Konsisten Sepanjang 2024, Diskominfo Kota Bandung Rapihkan Kabel Udara di 20 Kilometer Ruas Jalan

kabel udara

Konsisten Sepanjang 2024, Diskominfo Kota Bandung Rapihkan Kabel Udara di 20 Kilometer Ruas Jalan

BANDUNG, Prolite – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung konsisten merapihkan kabel udara di ruas-ruas jalan Kota Bandung. Hingga Selasa 24 September 2024, Diskominfo Kota Bandubg telah merapihkan kabel-kabel udara sepanjang 20 kilometer lebih.

Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A. Brilyana memastikan, kabel di seluruh ruas jalan Kota Bandung akan dirapihkan. Hal ini guna menjaga aspek keselamatan dan meningkatkan estetika kota.

“Kami akan terus kerja sama dengan para operator kabel dalam menjaga keamanan dan estetika kota,” ujar Yayan saat memantau penurunan kabel udara di persimpangan Jalan Astanaanyar – Cibadak, Kota Bandung, Selasa 24 September 2024.

Perapihan kabel ini dilakukan sejalan dengan dibangunnya jalur kabel bawah tanah (ducting). Nantinya, jika jalur-jalur tersebut telah siap, kabel-kabel yang dirapihkan akan turun ke bawah tanah.

Yayan mengimbau seluruh aspek usaha yang terkait dengan kabel udara untuk bersinergi dalam perapihan kabel udara ini. Serta tidak memasang kabel baru.

“Imbauan untuk pengusaha kabel, kami harap bisa bersinergi melakukan perapihan dan penurunan. Serta tidak memasang kabel baru yang mengganggu kerapihan dan keamanan kota,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Infrastruktur dan TIK Diskominfo Kota Bandung, Mahyudin menyebut, sepanjang 2024 penurunan kabel udara sudah berlangsung di 42 titik dan rutin dilaksanakan setiap Selasa.

“Sudah berjalan di 42 ruas jalan, termasuk ‘crossing’ dan perempatan. Satu titik perapihan itu sekitar 500 meter. Artinya kita telah merapihkan kabel di sekitar 20-25 kilometer ruas jalan,” terangnya.

Mahyudin menekankan, kondisi kabel di Kota Bandung merupakan hal yang perlu segera dibenahi karena menyangkut keselamatan pengguna jalan.

“Semoga kerja sama dengan operator dan support Pemerintah Kota terus berjalan. Kesemerawutan kabel ini sudah menjadi hal yang urgent, sehingga kami lakukan perapihan sambil menunggu lembangunan jalur ducting,” ujar Mahyudin.

Seorang pedagang di Jalan Astanaanyar, Yayat menyambut baik upaya penataan kabel di kawasan ini. Ia menyebut, potensi kecelakaan dapat ditekan dengan dirapihkannya kabel udara.

“Pernah ada kejadian, warga kena sengat listrik karena kabel yang menjuntai. Mungkin dengan dirapihkan, jadi lebih aman,” katanya.




Dalam 3 Tahun, Sepanjang 274 Kilometer Jaringan Telekomunikasi Bakal Ducting

jaringan telekomunikasi di-ducting

Dalam 3 Tahun, Sepanjang 274 Kilometer Jaringan Telekomunikasi Bakal Ducting

BANDUNG, Prolite – Sepanjang 274 km jaringan operator telekomunikasi di 148 ruas jalan atau dengan panjang jalan 137 km di Kota Bandung dalam 3 tahun ini bakal diturunkan ke bawah tanah (gorong-gorong (ducting)) atau ke lubang kabel (manhole).

Untuk itu secara resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memulai proyek Penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Jalan Merdeka, Jumat (21/6/2024).

Dalam penyelenggaraan Proyek IPT ini Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT. Bandung Infra Investama (BII) dan PT. Jaringan Pintar Bersama (JPB).

Plh. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan, proyek ini merupakan bagian dari visi Kota Bandung.

“Proyek ini adalah bagian dari visi besar Kota Bandung untuk menjadi kota yang unggul dan nyaman, kami berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang akan menjadi akselerator pencapaian visi ini,” imbuhnya.

Hikmat mengapresiasi dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam proyek ini.

“Kami mengundang seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan proyek ini. Setiap masukan dan saran sangat kami hargai untuk mewujudkan Bandung yang lebih baik,” ungkap Hikmat.

“Tahun ini kita akan menyasar 9 ruas jalan diantaranya Jalan Merdeka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Suniaraja, Lembong, Viaduct, Tamblong, Veteran, Banceuy, dan Kebon Jukut,” terangnya.

