Masalah Cacingan Apa Perlu Mengonsumsi Obat Cacing? Simak 4 Masalah Gangguan Kesehatan yang Terjadi

Ilustrasi Cacingan (net).

Masalah Cacingan Apa Perlu Mengonsumsi Obat Cacing? Simak 4 Masalah Gangguan Kesehatan yang Terjadi

Prolite – Cacingan menjadi masalah Kesehatan yang sangat umum terjadi di Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya.

Lantas apakah akan menjadi masalah besar ketika seseorang terkena infeksi casing atau cacingan tidak mengonsumsi obat cacing?

Dokter spesialis gizi klinis Johannes Chandrawinata mengingatkan pentingnya mengkonsumsi obat cacing minimal satu kali dalam setahun, terutama bagi kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terinfeksi.

Menurut Johannes, pemberian obat anti-cacing secara rutin telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan beban kesehatan akibat infeksi parasit ini.

“Minimal satu tahun sekali. Pengobatan pencegahan cacingan secara massal merupakan bagian dari usaha komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan karena infeksi cacing,” kata Johannes dikutip dari CNN.

Pencegahan infeksi cacing dengan mengonsumsi obat cacing setahun sekali memang sangat penting apalagi untuk daerah dengan tingkat infeksi tinggi lebih dari 20 persen penduduknya terinfeksi maka perlu diberikan pengobatan dua kali dalam setahun.

“Infeksi cacing memang tak selalu menunjukkan gejala yang mencolok. Namun, dampaknya terhadap kesehatan tidak bisa dianggap ringan,” kata dia.

Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi manusia antara lain cacing gelang,cacing tambang, dan cacing pita.

Infeksi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti berikut:

  1. Perdarahan di usus yang dapat memicu anemia akibat kehilangan darah secara terus-menerus.
  2. Peradangan dan penyumbatan usus, yang berisiko menimbulkan nyeri hebat dan gangguan pencernaan.
  3. Diare kronis yang membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit penting.
  4. Gangguan penyerapan zat gizi yang bisa menyebabkan malnutrisi meskipun seseorang mengonsumsi makanan bergizi.

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalami infeksi cacing. Kondisi ini bisa menghambat tumbuh kembang karena terganggunya asupan dan penyerapan nutrisi penting.

Pada dasarnya, semua orang yang tinggal di wilayah dengan risiko infeksi cacing disarankan untuk menjalani terapi pencegahan, tak terkecuali orang dewasa.

Obat cacing yang direkomendasikan seperti albendazole dan mebendazole relatif aman dan tersedia secara bebas di apotek. Namun, sebaiknya dikonsumsi sesuai petunjuk tenaga medis.




Fibermaxxing: Tren Serat Tinggi untuk Kesehatan Usus & Energi Sehari-hari

Fibermaxxing

Prolite – Fibermaxxing: Tren Serat Tinggi untuk Kesehatan Usus & Energi Sehari-hari

Kalau kamu sering scroll TikTok atau Instagram Reels seputar kesehatan, kamu mungkin udah sering denger istilah “fibermaxxing.” Tren ini lagi naik daun di kalangan penggiat gaya hidup sehat, dan ternyata bukan cuma soal makan banyak sayur doang, lho.

Fibermaxxing adalah gaya hidup yang fokus meningkatkan asupan serat secara konsisten buat menunjang pencernaan yang sehat, imun kuat, dan energi yang stabil sepanjang hari.

Serat alias fiber memang udah lama dikenal sebagai nutrisi penting, tapi selama ini suka disepelekan. Nah, dengan fibermaxxing, serat akhirnya dapat spotlight yang pantas! Jadi, gimana cara mulai fibermaxxing? Dan emang seberapa penting sih buat tubuh kita?

Apa Itu Fibermaxxing dan Kenapa Penting?

Fibermaxxing adalah praktik meningkatkan konsumsi serat harian melalui makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Bukan sekadar diet iseng, ini lebih ke gaya hidup yang bikin kamu makin peduli sama sistem pencernaanmu.

Rata-rata kebutuhan serat harian orang dewasa menurut WHO adalah:

  • Wanita: 25 gram/hari
  • Pria: 30-38 gram/hari

Tapi kenyataannya, mayoritas orang hanya mengonsumsi sekitar 15 gram serat per hari. Padahal, kekurangan serat bisa bikin tubuh cepat lelah, susah BAB, sampai meningkatkan risiko penyakit kronis.

Manfaat Fibermaxxing: Bukan Cuma Bikin Lancar BAB

Banyak orang kira serat itu cuma buat “urusan belakang”. Tapi kenyataannya, serat berperan besar dalam berbagai fungsi tubuh:

1. Pencernaan Lebih Sehat Serat membantu mempercepat pergerakan usus dan memberi makan bakteri baik di usus. Ini bantu mencegah sembelit dan bikin mikrobioma usus kamu makin happy.

2. Kolesterol Turun Serat larut bisa bantu mengikat kolesterol jahat (LDL) dan menguranginya dari aliran darah. Ini artinya, risiko penyakit jantung juga berkurang.

3. Imunitas Meningkat Gut health yang optimal berhubungan erat dengan sistem imun yang kuat. Serat membantu menyeimbangkan mikroba usus, yang jadi garis pertahanan pertama tubuh kita.

4. Energi Lebih Stabil Serat memperlambat penyerapan gula, jadi kamu nggak gampang loyo atau mengalami sugar crash setelah makan.

Jangan Kebablasan! Efek Samping Kelebihan Serat

Yes, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik—termasuk serat! Terutama kalau kamu mendapatkannya dari suplemen serat instan.

