Apa Itu Lumpektomi? Wanita Berusia 100 Tahun Berhasil Sembuh Tanpa Kemoterapi

Ilustrasi Lumpektomi (net).

Apa Itu Lumpektomi? Wanita Berusia 100 Tahun Berhasil Sembuh Tanpa Kemoterapi

Prolite – Apa itu Lumpektomi? Kenali penjelasan agar paham bagai mana cara menangani dan pengobatannya.

Lumpektomi adalah istilah untuk prosedur bedah untuk mengangkat tumor atau jaringan abnormal pada payudara.

Prosedur bedah ini bukan hanya pengangkatan tumor saja namun juga tetap mempertahankan Sebagian besar jaringan payudara yang sehat.

Operasi ini sering disebut sebagai bedah konservasi payudara dan dilakukan untuk mengobati kanker payudara, terutama pada stadium awal.

istimewa
istimewa

Seperti yang dialami seorang wanita berusia 100 tahun asal Chicago yang bernama Layne Horwich didiagnosis menderita kanker payudara di usia yang sudah tidak muda lagi.

Mengutip NBC Chicago, Horwich bisa sembuh dari kanker payudara yang menyerangnya pada usia 100 tahun.

Namun yang menjadi perhatian public adalah Horwich dapat sembuh usai menjalani Lumpektomi, tanpa memerlukan kemoterapi dan radiasi lanjutan.

Ia dinyatakan sembuh satu tahun kemudian, tidak seperti pada kebanyakan manusia yang hidup 100 tahun, Horwich memiliki semangat hidup yang tinggi dan aktif bergerak.

Dokter onkologi, Dr. Catherine Pesce, yang menangani wanita 100 tahun tersebut mengagumi gaya hidup aktif dan kesehatannya.

“Untuk usianya, dia sangat sehat. Saya tahu di akan menoleransi operasi yang relatif kecil,” kata Pesce.

Pesce mengungkapkan bahwa wanita usia 100 tahun ini sudah melakukan riset sendiri terkait pengobatan kanker payudara yang dibutuhkannya.

Untuk para perempuan kanker payudara merupakan penyakit yang sangat berat tidak bisa dianggap remeh mengenai penyakit ini.

Penyakit ini juga menjadi penyebab kematian utama akibat kanker, dengan lebih dari 22 ribu kematian pada tahun yang sama.

Sebagian besar kanker payudara bermula dari saluran susu (duct) atau lobulus (kelenjar penghasil susu). Dalam tahap awal (in situ), sel kanker belum menyebar dan tidak mengancam jiwa. Namun jika dibiarkan, sel kanker dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar (metastasis) ke organ lain, seperti paru-paru, hati, otak, atau tulang.

Lantas kapan pengobatan ini bisa dilakukan? Lumpektomi biasanya dilakukan untuk kanker payudara stadium awal, tumor berukuran kecil, atau jika pasien memiliki cukup jaringan payudara untuk menjaga bentuk setelah pengangkatan tumor.

Perlu diingat pengobatan ini penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan secara teratur untuk memantau kondisi payudara dan mendeteksi kemungkinan kekambuhan kanker.




Mengurangi Resiko Terkena Kanker Serviks Bisa dengan Penggunaan IUD Loh!

Ilustrasi kanker serviks (Shutterstock).

Mengurangi Resiko Terkena Kanker Serviks Bisa dengan Penggunaan IUD Loh!

Prolite – Permasalahan kesehatan perempuan tidak hanyak hanya kanker payudara namun juga kanker serviks.

Nyatanya kanker payudara bukanlah menjadi satu-satunya momok menakutkan yang akan menyerang kesehatan wanita.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius.

Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Shutterstock
Shutterstock

Namun yang menjadi ketakutan para wanita yakni informasi mengenai penyebab kanker ini ada kaitannya dengan penggunaan kontrasepsi IUD.

Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan IUD bisa menurunkan risikonya. Benarkah demikian? Ini ulasannya.

Penggunaan alat kontrasepsi IUD jenis apapun pada Wanita bertujuan untuk mengatur jarak kehamilan.

