Gembira Disambangi Jokowi, Pedagang: Semoga Pasar Cihapit Semakin Ramai

jokowi - cihapit

Disambangi Jokowi, Pedagang: Semoga Pasar Cihapit Semakin Ramai

BANDUNG, Prolite – Warga dan pedagang Pasar Cihapit Kota Bandung antusias menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Rabu 12 Juli 2023 sekitar pukul WIB.

Sejumlah warga bahkan telah menanti Jokowi sejak Selasa dini hari. Selain warga, Joko Widodo juga disambut oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna.

Dalam kunjungan tersebut Presiden RI memantau langsung harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Cihapit. Tak hanya itu, Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai kepada sejumlah pedagang.

Salah seorang Pedagang Pasar Cihapit, Neneng (41) mengaku antusias dengan kedatangan Presiden. Baginya, ini merupakan pengalaman pertama bertemu langsung dengan Presiden.

“Saya sangat senang. Ini kali pertama saya bertemu langsung dengan pak Presiden. Saya berharap, kedatangannya di Pasar ini dapat membuat pasar ini semakin ramai ke depannya,” harapnya.

Usai mendampingi Jokowi, Plh Wali Kota Bandung Ema sumarna memastikan, harga pangan di Kota Bandung masih stabil.

ema soemarna-cihapit-jokowi
Plh. Wali Kota Bandung Ema Soemarna usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pasar Cihapit.

“Di Bandung alhamdulillah tidak ada persoalan. Tidak ada kelangkaan komoditas, tidak ada dinamika harga naik signifikan,” terangnya.

Ema mengungkapkan, Jokowi Sempat Berbincang langsung dengan Pemilik Warung Nasi Bu Eha yang legendaris di Pasar Cihapit.

“Beliau (Presiden) Juga sempat berbicang dengan Bu Eha. Mendengarkan langsung dari Ibu Eha yang sudah menjadi langganan keluarga Presiden Soekarno,” ungkap Ema.

Usai menyapa dan memberikan bantuan, Presiden RI melanjutkan kunjungan kerjanya ke Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung.

Sebelumnya ke Pasar Cihapit, Joko Widodo bersama rombongan juga sempat menyambangi Pasar Kreatif Jawa Barat pada Selasa 11 Juli 2023 Malam.




Jokowi Resmikan 4 Infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bandung

Jokowi-peresmian infrastruktur

BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyambut positif peresmian infrastruktur di Kota dan Kabupaten Bandung sebagai upaya penanganan banjir dan macet.

Untuk diketahui, Pemerintah Pusat meresmikan 4 infrastruktur tersebut, antara lain Fly Over Kopo di Kota Bandung, Kolam Retensi Cieunteung, Kolam Retensi Andir, dan Floodway Cisangkuy di Kabupaten Bandung, Minggu 5 Maret 2023.

Peresmian dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo, dan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum, Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Bupati Bandung Dadang Supriatna.

“Alhamdulillah. Tentunya semoga bermanfaat positif bagi Kota Bandung dan juga Kabupaten Bandung,” ucap Yana.

Di sisi lain, beragam upaya telah dilakukan, di antaranya membangun 9 kolam retensi baru, 22 sumur resapan dalam, 647 sumur resapan dangkal, dan drumpori.

Selain itu, Pemkot Bandung juga rutin mengeruk saluran air, serta menghadirkan rumah pompa air yang siap siaga ketika banjir.

Dalam acara Bandung Menjawab edisi 25 Januari 2023 silam, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM Kota Bandung) Didi Ruswandi menyebut salah satu rencana pembangunan yang relatif besar di tahun 2023 adalah kolam retensi di empat lokasi.

Pertama, pembangunan kolam retensi di Kompleks Margahayu Raya. Sedangkan tiga lainnya yaitu di Pasar Leuwipanjang, Pasirkoja, dan Rancabolang.

Terbaru, Pemkot Bandung telah meresmikan Rumah Pompa Cironggeng di Jalan Cingised Kelurahan Cisaranten Endah Kecamatan Arcamanik.

Fly Over Kopo Diresmikan
Selain itu, Jokowi juga meresmikan infrastruktur Fly Over Kopo di Kota Bandung. Infrastruktur yang satu ini hadir sebagai upaya pengendalian macet di Kota Bandung.

Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Khairur Rijal menyebut, setelah difungsikan pada akhir 2022, kehadiran Fly Over Kopo memberi dampak signifikan pada laju kendaraan menerus dari arah timur Kota Bandung menuju barat, ataupun sebaliknya.

“Sudah tidak terhalang lagi oleh dua simpang bersinyal, yaitu Kopo – Soekarno Hatta, dan Cibaduyut – Soekarno Hatta,” terangnya.

Di sisi lain, Rijal menyebut masih ada kepadatan kendaraan dari arah selatan dan utara pada kawasan fly over pada jam puncak arus lalu lintas pagi dan sore hari.

Terkait hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Kementerian PUPR, yang secara teknis nantinya memungkinkan pengaturan atau rekayasa pada kaki simpang yang berada di bawah Fly Over Kopo.

“Mudah-mudahan permasalahan jam puncak lalin pagi sore utara selatan bisa kita selesaikan dalam waktu dekat,” katanya.

Rijal menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah mengevaluasi kondisi lalu lintas di kawasan timur dan barat setelah fly over. Yakni di simpang Mekarwangi (timur) dan simpang Caringin (barat).

Hal ini dikarenakan kepadatan lalu lintas kerap terjadi di dua kaki simpang tersebut.

“Kami juga coba mengatur siklus di kedua simpang tadi, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas,” tutur Rijal.(rls/red)




Presiden RI Ingatkan Masalah Stunting di Daerah

Prolite, KAB. BOGOR – Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center. Rakornas yang Dipimpin Presiden RI ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum.

