Pantau Pasar Tradisional, Farhan: Ketersediaan Beras Aman

Ketersediaan Beras Aman

Pantau Pasar Tradisional, Farhan: Ketersediaan Beras Aman

BANDUNG, Prolite – Pantau ketersediaan beras dan harga beras Wali Kota Bandung, Ketua DPRD Kota Bandung, Bulog, Kepolisian, dan TNI melakukan pemantauan ke sejumlah pasar tradisional dan ritel modern di Kota Bandung.

Wali Kota Bandung M Farhan menyampaikan hari ini pihaknya sengaja berkeliling ke pasar tradisional dan juga ke ritel modern untuk mengambil sampling guna memastikan bahwa distribusi atau suplai change dari beras medium khususnya itu tersedia dengan baik.

“Di pasar tradisional sejauh ini SPHP dari Bulog sudah cukup bagus tetapi juga suplai beras medium diluar SPHP luar Bulog sudah sangat baik sementara di pasar ritel modern kita memang mengharapkan bahwa ini menjadi buffer zone bagi beras medium namun kita masih menunggu perubahan peraturan dari badan pangan nasional mengenai diijinkannya beras medium di suplai ke ritel modern nah nanti di ujung sebagai buffer terakhir itu saya akan berbicara dengan beberapa e-commerce dan memastikan bahwa di e-commerce itu ada outlet-outlet bisa menjual beras medium,” jelas Farhan disela berkeliling pasar Kosambi, Kamis (31/7/2025).

Dinas Perdagangan dan Industri sendiri mengaku ketersediaan beras di Kota Bandung aman. Bahkan ditegas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Gin Gin Ginanjar bahwa kualitas beras pun terjamin.

“Sesuai dengan neraca pangan Juli Agustus memang dari sisi ketersediaan kita cukup jadi bahasa neraca itu tahan, sisi mutu dan keamanan kita juga sudah pastikan tadi bahwa hampir tidak ditemukan yang tidak berkualitas atau tidak aman semua memenuhi persyaratan yang ditentukan, termasuk SPHP,” tegasnya.

Farhan kembali menyampaikan bahwa suplai ini menjadi penting karena permintaan beras tidak pernah turun akan naik terus maka suplai harus mengikuti sehingga nanti akan menjadi salah satu indikator pengendalian inflasi daerah.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi, mengatakan bahwa DPRD sangat mendukung, me-support langkah langkah pemerintah kota tersebut.

“Tadi kita lihat langsung stok beras aman premium dan medium mudah-mudahan kedepan lancar,” imbuhnya.

Soal keamanan ketersediaan beras dan harga sendiri kata Farhan pengawasan tidak bisa sendiri pasalnya ada Bulog, ada Kepolisian, dan ada TNI dimana mereka ini aktor penting dalam suplai ketahanan pangan.

Kepala Bulog Divre Bandung Erwin Budiana mengatakan, pihaknya telah mensuplai ke 5 pasar sesuai pencatatan BPS dan sudah lulus verifikasi serta sudah disalurkan ke kios kios yang menjual SPHP di pasar Sederhana, Gedebage, Caringin, Kosambi yang proses verifikasi.

“Mudah-mudahan dengan kita masif mengelontorkan beras SPHP bisa membantu menjaga harga dan menjamin ketersediaan beras di kota Bandung. kemarin sudah mengelontorkan kurang lebih 20 ton, mudah-mudahan ya terus nanti kita akan siapkan stok. Stok (ketersediaan beras) kita banyak ya, kita siapkan sesuai kebutuhan dan selama harga masih tinggi kita akan gelontorkan terus, se Bandung raya kurang lebih ada 35 ribu ton kalau dihitung per kapita masyarakat Bandung raya dan kota Bandung ya bisa bertahan 6 bulan lebih,” paparnya.

Bahkan ditegaskan Farhan untuk threshold (tahannya) 4 bulan.

