Menghadapi Siswa Sulit Diatur: Tips dan Trik untuk Guru Hebat!

Siswa Sulit Diatur

Prolite – Menghadapi Siswa Sulit Diatur: Tips dan Trik untuk Guru Hebat!

Ketika bicara soal mengajar, tantangan terbesar bukanlah materi pelajaran, melainkan menghadapi siswa yang sulit diatur. Setuju nggak, nih? Pasti ada saja siswa yang susah dikendalikan, baik itu sering melawan, nggak mau mendengarkan, atau punya energi berlebih yang sulit diarahkan.

Nah, artikel ini bakal kasih kamu panduan menghadapi siswa seperti itu dengan pendekatan yang nggak cuma efektif, tapi juga bikin hubungan guru-siswa semakin hangat. Yuk, simak sampai selesai!

Apa Itu Siswa Sulit Diatur?

Sebelum mencari solusi, kita harus tahu dulu, nih, definisi siswa yang sulit diatur. Biasanya, mereka menunjukkan perilaku seperti:

  • Sering melanggar aturan kelas.
  • Kesulitan fokus saat belajar.
  • Menunjukkan sikap melawan, seperti membantah guru.
  • Memprovokasi teman-teman sekelas.

Namun, penting diingat bahwa siswa seperti ini nggak “nakal” secara sengaja. Ada banyak faktor yang memengaruhi perilaku mereka. Jadi, yuk, kita pahami lebih lanjut!

Kenapa Siswa Bisa Sulit Diatur?

Perilaku sulit diatur nggak muncul begitu saja. Berikut beberapa penyebab umumnya:

  1. Masalah Keluarga
    • Konflik di rumah, seperti perceraian orang tua atau tekanan ekonomi, sering kali memengaruhi emosi anak.
  2. Gangguan Konsentrasi
    • Beberapa siswa mungkin mengalami gangguan seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), yang membuat mereka kesulitan fokus dan cenderung hiperaktif.
  3. Kebutuhan Emosional yang Tidak Terpenuhi
    • Kurangnya perhatian atau kasih sayang bisa membuat siswa mencari perhatian dengan cara negatif.

Dengan memahami penyebabnya, kita bisa mencari cara untuk membantu mereka, bukan malah menghukumnya.

Kenali Kebutuhan Psikologis Siswa

Setiap siswa itu unik, lho! Sebelum memberikan intervensi, coba kenali kebutuhan psikologis mereka. Contohnya:

  • Siswa yang sering marah: Mungkin mereka merasa kurang dihargai.
  • Siswa yang selalu ingin diperhatikan: Bisa jadi mereka merasa kesepian.
  • Siswa yang hiperaktif: Mereka butuh aktivitas fisik untuk menyalurkan energi.

Memahami kebutuhan ini adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa. Kalau mereka merasa dimengerti, kemungkinan besar mereka akan lebih kooperatif.

Prinsip Positive Discipline untuk Guru Cerdas

Menghadapi siswa sulit diatur bukan berarti harus galak, lho! Ada cara yang lebih positif dan efektif, yaitu dengan menerapkan prinsip positive discipline. Prinsip ini berfokus pada:

  1. Menghargai Siswa
    • Hargai usaha mereka, meskipun hasilnya belum sempurna. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
  2. Mendidik Tanpa Menghukum
    • Hukuman sering kali hanya menyelesaikan masalah sementara. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang mendidik agar mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
  3. Memberikan Arahan yang Jelas
    • Siswa sulit diatur sering kali membutuhkan aturan yang lebih spesifik dan konsisten.

Contoh Penerapan Positive Discipline

Mungkin kamu bertanya-tanya, gimana sih cara konkret menerapkan positive discipline? Tenang, berikut beberapa tips yang bisa langsung dicoba:

  1. Berikan Pilihan Terbatas
    • Misalnya, “Kamu mau mengerjakan tugas sekarang atau setelah istirahat?” Dengan begini, siswa merasa dihargai karena diberi pilihan, tapi tetap dalam kendali guru.
  2. Gunakan Reward System
    • Beri penghargaan kecil untuk perilaku positif, seperti stiker, pujian, atau poin yang bisa ditukar hadiah. Ini bisa memotivasi mereka untuk berperilaku lebih baik.
  3. Jaga Konsistensi Aturan
    • Pastikan aturan berlaku untuk semua siswa dan diterapkan secara konsisten. Kalau kamu tegas tapi tetap adil, siswa akan lebih menghargai aturan yang dibuat.

Dampak Positive Discipline untuk Guru dan Siswa

Pendekatan ini bukan hanya menguntungkan siswa, tapi juga kamu sebagai guru. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Hubungan Guru-Siswa Lebih Baik
    • Dengan pendekatan yang menghargai, siswa merasa nyaman dan lebih percaya pada gurunya.
  • Perubahan Perilaku yang Berkelanjutan
    • Alih-alih menghukum, mendidik dengan cara positif akan memberikan efek jangka panjang pada perilaku siswa.
  • Lingkungan Kelas Lebih Kondusif
    • Ketika siswa sulit diatur mulai berubah, suasana kelas pun jadi lebih nyaman untuk semua.

