Pocari Sweat Run, Farhan: Lari Jadi Even Utama Kota Besar

Wali Kota Bandung Minta Maaf Terjadi Kemacetan Karena Pocari Sweat Run

BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung M Farhan menyampaikan permohonan maafnya karena pada week end kali ini akan terjadi kemacetan akibat acara Pocari Sweat Run Indonesia di balai kota.

“Ya saya mohon ampun. Tapi yang pasti gini, tidak ada satupun event yang akan menyebabkan kemacetan. Itu aja lah,” ucap Farhan disela door stop, Jumat (18/7/2025).

Even lari sekarang kata Farhan adalah event utama di kota-kota besar. Seperti Bandung, Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. 5 tempat tersebut memang betul-betul membuat even lari ini menjadikan salah satu event yang utama.

“Ke dua belas tahun Pocari Sweat Run ada di kota Bandung ini bisa menambah semangat orang-orang untuk ada terus di Kota Bandung. Kalau kita melihatnya sekarang dalam 2 hari pesertanya 15 ribu selama dari Kamis, Jumat, Sabtu itu ada juga event besarnya ini di Kiara. Kemudian hari Sabtu dan Minggunya itu ada event besarnya itu di seluruh Kota Bandung plus di Balai Kota. Artinya bisa melakukan semacam dorongan untuk perputaran ekonomi khususnya di sektor wisata itu nomor satu,” ujar Farhan.

Lanjut dia, pada event ada PR dari Kementerian Pariwisata dimana Pemkot Bandung harus mulai melakukan pengukuran yang lebih presisi.

“Maka saya minta kepada Pocari nanti tolong di-share ke kita data tentang profil peserta berapa banyak dari luar kota Bandung berapa banyak yang nginep dan nginepnya berapa lama, kira-kira rata-rata belanja di Kota Bandung per orangnya berapa. Nah Semakin kuat data itu, maka semakin besar juga kita bisa melakukan amplifikasi dari event-event seperti ini,” ucapnya.

Dampak positifnya kata dia, sudah pasti akan kejar untuk perekonomian. Tetapi ada juga warga masyarakat mungkin yang terdampak secara negatif.

“Yaitu terutama para pengguna lalu lintas. Nah, Anda lihat nih jalur-jalur ini sudah kita jaga sedemikian rupa lewat berbagai macam pengujian bahkan,” ucapnya.

Masih kata Farhan, pihaknya sudah lakukan rapat koordinasi pelaksanaan, plus akan bertemu dengan Kasat Lantas, Polrestabes Bandung, memastikan bahwa rekayasa lalu lintas tidak menimbulkan banyak kerugian, terutama untuk para pengguna jalan.

Farhan pun menyampaikan terkait untuk kebersihan akan melibatkan 6 kecamatan dan kurang lebih 16 kelurahan yang dilewati oleh jalur-jalur tersebut di mana para petugas kebersihannya sudah siap sehingga selesai acara, pelari lewat semua dibersihkan.

“Khusus untuk DLH, DLH akan melakukan pembersihan sampah dari sejak tengah malam-malam ini di sepanjang rute dan sepanjang jalan protokoler. Sedemikian rupa sehingga semua pelari akan merasakan experience hari yang paling menyenangkan di kota Bandung,” ungkapnya.

Farhan pun mengaku nyaman bahwa tim dari pemerintahan kota Bandung dan dari wilayah bisa menghadapi acara besarnya dengan sangat baik karena terbukti tanggal 9 Mei, tanggal 25 Mei konvoi Persib berhasil.

Ditempat yang sama Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati mengatakan event ini adalah tahun ke-12 dan tahun ini pihaknya meningkatkan lagi kolaborasi dengan Pemkot dan semua pihak yang terkait.

“Jadi kita juga banyak sekali koordinasinya, tidak hanya 1-2 minggu ini, tapi sudah berbulan-bulan untuk memastikan semua rekayasa jalan dan juga rute yang kami lewati itu terkendali waktu event day-nya,” tuturnya.