“Saking bagusnya beliau mengelola kita jadi malu pemerintah kota sedang nyariin gudang penyimpanan yang bagus, tapi masalah penyimpanan itu tidak boleh ada penimbunan maka dari itu pihak kepolisian dan TNI akan menjaga. Beras oplosan? Makanya kita akan lakukan titik pengecekan, kami himbau masyarakat jangan panik, insyaa Allah beras semua tipe di kota Bandung ada, dari mulai premium sampai ke medium sampai bubur ada semuanya. Oya saya pastikan juga bekerjasama dengan Dewan Ketahanan Pangan level provinsi, kami melakukan pengawasan sangat ketat terhadap beberapa merk dari ritel modern itu ada 5 merk ditarik karena khawatir adanya pengoplosan,” tegasnya.




Harga Komoditas Cenderung Stabil Jelang Idul Adha

Komoditas jelang idul adha

Belum Ada Kenaikan Harga Komoditas yang Signifikan

BANDUNG, Prolite – Pantauan harga sejumlah komoditas hingga Kamis (13/6/2024) kemarin, oleh Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung terbilang masih stabil.

Tidak ada lonjakan harga yang signifikan. Hanya beberapa komoditas mengalami kenaikan harga namun masih batas normal.

Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Meiwan Kartiwa mengatakan, hingga Kamis kemarin monitoring harga di 7 pasar dibanding Kamis pekan lalu relatif stabil.

“Kalaupun ada kenaikan atau penurunan tidak signifikan,” ujarnya.

Untuk harga beras medium rata rata di 12 ribu -13 ribu dan harga premium 14 ribu-16 ribu termurah.

Cabe rawit merah naik di 40-50 atau rata-rata kenaikan 3 ribu. Untuk cabe merah keriting 41 naik 4 ribu, dari 51 ribu sekarang 55 ribu. Cabe merah tanjung pun naik 2 hingga 3 ribu. Bawang merah relatif turun 44 dari 45, bawang putih bawang bombay masih sama.

Sedang untuk daging sapi masih di 130 -140 ribu, daging ayam 36-40 ribu.

“Mudah-mudahan tetap stabil walau 3 hari lagi lebaran. Kalau naik tidak signifikan. Tetapi pengalaman tahun lalu, untuk Idul Adha itu tidak melonjak, dan stok aman masih tersedia,” tegasnya.




Beberapa Bahan Pokok Tidak Mengalami Penurunan Harga Pasca Lebaran 2024

Pedagang bahan pokok di pasar tradisional (Liputan6).

Beberapa Bahan Pokok Tidak Mengalami Penurunan Harga Pasca Lebaran 2024

Prolite – Beberapa bahan pokok mengalami kenaikan saat menjelang hari raya Idul Fitri, hingga kini harga beberapa bahan pokok di Kota Bandung mulai mengalami penurunan.

Namun masih ada pula komoditi yang harganya tetap atau tidak mengalami perubahan meski sudah sepekan sejah Hari Raya Idul Fitri.

Bahkan banyak warga yang merasa berat dengan kenaikan beberapa bahan pokok di pasaran.

Seperti pada harga beras premium dan medium yang kini mencapai Rp dan Rp per kilonya.

Ada juga yang mengalami penurunan harga seperti daging ayam broiler yang sebelumnya mencapai Rp per kilo kini turun menjadi Rp per kilo.

Untuk harga daging ayam memang sempat mencapai angka tertinggi saat menjelang Lebaran kemarin.

Namun warga tidak bisa berbuat banyak karena kebutuhan maka dengan harga segitu mereka terpaksa membelinya.

Sedangkan untuk harga tetap tercatat pada minyak goreng curah berkisar Rp18 ribu dan minyak goreng kemasan Rp20 ribu per liter. Serupa dengan tepung terigu rata-rata seharga Rp11-14 ribu.

Namun untuk harga bawang merah terus merangkak naik hingga mencapai Rp per kilogramnya.

