Festival Budaya Nusantara: Gelar Kemegahan Budaya di Jantung Purwakarta

Festival Budaya Nusantara Gelar Kemegahan Budaya di Jantung Purwakarta (dok Purwakarta).

Festival Budaya Nusantara: Gelar Kemegahan Budaya di Jantung Purwakarta

PURWAKARTA, Prolite – Jantung kota Kabupaten Purwakarta bermandikan cahaya kemeriahan. Perayaan Hari Jadi ke-194 Kota dan ke-57 Kabupaten mencapai puncaknya dengan Festival Budaya Nusantara, sebuah acara akbar yang lebih dari sekadar perayaan ulang tahun.

Malam itu menjadi deklarasi nyata atas semangat keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia. Suasana meriah telah terasa sejak awal; ribuan warga Purwakarta dan sekitarnya memadati Jalan Jenderal Sudirman. Lampu-lampu warna-warni menghiasi jalanan, sementara aroma harum jajanan khas Purwakarta dan berbagai daerah lain menguar di udara, menambah daya tarik bagi pengunjung.

Festival dimulai dengan iring-iringan spektakuler dari depan Kampus UPI (Parapatan Enggrang) menuju Pertigaan BTN. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein), menarik perhatian dengan menaiki kereta kencana, diiringi Wakil Bupati dan jajaran Forkopimda yang menunggang kuda.

dok Pemda Purwakarta
dok Pemda Purwakarta

“Tidak hanya kesenian dari luar daerah, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga akan menampilkan kelompok seni masing-masing, menjadikan festival ini sebagai wadah ekspresi budaya bagi seluruh warga Purwakarta. Festival ini benar-benar menjadi panggung milik semua,” kata Bupati Om Zein.

Pawai megah ini memukau warga yang berjejer di sepanjang jalan, disisi lain dihiasi pula oleh semburan air mancur Sri Baduga di Situ Buleud. Sorak sorai dan tepuk tangan penonton mengiringi setiap langkahnya.

dok Pemda Purwakarta
dok Pemda Purwakarta

Festival Budaya Nusantara menampilkan beragam kesenian tradisional dari seluruh Nusantara. Kehadiran Ogoh-ogoh dari Bali, menjadi magnet utama, menarik perhatian banyak penonton, terutama anak-anak yang antusias berfoto bersama.

Dari Jawa Timur, kesenian Reog Ponorogo, dengan topeng dadak merak dan irama khasnya, turut memeriahkan suasana. Alunan musik gamelan berpadu dengan irama daerah lain, menciptakan harmoni indah. Para penari, dengan kostum memukau, menampilkan gerakan energik dan memikat.

Selain kesenian luar daerah, festival ini juga menampilkan ragam kesenian Jawa Barat: Badud (Pangandaran), Rengkong (Sukabumi), Bebegig (Ciamis), Surak Ibra (Garut), Benjang (Kota Bandung), Badingkut (Bandung Barat), Topeng (Bekasi), Kokoprak Genye, Nyi Pohaci (Purwakarta), Jajangkungan (Karawang), Wayang Gegeus (Kota Banjar), dan Sisingaan (Subang).

Setiap penampilan disambut antusiasme penonton; sorak sorai dan tepuk tangan menggema, bahkan beberapa penonton ikut bernyanyi dan menari bersama. Berbagai stan makanan dan minuman menambah keseruan, dengan aroma sate, bakso, dan jajanan tradisional yang menggugah selera.

Uniknya, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga berpartisipasi, menampilkan kelompok seni masing-masing. Festival ini menjadi panggung bagi semua warga Purwakarta, menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan.

Lebih dari hiburan semata, Festival Budaya Nusantara dirancang sebagai wahana edukasi lintas generasi, menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta berharap acara ini menjadi agenda tahunan unggulan, menarik wisatawan, menggerakkan ekonomi kreatif lokal, dan memperpanjang masa tinggal pengunjung. Festival ini bukan hanya perayaan ulang tahun, tetapi juga selebrasi keberagaman Indonesia yang hidup dan tumbuh dari masyarakatnya.




Festival Budaya Nusantara Digelar Menyambut Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta

Festival Budaya Nusantara Digelar Menyambut Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta (dok).

Festival Budaya Nusantara Digelar Menyambut Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta

PURWAKARTA, Prolite -Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta akan menggelar Festival Budaya Nusantara dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta yang dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu (20/7/2025).

Festival ini akan menampilkan belasan pertunjukan budaya dari berbagai daerah, yang siap memeriahkan momen istimewa ini.

Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, akrab disapa Om Zein, menyampaikan bahwa festival tersebut akan menjadi salah satu acara puncak dalam rangkaian perayaan hari jadi.

