Soal Polemik 18 Paskibraka Putri Lepas Jilbab, Presiden Jokowi Angkat Suara

Presiden Joko Widodo Buka Suara Terkait 18 Paskibraka Putri Lepas Jilbab saat Pengukuhan di IKN (Youtube iNews).

Soal Polemik 18 Paskibraka Putri Lepas Jilbab, Presiden Jokowi Angkat Suara

Prolite – Pasukan Paskibraka baru saja selesai menjalankan tugas di hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 yang berlangsung di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN).

Presiden Joko Widodo buka suara mengenai sejumlah pihak meminta sanksi untuk Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi usai polemik paskibraka putri yang melepas hijab saat pengukukan di IKN.

“Ya, nanti dilihat,” kata Jokowi di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, dikutip dari CNN.

Saat di tanya oleh awak media Presiden RI Joko Widodo irit bicara tidak banyak yang dijelaskan terkait permasalahan tersebut.

Menurut Jokowi, bangsa Indonesia harus menghormati keberagaman dan kebhinekaan. Negara ini, lanjut dia, terdiri dari berbagai suku, agama, ras, serta adat istiadat.

Youtube Sekretariat Presiden
Youtube Sekretariat Presiden

“Itu adalah sesuatu kekayaan yang harus kita syukuri untuk persatuan bukan untuk perbedaan,” ujar presiden RI itu.

Foto yang tersebar di media sosial membuat banyak polemik pasalnya diketahui saat latihan berlangsung terdapat 18 pasukan putri yang mengenakan jilbab.

Namun saat pengukuhan pasukan paskibraka di IKN berlangsung tidak satu orang pun yang mengenakan jilbab atau membuka jilbabnya.

Hal tersebutlah yang membuat polemik oleh warganet pasalnya ini baru kali pertama kejadian tersebut terjadi, sebelumnya tidak ada permasalahan mengenai jilbab yang dikenakan oleh petugas putri.

Usai polemik ini heboh, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menggelar konferensi pers. Ia membantah telah memaksa anggota putri Paskibraka melepas jilbab.

Dia juga mengklaim para anggota Paskibraka secara sukarela melepas jilbab saat upacara pengukuhan mengikuti peraturan yang ada.

Lebih lanjut, Yudian menerangkan kondisi itu telah disepakati dalam surat pernyataan kesediaan yang bermeterai . Lepas jilbab, kata dia, juga hanya dilakukan saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran bendera merah putih pada upacara kenegaraan.

Namun pada Kamis (15/8), Yudian meminta maaf kepada publik soal larangan penggunaan jilbab Dia juga secara tegas menyatakan untuk mencabut larangan itu dan mengikuti arahan Kasatpres Heru Budi.

Dengan demikian, Paskibraka putri bisa memakai jilbab sesuai pilihan masing-masing saat upacara kenegaraan di IKN pada 17 Agustus.




Menuai Kontroversi 18 Paskibraka Putri Lepas Hijab Saat Pengukuhan di IKN

18 Paskibraka lepas hijab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) (Youtube Sekretariat Presiden).

Menuai Kontroversi 18 Paskibraka Putri Lepas Hijab Saat Pengukuhan di IKN

Prolite – Menuai kritikan perihal melepas jilbab Paskibraka Putri yang akan bertugas di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengukuhkan 76 putra-putri terbaik bangsa sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional Tahun 2024. Pengukuhan ini pertama kali digelar di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8) kemarin.

Namun yang menjadi perhatian dalam pengukuhan seluruh pasukan yang akan bertugas, terlihat dalam ruangan tidak ada satu petugas putri yang menggunakan hijab saat pengukuhan oleh Presiden RI.

Diketahui 18 pasukan putri saat Latihan mengenakan hijab namun saat pengukuhan ia melepas hijabnya.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), diduga sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Presiden GEMA Keadilan Dr Indra Kusumah menilai, pertistiwa tersebut sebagai tragedi dalam proses kebangsaan.

“Itu merupakan tragedi dalam proses kebangsaan kita. Pencopotan jilbab Paskibraka putri sejatinya adalah pelecehan terhadap Pancasila yang jelas-jelas sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa!” ujar Indra dalam keterangan resminya.

