Apa Itu Kanker Serviks, Kenali 5 Gejala yang Ditimbulkan

Ilustrasi Kanker Serviks (Mayapada Hospital).

Apa Itu Kanker Serviks, Kenali 5 Gejala yang Ditimbulkan

Prolite – Apa itu kanker serviks? Mungkis nama kanker ini sudah tidak asing lagi ditelinga semua orang, penyakit yang memiliki kedudukan kedua terbanyak yang dapat terkena penyakit ini.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim (serviks), bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Kanker ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) yang ditularkan melalui hubungan seksual.

Oleh karena itu Pemerintah Indonesia terus berupaya mencari langkah strategis dalam perang melawan kanker ini.

Dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setiap tahun, tercatat sekitar kasus baru, dan 70 persen diantaranya baru terdeteksi saat sudah masuk stadium lanjut.

Untuk itu, pemerintah melalui langkah terbarunya akan memperluas program vaksinasi HPV ke kelompok perempuan dewasa usia 20–25 tahun mulai tahun 2027. Rencananya vaksin ini akan diberikan secara gratis.

Awalnya program ini menyasar pada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD yang dilakukan secara bertahap sejak 2016-2022 dengan jangkauan di 132 kabupaten/kota. Kelompok usia ini dipilih karena tubuh mereka lebih responsif dalam membentuk antibodi dan memberikan perlindungan optimal sebelum terpapar virus HPV.

Setelah dilakukan bertahap, akhirnya pada tahun 2023 vaksinasi HPV resmi menjadi program imunisasi nasional. Kini, pemerintah bersiap untuk melangkah lebih jauh dengan menyasar perempuan yang belum sempat mendapatkan vaksin sebelumnya.

Tantangan selanjutnya adalah memastikan bahwa masyarakat, khususnya perempuan dewasa, sadar akan pentingnya vaksinasi HPV. Pemerintah sadar bahwa perlu lebih dari sekadar penyediaan vaksin untuk membuat program ini berhasil.

Diperlukan kerja sama semua pihak, mulai dari petugas kesehatan, lembaga pendidikan, komunitas, hingga media untuk terus menyuarakan pentingnya vaksinasi HPV sebagai langkah pencegahan kanker serviks.

Alodokter
Alodokter

Sebagai informasi berikut bebera faktor yang dapat meningkatkan risiko terserang kanker ini:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Riwayat keluarga dengan kanker serviks.
  • Berhubungan seksual di usia muda.
  • Berganti-ganti pasangan seksual.

Terdapat beberapa gejala seseorang terkena kanker ini seperti:

  1. Pendarahan vagina yang tidak normal:Pendarahan setelah berhubungan seksual, di antara siklus menstruasi, atau setelah menopause.
  2. Keputihan yang tidak biasa:Keputihan yang berlebihan, berwarna, atau berbau menyengat.
  3. Nyeri panggul atau punggung bagian bawah:Nyeri yang tidak hilang dan bisa semakin parah.
  4. Nyeri saat berhubungan seksual:Terasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan intim.
  5. Kelelahan dan penurunan berat badan:Gejala umum yang bisa terjadi pada berbagai jenis kanker.

Jika anda mengalami ciri-ciri seperti diatas segera periksakan kedokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

 

 




Mengurangi Resiko Terkena Kanker Serviks Bisa dengan Penggunaan IUD Loh!

Ilustrasi kanker serviks (Shutterstock).

Mengurangi Resiko Terkena Kanker Serviks Bisa dengan Penggunaan IUD Loh!

Prolite – Permasalahan kesehatan perempuan tidak hanyak hanya kanker payudara namun juga kanker serviks.

Nyatanya kanker payudara bukanlah menjadi satu-satunya momok menakutkan yang akan menyerang kesehatan wanita.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius.

Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Shutterstock
Shutterstock

Namun yang menjadi ketakutan para wanita yakni informasi mengenai penyebab kanker ini ada kaitannya dengan penggunaan kontrasepsi IUD.

Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan IUD bisa menurunkan risikonya. Benarkah demikian? Ini ulasannya.

Penggunaan alat kontrasepsi IUD jenis apapun pada Wanita bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan.

Namun disisi lain penggunaan IUD juga bisa signifikan mengurangi risikonya sebanyak 30 persen.

halodoc
halodoc

Para peneliti menganalisis 34 studi yang mengamati penggunaan AKDR dan kejadian kanker serviks. Mereka mengamati semua jenis IUD, di berbagai populasi wanita di seluruh dunia, dan temuan ini terbukti benar. Kanker serviks invasif sekitar 30 persen lebih jarang terjadi pada wanita yang menggunakan IUD.

Lantas adakah cara lain untuk mencegah kanker servik meski kamu menggunakan alat kontrasepsi IUD jenis apapun?

Ada beberapa Langkah yang perlu diperhatikan oleh wanita yang menggunakan IUD yakni dengan skrining.

Skrining rutin dengan pap smear dapat mendeteksi infeksi HPV dan lesi prakanker diri sehingga mereka bisa diobati secara efektif sebelum berubah menjadi kanker.

Sekitar 50 persen wanita yang didiagnosis menderita kanker serviks tidak pernah menjalani tes pap smear dan 10 persen lainnya tidak melakukan tes ini selama lima tahun terakhir.

Bisa juga dengan berhenti merokok, pasalya wanita yang merokok empat kali lebih mungkin terkena kanker ini.

Beberapa faktor yang berkaitan dengan riwayat aktivitas seksual yang tidak aman juga bisa meningkatkan risiko kanker serviks. Seks yang tidak aman bisa memperbesar risiko paparan HPV. Mereka yang harus waspada adalah wanita yang sudah aktif secara seksual pada usia muda; memiliki banyak pasangan seksual; dan memiliki satu pasangan yang dianggap berisiko tinggi.




