4 Amalan Hari Jumat yang Dapat di Lakukan Umat Muslim

Amalan yang dapat dilakukan di Hari Jumat (MetroTv).

Prolite – Hari Jumat di mana hari yang memiliki banyak amalan yang menjadikannya berbeda dengan hari-hari yang lain dalam satu minggu.

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa pada hari Jumat terdapat satu waktu mustajab, di mana doa seorang hamba tidak akan ditolak oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, memperbanyak doa dan berzikir sebagai amalan pada har ini sangatlah dianjurkan.

Selain itu, dalam Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 9, Allah memerintahkan kaum muslimin untuk bersegera mengingat-Nya dan meninggalkan jual beli ketika azan Jumat berkumandang. Hal ini menegaskan pentingnya amalan hari Jumat berupa menghadiri shalat Jumat dengan penuh kesungguhan.

Amalan hari Jumat juga membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak ulama menjelaskan bahwa siapa yang membiasakan ibadah akan dimudahkan rezekinya dan dilapangkan urusannya. Inilah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya yang taat.

Berikut 4 Amalan yang dapat dilakukan di hari Jumat ini:

net
net

  1. Membaca Surah Al-Kahfi

Salah satu amalan hari Jumat yang sangat dianjurkan adalah membaca surah Al-Kahfi. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Al-Hakim bahwa siapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumat, maka cahaya akan memancar dari dirinya hingga Jumat berikutnya.

Membaca surah Al-Kahfi sebagai amalan juga memiliki makna mendalam. Surah ini menggambarkan keteguhan iman dalam menghadapi ujian.

Bukan hanya itu surah ini diyakini sebagai benteng dari fitnah Dajjal. Bagi yang kesulitan membaca seluruh surah Al-Kahfi, para ulama menjelaskan bahwa minimal membaca sepuluh ayat pertama atau sepuluh ayat terakhir tetap termasuk dalam amalan hari Jumat.

  1. Memperbanyak Shalawat kepada Rasulullah SAW

Membaca shalawat pada hari ini bukan hanya sekadar doa, melainkan bentuk cinta dan penghormatan seorang muslim kepada Rasulullah SAW. Amalan ini juga menjadi wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah dan para malaikat pun bershalawat kepada Nabi sebagaimana termaktub dalam surah Al-Ahzab ayat 56.

Rasulullah SAW menjanjikan bahwa orang yang sering bershalawat kepadanya akan mendapatkan syafaat di hari kiamat.

Amalan hari ini dapat menghapus kesedihan dan kegelisahan, serta menguatkan hati dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Dengan hati yang tenang, seorang muslim dapat menjalani aktivitas dengan penuh semangat dan optimisme.

Semakin banyak shalawat yang dilantunkan, semakin besar pula keberkahan yang didapatkan. Maka, memperbanyak shalawat sebagai amalan adalah kebiasaan yang seharusnya selalu dipelihara.

  1. Sedekah dan Berbuat Baik

Hari Jumat juga merupakan momen terbaik untuk bersedekah dan melakukan berbagai kebaikan. Amalan ini memiliki keutamaan berlipat ganda dibanding hari-hari lainnya.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Ibnu Khuzaimah bahwa sedekah di hari ini lebih utama dibanding sedekah di hari-hari lain.

Selain itu, amalan berupa sedekah juga mendatangkan keberkahan rezeki. Banyak pengalaman umat Islam yang merasakan bahwa sedekah di hari Jumat membuat usaha lancar dan kebutuhan hidup terpenuhi. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa janji Allah tentang balasan berlipat ganda bagi orang yang bersedekah adalah kebenaran yang nyata.

  1. Shalat Jumat dan Doa Mustajab

Amalan hari Jumat yang paling utama bagi laki-laki muslim adalah menunaikan shalat Jumat. Allah berfirman dalam surat Al-Jumu’ah ayat 9 yang menekankan agar kaum muslimin meninggalkan jual beli dan bersegera menuju shalat Jumat.

Shalat Jumat memiliki keutamaan yang tidak dimiliki shalat lain. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim bahwa shalat Jumat menjadi penghapus dosa di antara dua Jumat, selama tidak melakukan dosa besar. Dengan kata lain, shalat Jumat adalah amalan yang sangat efektif untuk membersihkan diri dari kesalahan.