Parade budaya akan dimulai dari depan UPI Kampus Purwakarta dan berakhir di depan Kompleks BTN.

“Ada 11 kabupaten dari Jawa Barat yang berpartisipasi, ditambah dua perwakilan budaya dari luar provinsi. Semuanya akan tampil dalam kemasan Festival Budaya Nusantara,” kata Om Zein saat dikonfirmasi, Rabu (16/7/2025).

Dua budaya dari luar Jawa Barat yang akan turut memeriahkan festival ini, kata dia, adalah Ogoh-ogoh dari Bali dan Reog Ponorogo dari Jawa Timur.

Sementara itu, 11 kabupaten dari Jawa Barat yang turut serta akan menghadirkan kesenian tradisional khas daerahnya masing-masing.

Tak hanya itu, kata Om Zein, setiap kecamatan di Kabupaten Purwakarta juga akan mengirimkan perwakilan seni budayanya untuk tampil dalam festival ini.

“Festival ini bukan sekadar hiburan, tapi juga bentuk pelestarian dan penghargaan terhadap kekayaan budaya nusantara. Kami ingin masyarakat Purwakarta dan sekitarnya bisa merasakan langsung semangat keberagaman Indonesia,” ujar Om Zein.

dok
dok

Ke-11 Kabupaten/Kota yang Turut Serta Memeriahkan Festival Budaya Nusantara:

1. Badud dari Kabupaten Pangandaran

2. Rengkong dari Sukabumi

3. Bebegig dari Kabupaten Ciamis

4. Surak Ibra dari Garut

5. Benjang dari Kota Bandung

6. Badingkut dari Kabupaten Bandung Barat

7. Topeng dari Bekasi

8. Kokoprak Genye dari Purwakarta

9. Jajangkungan dari Karawang

10. Wayang Gegeus dari Banjar

11. Sisingaan dari Subang

FESTIVAL. Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta akan menggelar Festival Budaya Nusantara dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-194 Kota Purwakarta dan ke-57 Kabupaten Purwakarta yang dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu (20/7/2025).




LSI Denny JA: 83,6% Warga Purwakarta Puas atas Kinerja Saepul Bahri Binzein

LSI Denny JA 83,6% Warga Purwakarta Puas atas Kinerja Saepul Bahri Binzein (dok).

LSI Denny JA: 83,6% Warga Purwakarta Puas atas Kinerja Saepul Bahri Binzein

Prolite – Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein yang akrab disapa Om Zein mendapat kado istimewa dari warganya jelang hari jadi kabupaten tersebut yang ke-57 pada 20 Juli 2025. Sekitar 83,6% publik mengaku puas atas kinerja Om Zein.

Demikian temuan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terhadap kinerja pemerintahan Kabupaten Purwakarta dibawah kepemimpinan Bupati Om Zein.

Survei dilakukan dari tanggal 30 Juni – 5 Juli 2025 dengan menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling terhadap 440 responden, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error plus minus 4,8%.

Menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah yang memaparkan hasil survei tersebut, kepuasan publik atas kinerja Om Zein melebihi kepuasan terhadap institusinya, yaitu pemerintahan kabupaten Purwakarta yang 79,5%.

“Ini persepsi positif yang melekat begitu kuat terhadap personal figur Om Zein dibanding terhadap institusinya. Dengan kata lain, mayoritas publik di Purwakarta lebih melihat sosok Om Zein nya ketimbang lembaga pemerintah yang dipimpinnya,” kata Toto, belum lama ini.

Toto menjelaskan, kepuasan publik atas kinerja bupati nyentrik yang selalu diburu emak-emak itu, hampir berbanding lurus dengan persepsi mayoritas publik terhadap keberhasilannya.

“Sekitar 81,6% publik menilai Om Zein berhasil memimpin Purwakarta. Persepsi positif ini muncul karena Om Zein dianggap sebagai bupati yang rajin turun menyelesaikan langsung persoalan yang terjadi ,” jelasnya.

Toto berpendapat, persepsi positif terhadap Om Zein ini juga tergambar dari tingkat pengenalan yang berbanding lurus dengan tingkat kesukaannya. Yaitu, keduanya sama-sama tinggi.

Toto mencontohkan pengenalan Om Zein yang tembus 98,2%, dan dengan tingkat kesukaan mencapai 97,0%. Data yang seperti itu, jika belajar dari pengalaman LSI Denny JA melakukan ratusan kali survei, masuk dalam kategori moncer.

Toto menjelaskan, yang dimaksud moncer itu adalah figur yang punya potensi besar untuk dengan mudah terpilih kembali. Kenapa? Karena syarat hukum besi untuk menangnya sudah terpenuhi.

