Changan Automobile dan Indomobil Kerjasama Kembangkan Dan Distribusikan Kendaraan Di Indonesia

Changan Automobile dan Indomobil Kerjasama

Changan Automobile dan Indomobil Kerjasama Kembangkan Dan Distribusikan Kendaraan Di Indonesia

Prolite – Changan Automobile, salah satu produsen otomotif terkemuka di China, secara resmi menandatangani kerja sama strategis dengan Indomobil Group melalui Distributor Agreement untuk mendistribusikan kendaraan Changan di Indonesia.

Kesepakatan yang ditandatangani oleh Andrew Nasuri, Direktur, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. dan Chou Qing, Vice President of Changan Auto Southeast Asia Co. Ltd. diselenggarakan di Indomobil Tower, Jakarta pada tanggal 21 Februari 2025.

Changan Automobile, melalui anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki, Mobitech Co., Ltd., yang bergerak di bidang perdagangan impor dan ekspor internasional serta operasi pasar luar negeri, menjalin kerja sama ini dengan Indomobil Group. Sementara itu, Indomobil Group, melalui anak perusahaannya PT IMG Sejahtera Langgeng, akan bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan kendaraan Changan di Indonesia.

Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan solusi mobilitas yang inovatif dengan kendaraan berkualitas tinggi, efisien, dan modern bagi masyarakat Indonesia.

“Indomobil dengan bangga mengumumkan kemitraan strategis dengan Changan Automobile untuk membawa kendaraan berkualitas tinggi ke pasar Indonesia. Dengan pengalaman luas kami dalam industri otomotif dan jaringan distribusi yang kuat, kami berkomitmen dalam menyediakan kendaraan yang berkualitas dan andal bagi masyarakat Indonesia,” ujar Andrew Nasuri, Direktur Indomobil Group.

Changan Automobile dan Indomobil Kerjasama

Changan Automobile dan Potensi Pasar Kendaraan di Indonesia

Changan Automobile merupakan salah satu produsen otomotif terbesar di China dengan sejarah panjang dalam inovasi dan pengembangan teknologi kendaraan. Dengan fokus pada kendaraan berkualitas tinggi dan modern, Changan menawarkan produk yang sesuai dengan tren global dan kebutuhan pasar Indonesia.

Mr. Shen Xinhua, General Manager of Changan Southeast Asia Business Unit, menyatakan, “Indonesia adalah pasar yang sangat potensial bagi kendaraan penumpang maupun komersial. Kami sangat antusias bekerja sama dengan Indomobil, yang memiliki pengalaman luas dalam mendistribusikan kendaraan di Indonesia. Kami yakin kemitraan ini akan membawa manfaat besar bagi konsumen Indonesia dan mendukung percepatan adopsi kendaraan.”

Strategi Indomobil – Changan : Memperkuat Inovasi dan Industri Otomotif Indonesia

Indomobil berkomitmen untuk memperkuat posisinya di industri otomotif Indonesia dengan menjalin kemitraan strategis bersama Changan, salah satu merek otomotif terkemuka dari Tiongkok. Kolaborasi ini sejalan dengan visi Indomobil dalam menghadirkan kendaraan inovatif dan berkualitas tinggi bagi pasar Indonesia.

Dengan infrastruktur yang kuat, termasuk pabrik sendiri, jaringan aftersales yang luas, serta tenaga kerja yang berpengalaman, Indomobil siap memastikan keberhasilan Changan di Indonesia. Kemitraan ini akan menghadirkan berbagai pilihan kendaraan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia, dengan fokus pada teknologi canggih, desain modern, dan solusi transportasi yang inovatif.

Sebagai bagian dari Salim Group, Indomobil memiliki keunggulan dalam ekosistem bisnis yang solid untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan keunggulan ini, Indomobil dan Changan akan bekerja sama dalam menghadirkan produk yang melengkapi pasar otomotif yang ada, sekaligus berkontribusi pada perkembangan kendaraan penumpang maupun komersial di Indonesia. Kemitraan ini menjadi langkah penting menuju industri otomotif yang lebih inovatif dan kompetitif di Tanah Air.

