DAM Berbagi Hewan Kurban di Momen Idul Adha 1446 H

DAM Berbagi Hewan Kurban di Momen Idul Adha 1446 H (dok Honda).

DAM Berbagi Hewan Kurban di Momen Idul Adha 1446 H

Prolite – Dalam semangat kepedulian dan kebersamaan di Hari Raya Idul Adha 1446 H, PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku Main Dealer Sepeda Motor dan Suku Cadang Honda di wilayah Jawa Barat kembali menyalurkan hewan kurban kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Kegiatan ini mengusung tema “Berbagi Keberkahan, Menguatkan Kebersamaan” sebagai wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosialnya.

Tahun ini, DAM menyerahkan 1 ekor sapi dan 15 ekor kambing yang didistribusikan ke empat wilayah, yakni Bandung, Cimahi, Cirebon, dan Karawang. Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis pada hari Jumat, 6 Juni 2025, melalui RT dan takmir masjid setempat. Hewan kurban tersebut selanjutnya dibagikan kepada warga sekitar yang membutuhkan, sebagai bagian dari komitmen DAM dalam mendukung nilai-nilai kemanusiaan, khususnya pada momentum hari besar keagamaan.

dok Honda
dok Honda

Human Resource Operational Department Head DAM, Dwi Herdiamansyah menjelaskan bahwa kegiatan CSR merupakan bagian penting dalam membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat. Melalui program ini, kami berupaya menjaga keselarasan dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang berkembang di lingkungan sekitar.

“Pemberian hewan kurban menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian DAM terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Kami berharap langkah ini tak hanya menjadi simbol kepedulian bersama, tetapi juga membawa manfaat serta keberkahan bagi masyarakat yang menerima,” ujar Dwi.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan, yakni Integrity & Ethics, Excellence, Compassion, dan Humility. Melalui penyaluran hewan kurban ini, DAM berharap dapat terus mempererat hubungan dengan masyarakat serta memberikan dampak positif yang berkelanjutan.




7 Tips Konsumsi Daging Kambing yang Aman untuk Penderita Hipertensi

Daging Kambing

Prolite – Tips Aman Makan Daging Kambing bagi Penderita Hipertensi: Boleh Kok, Asal Tahu Batasnya!

Setiap kali Idul Adha tiba, aroma sate kambing, gulai, atau tongseng pasti menggoda di mana-mana. Buat kamu yang punya tekanan darah tinggi alias hipertensi, mungkin muncul rasa galau: “Boleh nggak ya makan daging kambing?” Tenang, jawabannya boleh, asal dengan porsi yang pas dan cara pengolahan yang lebih ramah buat kesehatan.

Yuk, simak dulu beberapa tips dari ahli agar kamu tetap bisa ikut pesta kuliner tanpa bikin tekanan darah melonjak!

Kenapa Daging Kambing Bikin Was-Was Buat Penderita Hipertensi?

Daging kambing memang enak, tapi juga punya potensi memicu naiknya tekanan darah. Hal ini karena kandungan lemak jenuh dan purin di dalamnya bisa memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Menurut dr. Faisal Parlindungan, SpPD dari RSCM, konsumsi daging kambing berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang menumpuk di pembuluh darah. Nah, penumpukan ini bisa mempersempit pembuluh dan bikin jantung kerja ekstra keras—ujung-ujungnya, tekanan darah naik deh.

Belum lagi kandungan purin yang bisa berubah jadi asam urat berlebih, bikin risiko hipertensi makin tinggi. Jadi, makan boleh, tapi harus pintar-pintar jaga porsinya, ya!

1. Batasi Konsumsi Maksimal 50 Gram Sehari

Yes, kamu masih bisa menikmati kambing, tapi maksimal 50 gram sehari saja, menurut rekomendasi dokter. Itu kurang lebih setara 2–3 potong ukuran sedang. Lebih dari itu, risikonya jadi tinggi banget buat tekanan darahmu.

Kalau kamu sudah konsumsi daging hari ini, coba ganti dengan lauk non-daging di waktu makan berikutnya. Ingat, Idul Adha itu panjang—masih banyak hari buat nyobain menu lainnya!

