Pentingnya Imunisasi Lengkap, 7 Bahaya Jika Tidak Diberi Vaksin

Ilustrasi Imunisasi (Alodokter).

Prolite – Penting pemberian Imunisasi pada anak dari lahir hingga berusia 18 tahun untuk mencegang tertular berbagai macam penyakit.

Sebelumnya kita sudah membahas mengenai pentingnya imunisasi tepat waktu, kali ini kita akan membahas bahaya apa yang akan terjadi ketika tidak lakukan vaksin.

Pertama kali kita diberikan vasin ada tiga vaksin primer seperti hepatitis B, Polio dan BCG.

Selanjutnya, anak perlu mendapatkan vaksin lain berikut boosternya sesuai jadwal yang dianjurkan. Vaksin sangat penting menjauhkan anak dari bahaya penyakit dan perburukan gejala.

Tidak vaksin atau vaksin kurang lengkap akan membawa aneka konsekuensi, tak hanya bagi anak tapi juga orang sekitarnya.

Lalu, apa saja bahaya anak tidak diberikan Imunisasi? Berikut daftarnya.

  1. Anak rentan sakit berat

Sederet penyakit bisa dicegah dengan vaksin seperti hepatitis, TBC, batuk rejan dan difteri. Anak yang tidak vaksin rentan mengalami penyakit-penyakit ini.

Mengutip dari laman Unicef Indonesia, anak yang tidak imunisasi juga lebih rentan terhadap masalah kesehatan lain. Anak sakit campak, misal, bisa sering mengalami komplikasi seperti diare, pneumonia, kebutaan dan malnutrisi.

  1. Anggota keluarga berisiko sakit

Anak yang tidak vaksin berisiko menulari anggota keluarga dan orang di sekitarnya. Orang dewasa yang tertular penyakit memang hanya mengalami gejala ringan tapi komplikasinya bisa berat dan fatal.

Ibu hamil yang tertular virus rubella, misal, sangat berisiko melahirkan anak dengan kelainan bawaan. Kemudian jika tertular virus campak, ibu bisa rentan keguguran.

  1. Menyebarkan penyakit ke lingkungan

Kasus penyakit menular hingga jadi wabah bisa dimulai dari anak yang tidak vaksin atau vaksin tidak lengkap. Polio jadi salah satu penyakit yang bisa ditekan prevalensinya berkat vaksin. Tanpa vaksin, polio tentu jadi momok kesehatan dunia.

  1. Biaya pengobatan dan perawatan tinggi

Sakit berat membawa konsekuensi perawatan di rumah sakit. Otomatis orang tua harus mengeluarkan biaya cukup tinggi. Hal ini pun jadi salah satu bahaya anak tidak vaksin.

Pasien difteri butuh rawat inap segera dengan fasilitas yang mampu menangani penyakit serta komplikasinya. Pasien ditempatkan di ruang isolasi dan obat-obatan khusus.

  1. Penurunan kualitas hidup

Tidak semua penyakit bisa sembuh sempurna atau pulih seperti sedia kala. Ada penyakit yang bisa menimbulkan komplikasi hingga mengakibatkan disabilitas tetap. Tentu saja hal ini bisa menurunkan kualitas hidup anak.

Campak bisa memicu komplikasi kebutaan. Polio akan mengakibatkan disabilitas permanen dan kematian.

  1. Penurunan harapan hidup

Data menunjukkan anak yang tidak imunisasi lengkap lebih berpeluang tertular penyakit sehingga angka harapan hidupnya menurun. Anak terkena penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan vaksin.

  1. Batasan perjalanan dan sekolah

Bahaya anak tidak vaksin salah satunya pembatasan perjalanan dan sekolah. Sejumlah negara mematok syarat imunisasi lengkap bagi warga negara asing. Anak pun tidak memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Setelah membaca 7 dampak yang akan terjadi ketika orang tua tidak memberikan vaksin pada anak secara lengkap maka mulai sekarang wajib untuk memberikan imunisasi kepada anak.




Anak Terlambat Imunisasi? Berikut 3 Cara Pengingatnya

Ilustrasi Imunisasi (SHUTTERSTOCK).

Anak Terlambat Imunisasi? Berikut 3 Cara Pengingatnya

Prolite – Pemberian imunisasi buat anak memang sangat penting untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya yang akan menyerang tubuh.

Namun permaslahan keterlambatan pemberian imunisasi biasa ditemukan pada anak, lantas bagaimana jika anak terlambat diberikan?

