Banyak Aduan, Dewan Tinjau Langsung Wilayah Pacuan Kuda dan Sekitarnya yang Rawan Kejahatan

pacuan kuda rawan kejahatan

Anggota DPRD Rendiana Awangga: Daerah Pacuan Kuda Rawan Kejahatan Karena Kurangnya Penerangan di Beberapa Titik

BANDUNG, Prolite – Banyak aduan bahwa di wilayah Jl AH Nasution, Pacuan Kuda hingga sudah beberapa kali terjadi insiden, seperti pembegalan, pelemparan batu, hingga aktivitas negatif lainnya. Membuat Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga melakukan peninjauan terhadap jalan-jalan tersebut.

Peninjauan yang dilakukan gabungan bersama aparat keamanan TNI/Polri, Kelurahan, Kecamatan, DPKP3, dan Dinas Perhubungan.

“Saya sering menerima banyak aduan, baik sebagai anggota DPRD maupun melalui media sosial bahkan sampai kepada Pak Walikota. Diduga, akar permasalahan dari kejadian-kejadian ini adalah kurangnya pencahayaan di beberapa titik,” jelas Awang sapaan akrabnya politisi dari partai NasDem ini.

“Hari ini saya bersama Pak Camat, Pak Lurah, perwakilan dari Dishub, dan DPKP3 melakukan peninjauan dari Jalan AH Nasution, Pacuan Kuda hingga ke kawasan Puri Dago. Ternyata memang ada berbagai kendala di lapangan,” bebernya.

Pertama kata Awang, ada beberapa titik yang menjadi blank spot karena memang tidak ada lampu sama sekali. Kedua, ada lampu yang sudah terpasang tetapi terhalang oleh ranting-ranting pohon. Ketiga, ada juga lampu-lampu yang mati dan perlu perbaikan.

Selain itu, kata dia terdapat pula kendala kewenangan. Beberapa wilayah, khususnya di sebelah kanan jalur dilewati bukan merupakan wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Bandung.

“Sehingga menjadi tantangan tersendiri yang harus kami pikirkan solusinya. Namun, setelah melakukan pemantauan, kami sudah berkoordinasi dengan DPKP3. Dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan, permasalahan-permasalahan ini insyaallah bisa diselesaikan,” tandasnya.

Untuk mengatasi masalah itu kata Awang untuk mengatasi blank spot, akan dibangun tiang penerangan jalan mandiri yang baru di sekitar pacuan kuda, seperti yang akan dilakukan di kawasan Puri Dago. Ada juga yang akan dipasang pada setang PLN.

Untuk lampu yang terhalang ranting pohon penataan dilakukan oleh kewilayahan. Sedang untuk pohon-pohon yang tidak terjangkau oleh petugas di kewilayahan, maka pemangkasan akan dilakukan langsung oleh DPKP3.

“Pemangkasan ini harus dilakukan secara rutin. Meski sudah beberapa kali dilakukan oleh pihak kewilayahan, ada beberapa pohon besar yang memang tidak bisa dijangkau oleh tenaga manusia. Tadi saya juga mendapat informasi bahwa DPKP3 hanya memiliki satu unit mesin pemangkasan yang bisa mencapai ketinggian, dan ini menjadi catatan penting bagi kami untuk segera mengusulkan penambahan alat,” ucapnya.

Disinggung patroli dan pengadaan kamera tersembunyi atau CCTV, Awang menyakini bahwa patroli rutin dilakukan oleh pihak kepolisian atau Polsek terlebih anggota Polsek sudah mengetahui titik-titik mana saja yang rawan di wilayah pacuan kudan dan sekitarnya. Sehingga di titik rawan itu, Polsek mengagendakan pemantauan rutin setiap malam.

“Meskipun tentu tidak bisa secara terus-menerus berada di titik tersebut. Oleh karena itu, CCTV sangat diperlukan. Salah satu usulan yang telah masuk adalah melalui program Prakarsa, yaitu program janji Wali Kota dengan anggaran Rp200 juta per RW. Beberapa RW sudah mengusulkan pemasangan CCTV di wilayah yang rawan tindak kejahatan,” pungkasnya.

