Hewan Kurban di Kota Bandung Sudah Tervaksin

Hewan Kurban di Kota Bandung Sudah Tervaksin

BANDUNG, Prolite – Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan tahun ini warga yang ingin melaksanakan kurban meningkat cukup signifikan dibanding 2 tahun lalu masa pandemi covid-19.

Namun demikian Pemkot kata Ema tetap mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

Salah satunya terkait Idul Adha ini terus melakukan pengawasan ke peternak, penjual hewan kurban.

Hal itu dimaksudkan agar masyarakat yang kurban maupun penerima nanti merasa aman dan nyaman.

“Bulan haji ini orang ingin berkurban luar biasa, saya yakin jumlah dan kualitas kesehatan lebih baik sehingga aman dan nyaman akan berkurban maupun yang menerima,” jelas Ema usai melepas petugas anti mortem dan post mortem hewan kurban Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Senin (19/6/2023).

Lanjutnya, petugas anti mortem dan post mortem ini kini sudah bergerak ke seluruh pelesok kota Bandung.

“Namun saya ingatkan Bandung ini ada 1569 RW dan 9000 RT, setiap rt rw ada pemotongan. Karenanya harus benar melakukan pemeriksaan pengecekan pengawasan secara proporsional dilakukan walau petugas terbatas namun ada bantuan mahasiswa fakultas dokter hewan hewan, jadi intinya kami mengawasi hewan kurban,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gin Gin Ginanjat menyampaikan di Kota Bandung ada 116 lokasi yang sudah ditetapkan untuk dilakukan pemeriksaan dan pemberian kalung sehat. 116 lokasi itu berada disepanjang jalan Baypas, Soekarno Hatta, Suci, dan Surapati.

“Bagi masyarakat yang ingin mengetahui hewan yang akan dibelinya itu sehat atau tidak bisa melalui aplikasi e sehat, bisa monitor hewan sehat disana,” jelas Gin Gin.

DKPP sendiri kata Gin Gin sudah melakukan vaksin penyakit LSD tau ato lato atau cacar sapi ke 1369 sapi.

“Yang sudah vaksin itu populasi total di Kota Bandung jadi 100% sudah divaksin. Mudah mudahan hewan luar sudah ya, apalagi kita pun koordinasi dengan provinsi sehingga datang ke Kota Bandung sudah tervaksin dan sehat,” jelasnya.

Lanjutnya, prediksi tahun ini yang kurban lebih banyak atau meningkat sekitar 20 sampai 30% dari tahun lalu yang terdata sekitar .

“Tahun ini kemungkinan sampai 15 16 ribu, kita beri kalung sehat. Bahkan kita sediakan 25 ribu. Untuk sapi tahun lalu 3000, domba dan kambing ,” ujarnya.

Disinggung penyakit mulut dan kuku (PMK) kata Gin Gin di Bandung belum dan masih nol kalaupun adanya pihaknya jauh jauh hari melakukan antisipasi sesegera mungkin.

“Antisipasi ternak dari luar kita tetap komitmen yang ke Bandung harus sehat. Itu kita pastikan di lapangan termasuk administrasi hewam ternak. Terkait daging kurban dikemas non plastik kita koordinasi dengan DLH. Itu juga komitmen kita daging hewan kurban aman, lancar sehat, jangan sampai setelah dipotong malah berpenyakit. Nanti kita berikan himbauan agar penggunaan non plastik bukan hanya besek tapi gunakan apa saja yang mudah didaur ulang,” tutupnya.




Penanganan Hewan Kurban Disosialisasikan Pemkot Bekasi

Ilustrasi hewan kurban

KOTA BEKASI, Prolite – DKPPP Kota Bekasi memberikan sosialisasi terkait penanganan hewan kurban di Balai Patriot jelang perayaan Hari Raya Idul Adha Tahun 2023 dan Pelaksanaan Kurban.