Risiko umum konsumsi serat berlebihan:

  • Perut kembung
  • Gas dan flatulensi
  • Diare
  • Gangguan penyerapan nutrisi (kalau ekstrem)

Untuk itu, sangat disarankan fokus pada serat dari makanan utuh, bukan suplemen. Karena serat alami biasanya juga datang bersama vitamin, mineral, dan antioksidan penting lainnya.

Tips Praktis: Gimana Mulai Fibermaxxing Tanpa Drama?

Kalau kamu baru mau mulai, jangan langsung ngegas! Biar tubuh nggak kaget, kamu bisa coba transisi pelan-pelan dengan jadwal seperti ini:

Hari 1-3:

  • Sarapan: oatmeal + pisang
  • Snack: 1 buah apel

Hari 4-6:

  • Tambahkan sayur kukus di makan siang (brokoli, wortel)
  • Makan malam: nasi merah + tumis sayur

Hari ke-7 dan seterusnya:

  • Coba overnight chia seed + berries
  • Gunakan roti gandum utuh sebagai pengganti roti putih

Tips tambahan:

  • Minum air yang cukup, karena serat bekerja optimal dengan hidrasi.
  • Makan perlahan dan kunyah makanan dengan baik.
  • Variasikan sumber serat agar nggak bosan dan lebih lengkap nutrisinya.

Yuk, Fibermaxxing Bareng!

Siapa sangka kalau serat bisa jadi tren yang keren dan powerful? Dengan fibermaxxing, kamu nggak cuma merasa lebih ringan dan nyaman, tapi juga memberi investasi kesehatan jangka panjang buat usus, jantung, dan energi harian kamu.

Jadi, masih mau skip sayuran? Yuk mulai dari langkah kecil hari ini. Share artikel ini ke teman-teman kamu yang pengen hidup lebih sehat dan ajak mereka #FibermaxxingChallenge bareng-bareng!




Midlife & Menopause: Kebiasaan yang Paling Ngaruh ke Jantung Wanita

Menopause

Prolite – Midlife & Menopause: Kebiasaan yang Paling Ngaruh ke Jantung Wanita 💓

Hai, ladies! Kalau kamu memasuki usia antara 45–60 tahun, kamu sedang berada di periode midlife alias masa peralihan menuju menopause. Tahukah kamu? Selain perubahan hormonal dan gejala fisik seperti hot flashes atau mood swing, jantung kita juga lagi menghadapi tantangan besar di fase ini.

Mengapa? Karena ada beberapa kebiasaan yang ternyata punya dampak besar terhadap risiko penyakit jantung wanita di masa menopause. Artikel ini bakal kupas tuntas, enak dibaca, dan pastinya berguna buat gaya hidup yang lebih sehat.

1. Tidur: Jangan remehkan kualitas tidurmu

Studi dari University of Pittsburgh menemukan bahwa kualitas tidur (sleep quality) adalah salah satu empat kebiasaan utama yang memengaruhi risiko penyakit jantung selama menopause (bersama tekanan darah, gula darah, dan merokok).

Bahkan, hanya 1 dari 5 wanita usia menopause yang mendapatkan skor ideal pada alat kesehatan AHA “Life’s Essential 8” (LE8). Tidur yang buruk bisa meningkatkan inflamasi, hormon stres, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolik. Jadi, jangan anggap sepele kalau kamu sulit tidur atau bangun berkali-kali di malam hari—itu bisa jadi sinyal hati kamu perlu perhatian lebih.

2. Tekanan darah: si silent killer yang paling sering terabaikan

Tekanan darah tinggi sering kali diam‑diam menjadi musuh terbesar. Dalam penelitian yang sama dari University of Pittsburgh, tekanan darah (blood pressure) adalah salah satu faktor kunci pada LE8 yang berakibat langsung terhadap risiko CVD di masa depan.

Hampir setengah wanita berumur midlife belum menyadari kalau BP mereka naik. Mengelola BP secara rutin—baik melalui diet rendah garam, olahraga, atau jika perlu medikasi—bisa mengurangi risiko serangan jantung sampai 20% per penurunan 10 mmHg.

3. Gula darah & metabolik: glucose tak boleh dianggap remeh

Gula darah (blood glucose) dan sindrom metabolik adalah faktor lain yang juga masuk ke dalam “empat besar” kebiasaan pengaruh risiko jantung. Wanita menopause lebih rentan mengalami peningkatan gula darah, lemak visceral, dan kolesterol buruk yang memicu plak pada arteri dan memperkeras pembuluh darah.

4. Merokok: efeknya lebih parah pada wanita

Jika kamu merokok, efeknya terhadap jantungmu jauh lebih besar dibanding laki‑laki: risiko penyakit jantung bisa meningkat hingga 25% lebih tinggi daripada pria dengan kebiasaan sama. Dalam studi AHA pun, exposure terhadap nikotin adalah salah satu kontribusi teratas dalam LE8. Jadi ya, berhenti merokok bukan hanya pilihan—tapi keharusan buat jantung yang long‑term sehat.

5. Kenapa empat kebiasaan itu jadi sorotan?

Kenapa sih tidur, tekanan darah, glukosa, dan merokok paling dominan?

  • Penelitian epidemiologi di Pittsburgh membuktikan bahwa hanya mereka yang skor ideal LE8‑nya rendah (<20%) yang benar‑benar aman dari risiko CVD jangka panjang.

  • Studi Ontario Health Study Canada juga menemukan bahwa wanita dengan pola gaya hidup yang buruk menghadapi risiko hampir 5× lebih tinggi ketimbang yang sehat—lebih besar pengaruhnya dibanding pada pria.

