatan, moral, dan hak asasi manusia. Namun, kami belum melihat batas tegas antara pencegahan perilaku seksual berisiko dan penyimpangan seksual dalam naskah Raperda ini,” ujar Fraksi menutup pandangannya.

Dengan berbagai catatan tersebut, Fraksi PDI Perjuangan berharap Pemkot Bandung dapat memberikan penjelasan komprehensif agar keempat Raperda ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat dan tidak hanya menjadi produk hukum formalitas semata.




DPRD Kota Bandung Tetapkan 3 Perda dalam Rapat Paripurna ke-6

Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi

DPRD Kota Bandung Tetapkan 3 Perda dalam Rapat Paripurna ke-6

BANDUNG — DPRD Kota Bandung bersama Pemerintah Kota Bandung menegaskan komitmen memperkuat tata kelola kota yang inklusif melalui penetapan tiga peraturan daerah (Perda) baru yang disahkan dalam Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025–2026, di Gedung DPRD Kota Bandung, Selasa (7/10/2025).

Ketiga perda ini dinilai menjadi langkah strategis dalam memperkuat aspek sosial, keagamaan, dan pembangunan berkelanjutan di Kota Bandung.

Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, mengatakan penetapan tiga perda tersebut merupakan hasil pembahasan panjang yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat daerah dan masyarakat.

“Pembahasan dilakukan secara mendalam dan penuh tanggung jawab. Semua perda ini diarahkan agar kebijakan pembangunan di Kota Bandung semakin berpihak pada kesejahteraan warga,” ujar Asep.

Salah satu perda yang disahkan mengatur penyediaan dan pengelolaan prasarana, sarana, serta fasilitas umum perumahan. Melalui perda ini, pemerintah menegaskan kewajiban pengembang menyerahkan fasilitas publik — seperti jalan lingkungan, taman, dan drainase — kepada pemerintah kota, sehingga masyarakat dapat menikmati sarana umum yang layak dan terawat.

Selain itu, perda tentang fasilitasi penyelenggaraan pesantren menjadi wujud dukungan pemerintah terhadap lembaga pendidikan keagamaan. Regulasi ini tak hanya memperhatikan aspek pendidikan dan sosial, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi pesantren agar mampu berkontribusi pada pembangunan kota.

Sementara itu, perda tentang toleransi kehidupan bermasyarakat menjadi tonggak penting dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman warga Bandung. Aturan ini diharapkan dapat memperkuat nilai moderasi beragama serta mendorong kolaborasi lintas komunitas.

Tiga perda yang disetujui secara aklamasi ini dianggap sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi hukum bagi pembangunan kota yang inklusif, tertib, dan berkeadilan.

Usai penetapan perda, DPRD Kota Bandung juga resmi membubarkan Panitia Khusus (Pansus) 7, 8, dan 9 sebagai tanda selesainya pembahasan tahap pertama tahun ini.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap perda yang lahir benar-benar mencerminkan semangat gotong royong dan keadilan sosial. Inilah arah pembangunan Bandung yang ingin kita wujudkan,” tutup Asep.

Rapat paripurna pun dilanjutkan dengan penyampaian pandangan umum fraksi terhadap empat Raperda baru dalam Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahap II Tahun 2025. Setiap fraksi memberikan catatan strategis agar regulasi yang dibahas ke depan semakin adaptif terhadap kebutuhan warga.




Rekomendasi 5 Kuliner Ramen yang Lezat dan Murah di Kota Bandung

Rekomendasi kuliner Ramen di Kota Bandung (Vikalinka).

Rekomendasi 5 Kuliner Ramen yang Lezat dan Murah di Kota Bandung

Prolite – Siapa yang tidak tahu Ramen kuliner berkuah yang berasal dari Jepang ini sangat populer di dunia salah satunya Kota Bandung.

Kota Bandung Kota sejuta kuliner ini juga banyak menjual kudapan mie kuah yang berasal dari Jepang yang enak-enak.

Banyak sekali kedai mie ramen yang menyediakan berbagai macam varian dengan pilihan ukuran porsi. Kita bisa bebas mencoba hidangan lezat yang satu ini, tanpa harus takut akan harganya.

Jika ingin mencari ramen yang terkenal lezat, berikut 5 pilihan kuliner ramen paling enak di Kota Bandung.

  1. Hakata Ikkousha (No Pork & No Lard)

Hakata Ikkousha
Hakata Ikkousha

Hakata Ikkousha merupakan kedai ramen asli Jepang yang ada di Kota Bandung. Ramen disini memiliki cita rasa otentik. Disini juga tersedia area tatami dan juga private room.

