Promo ‘I Like Monday’: Pertamax Lebih Murah Khusus Hari Ini, Cek Syaratnya!

Pertamax

Prolite – Promo ‘I Like Monday’: Pertamax Lebih Murah Khusus Hari Ini, Cek Syaratnya!

Kabar gembira buat kamu yang suka hemat tapi tetap ingin memberikan yang terbaik untuk kendaraanmu! Pertamina lagi ada program promo khusus yang bikin harga Pertamax lebih murah.

Program ini diadakan setiap hari Senin dengan tajuk “I Like Monday”. Nah, kalau kamu penasaran gimana cara menikmati promo ini, yuk simak detailnya di artikel ini!

Apa Itu Promo “I Like Monday”?

Pertamina, melalui aplikasi MyPertamina, lagi ngadain promo spesial untuk pembelian Pertamax. Khusus di hari Senin, kamu bisa menikmati potongan harga sebesar Rp 300 per liter. Promo ini cocok banget buat kamu yang rutin ngisi bensin di awal minggu!

Berikut adalah syarat dan ketentuannya yang perlu kamu tahu:

  • Berlaku untuk pembelian produk Pertamax saja.
  • Promo hanya berlaku melalui transaksi di aplikasi MyPertamina.
  • Berlaku di hari Senin pukul WIB.
  • Promo ini berjalan setiap hari Senin sampai 30 Desember 2024.

Dengan promo ini, harga Pertamax yang biasanya Rp per liter di Pulau Jawa jadi lebih terjangkau, lho!

Jadwal dan Periode Promo “I Like Monday”

Buat kamu yang mau menikmati promo ini, jangan sampai lupa jadwalnya, ya. Berikut adalah detail periode promo yang bisa kamu manfaatkan:

  • November 2024: Berlaku pada tanggal 4, 11, 18, dan 25.
  • Desember 2024: Berlaku pada tanggal 2, 9, 16, 23, dan 30.

Promo hanya berlaku di jam tertentu, yaitu WIB. Jadi, pastikan kamu mengisi bensin di jam-jam tersebut supaya dapat harga hematnya!

Syarat dan Ketentuan Promo Pertamax Lebih Murah

Untuk bisa menikmati potongan harga Rp 300 per liter ini, ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi:

1. Transaksi Melalui Aplikasi MyPertamina

  • Promo ini hanya berlaku untuk pembelian Pertamax menggunakan aplikasi MyPertamina. Jadi, pastikan aplikasi kamu sudah terinstal dan terdaftar, ya!

2. Minimal Transaksi Rp

  • Supaya potongan harga berlaku, kamu perlu melakukan transaksi minimal Rp dalam satu kali pembelian.

3. Maksimal 5 Liter per Transaksi

  • Promo ini hanya berlaku untuk pembelian maksimal 5 liter dalam satu struk. Kalau lebih dari itu, kamu nggak bisa dapat potongan harga, ya.

4. Satu Kali Promo per Hari

  • Setiap konsumen cuma bisa menikmati promo ini satu kali dalam sehari. Tapi tenang, kamu bisa dapat promo lagi di hari Senin berikutnya.

5. Kuota Harian Terbatas

  • Promo ini juga berlaku dengan ketentuan pembatasan kuota harian. Jadi, semakin cepat kamu beli, semakin besar peluangmu untuk menikmati diskon ini.

Bagaimana Cara Mendapatkan Promo?

Supaya nggak bingung, ini langkah mudah untuk menikmati promo “I Like Monday”:

  1. Download dan Daftar MyPertamina
    • Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi MyPertamina dan memiliki akun yang terverifikasi.
  2. Cari SPBU yang Terintegrasi dengan MyPertamina
    • Promo ini hanya berlaku di SPBU Pertamina yang sudah terkoneksi dengan aplikasi MyPertamina. Kamu bisa cek daftar SPBU tersebut di situs resmi MyPertamina:
  3. Isi Bensin di Hari dan Jam Promo
    • Datang ke SPBU pada hari Senin antara pukul WIB.
  4. Lakukan Pembayaran melalui MyPertamina
    • Setelah selesai isi Pertamax, bayar menggunakan metode pembayaran yang tersedia di aplikasi MyPertamina. Diskon Rp 300 per liter akan langsung otomatis terpotong!

Kenapa Harus Manfaatkan Promo Ini?

Dengan promo “I Like Monday,” kamu nggak cuma hemat, tapi juga bisa tetap memberikan bahan bakar berkualitas tinggi untuk kendaraanmu. Pertamax sendiri dikenal lebih ramah lingkungan dan memberikan performa mesin yang lebih baik. Jadi, selain dompet aman, mesin kendaraanmu juga terawat!

