Kemendikbudristek Menghapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Berlaku Pada Tahun Ajaran 2024/2025

Ilustrasi jurusan IPA, IPS dan Bahasa (Unsplash Ed Us).

Kemendikbudristek Menghapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Berlaku Pada Tahun Ajaran 2024/2025

Prolite – Penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Risetdan Teknologi atau ://

Penghapusan jurusan ini dilakukan di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pemberlakukan dihilangkannya 3 jurusan pada jenjang SMA ini berlaku mulai tahun ajaran 2024/2025 ini.

Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan peniadaan jurusan di SMA merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo (Kompas).
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo (Kompas).

Pada 2022 hanya 50 persen yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Kini, Kurikulum Merdeka sudah diterapkan pada 90-95 persen satuan pendidikan di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. “Peniadaan jurusan karena sekolah sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,” kata Anindito dikutip dari Tempo.

Jika pada sebelumnya pemilihan jurusan IPA, IPS dan Bahasa dapat dilakukan sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dan aspirasi studi lanjut atau karirnya.

Namun persiapan yang lebih terfokus dan mendalam ini sulit dilakukan jika murid masih dikelompokkan ke dalam jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Yang terjadi ketika ada pembagian jurusan adalah sebagian besar murid memilih jurusan IPA.

Hal ini belum tentu dilakukan berdasarkan refleksi tentang bakat, minat dan rencana kariernya, melainkan karena jurusan IPA diberi privilise lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi.

Di sisi lain, penghapusan jurusan di SMA juga menghapus diskriminasi terhadap murid jurusan non-IPA dalam seleksi nasional mahasiswa baru. Menurut Anindito, dengan Kurikulum Merdeka, semua murid lulusan SMA dan SMK dapat melamar ke semua prodi melalui jalur tes, tanpa dibatasi oleh jurusannya ketika SMA/SMK.




Kolaborasi Seni dan Pendidikan: Ciptakan Merdeka Belajar yang Kreatif dan Menarik

Kolaborasi Seni dan Pendidikan - Merdeka Belajar

JAKARTA, Prolite – Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuat terobosan baru.

Kali ini, program tersebut bekerja sama dengan sejumlah seniman terkenal di Indonesia untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif dan menarik.

Kolaborasi seni dan pendidikan tersebut bertujuan untuk membuat merdeka belajar lebih tidak membosankan dan lebih menarik bagi para siswa di seluruh Indonesia. Dalam program ini, para seniman akan membuat berbagai karya seni yang dijadikan sebagai media pembelajaran.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa kolaborasi seni dan pendidikan ini menjadi bagian penting dalam program Merdeka Belajar.

Baca Juga : Kemendikbud Gelar Webinar Implementasi Merdeka Belajar

“Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa-siswa di seluruh Indonesia. Dengan menggabungkan seni dan pendidikan, kami berharap siswa-siswa akan lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar,” kata Nadiem dalam keterangan persnya.

Beberapa seniman ternama Indonesia yang terlibat dalam program ini antara lain Joko Anwar, Sinta Tantra, dan Eko Nugroho. Mereka akan membuat berbagai karya seni seperti mural, instalasi seni, dan seni patung yang terinspirasi dari berbagai mata pelajaran di sekolah.

“Para seniman juga akan memberikan workshop dan pelatihan kepada para guru dan siswa di sekolah-sekolah yang terlibat dalam program ini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kreatif siswa dan mengembangkan potensi mereka,” ujar Mendikbud dalam acara Lokakarya (workshop) Gerakan Seniman di Jakarta.

Program kolaborasi seni dan pendidikan dalam Merdeka Belajar ini mendapat sambutan positif dari para pendidik dan orangtua siswa di seluruh Indonesia.

Baca Juga : Pertukaran Mahasiswa Merdeka Buka Pendaftaran

Mereka berharap program ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menghasilkan generasi muda yang lebih kreatif dan inovatif.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia meluncurkan program Merdeka Belajar yang berkolaborasi dengan beberapa seniman terkenal di Indonesia.

Kolaborasi seni dan pendidikan ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif dan menarik bagi para siswa di seluruh Indonesia.

Para seniman akan membuat berbagai karya seni yang dijadikan sebagai media pembelajaran dan memberikan workshop dan pelatihan kepada para guru dan siswa di sekolah-sekolah yang terlibat dalam program ini.

Program ini mendapat sambutan positif dari para pendidik dan orangtua siswa di seluruh Indonesia karena diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menghasilkan generasi muda yang lebih kreatif dan inovatif.

Beberapa seniman ternama Indonesia yang terlibat dalam program ini antara lain Joko Anwar, Sinta Tantra, dan Eko Nugroho.(*)