Selain shalat, amalan hari ini juga meliputi memperbanyak doa. Rasulullah SAW menyebutkan adanya satu waktu mustajab pada hari di mana doa seorang hamba akan dikabulkan. Para ulama berbeda pendapat mengenai waktunya, tetapi banyak yang meyakini bahwa waktu tersebut berada setelah shalat Ashar hingga terbenam matahari.




5 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Indonesia: Dari Padusan hingga Pawai Obor!

Menyambut Ramadan

Prolite – Intip 5 Tradisi Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah: Mulai Dari Padusan hingga Pawai Obor!

Bulan Ramadan bukan sekadar waktu untuk berpuasa, tapi juga momen penuh kebersamaan dan keberkahan yang selalu dinanti. Menariknya, setiap daerah di Indonesia punya cara unik dalam menyambut datangnya bulan suci ini.

Ada yang mandi di sumber mata air, ada yang menggelar pawai meriah, bahkan ada yang membunyikan meriam sebagai tanda awal Ramadan. Yuk, kita intip tradisi-tradisi unik ini!

1. Padusan di Yogyakarta: Ritual Penyucian Diri Sebelum Ramadan

Salah satu tradisi khas yang masih dilestarikan oleh masyarakat Yogyakarta adalah padusan. Ritual ini berupa mandi di sumber mata air sebagai simbol membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci.

Biasanya, masyarakat berbondong-bondong ke tempat-tempat seperti Sendangsono atau Umbul Ponggok untuk melakukan tradisi ini. Maknanya sederhana namun mendalam, yakni agar memasuki Ramadan dengan tubuh yang bersih dan hati yang suci.

2. Balimau di Sumatera Barat: Mandi dengan Jeruk Nipis dan Rempah-Rempah

Kalau di Yogyakarta ada padusan, di Sumatera Barat ada balimau. Tradisi ini juga berupa mandi, tapi yang unik adalah air mandinya dicampur dengan jeruk nipis dan berbagai rempah-rempah.

Masyarakat percaya bahwa mandi balimau bukan hanya untuk menyucikan diri tetapi juga menyegarkan tubuh dan pikiran sebelum menjalani ibadah puasa. Biasanya, tradisi ini dilakukan bersama keluarga besar di sungai atau pemandian umum.

3. Munggahan di Jawa Barat: Kumpul Keluarga Sebelum Puasa

Masyarakat Sunda punya tradisi munggahan, yang intinya adalah berkumpul bersama keluarga dan teman-teman sebelum Ramadan tiba. Biasanya, acara ini diisi dengan makan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan ajang mempererat silaturahmi.

Selain itu, masyarakat juga sering mengirim makanan ke orang tua, saudara, atau tetangga yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Menu yang disajikan dalam munggahan biasanya sederhana tapi penuh makna, seperti nasi liwet, ayam goreng, dan kue-kue tradisional.

4. Dugderan di Semarang: Bedug, Meriam, dan Pasar Malam Meriah

Di Semarang, ada satu tradisi yang super meriah dalam menyambut Ramadan, yaitu dugderan. Tradisi ini diawali dengan bunyi bedug dan dentuman meriam sebagai tanda bahwa Ramadan sudah dekat.

Yang membuat dugderan makin seru adalah adanya pasar malam yang menjual berbagai macam makanan khas, pakaian, hingga pernak-pernik Ramadan. Selain itu, ada pula pawai budaya yang menampilkan kesenian daerah sebagai bentuk rasa syukur menyambut bulan suci.

5. Pawai Obor: Tradisi yang Menerangi Malam Ramadan

Di banyak daerah di Indonesia, pawai obor menjadi tradisi yang tak bisa dilewatkan saat menyambut Ramadan. Warga akan berjalan kaki sambil membawa obor atau lampion, menerangi jalan dengan cahaya yang indah.

Pawai ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dan remaja sebagai bentuk kegembiraan dalam menyambut bulan puasa. Selain obor, ada juga yang menambahkan tabuhan bedug atau shalawat sebagai bagian dari perayaan.

Tradisi Lain yang Tak Kalah Unik

Selain lima tradisi di atas, masih banyak cara lain yang dilakukan masyarakat untuk menyambut Ramadan. Di Aceh, ada meugang, yaitu tradisi memasak dan menikmati daging bersama keluarga sebagai tanda syukur.