2. Pilih Bagian Daging yang Lebih “Lean”

Nggak semua bagian kambing diciptakan sama. Ada yang lebih tinggi lemaknya, ada juga yang lebih bersahabat buat penderita hipertensi. Salah satu yang direkomendasikan adalah bagian paha, karena kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan bagian lain seperti iga atau perut.

Kalau kamu beli daging sendiri, pastikan pilih yang tidak terlalu berlemak, dan kalau perlu, minta tukang dagingnya bantu bersihin sisa lemak di permukaan.

3. Hindari Penggorengan, Pilih Metode Masak Sehat

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menggoreng daging kambing—entah itu dibuat empal goreng, sate goreng, atau lainnya. Padahal, menggoreng bisa menambah kadar lemak jenuh yang tidak baik untuk pembuluh darah.

Pilihan yang lebih baik? Rebus, tumis tanpa banyak minyak, atau panggang (bakar) dengan sedikit bumbu. Kalau mau buat gulai, pastikan buangnya santan kental berlebih, atau ganti dengan santan encer atau susu rendah lemak.

4. Kurangi Garam, Bukan Rasa

Garam adalah musuh utama penderita hipertensi. Dan sayangnya, banyak olahan daging kambing yang mengandalkan garam dan penyedap rasa berlebih agar makin mantap.

Coba deh akalin dengan rempah alami seperti jahe, bawang putih, daun salam, atau ketumbar. Rasanya tetap nendang, tapi lebih sehat. Jangan lupa juga hindari kecap atau saus tinggi natrium saat menyantap daging.

5. Selalu Sertakan Sayuran dalam Piringmu

Nggak lengkap makan daging tanpa sayur, apalagi buat penderita hipertensi. Sayuran kaya serat bisa bantu mengikat kolesterol dan menyeimbangkan kadar purin dalam tubuh.

Pilihan sayur yang baik antara lain: bayam, brokoli, labu siam, tomat, atau mentimun. Bisa ditumis ringan, dijadikan lalapan, atau dimasak jadi sup bening.

6. Rutin Cek Tekanan Darah Setelah Makan Daging

Setelah menikmati menu Idul Adha, jangan lupa tetap pantau tekanan darah secara rutin. Kalau kamu merasa jantung berdebar, pusing, atau sesak—jangan ditunda, segera konsultasikan ke dokter.

Lebih baik waspada daripada menyesal, apalagi buat kamu yang punya riwayat tekanan darah tinggi dan kolesterol.

7. Minum Air Putih Lebih Banyak dari Biasanya

Makan daging bisa bikin tubuhmu lebih “panas” dan menambah beban kerja ginjal. Karena itu, perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan bisa membuang sisa purin secara optimal.

Hindari minuman manis atau bersoda, karena justru bisa menambah risiko metabolik lain yang memperburuk hipertensi.

Makan Kambing Boleh, Tapi Jangan Nekat!

Intinya, daging kambing bukan musuh yang harus dijauhi total. Tapi kalau kamu punya hipertensi, bijaklah dalam memilih, mengolah, dan mengonsumsinya. Nikmati secukupnya, jangan kalap, dan imbangi dengan makanan sehat lainnya.

Kamu bisa tetap seru-seruan bareng keluarga saat Idul Adha tanpa bikin kesehatanmu jadi taruhan.

Udah siap makan kambing dengan cara yang lebih aman?
Yuk share artikel ini ke grup keluarga biar semua tahu, bahwa makan enak dan sehat itu bisa jalan bareng! 💚🥩🥗




11 Ribu Hewan Kurban di Kota Bandung Sudah Diperiksa

hewan kurban - ilustrasi

Pastikan Kesehatan dan Kelaikan, DKPP Telah Periksa Hewan Kurban

BANDUNG, Prolite – Sebanyak lebih dari hewan kurban telah diperiksa oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung dari 196 lokasi penjualan hewan kurban.

Tim melakukan pemeriksaan antemortem untuk memastikan kesehatan dan kelaikan hewan kurban.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefullah mengatakan hewan yang akan labeli kalung sehat dan layak berisi barcode yang bisa dipindai melalui aplikasi e-Selamat.

“Barcode tersebut berisi data hewan kurban untuk memudahkan masyarakat kota Bandung untuk mencari hewan kurban. Satu hewan, satu barcode kita lengkapi dengan foto hewannya,” kata Wilsandi saat menjadi narasumber Bandung Menjawab di Balai Kota, Kamis 13 Juni 2024.