Evaluasi dari tahun sebelumnya kata Wina sapaan akrabnya, tahun sebelumnya ada maraton dan memang waktu penyelenggaran lebih panjang. Untuk tahun ini tidak ada maraton dan waktu penyelenggaran akan lebih pendek.

“Kita juga memajukan jam mulai, jadi nanti hari Sabtu ada di jam 5, hari Minggu ada di jam 4. Harapannya mungkin jam 7 atau jam 8 itu sudah selesai semua acaranya dan sudah bisa dibuka lagi untuk kegiatan seperti biasanya,” tandasnya.

“Pada event ini total ada 15 ribu peserta yang akan mengikuti lomba lari, tapi yang datang ke Bandung tentunya peserta plus keluarga. Jadi untuk yang hadir ke Bandung akan lebih dari 15 ribu, tapi yang mengikuti lari ada total 15 ribu,” tuturnya.

Alasan utama memilih kota Bandung kata dia karena merupakan salah satu kota destinasi yang memang hawanya paling enak untuk pelari.

“Ya sejuk juga pastinya pelari juga seneng ya di Bandung juga selain untuk berlari ada kulinernya ada juga tempat-tempat yang bisa dilihat gitu ya jadi kita selalu memilih Bandung untuk spot turisme,” ucapnya.




Tahun Baruan di Bandung? Siap-Siap Macet di Gasibu, Braga, hingga Pasupati!

Bandung

Prolite – Tahun Baruan di Bandung? Siap-Siap Macet di Gasibu, Braga, hingga Pasupati!

Tahun baru sebentar lagi tiba! Bandung, sebagai salah satu kota yang selalu jadi magnet wisatawan, dipastikan bakal ramai banget di malam pergantian tahun. Dari Gasibu, Gedung Sate, hingga Pasupati, siap-siap menghadapi kemacetan kalau kamu punya rencana jalan-jalan malam tahun baru.

Eits, tenang dulu! Polisi sudah menyiapkan strategi supaya roda lalu lintas tetap berputar, meskipun padat. Yuk, kita bahas lebih lanjut titik-titik macet yang perlu kamu waspadai dan cara mengatasinya. Jangan sampai rencana tahun baruanmu berantakan gara-gara macet, ya!

Titik-Titik Macet di Malam Tahun Baru Bandung

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa lokasi yang diprediksi bakal jadi langganan macet di malam pergantian tahun baru. Berikut ini daftar wilayah yang perlu kamu waspadai:

  • Lapangan Gasibu dan Gedung Sate
    Kawasan ini memang terkenal jadi pusat keramaian di malam tahun baru. Banyak acara seru digelar di sekitar Gasibu, dan Gedung Sate selalu jadi spot favorit untuk foto-foto. Tapi, konsekuensinya, jalanan di sekitar sini hampir pasti padat merayap.
  • Braga dan Asia Afrika
    Siapa sih yang nggak mau menikmati vibes malam tahun baru di kawasan legendaris ini? Tapi, karena jadi destinasi wajib, jangan kaget kalau lalu lintas di Braga dan Asia Afrika penuh kendaraan dan pejalan kaki.
  • Jalan Merdeka dan Sekitarnya
    Lokasi ini juga jadi titik strategis yang sering dipenuhi pengunjung. Apalagi, banyak tempat makan dan nongkrong di sekitar sini yang bikin orang betah berlama-lama.
  • Kawasan Dago, Dr. Djunjunan (Pasteur), hingga Pasupati
    Sepanjang jalan Dago hingga flyover Pasupati juga bakal jadi hotspot macet. Banyak kendaraan dari luar kota yang masuk lewat Pasteur, dan mereka biasanya langsung menuju kawasan ini untuk menikmati suasana kota Bandung dari ketinggian.
  • Cihampelas dan Sukajadi
    Dua area ini juga dipastikan nggak luput dari kepadatan. Apalagi, banyak mall dan tempat belanja yang masih buka hingga malam.