Di Madura, ada toron, yakni tradisi mudik lebih awal sebelum puasa untuk berkumpul bersama keluarga besar. Sementara di Lombok, ada tradisi maleman, di mana masyarakat menyalakan lampion dan lampu-lampu hias sebagai simbol cahaya Ramadan yang penuh berkah.

Menjaga dan Melestarikan Tradisi Ramadan

Tradisi-tradisi ini bukan hanya sekadar kebiasaan turun-temurun, tapi juga bentuk kearifan lokal yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas.

Dengan menjaga dan melestarikannya, kita turut menghormati warisan budaya yang kaya sekaligus menambah keberkahan dalam menyambut Ramadan.

Jadi, bagaimana tradisi di daerahmu? Yuk, ceritakan pengalamanmu dalam menyambut Ramadan dan sebarkan semangat kebersamaan kepada orang-orang di sekitarmu! 😊




Sebelum Ramadhan Tiba, Yuk Saling Memaafkan & Perbanyak Amal Baik!

Ramadhan tiba

Prolite – Sebelum Ramadhan Tiba, Sudah Siap Menyambut dengan Hati Bersih dan Bahagia?

Dalam hitungan hari, umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, ampunan, dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Tapi, apakah kita sudah benar-benar siap menyambutnya dengan hati yang bersih dan penuh kebahagiaan?

Sebelum masuk ke bulan yang suci ini, ada dua amal penting yang sering terlupakan, yaitu saling memaafkan dan menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita. Kedua hal ini mungkin terlihat berbeda, tapi sebenarnya saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kenapa? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Saling Memaafkan: Bersihkan Hati Sebelum Memasuki Ramadhan

Berbuka Puasa Sehat

Salah satu amal baik yang sangat dianjurkan sebelum Ramadhan adalah meminta maaf dan memberikan maaf. Dalam kehidupan sehari-hari, pasti ada kesalahan yang kita lakukan, baik sengaja maupun tidak.

Mungkin kita pernah menyakiti hati orang lain, bertengkar dengan teman, atau bahkan menyimpan dendam lama yang belum terselesaikan.

Islam mengajarkan bahwa meminta maaf terlebih dahulu memiliki keutamaan lebih. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 178, Allah berfirman:

“Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).”
(QS. Al-Baqarah: 178)

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa di akhirat nanti, semua tanggungan yang belum diselesaikan di dunia akan diperhitungkan dengan amal kebaikan. Kalau kita masih punya masalah dengan seseorang dan belum meminta maaf, bisa jadi amal kita akan berkurang sebagai tebusan atas kesalahan tersebut. Nggak mau kan, sudah puasa sebulan penuh tapi masih ada ganjalan di hati?

Jadi, yuk mulai dari sekarang! Kita bisa memulai dengan:

  • Menghubungi teman atau keluarga yang mungkin pernah kita sakiti
  • Memaafkan orang lain dengan tulus tanpa mengharapkan balasan
  • Tidak gengsi untuk meminta maaf lebih dulu

Dengan hati yang bersih, ibadah kita di bulan Ramadhan akan lebih tenang dan penuh keberkahan!

Bahagia Menyambut Ramadhan: Bukan Sekadar Formalitas

Selain saling memaafkan, ada satu hal lagi yang penting, yaitu menyambut Ramadhan dengan penuh kebahagiaan. Ini bukan sekadar formalitas atau basa-basi, tapi benar-benar merasakan kegembiraan karena akan bertemu dengan bulan yang istimewa.

Rasulullah SAW selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya saat Ramadhan tiba. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, beliau bersabda:

“Bulan Ramadhan telah datang. Ramadhan adalah bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan puasa atas kalian. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat dan setan-setan dibelenggu di dalamnya. Di dalam bulan Suci Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.” (HR. Ahmad)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa Ramadhan bukan bulan yang biasa-biasa saja. Ini adalah bulan di mana kita bisa mendapatkan pahala berlipat, kesempatan untuk memperbaiki diri, dan tentunya lebih dekat dengan Allah SWT. Bahkan, ada riwayat yang menyebutkan bahwa orang yang berbahagia menyambut Ramadhan akan diselamatkan dari api neraka!

Lalu, bagaimana cara kita menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita?

