Pengumuman! Asia Africa Festival 2025 Ditunda

Asia Africa Festival 2025 ditunda (RRI).

Pengumuman! Asia Africa Festival 2025 Ditunda

Prolite – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung resmi mengumumkan penundaan pelaksanaan Asia Africa Festival (AAF) 2025 yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada 5-7 September 2025.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan, penundaan ini dilakukan demi meningkatkan sinkronisasi, kolaborasi, dan sinergitas penyelenggaraan festival tahunan tersebut. Agenda yang terdampak penundaan mencakup Asia Africa Carnaval, Asia Africa Corner, dan Simposium.

“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat penundaan kegiatan Asia Africa Festival (AAF) 2025 ini,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Rabu 3 September 2025.

Humas Kota Bandung
Humas Kota Bandung

Adi mengungkapkan, penundaan ini dilakukan untuk memastikan penyelenggaraan AAF 2025 bisa berlangsung lebih optimal.

“Dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, ini bagian dari upaya kami agar Asia Africa Festival 2025 dapat terselenggara dengan lebih baik, terintegrasi, dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat maupun tamu mancanegara,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mendukung agenda besar ini.

“Kami berharap warga Bandung tetap antusias dan bersabar menunggu jadwal baru. Insyaallah, AAF 2025 akan hadir dengan kualitas lebih baik ,” ungkapnya.

Festival Asia Afrika merupakan agenda rutin yang selalu dinantikan, karena menjadi salah satu magnet pariwisata Kota Bandung sekaligus memperkuat citra Bandung sebagai kota sejarah Konferensi Asia Afrika 1955.

AAF juga dikenal sebagai ruang kolaborasi budaya lintas negara, menghadirkan parade seni, pertunjukan, hingga forum diskusi yang mempertemukan komunitas, akademisi, dan masyarakat internasional.

“Demi kenyamanan semua pihak, pelaksanaan Asia Africa Festival 2025 untuk sementara ditunda. Tetap semangat, ya wargi!” demikian pesan penyelenggara melalui akun resmi Asia Africa Festival di media sosial.

Meski tertunda, Pemkot Bandung berharap masyarakat tetap memberikan dukungan penuh agar penyelenggaraan mendatang dapat berlangsung lebih baik, terintegrasi, dan memberikan dampak positif bagi kota serta para pengunjung.




Asia-Africa Corner, Sajak Pj Wali Kota Bandung untuk Perdamaian Dunia

Asia-Africa

“Shine Of Peace”, Sajak Pj Wali Kota Bandung untuk Perdamaian Dunia di Asia-Africa Corner

BANDUNG, Prolite – Ada yang tidak biasa dari rangkaian Asia-Africa Festival 2024. Pada salah satu rangkaian yakni Asia-Africa Corner, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono membacakan sajak.

Bertajuk “Shine of Peace”, sajak tersebut menyuarakan perdamaian dan kemerdekaan utuh bagi dunia, khususnya bangsa-bangsa di benua Asia dan Afrika.

“Tak akan pernah ada tangis yang mengiris, jika kemanusiaan bukan hanya sekadar lip service!” tegasnya membacakan pembukaan sajak.

Setengah bagian sajak Bambang dihiasi tampilan latar digital bendera Palestina yang membentang di gedung bertuliskan Sarinah (bagian dari DeBraga Artotel di Jalan Braga Pendek), menyimbolkan suara Kota Bandung untuk perdamaian di negeri tersebut. Barulah pada bagian akhir, secara bergiliran, latar belakang menampilkan bendera negara-negara Asia-Afrika.

Sesi ini ditutup nyanyi bareng lagu “Heal The World” dari Michael Jackson dengan latar lampu kilat dan juga bendera negara-negara Asia Afrika.

Sebelumnya, Bambang mengatakan, peringatan 69 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai upaya bersama membangun bangsa-bangsa di benua Asia dan Afrika.

Menurutnya, peringatan 69 tahun KAA sebagai ajang ‘pemanasan’ menjelang peringatan 70 tahun KAA, yang akan berlangsung pada 2025 mendatang.

Sebagai pengingat, gelaran 10 tahunan perayaan KAA selalu menjadi hajat besar bagi warga benua Asia dan Afrika. Pada gelaran 2015 saja, rangkaian peringatan KAA berlangsung sangat meriah dan masih melekat di ingatan.

“Ini langkah awal menyambut 70 tahun perayaan KAA. Kami berharap warga Bandung menikmati rangkaian acaranya,” ujar Bambang.




Peringatan 69 Tahun KAA, Pj Wali Kota Bandung: Momentum Pembangunan Negara Asia dan Afrika

69 Tahun KAA

Peringatan 69 Tahun KAA, Pj Wali Kota Bandung: Momentum Pembangunan Negara Asia dan Afrika

BANDUNG, Prolite – Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, peringatan 69 tahun KAA (Konferensi Asia Afrika) sebagai upaya bersama membangun bangsa-bangsa di benua Asia dan Afrika.

Hal itu disampaikan Bambang tengah rangkaian acara peringatan KAA, Sabtu 6 Juli 2024. Sebagaimana diketahui, peringatan 69 tahun KAA diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu, 6—7 Juli 2024 di sekitar Jalan Asia Afrika dan Jalan Braga.

“Kita bukan saja mengenang sejarah, namun, bagaimana kita menyongsong masa depan. Ini salah satu upaya membangun Asia Afrika dengan potensi yang kita punya,” kata Bambang.

Selain itu, peringatan 69 tahun KAA juga disebut sebagai ajang ‘pemanasan’ menjelang peringatan 70 tahun KAA, yang akan berlangsung pada 2025 mendatang.

Gelaran 10 tahunan perayaan KAA selalu menjadi hajat besar bagi warga benua Asia dan Afrika. Pada gelaran 2015, rangkaian peringatan KAA berlangsung sangat meriah dan masih melekat di ingatan.

69 Tahun KAA

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengapresiasi upaya Pemkot Bandung menggelar peringatan 69 tahun KAA. Walau digelar di tengah hujan, kata Bey, acara ini tetap berlangsung meriah.

Bey juga menyampaikan terima kasih, khususnya kepada masyarakat Kota Bandung, wisatawan, dan para delegasi negara sahabat yang datang. Ia berharap, seluruh hadirin pada kegiatan ini berbahagia.

“Acaranya meriah. Kami rasa masyarakat menikmati acara ini. Di sini, kita mengingatkan kita bersatu dalam kebudayaan yang berbeda. Kita ingatkan lagi poin dalam Dasasila Bandung,” kata Bey.

Sementara itu Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI, Siti Nugraha Mauludiah menyebut, semangat KAA dari Bandung pada 1955 masih sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini.

Ia juga menyebut, pekerjaan rumah bangsa Asia dan Afrika saat ini antara lain menghadirkan kemerdekaan yang utuh bagi seluruh bangsa di Asia dan Afrika.

“Ada lebih dari 27 perwakilan delegasi negara. Kami naik Bandros dan berkeliling di Kota Bandung. Kami rasa, spirit Bandung 1955 (KAA) masih relevan dengan hari ini,” ujar Siti.

“Kami mendorong semua negara Asia dan Afrika mendapatkan kemerdekaannya. PR kita salah satunya agar Palestina mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya. Indonesia akan tampil paling depan,” tuturnya.