Acara sosialisasi dibuka secara langsung oleh Plt. Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto dan didampingi oleh Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert S.W, Ketua MUI Kota Bekasi, KH. Mi’ran Syafii lalu diisi dengan pemateri Dr. drh. Supratikno, , PAVet, Asessor penyembelihan halal dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University, drh. Yusni M.P dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Prov. Jawa Barat, drh. Syamsul Ma’arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Kementerian Pertanian dan Ust. Zulkarnain dari DPD Juleha Kota Bekasi serta dihadiri oleh 298 orang yang terdiri dari Para pengurus DKM se- Kota Bekasi, Pantia Kurban, pengurus DPD Juru sembelih halal (juleha) Kota Bekasi dan juga beberapa warga masyarakat Kota Bekasi.

Dalam sambutannya Plt. Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto mengatakan giat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang proses penanganan hewan Kurban.

Mulai dari pemilihan hewan, pemeliharaan sebelum penyembelihan, hingga metode penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan syariat agama Islam dan penanganan daging kurban yang sesuai kaidah Kesehatan agar dapat berjalan dengan aman dan sehat serta terhindar dari penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan yang dapat menular dari hewan ke manusia.

“Yang diutamakan adalah kesejahteraan hewan kurban sehingga dapat menjaga kualitas daging yang dihasilkan, Sosialisasi ini akan mencakup berbagai aspek yaitu penekanan pada pentingnya memilih hewan kurban yang sehat, cukup umur dan sesuai kriteria yang ditetapkan, Pembelajaran tentang penanganan hewan kurban, penanganan daging, Pelatihan praktis tentang teknik penyembelihan yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsip halal dan kesejahteraan hewan agar daging yang dihasilkan ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) sehingga kita terhindar dari penyakit zoonosis,” ujar Tri.

Turut menambahkan Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert mengungkapkan sosialisasi penanganan hewan kurban ini bukan hanya penanganan hewan saja, tapi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran penyakit hewan menular dan penyakit zoonosis seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) dan penyakit PPR yang menyerang domba/kambing.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini pengurus DKM, panitia kurban, para juru sembelih dan masyarakat dapat mengetahui kriteria pemilihan hewan kurban yang sesuai ketentuan, tata cara penyembelihan halal dan penanganan daging kurban sesuai dengan kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal),” tutupnya.(*)




Idul Adha, DKPP Vaksin 1.369 Hewan Kurban

Hewan kurban

BANDUNG, Prolite – Menjelang Iduladha 144H, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung telah memvaksinasi hewan kurban di seluruh peternak Kota Bandung. Hal itu untuk menjamin hewan kurban sehat.

“Kita memvaksinasi sebanyak ekor di seluruh peternak Kota Bandung,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh, Kamis 15 Juni 2023.

Menurut Wilsandi, DKPP Kota Bandung juga menerapkan QR code di setiap kalung tanda sehat pada hewan yang dikurban. Setiap hewan yang dinyatakan sehat dan layak dikurban akan terdata.

“Caranya dengan mengunduh aplikasi e_selamat DKPP Bandung di Playstore. Hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh petugas, akan diberi kalung, namanya kalung sehat dan layak,” bebernya.

Ia mengatakan, setiap hewan ternak memiliki QR code yang berbeda-beda. Nantinya, lanjut dia, aplikasi tersebut mengakses QR code menampilkan data-data hewan kurban.

“Sistem ini memudahkan masyarakat. Selanjutnya petugas mendata setiap ekor ternak yang diperiksa. Jadi 1 barcode satu ekor ternak. Itu tidak bisa di tukar, di dalamnya mulai foto, keterangan kesehatan, umur, asalnya dari mana. Jadi lebih meyakinkan masyarakat,” terangnya.

Sejak 14 Juni hingga H-1 Iduladha, kata Wilsandi, pihaknya menyiapkan 90 orang untuk memeriksa hewan kurban di seluruh kecamatan.

Untuk titik penjualan, DKPP Kota Bandung akan berkoordinasi bersama kecamatan. Sehingga kecamatan akan merekomendasikan tempat-tempat untuk menjual hewan kepada peternak.

“Ini skema baru. Kami harapkan penjual itu berkoordinasi dengan kecamatan supaya bisa berjualan sesuai lokasi yang sudah direkomendasi,” katanya.




