HJKB 214, Asep Mulyadi: Masih Banyak PR

Asep Mulyadi

BANDUNG, Prolite – Di hari jadi kota Bandung (HJKB) yang ke 214, Ketua DPRD Kota Bandung terpilih Asep Mulyadi menyampaikan banyak hal yang pekerjaan rumah harus diselesaikan.

Diantaranya angka pengangguran dan pekerja, karena itu program padat karya menurut Asep penting agar roda perekonomian masyarakat bisa segera berputar.

“Saat ini daya beli rendah, di infrastruktur juga untuk transportasi publik, saya meminta pemerintah kota Bandung dengan pemerintah pusat kolaborasi untuk BRT dan BURT segera dilakukan dengan PUPR, lalu yang bersifat lingkungan seperti sampah masih jadi bagian keluhan masyarakat, dan masih banjir,” ungkapnya usai paripurna HJKB di DPRD, Rabu (25/9/2024).

Disinggung pelaksanaan sejumlah pekerjaan rumah itu bisa dilakukan Pj atau kah menunggu wali kota definitif. Politisi PKS ini membenarkan bahwa semua pekerjaan itu harus dilakukan oleh wali kota definitif.

“Ya memang untuk pemerintahan sekarang transisi ini Pj Wali Kota diminta oleh Pj Gubernur untuk tidak membuat kebijakan-kebijakan yang terlalu besar namun bagaimana melanjutkan apa-apa yang menjadi dasar dan menyiapkan dasar-dasar untuk pemimpin terpilih definitif nanti,” tegasnya.

Soal Sengketa Tanah SDN 026 Bojongloa, Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi Minta KBM Tetap Berjalan

Terkait sengketa tanah SDN 026 Bojongloa, Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi meminta pemerintah kota Bandung melakukan antisipasi, pasalnya kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan lancar.

“Saya sudah koordinasi temen-temen eksekutif untuk segera dilakukan antisipasi karena mereka KBM harus lancar, proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Kami berharap Pemkot menyiapkan alternatif untuk belajar mengajar. Hari ini ada rapat terbatas pimpinan kita tunggu seperti apa kebijakannya,” ungkapnya singkat.




Dada Rosada: Tugas Pemimpin Melindungi, Melayani, Mensejahterakan

dada rosada

Mantan Wali Kota Bandung periode 2003-2013 Dada Rosada hadir pada HJKB ke 214

BANDUNG, Prolite – Mantan Wali Kota Bandung periode 2003-2013 Dada Rosada pada HJKB ke 214 berharap pejabat Wali Kota Bandung sesuai taglinenya maju berkelanjutan agar diperkuat.

Dada sendiri mengaku setuju pembangunan di kota Bandung maju berkelanjutan namun paling penting pejabat yang akan datang agar melihat menilai dan melanjutkan.

“Yang sudah bagus terpelihara dan yang belum ada dilanjutkan sehingga masyarakat sejahtera. Pemimpin itu ada tiga tugas yakni melindungi, melayani, dan mensejahterakan,” ucap Dada Rosada usai menghadiri HJKB di DPRD Kota Bandung, Rabu (25/9/2024).

Dada pun menyampaikan pemimpin ke depan harus mengevaluasi dan mengikat apa yang sudah dilakukan agar pembangunan menjadi lebih baik ke depan.

Hal sama disampaikan mantan Ketua DPRD Kota Bandung periode 2009-2014 Erwan Setiawan. Menurut dia pemimpin terpilih nanti harus melanjutkan apa yang selama ini sudah diperjuangkan atau dibangun wali kota dahulu termasuk pak Dada Rosada, kang Emil, dan mang Oded.

“Diharapkan bisa menyelesaikan masalah problematik yang ada saat ini di antaranya masalah transportasi, infrastruktur supaya kota Bandung tidak semrawut lalu lintasnya. Biasa macet hanya di pagi dan sore saja sekarang pagi siang malam macet,” harap Erwan.

Ke depan haru ada infrastruktur yang terintegrasi dari jalan utama hingga ke jalan gang-gang.

“Kota Bandung ini kan ibu kota provinsi, bisa koordinasi dengan provinsi dan nasional bagaimana baiknya agar tidak macet, harus banyak dibangun jalan layang atau underpass bisa jadi solusi pemecahan yang ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat. Tadi kata pimpinan DPRD angka kemiskinan, pengangguran berkurang itu harus dibuktikan yang imbasnya masyarakat sejahtera,” ucapnya.

Erwan yang kini mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Barat pun menyebut bahwa kota Bandung sebagai ibu kota provinsi harus diprioritaskan pembangunannya.

“Kota kolaborasi antar Bandung sebagai ibukota dengan provinsi. Kita sinergian program provinsi dan kota. Sesuai tagline kami kampung diurus kota ditata, nah kota ditata apa saja masalahnya,” tegasnya.




Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

Great Bandung 2024 dalam rangkaian HJKB 214

Great Bandung 2024 Ramaikan HJKB 214 dengan Bazaar Unik Bayar Pakai Sampah

BANDUNG, Prolite – Sebagai salah satu rangkaian Hari Jadi ke-214 Kota Bandung (HJKB 214), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar acara bertajuk Great Bandung di Balai Kota Bandung, Sabtu 21 September 2024.

Salah satu inovasi utama dalam acara HJKB 21 ini adalah Bazaar Bayar Pakai Sampah. Pengunjung dapat menukarkan sampah mereka untuk mendapatkan voucher belanja.

Voucher ini kemudian dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, pakaian, sepatu, dan barang-barang lainnya. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Bandung dan Yogya Group sebagai penyedia sembako.