Masih kata Awang, hasil tinjauan tadi ditemukan tiga titik lampu yang mati sementara di Puri Dago, akan dibangun 5–7 titik penerangan baru.

“Secara keseluruhan, tahun ini akan dibangun 500 titik PJU (Penerangan Jalan Umum) di Kota Bandung, dan untuk PJU lingkungan, total ada lebih dari titik. Kalau ada keluhan dari masyarakat, khususnya di media sosial, soal kondisi Bandung yang gelap, itu memang karena proses perencanaan belum jbisa langsung dieksekusi meskipun anggarannya sudah ada. Tapi tadi sudah dipastikan oleh Pak Kabid bahwa maksimal dalam tiga bulan ke depan, semua bisa mulai berjalan,” tegasnya.

Awang pun menyampaikan ada tantangan lain yang dihadapi yakni ketika pembangunan menyentuh wilayah yang bukan merupakan kewenangan Pemkot, melainkan pemerintah provinsi atau nasional.

“Ini menjadi kendala koordinasi tersendiri bagi kami. Contohnya seperti di bekas Jalan Padang Golf, yang masuk dalam wilayah kewenangan Pemerintah Provinsi.

“Namun untuk wilayah yang masuk dalam kewenangan Pemkot, seperti area yang kami tinjau hari ini (pacuan kuda dan sekitarnya), pembangunan akan dipastikan berjalan,” pungasknya.

Sementara korban aktivitas negatif di daerah pacuan kuda salah satunya adalah adik anggota DPRD tersebut. Kata Awang adiknya menjadi korban jambret hingga terjatuh dari motor.

“Ya, adik saya pernah menjadi korban penjambretan di kawasan ini (jalan pacuan kuda), sekitar dua tahun lalu. Ia sampai terjatuh akibat kejadian tersebut. Laporan-laporan seperti ini juga masuk melalui pesan langsung (DM) dari masyarakat, yang menyebutkan bahwa kejadian serupa terjadi berulang. Mudah-mudahan tahun ini, karena Pak Wali pun cukup fokus pada wilayah Bandung Timur, permasalahan-permasalahan ini bisa segera dituntaskan. Saya juga diminta oleh beliau untuk mendampingi teman-teman dari SKPD untuk melakukan peninjauan dan tindak lanjut,” tutupnya.




Terjadi Lagi Ledakan Gas LPG 3 kg , 7 Orang Warga Arcamanik Alami Luka bakar

Ledakan tabung gas LPG 3 kg di Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik Kota Bandung (Diskominfo).

Terjadi Lagi Ledakan Gas LPG 3 kg , 7 Orang Warga Arcamanik Alami Luka bakar

BANDUNG, Prolite – Insiden meledaknya tabung gas LPG 3 kg kembali terjadi, kali ini terjdi di rumah warga Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

Kasus meledaknya gas 3 kg atau yang sering masyarakat sebut gas melon ini terjadi di mana-mana, bahkan tidak banyak kasus hingga memakan korban karena ledakannya.

Kali ini gas LPG 3 kg kembali memakan korban di salah satu warga Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik Kota Bandung pada Rabu (10/1).

Karena ledakannya tersebut dikabarkan 7 orang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar ringan.

“Kejadian tadi sekitar jam 2 siang (kemarin). Ada 7 orang yang dibawa ke RS Hermina,” kata Kapolsek Arcamanik Kompol Adi Surjanto.

Kejadian tragis tersebut terjadi saat siang hari, untuk korban yang mengalami luka bakar langsung dilarikan ke RS Hermina.

Kompol Adi Surjanto mengatakan, para korban ledakan tabung elpiji tidak mengalami luka serius namun luka bakar ringan.

“Lukanya tidak ada yang serius. Luka bakar ringan,” ujar Kompol Adi Surjanto.

Menurut Kapolsek Arcamanik menjelaskan awal mula kejadian ledakan Gas tersebut karena Eko sang pemilik rumah mencium bau gas dari dapur.