Harga ini terus naik sejak sebelum lebaran hingga kini lebaran telah usai harga bawang merah masih terus menaik secara gila-gilaan.

Sedangkan untuk harga daging sapi tidak begitu besar penurunan harganya, bahkan untuk daging beku harganya masih sama kisaran Rp per kilogramnya.

Bukan hanya daging sapi yang tidak mengalami perubahan harga ada juga telor ayam broiler yang juga tidak mengalami perubahan harga dengan kisaran Rp per kilogramnya.

Masyarakat berharap untuk harga-harga bahan pokok tersebut bisa terus turun.




Edwin Senjaya: Prihatin Kenaikan Harga Beras, Apresiasi Upaya Pemkot Bandung

Ilustrasi kenaikan harga beras di beberapa pedang di Kabupaten Bandung Barat (Antara).

Edwin Senjaya: Prihatin Kenaikan Harga Beras, Apresiasi Upaya Pemkot Bandung

BANDUNG, Prolite – Kenaikan harga beras masih saja menjadi topik utama, bahkan di Kota Bandung adanya program pasar murah jadi incaran warga untuk membeli beras. Alhasil warga mengantri dari subuh, berdesak-desakan berrebut beras murah.

Menanggapi itu Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya mengaku prihatin tetapi kata dia karena kewenangan penetuan harga beras ada di pusat maka pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak.

Edwin Senjaya - TPA Sarimukti - harga beras

“Kewenangan kebijakan nya kan tidak bisa lokal harus pusat. Kita hanya bisa lakukan langkah langkah sidak ke pasar tapi harga dan sebagainya dari pusat,” ujar Edwin saat dihubungi wartawan, Selasa (20/2/2024).

Akan tetapi Edwin mengapreasiasi upaya Pemkot menggelar pasar murah tersebut.

“Ya itu kan salah satu upaya meminimalisir harga tapi kan tetap kebijakan di pusat, Bandung hanya ketiban masalah. Harapan kita mudah-mudahan bisa tapi kan misal pasokan kurang kebutuhan tinggi otomatis harga naik, sehingga ketersediaan harus dari pusat apalagi kita bukan daerah produsen, beras didatangkan dari luar,” tutupnya.

Sementara itu Sekertaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengaku pihak menyediakan beras murah itu ada batasnya.

“Sebetulnya sasaran itu sudah terukur kebutuhan untuk siapa. Saya khawatir ada orang yang tidak pantas yang bersangkutan mengakses beras ini. Ini kan untuk orang secara ekonomi harus kita bantu, mungkin ya,” jelas Ema di balai kota.

Lanjutnya, camat sudah memetakan untuk siapa sasaran beras itu dan Ema ingin semua warga Kota Bandung tersadarkan akan hak beras tersebut.

“Ini kelas medium bukan premium, kelas atas ada pasarnya jangan ikut. Saya bukan menuduh karena kalau sekarang dari hitungan awal spare terlalu tinggi artinya saya curiga ada orang tidak selayaknya ikut mengakses malah mengakses,” tandasnya.

Mekanisme penyaluran sendiri kata Ema sudah cukup tertib dimana koridornya pembeli beras murah harus menggunakan kupon.

“Kalau tidak begitu, bebas ini. sasaran masyarakat secara ekonomi kita utamakan, mudah-mudahan semua tersadarkan,” pungkasnya.

Terkait perubahan mekanisme penyaluran sendiri diakui Ema akan dievaluasi, ia tidak ingin hanya karena satu kasus terjadi antrian beras seolah-olah menjeneralisasi lokasi lain.

“Kan ini baru berjalan 2 x nanti kita lihat pasti, apapun juga kita evaluasi,” tutupnya.




Operasi Pasar, Warga Bisa Dapat Beras Rp10.600 per Kilogram

operasi pasar

Operasi Pasar 19 Februari Sampai 1 Maret

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah di 30 kecamatan mulai hari ini. Di sini, wargi Bandung bisa mendapatkan beras SPHP dengan harga per kilogram.