  • Mempersiapkan hati dan niat dengan penuh keikhlasan
  • Mengunjungi keluarga, tetangga, dan sahabat untuk berbagi kebahagiaan
  • Mempersiapkan fisik agar kuat menjalankan ibadah puasa
  • Mengatur waktu agar Ramadhan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya

Saat Ramadhan Tiba, Momen untuk Memulai dengan Hati yang Baru

Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tapi juga soal memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan saling memaafkan dan menyambut Ramadhan dengan bahagia, kita bisa menjalani bulan suci ini dengan hati yang bersih dan penuh semangat.

Jadi, yuk mulai dari sekarang! Maafkan dan minta maaf, sambut Ramadhan dengan senyum dan kebahagiaan. Karena Ramadhan adalah hadiah istimewa yang tidak boleh kita sia-siakan.

Selamat menyambut Ramadhan! Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan di bulan yang penuh rahmat ini. Aamiin! 😊




Lakukan 4 Amalan di Hari Jumat , Nikmati Keberkahan Jika Melakukannya

Ilustrasi Amalan Hari Jumat (net).

Lakukan 4 Amalan di Hari Jumat , Nikmati Keberkahan Jika Melakukannya

Prolite – Selamat hari Jumat warga +62, hari di mana merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat islam banyak amalan yang dapat di lakukan di hari ini.

Bagi umat Islam hari ini merupakan hari paling istimewa, bahkan banyak amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim.

Indonesia merupakan warga muslim terbesar ke-2 di dunia maka dari itu hari istimewa ini sudah tidak aneh lagi di telinga kita.

Untuk itu, dianjurkan bagi umat Islam melakukan empat amalan terbaik ini di hari jumat karena banyak banyak kemuliaan dan keberkahan yang Allah SWT limpahkan.

Empat amalan terbaik di Jumat yang bisa dilakukan adalah membaca Surah Al-Kahfi, memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, melaksanakan shalat Jumat, dan berdoa dengan penuh khusyuk.

Lantas apa saja makna ketika amalan tersebut di tunaikan di hari istimewa ini, berikut penjelasannya:

suaramerdeka
suaramerdeka

  1. Memperbanyak Membaca Surat Al-Kahfi

Membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan An Nasa-i).

Surah Al-Kahfi tidak hanya membawa cahaya dan petunjuk dalam kehidupan kita, tetapi juga melindungi dari fitnah Dajjal. Membaca dan merenungkan makna dari surah ini dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

  1. Memperbanyak Sholawat Nabi dan Doa

Amalan berikutnya yakni dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena sholawat merupakan salah satu bentuk kecintaan dan penghormatan kita kepada beliau.

Memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di hari ini merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat, karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Al-Baihaqi). Shalawat merupakan bentuk cinta dan penghormatan kita kepada Nabi Muhammad SAW, yang akan membawa keberkahan dalam hidup kita.

Hari ini adalah waktu yang penuh berkah, di mana terdapat waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda: “Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan mengabulkan doanya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Meskipun waktu mustajab ini tidak disebutkan dengan pasti, sebagian ulama berpendapat bahwa waktu tersebut adalah setelah shalat Asar hingga menjelang Maghrib. Oleh karena itu, memperbanyak doa dengan penuh khusyuk pada hari Jumat sangat dianjurkan untuk mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah.

  1. Bersedekah

Yang berikutnya ada sedekah, amalan yang sangat mulia dan memiliki banyak pahala. Di hari Jumat, pahala sedekah akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangatlah dianjurkan untuk bersedekah di hari Jumat.

Sedekah yang diberikan pada Hari berkah diyakini memiliki nilai berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah pada hari Jumat adalah pahala yang dilipatgandakan.” Sedekah pada hari yang penuh berkah ini dianggap sebagai cara untuk membersihkan harta kita.

  1. Mendengarkan Khutbah dan Menjalankan Shalat Jumat

Amalan yang berikutnya biasanya di lakukan oleh kaum laki-laki, bagi laki-laki muslim wajib hukumnya untuk mendengarkan khutbah dan menunaikan Shalat Jumat. Khutbah dan Shalat Jumat merupakan amalan yang sangat penting dan memiliki banyak keutamaan.