Pemilik rumah yang pertama kali mencium bau gas dari arah dapur tersebut sontak langsung melepas selang tabung gas.

Usai melepas selang tabung gas tersebut sang pemilik rumah langsung membawa tabung ke luar rumah.

Eko yang kemudian memanggil Entis yang menjual tabung gas tersebut untuk memasangkan tabung baru di rumahnya.

Namun setelah Entis berusaha memasangkan selang ke pada tabung ledakan pun terjadi.

Kompol Adi Surjanto mengatakan, belum diketahui penyebab tabung elpiji itu meledak.

“Inafis baru selesai (melakukan olah tempat kejadian perkara). Nanti disampaikan kesimpulan penyebabnya,” ucap Kompol Adi Surjanto.

Karena seringnya terjadi ledakan gas melon tersebut masyarakat di minta selalu waspada ketika mencium bau gas bocor.




Masalah Sampah Berhasil Diselesaikan Oleh Warga RT 04 Kelurahan Arcamanik

Warga RT 04 Kelurahan Arcamanik Berhasil Menyelesaikan Masalah Sampah (Humas Pemkot).

Masalah Sampah Berhasil Diselesaikan Oleh Warga RT 04 Kelurahan Arcamanik

BANDUNG, Prolite – Berhasil menyelesaikan masalah sampah bahkan warga di RT 04 RW 09 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik ini kekurangan sampah organik, membuat Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan ingun meninjau kegiatan pengolahan sampah disana.

“Kebetulan saya hari ini berkesempatan bertemu dengan warga di RW 10 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik,” ujar Tedy.

Tedy mengatakan sangat mengapresiasi warga yang mau menyiapkan lubang pembuangan sampah organik di lahan kosong di sekitar rumahnya. Sehingga bisa mengurangi produksi sampah di Kota Bandung.

“Apa yang dilakukan oleh warga di sini, sudah sesuai dengan program Pemkot Bandung untuk mengurangi masalah sampah dalam kondisi darurat sampah sekarang. Yaitu dengan membuat kubang untuk menimbun sampah organik,” paparnya.

Kepada seluruh warga Kota Bandung, Tedy menyampaikan harapannya, agar bisa mengolah dan memilah sampah sehingga menajdi kebiasaan. Hal ini yang sementara bisa dilakukan pemkot Bandung untuk mengurangi masalah sampah.

“Karena ini merupakan langkah yang paling efektif dan mudah untuk mengatasi darurat masalah sampah sekarang,” jelasnya.

Selain di RW 10, Tedy juga berkesmpatan melihat RW 09 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik, di mana mereka mengolah sampah organik menjadi komoditi yang bisa dimanfaatkan, seperti menjadi eco enzim, sabun cuci dan lain sebagainya.

Lewat tempat yang diberinama Kampoeng Takakura, warga memamerkan bagaimana cara mereka mengolah sampah organik menjadi barang yang lebih berguna.

“Saya akan memberikan rekomendasi, agar banyak wilayah yang belajar ke Kampoeng Takakura ini. Sehingga di sini bisa dijadikan percontohan kan,” katanya.

Selain itu, baik warga RW 10 dan RW 09 mempunya mesin pencacah, yang bisa mengolah sampah menajdi bubur magot.

Bahkan untuk RW 09 kerap kekurangan sampah organik, sehingga harus meminta sanpah dari rumah makan setempat.

Hal itu dipertegas oleh Camat Arcamanik Willy Yudia Laksana, yang mengatakan bahwa warga Kelurahan Sukamiskin menggunakan lahan kosong bantaran Sungai Cironggeng, untuk temapat pengolahan sampah.

“Salah satu upaya pengolahan sampah yang dilakukan warga adalah dengan membuang sampah organik ke lobang yang digali di bantaran Sungai Cironggeng. Lubang yang digali sedalam dua metere tersebut sekarang sudah ada di beberapa titik. Khusus di RW 10 saja, ada sekitar 10 titik dan kami upatyakan akan bertambah dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

Menurut Willy, kesadaran warganya dalam memilah dan mengolah sampah sudah sangat baik. Salah satu indikatornya, adalah berkurangnya tumpukan sampah di TPS di wilayahnya.