Masa Depan Kemitraan Changan dan Indomobil

Kerja sama ini menandai langkah awal dalam memperkenalkan kendaraan Changan kepada konsumen Indonesia, dengan potensi ekspansi lebih lanjut di masa mendatang. Indomobil dan Changan akan terus bekerja sama dalam mengembangkan strategi pemasaran, meningkatkan penetrasi pasar kendaraan, serta menjajaki kemungkinan perakitan lokal di Indonesia untuk mendukung industri otomotif nasional yang berkelanjutan.

Dengan kerja sama ini, Indomobil dan Changan optimis dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri kendaraan penumpang maupun komersil di Indonesia.




Perumda Tirtawening Gandeng IKADIN Tertibkan Penagihan Tunggakan

perumda Tirtawening

Sonny: Perumda Tirtawening Perluas Kerjasama Maksimalkan Pelayanan dan Menyelamatkan Aset

BANDUNG, Prolite – Selamatkan aset-aset negara Perumda Tirtawening melakukan penandatanganan kontrak kerja sama (MoU) dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Advokasi Indonesia (IKADIN) Kota Bandung.

Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Salimi mengatakan kerjasama dilakukan dalam rangka memaksimalkan pelayanan dan menyelamatkan atau mengurusi aset.

Selain itu banyak hal dirasa Perumda Tirtawening perlu bantuan hukum. Hal itu dilakukan agar semua tunggakan dan aset Perumda tertib sehingga tidak terus menjadi pertanyaan kenapa tidak selesai masalah tersebut.

“Walaupun kita sudah kerjasama dengan beberapa lembaga seperti kejaksaan dan kita ingin bersinergi dengan semua. Ini agar bisa mempercepat masalah-masalah yang bisa diselesaikan. Seperti sertifikasi atau aset penagihan apa saja,” terang Sonny usai MoU di hotel Aston, Jl Pasteur dengan jumlah, Kamis (25/7/2024) malam.

Terkait penagihan, menurut Sonny ini memang kerjasama yang baru dibangun. Namun penagihan ini perlu dilakukan terutama untuk pelanggan yang susah ditagih dan tunggakannya sudah bertahun-tahun.

“Yang susah tidak mau bayar, siapa pun mau pelanggan golongan industri ataupun golongan rumah tangga. Tagihannya nanti tergantung jumlah pemakaian,” jelasnya.

Begitu pun terkait Aset yang belum di sertifikasi.

“Aset yang bisa pun masih ada yang bermasalah seperti Maribaya sudah disertifikasi tapi dibatalkan. Hal-hal seperti ini kita terbatas kemampuannya,” tegasnya.

Kerjasama hukum ini kata Sonny tidak ada bedanya dengan kejaksaan, hanya saja karena banyak dan sudah bertahun-tahun maka kerjasama pun diperluas.

“Sama kejaksaan masih, berbeda lembaga tapi objek sama. Ya kan, kejaksaan punya keterbatasan lingkup wilayah, IKADIN juga. Target saya semua jadi tertib, yang penting kita semua bisa mematuhi hak dan kewajiban,” harapnya.

“Jadi bukan masalah parah tidak parah soal ini tapi kan kita ditanya terus misal oleh BPK kenapa tidak selesai dan ini membuat kinerja keuangan tidak bagus,” tutupnya.

Hal sama disampaikan Ketua DPC IKADIN Jutek Bongso, bahwa kerjasama antara Perumda Tirtawening dengan DPC IKADIN Kota Bandung, dalam bentuk kerjasama di bidang hukum.

“Konsultasi hukum mengenai kontrak, aset, apa saja yang bermasalah. Ini merupakan bagian menyelamatkan aset negara juga,” ucapnya.

Begitupun soal tagihan macet pihaknya akan membantu dengan cara melayangkan surat himbauan bayar kepada pelanggan.

“Kita tidak ke lapangan hanya konsultasi advokat umumnya. Menulis surat menghimbau segera bayar karena kan ada hak dan kewajiban, tidak ada sanksi, kira-kira tidak dituruti baru ambil langkah hukum,” tegasnya.

