Paranormal Activity Threshold – Game Horor Terbaru yang Siap Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

Paranormal Activity Threshold

Prolite – Paranormal Activity Threshold – Game Horor Terbaru dari Kreator The Mortuary Assistant yang Siap Bikin Bulu Kuduk Berdiri!

Kalau kamu penggemar game horor yang penuh jumpscare dan misteri yang bikin jantung deg-degan, kabar ini wajib kamu tahu!

Developer di balik game legendaris The Mortuary Assistant, yaitu Darkstone Digital, kembali bikin gebrakan dengan proyek baru mereka yang berjudul Paranormal Activity Threshold.

Yup, sesuai namanya, game ini akan membawa pemain menembus ambang dunia supranatural dengan atmosfer tegang khas Darkstone Digital.

Sekilas Tentang Proyek Paranormal Activity Threshold

Lewat kanal YouTube resminya, Darkstone Digital akhirnya memperlihatkan cuplikan pertama Paranormal Activity Threshold yang langsung bikin komunitas horor heboh.

Dalam video tersebut, kita diperkenalkan dengan pasangan suami istri Daniel dan Jessica Stewart, yang baru saja pindah ke rumah pertama mereka. Awalnya, suasana terasa normal dan penuh semangat karena mereka ingin merenovasi rumah itu sambil mendokumentasikan prosesnya.

Tapi seperti tipikal kisah horor yang tenang di awal, situasinya berubah drastis. Perlahan, mereka menyadari bahwa rumah baru itu menyimpan rahasia kelam yang tersembunyi di balik tembok dan lorongnya.

Dari simbol-simbol misterius, benda-benda yang bergerak sendiri, hingga penampakan entitas menyeramkan yang terekam lewat camcorder, semua unsur klasik horor ditemukan di sini – tapi dengan sentuhan khas Darkstone Digital yang lebih realistik dan intens.

Pengalaman Horor yang Lebih Dalam dan Sinematik

 

Sama seperti The Mortuary Assistant, game ini tetap mengusung sudut pandang first-person agar pemain benar-benar merasa seolah menjadi bagian dari cerita. Namun kali ini, ada tambahan elemen baru seperti eksplorasi lintas timeline, interaksi dengan entitas supranatural, dan puzzle-puzzle yang menuntut pemain berpikir cepat di tengah tekanan atmosfer yang mencekam.

Setiap keputusan yang diambil oleh pemain akan berpengaruh pada nasib pasangan Stewart, dan menentukan ending cerita yang bisa berbeda-beda. Jadi, bukan cuma sekadar survival horror, tapi juga ada aspek naratif yang mendalam dan emosional, terutama ketika pemain menyaksikan perjuangan pasangan ini untuk bertahan di tengah kekacauan supranatural.

Darkstone Digital juga menyebutkan bahwa game ini akan memperluas universe dari franchise Paranormal Activity, menggabungkan elemen dari film dan konsep baru yang lebih personal. Dengan kata lain, ini bukan sekadar adaptasi, tapi evolusi dari cerita horor yang sudah dikenal banyak orang.

Peringatan untuk Pemain: Bukan Game untuk yang Lemah Hati!

Melalui halaman resminya di Steam, developer memberikan peringatan bahwa Paranormal Activity: Threshold mengandung konten kekerasan, bahasa kasar, pembunuhan, bunuh diri, dan referensi hal-hal gaib. Jadi, pemain yang mudah kaget atau sensitif terhadap tema-tema berat disarankan untuk berhati-hati.

Tapi justru elemen inilah yang membuat game ini terasa autentik dan lebih dewasa. Darkstone Digital terkenal karena keberaniannya menghadirkan pengalaman horor yang realistis secara emosional dan psikologis.

Dalam wawancara dengan GameRant (2025), perwakilan studio menyebut bahwa proyek ini dibuat untuk “mengeksplorasi rasa takut manusia terhadap kehilangan kendali, bukan sekadar takut pada hantu.”

Masih Belum Ada Tanggal Rilis Resmi

Sayangnya, hingga kini belum ada tanggal rilis resmi dari Paranormal Activity: Threshold. Namun, yang jelas, game ini sedang dalam tahap pengembangan aktif bersama publisher DreadXP, yang sebelumnya juga sukses menangani The Mortuary Assistant dan beberapa judul indie-horor lain yang viral.

Selain itu, kabar menarik lainnya datang dari dunia film. Adaptasi film The Mortuary Assistant juga sedang dikembangkan, sehingga sepertinya 2025 akan jadi tahun yang sibuk bagi Darkstone Digital.

Dengan kombinasi reputasi mereka sebagai pembuat game horor atmosferik dan lisensi besar Paranormal Activity, banyak penggemar sudah menaruh ekspektasi tinggi terhadap proyek ini. Forum-forum gaming seperti Reddit bahkan ramai membicarakan kemungkinan koneksi antara dua game ini dalam satu semesta horor yang sama.

Ekspektasi Penggemar: Horor yang Lebih Personal dan Emosional

Salah satu hal paling menarik dari proyek ini adalah cara Darkstone Digital memadukan unsur horor psikologis dan pengalaman personal. Bukan sekadar menakut-nakuti pemain dengan efek visual, tapi mengajak mereka memahami sisi emosional dari rasa takut itu sendiri.

Cerita tentang pasangan muda yang berjuang melawan ketidakpastian di rumah baru mereka juga terasa relevan bagi banyak orang. Elemen dokumenter lewat camcorder menambah nuansa realistis dan membuat pemain merasakan kedekatan emosional dengan karakter utama.

Bagi kamu yang suka found footage horror atau game seperti Phasmophobia dan Outlast, sepertinya Paranormal Activity: Threshold akan jadi kombinasi sempurna antara ketegangan atmosferik dan narasi emosional.

Siap Hadapi Teror dari Dunia Lain?

Belum banyak detail yang dibuka, tapi dari trailer dan bocoran yang ada, jelas bahwa Paranormal Activity Threshold menjanjikan pengalaman horor yang lebih matang, personal, dan menegangkan. Game ini tidak hanya mengandalkan jumpscare, tetapi juga membangun rasa takut lewat atmosfer, cerita, dan karakter yang terasa hidup.

Jadi, buat kamu yang sudah rindu pengalaman horor psikologis berkualitas, Paranormal Activity Threshold wajib masuk dalam daftar “most anticipated horror game” tahun ini. Siapkan headset, matikan lampu, dan tunggu kabar resmi dari Darkstone Digital serta DreadXP.