“Walaupun memang ada tumpukan sampah di TPS, namun tidak sampai meluber. Itu menunjukkan bahwa masyarakat bisa mengolah sampah sendiri di rumah,” tambahnya.

Untuk kawasan bebas sampah (KBS) di wilayahnya, Willy mengatakan dari 54 RW yang ada di wilayahnya sudah 22 RW yang amsuk dalam kategori KBS.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah, bahkan targetnya bisa semua RW menajdi KBS,” terangnya.

Disinggung mengenaui upaya mengatasi kondisi darurat sampah di Kota Bandung, Willy mengatakan pihaknya tengah melakukan patroli sampah, di mana petugas dibagi menajdi tiga sift, dan memastikan tidak ads ampah yang dibang di jalanan.




Patut Diapresiasi : Warga Kelurahan Sukamiskin Bandung Berhasil Selesaikan Masalah Sampah

Kelurahan Sukamiskin

BANDUNG, Prolite – Berhasil menyelesaikan masalah sampah bahkan warga di RT 04 RW 09 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik ini kekurangan sampah organik, membuat Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan ingin meninjau kegiatan pengolahan sampah disana.

“Kebetulan saya hari ini berkesempatan bertemu dengan warga di RW 10 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik,” ujar Tedy.

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, tinjau kegiatan pengolahan sampah – Cr.

Tedy mengatakan sangat mengapresiasi warga Kelurahan Sukamiskin yang mau menyiapkan lubang pembuangan sampah organik di lahan kosong di sekitar rumahnya. Sehingga bisa mengurangi produksi sampah di Kota Bandung.

“Apa yang dilakukan oleh warga di sini, sudah sesuai dengan program Pemjkot Bandung untuk mengurangi dampak sampah dalam kondisi darurat sampah sekarang. Yaitu dengan membuat lubang untuk menimbun sampah organik,” paparnya.

Kepada seluruh warga Kota Bandung, Tedy menyampaikan harapannya, agar bisa mengolah dan memilah sampah sehingga menjadi kebiasaan. Hal ini yang sementara bisa dilakukan pemkot Bandung untuk mengurangi masalah sampah.

“Karena ini merupakan langkah yang paling efektif dan mudah untuk mengatasi masalah darurat sampah sekarang,” jelasnya.

Warga Kelurahan Sukamiskin Mengolah Sampah Dengan Berbagai Cara

75 persen warga Kelurahan Sukamiskin telah berhasil olah sampah di rumahnya masing-masing – Cr. Humas Kota Bandung

Selain di RW 10, Tedy juga berkesempatan melihat RW 09 Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik, di mana mereka mengolah sampah organik menjadi komoditi yang bisa dimanfaatkan, seperti menjadi eco enzim, sabun cuci dan lain sebagainya.

Lewat tempat yang diberi nama Kampoeng Takakura, warga memamerkan bagaimana cara mereka mengolah sampah organik menjadi barang yang lebih berguna.

“Saya akan memberikan rekomendasi, agar banyak wilayah yang belajar ke Kampoeng Takakura ini. Sehingga di sini bisa dijadikan percontohan,” katanya.

Selain itu, baik warga RW 10 dan RW 09 mempunya mesin pencacah, yang bisa mengolah sampah menjadi bubur magot.

Bahkan untuk RW 09 Kelurahan Sukamiskin ini kerap kekurangan sampah organik, sehingga harus meminta sanpah dari rumah makan setempat.

Budi daya magot di Kelurahan Sukamiskin, Bandung – Cr.

Hal itu dipertegas oleh Camat Arcamanik Willy Yudia Laksana, yang mengatakan bahwa warga Kelurahan Sukamiskin menggunakan lahan kosong bantaran Sungai Cironggeng, untuk temapat pengolahan sampah.

