Dalam 3 Tahun, Sepanjang 274 Kilometer Jaringan Telekomunikasi Bakal Ducting

jaringan telekomunikasi di-ducting

Dalam 3 Tahun, Sepanjang 274 Kilometer Jaringan Telekomunikasi Bakal Ducting

BANDUNG, Prolite – Sepanjang 274 km jaringan operator telekomunikasi di 148 ruas jalan atau dengan panjang jalan 137 km di Kota Bandung dalam 3 tahun ini bakal diturunkan ke bawah tanah (gorong-gorong (ducting)) atau ke lubang kabel (manhole).

Untuk itu secara resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memulai proyek Penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Jalan Merdeka, Jumat (21/6/2024).

Dalam penyelenggaraan Proyek IPT ini Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT. Bandung Infra Investama (BII) dan PT. Jaringan Pintar Bersama (JPB).

Plh. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan, proyek ini merupakan bagian dari visi Kota Bandung.

“Proyek ini adalah bagian dari visi besar Kota Bandung untuk menjadi kota yang unggul dan nyaman, kami berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang akan menjadi akselerator pencapaian visi ini,” imbuhnya.

Hikmat mengapresiasi dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam proyek ini.

“Kami mengundang seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan proyek ini. Setiap masukan dan saran sangat kami hargai untuk mewujudkan Bandung yang lebih baik,” ungkap Hikmat.

“Tahun ini kita akan menyasar 9 ruas jalan diantaranya Jalan Merdeka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Suniaraja, Lembong, Viaduct, Tamblong, Veteran, Banceuy, dan Kebon Jukut,” terangnya.

Dengan dimulainya proyek ini, Kota Bandung diharapkan semakin nyaman dan menarik bagi warganya serta pengunjung dari luar kota.

Ditambahkan, Asisten Perekonimian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat bila nanti terjadi hambatan lalu lintas selama proses pembangunan IPT ini.

“Mohon maaf dalam waktu kedepan akan ada gangguan aktivitas di jalan utama, Pihak penyelengara tadi bilang tidak akan lebih dari 3 hari dan mudah mudahan tidak lebih lama,” tutur Eric.

Ditempat yang sama, Direktur Utama PT. BII, Asep Wawan Darmawan menjelaskan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi akan berlangsung selama tiga tahun hingga Mei 2027.

“Ini adalah langkah besar untuk mengurangi kabel udara di kota ini, memperindah estetika kota, dan meningkatkan efisiensi pengelolaan jaringan telekomunikasi,” jelas Asep.

Asep menyampaikan, proyek infrastruktur ini akan mendukung penempatan perangkat telekomunikasi, mempercepat transformasi Kota Bandung menuju Smart City, dan meningkatkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“PT BII dan JPB akan bekerja sama dengan Pemkot untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan sesuai jadwal,” jelas Asep.

Merujuk PP No 46 Tahun 2021 tentang Postelsiar, infrastruktur pasif telekomunikasi merupakan bangunan di atas dan bawah tanah sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi. Beberapa contoh di antaranya gorong-gorong (ducting), menara, tiang, lubang kabel (manhole), dan terowongan (tunnel).




Kabel Semrawut Cihampelas Ditertibkan

Penertiban kabel di kawasan Skywalk Cihampelas2

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menertibkan kabel udara di kawasan Skywalk Cihampelas. Penertiban ini dilakukan terhadap fiber optik yang melintas tidak sesuai dan tidak berizin.

“Ini dalam rangka pembangunan Skywalk Cihampelas 2. Diskominfo menertibkan kabel yang tidak standar, karena tidak tiang ke tiang tapi melewati tangga,” kata Sub Koordinator Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Publik Diskominfo, Indra Arief Budyana di Bandung, Selasa 20 Juni 2023.

Indra menyebut provider telekomunikasi telah diberikan sosialisasi untuk memindahkan yang melintang di kawasan Skywalk Cihampelas.

Ia mengatakan, para provider yang memiliki kabel aktif diberikan waktu sampai 16 Juli 2023 untuk memindahkannya.

Kabel semrawut di kawasan Skywalk Cihampelas
Kabel semrawut di kawasan Skywalk Cihampelas.

“Kita sudah melakukan sosialisasi kepada para provider untuk segera melakukan pemindahan tapi masih belum pindah nah hari ini kita eksekusi,” ujarnya.

“Untuk yang aktif kita beri waktu satu bulan untuk dipindahkan sementara yang tidak aktif kita lakukan pemotongan,” imbuhnya.

Selain memotong, Pemkot Bandung juga terus merapikan kabel di sejumlah kawasan di Kota Bandung.

Kali ini Pemkot Bandung bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menertibkan kabel di sepanjang Jalan Cicendo dan Gedung Pakuan.

Sedangkan Kepala Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Kota Bandung, Mahyudin mengatakan, upaya penertiban tersebut digelar konsisten dan telah menertibkan sebanyak puluhan kilometer.

“Sudah puluhan kilometer kabel. Di hampir 10 titik seperti sepanjang Jalan Ir. H Juanda, Simpang Dago-Jalan Riau, Rumah Sakit Sariningsih dan masih banyak lainnya. Karena program ini telah berjalan selama enam bulan,” ungkap Mahyudin saat meninjau penertiban.

Mahyudin mengimbau kepada para pengusaha telekomunikasi untuk tertib dalam memasang dan tidak menimbulkan kesemerawutan kota.

“Mari bersama-sama membuat kota ini menjadi indah dengan mematuhi semua aturan terkait penggelaran kabel yang ada,” katanya.

“Dengan memiliki izin dan merapikan  akan ditarik agar tidak semrawut. Kalau semua itu dilanggar kita tidak akan segan segan untuk melakukan penertiban dengan cara memotong kabel,” ujarnya menambahkan.