“Jika tak ada tsunami politik atau money politic dari lawannya, figur yang seperti itu biasanya akan melenggang untuk terpilih kembali. Dan kebetulan, itu ada pada Om Zein,” ungkapnya.

Mengenai beberapa program yang dinilai publik sebagai prestasi menonjol, Toto mencontohkan, diantaranya, pembangunan infrastruktur (33,6%), pendidikan (20,5%), pertanian (11,8%), kesehatan (9,3%), ekonomi (8,0%) dan program lainnya dibawah 5%.

Isu lain yang juga terpotret dari survei ini, antara lain, pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang dianggap puas oleh 76,6%. Begitu juga dengan kepuasan terhadap pelayanan publik yang rata-rata diatas 80%,

Namun begitu, Toto mengingatkan, bahwa temuan data survei juga mengungkapkan kabar buruk yang harus menjadi PR besar, baik Om Zein maupun Abang Ijo. Yaitu, masalah umum terkait ekonomi ( 64,5%) dan masalah khusus terkait pengangguran (73,2%).

Meskipun, lanjut Toto, beberapa hal yang menyangkut keadaan secara umum, mayoritas publik mengaku sangat baik dan cukup baik. Misalnya, masalah keamanan (84,0%), kehidupan sosial ( 84,3%), pelaksanaan pemerintahan (70,0%) dan penegakan hukum (70,0%). Selebihnya, seperti ekonomi dibawah 50%.




SIMEDKOM, Aplikasi Digital Diskominfo Purwakarta untuk Optimalkan Kerja Sama Media

SIMEDKOM, Aplikasi Digital Diskominfo Purwakarta untuk Optimalkan Kerja Sama Media (dok Diskominfo Kab Purwakarta).

SIMEDKOM, Aplikasi Digital Diskominfo Purwakarta untuk Optimalkan Kerja Sama Media

Prolite – Sistem Media Komunikasi atau SIMEDKOM adalah aplikasi digital yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta untuk mempermudah pengelolaan informasi dan komunikasi publik. Aplikasi tersebut memiliki tiga manfaat utama, yaitu efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas.

Kepala Diskominfo Purwakarta, Rudi Hartono, menjelaskan, aplikasi SIMEDKOM sudah diterapkan sejak awal 2024.

“Aplikasi ini mempermudah penertiban administrasi dalam kerja sama antara media dan pemerintah, serta menjadi alat pemantauan konten media yang memberitakan Purwakarta. Selain itu, SIMEDKOM juga menyediakan platform untuk pendaftaran dan pengelolaan kerja sama publikasi,” ujar Rudi.

Diskominfo Kab Purwakarta
Diskominfo Kab Purwakarta

Implementasi SIMEDKOM diharapkan meningkatkan efektivitas kerja sama antara pemerintah dan media secara daring, serta memonitor konten berita di Kabupaten Purwakarta. Ia berharap aplikasi tersebut dapat menciptakan kerja sama yang baik dan meningkatkan kualitas penyebaran informasi melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Purwakarta, Sri Budiyanti, menyampaikan, digitalisasi kerja sama media melalui SIMEDKOM mempermudah proses kerja sama antara pemerintah daerah dan perusahaan media.

“Proses kerja sama antara media dan Diskominfo Purwakarta menjadi lebih modern dan efektif. Pendaftaran kerja sama dapat dilakukan secara online, dan kami juga dapat memantau konten berita dari media mitra secara real-time serta mengevaluasi kinerja mereka secara objektif melalui data yang tercatat di SIMEDKOM,” ungkap Sri Budiyanti, atau yang akrab disapa Mba Atik.

Mba Atik menambahkan, penerapan SIMEDKOM meningkatkan kualitas informasi yang disampaikan ke publik. Dengan pemantauan yang lebih baik, proses kerja sama menjadi lebih transparan dan akuntabel, serta proses administrasi yang sebelumnya memakan waktu kini lebih singkat.

Sebagai sistem yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan informasi publik, SIMEDKOM berpotensi untuk terus berkembang.

“Ke depan, SIMEDKOM dapat diintegrasikan dengan sistem lain, seperti sistem pemerintahan daerah, sistem kependudukan, atau sistem pelayanan publik lainnya. Integrasi ini memungkinkan pertukaran data yang lebih lancar dan penyampaian informasi yang lebih komprehensif,” ujar Mba Atik.

Ia juga menerangkan, fitur SIMEDKOM dapat dikembangkan lebih jauh. Misalnya dengan fitur analisis data lebih canggih, integrasi media sosial, atau aplikasi mobile yang mudah diakses.