Pemberian vaksinasi dilakukan sejak mereka lahir hingga anak berusia 18 tahun.

Menilik dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi dan anak yang mendapatkan vaksinasi dasar dan lengkap akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya. Hal ini juga dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penularan kepada adik, kakak, atau teman-teman di sekitarnya.

halodoc
halodoc

Vaksinasi akan meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak, sehingga mampu melawan penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin tersebut. Jika terinfeksi, anak yang divaksin tidak akan menularkan atau hanya memiliki gejala yang ringan.

Suntikan harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan jadwal ini pun terbagi menjadi dua, yakni dasar dan ulangan.

Beberapa imunisasi memang cukup ampuh jika diberikan dalam satu dosis. Namun, ada jenis vaksin yang perlu pengulangan.

Ketika anak belum mendapatkan vaksin, Bunda bisa melakukan susulan atau imunisasi kejar. Ini merupakan bagian penting dari program vaksin nasional yang berfungsi dengan baik dan harus dilaksanakan secara berkelanjutan.

Kejar mengacu pada tindakan mengimunisasi anak yang karena alasan apa pun tidak mendapatkan atau belum menerima dosis vaksin sesuai jadwalnya.

Kejar harus dilakukan agar kekebalan tubuh anak tetap terbentuk. Jika tidak, maka tubuh Si Kecil tidak mampu melawan virus sehingga dapat menyebabkan sakit berat, cacat, atau meninggal dunia.

Tips agar anak tidak terlambat imunisasi atau vaksinasi

  1. Unduh aplikasi perkembangan anak

Salah satu cara yang bisa Bunda lakukan agar anak tidak terlambat adalah dengan mengunduh aplikasi perkembangan anak. Dalam aplikasi ini, tertera jelas kapan anak perlu melakukan vaksin.

Tidak hanya itu, jangan lupa untuk menyalakan notifikasi, ya. Dengan begitu, jadwal imunisasi tidak lagi terlewatkan.

  1. Buat pengingat di ponsel

Tidak hanya melalui aplikasi perkembangan anak, Bunda juga bisa menyalakan alarm di ponsel pribadi. Pasang alarm sesuai dengan tanggal vaksin, sehingga Si Kecil akan mendapatkan imunisasi yang sesuai dengan jadwalnya.

  1. Catat jadwal di buku perkembangan

Anak-anak tentu memiliki buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Di sini, tertera dengan jelas seperti apa jadwal Si Kecil.

Agar tidak lupa, selalu catat jadwal vaksinasi anak pada buku KIA-nya, ya. Selain itu, Bunda juga bisa mencatat berbagai macam informasi lain yang berhubungan dengan anak pada buku tersebut.




Yana: Balita Wajib Imunisasi Polio

Imunisasi Polio

BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengajak masyarakat untuk wajib imunisasi polio. Khusus bagi anak di bawah usia 5 tahun ke bawah, pemberian imunisasi tersebut wajib dilaksanakan.

Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang diberikan berkali-kali itu dapat melindungi anak.

Selain itu, untuk pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi pada anak.

Baca Juga : 108 Ribu Balita Ditargetkan Imunisasi Polio

Yana mengatakan, mulai Senin 3 April 2023, serentak dilaksanakan imunisasi polio seluruh Kota Bandung. Kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis.

“Ini wajib, periode waktunya mulai hari ini, 3-17 April. Nanti (bulan) Mei ada lagi yang kedua kalinya,” kata Yana di Balai Kota Bandung, Senin 3 April 2023.

Ia mengatakan, meskipun di Kota Bandung nol kasus tetapi pemberian imunisasi wajib dilaksanakan.

“Tetap harus dilakukan, ini sebagai pencegahan. Karena ini aman di tetes bukan di suntik,” tuturnya.

Baca Juga : 30 PKL Regol Direlokasi, Bangunan Liar Ditertibkan

Yana menyampaikan bahwa 108 ribu anak di Kota Bandung wajib imunisasi polio.

Sementara untuk dosis telah tersedia vial. 1 vial, mampu diberikan untuk 40-50 anak.

“Ini wajib di usia 5 tahun ke bawah. Jadi bagi orang tua yang punya anak usia 5 tahun kebawah, mari ikut imunisasi, ini gratis,” tutur Yana.(rls/kai)




Ketua PKK : Jangan Takut Imunisasi Polio!