 Guru Hebat, Siswa Hebat!

Reinforcement Positif

Menghadapi siswa sulit diatur memang butuh kesabaran ekstra, tapi bukan berarti nggak bisa diatasi. Dengan memahami penyebab perilaku mereka, mengenali kebutuhan psikologisnya, dan menerapkan prinsip positive discipline, kamu bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan harmonis.

Yuk, kita ubah tantangan ini jadi peluang untuk jadi guru yang lebih baik! Kalau kamu punya pengalaman menghadapi siswa sulit diatur, share di kolom komentar, ya. Siapa tahu, pengalamanmu bisa menginspirasi guru lainnya! 😊




Teacher-Centered vs. Student-Centered: Mana yang Lebih Efektif Tingkatkan Motivasi Siswa?

Teacher-Centered
Prolite – Teacher-Centered vs. Student-Centered: Pendekatan pembelajaran seperti apa sih yang paling efektif? Fokus pada guru atau siswa? Yuk, simak ulasannya dan temukan jawabannya!

Sebelum masuk ke pembahasan, coba bayangin ada dua kelas. Di kelas pertama, gurunya jadi pusat perhatian, guru menjelaskan materi dan siswa sibuk mencatat. Sementara di kelas kedua, siswa malah sibuk diskusi, presentasi, dan bikin proyek seru.

Nah, kedua kelas ini menggambarkan dua pendekatan belajar yang populer banget: Teacher-Centered Learning dan Student-Centered Learning.

Tapi, pendekatan mana ya yang lebih efektif buat memotivasi siswa? Apakah pembelajaran yang dipimpin guru bikin siswa lebih fokus, atau malah pembelajaran berbasis siswa yang bikin mereka lebih semangat?

So, di artikel ini, kita bakal bahas dua pendekatan ini dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Yuk, simak!

Apa Itu Teacher-Centered Learning?

Pendekatan Teacher-Centered Learning adalah gaya pembelajaran di mana guru jadi pusat segalanya. Guru bertugas menyampaikan informasi, memberikan arahan, dan memegang kendali penuh selama proses belajar.

Karakteristik Teacher-Centered Learning:

  • Guru sebagai sumber utama pengetahuan.
  • Metode pembelajaran biasanya berupa ceramah, presentasi, atau penjelasan materi di depan kelas.
  • Siswa cenderung pasif: mendengar, mencatat, dan menghafal.
  • Penilaian fokus pada hasil, seperti nilai ujian atau tugas individu.

Pendekatan ini cocok banget buat siswa yang butuh struktur jelas, terutama untuk pelajaran dengan konsep kompleks. Tapi, apakah selalu efektif? Yuk, kita bahas pendekatan sebaliknya dulu!

Apa Itu Student-Centered Learning?

Di sisi lain, pendekatan Student-Centered Learning lebih mengutamakan peran aktif siswa dalam proses belajar. Guru di sini lebih berfungsi sebagai fasilitator atau pendamping, sementara siswa didorong untuk mengeksplorasi, berpikir kritis, dan menemukan solusi sendiri.

Karakteristik Student-Centered Learning:

  • Siswa jadi pusat pembelajaran: mereka bertanya, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah.
  • Guru membantu mengarahkan, bukan sekadar memberikan jawaban.
  • Pembelajaran sering dilakukan lewat proyek, diskusi kelompok, atau simulasi.
  • Penilaian lebih beragam, bisa dari proses belajar, hasil proyek, hingga kolaborasi.

Pendekatan ini bertujuan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan membantu mereka merasa lebih “memiliki” atas apa yang mereka pelajari.

Teacher-Centered vs. Student-Centered: Perbandingan Mendalam

Female High School Teacher Standing By Student Table Teaching Lesson

1. Proses Pembelajaran

  • Teacher-Centered: Fokus pada penyampaian materi oleh guru, siswa lebih pasif.
  • Student-Centered: Fokus pada eksplorasi dan interaksi, siswa jadi lebih aktif.

2. Peran Guru dan Siswa

  • Teacher-Centered: Guru dominan, siswa mengikuti arahan.
  • Student-Centered: Guru sebagai pendamping, siswa lebih mandiri.

3. Tujuan Pendidikan

  • Teacher-Centered: Menekankan pemahaman konsep dengan cara tradisional.
  • Student-Centered: Meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kerja tim, dan kreativitas.

Keunggulan Student-Centered Learning: Rasa Memiliki terhadap Pembelajaran

Salah satu alasan pendekatan Student-Centered Learning sering dianggap lebih efektif adalah karena siswa merasa lebih memiliki pembelajaran mereka. Saat siswa diberi ruang untuk bertanya, berpendapat, dan memecahkan masalah, mereka jadi lebih terlibat dan termotivasi.

Misalnya, ketika siswa diberikan proyek untuk menyelesaikan masalah nyata, mereka cenderung merasa lebih bangga terhadap hasil kerjanya. Hal ini juga membantu mereka memahami bahwa belajar itu relevan dengan kehidupan nyata, bukan sekadar untuk nilai di rapor.