Apa itu Kanker Serviks?

Ilustrasi Kanker Serviks (kompas.com)

Prolite –Apa itu kanker serviks? Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak di derita oleh para wanita. Penderita yang riskan terkena kanker servik berkisar usia 30-45 tahun.

Pasalnya kanker ini terjadi pada serviks atau leher Rahim seorang wanita. Kanker ini di sebabkan karena infeksi virus HPV atau bisa karena kontak seksual.

Kanker serviks tidak memiliki gejala awal maka dari itu banyak orang yang mengabaikan penyakit ini. Namun sebenarnya jika kita mengetahui gejala awal terkena kanker ini maka bisa mendapatkan pengobatan.

Diketahui pengobatan untuk gejala awal kanker serviks banyak yang berhasil asalkan kita tau lebih dini.

Apakah kanker serviks dapat di cegah? Jawabannya ya. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah terkena kanker serviks yang dapat kamu lakukan:

  1. Melakukan Vaksinasi HPV

Dengan cara memberikan vaksinasi HPV maka akan mencegah terkena terinfeksi virus HPV. Pemberikan vaksi HPV biasa kepada remaja wanita usia 10-13 tahun atau bisa juga di berikan kepada wanita berusia 26 tahun atau sebelum aktif secara seksual. Jika sudah terinfeksi virus maka vaksin HPV tidak dapat mengobati infeksinya.

  1. Melakukan Pemeriksaan Pap Smear

Pemeriksaan pap smear adalah pemeriksaan medis yang di lakukan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Pemeriksaan ini di peruntukan untuk wanita yang telah aktif berhubungan seksual. Biasanya pemeriksaan pap smear dilakukan 3 tahun sekali dari usia 21-65 tahun.

  1. Melakukan Hubungan Seksual yang Aman dan Sehat

Seperti yang di jelaskan di awal bahwa terkenanya virus HPV salah satunya karena kontak seks. Berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan bahkan tidak menggunakan kondom sebagai pengaman, maka itu yang akan beresiko tinggi terkena virus HPV.

Untuk pencegahan maka sebaiknya periksakan secara rutin ke dokte. Bahkan jika ada gejala yang aneh seperti keluhan rasa sakit saat berhubungan seks, keluar darah mens yang berlebih atau munculnya pendarahan setelah melakukan hubungan seks maka segera pergi untuk memeriksakan ke dokter.

 




Antisipasi Kanker Serviks, Gelar IVA Test

IVA Test - Kanker Serviks

KOTA BEKASI, Prolite – Guna mencegah kasus penyakit tidak menular (PTM) khusunya penyakit kanker serviks di Kota Bekasi.

TP PKK Bantargebang berkolaborasi dengan Puskesmas Bantargebang melaksanakan kegiatan Iva Test (tes inspeksi visual asetat).

Plt Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto saat meninjau pelaksaan kegiatan tersebut mengatakan adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya dari kanker serviks secara dini, karena jumlah kasus penyakit ini sangat tinggi dan bersifat sangat ganas.

“Dengan adanya IVA Test ini diharapkan segera terdeteksi sedini mungkin akan dapat mengurangi resiko kematian dan dapat disembuhkan” ucapnya.

Ia juga mengatakan kegiatan Iva Test ini merupakan salah satu program kerja sekaligus agenda sosialisasi bahwa TP PKK, berkolaborasi lembaga kesehatan lainnya dalam membantu pemerintah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pendampingan dalam pengobatan kanker, khususnya di Kota Bekasi

Dikesempatan kesempatan itu, Wiwiek Hargono Tri Adhianto juga mengatakan bahwa IVA Test bertujuan untuk mengupayakan penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif dan supportif.

“Kami menyadari bahwa penanggulangan hanya akan berhasil bila dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, swasta dan badan usaha lainnya. oleh karena itu, kami senantiasa berupaya untuk dapat berainergi dan bekerja sama dalam penanggulangan penyakit kanker” ujar Wiwiek Hargono Tri Adhianto

Dengan itu tak lupa Wiwiek juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya ini merupakan cerminan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik. bagaimana semua stakeholder dan pemangku kepentingan bekerja sama untuk mensukseskan kegiatan ini.

“tentu ini yang harus kita kombinasikan, bagaimana mengedukasi dan mempromosikan sehingga kegiatan ini terutama kanker serviks dapat difahami secara baik oleh masyarakat dan bukan lagi merupakan sesuatu aib atau tabu, karena deteksi secara dini dapat mengurangi resiko dan juga dapat disembuhkan” pungkasnya

Beliau juga mengingatkan bahwa leading sektor pada kegiatan ini adalah Dinas kesehatan, bagaimana mentransformasikan kepada masyarakat sehingga pemeriksaan melalui IVA Test ini menjadi familiar.

“ini suatu tindakan pemeriksaan sederhana, kemudian apa tindak lanjut dari iva test itu adalah bagaimana kita lakukan screening dengan pendekatan papsmear tadi, kegiatan iva test ini sesungguhnya ini merupakan tupoksi dinas kesehatan didukung oleh TP. PKK diperkuat sehingga informasi mengenai iva test ini dapat dikampanyekan kepada masyarakat” ucapnya.

Turut hadir mendampingi Plt Ketua TP PKK, diantaranya Ketua TP PKK Kecamatan Bantargebang dan pengurus, serta jajaran Puskesmas Bantargebang.(rls/red)