Dari struktur telah diperiksa, kata dia, domba yang paling tinggi sekitar ekor, sapi ekor dan kambing hanya 150 ekor

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan hewan yang terjangkit penyakit menular hewan seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit menular lainnya. Hanya ditemukan hewan yang mengalami sakit akibat adaptasi dalam perjalanan.

“Untuk kesehatan kita periksa semua apakah ada penyakit. Alhamdulillah belum ditemukan penyakit yang berdampak luas, hanya penyakit karena perjalanan,” ujarnya.

“Hewan yang sakit dan telah dilakukan perawatan akan diperiksa lagi. Kalau misalnya kondisi membaik dan sudah sehat kita labeli kalung,” imbuhnya.

Ia menyebut hewan yang sakit akan dipisahkan untuk proses pengobatan. Bagi hewan yang tidak layak secara syariah direkomendasikan untuk dikembalikan ke daerah asal.

Proses pemeriksaan hewan ini telah berjalan sejak 28 Mei 2024 hingga 19 Juni 2024 mendatang.

Ia mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk lebih selektif dengan memilih hewan yang telah diperiksa dan dilabeli barcode oleh DKPP Kota Bandung

Secara umum, kata dia, ciri-ciri hewan yang sehat yakni matanya bersih bersinar, area pembuangan tidak ada bercak menempel, kotorannya kering, tidak ada luka besar, secara fisik tidak cacat, dan tidak pincang.

“Kami periksa semua. Kami ingin memberikan kemudahan dengan label e selamat. Mudah-mudahan dengan layanan yang diberikan bisa memberikan manfaat dalam memilih hewan yang tepat dari segi kesehatan dan kelayakannya,” kata dia.




Hewan Kurban Mulai Diperiksa di 113 Titik Penjualan

dkpp - pemeriksaan hewan kurban

Cek Hewan Kurban di Aplikasi e Selamat

BANDUNG, Prolite – Jelang Idul Adha Pemkot Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemeriksaan kesehatan ke hewan kurban.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefulloh, mengatakan, hewan kurban yang ada di Kota Bandung harus sehat dan layak karenanya dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di 113 titik penjualan.

“Kita sudah dilapas resmi pada tanggal 28 Mei 2024. Sekarang tim bergerak mulai dari awal kordinasi kewilayahan kecamatan terkait lokasi prosedur dan sebagainya. Sekarang sudah banyak penjual,” kata Wili sapaan akrabnya, Jumat (7/6/2024).

Dari hasil awal pemeriksaan kata dia semua hewan kurban nyaris sehat namun belum layak disembelih karena usia belum cukup.

“Banyak belum masuk keusia, karenanya tidak kita kasih kalung. Ada juga beberapa ekor yang sakit karena perjalanan tapi bukan penyakit berbahaya mungkin karena perjalanan berdebu ke mata, ada juga sariawan kecil. Itu kita pisahkan dan diobati kalau sudah sehat bisa jual lagi,” ujarnya.

Dari 113 titik penjualan per hari kemarin jam 5 sore kata Wili, dari 46 penjual 2700 ekor hewan kurban sudah terperiksa dan penuhi syariat kurban.

Pihaknya masih tetap akan melakukan penyisiran hewan kurban ini sampai malam takbiran.

Kata dia tahun lalu ada 17 ribu yang diperiksa, dan tahun ini penyedian kalung sehat ada untuk 25 ribu ekor.

“Antisipasi lonjakan, pemerikasaan terus kita optimalkan meski dari kuantitas menurun nun kan poluasi bertambah. Tahun ini pemeriksaan juga bertambah dari dokter Unpad, PHI Jabar 1, U Tel yang membuat aplikasi dan menginputnya sehingga lebih cepat,” pungkasnya.

Untuk mengecek hewan kurban sehat, layak atau tidak kata dia masyarakat tinggal scan barcode dibelakang kalung sehat atau unduh aplikasi e Selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang) di playstore.

“Disitu terlihat status sehat dan layaknya hewan kurban bahkan foto hewannya tak kan sama, sehingga tidak bisa dipindah-pindah kalung sehatnya,” tegasnya

Wili pun mengingatkan aga masyarakat kota Bandung memilih hewan sehat dan layak dari yang sudah diperiksa atau sudah berkalung.