Alasan Teacher-Centered Masih Dibutuhkan: Arahan yang Jelas

Meskipun pendekatan berbasis siswa terdengar ideal, pendekatan Teacher-Centered Learning tetap punya tempatnya. Siswa dengan gaya belajar tertentu, terutama yang membutuhkan struktur dan arahan jelas, seringkali lebih nyaman dengan pendekatan ini.

Contohnya, untuk pelajaran seperti matematika atau fisika, konsep dasar yang rumit kadang lebih mudah dipahami lewat penjelasan langsung dari guru. Selain itu, guru yang berpengalaman bisa membantu siswa fokus dengan memberikan metode yang terarah dan sistematis.

Kombinasi Dua Pendekatan: Jalan Tengah yang Efektif

Jadi, mana yang lebih efektif? Jawabannya mungkin nggak sesederhana memilih satu pendekatan. Kombinasi antara Teacher-Centered dan Student-Centered Learning bisa jadi solusi terbaik.

  • Di awal pembelajaran, guru bisa menggunakan pendekatan Teacher-Centered untuk menyampaikan konsep dasar.
  • Setelah itu, siswa diajak berpartisipasi aktif lewat diskusi, proyek, atau tugas kolaboratif (Student-Centered).
  • Pendekatan ini memastikan siswa memahami materi sekaligus meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

Dengan cara ini, motivasi siswa tetap terjaga, sementara mereka juga mendapatkan manfaat dari kedua pendekatan.

Mana yang Lebih Efektif?

Pada akhirnya, nggak ada pendekatan yang benar-benar sempurna. Baik Teacher-Centered maupun Student-Centered Learning punya kelebihan masing-masing, tergantung situasi, jenis pelajaran, dan kebutuhan siswa.

Kalau kamu seorang guru, jangan takut mencoba pendekatan berbeda sesuai kebutuhan kelasmu. Dan buat siswa, jangan ragu untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Karena, pada akhirnya, motivasi belajar itu tumbuh dari dalam diri sendiri.

Yuk, terus belajar dengan semangat, apapun pendekatannya! 🚀




ADHD pada Siswa SMP : Tips Guru untuk Membantu Mereka Tetap Fokus dan Percaya Diri!

ADHD

Prolite – Mengenali Tanda-Tanda ADHD pada Siswa SMP: Perilaku Impulsif yang Perlu Diwaspadai

Pernahkah kamu memperhatikan seorang anak SMP yang terlihat sulit diam, sering menjawab tanpa berpikir, atau tiba-tiba melakukan hal yang di luar dugaan?

Bisa jadi itu bukan sekadar “anak yang aktif banget,” melainkan tanda-tanda dari ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Perilaku impulsif ini sering kali menjadi tantangan tersendiri, baik bagi orang tua maupun guru. Tapi, tenang! Artikel ini akan membantu kamu mengenali tanda-tanda ADHD dan memberikan strategi jitu untuk menghadapinya.

Apa Itu ADHD dan Perilaku Impulsif?

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, mengontrol impuls, dan mengelola aktivitas sehari-hari.

Salah satu ciri khasnya adalah perilaku impulsif, di mana anak sering bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu.

Contoh perilaku impulsif pada anak ADHD di SMP:

  • Menyela percakapan tanpa menunggu giliran.
  • Mengambil keputusan secara spontan, seperti meminjam barang tanpa izin.
  • Kesulitan menahan diri ketika diberi tugas, misalnya langsung mengerjakan tanpa membaca instruksi.

Anak-anak dengan gangguan ini biasanya tidak bermaksud buruk, hanya saja otaknya bekerja dengan cara yang berbeda sehingga mereka sulit mengontrol impuls mereka.

Faktor Neurologis di Balik Perilaku Impulsif

Kenapa perilaku impulsif ini sering muncul pada anak ADHD? Jawabannya ada pada lobus frontal, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, kontrol diri, dan perencanaan.

Pada anak ADHD, fungsi lobus frontal ini cenderung kurang optimal. Akibatnya, mereka:

  • Sulit menahan dorongan untuk bertindak.
  • Memiliki masalah dalam memproses konsekuensi dari tindakan mereka.
  • Lebih mudah teralihkan oleh rangsangan di sekitar.

Kondisi ini membuat mereka lebih sering bertindak impulsif dibandingkan anak-anak lain seusianya.

Pengaruh Hormon Remaja pada Anak SMP dengan ADHD

Masa remaja, terutama di jenjang SMP, adalah fase penuh perubahan hormonal. Hormon seperti dopamin dan serotonin, yang bertanggung jawab atas suasana hati dan pengendalian diri, sedang berfluktuasi.

Nah, bagi anak yang mengalami gangguan perilaku impulsif, perubahan ini bisa memperburuk perilaku impulsif mereka.

Pengaruh hormon ini bisa terlihat seperti:

  • Lebih sering meledak emosinya, baik karena marah atau terlalu bersemangat.
  • Kesulitan memprioritaskan tugas sekolah atau aktivitas lainnya.
  • Perilaku berisiko, seperti bercanda berlebihan atau melanggar aturan sekolah.