Namun disisi lain penggunaan IUD juga bisa signifikan mengurangi risikonya sebanyak 30 persen.

halodoc
halodoc

Para peneliti menganalisis 34 studi yang mengamati penggunaan AKDR dan kejadian kanker serviks. Mereka mengamati semua jenis IUD, di berbagai populasi wanita di seluruh dunia, dan temuan ini terbukti benar. Kanker serviks invasif sekitar 30 persen lebih jarang terjadi pada wanita yang menggunakan IUD.

Lantas adakah cara lain untuk mencegah kanker servik meski kamu menggunakan alat kontrasepsi IUD jenis apapun?

Ada beberapa Langkah yang perlu diperhatikan oleh wanita yang menggunakan IUD yakni dengan skrining.

Skrining rutin dengan pap smear dapat mendeteksi infeksi HPV dan lesi prakanker diri sehingga mereka bisa diobati secara efektif sebelum berubah menjadi kanker.

Sekitar 50 persen wanita yang didiagnosis menderita kanker serviks tidak pernah menjalani tes pap smear dan 10 persen lainnya tidak melakukan tes ini selama lima tahun terakhir.

Bisa juga dengan berhenti merokok, pasalya wanita yang merokok empat kali lebih mungkin terkena kanker ini.

Beberapa faktor yang berkaitan dengan riwayat aktivitas seksual yang tidak aman juga bisa meningkatkan risiko kanker serviks. Seks yang tidak aman bisa memperbesar risiko paparan HPV. Mereka yang harus waspada adalah wanita yang sudah aktif secara seksual pada usia muda; memiliki banyak pasangan seksual; dan memiliki satu pasangan yang dianggap berisiko tinggi.




3 Cara Pemeriksaan Kanker Payudara Selagi Dini

ilustrasi kanker payudara (RS HPC Surabaya).

3 Cara Pemeriksaan Kanker Payudara Selagi Dini

Prolite – Kanker payudara merupakan permasalahan terbesar bagi kaum perempuan di manapun berada.

Kasus kanker seperti ini sangat sering terjadi ketika sel-sel abnormal pada payudara yang tumbuh tak terkendali dan membentuk tumor.

Permasalah ini jika tidak terdeteksi dan diobati sejak dini, sel-sel tersebut dapat menyebar ke jaringan didekatnya.

Dilansir dari Health, menurut American Cancer Society (ACS), sekitar satu dari tiga kanker yang terjadi pada orang yang ditetapkan sebagai perempuan saat lahir (AFAB) setiap tahun disebabkan oleh kenker payudara.

“Diperkirakan juga bahwa sekitar kasus baru kanker payudara invasif—jenis kanker yang paling umum—akan didiagnosis di AFAB pada tahun 2024,” tulis Health.

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker sepenuhnya. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kondisi ini, seperti melakukan pemeriksaan rutin dan membuat beberapa perubahan gaya hidup.

Namun ada juga faktor lain yang dapat munculnya kanker seperti riwayat keluarga, usia, dan jenis kelamin.

Maka dari itu perlu dilakukannya pemeriksaan secara rutin baik secara mandiri maupun pemeriksaan ke dokter guna untuk pencegahan sedari dini.

Beberapa tes pemeriksaan kanker payudara yang umum meliputi:

imtb
imtb

  1. Mammogram , yang mengambil sinar-X pada payudara.
  2. Pencitraan resonansi magnetik (MRI) payudara.
  3. USG payudara

Namun bukan hanya itu aja namun dengan menjaga pola hidup sehat kamu juga dapat terhindar dari munculnya kanker.

Pola hidup sehat yang bisa dilakukan seperti jauhi mengonsumsi alkohol, berhenti merokok, menjaga dari kelebihan berat- badan dan masih banyak lainnya.




Permasalahan Kanker Payudara Masih Menghantui Perempuan, Kenali 4 Jenis dan Penyebarannya!

Ilustrasi Kanker Payudara (Ekahospital).

Permasalahan Kanker Payudara Masih Menghantui Perempuan, Kenali 4 Jenis dan Penyebarannya!

Prolite – Permasalahan kesehatan seperti kanker payudara memang masih sering menghantui para Wanita di Indonesia.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kanker payudara menjadi jenis kanker yang jumlah penderitanya paling banyak di Indonesia.

Selain itu, kanker payudara juga menjadi penyumbang nomor 1 penyebab kematian akibat kanker. Fakta ini cukup memprihatinkan, deteksi kanker payudara sejak dini sangat penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas.