Acara Great Bandung 2024 dalam rangkaian HJKB 214 dibuka oleh Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin yang mewakili Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara.

Ia menyampaikan pentingnya inovasi dalam menjaga lingkungan dan mendukung ekonomi lokal. Menurutnya, Great Bandung 2024 di HJKB 214 ini berfokus pada inovasi dan kreativitas dalam menjaga lingkungan hidup, mendukung perekonomian lokal, serta meningkatkan kesejahteraan warga.

Ronny juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Bandung terkait pengelolaan sampah. Dengan TPA Sarimukti yang akan ditutup pada tahun 2026 dan TPA Legok Nangka yang baru akan beroperasi pada tahun 2029, Pemkot Bandung telah menghadirkan program seperti TPST, magotisasi, dan Kang Pisman untuk mengurangi volume sampah yang mencapai ton per hari.

“Melalui program ini, masyarakat diharapkan dapat ikut berkontribusi untuk menjadikan Bandung lebih bersih dan hijau untuk generasi mendatang,” ungkapnya.

Selain itu, inovasi Bazaar Bayar pakai Sampah tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang.

Ia berharap acara ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah, sekaligus mendukung ekonomi lokal dengan mendorong daya saing produk UMKM.

“Sampah yang sebelumnya dianggap sebagai masalah kini dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya dengan nilai ekonomi,” ujarnya.

Beberapa pengunjung yang hadir di Great Bandung 2024 dalam rangkaian HJKB 214 mengungkapkan antusiasme. Salah satunya diungkapkan Ayi, seorang Ibu Rumah Tangga yang sengaja hadir membawa sampah untuk ditukarkan voucher yang dapat dibelikan berbagai kebutuhan. Ia mengaku senang dengan harga-harga terjangkau yang ditawarkan di bazaar.

“Saya tadi beli baju dan beberapa kebutuhan lainnya dengan harga yang sangat murah. Sebagian saya bayar pakai voucher yang saya dapat dari menukar sampah botol plastik,” ungkapnya.

Senada dengan Ayi, Bubun Widarta, warga Lengkong juga sengaja datang ke acara Great Sale untuk membeli apron dan barang lainnya menggunakan sampah anorganik yang dibawanya.

“Saya tadi membeli apron dan beberapa barang lainnya. Ke depannya, saya berencana untuk mengumpulkan sampah plastik agar bisa digunakan untuk mendapatkan voucher di acara seperti ini,” ujarnya.

Great Bandung 2024 juga menghadirkan Bazar UMKM yang menampilkan produk dari 30 kecamatan di Bandung. Ada pula lomba kreasi daur ulang sampah dengan peserta dari kecamatan.

Selain itu, ada pula pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat. Sekitar 300 orang berkesempatan untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar dan obat-obatan secara gratis.




HJKB 214, Bambang: Ekonomi Bertumbuh, Warga Bahagia

HJKB 214

HJKB 214, Bambang: Ekonomi Bertumbuh, Warga Bahagia

BANDUNG, Prolite – Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menghadiri acara puncak peryaan HJKB 214 yaitu Pawai Kendaraan Hias di Balaikota, Minggu 15 September 2024.

Ia menyebut, HJKB merupakan acara tahunan merayakan hajat lahirnya Kota Bandung. Pada gelaran 2024, HJKB hadir dengan konsep berbeda.

“Peserta Pawai Kendaraan Hias ini tidak hanya dari Kota Bandung saja, melainkan juga kota dan kabupaten lainnya,” ujar Bambang.

Menurut data yang diterima Humas Kota Bandung, terdapat 91 kendaraan hias yang mengikuti pawai. Selain dari OPD dan Kewilayahan, tampil juga kendaraan dari Kota/Kabupaten lainnya seperti Kabupaten Indramayu, Kota Sukabumi, hingga Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu, ada juga penampilan kendaraan hias dari unsur swasta seperti Cihampelas Walk, hingga Bolu Susu Lembang.

Di sisi lain, Bambang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Bandung, karena sepanjang berlangsungnya pawai. Harus ada rekayasa kendaraan serta antrean di sejumlah ruas jalan.

“Harus ada berbagai rekayasa lalu lintas. Namun, kami merasa hal tersebut akan terbayarkan dengan rasa syukur yang begitu meriah. Kemeriahan hari ini membawa harapan, kita dapat menjadi daya tarik wisata. Tidak hanya lokal, melainkan nasional,” ucap Bambang.

Ia memastikan, seluruh rangkaian HJKB 214 akan menjadi bahan evaluasi bagi Pemkot Bandung guna menghadirkan acara tahunan yang lebih baik ke depannya.

“Berbagai rangkaian HJKB 214 ini akan menjadi bahan evaluasi. Baik itu Pawai Kendaraan Hias, ataupun Bandung Great Sale. Tahun depan harus lebih baik lagi,” katanya.

Bambang optimis, momentum HJKB 214 dapat mendongkrak ekonomi dari sektor wisata. Hal ini tercermin dari okupansi hotel yang mencapai 100 persen sepanjang 13-15 September 2024 dan mendulang keuntungan mencapai hampir Rp24 miliar.

“Ini baru hotel. Belum lagi resto, UMKM, efeknya akan luar biasa. Momentum ini harus jadi titik awal masyarakat tumbuh,” ujar Bambang.

Ia berharap, HJKB 214 jadi momentum kolaborasi bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Bandung dalam menghadirkan kota yang maju berkelanjutan.

“Beri yang terbaik bagi Kota Bandung. Ekonomi harus tumbuh, warga luar Kota Bandung jadi ‘addict’ (ketagihan) datang ke Kota Bandung,” harapnya.