Strategi Guru Menghadapi Perilaku Impulsif Anak ADHD di Kelas

Sebagai guru, menghadapi anak yang memiliki gangguan ini memang memerlukan kesabaran ekstra dan strategi khusus. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan di kelas:

1. Teknik Manajemen Kelas: Atur Tempat Duduk dan Waktu Istirahat

  • Tempatkan anak ADHD di dekat guru atau jauh dari jendela untuk mengurangi gangguan.
  • Berikan waktu istirahat singkat selama belajar, misalnya setiap 20-30 menit, agar mereka bisa melepaskan energi.

2. Berikan Instruksi yang Jelas dan Singkat

Anak yang memiliki gangguan ini sering kali kesulitan memahami instruksi yang panjang atau rumit.

  • Gunakan kalimat sederhana, seperti: “Buka buku halaman 20, kerjakan soal 1-5.”
  • Minta mereka mengulangi instruksi untuk memastikan mereka paham.

3. Strategi Penghargaan Positif

Mengubah perilaku impulsif menjadi produktif adalah tantangan, tapi bukan tidak mungkin.

  • Berikan pujian segera setelah mereka menunjukkan perilaku baik, seperti, “Bagus, kamu sudah menunggu giliran untuk berbicara!”
  • Gunakan sistem reward, misalnya stiker atau poin yang bisa ditukar dengan hadiah kecil.

Strategi ini tidak hanya membantu mereka mengontrol diri, tapi juga meningkatkan rasa percaya diri.

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang

Anak ADHD dengan perilaku impulsif bukanlah anak nakal; mereka hanya butuh pendekatan dan dukungan yang berbeda.

Dengan memahami kondisi mereka dan menggunakan strategi yang tepat, kita bisa membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang lebih baik, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial.

Jadi, kalau kamu adalah guru, orang tua, atau siapa pun yang peduli pada pendidikan anak, yuk mulai lebih peka terhadap tanda-tanda ADHD dan belajar bagaimana memberikan dukungan terbaik untuk mereka.

Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung semua anak untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Mulai dari sekarang, yuk bantu anak-anak ADHD menemukan jalan terbaik mereka! Jika kamu punya pengalaman atau tips menghadapi anak ADHD, share di kolom komentar, ya! 😊




Reinforcement Positif vs Negatif: Strategi Efektif untuk Tingkatkan Perilaku Baik Siswa

Reinforcement Positif

Prolite – Memahami Reinforcement Positif dan Negatif: Rahasia Jitu Meningkatkan Perilaku Siswa

Sebagai guru atau pendidik, kita pasti sering mikir, “Gimana ya caranya bikin siswa lebih semangat dan tertib tanpa bikin suasana kelas jadi tegang?” Nah, jawabannya bisa jadi ada di reinforcement!

Metode ini nggak cuma membantu meningkatkan perilaku baik siswa, tapi juga bikin mereka lebih percaya diri dan nyaman belajar. Yuk, kita bahas lebih dalam soal reinforcement positif dan negatif dengan gaya santai!

Apa Itu Reinforcement Positif dan Negatif?

Sebelum kita masuk ke contoh-contohnya, yuk kenalan dulu sama konsep dasarnya:

Reinforcement Positif

Reinforcement positif adalah pemberian reward (hadiah) untuk memperkuat perilaku baik siswa. Ini ibarat bilang, “Good job!” buat siswa yang udah melakukan sesuatu yang benar. Contohnya:

  • Memberi pujian seperti, “Kamu keren banget hari ini karena kerjain tugas tepat waktu!”
  • Atau memberikan hadiah kecil seperti stiker bintang untuk setiap jawaban yang benar.

Tujuannya? Supaya siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk mengulang perilaku baik tersebut.

Reinforcement Negatif

Kedengarannya mungkin agak menyeramkan, tapi reinforcement negatif nggak selalu buruk, kok! Ini lebih ke menghapus sesuatu yang nggak menyenangkan supaya siswa merasa lebih nyaman dan mau menunjukkan perilaku baik. Contohnya:

  • Membebaskan siswa dari tugas tambahan karena mereka sudah menyelesaikan tugas utama tepat waktu.
  • Mengurangi durasi tugas berat kalau mereka menunjukkan kemajuan.

Prinsipnya adalah, kita mengurangi beban siswa untuk mendorong mereka melakukan hal positif.

Contoh Praktis di Lingkungan Sekolah

Kadang, teori aja nggak cukup, ya. Jadi, berikut beberapa contoh penerapan reinforcement di kehidupan nyata sekolah. Siapa tahu bisa langsung kamu coba di kelas!

1. Contoh Reinforcement Positif: Memberi Pujian atau Hadiah

  • Ketika seorang siswa berhasil menjawab soal dengan benar, kamu bisa bilang, “Bagus sekali jawabannya! Kamu pintar banget, deh.”
  • Memberikan reward seperti stiker lucu, akses untuk memilih tempat duduk favorit, atau waktu bermain ekstra di jam istirahat.
  • Saat siswa rajin mengumpulkan tugas, beri mereka gelar “Siswa Paling Tepat Waktu” dalam bentuk sertifikat kecil.