Siap Ketawa Sekaligus Merinding! ‘Pesugihan Sate Gagak’ Tayang November Ini

Pesugihan Sate Gagak

Prolite – Siap Ketawa Sekaligus Merinding! ‘Pesugihan Sate Gagak’ Tayang di Bioskop November Ini!

Haloo kembali lagi di edisi malam Jumat, gengs! Ada kabar segar buat kamu para pencinta film horor komedi. Siap-siap, karena film Pesugihan Sate Gagak bakal segera tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 November 2025!

Yup, kamu nggak salah baca, film ini siap bikin kamu ketawa, tegang, sekaligus mikir dua kali sebelum makan sate di malam hari.

Film ini diproduksi oleh Cahaya Pictures dan digarap oleh duet sutradara Etienne Caesar dan Dono Pradana, dua nama yang udah dikenal punya gaya storytelling nyeleneh tapi tetap nendang. Lewat kombinasi unik antara horor dan komedi, Pesugihan Sate Gagak berhasil mencuri perhatian publik sejak trailer perdananya dirilis.

Kisah Absurd Tiga Sahabat

Cerita film ini berpusat pada tiga sahabat kocak: Anto (Ardit Erwandha), Dimas (Yono Bakrie), dan Indra (Benedictus Siregar). Mereka adalah trio yang hidupnya serba apes — dari masalah kerjaan, cinta, sampai keuangan yang nggak pernah stabil. Tapi, hidup mereka berubah drastis ketika muncul ide gila: melakukan pesugihan tanpa tumbal.

Caranya? Jual sate dari daging burung gagak kepada… para demit! Iya, kamu nggak salah dengar. Mereka bukan jualan sate buat manusia, tapi buat makhluk gaib yang kelaparan di dunia lain. Aneh? Jelas. Tapi di situlah keunikan film ini.

Awalnya, usaha mereka justru sukses besar. Para demit antre panjang buat beli sate gagak, dan trio sahabat itu mendadak jadi kaya raya. Namun, seperti pepatah klasik, “segala yang terlalu manis pasti ada pahitnya.” Dari sinilah petaka mulai mengintai. Rasa lapar dan kerakusan para demit berubah jadi teror yang menghantui kehidupan mereka.

Hantu Lokal, Komedi Lokal, Cerita yang Menggelitik

 

Trailer perdananya langsung viral karena menampilkan adegan yang unik: pocong, genderuwo, hingga kuntilanak antre dengan sabar di warung sate gagak! Pemandangan absurd itu justru jadi daya tarik utama film ini — menghadirkan humor di tengah kengerian khas horor Indonesia.

Selain trio pemeran utama, film ini juga dibintangi oleh deretan komedian kawakan seperti Nunung, Arief Didu, dan Ence Bagus. Kombinasi mereka menjanjikan adegan-adegan ngakak di sela ketegangan yang bikin jantung deg-degan. Menurut sang sutradara, film ini terinspirasi dari fenomena nyata praktik pesugihan di Indonesia, tapi disampaikan dengan cara yang ringan, satir, dan tetap menghibur.

Pesan Moral di Balik Tawa dan Teror

Meski dikemas dengan komedi, Pesugihan Sate Gagak sebenarnya punya pesan yang cukup dalam. Film ini menyinggung sisi gelap manusia yang rela melakukan apa saja demi kekayaan instan. Praktik pesugihan masih kerap terjadi di masyarakat, dan film ini ingin mengajak penonton untuk berpikir ulang: “Apakah harta benar-benar sepadan dengan harga diri dan ketenangan jiwa?”

Dengan nuansa mistik yang kental, film ini juga menyentuh aspek budaya lokal — bagaimana kepercayaan terhadap makhluk halus dan ritual pesugihan masih melekat kuat dalam masyarakat modern. Namun, di balik semua itu, Pesugihan Sate Gagak juga jadi bentuk kritik sosial yang dibalut dengan humor cerdas.

Teknologi dan Sinematografi yang Bikin Merinding Tapi Ngangenin

Dari sisi teknis, film ini digarap dengan efek visual modern yang memadukan nuansa klasik dan digital. Menurut laporan dari CinemaTalk Indonesia (2025), tim produksi menggunakan efek practical untuk menciptakan suasana yang lebih realistis, terutama saat menampilkan interaksi manusia dan makhluk halus. Hasilnya? Visual horor yang bikin bulu kuduk berdiri, tapi tetap terasa “Indonesia banget”.

Soundtrack-nya pun nggak kalah menarik. Musik latar bernuansa gamelan dan instrumen Jawa dikombinasikan dengan beat modern yang memberikan kesan horor sekaligus absurd. Pendeknya, ini bukan sekadar film horor komedi biasa — tapi sebuah pengalaman sinematik yang unik.

Menghibur, Menegangkan, dan Sarat Makna

Di tengah banyaknya film horor yang fokus pada jumpscare atau cerita sadis, Pesugihan Sate Gagak hadir dengan warna baru. Ia menertawakan ketakutan kita sendiri terhadap dunia mistis, sekaligus mengingatkan bahwa setiap keinginan manusia selalu punya konsekuensi.

Sutradara Etienne Caesar mengatakan dalam wawancaranya bersama Popcorn Asia (2025), “Kami ingin bikin film yang bisa bikin penonton menjerit sekaligus ngakak. Karena di balik horor, ada sisi absurd dari hidup yang patut kita rayakan.”

Siap Ketawa dan Merinding Bareng?

Nah, buat kamu yang suka sensasi campur aduk antara takut dan ngakak, wajib banget masukin Pesugihan Sate Gagak ke daftar tontonan bulan November ini. Catat tanggalnya: 13 November 2025 di seluruh bioskop Indonesia!




Hanturium: Game Horor Rumah Sakit yang Siap Bikin Merinding di Setiap Playthrough

Hanturium

Prolite – Hanturium: Game Horor Rumah Sakit yang Siap Bikin Merinding di Setiap Playthrough

Selamat datang kembali di edisi malam Jumat, Sobat Horor! Kali ini, kita akan ngebahas sebuah game horor lokal yang lagi ramai dibicarakan, yaitu Hanturium.

Game ini bukan sekadar menakut-nakuti dengan jumpscare, tapi menghadirkan perpaduan horor, misteri, dan intrik keluarga yang bikin pengalaman bermainnya terasa segar sekaligus mencekam. So, stay connect with us karena kita bakal kupas tuntas semua hal menarik dalam game ini!