“DPC Ikadin bukan dept collector kita cari cara humanis untuk di. Kita undang pelanggan bermasalah ke kantor. Dan nantinya sesuai penugasan dari Tirtawening. Harapan kami ini saling menguntungkan saling mendapatkan manfaat. Kita sendiri bisa meluaskan kerjasama, ini tidak gratis tapi gak akan semahal perorangan artinya institusi negara berbeda dan kita akan coba terobos bahwa harusnya kerjasama kantor dengan lembaga itu lebih menguntungkan ketimbang perorangan atau B to B. Kita ini se-Indonesia sekian puluh ribu, itu kekuatan yang besar untuk dikerahkan dan potensi menguntungkan,” paparnya.




Kerjasama Sister City Semakin Erat

Sister City

BANDUNG, Prolite – Kerjasama Sister City antara Kota Bandung dengan Petaling Jaya Malaysia semakin erat. Terbaru, Kota Bandung dan Petaling Jaya bakal bekerja sama pada pengembangan sumber daya manusia dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini terungkap saat Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerima Wali Kota Petaling Jaya, Mohamad Azhan di Balai Kota Bandung, Rabu 1 Februari 2023.

Yana dan Mohamad sempat berdiskusi tentang tindak lanjut kerja sama, khususnya dalam hal pertukaran staf atau pegawai. Termasuk juga membahas rencana kunjungan pelaku usaha Petaling Jaya ke Kota Bandung untuk mempelajari kreativitas dan pemasaran produk-produk lokal.

“Pemerintah Kota Bandung terbuka untuk kerja sama saling menguntungkan. Baik itu antar daerah dalam negeri Indonesia maupun dengan kota di luar negeri,” kata Yana.

Melalui pertemuan ini, Yana menegaskan, Kota Bandung siap untuk menyambung kembali kerja sama sister city.

“Pemkot Bandung siap untuk menyambung kembali MoU sister city dengan Petaling Jaya. Kami juga siap bekerja keras untuk menyukseskan kerja sama ini. Termasuk bagaimana kita mengawalinya dengan magang dan pertukaran pegawai untuk sama-sama belajar pemerintahan dan pelayanan publik,” bebernya.

Seperti diketahui, Kota Bandung dan Petaling Jaya Malaysia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sister city pada 27 November 2015 untuk jangka waktu 5 tahun dengan berbagai bidang kerja sama. Rencananya, MoU tersebut akan diperbaharui.

Sementara itu, Wali Kota Petaling Jaya, Mohamad Azhan menerangkan, agenda kali ini mendiskusikan tindaklanjut kerja sama, khususnya dalam hal pertukaran staf.

“Tujuan kita mempelajari praktek yang baik di Kota Bandung soal pengambangan pelaku usaha dan hal lainya,” kata Azhan.

Tak hanya itu, Kota Petaling Jaya terinspirasi oleh penerapan smart city di Kota Bandung. Sehingga pada 2018 lalu, Petaling Jaya membangun PJ Smart Centre. Hal itu mengantarkan Petaling Jaya menjadi smart city terdepan di Malaysia.

“Kunjungan ini bermanfaat. Kerja sama antara Kota Bandung merupakan salah satu kerja sama sister city yang paling aktif,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), Atet Dedi Handiman sempat menjelaskan tentang UMKM di Kota Bandung.

Atet menjelaskan, Kota Bandung sebagai kota jasa dan perdagangan, memiliki kekayaan dalam bidang kuliner, fesyen, pariwisata, dan industri kreatif dan semua bertumbuh dengan baik.

“Terkait Pedagang Kaki Lima (PKL), kami punya regulasinya. Ada beberapa lokasi memang khusus untuk PKL. PKL merupakan potensi ekonomi, sehingga perlu pembinaan dan penataan,” ujarnya.

Atet juga mengungkapkan, di Kota Bandung memiliki kawasan halal bagi PKL. Di dalamnya, para PKL sudah memiliki sertifikasi halal.

“Ada 1 kawasan halal itu, khusus PKL yang bersertifikasi halal. Mereka binaan kami. Itu ada di kawasan Malabar,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah menerangkan, Pemkot Bandung berupaya memberikan ruang kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan produknya.

“Kami punya kegiatan Pasar Krearif. Di sana, para pengusaha memamerkan dan mempromosikan produknya. Kita bekerja sama dengan pusat perbelanjaan atau mal,” tuturnya.(rls/red)