Rakornas yang dilaksanakan pada Selasa (17/01) bertemakan “Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi” yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, dijelaskan bahwa permasalahan tengkes (stunting) harus menjadi perhatian penuh buat para pemerintah daerah demi mewujudkan Indonesia Zero Stunting pada 2030.

Presiden Jokowi menuturkan, bahwa Indonesia segera mendapati bonus demografi. Jika Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia tidak pada kondisi yang baik, maka bukanlah keuntungan yang didapat dari bonus demografi, melainkan menjadi beban yang besar bagi negara.

“Sehingga stunting harus jadi target penyelesaian bagi pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia,” kata Jokowi.

Presiden juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting sebesar 24,4 persen pada 2021. Artinya, hampir seperempat balita Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu.

Maka dirinya berharap, angka prevalensi balita stunting pada 2022 dapat terus menurun, paling tidak menjadi 21 persen.

“Bukan hal yang mudah, tapi sekali lagi kalau kerja keras seperti saat kita bekerja mengatasi pandemi COVOD-19. Saya yakin ini bisa diselesaikan,” kata Presiden Jokowi.

Stunting juga perlu diantisipasi sejak bayi masih di dalam kandungan. Presiden mengingatkan, kepala daerah supaya bersama OPD maupun stakeholders terkait lainnya menggencarkan terus soal pentingnya gizi bagi ibu hamil.

Selain bayi dalam kandungan, potensi stuting juga rentan pada bayi usia 23 bulan sebanyak 37 persen, maka perlu dihindari pemberian makanan ultraproses seperti biskuit, bubur instan, dan lain sebagainya.

“Hati-hati, ini banyak dilakukan, tapi keliru. Beri yang namanya protein-protein hewani, yang tinggi zat besinya,” ujar Jokowi.

Pemberian protein-protein hewani yang memiliki tinggi zat besinya diantara ada hati ayam, telur, teri nasi. Kalau kurang pemberian zat besinya maka akan menyebakan stuting, makanan alami itu akan semakin baik untuk mengurangi stanting. (*/ino)




Jokowi Pimpin Rakornas Kepala Daerah

KOTA BEKASI, Prolite – Jokowi memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah. Bertempat di Sentul International Convention Centre (SICC), Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menghadiri Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda bertajuk “Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi”.

Tri didampingi unsur Forkopimda lainnya yang terdiri dari Kapolres Metro Bekasi Kota, Dandim 0507/ Bekasi, dan Ketua DPRD Kota Bekasi.

Rakornas tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta Wakil Presiden K.H Ma’aruf Amin. Adapun tujuan hadirnya Kepala Daerah beserta anggota Forkopimda se- Indonesia adalah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi maupun pengendalian inflasi di daerah.

Selain pengendalian inflasi, adapun hal-hal lainnya yang didiskusikan oleh Presiden kepada para peserta Rakornas adalah terkait peningkatan iklim investasi dan kemudahan berusaha di daerah; percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 menuju endemi; penurunan angka stunting dan kemiskinan di daerah; hingga peningkatan pelaksanaan jaring pengaman sosial.

Terkait pengendalian inflasi, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa inflasi di Indonesia sepanjang 2022 terkendali dengan baik.

“Memang angka inflasi di Indonesia masih terkendali, namun untuk mengantisipasi dan mencegah, saya minta seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota seluruh Indonesia untuk terus memantau harga, sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin,” ujar Jokowi.

Presiden Jokowi pun juga menegaskan kepada Kepala Daerah untuk bisa cepat dalam mengambil tindakan dalam mengantisipasi naiknya harga kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat.

“Tolong seluruh Kepala Daerah sering masuk pasar cek betul apa data yang diberikan sesuai fakta di lapangan, jangan sampai saya dengar laporan dari warga terkait ketidakstabilan harga di pasar, dan akan saya langsung cek ke lapangan,” imbuh Jokowi.

Menanggapi seluruh arahan dari Presiden Jokowi, Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto siap untuk menjalankan segala arahan beliau dan siap mengerahkan segala cara untuk mengendalikan inflasi juga mencegah agar angkanya tidak meningkat di sektor wilayah Kota Bekasi.

“Kami, Pemerintah Kota Bekasi siap untuk bekerja menuruti arahan Presiden. Akan kami kerahkan segala usaha untuk mengendalikan inflasi. Di tahun lalu, kami sudah lakukan pembagian Bantuan Langsung Tunai (Non-Bansos) kepada para warga yang tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat atau Daerah, itu salah satu cara kami dalam mengendalikan dan mencegah inflasi,” ujar Tri

Selain itu Tri juga mengatakan bahwasanya Pemerintah Kota Bekasi sudah mendorong warga masyarakat untuk dapat membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) pada tiap-tiap kelurahan, untuk dapat menghidupkan pertanian dengan metode apapun, dengan harapan dapat menekan inflasi di Kota Bekasi.

“Kita ketahui bersama, penyebab inflasi ialah menurunnya stok produksi, sehingga tingginya biaya produksi, tingginya permintaan pasar, oleh karenanya kami telah mendorong warga masyarakat untuk dapat membentuk kelompok tani lebih banyak lagi, untuk dapat menghidupkan pertanian dengan metode apapun dengan harapan dapat mencegah inflasi,” tambah Tri Adhianto.

Perihal pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar, Tri Adhianto pun menyampaikan, “akan kami maksimalkan dan optimalkan kinerja tim pengawasan harga bahan pokok di pasar-pasar, dan akan saya sampaikan juga ke para Camat dan Lurah agar mereka aktif juga untuk memantau semata-mata untuk memeratakan hasil evaluasi sehingga semua wilayah bisa ter-cover,” tutup Tri.(rls/red)