“Lebih baik sudah ada kalung periksa kesehatan fisik antimortem karene hewan itu dehat dan usia sesuai syari’at,” bebebrnya.

Masih kata Wili, sudah dua tahun ini penjual hewan tidak ada yang di trotoar pasalnya sudah ada surat edaran agar para penjual berkoordinasi dengan kewilayahan lurah, camat yang menentukan lokasi penjualan. Selain itu Satpol PP pun sudah komitmen apabila menemukan penjual hewan kurban di trotoar maka akan ditertibkan.

Sementara Vidi penjualan hewan kurban ‘Kabayan’ mengaku senang ada pemeriksaan hewan seperti itu dan gratis. Pasalnya, dengan dikalungi sehat, semakin membuat masyarakat percaya bahwa hewan yang dijualnya sehat.

Untuk harga sendiri kata Vidi, domba kelas A sekitar Rp 3,1 juta dan Rp 2,8 juta. Untuk domba super 1 Rp 4,3 juta, super 2 Rp 3,9 juta, dan super 3 Rp 3,5 juta. Di lokasinya terdapat 49 ekor domba dan 17 ekor sapi.




Gara-Gara Sapi, Dewi Perssik Ngamuk! Ketua RT Diduga Peras Rp100 Juta

Mediasi antara Dewi Perssik dan Ketua RT masalah hewan kurban milik DP (tribun.com).

Miskomunikasi Sapi Kurban Dewi Perssik yang di Tolak RT

JAKARTA, Prolite – Geger permasalahan sapi kurban milik Dewi Perssik di tolak oleh RT di kawasan tempat ia tinggal daerah Lebak bulus, Jakarta Selatan .

Dewi Perssik atau yang biasa di panggil DP itu mengaku perselisihan yang terjadi akibat miskomunikasi.

Pasalnya sejak awal DP hanya menitipkan sapi kurban di Masjid Babul Khoirot yang sudah dibelinya di Brebes. Sapi milik DP diketahui akan disembelih di tempat lain.

Miskomunikasi terjadi karena  pengurus masjid dan RT mengira bahwa Dewi ingin mengurbankan dan menyembelih sapinya melalui Masjid Babul Khoirot.

Tidak selesai sampai di situ saja saat ART dan security hendak mengambil sapi milik Dewi Persik yang dititipkan di halaman masjid namun justru mendapatkan respon yang tidak menyenangkan.

“ART aku sama security aku dimarahin, pak RT-nya bilang ‘kita tidak butuh daging.’ Kok ngamuk,” ujar Dewi.

“Pak tolong dong untuk sama-sama, minta tolong sapinya naikin ke atas, jawabnya ‘minta Rp 100 juta,'” kata Dewi. “Kalau mau bantuin sembelih, pak ustaz bilang bayar Rp sampai Rp 1 juta,” lanjutnya.

Namun di sisi lain Malkan Ketua RT 06 Lebak Bulus menepis semua isu miring yang dibilang oleh pihak DP.

Dewi Perssik
()

Malkan menjelaskan sejak awal dirinya tidak mengetahui kalau sapi milik Dewi Perssik hanya dititipkan di situ setau dia sapi itu disimpan di masjid Babul Khoirot untuk di sembelih di situ.

Bahkan dia sudah melakukan ijab kabul dengan pihak yang mewakili Dewi Perssik.

“Saya enggak pernah tahu (sapi) itu dititipkan atau tidak. Yang jelas saya menerima itu katanya dari seorang ustaz, bilangnya ibu Dewi mau kurban di masjid ini. Setelah saya terima jam WIB, tiba-tiba jam 1 atau jam 2 siang, ART dia (Dewi Perssik) mau ambil sapi itu. Apa itu merupakan bentuk penolakan?” jelas Malkan.

“Enggak pernah ada penolakan. Karena kami menerima kok, dari pukul sampai sapinya ada di area masjid,” tutur Malkan.

Namun memang saat sapi itu hendak dititipkan kembali kepadanya ia menolak karena saya sudah lepas dari tanggung jawab.