Ada dua cabang Hakata Ikkousha di Kota Bandung yang bisa kamu kunjungi, yakni di Jalan Karangsari No. 1 Sukajadi, dan di Jalan LLRE Martadinata (Jalan Riau) No. 172.

Kisaran harga di sini mulai sampai per porsi karena dioleh langsung oleh Chef asal Jepang. Jam operasionalnya setiap hari dari pukul sampai WIB.

  1. Rumah Lezat Simplisio

Rumah Lezat Simplisio
Rumah Lezat Simplisio

Rumah Lezat Simplisio yang menyajikan makanan Western sampai Asia juga punya pilihan menu ramen yang lezat. Favorit pelanggan di sini adalah chizu ramen.

Chizu ramen adalah ramen dengan kuah keju yang gurih dan menggugah selera. Kisaran harganya berada di sampai per porsi. Sedangkan untuk harga minuman berada di kisaran sampai – per gelas/botol.

Tempat ini berada di Jalan Karapitan No 45A, Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

  1. Nobu Ramen & Sushi

Nobu Ramen & Sushi
Nobu Ramen & Sushi

Yang membuat ramen ini enak adalah adanya stall tempura dengan berbagai macam variasi, seperti tempura terong, bawang bombay, wortel, dan masih banyak lagi.

Konsepnya mungkin seperti Marugame Udon, tapi harga di sini lebih terjangkau, yaitu sekitar sampai untuk satu porsi.

Ada dua cabang Nobu Ramen & Sushi di Kota Bandung, yakni di Jalan Gegerkalong Hilir No. 1 Gegerkalong, dan di Jalan Pandu No. 53 Cicendo. Buka setiap hari pukul sampai WIB.

  1. Gokana Ramen Teppan

Gokana Ramen Teppan
Gokana Ramen Teppan

Berbagai pilihan menu di tempat di antaranya ada Beef Shoyu Ramen, Chicken Ramen Jumbo, Abura Ramen Salmon, dan masih banyak lagi.

Kisaran harga makanannya sekitar sampai per porsi, untuk minuman mulai dari sampai per gelas.

Gokana punya banyak cabang yang tersebar di Kota Bandung dan Cimahi seperti di Cihampelas Walk (Ciwalk), lantai LG Broadway, Cimahi Mall, lantai GF, Piset Square, lantai GF, Sukajadi, Jalan Sukajadi No. 255, Transmart Buahbatu, lantai GF, dan di mall lainnya.

  1. Jigoku Ramen

Jigoku Ramen
Jigoku Ramen

Rekomendasi ramen murah dan enak di Bandung selanjutnya adalah Jigoku Ramen. Bahkan di laman Instagram resmi @jigoku_ramen, Jigoku Ramen mengklaim ‘Kalau yang enak bisa murah, kenapa harus mahal?’.

Ada dua cabang Jigoku Ramen di Kota Bandung, di antaranya di Jalan Terusan Jakarta No. 323 Antapani, dan di Jalan Cijagra No. 32 Buahbatu.

Harga mie ramen di Jigoku Ramen berada dikisaran sampai . Buka mulai pukul sampai WIB, sementara akhir pekan buka sampai pukul WIB.

Bagaimana sudah ada pilihan mau ngeramen di mana, atau mungkin salah satu dari rekomendasi di atas sudah jadi tempat kuliner favorit kalian? Semoga rekomendasi kuliner ramen kami dapat bermanfaat.




Warga Semakin Melek Digital, Kota Bandung Raih Indeks Masyarakat Digital Tertinggi 2025

Warga Semakin Melek Digital, Kota Bandung Raih Indeks Masyarakat Digital Tertinggi 2025 (dok).

Warga Semakin Melek Digital, Kota Bandung Raih Indeks Masyarakat Digital Tertinggi 2025

Prolite – Kota Bandung kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Pada ajang Penganugerahan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025, Kota Bandung meraih skor tertinggi nasional untuk Kawasan Indonesia Bagian Barat dengan nilai 64,77 pada Penganugerahan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 yang digelar di Ganara Art Space, fx Sudirman, Jakarta, Kamis 2 Oktober 2025.

Keberhasilan Bandung menunjukkan komitmen pemerintah kota bersama masyarakat dalam memajukan ekosistem digital.