  • Saat memasuki menopause, estrogen menurun drastis. Estrogen biasanya perlente pembuluh darah, menjaga fleksibilitas arteri, dan mendukung profil kolesterol yang sehat. Saat hormon ini hilang, risiko jantung langsung naik.

Praktik Sehari‑hari: Tips Supaya Jantung Tetap Happy ❤️

1. Screening rutin

Cek tekanan darah, gula darah, kolesterol dan konsultasi jantung tiap 6–12 bulan sekali. Kalau kamu melewatkan screening, kamu nggak tahu kalau ada perubahan berarti di tubuhmu. Be proactive!

2. Diet kaya serat & antioksidan

Pilihlah pola makan ala Mediterranean: banyak buah‑buahan, sayur, whole grain, kacang, ikan berlemak sehat. Kurangi gula, garam, lemak jenuh, dan makanan olahan — fokus ke antioksidan dan serat tinggi yang mendukung metabolisme sehat dan memerangi inflamasi.

3. Rutinitas olahraga

Setidaknya 150 menit olahraga moderat per minggu (jalan cepat, berenang, yoga, atau sepeda). Bisa ditambah strength training untuk manfaat tambahan. Ini membantu mengontrol berat badan, tekanan darah, gula darah, dan meningkatkan mood serta tidur.

4. Berhenti merokok

Kalau masih merokok — segera berhenti. Efek merokok makin memperbesar risiko jantung setiap hari. Konsultasi ke profesional kesehatan untuk strategi berhenti bisa sangat membantu.

5. Prioritaskan kualitas tidur

Tidur 7–9 jam berkualitas itu penting. Bisa dengan menjaga jadwal tidur konsisten, mengurangi layar menjelang malam, teknik relaksasi, dan meminimalkan gangguan seperti cahaya atau kebisingan. Tidur bagus = metabolisme lebih stabil dan tekanan darah lebih terkendali.

Fase midlife dan menopause memang penuh tantangan. Tapi di balik itu, ada kesempatan besar untuk ambil kendali atas kesehatan jantungmu. Pastikan kamu fokus pada empat kebiasaan utama tadi—tidur, tekanan darah, gula darah, dan nikotin—plus melengkapi dengan diet sehat, olahraga rutin, dan cek kesehatan berkala.

Yuk, mulai dari sekarang. Coba cek kualitas tidurmu minggu ini, ukur BP atau gula darah, atau cari support group buat berhenti merokok. Setiap langkah kecil hari ini adalah investasi besar buat jantung sehat di masa depan.




Harga Jengkol Mencapai Rp 100 Ribu per Kg, Berikut 5 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat jengkol bagi kesehatan tubuh (Alodok).

Harga Jengkol Mencapai Rp 100 Ribu per Kg, Berikut 5 Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh

Prolite – Jenkol merupakan makanan yang mungkin Sebagian orang suka atau bahkan Sebagian orang tidak menyukainya karena aromanya yang tidak sedap.

Namun taukah kamu makanan ini memiliki harga yang tidak murah atau bahkan hamper seharga satu kilogram daging sapi.

Harga jengkol di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung, sempat menembus angka Rp 100 ribu per kilogram. Namun, saat ini harga mulai berangsur turun menjadi Rp 70 ribu per kilogram.

“Lagi tinggi (harga jengkol),” ujar salah seorang pedagang sayuran, Yati, saat ditemui di Pasar Kosambi, Selasa (29/7).

Ia menuturkan, harga jengkol sempat menyentuh angka Rp 100 ribu per kilogram. Kini, harga mulai menurun di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. “Sempat Rp 100 ribu,” ujarnya.

Lonjakan harga tersebut sudah berlangsung selama satu bulan terakhir, sebelumnya harga ini hanya mencapai Rp 30 ribu per kilogramnya namun kini mencaai Rp 100 ribu perkilogramnya.

Namun tahukah anda dibalik harga yang sangat mahal makanan ini memiliki banyak manfaat untuk Kesehatan tubuh.

  1. Menjaga daya tahan tubuh

Salah satu vitamin yang banyak dalam jengkol adalah vitamin C. Berkat kandungan ini, jengkol menjadi salah satu makanan yang bisa dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin C mampu mendorong produksi sel darah putih dan meningkatkan fungsinya sehingga tubuh terlindung dari infeksi.

  1. Melancarkan buang air besar

Konsumsi jengkol matang dipercaya dapat mengatasi sembelit atau konstipasi. Manfaat jengkol ini diperoleh dari kandungan air dan serat di dalamnya yang mampu melunakkan tinja. Dengan begitu, buang air besar pun menjadi lebih lancar.

  1. Mengendalikan tekanan darah

Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, makanan ini cocok untuk dimasukkan dalam menu sehari-hari. Kandungan kalium dalam jengkol dinilai baik untuk mengendalikan tekanan darah. Makanan tinggi kalium diketahui dapat menurunkan tekanan darah tinggi, terutama pada penderita hipertensi.

Meski begitu, konsumsi makanan ini saja tetap tidak bisa menggantikan pengobatan medis untuk hipertensi. Perlu diingat, jengkol sebaiknya jangan digoreng dan ditambah banyak garam karena tidak baik untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.

  1. Mengontrol gula darah

Manfaat lainnya ialah mengontrol kadar gula darah berkat kandungan kalium dan serat. Kalium dan serat mendukung kerja insulin serta memperlambat penyerapan gula sehingga membuat ini dinilai baik dalam mengontrol kadar gula darah.

Namun, untuk mengontrol kadar gula darah pada kondisi diabetes, penderitanya juga dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah gula dan obat-obatan sesuai anjuran dokter.

  1. Mencegah penyakit kanker

Kandungan vitamin C didalamnya juga berperan penting dalam mencegah penyakit kronis yang disebabkan oleh radikal bebas, salah satunya kanker. Ditambah lagi, kandungan senyawa fenolik bersifat antikanker yang mampu menurunkan risiko terjadinya kanker.