Shalat Jumat adalah kewajiban bagi setiap Muslim laki-laki yang sudah baligh dan tidak memiliki uzur syari. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumuah: 9). Melaksanakan shalat Jumat tidak hanya merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah, tetapi juga kesempatan untuk mendapatkan pahala yang besar, mendengarkan khutbah yang mengingatkan kita kepada ajaran Islam, serta mempererat silaturahmi dengan sesama Muslim.

Selain 4 amalan di atas, masih banyak amalan lain yang bisa dilakukan di hari Jumat, seperti membaca Al-Quran, dan berzikir.
Sebaiknya lakukan amalan-amalan tersebut dengan ikhlas dan penuh khusyuk.




Dekatkan Diri kepada Allah: Seruan Rasulullah untuk Beramal sebelum Datangnya 6 Perkara

Rasulullah

Prolite – Dalam ajaran agama Islam, terdapat banyak petunjuk dan nasihat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk mengarahkan umatnya menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Salah satu seruan penting yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah tentang pentingnya beramal baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT sebelum datangnya enam perkara.

Perkara yang dimaksud dalam penjelasan Rasulullah SAW adalah tentang datangnya tanda-tanda kiamat. Rasulullah SAW menjelaskan secara rinci tentang tanda-tanda ini dalam hadits-hadits lain, sebagai peringatan agar umat manusia senantiasa waspada dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar yang akan terjadi di masa depan.

6 Perkara Yang Diserukan Oleh Rasulullah

Cr. Gramedia,com

Hadist riwayat Muslim, dari Abu Hurairah sebagimana di nukil dalam Imam Ibnu Katsir dalam Kitab al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Rasulullah SAW bersabda,

“Cepat-cepatlah kamu beramal sebelum terjadinya enam perkara; terbitnya matahari dari barat, munculnya Dajjal, asap, binatang melata dari dalam bumi, urusan umum (kiamat) dan kematian dari setiap orang kamu sekalian.”

Terkait dengan tanda-tanda tersebut, Abu Syarihah Hudzaifah bin Usaid RA juga meriwayatkan tentang tanda-tanda tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Beliau menyampaikan pernyataan Nabi yang menggambarkan sepuluh tanda yang akan muncul sebelum Kiamat. Nabi Muhammad SAW bersabda,

لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوُا عَشْرَ آيات طلوع الشمس من مغربها وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَالدَّابَّةَ وَثَلَاثَةَ حُسُوفٍ حَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَحَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَعَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرْبِ وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَدَ تَسُوق النَّاسَ أَو تَحْشُرُ النَّاسَ قَيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا وَتَقِيلُ مَعَهُمْ حَيْثُ قَالُوا

Artinya: “Kiamat takkan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda: terbitnya matahari dari barat, asap, binatang melata, keluarnya Ya’juj Ma’juj, turunnya Nabi Isa bin Maryam, Dajjal, tiga kali gempa, sekali di barat, sekali di timur dan sekali lagi di Jazirah Arab, keluarnya api dari suatu jurang di Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia. Api itu menginap bersama mereka di malam hari, dan tetap menyala menunggui tidur mereka di siang hari.”

Penjelasan dari Ibnu Katsir mengenai tanda-tanda Kiamat tersebut menegaskan bahwa tanda-tanda tersebut adalah fenomena yang tidak lazim dan luar biasa bagi manusia.

“Pada hadits ini terbitnya matahari dari barat dinyatakan sebelum keluarnya binatang melata. Itu mungkin saja terjadi dan barangkali lebih tepat. Dan Allah-lah yang lebih tahu,” penjelasan Ibnu Katsir sebagaimana diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan.

Iman Tak Akan Berguna Lagi Jika Telah Datang 3 Perkara

Cr. bharian

Dalam hadits lain dikatakan, iman tidak akan berguna ketika telah datang tiga perkara. Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW yang bersabda,

ثَلَاثٌ إِذَا خَرَجْنَ لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيْمَانِهَا خَيْرًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَالدُّحَانُ وَدَابَّةُ الْأَرْضِ

Artinya: “Ada tiga kejadian yang apabila telah terjadi, maka iman seseorang tidak berguna lagi bagi dirinya, yang sebelumnya tidak beriman, atau (belum) melakukan kebaikan dalam masa imannya, yaitu: terbitnya matahari dari barat, munculnya asap, dan binatang melata dari dalam bumi.” (HR Ahmad)

Hadits tersebut menegaskan bahwa pada saat tiga perkara terjadi, iman seseorang yang belum beriman sebelumnya atau belum melakukan kebaikan dalam masa imannya tidak akan lagi berguna bagi dirinya. Hal ini menekankan pentingnya untuk senantiasa memperbaiki diri dan beramal baik sebelum tanda-tanda itu terjadi.