Ada berbagai macam cara untuk mendeteksi gejala kanker ini selagi dini dengan melakukan cara pertama yakni SADARI.

SADARI dilakukan sendiri dengan memeriksa ketika perempuan mendapatkan haid pertamanya.

Pemeriksaan yang keda adalah SADANIS Ini dilakukan oleh bidan, dokter, atau petugas medis lainnya. Wanita dengan usia di atas 40 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan SADANIS secara rutin 1 tahun sekali di fasilitas kesehatan terdekat.

alodokter
alodokter

Kanker terbagi dalam banyak jenis. Namun, ada empat jenis yang paling sering terjadi, yaitu:

  1. Ductal carcinoma in situ

Ductal carcinoma in situ (DCIS) tumbuh di saluran air susu, tetapi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. DCIS termasuk kanker stadium awal yang mudah diobati. Namun, DCIS bisa menyebar ke jaringan di sekitarnya jika tidak segera ditangani.

  1. Lobular carcinoma in situ

Lobular carcinoma in situ (LCIS) adalah kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil air susu. Sama seperti ductal carcinoma in situ, jenis kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Akan tetapi, LCIS di salah satu payudara dapat meningkatkan risiko terbentuknya kanker di kedua payudara.

  1. Invasive ductal carcinoma

Invasive ductal carcinoma (IDC) adalah jenis kanker yang tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. IDC terjadi pada 70–80% kasus kanker payudara.

  1. Invasivelobular carcinoma

Invasive lobular carcinoma (ILC) adalah kanker yang awalnya tumbuh di kelenjar air susu tetapi kemudian menyebar ke jaringan di sekitarnya. Kanker jenis ini juga bisa menyebar melalui darah dan saluran getah bening menuju bagian tubuh lain. ILC terjadi pada 10% kasus kanker payudara.

Selain jenis-jenis kanker payudara di atas, ada pula beberapa jenis kanker payudara yang jarang terjadi, yaitu:

  • Angiosarkoma, yaitu jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran getah bening di payudara
  • Penyakit Paget, yaitu kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke area hitam di sekitar puting (areola)
  • Tumor phyllodes, yaitu jenis kanker yang tumbuh di jaringan ikat payudara
  • Inflammatory breast cancer(IBC), yaitu jenis kanker pada payudara yang bisa berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening sehingga membuat payudara meradang, kemerahan, dan bengkak seperti terinfeksi
  • Triple negative breast cancer, yaitu jenis kanker payudara yang sulit untuk diobati karena tidak menunjukkan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2, pada pemeriksaan jaringan kanker.

Untuk itu kita sebagai perempuan harus selalu mengecek badan sendiri dengan cara meraba pada bagian-bagian tertentu.




7 Makanan Pencegah Kanker Payudara , Simak Penjelasannya!

Makanan pencegah kanker payudara (Halodoc).

Prolite – Kanker payudara merupakan salah satu penyakit jenis tumor yang ganas yang berkembang pada sel-sel payudara.

Itu sebabnya penyakit ini paling ditakuti oleh banyak kaum hawa, namun jangan salah penyakit ini juga bisa menyerang laki-laki.

Banyak faktor penyebab terkena penyakit seperti ini seperti faktor turunan, kebiasaan merokok, alcohol, hingga diabetes.

Ada beberapa cara untuk bisa terhindar dari kanker payudara dengan menerapkan pola hidup sehat.

Banyak cara penerapan pola hidup sehat salah satunya menjaga pola makanan, ada beberapa jenis makanan yang dihindari ada juga yang disarankan untuk dimakan.

Salah satu makanan yang banyak disarankan untuk dihindari yaitu ultra processed food. Lebih baik membiasakan untuk mengonsumsi real food untuk makanan harian.

Ini bagus untuk mencegah penyakit kanker payudara, yang banyak menyerang perempuan di atas 50 tahun. Tapi, saat ini banyak bunda berusia lebih muda yang juga terserang penyakit mematikan satu ini.

Menilik catatan Kementerian Kesehatan R1, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia mencapai kasus. Kasusnya setara dengan 16,6 persen dari total seluruh kasus kanker di Indonesia.

Nah, sebelum kanker payudara menyerang Bunda atau anggota keluarga lainnya lebih baik biasakan makan makanan sehat. Berikut ada beberapa makanan yang dipercaya bagus untuk mencegah kanker payudara.