Antisipasi Kemacetan 

Untuk menghadapi malam tahun baru yang super padat, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono sudah menyiapkan langkah-langkah strategis.

  1. Pengaturan Lalu Lintas Tanpa Rekayasa Khusus
    Tidak ada rekayasa lalu lintas permanen yang diterapkan. Pengaturan dilakukan secara situasional, tergantung kondisi di lapangan. Polisi akan mengambil diskresi sesuai kebutuhan, misalnya pengalihan jalur sementara kalau ada penumpukan kendaraan.
  2. Penempatan Petugas di Titik-Titik Rawan
    Kombes Pol Budi menegaskan bahwa petugas akan disebar di berbagai lokasi strategis, termasuk di flyover seperti Pasupati. Tujuannya, memastikan tidak ada kendaraan yang berhenti di flyover, sehingga lalu lintas tetap berjalan.
  3. Prinsip: Boleh Macet, Tapi Jangan Sampai Stagnan
    Meskipun kemacetan mungkin nggak bisa dihindari, polisi berusaha memastikan kendaraan tetap bergerak. “Roda harus tetap berputar,” ujar Budi.

Tips Menghadapi Kemacetan di Malam Tahun Baru

Tahun baruan di Bandung

Supaya kamu tetap bisa menikmati malam tahun baru di Bandung tanpa stress, ada beberapa tips yang bisa kamu coba:

  1. Berangkat Lebih Awal
    Kalau kamu berencana ke lokasi-lokasi populer seperti Gasibu atau Braga, pastikan datang lebih awal sebelum puncak kemacetan terjadi.
  2. Gunakan Transportasi Umum
    Parkir kendaraan di Bandung saat malam tahun baru bisa jadi tantangan tersendiri. Menggunakan transportasi umum seperti angkot atau ojek online bisa jadi pilihan yang lebih praktis.
  3. Hindari Lokasi-Lokasi Rawan Macet
    Kalau kamu nggak suka terjebak di keramaian, pilih spot yang lebih sepi tapi tetap punya vibes tahun baruan, seperti cafe di pinggir kota atau bukit-bukit di sekitar Bandung.
  4. Siapkan Cemilan dan Hiburan di Mobil
    Kalau akhirnya tetap terjebak macet, pastikan kamu punya bekal makanan, minuman, atau playlist musik seru biar nggak bete.

Kenapa Bandung Selalu Macet di Malam Tahun Baru?

Malam pergantian tahun di Bandung selalu jadi momen yang dinantikan. Selain banyak event seru di berbagai lokasi, cuaca Bandung yang sejuk bikin orang-orang dari luar kota memilih datang ke sini untuk merayakan tahun baru. Ditambah lagi, beberapa spot di Bandung memang Instagrammable banget untuk mengabadikan momen spesial. Kombinasi semua faktor ini bikin Bandung nggak pernah sepi saat tahun baruan.

Selamat Tahun Baru, Wargi Bandung!

Bandung di malam tahun baru memang nggak pernah gagal menghadirkan suasana meriah, meskipun harus diiringi kemacetan. Yang penting, kamu tetap bisa menikmati momen pergantian tahun dengan suasana hati yang happy.

Yuk, siapkan rencana matang dan jangan lupa baca update lalu lintas di media sosial biar kamu nggak terjebak macet yang nggak perlu.

Bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang juga mau tahun baruan di Bandung. Semoga malam tahun baru kita semua berjalan lancar, penuh kebahagiaan, dan pastinya, anti stress! 🎉




Bus Rapid Transit dan Tol Dalam Kota Dinilai Dapat Urai Kemacetan

Bus Rapid Transit

Soal Bus Rapid Transit dan Tol Dalam Kota, Pj Walkot Bandung: Sudah Sangat Urgent untuk Urai Kemacetan

BANDUNG, Prolite – Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyambut positif kesepakatan bersama operasionalisasi Bus Rapid Transit (BRT) di kawasan cekungan Bandung.

Menurutnya, transportasi massal seperti BRT sudah sangat segera dibutuhkan guna mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Bandung.