Kenapa ini efektif?
Karena siswa merasa dihargai atas usaha mereka. Rasa dihargai ini bakal bikin mereka semakin semangat untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan performanya.

2. Contoh Reinforcement Negatif: Membebaskan dari Hal yang Tidak Menyenangkan

  • Jika siswa menyelesaikan pekerjaan rumah lebih awal, bebaskan mereka dari tugas tambahan.
  • Saat siswa menunjukkan perilaku disiplin selama seminggu penuh, kamu bisa mengurangi durasi tugas kelompok yang biasanya bikin mereka stres.
  • Memberikan izin untuk nggak ikut remedial kalau mereka sudah mencapai target nilai tertentu.

Kenapa ini efektif?
Karena siswa merasa mendapat keringanan dari sesuatu yang biasanya bikin mereka kurang nyaman. Ini memberikan dorongan bagi mereka untuk terus berusaha dan memenuhi ekspektasi.

Pentingnya Memahami Kebutuhan Individu Siswa

Reinforcement Positif

 

 

Tapi, nggak semua siswa bisa diperlakukan sama, lho. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menerapkan reinforcement:

  1. Kenali Karakter Siswa
    Beberapa siswa lebih termotivasi dengan pujian verbal, sementara yang lain lebih suka reward dalam bentuk fisik seperti hadiah kecil. Jadi, penting banget buat memahami apa yang mereka butuhkan.
  2. Pastikan Tidak Ada Diskriminasi
    Penerapan reinforcement harus adil dan merata. Jangan sampai siswa merasa ada yang diistimewakan, karena ini justru bisa menciptakan konflik di kelas.
  3. Berikan Reinforcement yang Relevan
    Kalau kamu tahu siswa suka menggambar, berikan hadiah seperti buku sketsa atau waktu ekstra untuk menggambar. Semakin relevan reward-nya, semakin besar dampaknya.
  4. Pantau Efektivitasnya
    Tidak semua strategi langsung berhasil. Coba evaluasi dan sesuaikan pendekatanmu sesuai dengan kebutuhan siswa.

Ayo, Ciptakan Suasana Kelas yang Lebih Positif!

Menggunakan reinforcement positif dan negatif bukan cuma bikin suasana kelas lebih menyenangkan, tapi juga membantu siswa berkembang sesuai potensinya. Ingat, kunci utamanya adalah kesabaran dan konsistensi.

Dengan memahami kebutuhan masing-masing siswa, kamu bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan penuh dukungan.

Jadi, yuk mulai terapkan reinforcement ini di kelasmu! Nggak hanya untuk siswa, kamu juga bakal merasakan energi positif dari perubahan kecil ini. Kalau punya pengalaman seru atau ide tambahan, jangan ragu buat share di kolom komentar, ya! 😊




Panduan Lengkap Upacara Hari Guru Nasional 2024: Guru Hebat, Indonesia Kuat!

Hari Guru Nasional

Prolite – Panduan Lengkap Upacara Hari Guru Nasional 2024: Guru Hebat, Indonesia Kuat!

Hai, Sobat Pendidikan! Setiap tanggal 25 November, kita semua diajak untuk sejenak merenung dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru.

Mereka adalah sosok luar biasa yang mendidik, membimbing, dan menjadi pelita bagi masa depan bangsa. Tahun ini, Hari Guru Nasional mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, yang makin mempertegas peran penting guru dalam memajukan negeri.

Nah, salah satu acara yang nggak pernah absen di momen ini adalah upacara bendera. Untuk kamu yang ingin tahu tata tertib dan susunan acaranya, yuk kita bahas lengkap pedoman resmi dari Kemendikdasmen!

Tata Tertib Upacara Hari Guru Nasional 2024

1. Ketentuan Umum

  • Upacara bendera akan diadakan serentak di berbagai lokasi, mulai dari kantor pusat Kemendikdasmen, kantor perwakilan di luar negeri, hingga sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
  • Jadi, di mana pun kamu berada, momen ini bisa diikuti dengan khidmat.

2. Waktu Pelaksanaan

  • Hari/Tanggal: Senin, 25 November 2024
  • Pukul: waktu setempat

3. Lokasi Upacara

  • Bisa dilaksanakan di halaman kantor, lapangan, atau tempat lain yang telah disepakati oleh panitia setempat.

4. Dress Code (Pakaian)

  • Undangan: Pejabat, guru, dan peserta undangan lainnya memakai pakaian adat tradisional yang pantas.
  • Peserta Didik: Memakai seragam sekolah sesuai jenjang pendidikan masing-masing.
  • Petugas Upacara: Menyesuaikan dengan ketentuan panitia.