Kemudian soal tuduhan pemerasan senilai Rp 100 juta, ART Dewi disinyalir salah menafsirkan perkataan itu. “Saat mediasi, ART-nya mengaku kalau saya tidak minta. Saya cuma bilang gini, ‘Karena Anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya enggak mau’. Ini juga saya utarakan karena kami bukan ahlinya untuk menaikkan sapi,” beber dia.

Karena permasalahan miskomunikasi itu pihak Kecamatan dan Polsek Cilandak mencoba meredam permasalahan dengan menggelar mediasi yang mengadirkan pihak Dewi Persik dan Ketua RT 06 Malkan di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.




Perhitungan DKPP, Hewan Kurban di Kota Bandung Total 2.615 Ekor

pemotongan hewan kurban

Hewan Kurban, Ekor Sapi dan Ekor Domba

BANDUNG, Prolite – Penyembelihan hewan kurban sejak kemarin Idul Adha Kamis (29/6/2023) hingga Jumat (30/6/2023) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) telah melakukan pengecekan di 240 lokasi yang berada di 30 Kecamatan Kota Bandung.

Dari lokasi pemotongan hewan kurban tersebut DKPP sudah mengafkir seberat 345,25 kg jeroan Sapi dan 61,6 kg jeroan Domba.

Menurut Kepala DKPP Gin Gin Ginanjar melalui Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung, drh. Ermariah jumlah pemotongan yang terperiksa untuk daging sapi ada sebanyak ekor.

Dari ekor tersebut ditemukan dari 278 ekor sapi, diafkir seberat 354,25 kg yang terdiri dari hati 317,2 kg, paru 34,85 kg, limfa 1,5 kg, jantung 0.5 kg, lidah (Penyakit Mulut Kuku (PMK)) 0,2 kg.

Dan untuk daging domba terperiksa sebanyak ekor. Ditemukan dari 149 ekor domba, diafkir seberat 61,6 kg yang terdiri dari hati 44,55 kg, paru 15,95 kg, limpa 1,1 kg.

“Dan untuk jumlah Bantuan Daging yang disebar Sapi untuk KK (@ 0,5 Kg- 2,5 Kg/ kantong). Domba untuk KK (@ 0,5 Kg – 1,5 Kg/kantong). Total sapi dan domba terperiksa ekor,” tandasnya.




Idul Adha 1444 H: Beda Waktu Salat, Penyembelihan Tetap Serempak

beda waktu salat, pemotongan hewan tetap serempak

Beda Waktu Salat, Penyembelihan Tetap Serempak

BANDUNG, Prolite – Meski terjadi beda waktu salat Idul Adha, tetapi penyembelihan dilaksanakan serentak hari ini.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan Kota Bandung sangat kondusif saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah ini walaupun beda waktu salat.

“Di Kota Bandung ini kondusif. Ada beda waktu salat. Kemarin (Rabu, 28 Juni) ada 30 lokasi yang melaksanakan salat Iduladha, tapi untuk penyembelihannya digabungkan hari ini. Di Kota Bandung sekarang ini ada lokasi pelaksanaan Salat Idul Adha,” ungkap Ema di sela-sela kegiatan pemotongan hewan kurban di Masjid Al Ukhuwah, Kamis 29 Juni 2023.

Tahun ini, lebih dari hewan kurban disembelih di Kota Bandung. Jumlah tersebut terdiri dari sapi dan domba.

Sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan BUMD berkurban sebanyak 42 sapi dan 90 domba.

“Di dalamnya infak dan sedekah dari Pemkot Bandung dan BUMD hingga ada 42 sapi 90 domba,” kata Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna

Ema mengatakan, daging akan dibagikan khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Dagingnya diberikan kepada warga masyarakat sekitar. Diutamakan yang secara ekonomi kurang berkemampuan, itu yang menjadi prioritas,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, menjelang Idul Adha terdapat hewan yang telah diperiksa.

Hewan yang diperiksa sebanyak ekor. Yaitu sebanyak sapi, domba, dan 53 kambing. Dari jumlah tersebut, ekor dinyatakan layak. Sisanya dinyatakan belum layak.

“Didominasi umurnya belum cukup. Kalau yang tidak sehat sebanyak 423. Penyebabnya seperti penyakit mulut tapi bukan PMK, seperti ada luka, mata dan diare. Terpenting penyakit itu tidak nular,” beber Gin Gin.