 




Deteksi Penyakit Jantung dengan AI? Ini Dia Masa Depan Kesehatanmu! 

Prolite – Deteksi Penyakit Jantung dengan Kecerdasan Buatan? Ini Dia Masa Depan Kesehatanmu! 

Pernah denger cerita orang yang kelihatan sehat-sehat aja, tapi tiba-tiba kena serangan jantung? Faktanya, penyakit jantung itu sering datang diam-diam dan tanpa gejala jelas. Tapi kabar baiknya, sekarang kita nggak perlu nunggu sampai parah dulu baru sadar.

Berkat kemajuan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), deteksi dini penyakit jantung makin canggih dan… cepat! Bahkan, AI sekarang bisa “baca” kondisi jantungmu lebih akurat dibanding dokter spesialis. Gila, ya?

Penasaran kayak gimana AI bantu kita hidup lebih lama dan lebih sehat? Yuk kita bahas!

EchoNext: AI yang Bisa Baca Sinyal Jantung Lebih Akurat dari Dokter

People, healthcare and health problem concept – unhappy young man having heart attack or heartache over gray background.

Salah satu bintang utama dalam revolusi ini adalah EchoNext, alat berbasis AI yang dirancang buat menganalisis hasil electrocardiogram (ECG) secara lebih tajam. Menurut data terbaru Juli 2025 dari Cardiac AI Journal, EchoNext bisa membaca sinyal jantung dengan akurasi 77%, dibandingkan akurasi dokter spesialis yang ada di kisaran 64%.

💡 Artinya? AI ini bisa bantu deteksi kelainan struktural jantung (kayak katup bocor, pembesaran bilik jantung, dll) lebih cepat dan akurat, bahkan sebelum kamu merasa ada yang salah dengan tubuhmu.

Yang lebih keren, EchoNext ini udah mulai diintegrasikan ke alat ECG portabel, jadi bisa digunakan di klinik kecil, bahkan untuk layanan homecare. Deteksi dini yang dulunya butuh rumah sakit besar dan alat mahal, sekarang bisa dilakukan lebih fleksibel!

PrediHealth: AI + Sensor = Cegah Gagal Jantung Kambuh

Kalau EchoNext jago deteksi dini, PrediHealth adalah platform pintar yang fokus pada pasien gagal jantung kronis. Jadi, pasien yang udah pernah kena serangan jantung atau punya riwayat penyakit jantung bisa dipantau real-time tanpa harus bolak-balik ke rumah sakit.

Caranya gimana?

  • Pakai sensor IoT di badan (misalnya gelang atau patch tempel)

  • Data detak jantung, tekanan darah, kadar oksigen langsung dikirim ke aplikasi

  • AI prediktif langsung menganalisis dan kasih sinyal dini kalau ada gejala mencurigakan

  • Kalau perlu, dokter bisa langsung konsultasi lewat telemedicine

Menurut laporan dari FutureMed 2025, teknologi seperti ini bisa mengurangi risiko rawat inap sampai 35% dan meningkatkan kepatuhan pasien terhadap perawatan harian.

Cocok banget buat orang tua kita di rumah, atau siapa pun yang punya riwayat penyakit jantung dan pengen hidup lebih tenang.

Tantangan: Nggak Semua AI Bisa Dipakai Sembarangan

Meskipun AI di dunia medis itu keren, bukan berarti semuanya langsung bisa dipakai begitu aja ya. Ada tantangan besar di balik layar:

  1. Validasi Klinis yang Ketat
    Algoritma harus diuji pada ribuan pasien dari berbagai latar belakang biar hasilnya bisa dipercaya. Nggak bisa asal ngambil data dari satu rumah sakit terus klaim “akurat”.

  2. Integrasi Sistem Kesehatan
    Banyak rumah sakit yang masih pakai sistem jadul. Jadi, butuh waktu dan biaya buat integrasi AI ke dalam praktik sehari-hari dokter.

  3. Regulasi & Etika
    Siapa yang tanggung jawab kalau AI salah mendiagnosis? Ini masih jadi perdebatan besar antara developer, dokter, dan regulator kesehatan seperti Kemenkes dan FDA.

Makanya, penting buat kita sebagai konsumen juga melek informasi dan tahu mana produk medis AI yang udah lulus uji dan mana yang belum.

Jadi, Perlu Takut atau Optimis?

Justru kita harus optimis, tapi tetap kritis. AI bukan buat ganti dokter, tapi jadi partner cerdas yang bisa bantu deteksi lebih awal, kasih peringatan lebih cepat, dan ngebantu dokter bikin keputusan lebih tepat.

Bayangin aja, kamu bisa tahu kondisi jantungmu dari rumah, cukup lewat wearable atau alat ECG mini, lalu dikasih notifikasi kalau ada sesuatu yang nggak beres. Kamu bisa langsung cek ke dokter sebelum semuanya terlambat.

Teknologi ini juga bisa bantu orang-orang di daerah terpencil yang susah akses dokter spesialis. Dengan alat yang terhubung internet dan AI, semua orang bisa dapet peluang hidup sehat yang sama.

Yuk, Mulai Melek Teknologi Kesehatan!

AI dan alat pintar seperti EchoNext dan PrediHealth adalah masa depan dunia medis, dan masa depan itu udah mulai sekarang. Nggak perlu takut, yang penting kita jadi pengguna yang cerdas dan sadar teknologi.

Jangan tunggu jantungmu ngasih sinyal darurat. Cek kesehatan rutin, manfaatkan teknologi yang ada, dan jangan ragu konsultasi sama dokter kalau ada gejala yang bikin khawatir.