Dari Studio Lokal untuk Dunia

Hanturium adalah proyek ambisius yang digarap oleh M. Iqbal Aribaskara bersama dengan Oray Studios, Plexus TechDev Studio, dan Superfiksi (yang melibatkan nama besar seperti Andi Martin & Haryadhi). Game ini membawa kita ke tahun 1985, tepatnya ke sebuah rumah sakit tua bernama Mertahita. Di sinilah seluruh teror dimulai.

Rumah Sakit Mertahita: Setting yang Penuh Misteri

Kisah Hanturium berpusat pada Ida, seorang perawat yang ditugaskan menjaga pasien kaya raya bernama Ricardo Hartowo. Tapi, bukannya tugas rutin, Ida justru dihadapkan pada kejadian-kejadian aneh: suara misterius di lorong, catatan medis yang nggak sinkron, hingga bayangan hitam yang mengintai di balik pintu. Sejak Ricardo menunjukkan gejala misterius yang sulit dijelaskan, rumah sakit Mertahita seolah berubah menjadi medan teror.

Bukan cuma hantu, tapi juga intrik manusia ikut jadi ancaman. Intrik keluarga Hartowo dan lingkaran orang-orang terdekatnya menciptakan lapisan misteri yang bikin permainan makin kompleks.

Horor Bertemu Misteri Whodunit

Yang bikin Hanturium beda dari kebanyakan game horor adalah sentuhan misteri whodunit. Alih-alih sekadar mengejar jumpscare, game ini menantang pemain untuk mencari tahu siapa dalang yang sebenarnya mencoba menghabisi Ricardo.

Uniknya, pelaku ditentukan secara acak setiap kali pemain memulai ulang permainan. Bisa jadi dokter keluarga yang tampak baik hati, penasihat spiritual yang penuh teka-teki, atau anggota keluarga yang menyimpan dendam. Artinya, setiap playthrough bakal kasih pengalaman baru, bikin pemain terus waspada dan nggak bisa menebak jalan cerita dengan mudah.

Menjadi Ida: Tugas yang Penuh Ketegangan

Sebagai Ida, pemain nggak hanya pasif menghadapi teror. Ada banyak tugas yang harus dijalani: memeriksa catatan dokter maupun dukun, mengawasi mesin life support, hingga mengumpulkan bukti dari anomali gaib yang muncul.

Dialog dan interaksi dengan karakter lain jadi kunci penting. Satu percakapan bisa membuka jalan ke kebenaran, atau justru menjerumuskan Ida ke bahaya.

Waktu juga jadi faktor menegangkan. Hanturium mendorong pemain menyelesaikan misteri secepat mungkin. Kalau terlalu lama, nyawa Ricardo—dan mungkin nyawa Ida sendiri—bisa melayang.

Sejak awal, Hanturium terasa sangat Indonesia. Dari nama rumah sakit, karakter, sampai detail kecil seperti catatan medis dan kepercayaan spiritual, semua membawa nuansa lokal yang kuat. Visualnya pun terinspirasi dari gaya komik klasik, menghadirkan kesan retro yang pas dengan setting tahun 1985.

Gabungan horor, misteri keluarga, dan estetika visual ini menghadirkan pengalaman yang bukan hanya mencekam, tapi juga penuh nostalgia. Inilah yang bikin Hanturium langsung jadi sorotan di komunitas gamer horor, baik lokal maupun internasional.

Antusiasme Publik dan Perilisan

Meski baru dalam tahap demo, Hanturium sudah berhasil bikin banyak gamer penasaran. Kritikus menyebut game ini sebagai salah satu proyek horor Indonesia paling segar dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, beberapa membandingkannya dengan game horor lokal lain seperti Pamali dan DreadOut—dua judul yang sukses mengangkat horor Nusantara ke kancah global.

Menurut jadwal, Hanturium rencananya akan rilis pada tahun 2026 mendatang. Untuk sementara, publik sudah bisa me-wishlist game ini di Steam, menandakan betapa tingginya ekspektasi gamer.

Siapkah Kamu Hadapi Teror Mertahita?

Hanturium bukan sekadar game horor dengan jumpscare murahan. Ia adalah perpaduan antara teror gaib, misteri keluarga, dan intrik manusia, semua dibalut dengan nuansa lokal yang kuat. Dari sudut lorong rumah sakit yang gelap hingga percakapan samar dengan karakter lain, semuanya dirancang untuk bikin jantungmu berdegup kencang.

Pertanyaannya sekarang, apakah kamu berani melangkah ke Rumah Sakit Mertahita dan mengungkap rahasia di balik teror ini?

Karena ingat, di Hanturium, bukan cuma hantu yang bisa menghabisimu—tapi juga manusia. 👻




Narik Sukmo & Arwah – Deretan Horor Lokal yang Menghantui Juli 2025

Horor Lokal

Prolite – Narik Sukmo & Arwah – Deretan Horor Lokal yang Menghantui Juli 2025

Yap, edisi malam Jumat tiba lagi dan kali ini kita kedatangan dua tamu istimewa dari dunia perfilman horor Indonesia: “Narik Sukmo” dan “Arwah”. Dua film lokal yang siap bikin kamu was-was bahkan setelah filmnya selesai.

Bulan Juli 2025 ini, bioskop Indonesia dihiasi dengan sajian horor lokal yang makin matang dan mengakar ke budaya. Bukan cuma soal hantu-hantuan biasa, tapi juga kisah mistis dan emosional yang nyambung ke batin penonton. Penasaran kenapa dua film ini viral dan jadi bahan omongan? Yuk, kita bahas satu per satu dengan santai tapi… siap-siap bulu kuduk naik!

Narik Sukmo: Ketika Tarian Membawa Arwah Pulang…

Film Narik Sukmo membawa kita masuk ke dunia seni tradisional yang penuh misteri. Cerita ini berfokus pada sebuah tarian kuno yang konon bisa “menarik sukma” alias menghubungkan dunia arwah dengan dunia manusia. Sounds creepy? Tunggu sampai kamu lihat bagaimana ritual ini dipentaskan dalam filmnya.

Dibuka dengan setting desa yang hening, jauh dari modernitas, seorang penari muda bernama Ayu mulai mengalami mimpi-mimpi ganjil setelah diminta belajar tarian sakral yang sudah lama tidak dipentaskan. Semakin dalam ia mendalami tariannya, semakin kuat pula gangguan dari dunia lain.