Selanjutnya, hadits dari Imam Ahmad dan riwayat Bukhari menguatkan kembali betapa pentingnya kesadaran akan tanda-tanda tersebut. “Kiamat takkan terjadi sebelum matahari terbit dari barat. Apabila matahari telah terbit dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Itulah saat iman seseorang tidak bermanfaat lagi bari dirinya.”

Beramal Saleh Dan Melakukan Kebajikan Kepada Sesama

Cr. sarungbhs

Menghadapi tanda-tanda tersebut, sebagai hamba Allah SWT, seseorang harus selalu berusaha beramal saleh dan melakukan kebaikan kepada sesama.

Menyantuni anak yatim, janda, dan berbuat baik kepada orang lain adalah bentuk nyata dari beramal saleh yang akan mendatangkan pahala berlipat ganda. Semua tindakan kebaikan tersebut mencerminkan ketaatan kepada Allah dan ketulusan hati dalam beribadah.

Dalam pandangan Iyadah bin Ayyub Al-Kubaisi, dalam Al-arba’uunal muniiratu fil ajuuril Kabiirati ‘alal ‘amaalil yasiirati, dia menegaskan pentingnya beramal baik dalam tindakan-tindakan yang tampak kecil atau sederhana. Tidak semua perbuatan baik harus besar dan megah, tetapi tindakan kecil yang dilakukan dengan tulus hati juga bisa memiliki dampak besar di hadapan Allah.

Rasulullah SAW dalam ajaran-Nya memberikan panduan yang sangat berharga mengenai beramal saleh dan pentingnya sikap kepedulian terhadap sesama. Salah satu ajaran tersebut adalah tentang mengasuh anak yatim. Rasulullah bersabda,

“Mengasuh anak yatim untuk dirinya atau untuk yang lain maka aku dan dia seperti ini (Rasulullah mengangkat jari telunjuk dan jari tengah bersama-sama) di surga.”

Pesan ini menunjukkan betapa besar pahala dan keberkahan yang diperoleh dari tindakan baik seperti mengasuh anak yatim, yang juga mencerminkan empati dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi juga menekankan pentingnya hubungan persaudaraan di antara umat Muslim.

“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya. Maka barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya, barang siapa yang menghilangkan kesulitan seorang muslim maka Allah akan menghilangkan baginya kesulitan-kesulitan pada hari kiamat, dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.”

Beliau menjelaskan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim, dan dalam hubungan ini, penting untuk tidak menzalimi atau mengecewakan saudara Muslim tersebut.

Rasulullah menyebutkan bahwa membantu memenuhi kebutuhan saudara Muslim akan dijawab oleh Allah dengan pemenuhan kebutuhan kita sendiri.

Demikian juga, menolong mengatasi kesulitan saudara Muslim akan mendatangkan bantuan Allah dalam menghadapi kesulitan di hari Kiamat. Bahkan, menjaga privasi dan kehormatan sesama Muslim juga akan mendatangkan perlindungan dan pengampunan Allah di akhirat.

Dua hadis ini menggarisbawahi pentingnya kasih sayang, empati, dan solidaritas dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga mengingatkan kita akan dampak positif yang dapat kita capai melalui perbuatan-perbuatan baik dan hubungan yang baik dengan sesama manusia.

Kedermawanan, kepedulian, dan saling membantu tidak hanya membawa kebaikan dalam kehidupan dunia, tetapi juga menjadi bekal yang berharga untuk akhirat.

Melalui ajaran-ajaran ini, Rasulullah mengajarkan tentang nilai-nilai universal yang relevan dan berharga bagi setiap individu, terlepas dari latar belakang atau kepercayaan.




Arti dan Niat Puasa Nifsu Syaban

Prolite – Bulan syaban adalah bulan penuh berkah. Bulan kedelapan dalam kalender Hijriah itu para umat muslim disunahkan berpuasa Nifsu Syaban.