Gin Gin menyatakan, DKPP juga menyebar petugas pemeriksaan hewan yang sudah dipotong atau post mortem ke 30 kecamatan.

“Pemeriksaan hewan yang sudah dipotong atau satgas post mortem. Kita sebar ke tempat penyembelihan untuk memastikan kembali kesehatan hewan di potong,” ungkapnya.




Hewan Kurban di Kota Bandung Sudah Tervaksin

Hewan Kurban di Kota Bandung Sudah Tervaksin

BANDUNG, Prolite – Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan tahun ini warga yang ingin melaksanakan kurban meningkat cukup signifikan dibanding 2 tahun lalu masa pandemi covid-19.

Namun demikian Pemkot kata Ema tetap mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

Salah satunya terkait Idul Adha ini terus melakukan pengawasan ke peternak, penjual hewan kurban.

Hal itu dimaksudkan agar masyarakat yang kurban maupun penerima nanti merasa aman dan nyaman.

“Bulan haji ini orang ingin berkurban luar biasa, saya yakin jumlah dan kualitas kesehatan lebih baik sehingga aman dan nyaman akan berkurban maupun yang menerima,” jelas Ema usai melepas petugas anti mortem dan post mortem hewan kurban Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Senin (19/6/2023).

Lanjutnya, petugas anti mortem dan post mortem ini kini sudah bergerak ke seluruh pelesok kota Bandung.

“Namun saya ingatkan Bandung ini ada 1569 RW dan 9000 RT, setiap rt rw ada pemotongan. Karenanya harus benar melakukan pemeriksaan pengecekan pengawasan secara proporsional dilakukan walau petugas terbatas namun ada bantuan mahasiswa fakultas dokter hewan hewan, jadi intinya kami mengawasi hewan kurban,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Gin Gin Ginanjat menyampaikan di Kota Bandung ada 116 lokasi yang sudah ditetapkan untuk dilakukan pemeriksaan dan pemberian kalung sehat. 116 lokasi itu berada disepanjang jalan Baypas, Soekarno Hatta, Suci, dan Surapati.

“Bagi masyarakat yang ingin mengetahui hewan yang akan dibelinya itu sehat atau tidak bisa melalui aplikasi e sehat, bisa monitor hewan sehat disana,” jelas Gin Gin.

DKPP sendiri kata Gin Gin sudah melakukan vaksin penyakit LSD tau ato lato atau cacar sapi ke 1369 sapi.

“Yang sudah vaksin itu populasi total di Kota Bandung jadi 100% sudah divaksin. Mudah mudahan hewan luar sudah ya, apalagi kita pun koordinasi dengan provinsi sehingga datang ke Kota Bandung sudah tervaksin dan sehat,” jelasnya.

Lanjutnya, prediksi tahun ini yang kurban lebih banyak atau meningkat sekitar 20 sampai 30% dari tahun lalu yang terdata sekitar .

“Tahun ini kemungkinan sampai 15 16 ribu, kita beri kalung sehat. Bahkan kita sediakan 25 ribu. Untuk sapi tahun lalu 3000, domba dan kambing ,” ujarnya.

Disinggung penyakit mulut dan kuku (PMK) kata Gin Gin di Bandung belum dan masih nol kalaupun adanya pihaknya jauh jauh hari melakukan antisipasi sesegera mungkin.

“Antisipasi ternak dari luar kita tetap komitmen yang ke Bandung harus sehat. Itu kita pastikan di lapangan termasuk administrasi hewam ternak. Terkait daging kurban dikemas non plastik kita koordinasi dengan DLH. Itu juga komitmen kita daging hewan kurban aman, lancar sehat, jangan sampai setelah dipotong malah berpenyakit. Nanti kita berikan himbauan agar penggunaan non plastik bukan hanya besek tapi gunakan apa saja yang mudah didaur ulang,” tutupnya.




Penanganan Hewan Kurban Disosialisasikan Pemkot Bekasi

Ilustrasi hewan kurban

KOTA BEKASI, Prolite – DKPPP Kota Bekasi memberikan sosialisasi terkait penanganan hewan kurban di Balai Patriot jelang perayaan Hari Raya Idul Adha Tahun 2023 dan Pelaksanaan Kurban.