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, prestasi ini tidak hanya soal angka, tetapi tentang bagaimana warga Bandung kini lebih mudah melek digital, menikmati internet dan memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menempatkan Kota Bandung dengan skor tertinggi dalam Indeks Masyarakat Digital Indonesia. IMDI menilai empat pilar, yaitu infrastruktur dan ekosistem, literasi digital, pemberdayaan masyarakat, dan pekerjaan,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan Bandung adalah infrastruktur teknologi yang merata. Kota Bandung nyaris tidak memiliki blank spot, sehingga masyarakat dapat menikmati akses internet dengan baik.

“Data APJI menunjukkan pengguna internet di Kota Bandung terus tumbuh. Tahun lalu mencapai 85 persen, naik dari 81–82 persen sebelumnya. Ini ditunjang oleh infrastruktur teknologi yang terus berkembang,” jelasnya.

Selain itu, literasi digital menjadi fokus penting Pemkot Bandung agar teknologi tidak menjadi bumerang. Menurutnya, teknologi harus membawa kebermanfaatan.

“Caranya, literasi masyarakat harus kuat. Dengan literasi digital yang baik, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk pemberdayaan ekonomi, budaya, hingga lapangan kerja,” tambahnya.

Ia mencontohkan, kehadiran teknologi telah membuka berbagai peluang kerja baru, mulai dari konten kreator, programmer, analis, hingga pelaku e-commerce yang turut menggerakkan ekonomi lokal.

Tak hanya itu, Iskandar menuturkan, kesiapan pemerintah dalam memberikan layanan berbasis elektronik juga menjadi faktor penentu keberhasilan Bandung meraih skor tinggi.

“Kesiapan pemerintah diukur oleh Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Ini harus sejajar dengan IMDI. Teknologi yang kita siapkan harus seiring dengan literasi dan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Saat ini, nilai SPBE Kota Bandung tercatat 4,59, terbaik se-Indonesia, selaras dengan capaian IMDI yang juga tertinggi.

Pemkot Bandung terus berupaya memperluas akses internet publik, termasuk di taman-taman kota, meski terkadang menghadapi keterbatasan anggaran.

“Kami bekerja sama dengan pihak swasta untuk menyediakan internet publik agar masyarakat bisa mengaksesnya dengan mudah dan terjangkau,” katanya.

Meski begitu, Iskandar mengakui, masih ada pekerjaan rumah, seperti penataan kabel fiber optik dan tiang infrastruktur yang belum tertib.

“Ini juga harus kita benahi agar infrastruktur teknologi di Bandung semakin tertib dan aman,” ujarnya.

Ia berharap, raihan ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menggunakan teknologi sebaik-baiknya dalam meningkatkan kualitas hidup.

“Semoga hasil penilaian ini memotivasi masyarakat memanfaatkan teknologi untuk pemberdayaan, mencari lapangan kerja, dan mendapatkan layanan terbaik dari pemerintah,” ungkapnya.

Prestasi ini juga mendapat apresiasi dari Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Ia menyebut pentingnya transformasi digital berbasis nilai-nilai Pancasila.

“Transformasi digital harus menjadi alat pemersatu bangsa dan memberdayakan generasi muda menjadi prosumer digital, bukan hanya konsumen, tetapi juga produsen inovasi berbasis kearifan lokal,” ujar Meutya.

Dalam kesempatan yang sama, pemerintah juga meluncurkan Garuda Spark Innovation Hub, pusat inovasi bagi startup lokal yang bertujuan mendorong kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi digital.

Di Kota Bandung, Garuda Spark telah hadir di kawasan Dago sebagai ruang bagi anak muda untuk mengembangkan produk teknologi kreatif.




Berburu Kuliner Hidden Gem di Kota Bandung Pagi Hari, Berikut 3 Rekomendasinya?

Berburu Kuliner Hidden Gem di Kota Bandung Pagi Hari (Humas Kota Bandung).

Berburu Kuliner Hidden Gem di Kota Bandung Pagi Hari, Berikut 3 Rekomendasinya?

Prolite – Berburu kuliner di pagi hari yuk, Kota Bandung memang tidak ada habis-habisnya membahas beragan jenis makanan.

Kali ini kami memiliki rekomendasi kuliner yang menyediakan menu sarapan yang pastinya lezat.

Sarapan hidden gem merujuk pada restoran, kafe, atau warung yang menyajikan hidangan sarapan yang luar biasa, namun jarang diketahui banyak orang.

Biasanya, tempat-tempat ini terletak di sudut-sudut kota yang tidak terlalu ramai, dengan suasana yang tenang dan nyaman, membuatnya menjadi pilihan sempurna untuk memulai hari dengan santai.

Banyak tempat yang bahkan terletak di lokasi yang sepi jauh dari keramain namun untuk urusan rasa tidak perlu di tanya lagi.