Bulan Syaban atau tanggal 1 Syaban jatuh pada tanggal 21 Febuari dan hari ke 15 jatuh pada tanggal 8 Maret 2023. Puasa Nifsu Syaban dilakukan dari tanggal 1– 15 Syaban 1444 H atau 21 Febuari hingga 8 Maret 2023.

Diantara tanggal tersebut kamu bisa melaksanakan puasa Ayamul bidh yang jatuh pada tanggal 13,14 dan 15 syaban 1444 H atau tanggal 6,7,dan 8 Maret 2023.

Puasa hanya boleh dilakukan pada tanggal 1 – 15 Syaban jika mau melakukan puasa setelah tanggal itu maka hukumnya tidak boleh.

Melakukan puasa Syaban hukumnya sunah namun jika dikerjakan mendapat pahala namun jika ingin melakukan puasa Syaban bukan pada tanggal 1-15 Syaban 1444 H maka hukumnya tidak boleh.

Bagi yang akan melakukan puasa Syaban pastikan untuk membaca doa niat puasa Syaban dan puasa Ayyamul bidh, adapun bacaannya sebagai berikut.

Niat Puasa Syaban : “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta‘ala”

Artinya “Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT”.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Puasa Syaban merupakan puasa yang paling diutamakan setelah bulan Ramadhan. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis berikut:

Anas RA berkata kepada Rasulullah SAW: “Puasa manakah yang paling afdal setelah puasa Ramadhan?” Rasulullah SAW lalu menjawab: “puasa Syaban untuk mengagungkan Ramadhan (HR Imam Tirmidzi). (*/ino)




Panjatkan 2 Doa agar Hati Tenang, Sabar, dan Diberi Kemudahan

doa

Prolite – Allah SWT menganjurkan muslim untuk memanjatkan doa dan memohon pertolonganNya, termasuk dalam keadaan gelisah.

Sebab itu, alangkah baiknya bila muslim mengamalkan doa agar hati tenang, sabar, dan diberi kemudahan.

Anjuran tersebut termaktub dalam firmanNya surah Al Mu’min ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Melalui surah Ar Ra’d Ayat 28, Allah SWT juga mengingatkan hambaNya untuk jangan pernah menjauh dariNya dalam menjalani kehidupan, sebab kesulitan tidak membuat manusia jauh dariNya. Allah SWT berfirman,

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Dalam ayat lainnya, yakni surah Al Insyirah ayat 6, Allah SWT hendak memberi semangat bagi mereka yang selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai aturan dan ketentuanNya. Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya yang telah melakukan usaha terbaik.

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Mengutip buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, Rasulullah SAW telah memberi resep doa untuk mengatasi tekanan dan kekalutan pikiran yang disebabkan oleh beban-beban hidup. Salah satunya yakni doa yang dinukil dri Kitab Ad Da’awaaat atau kitab kumpulan doa dalam Riyadhus Sholihin oleh Imam Nawawi.

Doa agar Hati Tenang, Sabar, dan Diberi Kemudahan
1. Pertama
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Bacaan latin: Laa ilaaha illallahul ‘adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illallah rabbus samaawati wa rabbul ardli wa rabbul asrsyl kariim

Artinya: “Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) ‘Arsy yang agung. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Imam Bukhari meriwayatkan hadits tersebut dari Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam bin Abu Abdullah dari Qatadah dari Abu ‘Aliyah dari Ibnu Abbas.

2. Kedua
Surah Ar Ra’d ayat 24 juga mengandung pengingat bahwa keuntungan yang diperoleh seorang hamba yang sabar saat dilanda kesulitan. Kesabaran dan usaha akan membawa seorang muslim ke kondisi yang lebih baik.

سَلَٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِ

Bacaan latin: Salamun ‘alaikum bima sabartum fa ni’ma ‘uqbad-dar

Artinya: “(Sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.”

Di samping mengamalkan doa agar hati tenang dan bacaan surahnya, membaca zikir sehari-hari juga dapat dilakukan muslim. Salah satunya memperbanyak bacaan istigfar sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah SAW,

أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya: Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap kegundahan mereka, melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga.” (HR Abu Dawud)
(*/red)

 

Sumber: berbagai sumber