Untuk diketahui, operasi pasar dan pasar murah Kota Bandung pada hari ini, Senin 19 Februari 2024 berlangsung di 3 kecamatan yaitu Buahbatu, Cibiru, dan Bandung Wetan.

Selain beras SPHP, berbagai komoditas juga dijual lewat kegiatan pasar murah. Antara lain:

Minyak Goreng ml
Ayam Frozen
Bawang Merah
Bawang Putih
Sayuran serba
Daging Sapi
Telur Ayam

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyebut, operasi pasar dan pasar murah ini merupakan upaya Pemkot Bandung menghadirkan pangan murah bagi masyarakat. Hal ini juga bertepatan dengan kenaikan harga beras yang kini dirasakan masyarakat.

Meski begitu, Bambang menyebut stok beras SPHP di Gudang Bulog Kota Bandung masih tercukupi, sehingga masyarakat tidak perlu panik dan membeli secara berlebihan.

“Kita tidak perlu panik karena stok beras di Kota Bandung masih mencukupi,” ujarnya saat meninjau kegiatan operasi pasar dan pasar murah di Jalan Margacinta, Kecamatan Buahbatu.

operasi pasar
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin (kiri).

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin menyebut, kegiatan Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah akan digelar mulai 19 Februari hingga 1 Maret 2024.

Setiap harinya, kegiatan ini digelar bergiliran di 3 kecamatan. Adapun kuota stok beras SPHP di tiap titiknya tersedia 10 ton.

“Ini merupakan upaya kita mengendalikan inflasi dan kita melihat kondisi di lapagan, kita melihat kebutuhan masyarakat. Kita membantu agar masyarakat terlayani, salah satunya soal kebutuhan beras,” ujar Ronny.

Senada dengan Bambang, ia juga meminta masyarakat Kota Bandung menahan diri dan tidak panik menanggapi fenomena kenaikan harga beras.

“Marginnya (harga komoditi) berkisar – . Dan kami juga imbau masyarakat tidak perlu panic buying,” pesan Ronny.

Kegiatan Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah ini disambut antusias warga. Irma, warga asal Cipagalo ini datang sejak pukul WIB. Ia berbelanja beras SPHP dan beberapa komoditas pangan lainnya.

“Ini sangat membantu masyarakat, apalagi sekarang harga beras sedang naik,” ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan Vera. Ia yang juga sama-sama berasal dari Cipagalo ini berharap kegiatan pasar murah seperti ini dapat terus diselenggarakan.

“Sangat membantu masyarakat. Semoga kegiatannya lebih banyak lagi,” ujarnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal kegiatan Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah, anda bisa langsung memantaunya melalui instagram @ atau @humas_bandung.




Harga Beras Terus Naik, Ketua DPRD Minta Pemkot Bandung Operasi Pasar

Kementan - harga beras naik

Tedy Rusmawan : Kenaikkan Harga Beras Cukup Memberatkan

BANDUNG, Prolite – Kenaikan harga beras kian melambung, sejumlah pihak mengaku khawatir harga beras akan terus naik jika tidak segera ditangani, karenanya Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menegaskan agar Pemkot Bandung segera melakukan operasi pasar dan terutama Bulog segera menggelontorkan stok berasnya.

Harga beras
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan.

“Ia kan HET beras medium itu diangka Rp sekarang per kilogram nya tapi hari ini rata-rata harga di Rp bahkan Rp per kg di warung-warung dan pasar tradisonal,” ujar Tedy saat dihubungi wartawan, Selasa (13/2/2024).

Tedy juga menanyakan sejauh mana upaya bulog menstabilkan harga beras, karenanya dia ingin bulog segera merealisasikan terkait dengan akan menggelontorkan stok beras ke pasar ritel dan pasar tradisional.

“Karena harga harian ini cukup memberatkan,” ucapnya.