Dengan dimulainya proyek ini, Kota Bandung diharapkan semakin nyaman dan menarik bagi warganya serta pengunjung dari luar kota.

Ditambahkan, Asisten Perekonimian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat bila nanti terjadi hambatan lalu lintas selama proses pembangunan IPT ini.

“Mohon maaf dalam waktu kedepan akan ada gangguan aktivitas di jalan utama, Pihak penyelengara tadi bilang tidak akan lebih dari 3 hari dan mudah mudahan tidak lebih lama,” tutur Eric.

Ditempat yang sama, Direktur Utama PT. BII, Asep Wawan Darmawan menjelaskan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi akan berlangsung selama tiga tahun hingga Mei 2027.

“Ini adalah langkah besar untuk mengurangi kabel udara di kota ini, memperindah estetika kota, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan jaringan telekomunikasi,” jelas Asep.

Asep menyampaikan, proyek infrastruktur ini akan mendukung penempatan perangkat telekomunikasi, mempercepat transformasi Kota Bandung menuju Smart City, dan meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“PT BII dan JPB akan bekerja sama dengan Pemkot untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan sesuai jadwal,” jelas Asep.

Merujuk PP No 46 Tahun 2021 tentang Postelsiar, infrastruktur pasif telekomunikasi merupakan bangunan di atas dan bawah tanah sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. Beberapa contoh di antaranya gorong-gorong (ducting), menara, tiang, lubang kabel (manhole), dan terowongan (tunnel).




Soal Kabel Udara, Tedy: Bertahap, Harus Turun

Tedy Rusmawan - kabel udara menjuntai

Prihatin Kabel Udara Menjuntai Akibatkan Warga Tewas

BANDUNG, Prolite – Terkait kabel udara menjuntai mengakibatkan seorang warga tewas di Hatta Kota Bandung beberapa waktu lalu membuat miris semua pihak.

Karenanya Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengharapkan ke depan ada aturan tegas terkait pemasangan kabel optik.

“Kami berharap pihak pusat jangan membiarkan kabel udara sampai kondisinya ada kejadian kemarin. Marak di pemukiman itu, maka harus ada segera aturan seluruh kabel provider terutama internet semua harus diturunkan, kalau aturan di kita belum memadai,” ucap Tedy usai membuka workshop wartawan di Lingkungan Kota Bandung.

Pada acara bertema “Netralitas Pers Dalam Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024” Tedy pun menyampaikan terkiat kabel PLN, secara bertahap harus turun terlebih sudah ada program di Pemkot Bandung menurunkun kabel.

“Kalau saya dorong regulasinya perwal dulu. Sekarang udah di komplek sudah luar biasa tidak teratur. Perwal dulu lalu perda,” pungkasnya.




94 Ribu Meter Kabel Udara Bakal Turun di Ducting

kabel udara jalan riau kota bandung

2025, Kabel Udara di Kota Bandung Turun Ke Ducting

BANDUNG, Prolite – MoU antara PT BII dan Jaringan Pinter Bersama Malaysia ditujukan untuk menurunkan kabel udara yang ada di Kota Bandung yang sudah bertahun-tahun tertunda. Hal Ini ditegaskan oleh Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono.

Kata Bambang, untuk tahun pertama akan menurunkan lebih kurang sekitar 94 ribu meter yang akan dimulai di bulan Juni nanti ground breakingnya 2024 selesai Juni 2025.

kabel udara - pj walikota bandung
PJ Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono. ()

“Jadi ada beberapa ruas jalan akan di prioritaskan yaitu jalan perkotaan, secara bertahap tahun 2 3 dan seterusnya. Cita-cita bersama ingin Kota Bandung bebas kabel udara,” tegasnya.

Menurut dia ada 58 ruas jalan nanti dicarikan super prioritas pertama kabel yang akan diturunkan.

“Nilai investasi 247 km sekitar Rp 313 miliar dan ini skemanya adalah bisnis to bisnis, tidak menggunakan anggaran pemerintah daerah,” ujarnya.

“Kita akan suport misalkan masalah perijinan, masalah sosialnya juga akan kita bantu, komunikasi sosialnya,” tandasnya.

Penurun dan perapihan selama ini kata dia percepatan seperti di daerah jalan Dago dan Riau dilakukan oleh pemerintah namun tidak mungkin selesai.

Oleh karenanya kami menugaskan PT BII untuk bisa menurunkan dengan skema bisnis to bisnis menggandeng PT tersebut dengan kurun waktu 3 tahun.