Acara sosialisasi dibuka secara langsung oleh Plt. Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto dan didampingi oleh Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert S.W, Ketua MUI Kota Bekasi, KH. Mi’ran Syafii lalu diisi dengan pemateri Dr. drh. Supratikno, , PAVet, Asessor penyembelihan halal dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University, drh. Yusni M.P dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Prov. Jawa Barat, drh. Syamsul Ma’arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Kementerian Pertanian dan Ust. Zulkarnain dari DPD Juleha Kota Bekasi serta dihadiri oleh 298 orang yang terdiri dari Para pengurus DKM se- Kota Bekasi, Pantia Kurban, pengurus DPD Juru sembelih halal (juleha) Kota Bekasi dan juga beberapa warga masyarakat Kota Bekasi.

Dalam sambutannya Plt. Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto mengatakan giat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang proses penanganan hewan Kurban.

Mulai dari pemilihan hewan, pemeliharaan sebelum penyembelihan, hingga metode penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan syariat agama Islam dan penanganan daging kurban yang sesuai kaidah Kesehatan agar dapat berjalan dengan aman dan sehat serta terhindar dari penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan yang dapat menular dari hewan ke manusia.

“Yang diutamakan adalah kesejahteraan hewan kurban sehingga dapat menjaga kualitas daging yang dihasilkan, Sosialisasi ini akan mencakup berbagai aspek yaitu penekanan pada pentingnya memilih hewan kurban yang sehat, cukup umur dan sesuai kriteria yang ditetapkan, Pembelajaran tentang penanganan hewan kurban, penanganan daging, Pelatihan praktis tentang teknik penyembelihan yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsip halal dan kesejahteraan hewan agar daging yang dihasilkan ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) sehingga kita terhindar dari penyakit zoonosis,” ujar Tri.

Turut menambahkan Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert mengungkapkan sosialisasi penanganan hewan kurban ini bukan hanya penanganan hewan saja, tapi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya penyebaran penyakit hewan menular dan penyakit zoonosis seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), penyakit kulit berbenjol atau Lumpy Skin Disease (LSD) dan penyakit PPR yang menyerang domba/kambing.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini pengurus DKM, panitia kurban, para juru sembelih dan masyarakat dapat mengetahui kriteria pemilihan hewan kurban yang sesuai ketentuan, tata cara penyembelihan halal dan penanganan daging kurban sesuai dengan kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal),” tutupnya.(*)




Idul Adha, DKPP Vaksin 1.369 Hewan Kurban

Hewan kurban

BANDUNG, Prolite – Menjelang Iduladha 144H, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung telah memvaksinasi hewan kurban di seluruh peternak Kota Bandung. Hal itu untuk menjamin hewan kurban sehat.

“Kita memvaksinasi sebanyak ekor di seluruh peternak Kota Bandung,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh, Kamis 15 Juni 2023.

Menurut Wilsandi, DKPP Kota Bandung juga menerapkan QR code di setiap kalung tanda sehat pada hewan yang dikurban. Setiap hewan yang dinyatakan sehat dan layak dikurban akan terdata.

“Caranya dengan mengunduh aplikasi e_selamat DKPP Bandung di Playstore. Hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh petugas, akan diberi kalung, namanya kalung sehat dan layak,” bebernya.

Ia mengatakan, setiap hewan ternak memiliki QR code yang berbeda-beda. Nantinya, lanjut dia, aplikasi tersebut mengakses QR code menampilkan data-data hewan kurban.

“Sistem ini memudahkan masyarakat. Selanjutnya petugas mendata setiap ekor ternak yang diperiksa. Jadi 1 barcode satu ekor ternak. Itu tidak bisa di tukar, di dalamnya mulai foto, keterangan kesehatan, umur, asalnya dari mana. Jadi lebih meyakinkan masyarakat,” terangnya.

Sejak 14 Juni hingga H-1 Iduladha, kata Wilsandi, pihaknya menyiapkan 90 orang untuk memeriksa hewan kurban di seluruh kecamatan.

Untuk titik penjualan, DKPP Kota Bandung akan berkoordinasi bersama kecamatan. Sehingga kecamatan akan merekomendasikan tempat-tempat untuk menjual hewan kepada peternak.

“Ini skema baru. Kami harapkan penjual itu berkoordinasi dengan kecamatan supaya bisa berjualan sesuai lokasi yang sudah direkomendasi,” katanya.