Tedy pun meminta Dinas Perdagangan dan Industri serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) segera melakukan operasi pasar.

“Tidak masalah jelang pemilu juga karena ini harian. Khawatir terus naik, yang paling penting suplay ke pasar tradisional selanjutnya pasar ritel. Yang penting harga tidak terus naik, bulog segera menggelontorkan stok ada jangan ditahan karena harga tidak rasional,” tandasnya.

“Disdagin dan DKPP, harus segera operasi pasar, turun, cek ke pasar. Dinas harus memberikan arahan ke pedagang, kenapa bisa setinggi ini, kan dari distributor gak semahal ini,” tutupnya.




Harga Beras Naik Hingga Rp 3 Ribu Rupiah Per Kilo

harga beras naik

Harga Beras Naik Hingga Rp 3 Ribu Rupiah Per Kilo

BANDUNG, Prolite – Harga beras kian melambung. Harga beras naik mulai Rp hingga Rp per kilo gram.

Diakui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, harga beras naik sebenarnya terjadi secara nasional begitu pun terkait stok ketersediaan.

“Mudah-mudahan tidak berlangsung lama, beberapa upaya kita lakukan seperti pusat membantu 10 kg beras bagi masyarakat, di internal juga kita selain Buruan SAE memperkuat dengan kegiatan pasar murah dan gerakan pangan murah salah satunya diperuntukkan pangan sedang naik di antaranya beras,” jelasnya.

Harga daging ayam dan telur - buruan sae
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar.

Selain itu Bulog pun secara rutin mengeluarkan berasnya ke pasar-pasar maupun masyarakat langsung. Namun dari sisi produksi memang diakui menurun karena pengaruh cuaca dan ketergantungan warga akan beras cukup tinggi. Pemkot diakuinya sedang menggenjot stok beras untuk ke depan.

“Harga beragam yang premium di Rp , dari HET Rp , yang medium HET Rp sekarang diangka Rp , kita koordinasi ke pusat agar sebelum puasa bisa turun sekitar 2 – 3 ribu rupiah. Kita juga gencar perbanyak stok dan operasi pasar,” jelasnya.

Untuk harga cabai merah, rawit, bawang merah diakuinya sering naik turun sebabkan inflasi ditambah produksi juga berkurang karena cuaca.

“Di sini pun panen belum masa panen, jadi panen tidak serentak. Harga cabai sekitar Rp sekarang Rp beragam naik signifikan, harga telur ayam dan daging pun naik, telur ayam di Rp harga baru seperti itu, daging juga Rp sampai Rp ,” tutupnya.




Langkah Strategis Kementan Hadapi Musim Gadu

Kementan - harga beras naik

Prolite – Dalam menghadapi kenaikan harga beras yang terjadi pada Agustus dan September 2023, Kementan telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menstabilkan harga dan memastikan stok beras tetap aman.

Kementerian Pertanian (Kementan) bahkan optimistis dalam meningkatkan produksi beras di tengah musim kering yang panjang.

Pada Selasa (5/9/2023), Panel Harga Badan Pangan mencatat kenaikan harga beras medium menjadi per kg, naik Rp10 dari sehari sebelumnya.

Sementara beras premium melonjak Rp100 menjadi per kg. Angka ini adalah rata-rata harga nasional harian yang dicatat oleh pedagang eceran.

Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang – Antara Foto Yudi

 

Dilansir dari , Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengaitkan pergerakan harga beras dengan produksi gabah kering panen (GKP) dari petani.

Data yang diperoleh dari kerangka sampel area (KSA) Bapanas menunjukkan produksi beras selama Januari hingga Oktober 2023 mengalami penurunan sebanyak ton dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2023, luas panen padi mencapai hektare dan pada Oktober hektare.

Secara kumulatif, BPS memproyeksi total produksi padi sepanjang Januari-Oktober 2023 mencapai 27,88 juta ton.