“Pengembangan ini juga harus didukung oleh peningkatan kapasitas SDM. Pelatihan dan pengembangan SDM yang mengelola SIMEDKOM sangat penting agar sistem ini dapat dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Mba Atik berharap pengembangan berkelanjutan SIMEDKOM dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam memudahkan akses dan kecepatan informasi publik.




Imbas Tabrakan Beruntun Km 92 Tol Purbaleunyi 1 Orang Meninggal

Tabrakan Beruntun di Tol Purbaleunyi memakan korban jiwa 1 orang tewas (X @MallPojok).

Imbas Tabrakan Beruntun Km 92 Tol Purbaleunyi 1 Orang Meninggal

Prolite – Insiden tabrakan beruntun yang terjadi pada Senin 11 November 2024 di Tol Purbaleunyi Km 92 wilayah Cianting, Kabupaten Purwakarta.

Usai insiden tragis tersebut sebanyak 17 kendaraan mengalami rusak parah hingga saling tumpung dengan kendaraan lain.

Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial (medsos) tampak sejumlah kendaraan terlibat dalam kecelakaan itu. Terlihat mobil bertumpuk di atas kendaraan lain. Tampak pula beberapa kendaraan rusak parah.

Sejumlah orang terlihat menyelematkan diri dari kendaraan yang terlibat tabrakan. Mereka keluar dari dalam mobil. Tampak muatan sebuah truk yang terguling berserakan di jalan.

Dok Jasa Marga
Dok Jasa Marga

Menurut laporan Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast menyebutkan ada korban jiwa dan korban luka-luka saat tabrakan beruntun terjadi.

“1 korban meninggal dunia, identitas masih kita identifikasi, kemudian 21 orang luka-luka,” jelasnya.

Jules mengatakan, para korban kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit Abdul Radjak dan RS Siloam, Purwakarta.

Menurut keterangan dari para saksi di tempat kejadian kecelakaan terjadi penyebab kecelakaan beruntun tersebut karena adanya truk yang mengalami rem blong.

Terdapat 17 kendaraan yang mengalami kecelakaan akibat truk yang mengalami rem blong.

Truk yang mengalami rem blong tersebut diketahui menagkut muatan penuh dengan kardus.

Imbas kecelakaan tersebut arus lalu lintas Tol Purbaleunyi Km 92 dari arah Bandung ke Jakarta di tutup total.

Informasi yang diperoleh menyebutkan banyak korban dalam kejadian ini. Petugas tengah mendata jumlah korban luka dan tewas.

Arus lalu lintas kendaraan jalur A dari arah Bandung ke Jakarta ditutup total. Polisi menutup jalur tersebut. Sedangkan petugas Jasa Marga mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan.




“7 Poe Atikan”, Program Bangun Akhlak dan Karakter Anak

7 poe atikan

‘7 Poe Atikan’ : 7 Hari Pembelajaran, 5 Hari di Sekolah, 2 Hari di Rumah

PURWAKARTA, Prolite – Membangun anak yang berkarakter dan berahlak, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta jadikan program ‘7 poe atikan’ atau 7 hari pembelajaran pendidikan, program andalan.

“Sinergi dengan pusat, kita hari ini didorong dengan kurikulum merdeka belajar. Maka kabupaten Purwakarta melihat potensi ini harus dikembangkan sebagai potensi daerah yang harus dikolaborasikan,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan Sadiyah ditemui di ruang kerja Sekda Kab Purwakarta beberapa waktu lalu.

400 Guru AKPK, 7 poe atikan
Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Sadiyah menjelaskan program andalan Dinas Pendidikan Kabupaten Purawkarta 7 Poe Atikan.

Kata Sayidah, dari tahun 2015 sejak ada peraturan Gubernur (Pergub) 69 terkait dengan pendidikan karakter sebetulnya Kabupaten Purwakarta sudah jauh lebih dulu mengangkat pendidikan harus betul-betul berpihak kepada siswa dengan mengali seluruh potensi kearifan lokalnya.

Maka itu pemerintah daerah sudah punya kebijakan bunga 5 karakter yang salah satunya meneruskan berkesinambungan dari Pergub no 69 tahun 2015 namun direvisi di Pergub 131 tentang bagaimana ada program kegiatan ‘7 poe atikan’ atau 7 hari pembelajaran.

“Jadi di sini 7 hari pendidikan (7 poe atikan) itu bukan 5 hari, hanya saja 5 hari disekolah dan 2 hari di rumah, satu sama lainnya saling berkait-kaitan,” ujar Sadiyah.

Sadiyah menjabarkan dalam program 7 poe atikan, setiap hari Senin pendidikan di sekolah swasta maupun negeri ada tema Ajeg Nusantara di mana seluruh peserta didik dan pendidik harus paham sikap nasionalis, sehingga selain tumbuh kembang punya kearifan lokal tapi juga di tumbuh kembangkan sifat patriotisme dan kebangsaannya.