Susunan Acara Upacara Hari Guru Nasional 2024

Biar nggak bingung nanti, berikut susunan acara resmi yang perlu diketahui:

  1. Pemimpin upacara memasuki lapangan.
  2. Pembina upacara tiba di tempat.
  3. Penghormatan kepada pembina upacara.
  4. Laporan dari pemimpin upacara.
  5. Pengibaran bendera Merah Putih sambil diiringi lagu Indonesia Raya.
  6. Mengheningkan cipta yang dipimpin oleh pembina upacara.
  7. Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara, diikuti seluruh peserta.
  8. Pembacaan Pembukaan UUD 1945.
  9. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lancana Pendidikan (jika ada).
  10. Menyanyikan lagu Hymne Guru.
  11. Amanat pembina upacara (pidato resmi Menteri Pendidikan).
  12. Menyanyikan lagu Terima Kasih Guruku.
  13. Pembacaan doa.
  14. Laporan pemimpin upacara.
  15. Penghormatan terakhir kepada pembina upacara.
  16. Pembina meninggalkan mimbar.
  17. Upacara selesai dan barisan dibubarkan.

Twibbon Hari Guru Nasional 2024: Rayakan dengan Kreatif!

Nggak sempat ikut upacara tapi tetap ingin meramaikan Hari Guru Nasional? Kamu bisa ikut tren dengan menggunakan Twibbon Hari Guru Nasional 2024!

Caranya gampang banget, tinggal pilih template yang kamu suka, unggah foto, dan bagikan di media sosial.

Berikut beberapa link Twibbon yang bisa kamu gunakan:

  • Twibbon SDIT Madani Painan
  • Twibbon Hari Guru Nasional HGN SMK
  • Twibbon Yaspim Gandasari
  • Twibbon Hari Guru Nasional 2024

Dengan Twibbon ini, kamu bisa ikut menyemarakkan Hari Guru Nasional sambil menunjukkan rasa bangga kepada guru-guru tercinta.

Ayo, Bersama Rayakan Hari Guru!

Hari Guru Nasional bukan cuma tentang upacara, tapi juga tentang apresiasi kita kepada mereka yang telah mencerdaskan bangsa.

Yuk, jadikan momen ini lebih bermakna dengan hadir di upacara, menyanyikan lagu-lagu kebanggaan, dan berbagi semangat lewat Twibbon atau ucapan di media sosial.

Selamat Hari Guru Nasional 2024! Mari kita terus mendukung para guru hebat untuk menciptakan Indonesia yang lebih kuat. Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu biar makin banyak yang tahu info penting ini! 😊




Rahmat Suprihat, Sang Pelopor “Generasi Berkeringat” Bergerak Tanpa Emisi

rahmat suprihat

Prolite – Rahmat Suprihat, penggiat lingkungan sekaligus Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 55 Kota Bandung, punya tekad membentuk generasi cerdas.

Pendidik asal Kota Kembang ini unik. Selain mengajar di dalam kelas, ia pun menularkan semangat anak didiknya menjadi “generasi berkeringat”.

Pria 53 tahun ini menyalurkan semangat anak didiknya menjadi “generasi berkeringat” dengan bersepeda dan berjalan kaki. Sampai saat ini, berbekal semangat dan pengalaman, Rahmat terus membumikan gerakan bersepeda di kalangan pelajar.

“Generasi berkeringat” yang dibentuk Rahmat Suprihat adalah sebuah bentuk generasi yang mau menggerakkan dirinya terhadap sebuah kegiatan baik. Sebab, melalui bersepeda dan jalan kaki terdapat nilai baik untuk diri sendiri dan alam semesta.

Rahmat pun terus mendorong anak muda menjadi “generasi berkeringat”, supaya mereka menjadi sosok yang mau meluangkan waktu untuk bergerak tanpa mengeluarkan emisi.

Selain sibuk mengajar, Rahmat Suprihat kini aktif melakukan kegiatan road to school untuk mensosialisasikan keselamatan lalu lintas dan green transportation ke sejumlah sekolah di Kota Bandung.

Bagi Rahmat Suprihat, bersepeda di kalangan pelajar sudah menjadi hal paling utama untuk mereka lakukan. Regenerasi penerus mulai dari anak-anak perlu melanjutkan budaya bersepeda.

Menurutnya, manusia butuh kecepatan, jalan kaki baik, tapi kecepatannya tidak sebanding bersepeda.

“Harus dipahami dengan hadirnya teknologi berupa sepeda ada nilai manfaat untuk membantu manusia dalam hal kecepatan melakukan sesuatu,” kata Rahmat.

Rahmat punya alasan kuat hingga kini terus menggencarkan gerakan sepeda kepada anak-anak. Banyak nilai-nilai positif di dalamnya yang membantu mengembangkan pertumbuhan karakter anak. Kedisiplinan, kefokusan, dan ketelitian akan terbangun melalui kegiatan bersepeda.

Konsistensi Rahmat Suprihat Adalah Kunci

Pendekatan Rahmat untuk mendidik siswa bersepeda dan bergaya hidup ramah lingkungan telah ia mulai dari dirinya sendiri. Selama bergelut di bidang lingkungan dan pendidikan, konsistensi merupakan kunci yang ia pegang teguh.