Atmosfer film ini dibangun dengan sangat halus—dari suara gamelan yang mengganggu, hingga mata-mata tak kasatmata yang mengawasi setiap gerak sang penari. Bukan jump scare asal-asalan, tapi horor yang perlahan masuk ke tulang.

Yang bikin menarik, “Narik Sukmo” nggak hanya bicara soal mistis, tapi juga bagaimana seni tradisional bisa jadi jembatan antara dunia fisik dan spiritual. Sentuhan budaya Jawa yang kuat membuat film ini bukan hanya menyeramkan, tapi juga penuh makna.

Arwah: Tragedi Keluarga dan Jeritan Sang Adik dari Alam Sana

Film “Arwah” mengambil pendekatan horor psikologis yang emosional. Ceritanya dimulai dari kecelakaan tragis yang merenggut nyawa satu keluarga, menyisakan satu orang—Rara, sang kakak sulung—sebagai satu-satunya yang selamat.

Tapi tragedi itu bukan akhir. Justru di sinilah semuanya bermula.

Rara mulai mengalami kejadian-kejadian aneh: mainan adiknya yang bergerak sendiri, rekaman suara tangisan anak kecil, dan mimpi berulang yang mengarah ke tempat kecelakaan. Pelan-pelan, ia sadar bahwa arwah adik bungsunya belum tenang… dan menuntut kebenaran atas apa yang sebenarnya terjadi malam itu.

Film ini sukses bikin penonton relate karena bermain dengan rasa kehilangan dan penyesalan. Banyak yang bilang horornya terasa banget karena kita ikut merasakan emosi tokohnya. Ditambah dengan sinematografi dingin dan naskah yang padat, “Arwah” menyentuh sekaligus menyeramkan.

Tren Horor Lokal: Kemenangan Cerita yang Dekat di Hati

Bukan rahasia lagi kalau film horor lokal sedang berada di puncak kejayaannya. Tapi kenapa, sih, film seperti Narik Sukmo dan Arwah bisa begitu nempel di hati (dan pikiran) penonton?

  • Dekat dengan budaya: Horor yang lahir dari legenda dan tradisi lokal terasa lebih nyata dan relevan. Seperti Narik Sukmo yang mengangkat tarian tradisional, atau Arwah yang bicara soal trauma keluarga—dua tema ini nggak asing di telinga kita.
  • Atmosfer > Efek Visual: Banyak film horor luar mengandalkan CGI dan visual seram, tapi film lokal belakangan ini lebih bermain dengan atmosfer. Musik gamelan yang fals, bayangan samar di belakang pintu, atau suara tangisan di tengah sunyi lebih menyeramkan daripada monster besar.
  • Resonansi Emosional: Horor bukan cuma bikin takut, tapi juga bikin mikir dan merasa. Baik Narik Sukmo maupun Arwah menyorot sisi emosional yang dalam, membuat penonton nggak cuma menjerit, tapi juga terdiam setelah lampu bioskop menyala.

Menurut data dari Asosiasi Perfilman Indonesia (Juni 2025), genre horor menyumbang hampir 40% total penjualan tiket film nasional dalam 6 bulan pertama tahun ini. Itu artinya, film-film seperti ini nggak hanya ditonton karena takut, tapi karena punya nilai narasi yang kuat.

Atmosfer, Budaya, dan Rasa: Tiga Pilar Horor Lokal yang Nempel di Tulang

 

Kalau kamu cari film horor yang hanya bikin kaget, mungkin kamu akan kecewa. Tapi kalau kamu cari cerita yang bisa bikin kamu merinding sambil mikir dan terhubung dengan akar budaya, dua film ini adalah jawabannya.

“Narik Sukmo” dan “Arwah” berhasil menggabungkan:

  • Cerita rakyat + isu modern
  • Visual etnik + teknik sinematik modern
  • Nuansa spiritual + tragedi emosional

Ini adalah arah baru horor lokal—bukan cuma tentang hantu, tapi tentang manusia, hubungan, dan sisi gelap dari rasa.

Siap Disapa Dunia Lain?

Nah, guys sudah siap menonton Narik Sukmo dan Arwah di bioskop?

Dua film ini bukan cuma ajang uji nyali, tapi juga momen untuk refleksi. Karena seringkali, hantu yang paling menyeramkan bukan yang muncul tiba-tiba dari balik pintu, tapi yang muncul dari dalam diri sendiri: rasa bersalah, dendam, dan kehilangan yang belum usai.

Jangan lupa ajak teman nonton bareng, karena… sendirian di bioskop setelah film selesai? Hmm, siapa tahu bukan cuma kamu yang pulang… 👻




Bersiaplah! 2 Film Horor Lokal Ini Bakal Menghantui Bioskop Juni 2025!

Film Lokal

Prolite – Catat Tanggalnya! 2 Film Horor Lokal Ini Siap Bikin Merinding di Bioskop Juni 2025

Pecinta film horor lokal, siap-siap ya! Bulan Juni 2025 akan jadi bulan yang mencekam di bioskop Tanah Air. Pasalnya, ada dua film horor Indonesia terbaru yang dijadwalkan rilis dan keduanya menjanjikan cerita yang gak cuma seram tapi juga penuh makna emosional dan nuansa budaya.

Film pertama adalah “Tenung”, yang bakal tayang awal Juni. Sementara yang kedua, “Jalan Pulang”, menyusul di pertengahan bulan. Keduanya membawa pendekatan horor yang berbeda tapi sama-sama bikin penasaran. Yuk, kita kupas satu per satu!

1. “Tenung” – Kengerian Ilmu Hitam yang Mengincar Garis Keturunan

📅 Tayang: 5 Juni 2025

“Tenung” adalah film horor yang mengangkat unsur ilmu hitam dan kekuatan jahat yang diturunkan secara generasi. Ceritanya berpusat pada Ira dan ibunya, Linda, yang mulai mengalami kejadian-kejadian mistis penuh teror. Suasana rumah yang tadinya tenang berubah jadi penuh ketegangan saat Linda mulai mengalami halusinasi, sakit misterius, dan akhirnya meninggal dunia.