Bambang mengungkapkan, pertumbuhan penduduk di wilayah Bandung Raya sebagai hal yang tak bisa dielakkan. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang digunakan masyarakat sebagai alat mobilitas sehari-hari.

Oleh karenanya, perlu hadir solusi transportasi massal yang menunjang aktivitas masyarakat dari atau menuju wilayah Kota Bandung.

Bus Rapid Transit
Penandatanganan Komitmen Bersama untuk Sinergi Pengembangan Sistem Perpajakan berbasis Digital serta Nota Kesepakatan antara Kemenhub, Pemda Jawa Barat dan Pemkab/Pemkot di Wilayah Bandung Raya untuk operasionalisasi BRT di Kota Bandung.

“Mau tidak mau, kawasan cekungan Bandung ini luar biasa pertumbuhan penduduk,” ujar Bambang usai menandatangani Komitmen Bersama untuk Sinergi Pengembangan Sistem Perpajakan berbasis Digital serta Nota Kesepakatan antara Kemenhub, Pemda Jawa Barat dan Pemkab/Pemkot di Wilayah Bandung Raya untuk operasionalisasi BRT di Kota Bandung, Kamis 7 Maret 2024.

Bambang optimis, operasional Bus Rapid Transit mampu mengurai kemacetan di Kota Bandung. Selain itu, hadirnya BRT akan mendorong perilaku masyarakat untuk mulai menggunakan transportasi massal.

Di sisi lain, Pemkot Bandung juga akan melakukan “re-routing” serta kajian untuk memastikan keberlangsungan BRT juga transportasi massal yang sudah ada di Kota Bandung.

“Kami akan menata rute. kita akan kaji bersama,” ujar Bambang.

Selain Bus Rapid Transit, Bambang juga menyebut hadirnya Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) merupakan upaya lain dalam mengurai kemacetan Kota Bandung. Atas nama Pemkot Bandung, ia menyambut positif rencana kelanjutan pembangunan BIUTR oleh Kementerian PUPR.

“BIUTR itu cita-cita masyarakat Kota Bandung. Sudah 17 tahun masyarakat menanti. Dan saat ini, Pemerintah Pusat ingin 2024 sudah bisa groundbreaking,” ujar Bambang.

“Kehadiran BIUTR dan juga Bus Rapid Transit sudah sangat urgent. Kita sama-sama tahu kepadatan lalu lintas di Kota Bandung seperti apa,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah Jawa Barat Taufiq Budi Santoso berharap, kehadiran BRT nantinya dapat meningkatkan minat masyarakat di kawasan Bandung Raya untuk beralih menggunakan transportasi publik.

“(Hadirnya BRT) diharapkan dapat meningkatkan layanan angkutan perkotaan di kawasan cekungan Bandung,” ujar Taufiq.




Kemacetan Meningkat: Kota Bandung Harus Siap Hadapi Ancaman Macet Total pada 2037

Macet

BANDUNG, Prolite – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan tegas menyatakan bahwa kawasan Bandung Raya menghadapi ancaman serius akan kemacetan total pada tahun 2037.

Beliau mengaitkan masalah ini dengan tren meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor setiap tahun, yang sayangnya tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur jalan yang memadai.

Permasalahan tersebut semakin diperparah dengan fakta bahwa saat ini Kota Bandung telah melampaui tingkat kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta, sebuah peringkat yang menunjukkan tingkat kepadatan lalu lintas yang mengkhawatirkan

Kota Bandung Mendapat Predikat Kota Ter-Macet di Indonesia

cr. kilasbandungnews

Dalam peringkat kemacetan, Kota Bandung telah mengambil peringkat yang lebih tinggi daripada DKI Jakarta yang duduk di posisi ke-17. Ibu Kota Jawa Barat ini mendapat predikat kota paling macet di Indonesia dan menduduki posisi ke-14 di dunia.

Hal ini mengindikasikan bahwa Kota Bandung kini menghadapi tantangan kemacetan yang lebih kompleks daripada ibu kota negara, Jakarta.