“Menjadi sulit apabila kita bukan pelakunya, jadi setiap edukasi sosialisasi akan mudah manakala kita menjadi orang pertama kita melakukannya,” ucapnya.

rahmat suprihat
Berfoto bersama para murid usai mengayuh sepeda. Foto: Rahmat Suprihat

Kedua perubahan budaya itu tidak instan, memerlukan sebuah proses dan konsistensi. Ia memiliki cara sederhana untuk menciptakan kebiasaan bersepeda pada anak. Misalnya, saat upacara Rahmat selalu memberi apresiasi berupa barang seperti tumbler untuk pelajar yang konsisten menggunakan sepeda ke sekolah.

Tak sekadar mengedukasi dan mensosialisasikan ajakan bersepeda, Rahmat pun rutin bersepeda ke sekolah agar kebiasaan tersebut bisa para siswa tiru.

Canggihnya Teknologi  jadi Tantangan

Upayanya menciptakan “generasi berkeringat” bukan tanpa tantangan. Perkembangan zaman menghasilkan teknologi digital yang berdampak di kalangan pelajar. Sebagian besar dari mereka kini memilih bermain media sosial pada waktu luangnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rahmat sebagai sosok yang mendorong generasi muda untuk lebih giat bersepeda.

“Pertama kemajuan teknologi ini menjadi sebuah anugerah, kedua sebagai tantangan. Karena, pada kenyataannya para generasi penerus candu pada media sosial sehingga mereka telah menjadi kekhawatiran bapak sebetulnya,” ungkap Rahmat.

Ia berpandangan, media sosial membuat anak terbiasa hidup santai dan kecanduan di dalamnya. Ini tantangan bagi guru untuk mendorong para siswa tidak tunduk pada media sosial. Mereka perlu mengayuh pedal menjadi “generasi berkeringat”.




Polemik PPDB Kota Cimahi 2023: Guru Sekolah Swasta Serukan Transparansi dan Keadilan

PPDB Kota Cimahi

CIMAHI, Prolite – Pelaksanaan PPDB Kota Cimahi tahun 2023 memunculkan berbagai polemik.

Puncaknya pada Senin, 17 Juli 2023, hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2023/2024 diwarnai aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Cimahi.

Aksi tersebut digelar oleh Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kota Cimahi, puluhan guru swasta dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Cimahi.

Mereka menuntut perbaikan penerapan PPDB Kota Cimahi yang justru memicu pelanggaran aturan oleh sekolah.

Mereka mengecam seleksi PPDB Kota Cimahi 2023/2024 yang diduga penuh kecurangan oleh sekolah negeri dan dianggap tidak memperhatikan nasib sekolah swasta SD-SMP.

Diketahui, pelanggaran dan kecurangan ini bukan hanya terjadi di daerah Jawa Barat saja, namun banyak juga di daerah-daerah lainnya.

Ada 3 Tuntutan yang Disampaikan Dalam Aksi Unjuk Rasa Terkait PPDB Kota Cimahi

hilman kamaludin/tribun jabar

Aksi tersebut dimulai pada pukul WIB, di mana peserta aksi membentangkan spanduk dan pamflet serta secara bergantian menyuarakan tuntutan mereka.

Ketua FMPP Kota Cimahi, Ahmad Rofi’i, menjelaskan bahwa dalam aksi tersebut ada tiga tuntutan yang disampaikan.

Pertama, mereka menuntut agar PPDB Kota Cimahi dievaluasi secara menyeluruh.

Kedua, mereka menginginkan adanya sanksi bagi kepala sekolah negeri yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan Wali Kota Cimahi tentang PPDB Kota Cimahi.

Dan ketiga, mereka meminta evaluasi terhadap sistem zonasi yang berlaku saat ini, karena diduga terjadi banyak kecurangan. Ahmad menegaskan pentingnya pemenuhan tuntutan-tuntutan tersebut.

Pasalnya, menurut Ahmad, kuota rombongan belajar di sekolah negeri telah melanggar SK Wali Kota Cimahi nomor 420 tentang PPDB Kota Cimahi.

Meskipun standar pelayanan minimal (SPM) rombongan belajar telah ditetapkan, namun faktanya kuota tersebut justru melebihi standar yang telah ditentukan.

Ahmad juga mengungkapkan dugaan bahwa sekolah negeri melakukan penambahan siswa per rombongan belajar antara 1 hingga 3 orang.

Selain itu, mereka diduga juga membuat kelas bayangan untuk memfasilitasi siswa-siswa titipan.

Hal ini memberikan dampak negatif bagi sekolah swasta yang mengalami penurunan minat pendaftaran setiap tahunnya.

Pada tahun ini, hanya sekitar siswa lulusan SD yang memilih masuk ke 32 sekolah SMP swasta di Kota Cimahi.

Sementara total lulusan SD mencapai siswa, yang berarti sekitar siswa memilih sekolah negeri.

Hal ini menunjukkan bahwa sekolah negeri memiliki jumlah siswa yang sangat banyak.

“Pelanggaran sudah turun-temurun, kami sekolah swasta sangat sabar tapi sekolah negeri semakin serakah. Dugaan kecurangan kami sebut zonatif atau zona titipan. Hal itu merusak sistem penerimaan di sekolah swasta, dimana sudah tidak kebagian murid akibat ulah sekolah negeri,” ujar Ahmad.