7 Makanan bagus untuk cegah kanker payudara

  1. Sayuran hijau

alodokter
alodokter

Sayuran hijau kaya akan antioksidan, yaitu senyawa yang bagus untuk mencegah paparan radikal bebas pemicu peradangan yang banyak terjadi pada kasus kanker.

  1. Ikan kembung

alodokter
alodokter

Siapa pencinta ikan? Ini adalah langkah awal untuk mencegah tubuh dari serangan kanker payudara. Kandungan asam lemak omega-3, selenium, dan senyawa antioksidan di dalam ikan kembung bagus untuk menurunkan risiko terkena kanker, Bunda.

Beberapa penelitian menemukan bukti bahwa ikan kembung dapat menurunkan risiko kanker hingga 14 persen. Wah, selain enak ternyata ikan kembung memiliki manfaat tak terduga ya.

  1. Bumbu dan rempah

Setiap masakan yang lezat tak lepas dari faktor racikan bumbu dan rempah yang melimpah. Untungnya, masakan Indonesia selalu kaya bumbu dan rempah yang kaya vitamin, asam lemak, dan antioksidan polifenol.

Zat yang terkandung dalam rempah dapat membantu mencegah serangan kanker pada tubuh.

Bagaimana dengan informasi tadi semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk penegahan penyakit.




Berani Kenali Penyebab Kanker Payudara pada Wanita dan Penyembuhannya

Kenali jenis kanker payudara (Halodoc).

Berani Kenali Penyebab Kanker Payudara pada Wanita dan Penyembuhannya

Prolite – Penyakit Kanker Payudara yang banyak di alami oleh perempaun tidak bisa dianggap remeh.

Setiap penderita kanker payudara dan dinyatakan sembuh bukan berarti tidak akan kembuh kembali penyakitnya.

Risiko kambuh kembali kanker salah satu faktornya yakni tidak tuntasnya pengobatan atau bahkan jenis kanker yang dideritanya.

Meski risiko itu ada, sejatinya kekambuhan kanker bisa dicegah. Bagaimana caranya? Simak artikel ini sampai selesai.

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh di dalam jaringan payudara. Sel-sel ini dapat membentuk tumor yang bisa teraba pada pemeriksaan fisik atau terdeteksi melalui pemeriksaan mamografi.

Ada beberapa jenis yang terbagi menjadi dua tipe yang berbeda, yaitu invasive dan non-invasive.

Kanker invasive terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain payudara.

Sedangkan kanker payudara non-invasive, merupakan kondisi sel kanker belum menyebar dari jaringan aslinya.

Untuk mencegah risiko munculnya kekambuhan kanker, maka penting melakukan pengobatan yang menyeluruh dengan mulai dari kemoterapi, radioterapi, hingga terapi targeted.

Bahkan, jika diperlukan pasien kanker melakukan operasi pengangkatan payudara atau mastektomi. Tak hanya melakukan pengobatan menyeluruh, pasien kanker juga disarankan melakukan pemeriksaan patologis.

Selain itu, pasien juga harus tetap rutin melakukan pemeriksaan berkala ke rumah sakit untuk melindungi diri dari kekambuhan kanker, termasuk melihat adanya gejala-gejala munculnya kanker kedua.

rs bedah siaga
rs bedah siaga

Berikut beberapa faktor risiko yang diduga menjadi pemicu kondisi terkena kanker payudara, yaitu:

  1. Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria.
  2. Usia yang bertambah, paling banyak pada usia di atas 50 tahun.
  3. Belum pernah hamil sebelumnya.
  4. Memiliki payudara yang padat dengan jaringan ikat yang lebih banyak daripada jaringan ikat.
  5. Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun.
  6. Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun.
  7. Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon setelah menopause.
  8. Riwayat kanker payudara pada diri sendiri pada salah satu payudara.
  9. Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung.
  10. Pernah terpapar dengan radiasi.
  11. Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol.
  12. Kelebihan berat badan atau obesitas.



5 Jenis Benjolan pada Payudara, Simak dan Kenali Selagi Dini

Kenali jenis benjolan pada payudara anda (Halodoc).

5 Jenis Benjolan pada Payudara, Simak dan Kenali Selagi Dini

Prolite – Perempuan perlu tau benjolan pada payudara, kenali selagi dini sebelum menjadi parah pada kesehatan anda.