“Salah satu upaya pengolahan sampah yang dilakukan warga adalah dengan membuang sampah organik ke lubang yang digali di bantaran Sungai Cironggeng. Lubang yang digali sedalam dua meter tersebut sekarang sudah ada di beberapa titik. Khusus di RW 10 saja, ada sekitar 10 titik dan kami upayakan akan bertambah dalam waktu dekat ini,” jelasnya.

Menurut Willy, kesadaran warganya dalam memilah dan mengolah sampah sudah sangat baik. Salah satu indikatornya, adalah berkurangnya tumpukan sampah di TPS di wilayahnya.

“Walaupun memang ada tumpukan sampah di TPS, namun tidak sampai meluber. Itu menunjukkan bahwa masyarakat bisa mengolah sampah sendiri di rumah,” tambahnya.

Untuk kawasan bebas sampah (KBS) di wilayahnya, Willy mengatakan dari 54 RW yang ada di wilayahnya sudah 22 RW yang amsuk dalam kategori KBS.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah, bahkan targetnya bisa semua RW menajdi KBS,” terangnya.

Disinggung mengenai upaya mengatasi kondisi darurat sampah di Kota Bandung, Willy mengatakan pihaknya tengah melakukan patroli sampah, di mana petugas dibagi menajdi tiga sift, dan memastikan tidak ada sampah yang dibuang di jalanan.




Keren! Sukamiskin Juara 1 Terbaik se-Jabar, Melaju ke Tingkat Nasional

Sukamiskin

Keren! Kelurahan Sukamiskin Terbaik se-Jabar, Melaju ke Tingkat Nasional

BANDUNG, Prolite – Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Kota Bandung keluar sebagai kelurahan terbaik pada lomba desa dan kelurahan tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM Desa) Provinsi Jawa Barat, Senin 26 Juni 2023.

Dengan hasil tersebut, maka akan mewakili Provinsi Jawa Barat dan berhak melaju ke lomba desa dan kelurahan Tingkat Nasional bersama dengan Desa Cinta Kecamatan Karangtengah Kabupaten Garut

Berhasil mengalahkan saingannya dari berbagai kota di Jawa Barat, sementara Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi menjadi terbaik kedua, disusul Kelurahan Jatirangga Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi diurutan ketiga.

Kelurahan Sukamiskin hadir dengan berbagai inovasi diantaranya pengelolaan sampah terpadu di TPST Simpangsari RW 01, Kampung Takakura RW 09, Seni Tani RW 14, Buruan Sae Banjirsari RW 02, Java Cadle Art RW 17, Korea (Kolam Retensi Air) Sanimas RW 17 dan Posyandu Manggis RW 17.

Lurah Sukamiskin, Farida Agustini menyampaikan rasa bangganya dan rasa syukurnya, atas hasil ini dan tentunya semua ini berkat dukungan dari berbagai pihak.

“Terima kasih atas dukungannya serta memberikan kepercayaan kepada kelurahan untuk dapat mewakili Jawa Barat dalam lomba desa dan kelurahan tingkat nasional tahun 2023,” ujarnya dilansir dari Instagram Kelurahan Sukamiskin @kel_sukamiskin.

Sebelumnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM Desa) Provinsi Jawa Barat telah melakukan verifikasi lapangan terhadap peserta 3 besar lomba desa/kelurahan tersebut pada tanggal 19 hingga 21 Juni 2023.

Dalam akun instagram @dpmdesajabar tersebut, DPM Desa Provinsi Jawa Barat juga sekaligus mengumumkan para urutan pemenang lomba desa dan kelurahan tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.

Berikut susunan pemenang Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat adalah:

A. Kategori Kelurahan

1. Juara Pertama:
Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Kota Bandung

2. Juara Kedua:
Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi

3. Juara Ketiga:
Kelurahan Jatirangga Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi

 

1. Juara Pertama:
Desa Cinta Kecamatan Karangtengah Kabupaten Garut

2. Juara Kedua :
Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung

3. Juara Ketiga:
Desa Taringgul Tonggoh Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.

Selamat berjuang di tingkat nasional, Kelurahan Sukamiskin! (*)