Populasi penduduk Kota Bandung sendiri kini mencapai 2,4 juta individu, sementara jumlah kendaraan yang beredar mencapai 2,2 juta unit. Secara matematis, perbandingan satu banding satu tercipta di mana setiap warga kota rata-rata memiliki satu kendaraan.

Penyajian ini menggambarkan dinamika yang mencolok di tengah hiruk-pikuk keseharian kota ini. Lebih rinci, dari total kendaraan yang ada, sebanyak 1,7 juta unit diantaranya adalah sepeda motor, sementara sisanya terdiri dari 500 ribu kendaraan lainnya.

Data ini menggambarkan betapa tingginya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, dalam menjalani aktivitas sehari-hari di tengah kota yang semakin padat.

Keadaan ini pun jelas mengindikasikan tingkat kesulitan dan urgensi yang harus segera diatasi untuk memastikan masa depan lalu lintas di kawasan Bandung Raya dapat diatasi dengan efektif.

Bahkan Ridwan Kamil juga menegaskan ini merupakan tingkat eskalasi masalah yang serius dan mendesak. Menurutnya, jika tidak ada tindakan yang segera dilakukan untuk menangani masalah ini, maka seluruh wilayah di dalam kota akan menghadapi kondisi kemacetan yang parah, bahkan mencapai tingkat macet total.

Lalu Bagaimana Solusi dari Pemerintah Terkait Kemacetan Ini?

Cr. kompas

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah mengadakan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas Rencana Transportasi Massal di Cekungan Bandung Raya.

Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah kemacetan di wilayah tersebut melalui pengembangan sistem transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan.

Pihaknya menyebut ada lima solusi yang tengah disiapkan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Gubernur Ridwan Kamil telah secara rinci memaparkan dua dari solusi-solusi tersebut.

Pertama, ia menyoroti pentingnya pengelolaan transportasi di wilayah Cekungan Bandung. Lalu, pihaknya juga tengah mempersiapkan moda transportasi massal berupa cable car.

Adapun wilayah Cekungan Bandung, yang mencakup Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan 5 kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Dalam usahanya mengatasi permasalahan ini, Gubernur Jawa Barat merancang solusi melalui pendirian Badan Pengelola Cekungan Bandung. Salah satu strategi utama yang diusulkan adalah pembangunan infrastruktur transportasi modern, seperti Bus Rapid Transit (BRT) dan sistem kereta gantung.

“Pada awalnya, BRT diajukan sebagai solusi. Namun, mengingat banyaknya warga Bandung yang tinggal di daerah perbukitan, cable car tampaknya menjadi pilihan terbaik,” ungkapnya.

Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan transportasi publik yang efisien dan nyaman bagi warga, dengan harapan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang merupakan salah satu penyebab utama kemacetan.

Pentingnya transportasi publik dalam mengurangi kemacetan di Kota Bandung menjadi poin sentral dalam rencana ini. Kekurangan pilihan transportasi publik yang layak dan nyaman seringkali mendorong masyarakat untuk lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Dengan adanya solusi transportasi massal yang lebih efektif dan terjangkau, diharapkan masyarakat akan lebih tertarik untuk beralih menggunakan transportasi publik, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi kemacetan dan dampak negatif lainnya terutama di wilayah Cekungan Bandung.

Diperlukan Setidaknya Lebih dari Rp100 Triliun Untuk Menyelesaikan Masalah

Cr. Milenianews

Ridwan Kamil menyatakan bahwa salah satu dari gagasan solusi transportasi yang telah dipersiapkan akan disampaikan dalam sebuah presentasi kepada Presiden Joko Widodo pada akhir bulan ini.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya bertekad untuk meminta masukan Presiden mengenai gagasan mana yang paling dapat diimplementasikan dengan mudah.

“Sehingga di masa Presiden Jokowi, ada satu dua transportasi publik di Bandung Raya yang bisa diselesaikan.” imbuh Ridwan Kamil.

Pentingnya dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam proyek transportasi massal ini diakui sangat penting oleh Ridwan.