Benjolan pada payudara umumnya terjadi karena adanya beberapa kondisi yang bersifat jinak atau non kanker.

Meski sebagian besar wanita merasa panic ketika mendapati adanya benjolan pada tubuh anda.

Namun tidak semua benjolan yang berarti pertanda adanya kanker payudara.

Pasalnya kondisi tersebut bisa terjadi akibat infeksi, penumpukan kotoran, hingga gangguan jaringan lemak pada payudara. Mau tahu apa saja penyebab benjolan kecil seperti jerawat di payudara?

RSUD Buleleng
RSUD Buleleng

  1. Kelainan Fibrokistik

Pada kebanyakan kasus benjolan payudara terjadi karena fibrosis atau Bahasa yang kita kenal adalah kista. Kondisi tersebut merupakan perubahan upnormal pada jaringan payudara serta tidak bersifat ganas.

Pada kasus kali ini ada beberapa gejala yang dialaminya seperti adanya benjolan disertai rasa sakit bahkan bengkak pada payudara.

Gajala tersebut dapat semakin memburuk ketika wanita tersebut mengalami menstruasi.

Akibat kondisi ini, benjolan yang terasa bisa lebih dari satu, dan terkadang dari puting keluar sedikit cairan berwarna keruh. Keadaan ini umum terjadi pada wanita usia produktif dan bisa terjadi di salah satu payudara atau keduanya.

  1. Kista

Kista sendiri merupakan kasus benjolan pada payudara yang umumnya berupa kantung yang berisi cairan. Untuk kasus yang satu ini biasanya akan terdeteksi ketika ukurannya sudah membesar atau bernama kista makro.

Ukurannya bisa mencapai 2,5-5 sentimeter. Pada tahapan ini, maka benjolan di payudara sudah bisa dirasakan jika diraba.

Sama halnya dengan kelainan fibrokistik, kista juga bisa membesar dan menjadi lunak saat mendekati masa menstruasi. Benjolan kista payudara biasanya berbentuk bulat atau lonjong, dan mudah digerakkan atau berpindah-pindah ketika disentuh.

Meski begitu, benjolan kista dan benjolan solid lainnya akan susah dibedakan maka dari itu membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis.

  1. Fibroadenoma

Benjolan kecil seperti jerawat di payudara juga bisa disebabkan oleh fibroadenoma.

Kondisi ini merupakan salah satu jenis tumor jinak yang paling sering dialami perempuan. Ciri-ciri benjolan ini adalah bisa digerakkan atau berpindah-pindah tempat.

Apabila ditekan, benjolan akan terasa padat atau solid, berbentuk bulat atau oval dan kenyal.

Tidak seperti kondisi yang lain, benjolan yang terjadi akibat kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit ketika ditekan.

Fibroadenoma umumnya terjadi pada perempuan berusia 20-30 tahun. Selain itu, benjolan fibroadenoma cenderung memerlukan waktu lama untuk bertambah besar.

Namun, bukan tidak mungkin ukurannya menjadi sangat besar. Berita baiknya, fibroadenoma juga tidak akan berkembang menjadi kanker, layaknya fibrosis serta kista.

  1. Abses

Untuk kasus akibat abses akan menimbulkan rasa nyeri. Kondisi ini biasanya akan timbul pada ibu yang sedang menyusui.

Munculnya abses pada payudara dapat memicu munculnya benjolan pada payudara. Abses pada payudara memiliki beberapa tanda lainnya, yaitu: Benjolan kecil seperti jerawat di payudara pada awal abses, Kemerahan pada area payudara yang mengalami abses, serta Mual dan muntah.

  1. Lipoma

Lipoma adalah benjolan jaringan lemak yang tumbuh di bawah permukaan kulit. Jika bagian yang memiliki lipoma tersentuh, lipoma dapat bergerak. Lipoma juga terasa kenyal dan tidak keras.

Umumnya, lipoma tidak menyebabkan rasa nyeri dan tidak mengganggu. Jika lipoma tidak semakin membesar, maka kondisi ini tidak memerlukan penanganan apapun.




Kenali 4 Jenis Benjolan pada Payudara Wanita , Bukan Selalu Tentang Kanker Payudara!

Ilustrasi benjolan pada payudara (halodoc.com).