Promo “I Like Monday” ini cuma berlaku sampai akhir Desember 2024, jadi manfaatkan sebaik mungkin! Hemat Rp 300 per liter mungkin terlihat kecil, tapi kalau rutin kamu lakukan, lumayan banget buat mengurangi pengeluaran bulanan.

So, tunggu apa lagi? Yuk, isi Pertamax-mu sekarang juga di hari Senin dan nikmati hematnya! Jangan lupa ajak teman atau keluarga yang belum tahu promo ini biar mereka juga bisa ikut hemat. Selamat mencoba, dan semoga perjalananmu jadi lebih nyaman dengan Pertamax! 🚗✨




Kemacetan Meningkat: Kota Bandung Harus Siap Hadapi Ancaman Macet Total pada 2037

Macet

BANDUNG, Prolite – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan tegas menyatakan bahwa kawasan Bandung Raya menghadapi ancaman serius akan kemacetan total pada tahun 2037.

Beliau mengaitkan masalah ini dengan tren meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor setiap tahun, yang sayangnya tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur jalan yang memadai.

Permasalahan tersebut semakin diperparah dengan fakta bahwa saat ini Kota Bandung telah melampaui tingkat kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta, sebuah peringkat yang menunjukkan tingkat kepadatan lalu lintas yang mengkhawatirkan

Kota Bandung Mendapat Predikat Kota Ter-Macet di Indonesia

cr. kilasbandungnews

Dalam peringkat kemacetan, Kota Bandung telah mengambil peringkat yang lebih tinggi daripada DKI Jakarta yang duduk di posisi ke-17. Ibu Kota Jawa Barat ini mendapat predikat kota paling macet di Indonesia dan menduduki posisi ke-14 di dunia.

Hal ini mengindikasikan bahwa Kota Bandung kini menghadapi tantangan kemacetan yang lebih kompleks daripada ibu kota negara, Jakarta.

Populasi penduduk Kota Bandung sendiri kini mencapai 2,4 juta individu, sementara jumlah kendaraan yang beredar mencapai 2,2 juta unit. Secara matematis, perbandingan satu banding satu tercipta di mana setiap warga kota rata-rata memiliki satu kendaraan.

Penyajian ini menggambarkan dinamika yang mencolok di tengah hiruk-pikuk keseharian kota ini. Lebih rinci, dari total kendaraan yang ada, sebanyak 1,7 juta unit diantaranya adalah sepeda motor, sementara sisanya terdiri dari 500 ribu kendaraan lainnya.

Data ini menggambarkan betapa tingginya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, dalam menjalani aktivitas sehari-hari di tengah kota yang semakin padat.

Keadaan ini pun jelas mengindikasikan tingkat kesulitan dan urgensi yang harus segera diatasi untuk memastikan masa depan lalu lintas di kawasan Bandung Raya dapat diatasi dengan efektif.

Bahkan Ridwan Kamil juga menegaskan ini merupakan tingkat eskalasi masalah yang serius dan mendesak. Menurutnya, jika tidak ada tindakan yang segera dilakukan untuk menangani masalah ini, maka seluruh wilayah di dalam kota akan menghadapi kondisi kemacetan yang parah, bahkan mencapai tingkat macet total.

Lalu Bagaimana Solusi dari Pemerintah Terkait Kemacetan Ini?

Cr. kompas

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah mengadakan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas Rencana Transportasi Massal di Cekungan Bandung Raya.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah tersebut melalui pengembangan sistem transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan.

Pihaknya menyebut ada lima solusi yang tengah disiapkan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Gubernur Ridwan Kamil telah secara rinci memaparkan dua dari solusi-solusi tersebut.

Pertama, ia menyoroti pentingnya pengelolaan transportasi di wilayah Cekungan Bandung. Lalu, pihaknya juga tengah mempersiapkan moda transportasi massal berupa cable car.

Adapun wilayah Cekungan Bandung, yang mencakup Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan 5 kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Dalam usahanya mengatasi permasalahan ini, Gubernur Jawa Barat merancang solusi melalui pendirian Badan Pengelola Cekungan Bandung. Salah satu strategi utama yang diusulkan adalah pembangunan infrastruktur transportasi modern, seperti Bus Rapid Transit (BRT) dan sistem kereta gantung.

“Pada awalnya, BRT diajukan sebagai solusi. Namun, mengingat banyaknya warga Bandung yang tinggal di daerah perbukitan, cable car tampaknya menjadi pilihan terbaik,” ungkapnya.

Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan transportasi publik yang efisien dan nyaman bagi warga, dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang merupakan salah satu penyebab utama kemacetan.

Pentingnya transportasi publik dalam mengurangi kemacetan di Kota Bandung menjadi poin sentral dalam rencana ini. Kekurangan pilihan transportasi publik yang layak dan nyaman seringkali mendorong masyarakat untuk lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Dengan adanya solusi transportasi massal yang lebih efektif dan terjangkau, diharapkan masyarakat akan lebih tertarik untuk beralih menggunakan transportasi publik, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi kemacetan dan dampak negatif lainnya terutama di wilayah Cekungan Bandung.

Diperlukan Setidaknya Lebih dari Rp100 Triliun Untuk Menyelesaikan Masalah

Cr. Milenianews

Ridwan Kamil menyatakan bahwa salah satu dari gagasan solusi transportasi yang telah dipersiapkan akan disampaikan dalam sebuah presentasi kepada Presiden Joko Widodo pada akhir bulan ini.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya bertekad untuk meminta masukan Presiden mengenai gagasan mana yang paling dapat diimplementasikan dengan mudah.

“Sehingga di masa Presiden Jokowi, ada satu dua transportasi publik di Bandung Raya yang bisa diselesaikan.” imbuh Ridwan Kamil.

Pentingnya dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam proyek transportasi massal ini diakui sangat penting oleh Ridwan.

Menurutnya, sumber dana dari APBD provinsi dan kota/kabupaten tidak akan mencukupi untuk membiayai pembangunan fasilitas transportasi yang skala besar seperti ini.

Menurut perhitungan Ridwan Kamil, diperlukan setidaknya lebih dari Rp100 triliun untuk menyelesaikan masalah transportasi di wilayah Bandung Raya. Angka tersebut mencakup target untuk meningkatkan persentase warga Bandung yang menggunakan transportasi umum dari 13% menjadi 50%.

“Kami akui anggaran daerah tak pernah bisa cukup untuk membiayai proyek semacam ini,” ujarnya.




Hati-hati! Radiator Bocor, Mesin Overheat

radiator

Prolite – Kebocoran air radiator dapat menjadi masalah serius bagi kendaraan Anda, karena dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada mesin dan sistem pendingin. Tanpa perawatan yang tepat dan perbaikan yang cepat, kebocoran ini dapat menyebabkan kerusakan yang permanen dan menyebabkan biaya perbaikan yang sangat tinggi. Selain itu, kebocoran air radiator dapat menyebabkan mesin overheat dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Berikut adalah dampak dari kebocoran air radiator mobil:

  • Overheat

Air radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin, jika kebocoran terjadi maka cairan pendingin tidak dapat beredar dengan baik sehingga mesin akan cepat panas dan mengalami overheat.

  • Kerusakan Mesin

Dampak buruk lainnya jika air radiator bocor tidak segera diatasi adalah kerusakan mesin. Hal ini disebabkan jika suhu mesin yang kekurangan air radiator dibiarkan terus menerus, maka komponen mesin yang ada di dekatnya akan mudah rusak. Pada kondisi yang semakin parah, misalnya jika sampai silinder mesin rusak maka bukan tidak mungkin mobil Anda harus turun mesin dan tentunya akan memakan biaya perbaikan yang mahal.

  • Sistem Pendingin Mobil Tidak Berfungsi

Sistem pendingin mobil menggunakan air radiator sebagai media pendingin, jika air radiator bocor maka cairan pendingin tidak dapat mengalir dengan baik dan tidak cukup untuk menjaga suhu mesin dalam batas normal. Ini akan menyebabkan mesin overheat dan dapat merusak seluruh sistem pendingin, termasuk water pump, thermostat, dan head gasket. Selain itu, jika cairan pendingin yang bocor masuk ke dalam sistem mesin, dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen mesin seperti cylinder head dan block, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen dan biaya perbaikan yang tinggi.

  • Menurunnya Efisiensi Bahan Bakar

Ketika mesin panas akibat kebocoran air radiator, komponen-komponen mekanis dalam mesin jadi bekerja lebih keras dan menghasilkan kinerja yang buruk. Selain itu, mesin yang panas berlebihan juga dapat menyebabkan pembakaran dan pembuangan yang tidak sempurna, belum lagi jika sistem pendingin juga terkena imbasnya. Hal ini semua dapat menambah beban kerja mesin dan menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar.

Sumber : Suzuki

Artikel ini sudah tayang di Otobandung