Jajar Wanci, de Braga by Artotel Ajak Ke Masa Anak-Anak

jajar wanci - de Braga by Artotel

Jajar Wanci, de Braga by Artotel Ajak Ke Masa Anak-Anak

BANDUNG, Prolite – Jajar wanci merupakan sebuah galeri karya para seniman lokal Kota Bandung yang dipajang memenuhi dinding tembok hotel de Braga by Artotel Kota Bandung.

Pemeran Jajar wanci bertema ‘realitas paralel dalam masa’ itu ingin mengajak para penikmat seni untuk kembali mengingat ingat masa indah dalam hidupnya dimasa lalu ataupun masa kini untuk dikenang nanti.

“Manakala orang jadul membayangkan masa depan dengan cara saya sendiri, yaitu melalui garis si anak-anak maka gambar ini gamblang orang jadul membayangkan manusia masa depan pasti tinggal bersama planet di bulan, mars, dan lainya semudah naik tangga atau lainnya,” jelas salah seorang seniman, Richard Liem disela memperlihatkan satu karya miliknya di galeri Jajar Wanci.

jajar wanci - de Braga by Artotel

Richad juga menyampaikan ia lebih suka bentuk melingkar karena seolah ia tengah membayangkan hidupnya dikeliling galaksi.

“Anak-anak ini memakai medium yang ringan dan simple, jadi karya saya ini lebih ke kangen masa anak anak. Memang masa anak itu ada aturan juga tapi gak sebanyak dan seribet orang dewasa, misal bangun telat dimarahi ya udah. Tapi orang dewasa kerja jadi telat, dicari bos, dimarahi dipotong gaji, peringatan itu menjadi beban. Makanya saya pengen satu aspek berkarya sebebas itu,” jelasnya.

Sementara itu disampaikan Marketing Communications Manager de Braga by Artotel Juwita Agatari, bahwa sebenarnya pameran seni itu memang selalu dilakukan pihak hotel bahkan tahun sebelumnya satu dua bulan sekali berganti karya seni, kali ini Jajar wanci.

Dan untuk tahun ini tiga bulan sekali karena de Braga by Artotel mengusung konsep lifestyle dan art maka itu, pemeran ini bagian untuk mengapresiasi dari seniman-seniman lokal dari masing-masing kota.

“Jadi kalau misal di Jogja mereka mengambil seniman Jogja, di Bali pun seniman bali dan itu pun terlihat di kamar-kamar kita semua backdrop-nya lukisan kamar karya seniman lokal jadi semua bukan kita ngambil dari internet kemudian printing atau poster-poster biasa, tapi memang karya seni handcrafted entah itu digital atau gambar secara house,” jelasnya.

jajar wanci - de Braga by Artotel

Pameran berlangsung tiga bulan terbuka untuk umum secara gratis itu memajang 13 karya dilukis 6 seniman lokal.

“Namun tidak menutup kemungkinan bahkan kita sering seniman tunggal atau pameran tunggal. Warga mana pun boleh datang gratis menikmati karya bisa pula membeli karya. Ya kami tahu galeri lain berbayar tapi di sini tidak,” ucapnya.

Juwita berharap adanya pameran ini semoga Kota Bandung terus menjadi kota yang mengharumkan Indonesia dengan berbagai geliat karyanya, jadi kalau lihat sendiri tidak hanya seniman lulus S-3 atau mendunia.

“Tapi kesempatan orang ingin berkarya tapi belum bisa masuk galeri, kita berikan kesempatan itu. Selama karya masuk Artotel walaupun anak kecil tidak apa-apa, kita pernah juga menampilkan karya seni anak-anak saat pengungsi timur Tengah,” ujarnya.

Masih kata Juwita, adanya pameran ini menjadi daya ketertarikan semua warga untuk datang ke pabrik tersebut.

“Serasa keep coming back, setiap karya selalu ditunggu, bahkan ada yang dibeli,” paparnya.