Untuk hari Selasa tema ‘Mapag Guna’ atau menjemput dunia. Di era globalisasi ini tidak boleh apriori artinya mengambil seluruh potensi bagaimana mengembangkan teknologi digital dikolaborasikan untuk bisa dipahami seluruh masyarakat dan seluruh peserta didik di sekolah. Terlebuh anak-anak sekolah sekarang sudah menggunakan perangkat digital.

Lanjut Sadiyah, untuk tema hari Rabu ‘Maneuh di Sunda’ yakni kembali ke sundaan ke akar budaya.

“Dimana anak-anak memang punya ciri khusus sendiri dimana anak laki-laki pakai baju pangsi yang perempuan pakai kebaya, baik siswa ataupun guru. Ternyata dari pakaian itu membentuk karakter anak, ketika berpakaian itu pola perilaku berubah, cara duduk, cara bicara bahasa ibunya. Jarang anak lelaki pakai baju pangsi tawuran karena menghargai pakaian leluhurnya tidak keluar dari asal muasalnya,” bebernya.

Tema hari Kamis ‘Nyanding Wawangi’ yang berarti mengembangkan bagaimana anak-anak ini punya nilai-nilai etika dan estetika. Nilai yang dikembangkan mengolah rasa menumbuhkan rasanya elok beretika dan berestetika.

“Ya dia dikembangkan untuk bisa memasak menyulam untuk anak perempuan untuk anak laki-laki itu punya talent. Yang mengangkat jati dirinya itu, pinter nari, seni itu di hari kamis,” tuturnya.

Dan untuk tema hari Jumat ‘Nyucikeun Diri’ yang berarti lebih dikedepankan pendidikan itu dari pagi sampai siang yang dikolaborasikan kurikulum merdeka itu ke sifat bagaimana masyarakat Purwakarta yang identik dengan religius maka dari pagi sampai siang itu dari mulai salat Dhuha baca-baca surat pendek pengajian dan lain sebagainya lebih menyucikan ke spiritualnya.

Nah untuk hari Sabtu dan Minggu bertema ‘Beutah di Imah’ kembalikan anak-anak ke pangkuan ibu dan bapaknya. Tapi ketika si anak di rumah juga terkoneksi dengan pihak sekolah, apa yang dia lakukan sebagai bentuk karakter.

“Misalnya untuk anak kelas satu baru bisa mencuci kaos kaki saja itu di videokan di posting dilaporkan bahwa ini bentuk-bentuk pendidikan yang didampingi oleh kedua orang tuanya ‘quality time’ bersama orangtuanya dan itu berlaku juga untuk sekolah swasta,” pungkasnya.

Untuk diketahui jumlah sekolah tingkat SD di Kabupaten Purwakarta ada sekitar 430 sekolah, terdiri dari SD negeri sebanyak 378 unit dan 40 unit SD swasta . Sedang untuk tingkat SMP ada 120 sekolah terdiri dari SMPN sebanyak 78 unit dan SMP swasta sebanyak 41 unit




500 UMKM Purwakarta Bakal Terima Hibah Alat Usaha

UMKM

500 UMKM Purwakarta Bakal Terima Hibah Alat Usaha

PURWAKARTA, Prolite – Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM), Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya berfokus pada UMKM.

Seperti pada saat pandemi covid-19 lalu, DKUPP Pemkab Purwakarta meluncurkan dana stimulan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM sebesar Rp 1,5 juta untuk masing-masing.

Untuk tahun ini, Kepala DKUPP Eka Sugriya mengatakan bahwa Pemkab melalui DKUP melaksanakan bantuan hibah berupa alat-alat bagi sekitar 500 pelaku UMKM.

“Dan kami membantu sesuai permintaan mereka guna meningkatkan kapasitas usaha mereka sehingga menghindari alat tidak bermanfaat,” jelas Eka ditemui di ruang rapat Sekda Pemkab Purwakarta, belum lama ini.

Para pelaku UMKM yang diberikan alat itu, kata Eka sudah terverifikasi, sehingga penerima alat benar adanya dan tepat sasaran.

UMKM

Ada 26 ribu yang terdaftar, sudah punya Nomor Induk Berusaha (NIB), kemudian sebanyak sudah bersertifikat halal dan PIRT.

“Kelengkapan lain juga sudah dan sedang mereka tempuh. Namun intinya terlebih dulu kurasi produknya agar layak jual, layak tampil dan layak edar,” ujarnya.