Jantung sehat itu hak semua orang, dan sekarang ada teknologi yang bisa bantu kita jaga jantung lebih baik. So… kenapa nggak mulai dari sekarang?

Kalau kamu tertarik sama teknologi AI di bidang kesehatan, yuk share artikel ini ke teman atau keluarga kamu. Siapa tahu, bisa jadi penyelamat nyawa buat orang yang kamu sayangi ❤️




Cuma 5.000 Langkah Sehari Bisa Bikin Jantung Lebih Sehat, Lho!

Jantung

Prolite – Cuma Langkah Sehari Bisa Bikin Jantung Lebih Sehat? Bisa Banget! Olahraga Nggak Harus Ribet, yang Penting Bergerak!

Kalau kamu selama ini ngerasa “gagal hidup sehat” cuma karena nggak sempat nge-gym atau ikut kelas yoga, tenang… kamu nggak sendiri! Tapi kabar baiknya, berdasarkan studi terbaru dari The Lancet Public Health (Juli 2025), kamu nggak harus jalan langkah sehari kayak yang selama ini ramai dibicarakan.

Cukup sampai langkah aja, tubuhmu udah bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan—terutama untuk menurunkan risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, dan gangguan mental seperti depresi.

Sounds too good to be true? Yuk kita bahas bareng-bareng gimana “gerak ringan” setiap hari ternyata bisa jadi kunci gaya hidup sehat di tengah kesibukan kamu!

Kenapa – Langkah Itu Cukup? Ini Penjelasannya!

Selama ini, banyak orang menganggap angka langkah per hari sebagai “standar emas” untuk hidup sehat. Tapi ternyata, menurut meta-analisis yang diterbitkan di The Lancet Public Health (2025), risiko kematian menurun drastis mulai dari langkah per hari, dan efek perlindungan terhadap penyakit jantung sudah terasa bahkan sebelum menyentuh angka langkah.

Fakta menarik dari studi ini:

  • Berjalan – langkah/hari mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 40%.

  • Risiko terkena kanker dan diabetes juga menurun secara signifikan.

  • Bahkan tingkat stres dan depresi juga menurun karena tubuh lebih aktif.

Jadi, kamu nggak perlu jadi pelari maraton buat punya jantung sehat. Yang kamu butuh cuma… sepatu nyaman dan semangat buat bergerak!

Tips Simpel Menambah Langkah di Tengah Kesibukan

Buat kamu yang ngerasa waktu selalu mepet dan nggak punya waktu olahraga, ini dia cara sehat ala orang sibuk:

  • Parkir lebih jauh dari pintu masuk kantor atau mall
  • Naik tangga daripada naik lift (ini bonus banget karena termasuk aktivitas intensitas tinggi!)
  • Jalan-jalan 10 menit tiap istirahat makan siang atau sore
  • Ngobrol sambil jalan (daripada duduk bengong)
  • Berdiri dan gerak 1–2 menit tiap 30 menit duduk kerja
  • Bersih-bersih rumah = langkah bertambah tanpa disadari

Intinya, gabungkan gerakan kecil dalam rutinitas harian, bukan cuma mengandalkan waktu khusus buat olahraga.

Mini Workout 3 Menit: Efektif Banget buat Jantung!

Nggak percaya? Dalam studi lain yang terbit di European Heart Journal (2025), cukup 3 menit aktivitas intens per hari (seperti lari kecil, naik tangga cepat, atau squat) udah cukup buat ningkatin fungsi jantung dan metabolisme tubuh.

Jadi, misalnya kamu:

  • Naik tangga 3–4 lantai dalam 1 menit

  • Lari kecil di tempat sebelum mandi

  • Squat cepat saat nunggu air mendidih

Yup, semua itu udah bisa bantu kerja jantung kamu tetap optimal!

Manfaat Lain Jalan Ringan yang Mungkin Belum Kamu Sadar

Selain jantung yang lebih sehat, gerakan ringan tiap hari juga kasih kamu bonus:

  • Meningkatkan fokus dan produktivitas kerja
  • Tidur lebih nyenyak dan berkualitas
  • Menurunkan hormon stres (kortisol)
  • Mood booster alami! Jalan kaki sambil dengerin musik atau podcast bisa jadi terapi kecil sehari-hari.

Apalagi kalau kamu bisa jalan-jalan di luar ruangan, paparan sinar matahari pagi + gerak ringan = kombinasi healing yang manjur banget!

Realita Gaya Hidup Sehat: Bukan Maraton, Tapi Konsistensi

Group of senior people doing training together outdoors in the park

Kita hidup di era serba cepat dan serba sibuk. Kadang nggak realistis buat olahraga 1 jam setiap hari. Tapi berita baiknya, kesehatan jantung dan tubuh bisa dicapai dengan cara yang lebih ringan dan masuk akal.

Daripada stres ngejar target gym yang nggak kesampaian, lebih baik konsisten jalan kaki 15–30 menit sehari, tambahkan langkah sedikit demi sedikit, dan nikmati prosesnya. It’s not about intensity, it’s about regularity!

Yuk Mulai Bergerak, Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Jadi Sehat!

Kamu nggak perlu jadi atlet buat punya tubuh sehat. Mulailah dari langkah kecil—secara harfiah. Entah itu atau langkah per hari, yang penting kamu bergerak lebih banyak dari biasanya.

Coba pasang pedometer atau aplikasi langkah di HP kamu, dan bikin tantangan kecil harian. Nggak butuh alat mahal, nggak harus ke gym, tapi hasilnya? Bisa luar biasa.

Jadi, mau tunggu sampai jantung kamu protes? Atau mulai gerak sekarang dan kasih tubuh kamu apresiasi yang layak?

