Polda Jatim Pastikan Proses Hukum Ponpes Al Khoziny Terus Berlanjut, 171 Orang Jadi Korban Ambruknya Bangunan

Polda Jatim Pastikan Proses Hukum Ponpes Al Khoziny Terus Berlanjut, 171 Orang Jadi Korban Ambruknya Bangunan
Prolite – Proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur telah selesai.
Selesainya pencarian korban dari robohnya bangunan pondok pesantren tersebut bukan berarti selesai masalahnya.
Polda Jawa Timur akan memastikan proses hukum terkait penyebab ambuknya bangunan hingga mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia.
Dalam hal ini Polda mulai melakukan pemeriksaan dari para saksi-saksi terkait kejadian di Ponpes Al Khoziny Buduran.
“Penyelidikan tengah berlangsung dan akan ditingkatkan ke tahap penyidikan setelah seluruh data dan keterangan saksi terkumpul,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast di Mapolda Jatim, Rabu (8/10).
Salah satu saksi yang telah dimintai keterangan merupakan santri selamat. Santri yang saat kejadian mengikuti salat Asar berjemaah di musala tersebut.
Pemanggilan para saksi dilakukan berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/A/4/IX/2025/ BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 29 September 2025, serta Surat Perintah Penyelidikan Nomor Jatim tertanggal 1 Oktober 2025.
Namun Polisi belum menyebutkan jumlah saksi yang sudah atau akan diperiksa. “Proses hukum pasti kita lakukan, baik mulai penyelidikan hingga nanti naik ke penyidikan,” ucapnya.
“Saat ini biarkan seluruh proses identifikasi korban dan pemeriksaan awal selesai dulu. Mudah-mudahan segera bisa kita lanjutkan ke tahap penegakan hukum,” imbuh Kombes Abast.
Bukan hanya melakukan pemeriksaan dari para saksi, namun pemeriksaan juga dilakukan terhadap material bangunan di lokasi kejadian.
Kombes Abast memastikan Polda Jatim akan menangani kasus ini secara profesional dan berjenjang, dengan koordinasi lintas instansi termasuk ahli konstruksi dan pemerintah daerah.
Sementara itu, tim DVI Polda Jatim masih bekerja mengidentifikasi jenazah korban untuk memastikan seluruhnya dapat dikembalikan kepada keluarga dengan identitas yang valid.
Diketahui insiden tersebut terjadi pada Senin (29/9) sore, Gedung tiga lantai termasuk musala yang berada di asrama putra Ponpes Al Khoziny tiba-tiba ambruk.
Saat kejadian ratusan santri putra sedang melangsungkan salat Ashar berjamaah di Gedung yang masih tahap pembangunan tersebut.
Basarnas mencatat korban ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny berjumlah total 171 orang. Terdiri dari 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.