Selain bantuan alat, DKUPP pun memberikan sertifikat halal kepada 100 pelaku usaha. Serta melakukan program UMKM naik kelas melalui promosi bersama taman Pesanggrahan Pajajaran.

“Bertujuan pemberdayaan, meningkatkan pendapatan usahanya, meningkatkan solidaritas. Kemudian juga Pemkab Purwakarta konsen membantu para pelaku usaha dengan pelatihan seperti pengolahan ikan, gerabah, kopi, teh, gula aren, kue, olahan pangan dan lainnya,” beber Eka.

Pemkab Purwakarta pun memberikan alat membuat kemasan hasil kerjasama dengan universitas seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Ini dilakukan agar mereka lebih termotivasi dan dari sisi kemasan lebih terupdate. Selain itu juga menteri perdagangan pun mendukung kita dengan bantuan tepung tapioka bagi pelaku usaha simping. Lalu kita juga difasilitasi digital marketing, marketplace, perbankannya juga, bisnis matching dan toko ritel, kita fasilitas para pelaku usaha ini,” ucapnya.

Masih kata Eka, Pemkab Purwakarta membuka peluang dengan sangat mudah bagi masyarakat yang ingin menjadi pelaku UMKM, dengan cara berkomunikasi ke DKUPP.

Namun untuk fasilitas yang diberikan tergantung kemampuan anggaran Pemkab Purwakarta. Hanya saja pihaknya siap mendampingi dan memediasi pelaku usaha untuk mendapat bantuan ataupun fasilitas dari sponsor secara langsung.

“Tahun sebelumnya mereka sudah terbina, kita juga kerja sama dengan industri besar, carikan sponsor, kerja sama dengan universitas. Jadi kita mengkoordinir dan memfasilitasi,” ungkapnya.

Jenis UMKM Kabupaten Purwakarta sendiri mulai dari olahan makanan dan minuman, pengrajin gerabah, kayu, anyaman, aksesoris, hingga perajin batik.

“Paling banyak makanan dan minuman ada UMKM. Kita sudah ada dua galeri, galeri menong 1 dan 2, Kampung Maranggi, Wanayasa Kuliner Fair. Pemkab menampung di galeri ini dan bantu pemasaran produk, galeri ini jadi sentra oleh-oleh khas Purwakarta. Namun produknya harus penuhi persyaratan ya,” tutupnya.




Fenomena Iklim, Kabupaten Purwakarta Jalankan Program Khusus Antisipasi Kekurangan Pangan

iklim

Iklim Tak Menentu, Kabupaten Purwakarta Jalankan Program Khusus Antisipasi Kekurangan Pangan

PURWAKARTA, Prolite – Untuk mengantisipasi kekurangan pangan yang terjadi di Kabupaten Purwakarta akibat dampak fenomena iklim, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mempunyai beberapa program khusus.

“Dampak fenomena iklim bisa mengganggu cuaca sehingga mempengaruhi hasil panen. Hal ini diakibatkan musim kemarau yang panjang sehingga mempengaruhi suplai air,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan.

Sri Jaya Midan mengatakan, akibat fenomena iklim musim kemarau panjang, luas tanam padi milik Pemkab Purwakarta menjadi berkurang. Untuk itu, salah satu langkah yang diambil dalam menghadapi fenomena iklim ini adalah dengan menyisir potensi lahan yang memiliki sumber air permukaan seperti sungai, waduk atau sumur dangkal.

“Kita membantu dengan sumur pompa, sehingga petani punya keyakinan akan ada peningkatan keberhasilan pangan,” terangnya.

Sebelumnya, Dispangtan telah memberikan bantuan Mesin Traktor, hal ini dilakukan Untuk mendukung capaian produksi pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Purwakarta, Pemkab setempat melalui Dinas Pangan dan Pertanian menyerahkan bantuan alat mesin pertanian berupa mesin traktor untuk membajak sawah kepada kelompok tani di wilayah tersebut.

“Kami membagikan 33 unit hand traktor roda dua bantuan dari Kementerian Pertanian kepada perwakilan kelompok tani di Kabupaten Purwakarta. Tujuan bantuan traktor ini tentunya untuk membantu mempercepat pengolahan tanah para petani agar tidak tertinggal masa tanam,” ujar, Sri Jaya Midan.

iklim

Di sisi lain, Sri Jaya Midan berharap pada musim panen ke depan atau diperkirakan pada bulan Oktober 2024 target capaian produksi padi akan meningkat.

“Musim panen kemarin terjadi minus sekitar ton, ke depan target sasaran kita adalah ton, kita optimis target itu bisa tercapai,” ujarnya.

Selain itu, Kadispangtan juga mengungkapkan, ke depan bantuan lain dari pemerintah juga akan diajukan secara bertahap, seperti bantuan benih. Dari luas lahan tanam sekitar hektar, dan yang telah dibantu barus sekitar hektar.

