Belum Bisa Memaafkan? Itu Bukan Salahmu, Itu Bagian dari Proses Pulih

Prolite – Belum Bisa Memaafkan? Itu Bukan Salahmu, Itu Bagian dari Proses Pulih
Kita sering mendengar nasihat, “Jangan simpan dendam, maafkan saja.” Kedengarannya sederhana, tapi kenyataannya? Nggak semua luka bisa langsung sembuh hanya dengan ucapan “maaf.” Kadang, ada pengalaman menyakitkan yang begitu dalam, sampai-sampai membuat kita sulit untuk benar-benar memaafkan.
Lalu muncul pertanyaan, “Apakah aku jahat kalau belum bisa memaafkan?” Jawabannya: yuk kita simak dulu penjelasan berikut!
Luka yang Membekas: Kenapa Sulit untuk Memaafkan?
Ada kalanya seseorang melakukan sesuatu yang meninggalkan bekas mendalam—entah itu pengkhianatan, ucapan menyakitkan, kekerasan, atau bahkan hal-hal traumatis yang sulit dilupakan. Otak kita bekerja layaknya alarm: ia merekam pengalaman buruk agar kita waspada kalau kejadian serupa terulang.
Menurut American Psychological Association (APA, 2024), trauma emosional bisa mengganggu kemampuan kita dalam mempercayai orang lain, dan itu membuat proses memaafkan jadi jauh lebih berat.
Forgiveness bukanlah tombol instan yang bisa ditekan kapan saja. Ia adalah perjalanan panjang yang melibatkan rasa sakit, amarah, kecewa, bahkan rasa takut. Jadi, wajar banget kalau kamu merasa belum siap.
Kata Psikolog: Belum Bisa Memaafkan Itu Bukan Kejahatan
Psikolog menekankan bahwa belum bisa memaafkan bukanlah dosa atau keegoisan. Itu adalah bentuk perlindungan diri. Tugas utama kita adalah membuat diri sendiri merasa aman terlebih dahulu, bukan buru-buru membuat orang lain nyaman.
Memaafkan juga tidak berarti membenarkan kesalahan orang lain, dan juga tidak berarti melupakan apa yang sudah terjadi. Justru dengan mengakui rasa sakit itu, kita sedang memberi ruang pada diri untuk memproses duka.
Penelitian terbaru dari University of California (2025) menunjukkan bahwa individu yang diberi waktu untuk memproses emosinya tanpa paksaan cenderung lebih mampu memaafkan dengan tulus di kemudian hari.
Ada stigma bahwa orang yang belum bisa memaafkan berarti pendendam. Padahal, kenyataannya berbeda. Belum bisa memaafkan adalah keberanian untuk jujur pada diri sendiri: bahwa kamu pernah disakiti, bahwa kamu butuh waktu, dan bahwa kamu memilih untuk tidak membohongi hatimu sendiri.
Psikoterapis Brené Brown pernah mengatakan, “Healing is not linear.” Artinya, penyembuhan itu bukan garis lurus. Ada kalanya kita merasa sudah lebih baik, lalu tiba-tiba sakit itu muncul lagi. Dan itu normal.
Proses yang Perlu Dihargai
Setiap orang punya kecepatan masing-masing dalam memaafkan. Ada yang butuh hitungan hari, ada yang butuh bertahun-tahun. Yang penting, selama proses itu, kita belajar untuk:
- Mengakui luka – dengan menerima bahwa kita pernah disakiti.
- Memberi waktu pada diri – tanpa memaksa diri untuk cepat pulih.
- Membangun rasa aman – lewat dukungan sosial, terapi, atau aktivitas yang menenangkan.
- Menjaga kesehatan mental – supaya luka itu tidak berkembang menjadi trauma yang lebih dalam.
Dengan begitu, kalau suatu saat maaf itu datang, ia hadir sebagai pilihan tulus, bukan paksaan. Dan itu jauh lebih berharga.
Kala Nanti Maaf Itu Datang…
Bayangkan suatu hari kamu bangun pagi dan sadar bahwa amarahmu sudah tidak sekuat dulu. Saat itulah mungkin maaf mulai mengetuk pintu hatimu. Bukan karena orang lain memaksa, bukan karena lingkungan menuntut, tapi karena kamu sudah cukup kuat untuk berdamai dengan luka. Dan kalaupun hari itu belum tiba, tak masalah. Yang penting, kamu sedang melangkah ke arah yang benar.
Memberi Waktu untuk Diri Sendiri
Kalau kamu sedang berada di fase “belum bisa memaafkan,” ingatlah: itu bukan kelemahan, apalagi kejahatan. Itu adalah bagian dari prosesmu menyembuhkan luka. Jangan biarkan orang lain membuatmu merasa bersalah hanya karena belum bisa memaafkan. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kamu merawat dirimu sendiri.
Jadi, mari kita belajar untuk menghargai perjalanan ini. Kalau esok maaf itu datang, biarlah ia datang sebagai pilihan, bukan paksaan. Dan percayalah, ketika waktunya tiba, hatimu akan lebih ringan, dan kamu akan lebih kuat dari sebelumnya.