Prolite – Waspada benjolan pada payudara ! Setiap wanita pasti akan panik ketika mengetahui ada benjolan di payudaranya.

Jangan dulu panik benjolan tersebut tidak selalu kanker payudara. Meski isu waspada kanker kian meningkat namun anda pelu mengenali bentuk benjolan tersebut.

Ada 4 jenis benjolan pada payudara yang tidak banyak wanita ketahui, Berikut penjelasannya!

  1. Fibroadenoma

Jenis ini adalah salah satu jenis tumor jinak yang cukup sering dialami wanita. Ciri-ciri benjolan pada payudara akibat fibroadenoma ini adalah bisa digerakkan atau berpindah.

Ketika ditekan, benjolan akan terasa padat, berbentuk bulat atau oval, dan kenyal. Benjolan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit jika ditekan.

Benjolan fibroadenoma juga biasanya dapat membesar secara lambat, dan ukurannya bisa menjadi sangat besar (giant fibroadenoma). Tumor jinak ini tidak akan berkembang menjadi kanker.

  1. Fibrosis

Fibrosis pada payudara adalah semacam jaringan yang mirip dengan jaringan luka, dan disebut juga kelainan fibrokistik. Jika dilakukan pemeriksaan secara mandiri fibrosis pada payudara biasanya akan terasa kenyal, padat, dan keras.

Yang perlu diperhatikan jiga terdapat jaringan ini biasanya tidak akan berkembang menjadi kanker payudara.

  1. Kista

Kista yang kita kenal biasanya penyakit yang sering terjadi di rahim wanita, namun jangan salah kista juga bisa ada dalam payudara wanita.

Kista pada payudara merupakan bentuk menyerupai benjolan pada payudara namun benjolan ini berisi cairan.

Kista biasanya akan terdeteksi setelah ukuran sudah membesar setelah itu kamu bisa merasakan adanya benjolan tersebut.

Kista dapat membesar dan menjadi lunak ketika mendekati masa menstruasi. Benjolan kista payudara biasanya berbentuk bulat atau lonjong dan mudah digerakkan atau berpindah-pindah ketika disentuh, seperti menyentuh kelereng. Namun, benjolan kista dan benjolan solid lainnya susah untuk dibedakan.

Gejala seperti ini biasanya tidak akan berkembang menjadi kanker payudara.

  1. Intraductal Papilloma

Benjolan payudara jenis ini adalah sejenis tumor jinak (non-kanker) yang terbentuk pada kelenjar susu. Jika teraba, intraductal papilloma biasanya akan terasa seperti satu benjolan cukup besar yang terletak di dekat puting. Benjolan ini juga bisa berbentuk seperti beberapa benjolan kecil yang letaknya jauh dari puting.

Ukuran tumor ini berkisar antara 1-2 sentimeter. Namun, bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung letak tumor tumbuh. Tumor ini terbentuk dari kelenjar, sel fibrous, dan pembuluh darah.

Namun, multiple papillomas alias tumor yang lebih dari satu dan tersebar di payudara jauh dari puting, dapat membuat risiko untuk mengidap kanker payudara di kemudian hari sedikit meningkat. Ini karena multiple papillomas sering dikaitkan dengan suatu keadaan prekanker yang disebut atypical hyperplasia.

Bagaimana penjelasan diatas mengenai benjolan pada payudara?

Kenali lebih dini dengan cara melakukan pemeriksaan mandiri setelah mandi pada tubuh anda sendiri. Jika dirasa ada yang aneh pada tubuh segera periksakan kedokter untuk mengetahui penyakit apa itu?




Nunung Srimulat: Kemarin Kemoterapi Terakhir Setelah 5 Pengobatan Pasca Oprasi

Nunung Srimulat telah menjalani 5 rangkaian kemoterapi pasca operasi pengangkatan payudara (iNews).

Nunung Srimulat: 5 Jadwal Kemoterapi Pasca Oprasi Telah Selesai

Prolite – Komedian terkenal di Indonesia Nunung Srimulat, beberapa waktu lalu sudah menjalani pengankatan kanker payudara yang dideritanya.

Diketahui, pada Februari 2023 lalu Nunung pertama kali merasakan ada benjolan di area payudaranya, yang kemudian dikonfirmasi dokter sebagai kanker payudara stadium satu.