“Secara bertahap nanti sesuai dengan anggaran dan arahan dari Kementerian termasuk traktor bukan hanya 33 unit, nanti anggaran Kementerian akan terus bertambah akan di usulkan juga termasuk pompa alkon. Sekarang baru 123 unit, kalau petani membutuhkan kita akan usulkan lagi termasuk program-program yang lain irigasi usaha tani dan lainnya,” kata Midan.

Menurutnya, dampak fenomena iklim elnino kemarin mengakibatkan masa tanam terjadi minus diangka ton dan tahun ini targetnya ton dan sudah terealisasi ton.

“Artinya, ini sudah 77 persen dari minus tersebut sudah terpenuhi dari program percepatan ini. Alhamdulillah kita selalu di support oleh Pak Penjabat Bupati. InsyaAllah dalam rangka percepatan ini,” ujarnya.

Sementara itu, kata Midan, tanaman juga perlu perawatan juga perlu pengamanan dari organisme pengganggu tumbuhan.

“Kita sudah fasilitasi tinggal prosesnya saja itu ada dua drone untuk pengendalian OPT, nanti jika terjadi serangan hama penyakit secara masif kita akan gunakan itu,” ujarnya.

Menutup, Sri Jaya Midan mengatakan, ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat diharapkan mampu menekan angka inflasi di daerah. Karena dengan jaminan ketersediaan pangan maka harga-harga bisa terkendali dan bisa dijangkau masyarakat.

“Ketersediaan pangan di daerah juga merupakan salah satu cara untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Untuk itu, diperlukan juga alat-alat mesin pertanian. Nah dalam hal ini pemerintah hadir untuk para petani dan kelompok tani,” demikian Sri Jaya Midan.

Seperti diketahui, Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu daerah penghasil beras yang bisa didistribusikan ke wilayah lain.

“Ya kita kan punya komoditi terbuka yang bisa diperjual belikan oleh petani. Sehingga kita memang bisa mensuplay beras ke wilayah lain,” terangnya.

Di sisi lain, lanjut Midan, kebutuhan beras di Kabupaten Purwakarta memang terbilang surplus. Sehingga masih bisa dijual ke luar.




Penerapan Pendidikan Anti Korupsi di Purwakarta Terinsersi Dalam Kurikulum Sekolah

pendidikan anti korupsi

Kotak Kejujuran Cukup Efektif Dalam Penerapan Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah

PURWAKARTA, Prolite – Berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 10 tahun 2019 Kabupaten Purwakarta menerapkan pendidikan anti korupsi sejak dini.

Untuk mengajarkan pendidikan anti korupsi itu, semua sekolah-sekolah di Kabupaten Purwakarta membuat kotak kejujuran. Kotak tersebut untuk menyimpan barang-barang yang ditemukan siswa namun bukan miliknya.

Cara itu rupanya efektif mengajarkan anak untuk tidak melakukan korupsi, sehingga tak ayal pendidikan anti rusuah ini direplikasi oleh Pemerintah Gorontalo Provinsi Sulawesi Utara.

“Mereka belajar langsung di sini bagaimana pendidikan anti korupsi di Purwakarta dikembangkan,” jelas Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Sadiyah di ruang Sekda Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.

pendidikan anti korupsi

Pendidikan anti korupsi seperti ini kata Sayidah terinsersi ke dalam kurikulum dalam artian disisipkan modul pembelajaran ke dalam kurikulum yang diajarkan.

“Misal pelajaran matematika karena itu ilmu pasti tidak ada istilah berbohong pasti 1 + 1 jadi 2, pendidikan anti korupsi pun harus seperti ini kalau ada uang A segini ya harus segini,” ucapnya.

Hal-hal itu disisipkan di semua mata pelajaran sehingga guru harus memahami terutama untuk guru tingkat sekolah dasar (SD).

“Kalau di SMP itu terinsersi ke dalam mata pelajaran PKN dan agama kalau yang SD terinsersi ke semua karena pembelajaran SD itu basic penanaman nilai yang paling dasar,” ujarnya.

Sejak diterapkan, banyak siswa didik di Kabupaten Purwakarta yang mampu membuat komik-komik anti korupsi.

Namun, kendati pendidikan anti korupsi sudah baik diterapkan, Sadiyah mengakui untuk kasus perundungan (bullying) di sekolah, memang masih ada.

“Kita tidak bilang 0% ya, kadang-kadang ada saja memang kan pemberitaan itu sering kali ada tapi dia tidak melihat apakah ini kekerasan bullying-nya itu terjadi ketika bukan di lingkup sekolah atau di sekolah. Banyak hal ini bersambung-sambungan dulu,” paparnya.