Imunisasi polio-kota bekasi

KOTA BEKASI, Prolite – Pelaksana tugas (Plt) Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto mengajak seluruh orang tua yang memiliki anak berusia 0 – 59 bulan untuk ikut menyukseskan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Kegiatan ini dilaksanakan serentak se-Jawa Barat mulai Senin (03/04/23).

“Seluruh pihak terutama para bunda yang memiliki anak usia 0-59 bulan, mari bersama-sama mensukseskan Sub PIN Polio,” ajak Wiwiek Hargono Tri Adhianto

Dikatakan Wiwiek, Sub PIN Polio akan berlangsung dua tahap. Putaran pertama dimulai 3 – 9 April 2023 untuk putaran pertama, lalu pada 15 – 21 Mei 2023 untuk putaran kedua.

Baca Juga : 108 Ribu Balita Ditargetkan Imunisasi Polio

“Imunisasi ini harus tercapai terget, dan anak-anak kita harus mendapatkannya untuk kesehatan mereka, pelaksanaannya di Posyandu, klinik swasta, Puskesmas, rumah sakit dan itu gratis,” katanya.

Wiwiek turut mengimbau masyarakat agar tidak takut memberikan vaksin polio untuk anaknya. Sebab, pemberian vaksin Polio ini ditetes melalui mulut ke balita untuk mencegah penyakit, sekaligus penularan polio, yaitu penyakit saraf yang bisa menimbulkan kelumpuhan permanen.

Baca Juga : Dugaan Malpraktek, Dinkes Sudah Tindak Lanjut

“Jangan takut duluan disuntik, ini di tetes melalui mulut lalu selesai,” paparnya.

Ia juga menjelaskan , penyakit Polio menular pada anak-anak. Seperti diketahui telah ditemukan kasus Polio pada anak usia 4 tahun di Kabupaten Purwakarta, sehingga hal ini menetapkan Provinsi Jawa Barat status Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Polio ini menular untuk anak-anak, dan sekarang ini jenisnya baru (virus Polio),” ungkapnya.

“Makanya kita antisipasi dulu lebih baik daripada satu dua anak terkena sehingga menyebar, dan pemulihannya sulit, sebab terjadi kelumpuhan pada anak,” ucapnya.(rls/red)




108 Ribu Balita Ditargetkan Imunisasi Polio

Imunisasi Polio

BANDUNG, Prolite – Sebanyak balita di Kota Bandung ditargetkan mendapatkan imunisasi polio pada dua gelombang yaitu April dan Mei 2023.

Imunisasi diberikan akibat muncul temuan kasus polio di Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.

“Jumlah di Kota Bandung masih menunggu angka kemenkes, diperkirakan orang balita,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Kamis 30 Maret 2023.

Anhar mengatakan sasaran imunisasi adalah balita berusia 0 sampai 59 bulan. Meski sudah diimunisasi polio lengkap, mereka tetap harus diimunisasi sebanyak dua kali dengan rentang waktu satu bulan melalui oral atau mulut.

Baca Juga : Ribuan Unggas Masuk, Dipastikan Aman Flu Burung

Menurutnya, Dinas kesehatan tengah merumuskan pelaksanaan imunisasi yang diperkirakan dapat dilaksanakan di puskesmas, posyandu, dan klinik.

“Imunisasi pertama dilaksanakan tanggal 3 sampai 10 April dan Mei. Setelah tanggal 10 April, petugas melakukan sweeping,” ujarnya.

Sebagai informasi, imunisasi polio akan serentak dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat. Imunisasi dilakukan karena terdapat temuan kasua polio di Purwakarta.

Anhar menyebut pihaknya akan segera berkomunikasi dengan aparat kewilayahan untuk pelaksanaan imunisasi ini.

Target yang diharapkan dari program imunisasi polio yaitu tercapai hingga 95 persen dan bisa lebih. Namun, jika belum tercapai target maka organisasi kesehatan dunia memerintahkan untuk memperpanjang waktu imunisasi.

Baca Juga : Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan

“Target kita secara umum 95 persen sasaran, kalau sudah tercapai 95 persen syukur lebih target gak ada masalah. Kalau belum tercapai WHO akan memerintahkan kita perpanjangan waktu,” katanya.

Anhar menambahkan, apabila terdapat balita yang tidak dapat divaksin akibat alasan apapun, Anhar mengaku masih belum mendiskusikan hal tersebut.

“Sebab vaksin yang digunakan berasal dari organisasi kesehatan dunia,” katanya.(rls/red)