Berikut tempat sarapam hidden gem di Bandung yang wajib dicoba: 

  1. Lontong Kari Kebon Karet

Yotube Nex Carlos
Yotube Nex Carlos

Lontong Kari Kebon Karet, yang terletak di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kebon Karet No 28/5C, Babakan Ciamis, Sumur, Kota Bandung telah menjadi legenda kuliner yang tak hanya terkenal di kalangan warga lokal, tetapi juga menyebar hingga ke penjuru nusantara.

Kudapan ini terdiri dari lontong atau nasi yang dipadatkan, kemudian disajikan dengan kuah kari kental. Biasanya berisi daging ayam atau sapi, telur rebus, dan sayuran seperti kentang atau labu.

Dengan harga dibanderol mulai dari Rp 29 ribu per porsi, Anda bisa mencicipi salah satu legenda kuliner yang berdiri sejak 1966 yang terkenal di kalangan warga lokal.

  1. Cici Claypot

Instagram Cici Claypot
Instagram Cici Claypot

Cici Claypot, sebuah restoran yang menawarkan konsep unik dengan hidangan yang dimasak dalam claypot (panci tanah liat).

Claypot, sebagai wadah masak tradisional, tidak hanya meningkatkan kelezatan, tetapi juga memberikan sensasi makan yang berbeda karena makanan disajikan dalam kondisi panas dan beraroma khas.

Tempat makan yang terletak di Jalan Anggrek No 43 Cihapit Kota Bandung menawarkan hidangan yang berbeda.

Salah satu menu andalan yang paling diminati di sini adalah Mie Kriuk Siram Sapi, Nasi Harum, Misoa, Ayam Rica dan lainnya.

  1. Eat Tokoro

Instagram Tokoro
Instagram Tokoro

Tempat hidden gem selanjutnya ada Eat Tokoro yang berada di Jalan Karangsari No 15a.

Ragam menu yang ditawarkan diantaranya, Sandwich, French Toast, Sweet Rolls, dan Savory Rolls dan tersedia minuman coffe dan non coffe dengan harga mulai dari Rp 17-45 ribu.

Menariknya, Eat Tokoro pet friendly, bagi pemilik hewan yang ingin mengajak hewan kesayangannya bepergian atau bersantai di luar rumah tanpa perlu merasa khawatir.




Kasus Pelecehan di SMK Pasundan 2 Bandung Terus Berlanjut, 4 Laporan Sudah Diterima Polrestabes Bandung

Polrestabes Bandung bentuk tim khusus untuk mengusut peristiwa dugaan pelecehan yang terjadi di SMK Pasundan 2 Bandung (Tribatanews).

Kasus Pelecehan di SMK Pasundan 2 Bandung Terus Berlanjut, 4 Laporan Sudah Diterima Polrestabes Bandung

Prolite – Kasus dugaan pelecehan oleh oknum guru yang terjadi di lingkungan sekolah SMK Pasusndan 2 masoh terus berlanjut.

Dalam hal ini Polrestabes Bandung sudah menerima 4 laporan dari alumni dan siswa SMK Pasusndan 2 sendiri.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, mengatakan, “Kami sudah membentuk tim khusus agar kasus ini bisa diterangkan dengan baik dan cepat,” .

Pertama kesus dugan elecehan terungkap karena adanya laporan dari salah satu korban pada 23 September 2025 lalu.

Usai adanya laporan dari salah satu korban tersebut Polrestabes Bandung melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dan membuat laporan.

Namun tak lama berselang kepolisian kembali menerima laporan dari beberapa orang juga sebagai korban tindakan cabul yang dilakukan oleh oknum guru SMK Pasundan 2 Bandung.

“Pada tanggal 25 September, polisi kembali mendapatkan informasi setelah didatangi 10 orang yang kemudian membuat tiga laporan ihwal dugaan tindakan cabul tersebut. Jadi, ada 4 LP yang sudah dilapor di jajaran Polrestabes Bandung. Dari keempat LP tersebut, ada 4 orang yang juga terlapor, yang dilaporkan untuk kasus ini,” ujar Budi.

Keempat terlapor atas dugaan pelecehan terdiri atas oknum guru dan sekuriti SMK Pasundan 2.

“Dari 4 orang yang diduga terlapor, ataupun dilaporkan, ada dugaan guru, dan juga ada security,” tambah Budi.

Pihak kepolisisan berencana akan memanggil saksi tambahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut atas kejelasan dugaan peristiwa pelecehan yang terjadi di lingkungan sekolah, yang memang seharusnya menjadi tempat aman untuk menuntut ilmu.