Sedangkan, konsumsi beras selama periode yang sama tercatat sebanyak 25,44 juta ton, menunjukkan kenaikan 1,15% dari tahun 2022 yang berjumlah 25,15 juta ton.

Kekeringan ekstrem akibat fenomena El Nino menjadi salah satu penyebab utama penurunan produksi GKP, yang mengakibatkan beberapa lahan sawah gagal panen.

Namun, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa kekeringan ekstrem seperti ini adalah fenomena wajar.

Meski begitu, angka kegagalan panen yang diperkirakan berkisar antara ton hingga 1,2 juta ton masih dianggap dalam batas yang wajar.

Ilustrasi. Harga beras dipengaruhi oleh produksi gabah kering panen (GKP) petani menurut Bapanas – Antara Foto Syifa Yulinnas

Terkait dengan musim tanam, ada tiga musim tanam yang dikenal petani padi di Indonesia: musim tanam utama, musim tanam gadu, dan musim tanam kemarau.

Musim tanam utama atau rendeng berlangsung pada bulan November hingga Maret, dilaksanakan saat musim penghujan.

Sementara, musim tanam gadu yang berlangsung dari April hingga Juli mengandalkan air hujan.

Sedangkan musim tanam kemarau berfokus pada lahan dengan irigasi yang baik, biasanya terjadi pada Agustus hingga Oktober.

Musim tanam kemarau inilah yang kini menjadi perhatian utama Kementan untuk meningkatkan produksi beras.

Kementan berupaya mendorong penanaman padi di musim kemarau di berbagai area sawah. Selain itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo optimistis bahwa neraca beras 2023 akan surplus sebesar 2,44 juta ton.

Ilustrasi penanaman padi – freightsight

Dengan adanya upaya penguatan penanaman padi di lahan seluas hektare selama musim kemarau, diperkirakan akan menghasilkan 3 juta ton gabah atau setara dengan 1,5 juta ton beras.

Area penanaman padi di musim kemarau ini meliputi 10 provinsi dan 100 kabupaten, dengan beberapa daerah diantaranya adalah Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menyampaikan bahwa panen besar di daerah-daerah tersebut diharapkan dapat terjadi pada November-Desember 2023.

“Paling lambat Januari sebagian, sebelum panen raya. Ini memang untuk mengejar target panen di akhir tahun,” ungkap Suwandi.

Kementan berkomitmen untuk memastikan kestabilan pasokan beras di tanah air dan berupaya keras agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok tersebut.




Pasar Murah Digelar Pemkot Bandung di 30 Kecamatan

Pemkot Bandung gelar pasar murah di 30 Kecamatan di Kota Bandung (dok Pemkot Bandung).

Pasar Murah Digelar Pemkot Bandung di 30 Kecamatan

BANDUNG, Prolite – Harga beras melambung tinggi, Pemkot Bandung menggelar pasar murah serentak di 30 Kecamatan dan di mulai di Kecamatan Coblong.

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan Pemkot menggelar pasar murah guna menstabilkan harga beras saat ini melambung.

“Pemkot hadir di dukung oleh BI, Bulog Jabar, Bulog Kota, di dukung juga oleh BPS, kami bersama-sama untuk melakukan operasi pasar murah ini, khususnya komoditi beras medium dan minyak goreng, dan alhamdulillah harganya pun sangat spesial dari harga yang biasa beras medium itu hari ini kita jual dan minyak yang HET nya kita jual dan ini tentunya sangat membantu warga masyarakat,” jelas Ema, Selasa (19/9/2023).

Kata Ema, selain di Kecamatan Coblong, dan hari ini di laksanakan di tiga Kecamatan Sukasari, dan Kecamatan Rancasari.

Ditambahkan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Elly Wasliah menyampaikan bahwa oprasi pasar beras medium di Kota Bandung dimulai dari 19 September sampai dengan 10 Oktober.