Tiga perempat waktu anak-anak ada di rumah dan pihak sekolah tidak bisa memantau seluruh waktu.

“Kadang perilaku di rumah yang dibawa ke sekolah. Contoh di dalam TDBA (tatanen di bale atikan) ini ada program bagaimana pengelolaan sampah menjadi produk menjadi limbah yang diolah dan bisa produktif lagi untuk dimanfaatkan, nah di sekolah sudah oke tapi ketika di masyarakat kembali lagi dan ini memang agak sulit untuk menciptakan habituasi ya, butuh banyak dukungan bukan cuma di sekolah ya,” tutupnya




Ini Sejarah Penyebaran Agama Islam di Kabupaten Purwakarta

penyebaran agama Islam purwakarta

Penyebaran Agama Islam di Purwakarta, Berawal Menyasar Pengawal Kerajaan Pajajaran

PURWAKARTA, Prolite – Sejarah penyebaran agama Islam di Kabupaten Purwakarta cukup unik, pasalnya sasaran penyebaran adalah para badega (pengawal, red) Pajajaran atau Galuh Pakuan yang tengah melakukan perjalanan dari Pajajaran menuju ke Bogor dan ke Sumedang sambil membawa mahkota.

Selama perjalanan melewati Kabupaten Purwakarta rombongan bermalam terlebih dahulu di masjid yang didirikan oleh Syekh Baing Yusuf bernama asli Raden H Mochammad Joseoef bin Raden Djajanegara yang juga merupakan keturunan ke-24 dari penguasa tanah Sunda, Prabu Siliwangi pada 1826 silam.

Syekh Baing Yusuf sengaja mendirikan Masjid Agung Baing Yusuf untuk mengajak para badega masuk Islam kemudian melaksanakan ibadah shalat.

“Dulu masjid agung sekaligus Alun-alun Kiansantang ini masih hutan. Pengawal atau badega itu di antaranya ada di daerah Kutawaringin yang sekarang Pasar Rebo dan Sindang Kasih,” ujar pengurus Masjid Baing Iing Solihin (76).

Nama Baing sendiri kata Iing, adalah pemberian gelar kepada syekh Yusuf dari Raja Turki, Baing atau Bai yang berati bapak. Itu karena syekh Yusuf kelahiran tahun 1709 di Bogor, banyak menimba ilmu agama Islam dan sering berdakwah bahkan di umur 7 tahun sudah hafizh qur’an.

penyebaran agama Islam purwakarta

Dulu mesjid Baing Yusuf berbentuk padepokan, mengalami pemugaran hingga menjadi mesjid kekinian. Pada tahun 1957 dibongkar kubahnya karena bocor, lalu tahun 1987 dibongkar atap dan kubahnya untuk dicor oleh ibu Mami Setibi Darwis, mesjid dibongkar kembali pada tahun 1926 oleh keluarga dan bupati Ibrahim Singadilaga. Kemudian pada tahun 1993 dibongkar total oleh bupati Bunyamin Dudi dan selesai pada tahun 1994.

“Syekh Yusuf meninggal pada tahun 1854 di usia ke 145 tahun, beliau dimakamkan di belakang mesjid ini bersama para pendiri Kabupaten Karawang dan keluarga Gandanegara, Sasatradiningrat yang pada tahun 1818 memimpin pusat pemerintahan di Wanayasa,” ucap Iing seraya mengatakan mesjid Baing memiliki luas kurang lebih 2000 meter.

Sejak syekh Yusuf meninggal banyak peziarah ke makamnya, dari berbagai daerah terutama dari Banten, hal itu karena syekh Yusuf mempunyai murid syekh Nawawi al-Bantani yang menjadi imam besar Masjidilhram kala itu.

Masjid yang terletak di tengah jantung kota Purwakarta atau sekitar area kantor Pemkab Purwakarta di Jalan Ganda Negara itu tidak memungut tarif bagi peziarah namun peziarah dapat memberi seikhlasnya.

“Setiap hari yang ziarah bisa sampai 6 bis atau satu bulan sekitar 2-3 ribu orang. Hasil dari kotak amal untuk kebersihan dan pengurus makam atau juru pelihara sebanyak 7-8 orang,” ujar ayah 7 anak itu yang juga mengaku turun temurun menjaga makam syekh Yusuf.

Selain bangunan masjid, peninggalan Syekh Yusuf lainnya berupa kitab fikih dan tasawuf berbahasa Sunda, bertuliskan huruf Arab dan mushaf dengan tulisan tangan. Serta sebuah pedang panjang yang kala itu digunakan sebagai pegangan saat khotbah Jumat.