Yuk mulai jalan kaki hari ini! Langkah kecilmu bisa jadi perubahan besar untuk kesehatanmu! 🚶‍♀️🚶‍♂️💚




Gagal Ginjal di Usia Muda Kenapa Bisa? Berikut 5 Faktor dan Penjelasannya

Ilustrasi Gagal Ginjal (istimewa).

Gagal Ginjal di Usia Muda Kenapa Bisa? Berikut 5 Faktor dan Penjelasannya

Prolite – Permasalahan gagal ginjal yang terjadi pada usia muda memang merupakan permasalahan serius yang perlu ada cara untuk mengatasinya.

Penanganan orang yang mempunyai masalah ini memang tidak mudah apalagi di usia yang masih muda.

Kondisi ini terjadi ketika ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam menyaring limbah dan racun dari darah, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan.

Beberapa penyebab gagal ginjal di usia muda, seperti pola hidup yang tidak sehat hingga faktor genetik, bisa membuat kondisi ini makin rentan dialami oleh generasi muda.

Dilansir dari , hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi atau proporsi ginjal kronis pada kelompok usia produktif (35-44 tahun dan 25-34 tahun) sangat rendah, masing-masing hanya 0,11% dan 0,07%.

Data menunjukkan bahwa pada kelompok usia 25-34 tahun, proporsi pasien yang menjalani cuci darah akibat gagal ginjal kronis meningkat drastis dari 19,29% pada tahun 2018 menjadi 31,4% pada tahun 2023.

Sebagai langkah antisipasi, penting bagi kamu untuk memahami risiko gagal ginjal sejak dini. Namun, kamu tidak hanya harus memperhatikan hal ini saja lho.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai penyebab gagal ginjal di usia muda serta cara mencegahnya, simak ulasan lengkapnya di sini.

  1. Kekurangan Cairan Tubuh

Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring racun. Ketika tubuh terus-menerus mengalami kekurangan cairan, risiko gangguan ginjal akan meningkat, terutama jika kebutuhan cairan tidak tercukupi secara rutin. Kebanyakan dari usia produktif pun kini lebih memilih untuk meminum minuman dengan kandungan pemanis buatan dan tidak rutin dalam mengonsumsi air putih.

  1. Diabetes

Seringnya mengonsumsi minuman dengan pemanis misalnya teh dan kopi kekinian dengan kandungan gula tinggi dapat pula meningkatkan risiko diabetes dan mempengaruhi gagal ginjal di usia muda.

Diabetes merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal. Tingginyakadar gula darah dalam tubuh dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.

  1. Polycystic Kidney Disease (PKD)

PKD adalah penyakit ginjal genetik yang menyebabkan terbentuknya kista di dalam ginjal. Kista ini dapat memperbesar ukuran ginjal dan merusak jaringan ginjal yang sehat, sehingga mengakibatkan gagal ginjal pada usia yang lebih muda.

  1. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah di ginjal, yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Kondisi ini merupakan faktor utama penyebab gagal ginjal kronis di berbagai kelompok usia, termasuk usia muda. Pola makan yang tidak sehat  karena sering mengonsumsi fast food, merokok dan kurangnya olahraga menjadi penyebab hipertensi di usia muda dan menjadi faktor-faktor yang perlu diantisipasi.

  1. Penggunaan Obat NSAID Jangka Panjang

Obat NSAID, seperti ibuprofen dan aspirin, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat merusak jaringan ginjal. Mengonsumsi obat anti nyeri ini tanpa anjuran dokter meningkatkan risiko gangguan ginjal dan gagal ginjal.

Cara Mencegah Gagal Ginjal Sedari Dini

  1. Rajin Beraktivitas Fisik
  2. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Normal
  3. Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal
  4. Menjaga Berat Badan Ideal
  5. Minum Air Putih 8 – 10 Gelas Per Hari
  6. Tidak Merokok
  7. Periksa Fungsi Ginjal secara Berkala
  8. Tidak Konsumsi Obat Anti Nyeri Tanpa Anjuran Dokter

Bagaimana dengan penjelasan di atas, untuk menjaga ginjal agar tetap sehat dan berfungsi dengan semestinya lakukan pengecekan secara berkala, menjaga pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi.




Japanese Interval Walking: Olahraga Super Simpel Buat Kamu yang Super Sibuk

Japanese Interval Walking

Prolite – Japanese Interval Walking: Nggak Sempat Olahraga? Coba Cara Orang Jepang Ini!

Siapa di sini yang pengen sehat tapi waktu dan tenaga selalu jadi alasan? Tenang, kamu nggak sendiri. Di tengah jadwal kerja yang padat, tugas numpuk, dan waktu istirahat yang mepet, olahraga sering banget jadi hal yang dikorbankan. Tapi, ternyata orang Jepang punya solusi yang relatable banget buat kita-kita yang sibuk tapi tetap mau bugar: Japanese Interval Walking.

Bukan olahraga berat, bukan juga lari maraton. Cukup jalan kaki, tapi dengan teknik yang cerdas. Gaya jalan ini terbukti efektif nurunin tekanan darah, ningkatin daya tahan tubuh, dan yang paling penting: bisa dilakukan siapa aja, di mana aja. Yuk, kenalan lebih jauh sama olahraga simpel ini!

Apa Itu Japanese Interval Walking? Simpel Tapi Powerfull!

Metode ini pertama kali dipopulerkan oleh Prof. Hiroshi Nose dari Shinshu University, Jepang. Tekniknya gampang banget:

➡️ Jalan cepat selama 3 menit,
➡️ Lalu jalan santai selama 3 menit,
➡️ Ulangi pola ini selama total 30 menit.