Indra menilai, kebijakan tersebut sangat ironi ketika BPIP yang seharusnya menjadi pelopor pengamalan Pancasila malah menjadi benteng penghalang pengamalan Pancasila melalui SK Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024 Tentang Standar Pakaian, Atribut dan Sikap Tampang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Serta, menghapuskan hak Paskibraka Perempuan yang biasa memakai jilbab.

“SK Kepala BPIP Nomor 35 Tahun 2024 wajib direvisi dan Kepala BPIP harus diganti karena terbukti telah melanggar sumpah jabatan dengan terang-terangan melecehkan Pancasila dalam bentuk menghapus hak paskibraka putri melaksanakan ajaran agamanya untuk berjilbab,” tegas Indra.

Indra mengatakan, pencopotan jilbab paskibraka putri adalah kasus ke sekian dari manuver menyimpang Kepala BPIP yang berulang kali menyudutkan agama dan pengamalan agama yang resmi berlaku di Indonesia. “Tidak boleh terjadi lagi di masa yang akan datang!” kata Indra.

Usai menuai komentar perihal melepas jilbab saat pengukuhan berlangsung kini Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menegaskan para Paskibraka akan tetap menggunakan jilbab saat bertugas di peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 mendatang.

“Kami baik di tingkat pusat yang akan besok tanggal 17 Agustus melakukan pengibaran bendera tetap menggunakan sebagaimana adik-adik kita mendaftar menggunakan jilbab,” kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/8).




Jokowi: Upacara HUT RI 2024 Diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Upacara HUT RI tahun depan di IKN (Kompas.com).

Jokowi: Upacara HUT RI Tahun Depan di Ibu Kota Nusantara

JAKARTA, Prolite – Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap untuk upacara peringatan HUT RI tahun depan bisa dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Insya allah. tahun depan insya allah (upacara HUT RI) sudah di IKN. Kita lihat nanti,” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka.

Keinginan untuk pelaksanaan upacara bendera di IKN yang berda di Kalimantan Timur itu di ungkap oleh Jokowi dan Ma’ruf Amin saat detik-detik proklamasi di Istana Negara.

Indonesia dikenal dengan memiliki keragaman budaya, bahasa, suku, dan adat istiadat.

SETPRES
SETPRES

“Seperti yang kita lihat di istana, keberagaman dipadukan dengan keberanekaragam bermacam-macam baju adat yang kita pakai dan ya ini lah sebetulnya kekuatan negara kita,” jelas Jokowi.

Dengan keberagaman ini maka dapat mempersatukan dan memperkuat Indonesia untuk menjadi solid dan kompak.

Pada kesempatan itu juga Jokowi menjelaskan perihal pakaian yang ia kenakan saat upacara memperingati HUT RI ke-78.

Pakain yang dikenakan orang nomer satu itu merupakan baju adat ageman songkok singkepan ageng.

Sedangkan untuk Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yakni Kolonel Arm Joko Setiyo Kurniawan. Saat ini, ia menjabat sebagai Danmen Armed 2/PY/2 Kostrad.

Tim Indonesia Maju bertugas menjadi tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Sosok Lilly Indriani Suparman Wenda yang ditunjuk sebagai pembawa bendera Merah Putih merupakan siswi dari Provinsi Papua.

Lilly yang merupakan perwakilan siswi dari Provinsi Papuan yang berada di Pegunungan. Diketahui sisiwi tersebut saat ini menempuh pendidikan di SMAN 1 Wamena.

Tiga lainnya dari Kelompok 8 yang bertugas untuk mengibarkan bendera ialah Bintang Wirasatya RA sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Sumatera Selatan, Nathaniel Shawn Edgar Sondakh sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Sulawesi Utara, dan Alfin Alfarisi sebagai pengerek bendera yang mewakili Provinsi Sumatera Barat.

Itulah sebagian dari beberapa nama putra putri terbaik yang terpilih untuk mewakili daerahnya menjadi pengibar bendera di Istana Negara untuk memperingati HUT RI ke-78.