Beras yang dijual tersebut kata Elly, dari Bulog cabang Bandung disediakan 10 ton tetapi melihat antusias masyarakat antreanya cukup panjang sehingga Bulog Jabar menyiapkan tambahan sekitar 5 ton hari ini.

“Syaratnya warga KTP Kota Bandung dan alamat Kecamatan setempat jadi hanya untuk Kecamatan Coblong. Untuk diluar Kecamatan Coblong kami tidak izinkan karena nanti ada gilirannya,. Jadi, untuk yang diluar Kecamatan Coblong nanti harus melihat kapan pelaksanaan OP di masing-masing Kecamatan karna untuk Coblong saja sudah membludak,” ujarnya.

Masih kata dia, selain beras ada juga minyak ‘Kita’ yang dijual Rp di bawah HET atau Rp. di siapkan oleh Bulog untuk kemasan 1 liter.

“Jadi warga boleh beli dua bag beras dan 1 liter minyak kita. Tujuan kita lakukan operasi pasar pertama adalah untuk stabilkan harga beras medium kedua mengendalikan inflasi dan yang ketiga memberikan asksebilitas pada warga yang membutuhkan dengan harga yang lebih murah dan kami perkirakan mudah mudahan memang cuaca tidak bisa diprediksi ada cuaca faktor El Nino juga. Tapi stok aman hingga akhir tahun di kota Bandung,” tegas Elly.

Jelang natal, tahun baru, hari keagamaan, hingga libur nasional di pastikan stok beras aman di kota Bandung sampai akhir tahun.

“Bulog tadi menyampaikan ada 13 ribu ton, stok aman jadi tidak perlu khawatir berlebihan beli lah sesuai kebutuhan. Bukan sesuai dengan keinginan dan ini medium bukan untuk warga menengah ke atas tapi untuk menengah kebawah. Kalau untuk menengah keatas jatahnya bukan medium tapi premium,” tutupnya.




Harga Beras Melonjak, Pemicunya Karena Gagal Panen

Ilustrasi kenaikan harga beras di beberapa pedang di Kabupaten Bandung Barat (Antara).

Harga Beras Melonjak, Pemicunya Karena Gagal Panen

KABUPATEN BANDUNG BARAT, Prolite – Harga bahan pokok kian melonjak, salah satunya harga beras yang mengalami kenaikan di Kabupaten Bandung Barat.

Kenaikan harga beras di suatu wilayah disebabkan karena berkurangnya barang dari distributor.

Di Pasar Tagog Padalarang misalnya, harga paling rendah beras kualitas medium mencapai per kilogram. Padahal, hari-hari biasa harganya kerap dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp11 ribu per kilogram.

Sedangkan beras kualitas baik atau premium, kita telah menyentuh harga Rp14,5-15 ribu per kilogram. Padahal, harga normalnya beras premium tak lebih dari Rp13,5 ribu per kilogram.

Menurut Kepala Bidang dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian (Disdagin) Kota Bandung menjelaskan bahwa kenaikan harga beras terjadi di beberapa pedagang.

Antara
Antara

Menyikapi kenaikan harga tersebut maka Disdagin Kota Bandung akan berkoordinasi dengan Bulog untuk persediaan.

Kenaikan harga di rasakan sejak 3 bulan terakhir. Kenaikan ini dipengaruhi karena banyaknya petani yang gagal panen.

Petani mengalami gagal panen karena terdampak kondisi cuaca musim kemarau yang sedang melanda.

Bahkan untuk Indramayu dan Karawang yang penghasil beras pun mengalami gagal panen. Karena itulah penyebab pasokan dan stok beras untuk penjualan menjadi berkurang.

Kenaikan tahun ini terasa lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, selain lonjakan harga cukup signifikan, kenaikan tahun ini dibarengi penurun stok dari distributor.

Dengan mengalami kenaikan maka secara otomatis itu berpengaruh terhadap masyarakat kecil.

Karena dengan harga yang tinggi untuk masyarakat kecil pasti kesusahan untuk membeli beras.