“Untuk yang pakai ducting itu artinya seluruh ducting dibawah akan ditempati oleh para operator telkom atau operator internet jadi semua pihak yang memanfaatkan layanan telekomunikasi ataupun internet perusahan karena butuh fiber optic untuk kemudian kita minta turun kesini,” paparnya.

Kendati sempat tertunda, Bambang menegaskan bahwa hal itu harus optimis dilakukan.

“Dengan PLN sementara belum kalau secara teknis sangat memungkinkan next step mungkin, pemkot menegaskan PT BII tahap pertama menurunkan kabel tentunya kita minta komunikasi juga dengan operator lain PLN dan lainnya, poinnya mainhole ducting ini bisa dimanfaatkan oleh semua yang memang mempunyai kepentingan kabel udara,” tegasnya.




Apjatel Siap Dukung Ducting Kabel Udara Pemkot Bandung Hingga Akhir 2023

Penertiban Kabel

Apjatel Dukung Ducting Kabel Udara Pemkot Bandung

BANDUNG,Prolite – Banyak berjatuhan korban leher terjerat kabel udara fiber optik,
Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) berkoordinasi dengan seluruh stakeholder salah satunya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung.

Ketua Dewan Pengurus Apjatel Pusat, Jerry Mangasas Swandy mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Bandung yang telah bergerak cepat merapikan serta ducting kabel fiber optik udara.

Ketua Dewan Pengurus Apjatel Pusat, Jerry Mangasas Swandy
Ketua Dewan Pengurus Apjatel Pusat, Jerry Mangasas Swandy.

“Semoga energi ini bisa dilakukan ke semua tempat dan memang sudah dilakukan terbukti di Kota Bandung, ada beberapa target bersama secara kolaborasi dalam hal perapian jaringan otoritas khususnya,” ujar Jerry di Balai Kota Bandung.

Ia memaparkan tiga upaya yang akan dilakukan bersama Pemkot Bandung. Pertama, merapikan kabel udara dengan crimping yakni menyatukan kabel-kabel udara itu agar tidak kendor dan berakibat kecelakaan seperti yang terjadi di Kota Jakarta.

“Kedua akan dilakukan relokasi beberapa sesuai dengan program terintegrasi dari Pemkot Bandung. Ketiga sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) yang sudah dilakukan di 13 ruas jalan sejak 2003 di Kota Bandung. Saat ini SJUT ruas jalan yang dibahas adalah di segmen Jalan Riau kurang lebih sekitar 5 km,” paparnya.

Dengan begitu, upaya ini semakin menjadi kerja bersama di semua lintas stakeholder baik dari organisasi perangkat daerah (OPD), PT. Bandung Infra Investama (BII), Apjatel, termasuk rekan-rekan Telkom maupun local company pemilik jaringan utilitas fiber optik.

“Nanti dari mulai awal dari 13 segmen Jalan Dago atas dan bawah telah berhasil dengan masih ditemukannya beberapa catatan, sehingga akhirnya sinergi bersama semua stakeholder bisa diperlihatkan dan dihasilkan kerja nyata di ruas Jalan Riau,” ucapnya.

Adapun bagian ruas jalan yang lainnya akan menyusul sesuai dengan program bersama. Sebab, menurutnya semua harus terukur dengan baik dari industri, pemerintah kota, BII, dan masyarakat.

“Perlu dilakukan peningkatan sosialisasi kepada sektor konsumen. Konsumen itu adalah rakyat atau pelaku usaha bisnis di sepanjang Jalan Riau seperti hotel, restoran, kantor pos, pun rumah-rumah penduduk,” lanjut Jerry.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan A. Brilyana menyampaikan, telah mendapat dukungan dari Apjatel Pusat untuk mengimbau agar para pengusaha harus mengikuti aturan demi keamanan kenyamanan dan estetika kota.

“Apjatel sudah mengimbau kepada pengusaha fiber optik (FO) untuk ikuti aturan mekanisme yang ada. Jangan sampai kejadian di Jakarta terjadi di Kota Bandung,” ungkap Yayan.

Ia menambahkan, rencananya ducting kabel FO dari Jalan Banda sampai Ahmad Yani akan kembali dilanjutkan dengan batas waktu sampai akhir tahun 2023.

“Akhir tahun 2023 susah harus selesai. Poin utamanya, dalam jangka pendek kita akan menurunkan kabel dulu. Para pengusaha harus lebih proaktif juga. Sebab kalau ada kabel melintang dan kita telat menanganinya, mayarakat bisa kena getahnya,” jelasnya.