Foto : peserta aksi

Menurut Ahmad, sistem zonasi dalam PPDB Kota Cimahi juga justru memunculkan potensi kecurangan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan orangtua siswa.

Mereka mencari celah agar anak-anak mereka dapat diterima di sekolah negeri.

“Zonasi justru saya kira tidak efektif, dengan niat mendekatkan siswa dengan sekolah di dekat rumahnya, justru yang terjadi untuk mencari siswa tambahan dengan alasan dari masyarakat,” tutur Ahmad.

Terakhir, pihak FMPP Kota Cimahi meminta agar Pemerintah Kota Cimahi melakukan penyelidikan dan tindak lanjut terhadap dugaan kecurangan dalam PPDB Kota Cimahi tahun 2023.

“Jika terbukti, kepala sekolah negeri yang diduga melakukan pelanggaran terhadap surat keputusan Wali Kota harus ditindak secara tegas sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tegas Ahmad.

Tak Terlalu Membuahkan Hasil Yang Manis

Sayangnya, aksi tersebut tidak terlalu membuahkan hasil positif karena tidak ada anggota dari Komisi 4 DPRD Kota Cimahi, terutama Ketua DPRD Kota Cimahi Ir. H. Achmad Zulkarnain, MT yang menemui peserta aksi.

Namun setelah menunggu beberapa saat, Sekretaris DPRD Kota Cimahi, Totong Solehudin, akhirnya menemui peserta aksi.

Ia menjelaskan bahwa jajaran DPRD Kota Cimahi sedang berada di luar daerah karena sedang melaksanakan tugas kunjungan kerja (kunker) atau dinas luar daerah untuk kegiatan komisi.

Foto : peserta aksi

Meskipun anggota DPRD tidak hadir secara langsung, kehadiran Sekretaris DPRD Kota Cimahi memberikan kesempatan bagi peserta aksi untuk menyampaikan tuntutan mereka dan juga menandatangani aspirasi atau tuntuan tersebut.

“Kami bagian dari Pemkot Cimahi, namun bertugas mendampingi jajaran DPRD Kota Cimahi. Setiap tamu yang hadir akan kami terima, begitu juga dengan aspirasi akan disampaikan kepada pihak yang dituju,” kata Totong.

Setelah itu, peserta aksi akhirnya membubarkan diri dengan niat untuk kembali ke gedung DPRD Kota Cimahi di lain waktu.

Hingga saat ini, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi belum memberikan respons atau konfirmasi terkait permintaan yang diajukan.




Wiwiek: Guru PAUD Berperan Penting Pembentukan Karakter

Bunda PAUD-apresiasi Guru PAUD

KOTA BEKASI, Prolite – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto yang merupakan istri dari Plt Wali Kota Bekasi menyebutkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi dan memberikan penghormatan setinggi-tingginya atas pengabdian para guru PAUD.

Apresiasi tersebut tidak lain atas kinerja para guru PAUD yang tanpa lelah mendidik anak-anak menuju generasi Indonesia emas terutama di Kota Patriot.

“Mecetak cikal bakal penerus bangsa. Pendidikan yang didapatkan anak usia dini sangat berarti hal tersebut tak lepas dari peran pendidik. Oleh sebab itu, maka sudah selayaknya bersama, kita berikan apresiasi bagi guru-guru,”kata Bunda PAUD Kota Bekasi Wiwiek Hargono Tri Adhianto saat mengunjungi PAUD Pelangi , Jati Raden, Jatisampurna, Kota Bekasi

Dikatakannya bahwa dalam mendidik anak usia dini ini tentu bukan hal yang mudah, butuh proses dan kesabaran dan ketulusan agar bisa menjadikan anak-anak terbiasa dengan lingkungannya.

“Oleh sebab itu, saya selaku Bunda PAUD mengucapkan banyak terima kasih kepada guru guru yang mana kita ketahui mempunyai peranan yang teramat penting dalam mendidik dan membentuk karakter anak-anak dalam periode golden age,”ucap Wiwiek Hargono Tri Adhianto

Selain itu, Wiwiek juga menyampaikan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan awal dari pendidikan yang lebih tinggi dan menjadi kunci untuk kesuksesan pada tingkat pendidikan selanjutnya.

“Memang sebagian orang mungkin profesi pendidikan PAUD itu remeh, akan tetapi pendidikan PAUD ini merupakan pondasi dasar untuk anak belajar tentang pengetahuan yang mana ini penting untuk tumbuh kembang anak selanjutnya”, jelas Bunda PAUD Wiwiek Hargono.

Dikesempatan itu, Bunda PAUD berkolaborasi dengan stakeholder yang peduli akan kemajuan PAUD, memberikan bantuan berupa satu unit Laptop dan perlengkapam sekolah kepada PAUD Pelangi.(rls/red)

Baca juga:

Festival Qosidah Syarikat Islam, Tingkatkan Iman Taqwa

Wiwiek Ajak Lindungi Anak dari Kekerasan