Kemudian pada Juni 2023 dia memutuskan untuk melakukan pengangkatan sel kanker tersebut dan melakukan kemoterapi sebagai pengobatan tambahan.

Setelah menjalani operasi Nunung Srimulat juga mengikuti seluruh rangkaian pengobatan setelah operasi.

Seluruh rangkain kemoterapi yang harus di jalani oleh nunung nama panggilannya itu akan berakhir.

Bahkan nunung menjelaskan bahwa hari senin kemarin merupakan rangkain terakhir kemoterapi yang harus ia jalani seusai operasi pengangkatan kanker payudara.

“Masih kontrol rutin dan alhamdulillah hari ini (kemarin) kemoterapi terakhir,” tutur Nunung.

Nunung juga bersyukur sel kanker di tubuhnya tidak menyebar hingga kemoterapi yang ia jalani berjalan cukup singkat.

Kini kondisi sang komedian berangsur-angsur membaik usai menjalani semua rangkaian pengobatan.

“Dokter bilang alhamdulillah dari kemarin waktu operasi tidak ada penyebaran ke mana-mana,” kata Nunung.

Ia juga menyebut kemoterapi yang bakal dijalani hari ini merupakan rangkaian pengobatan terakhir. Nunung totalnya sudah menjalani lima dari enam jadwal kemoterapi.

Sang komedian juga menceritakan efek samping yang ia rasakan setelah melakukan kemoterapi yaitu merasa nyeri pada seluruh tulangnya.

Bahkan ia harus mencukur habis rambutnya karena efek dari kemoterapi yang membuat rambutnya rontok terus menerus.

Meski banyak efek yang ia rasakan setelah menjalani kemoterapi, namun ia bersyukur efek kemoterapinya tidak berlangsung parah. Nunung mengaku tidak merasa mual seperti yang dirasakan banyak orang pasca menjalani pengobatan kanker payudaranya.

“Enggak, enggak ada, aku alhamdulillah banget ya. Aku cuma di tulang, linu kayak mau lepas dari tempatnya gitu,” terang Nunung.

Memang untuk efek dari kemoterapi sendiri rontoknya rambut, nyeri pada tulang, muntah-muntah, sariawan parah dan lain-lain.

Namun Nunung Srimulat merasa bersyukur bahwasannya ia tidak merasakan mual seperti kebanyakan orang rasakan setelah menjalani kemoterapi.

Efek yang ia rasakan hanya terjadi pada kemoterapi pertama dan kedua saja, sedangkan kemoterapi selanjutnya tidak ada efek yang ia rasakan lagi.




Nunung Divonis Kanker Payudara

JAKARTA, Prolite – Nunung Srimulat pelawak kelahiran 60 tahun lalu itu mengaku stress karena vonis dari dokter karena mengidap kanker payudara. Sebelumnya Nunung juga sudah berat dengan penyaki-penyakit yang di deritanya.

“Kemarin-kemarin sebetulnya saya sudah berat banget dengan penyakit-penyakit saya, sudah berat banget, ditambah sekarang ada penyakit baru lagi,” kata Nunung.

Nunung Srimulat hanya bisa berpikir dengan penyaki yang dia alami bahkan setiap hari hanya bisa menangis. Dokter sudah memvonis penyakit kangker payudara dan di sarankan untuk tidak stress. Karena stress hanya bikin cepat menyebar kangkernya.

Namun Nunung menyebut dirinya tidak bisa melawan diri untuk tidak stres. Bukan hanya karena harus menerima kenyataan mengidap penyakit mematikan, vonis ini juga berarti ia tak bisa lagi jadi tulang punggung keluarga.

Usai divonis dokter soal kanker payudara, Nunung juga mengaku sudah memulangkan seluruh keluarga yang ia tanggung di Jakarta ke Solo. Ia juga meminta mereka kini harus bisa mencari penghasilan sendiri di sana.

“Tapi kan saya juga masih ada tanggung jawab untuk anak-anak saya. Dan saya pasti masih harus menghadapi operasi, dan bukan hanya operasi saja, pasti nanti juga makan waktu lama, kemoterapi,” kata Nunung.

Kini Nunung sudah menjalani pengobatan dan melakukan biopsi atau menganbil sempel jaringan tubuh untuk memastikan kondisi kangker tersebut. (*/ino)