Selesai deh! Gampang kan? Tapi jangan salah, meski kelihatannya sepele, manfaatnya luar biasa. Berdasarkan studi yang dimuat di Journal of Applied Physiology (2025), interval walking terbukti:

  • Menurunkan tekanan darah hingga 10 mmHg dalam 12 minggu

  • Meningkatkan VO2 max (indikator kebugaran jantung) hingga 13%

  • Membakar kalori lebih efisien daripada jalan biasa

Jadi, ini bukan sekadar “jalan-jalan biasa”, tapi strategi pintar buat tubuh yang lebih sehat dan bugar.

Kenapa Cocok Buat yang Sibuk? Ini Jawabannya

  1. Waktu Fleksibel
    Kamu bisa lakukan ini pagi sebelum berangkat kerja, saat jam istirahat siang, atau sore sepulang kerja. Cuma butuh 30 menit!

  2. Nggak Butuh Alat Khusus
    Cukup sepatu jalan yang nyaman dan lokasi aman—bisa di taman, trotoar kompleks rumah, atau treadmill kalau cuaca nggak bersahabat.

  3. Bisa Sambil Denger Musik/Podcast
    Jadi sekaligus olahraga dan me-time. Jalan cepat sambil dengerin lagu favorit? Why not!

Tutorial Gampang Mulai Japanese Interval Walking

Kalau kamu baru pertama kali mau coba, tenang aja—nggak perlu langsung hardcore. Ini panduan praktisnya:

Durasi Total: 30 menit
Pola: 3 menit jalan cepat (hingga nafas sedikit terengah) + 3 menit jalan santai → ulangi 5 kali
Frekuensi: Idealnya 4–5 kali seminggu
Tips:

  • Gunakan jam tangan atau aplikasi stopwatch buat ngatur waktu

  • Pastikan postur tubuh tegak, tangan ayun rileks

  • Kalau jalan di luar ruangan, pilih jam yang nyaman (pagi/sore) dan tempat yang teduh

Biar makin semangat, kamu bisa ngajak teman atau pasangan. Biar jalan sehat jadi bonding time juga!

Manfaat Ekstra: Nggak Cuma Fisik, Tapi Mental Juga Dapat!

Nggak banyak yang tahu, tapi Japanese interval walking juga bisa bantu kesehatan mental. Kok bisa?

💆‍♀️ Efek relaksasi dari ritme gerak yang stabil bantu menurunkan hormon stres
🌳 Berjalan di alam terbuka (misalnya taman atau jalur hijau) terbukti memperbaiki mood dan fokus, menurut riset Nature Neuroscience (2025)
🧠 Meningkatkan plastisitas otak, yang penting buat daya ingat dan konsentrasi

Bahkan beberapa psikolog menyarankan teknik ini sebagai bagian dari coping stress ringan atau active mindfulness. Jadi, bayangkan aja: kamu jalan cepat di taman sambil denger lagu kesukaan dan menikmati udara pagi. Healing banget, kan?

Perbandingan dengan Olahraga Lain

Jenis Olahraga Peralatan Khusus Durasi Ideal Cocok untuk Pemula Manfaat Fisik Manfaat Mental
Interval Walking Jepang Tidak 30 menit ✅✅✅ ✅✅
Jogging Tidak 20–45 menit ⚠️ ✅✅✅✅
Gym/Workout Ya >1 jam ⚠️ ✅✅✅✅✅ ⚠️
Yoga Matras 30–60 menit ✅✅ ✅✅✅✅

Kelihatan kan, interval walking jadi opsi paling win-win?

Yuk, Mulai Jalan Sehatmu Hari Ini!

Kita semua tahu pentingnya olahraga, tapi seringkali yang bikin gagal itu bukan malas… tapi ribet dan nggak punya waktu. Nah, Japanese interval walking ini bisa jadi jawabannya. Mudah, fleksibel, nggak butuh alat, dan yang paling penting: hasilnya nyata.

Jadi, kenapa nggak coba mulai besok pagi? Pasang alarm 30 menit lebih awal, ambil sepatu, dan mulai langkah pertamamu ke hidup yang lebih sehat.

Kalau kamu udah coba, share pengalamanmu di media sosial dan ajak temen-temenmu ikutan. Bisa jadi, kamu yang bakal jadi inspirasi gaya hidup sehat buat orang-orang di sekitarmu. Siapa tahu? 😉

Stay active, stay mindful, stay happy! 🚶‍♂️🌿💚




Keputihan Pada Wanita Normal atau Tidak? Berikut 5 Tanda yang Mengalami Masalah

Ilustrasi Keputihan (net).

Keputihan Pada Wanita Normal atau Tidak? Berikut 5 Tanda yang Mengalami Masalah

Prolite – Masalah keputihan pada daerah kewanitaan bisa dianggap biasa saja atau bahkan bisa dianggap berbahaya untuk kesehatan.

Namun biasanya bahaya keputihan sering dikhawatirkan para wanita, meski masalah ini memang merupakan cara alami tubuh dalam mencegah infeksi dan sama sekali tidak berbahaya.

Masalah yang normal dialami oleh para perempuan nyatanya akan berbahaya jika terdabat beberapa ciri berikut.

Lendir yang dihasilkan oleh kelenjar di dalam leher Rahim dan dinding vagina, lender yang normal keluar berwarna putih atau bening, dengan tekstur agak lengket dan licin, serta tidak menimbulkan bau, nyeri, atau gatal.