Tapi… di sinilah ceritanya jadi makin seram. Saat jenazah Linda hendak dimakamkan, seekor kucing hitam tiba-tiba melompati tubuhnya, dan secara mengejutkan—Linda hidup kembali! Tapi tentu saja, bukan Linda yang dulu…

Pasca kejadian itu, sikap Linda berubah drastis. Ia menjadi sosok yang misterius, menyeramkan, dan penuh aura negatif. Ira pun perlahan menemukan kenyataan kelam: sang ibu ternyata menjadi korban tenung, sebuah praktik ilmu hitam yang membuat tubuhnya dirasuki entitas jahat. Lebih ngeri lagi, entitas itu punya misi menghancurkan seluruh garis keturunan Linda.

Film ini gak cuma menyuguhkan jump scare dan adegan menyeramkan, tapi juga menyisipkan kearifan lokal dan elemen budaya mistik Indonesia. Kisah tenung dan balas dendam antar keluarga jadi benang merah cerita yang bakal bikin kamu berpikir dua kali kalau lihat kucing hitam lewat.

2. “Jalan Pulang” – Horor Emosional Perjuangan Seorang Ibu

📅 Tayang: 19 Juni 2025

Kalau “Tenung” membawa kita ke ranah horor supernatural, maka “Jalan Pulang” menghadirkan horor yang lebih emosional, reflektif, dan psikologis. Film ini mengisahkan seorang ibu yang menempuh perjalanan panjang demi mencari pengobatan untuk anaknya yang menderita penyakit misterius.

Namun perjalanan ini bukan perjalanan biasa. Semakin jauh sang ibu melangkah, semakin banyak gangguan dan kejadian aneh yang menghampirinya. Mulai dari perjumpaan dengan orang-orang asing, lingkungan yang tidak familiar, hingga simbol-simbol yang membuatnya terhubung dengan masa lalu yang kelam.

Uniknya, film ini tidak menakuti lewat hantu, tapi melalui perasaan cemas, tidak pasti, dan perlahan-lahan mengungkap misteri yang menekan secara batin. Sang ibu harus menghadapi kenyataan bahwa penyakit anaknya bisa jadi terkait dengan rahasia masa lalunya sendiri.

“Jalan Pulang” menyajikan hubungan emosional yang dalam antara ibu dan anak, dibungkus dengan atmosfer gelap dan tidak nyaman. Film ini cocok banget buat kamu yang suka horor dengan kedalaman cerita dan suasana yang membekas lama setelah film selesai.

Kenapa Kamu Gak Boleh Lewatkan Dua Film Horor Lokal Ini?

  • Nuansa Lokal yang Kental: Kedua film ini sama-sama mengangkat unsur budaya dan tradisi Indonesia, bikin cerita terasa lebih dekat dan relatable.

  • Pendekatan Horor yang Berbeda: “Tenung” lebih ke supernatural horror, sedangkan “Jalan Pulang” menawarkan horor yang emosional dan psikologis.

  • Kisah yang Menyentuh: Di balik teror, keduanya tetap punya elemen keluarga yang kuat—antara ibu dan anak, antara trauma dan pengampunan.

  • Produksi Berkualitas: Dari trailernya yang udah banyak dibicarakan netizen, jelas bahwa produksi kedua film ini digarap serius dengan visual mencekam dan akting yang menjanjikan.

Siap-Siap Nonton Bareng dan Jangan Duduk Sendirian!

Nah, buat kamu yang doyan nonton film horor lokal dan pengen ngerasain atmosfer bioskop yang sunyi dan tegang bareng penonton lain, Juni 2025 ini adalah waktu yang pas! Bisa nonton sendiri (kalau berani 😏), bareng pacar, atau mabar horor ramean biar gak deg-degan sendiri.

Jadi, kamu tim “Tenung” dengan nuansa gelap dan mistis? Atau tim “Jalan Pulang” yang lebih mengaduk emosi dan menyentuh? Atau dua-duanya langsung masuk watchlist?

Tulis di kolom komentar film horor lokal mana yang paling kamu tunggu dan kenapa! Dan pastikan kamu pantau terus jadwal tayang di bioskop kesayangan, karena tiket film horor biasanya cepet banget habis.

Yuk, ramaikan perfilman horor Indonesia dan dukung karya anak bangsa. Jangan lupa siapin popcorn dan mental yang kuat ya! 👻🍿




Film “Angkara Murka” Tayang di Italia Sebelum di Indonesia: Horor yang Terlalu Nyata untuk Dilewatkan!

Angkara Murka

Prolite – Film “Angkara Murka” Tayang di Italia Sebelum di Indonesia: Horor yang Terlalu Nyata untuk Dilewatkan!

Siapa yang nggak suka film horor dengan cerita yang nggak cuma bikin merinding, tapi juga bikin mikir? Kalau kamu salah satu penggemar film dengan tema yang mendalam dan atmosfer yang kuat, “Angkara Murka” pasti nggak boleh kelewat! Film yang satu ini bukan hanya sekadar horor, tapi juga membawa cerita yang begitu nyata dan relevan dengan kehidupan kita.

Film ini diproduksi oleh Forka Films, dan kabar baiknya, “Angkara Murka” bakal tayang perdana di Italia sebelum akhirnya mendarat di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025. Sebelum tayang di Indonesia, film ini bakal menggebrak Far East Film Festival (FEFF) di Udine, Italia, pada 30 April 2025, dan berkompetisi di kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature. Penasaran dengan cerita seram yang satu ini? Yuk, simak lebih lanjut!

Film Pertama Eden Junjung yang Mengguncang Dunia Horor

Kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan Eden Junjung, sang sutradara yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya pendeknya seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion. Karya-karyanya sudah banyak meraih pengakuan di festival internasional, dan “Angkara Murka” adalah film panjang pertama Eden yang berani melangkah ke dunia horor.

Dengan cerita yang mendalam dan nuansa seram yang kuat, “Angkara Murka” berhasil menggabungkan teror, emosi, dan kritik sosial dalam satu pengalaman sinematik yang bikin penonton nggak bisa berhenti berpikir. Seperti yang disampaikan oleh produser Ifa Isfansyah, “Film ini bercerita tentang sesuatu yang dekat dengan realitas, tapi dibicarakan dalam bahasa film yang bisa dinikmati siapa saja.” Kalau menurut kamu, kedekatan cerita dengan realitas ini bakal bikin makin menegangkan, kan?

Plot yang Terlalu Nyata: Horor yang Menyeramkan dan Relatable

“Angkara Murka” bercerita tentang Ambar (diperankan oleh Raihaanun), seorang ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir demi mencari suaminya, Jarot (Aksara Dena), yang hilang misterius di lokasi tambang tersebut. Gimana rasanya, coba, kalau harus bekerja keras di tempat yang keras dan penuh ancaman, bukan cuma dari manusia, tapi juga makhluk tak kasat mata?