Menurutnya, sumber dana dari APBD provinsi dan kota/kabupaten tidak akan mencukupi untuk membiayai pembangunan fasilitas transportasi yang skala besar seperti ini.

Menurut perhitungan Ridwan Kamil, diperlukan setidaknya lebih dari Rp100 triliun untuk menyelesaikan masalah transportasi di wilayah Bandung Raya. Angka tersebut mencakup target untuk meningkatkan persentase warga Bandung yang menggunakan transportasi umum dari 13% menjadi 50%.

“Kami akui anggaran daerah tak pernah bisa cukup untuk membiayai proyek semacam ini,” ujarnya.




Jokowi Resmikan 4 Infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bandung

Jokowi-peresmian infrastruktur

BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyambut positif peresmian infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bandung sebagai upaya penanganan banjir dan macet.

Untuk diketahui, Pemerintah Pusat meresmikan 4 infrastruktur tersebut, antara lain Fly Over Kopo di Kota Bandung, Kolam Retensi Cieunteung, Kolam Retensi Andir, dan Floodway Cisangkuy di Kabupaten Bandung, Minggu 5 Maret 2023.

Peresmian dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo, dan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum, Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Bupati Bandung Dadang Supriatna.

“Alhamdulillah. Tentunya semoga bermanfaat positif bagi Kota Bandung dan juga Kabupaten Bandung,” ucap Yana.

Di sisi lain, beragam upaya telah dilakukan, di antaranya membangun 9 kolam retensi baru, 22 sumur resapan dalam, 647 sumur resapan dangkal, dan drumpori.

Selain itu, Pemkot Bandung juga rutin mengeruk saluran air, serta menghadirkan rumah pompa air yang siap siaga ketika banjir.

Dalam acara Bandung Menjawab edisi 25 Januari 2023 silam, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM Kota Bandung) Didi Ruswandi menyebut salah satu rencana pembangunan yang relatif besar di tahun 2023 adalah kolam retensi di empat lokasi.

Pertama, pembangunan kolam retensi di Kompleks Margahayu Raya. Sedangkan tiga lainnya yaitu di Pasar Leuwipanjang, Pasirkoja, dan Rancabolang.

Terbaru, Pemkot Bandung telah meresmikan Rumah Pompa Cironggeng di Jalan Cingised Kelurahan Cisaranten Endah Kecamatan Arcamanik.

Fly Over Kopo Diresmikan
Selain itu, Jokowi juga meresmikan infrastruktur Fly Over Kopo di Kota Bandung. Infrastruktur yang satu ini hadir sebagai upaya pengendalian macet di Kota Bandung.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Khairur Rijal menyebut, setelah difungsikan pada akhir 2022, kehadiran Fly Over Kopo memberi dampak signifikan pada laju kendaraan menerus dari arah timur Kota Bandung menuju barat, ataupun sebaliknya.

“Sudah tidak terhalang lagi oleh dua simpang bersinyal, yaitu Kopo – Soekarno Hatta, dan Cibaduyut – Soekarno Hatta,” terangnya.

Di sisi lain, Rijal menyebut masih ada kepadatan kendaraan dari arah selatan dan utara pada kawasan fly over pada jam puncak arus lalu lintas pagi dan sore hari.

Terkait hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Kementerian PUPR, yang secara teknis nantinya memungkinkan pengaturan atau rekayasa pada kaki simpang yang berada di bawah Fly Over Kopo.

“Mudah-mudahan permasalahan jam puncak lalin pagi sore utara selatan bisa kita selesaikan dalam waktu dekat,” katanya.

Rijal menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mengevaluasi kondisi lalu lintas di kawasan timur dan barat setelah fly over. Yakni di simpang Mekarwangi (timur) dan simpang Caringin (barat).

Hal ini dikarenakan kepadatan lalu lintas kerap terjadi di dua kaki simpang tersebut.

“Kami juga coba mengatur siklus di kedua simpang tadi, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas,” tutur Rijal.(rls/red)