Namun, bila keputihan yang muncul disertai gejala-gejala lain, Anda perlu berhati-hati. Bisa jadi hal ini merupakan tanda Anda sedang mengalami bahaya keputihan abnormal.

lendir yang disertai gejala lain dapat menjadi pertanda adanya masalah pada vagina. Berikut adalah beberapa gejala dan bahaya yang perlu diwaspadai:

  1. Keputihan disertai rasa gatal

Keluarnya lendir yang disertai rasa gatal biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans di vagina. Selain gatal, penderita kondisi ini juga akan mengalami berbagai kondisi berikut:

  • Pembengkakan vulva
  • Kemerahan di vulva
  • Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual
  • Muncul ruam dan nyeri di vagina
  1. Keputihan berwarna kuning atau hijau

Penyakit kelamin, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis, juga bisa menyebabkan masalah. Ciri lendir abnormal yang muncul karena penyakit ini adalah adanya lender keputihan berwarna kuning atau kehijauan.

Selain itu, gejala bahaya lain yang bisa muncul adalah:

  • Tekstur lender lebih encer
  • Sakit di perut bagian bawah
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Vagina berbau
  • Perdarahan setelah melakukan hubungan seksual
  1. Lendir berwarna abu-abu dan berbau

Keluar lendir berwarna abu-abu dan berbau bisa jadi merupakan tanda Anda sedang menderita infeksi bakteri. Bahaya ini biasanya muncul akibat terganggunya keseimbangan bakteri di vagina.

Selain itu lendir berwarna dan berbau, wanita yang mengalami kondisi ini juga akan merasakan gejala lain, yaitu nyeri saat buang air kecil dan vagina yang terasa gatal.

  1. Keputihan disertai demam

Anda harus waspada jika keluarnya lendir disertai dengan demam. Demam menandakan adanya reaksi perlawanan tubuh terhadap kuman yang menyebabkan infeksi. Kondisi ini merupakan hal yang perlu diperiksakan ke dokter.

  1. Keputihan disertai darah

Bahaya yang lain adalah lendir yang disertai perdarahan vagina di luar menstruasi atau setelah menopause. Kondisi yang tidak normal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, radar panggul, dan kanker serviks.

Ada beberapa cara mengatasi masalah yang dapat dilakukan sendiri dirumah:

  • Membersihkan vagina setiap kali selesai buang air kecil atau buang air besar
  • Membersihkan vagina dari depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus) agar bakteri dari anus tidak masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi
  • Menghindari penggunaan produk kebersihan vagina yang mengandung parfum karena bisa mengiritasi vagina
  • Menggunakan celana dalam berbahan katun dan menghindari pakaian yang terlalu ketat
  • Menunda melakukan hubungan seksual hingga keputihan benar-benar hilang
  • Menggunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam dan membilasnya hingga benar-benar bersih



Apa Itu Lumpektomi? Wanita Berusia 100 Tahun Berhasil Sembuh Tanpa Kemoterapi

Ilustrasi Lumpektomi (net).

Apa Itu Lumpektomi? Wanita Berusia 100 Tahun Berhasil Sembuh Tanpa Kemoterapi

Prolite – Apa itu Lumpektomi? Kenali penjelasan agar paham bagai mana cara menangani dan pengobatannya.

Lumpektomi adalah istilah untuk prosedur bedah untuk mengangkat tumor atau jaringan abnormal pada payudara.

Prosedur bedah ini bukan hanya pengangkatan tumor saja namun juga tetap mempertahankan Sebagian besar jaringan payudara yang sehat.

Operasi ini sering disebut sebagai bedah konservasi payudara dan dilakukan untuk mengobati kanker payudara, terutama pada stadium awal.

istimewa
istimewa

Seperti yang dialami seorang wanita berusia 100 tahun asal Chicago yang bernama Layne Horwich didiagnosis menderita kanker payudara di usia yang sudah tidak muda lagi.

Mengutip NBC Chicago, Horwich bisa sembuh dari kanker payudara yang menyerangnya pada usia 100 tahun.

Namun yang menjadi perhatian public adalah Horwich dapat sembuh usai menjalani Lumpektomi, tanpa memerlukan kemoterapi dan radiasi lanjutan.

Ia dinyatakan sembuh satu tahun kemudian, tidak seperti pada kebanyakan manusia yang hidup 100 tahun, Horwich memiliki semangat hidup yang tinggi dan aktif bergerak.

Dokter onkologi, Dr. Catherine Pesce, yang menangani wanita 100 tahun tersebut mengagumi gaya hidup aktif dan kesehatannya.

“Untuk usianya, dia sangat sehat. Saya tahu di akan menoleransi operasi yang relatif kecil,” kata Pesce.

Pesce mengungkapkan bahwa wanita usia 100 tahun ini sudah melakukan riset sendiri terkait pengobatan kanker payudara yang dibutuhkannya.

Untuk para perempuan kanker payudara merupakan penyakit yang sangat berat tidak bisa dianggap remeh mengenai penyakit ini.

Penyakit ini juga menjadi penyebab kematian utama akibat kanker, dengan lebih dari 22 ribu kematian pada tahun yang sama.

Sebagian besar kanker payudara bermula dari saluran susu (duct) atau lobulus (kelenjar penghasil susu). Dalam tahap awal (in situ), sel kanker belum menyebar dan tidak mengancam jiwa. Namun jika dibiarkan, sel kanker dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar (metastasis) ke organ lain, seperti paru-paru, hati, otak, atau tulang.

Lantas kapan pengobatan ini bisa dilakukan? Lumpektomi biasanya dilakukan untuk kanker payudara stadium awal, tumor berukuran kecil, atau jika pasien memiliki cukup jaringan payudara untuk menjaga bentuk setelah pengangkatan tumor.

Perlu diingat pengobatan ini penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan secara teratur untuk memantau kondisi payudara dan mendeteksi kemungkinan kekambuhan kanker.