Namun, di balik dunia tambang yang penuh kekerasan, Ambar justru harus menghadapi teror yang lebih dalam lagi—kekuasaan yang rakus, praktik tumbal, dan makhluk-makhluk gaib yang menjaga tanah tambang tersebut. Bareng dengan Lukman (Simhala Avadana), Ambar berusaha mengungkap rahasia gelap yang tersembunyi di dalam tambang. Namun semakin mereka menyelidiki, semakin besar pula kekuatan yang berusaha menutup suara-suara lemah mereka.

Sutradara Eden Junjung bahkan mengatakan,

“Saya tumbuh di kaki gunung yang katanya dihuni setan, tapi seiring waktu saya sadar, ketakutan itu sengaja ditanamkan untuk membungkam.”

Film ini menawarkan horor yang sangat nyata, bukan hanya soal hantu, tapi juga tentang praktik-praktik yang mengeksploitasi orang-orang kecil demi keuntungan semata.

Akting Total dan Dialog Jawa yang Kental

Film ini juga menampilkan totalitas akting dari para pemain, terutama Raihaanun yang dituntut untuk berbahasa Jawa sepenuhnya dalam film ini. Bayangin aja, saat ditawari peran ini, Raihaanun nggak cuma belajar dialog, tapi juga harus mendalami aksen dan emosi yang tepat dalam berbahasa Jawa.

“Mas Eden langsung mengasah kami sebagai pemain, tidak ada perantara pemain dan sutradara jadi langsung dipolesnya. Ada proses reading, kami berulang omong skrip yang sudah kami pegang. Tapi untuk mematenkan skrip agar lebih fasih, meyakinkan karakternya, sebelum take itu kami ulang terus sampai terdengarnya seperti orang Jawa,” kata Raihaanun.

Proses seperti ini tentu saja menciptakan chemistry yang kuat di antara para aktor, membuat karakter-karakternya terasa sangat nyata dan relatable. Plus, lokasi syuting yang diambil di tempat tambang sungguhan menambah atmosfer horor yang semakin mencekam.

Tayang Perdana di Festival Film Internasional

Film ini bukan hanya bakal tayang di Indonesia, tapi sudah lebih dulu mendapat sambutan internasional. Far East Film Festival di Udine, Italia, bakal jadi ajang perdana untuk “Angkara Murka”. Di sana, film ini akan bersaing untuk memperebutkan White Mulberry Award for Best Debut Feature. Sebelumnya, Forka Films memang dikenal lewat film-filmnya yang juga tayang di festival internasional, seperti Siti, Yuni, dan The Seen and Unseen, jadi nggak heran kalau “Angkara Murka” juga mendapat perhatian besar dari para kritikus.

Kenapa Kamu Harus Nonton “Angkara Murka”?

Selain karena ceritanya yang sangat mengangkat tema sosial yang penting, “Angkara Murka” juga menawarkan horor dengan kedalaman yang jarang kita temui di film Indonesia. Cerita yang mengangkat kekuasaan yang rakus dan eksploitasi manusia sangat relevan dengan isu-isu yang ada di masyarakat kita, membuat film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cermin dari kenyataan yang ada.

Jika kamu suka film horor yang penuh ketegangan dan tak hanya mengandalkan jumpscare, “Angkara Murka” harus banget masuk dalam daftar film yang harus ditonton! Siapkan diri kamu untuk merinding, mikir, dan terkejut dengan plot yang menyentuh banyak sisi kehidupan.

Ayo Dukung Film Horor Lokal Berkualitas!

Jadi, jangan sampai ketinggalan! “Angkara Murka” bakal tayang di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025, dan pastinya akan jadi film horor yang nggak hanya sekadar serem, tapi juga memberikan pengalaman sinematik yang mendalam. Semoga film ini bisa jadi tontonan berkualitas yang membawa nama Indonesia ke dunia internasional, ya!

Jadi, tunggu apa lagi? Simpan tanggalnya, ajak teman-teman kamu, dan siap-siap buat nonton horor yang penuh makna! Jangan sampai ketinggalan, ya!




The Sinking City 2 Hadir Tahun Ini: Bersiap Masuki Dunia Horor Lovecraftian!

The Sinking City 2

Prolite – The Sinking City 2 Akan Rilis Tahun Ini – Kembali dengan Teror yang Lebih Mencekam!

Selamat datang di edisi malam Jumat pencinta horor! Kali ini kita akan menyelam lebih dalam ke dunia penuh kengerian, misteri, dan teror supranatural lagi.

Jika kamu seorang pecinta game horor yang menyukai sensasi ketegangan ala H.P. Lovecraft, bersiaplah! Frogwares resmi mengumumkan The Sinking City 2, sekuel dari game investigasi horor yang siap mengaduk-ngaduk nyali para pemainnya.

Kembali ke Kota Arkham yang Tenggelam

Setelah sukses dengan game pertamanya, Frogwares membawa kita kembali ke dunia The Sinking City, kali ini dengan latar yang lebih suram dan penuh ketakutan.

Arkham, kota yang dihantui oleh kekuatan tak kasat mata, kini semakin hancur dan membusuk. Sebagian kota telah tenggelam akibat banjir misterius, meninggalkan reruntuhan yang dipenuhi kegelapan dan makhluk-makhluk mengerikan.

Kota yang dulu ramai kini menjadi tempat yang ditinggalkan oleh hampir semua penduduknya. Namun, bagi mereka yang masih bertahan, setiap sudut kota menyimpan rahasia kelam dan obsesi yang berbahaya. Siapkah kamu untuk mengungkap kebenaran di balik teror ini?

Dunia Semi Terbuka yang Lebih Padat dan Mencekam

The Sinking City 2 menawarkan desain semi-dunia terbuka yang lebih kaya akan detail, dengan lingkungan yang lebih interaktif dan penuh tantangan. Pemain dapat menjelajahi reruntuhan Arkham dengan berjalan kaki atau menggunakan perahu, mengungkap jalur tersembunyi dan menghadapi horor yang lebih nyata.

Yang lebih menarik? Tidak ada bantuan atau petunjuk berlebihan! Kamu harus mengandalkan observasi dan kecerdasan sendiri untuk menyatukan potongan-potongan misteri. Jadi, siapkan nyali dan kecermatanmu untuk menguak rahasia tergelap Arkham.