Berpotensi Beda, Libur Idul Adha Diusulkan Ditambah

Cuti bersama - libur idul adha

JAKARTA, Prolite – Jatuhnya pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun 2023 ini berpotensi ada perbedaan yaitu pada tanggal 28 Juni dan 29 Juni. PP Muhammadiyah mengusulkan kepada pemerintah untuk menambah hari libur Idul Adha tahun ini.

Ini dituturkan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Abdul Mu’ti menyarankan penambahan hari libur Idul Adha pada tanggal 28 dan 29 Juni 2023 agar pelaksanaan ibadah pada hari raya dapat berlangsung khusyuk.

PP Muhammadiyah sendiri menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.

Ia menjelaskan hasil perhitungan Muhammadiyah sangat potensial berbeda dengan Kementerian Agama.

Seperti halnya saat penetapan Idul Fitri yang lalu, kemungkinan penetapan Idul Adha tahun ini pun akan berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah.

Pemerintah sudah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama yang tertuang pada SKB Tahun 2022, No.3 Tahun 2022 dan No.3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.

Hari libur nasional:

1 Januari : Tahun Baru 2023 Masehi
22 Januari : Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
18 Februari : Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
22 Maret : Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
7 April : Wafat Isa Almasih
22-23 April : Hari Raya Idul Fitri 1444 H
1 Mei : Hari Buruh Internasional
18 Mei : Kenaikan Isa Almasih
1 Juni : Hari Lahir Pancasila
4 Juni : Hari Raya Waisak 2567 BE
29 Juni : Hari Raya Idul Adha 1444 H
19 Juli : Tahun Baru Islam 1445 H
17 Agustus : Hari Kemerdekaan RI
28 September: Maulid Nabi Muhammad SAW
25 Desember : Hari Raya Natal

Libur Cuti Bersama:

23 Januari : Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
23 Maret : Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945
21, 24, 25 dan 26 April : Hari Raya Idul Fitri 1444 H
2 Juni : Hari Raya Waisak
26 Desember : Hari Raya Natal




Idul Adha 2023 Kapan? Ini Versi Pemerintah, Muhammadiyah dan NU

Ilustrasi Idul Adha - net

Prolite – Hari Raya Idul Adha atau yang biasa di sebut juga Hari Raya Idul Kurban merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim.

Menurut penanggalan masehi, di tahun 2023 ini Idul Adha akan jatuh pada Juni. Lantas kapan tepatnya Idul Adha 2023?

Perbedaan perhitungan penanggalan Hijriah dan Masehi di Indonesia mengakibatkan jadwal perayaan hari besar umat Islam dapat berbeda-beda tiap tahunnya.

Ini berdasarkan pada penentuan posisi bulan, sehingga jatuhnya hari besar umat Islam akan selalu berbeda.

Indonesia memiliki beberapa metode perhitungan dalam menetapkan hari besar umat Islam, versi Pemerintah, Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Dalam kalender Islam Hijriyah, Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah yang bertepatan dengan pelaksanaan wukuf Arafah.

Pemerintah

Dalam kalender pemerintah, Idul Adha kemungkinan jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.

Namun, sejauh ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah.

Pemerintah telah menetapkan sidang isbat akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2023.

Pada Sidang tersebut baru akan ditetapkan jatuhnya tanggal 1 Dzulhijjah dan kemudian dari sanalah penetapan hari raya pada 10 Dzulhijjah.

Muhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah mengeluarkan maklumat tentang hari besar Islam tertuang pada maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 144 hijriah.

Maklumat tersebut menetapkan:

  • 29 Zulkaidah 1444 H bertepatan dengan 18 Juni 2023, ijtimak jelang Zulhijah 1444 H terjadi pada pukul 11:39:47 WIB.
  • Tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Senin, 19 Juni 2023 M.
  • Hari Arafah (9 Dzulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa, 27 Juni 2023 M.
  • Idul Adha (10 Dzulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu, 28 Juni 2023 M.

Nahdatul Ulama (NU)

Dalam penetapan hari raya umat Islam, Nahdatul Ulama (NU) selalu menanti dari pemerintah.

Nahdatul Ulama tidak pernah berbeda dengan pemerintah, rencananya pemerintah melaksanakan sidang isbat pada 18 Juni 2023.

(dari berbagai sumber)