Sistem Pertarungan yang Dirombak – Lebih Intens, Lebih Mengerikan!

Kalau di game pertama sistem pertarungan terasa kurang memuaskan, kini Frogwares melakukan perubahan besar-besaran! The Sinking City 2 menghadirkan pertarungan survival-horror yang lebih imersif. Senjata yang digunakan tetap mengambil era 1920-an, tetapi kali ini butuh strategi lebih matang dalam penggunaannya.

💀 Musuh yang lebih cerdas dan menyeramkan: Makhluk-makhluk dari mitos Cthulhu kini memiliki perilaku yang tidak terduga dan masing-masing memiliki kekuatan serta kelemahan unik.

🔫 Manajemen sumber daya yang lebih ketat: Peluru dan peralatan terbatas, sehingga pemain harus berpikir dua kali sebelum menyerang atau lebih memilih untuk melarikan diri dalam kegelapan.

🛠️ Sistem crafting dan upgrade baru: Pemain bisa mengembangkan alat-alat dan senjata untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri dengan gaya bermain masing-masing.

Jangan sampai kehabisan amunisi di saat genting, atau… siap-siap diterkam oleh teror tak berwujud! 👀

Investigasi yang Lebih Bebas dan Menantang

Salah satu aspek paling menarik dari The Sinking City adalah mekanisme investigasinya. Nah, di sekuel ini, sistem investigasi mengalami peningkatan besar-besaran!

🕵️‍♂️ Kamu bisa memilih sendiri cara menyelidiki! Mau mengumpulkan semua petunjuk dengan detail atau lebih mengandalkan insting dan deduksi? Semua terserah padamu!

Tidak ada teka-teki yang kaku! Pemain diberi kebebasan untuk menyusun teori dan mencapai kesimpulan mereka sendiri tanpa harus menelusuri setiap bukti terakhir.

⚖️ Keputusanmu menentukan jalan cerita! Salah mengambil kesimpulan? Bisa jadi kamu akan mengungkap kengerian yang lebih besar dari yang dibayangkan!

Tidak hanya sekadar horor biasa, The Sinking City 2 juga membawa tema-tema psikologis yang lebih dalam. Kota yang membusuk ini tidak hanya dipenuhi monster fisik, tetapi juga obsesi manusia yang mengerikan.

Penduduk yang tersisa di Arkham bukan sekadar korban—mereka memiliki motif tersembunyi, rahasia yang mematikan, dan obsesi yang bisa berujung pada kegilaan.

Siapa yang bisa dipercaya? Siapa yang menyimpan sesuatu di balik senyuman samar mereka? Jawabannya ada di tanganmu.

Rilis 2025 – Siap untuk Menghadapi Kengerian?

The Sinking City 2 dijadwalkan rilis untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S pada tahun 2025.

Dengan peningkatan grafis menggunakan Unreal Engine 5, sistem pertarungan yang lebih imersif, dan investigasi yang lebih bebas, game ini siap memberikan pengalaman horor yang benar-benar mengguncang jiwa.

Jadi, apakah kamu siap kembali menyelami teror di Arkham?

💀 Jangan lengah. Jangan percaya siapa pun. Dan yang terpenting… jangan biarkan kegelapan menelanmu. Apakah Kamu Siap untuk Kembali ke Arkham?

The Sinking City 2 menjanjikan pengalaman horor yang lebih mencekam dan mengguncang dibanding pendahulunya. Dengan dunia yang lebih padat, sistem pertarungan dan investigasi yang lebih dalam, serta cerita yang penuh kejutan, game ini jelas menjadi salah satu horor paling dinantikan tahun depan.

Jadi, siapkan mentalmu, nyalakan lilin, dan jangan menatap terlalu lama ke dalam kegelapan. Karena di Arkham, teror selalu mengintai…

Gimana menurut kalian? Apakah kalian siap menghadapi horor di The Sinking City 2? Tulis pendapat kalian di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke teman-teman pecinta horor lainnya! 🎮💀



Fans Horor Merapat! “Final Destination: Bloodlines” Siap Rilis, Ini Sinopsisnya!

Final Destination: Bloodlines

Prolite – Final Destination: Bloodlines – Kembalinya Teror Kematian yang Tak Terhindarkan!

Setelah 14 tahun menunggu, akhirnya franchise horor ikonik Final Destination kembali dengan sekuel terbaru yang siap membuat bulu kuduk merinding! Film keenam dalam seri ini berjudul Final Destination: Bloodlines dan akan resmi tayang pada 16 Mei 2025.

Film ini menghadirkan kisah baru yang masih setia dengan tema utamanya: takdir yang tak bisa dihindari dan kematian yang selalu menemukan caranya sendiri. Jadi, siapkah kamu untuk sekali lagi melihat aksi maut yang mendebarkan?

Plot: Ketika Mimpi Buruk Menjadi Nyata

Kisah Final Destination: Bloodlines berfokus pada Stefanie (diperankan oleh Kaitlyn Santa Juana), seorang mahasiswi yang terus-menerus dihantui oleh mimpi buruk yang sama.

Dalam mimpinya, ia melihat kejadian mengerikan yang penuh dengan kekerasan dan kematian. Namun, semakin sering ia mengalami mimpi tersebut, semakin ia menyadari bahwa ini bukan sekadar bunga tidur biasa, melainkan sebuah pertanda buruk yang nyata.

Stefanie akhirnya mengambil keputusan untuk kembali ke kampung halamannya guna mencari jawaban di balik misteri ini. Di sana, ia bertemu dengan seseorang yang diyakini mampu membantunya mengungkap rahasia di balik mimpi buruk tersebut serta menghentikan rantai kematian yang kini mengancam keluarganya.

Namun, semakin dalam ia menyelidiki, semakin jelas bahwa kekuatan yang mengintai dirinya jauh lebih besar dan lebih mengerikan daripada yang pernah ia bayangkan.

Sama seperti dalam film-film sebelumnya, Final Destination: Bloodlines akan menampilkan bagaimana para karakter berjuang untuk melawan takdir yang telah ditetapkan. Tapi kali ini, apakah mereka benar-benar bisa menghindari kematian?

Siapa Saja di Balik Layar?

Film ini disutradarai oleh Zach Lipovsky dan Adam Stein, yang sebelumnya juga menyutradarai Final Destination 5 (2011). Naskah film ini ditulis oleh Guy Busick dan Lori Evans Taylor, dengan ide cerita dari Jon Watts yang juga turut berperan sebagai produser bersama Craig Perry, Sheila Hanahan Taylor, Dianne McGunigle, dan Toby Emmerich.

Sejak film pertamanya yang rilis tahun 2000, Final Destination telah menjadi salah satu franchise horor paling sukses dengan konsep unik yang membuatnya berbeda dari film horor slasher pada umumnya. Dengan Final Destination: Bloodlines, para penggemar akan diajak kembali ke dalam dunia yang penuh ketegangan dan aksi kematian yang mengerikan.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Film Ini?

Buat kamu yang sudah mengikuti Final Destination sejak lama, film ini menjanjikan banyak elemen yang sudah menjadi ciri khas franchise ini:

🔴 Adegan Kematian yang Ikonik – Seperti film-film sebelumnya, Final Destination: Bloodlines akan menghadirkan adegan kematian yang dirancang dengan kreativitas tingkat tinggi. Setiap momen akan penuh kejutan, membuat penonton menahan napas!

🔴 Ketegangan yang Meningkat – Konsep takdir yang tak bisa dihindari akan kembali menjadi elemen utama dalam cerita. Para karakter akan terus dihantui oleh bayangan kematian yang bisa datang kapan saja dan dalam bentuk apa pun.

🔴 Unsur Horor Psikologis – Selain ketegangan fisik, film ini juga menampilkan aspek psikologis yang lebih mendalam. Bagaimana rasanya mengetahui bahwa kematian selalu mengintai dan tidak ada jalan keluar?

🔴 Koneksi dengan Film Sebelumnya? – Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa film ini bisa saja memiliki hubungan dengan karakter-karakter di film sebelumnya. Apakah ada kejutan besar yang menghubungkan cerita ini dengan seri sebelumnya? Kita tunggu saja!

Jadwal Tayang dan Kapan Bisa Menontonnya?

Buat kamu yang udah nggak sabar buat nonton Final Destination: Bloodlines, catat baik-baik tanggalnya! Film ini akan resmi tayang di bioskop pada 16 Mei 2025.

Pastikan kamu nggak ketinggalan buat menyaksikan bagaimana kisah mencekam ini berkembang dan apakah Stefanie bisa selamat dari rantai kematian atau justru menjadi korban berikutnya.

Siap Menghadapi Takdir?

Final Destination: Bloodlines menjanjikan pengalaman horor yang menegangkan dan mendebarkan. Dengan konsep cerita yang segar namun tetap setia pada akar franchise, film ini layak banget buat ditonton, baik oleh penggemar lama maupun penonton baru yang penasaran dengan waralaba ini.

Jadi, siapkan mentalmu, catat tanggalnya, dan bersiaplah untuk menyaksikan kengerian yang tak terhindarkan di bioskop! Apakah kamu yakin bisa menghindari kematian seperti mereka? Atau mungkin… kamu sudah masuk dalam daftar selanjutnya? 😱




Agni – Village of Calamity : Game Horor Asal Indonesia yang Siap Bikin Merinding Gamer Dunia

Agni

Prolite – Agni – Village of Calamity : Game Horor Asal Indonesia yang Siap Bikin Merinding Dunia

Haloo, selamat datang kembali di edisi malam Jumat! Kali ini, kita bakal bahas game horor terbaru yang lagi jadi buah bibir di kalangan gamer. Tapi, tunggu dulu—ini bukan game horor biasa!

Indonesia kembali menunjukkan taringnya di industri game lewat karya terbaru dari Separuh Interactive yang berjudul Agni: Village of Calamity.

Game ini nggak cuma bikin gamer lokal bangga, tapi juga mencuri perhatian dunia. Yuk, kita bedah kenapa game ini wajib banget masuk wishlist-mu! Siapin nyali, ya, karena pembahasannya bakal bikin bulu kuduk berdiri.

Gebrakan Baru dari Game Studio Indonesia

Setelah sukses dengan game-game horor seperti DreadOut dan Pamali, studio game Indonesia terus berkembang. Kali ini, Separuh Interactive hadir dengan Agni: Village of Calamity, sebuah game third-person shooter horor yang langsung bikin gempar begitu diumumkan.

Beberapa hal yang bikin game ini menarik:

  • Visual memukau berkat dukungan Unreal Engine terbaru.
  • Konsep unik yang menggabungkan mitos Nusantara dengan gameplay intens.
  • Fokus pada alur cerita yang kuat, khas game Indonesia.

Kalau dulu kita terkesima dengan grafis DreadOut (rilis tahun 2013), Agni membawa pengalaman horor ke level yang jauh lebih tinggi. Game ini punya grafis realistis yang bikin kamu merasa benar-benar terjebak di dalam dunia mencekamnya.

Cerita: Kutukan, Ritual Kuno, dan Desa Penuh Misteri

Agni: Village of Calamity membawa pemain ke sebuah desa terpencil yang dilanda kutukan misterius. Kutukan ini terkait dengan ritual kuno dan legenda lokal yang mencekam.

Di sini, kamu akan berperan sebagai karakter yang ditugaskan untuk mengungkap asal-usul kutukan sambil bertahan dari ancaman supernatural. Cerita ini nggak cuma bikin deg-degan, tapi juga kaya makna karena mengangkat budaya dan mitos Nusantara.

Pendekatan ini mengingatkan kita pada game seperti Pamali, tapi Agni membawa elemen cerita lokal ke level berikutnya. Bayangkan, kamu menjelajah desa gelap penuh bayangan, suara gemerisik daun, dan makhluk-makhluk misterius yang siap menerkam. Serem banget, kan?

Visual yang Bikin Merinding

Salah satu daya tarik utama Agni adalah kualitas visualnya. Dengan Unreal Engine terbaru, Separuh Interactive berhasil menciptakan atmosfer horor yang realistis:

  • Pencahayaan dramatis yang bikin setiap sudut terasa mencekam.
  • Efek bayangan yang membuatmu merasa ada sesuatu yang mengintai.
  • Detail lingkungan seperti tekstur dinding tua dan pohon keramat yang terlihat hidup.

Bukan cuma lingkungannya, desain karakter dan makhluk supernatural juga mendapat banyak pujian. Para gamer menyebut desainnya terasa segar dan nggak klise, benar-benar bikin takut tapi nggak terasa murahan.

Gameplay yang Intens dan Unik

Agni mengusung genre third-person shooter yang jarang diangkat di game horor lokal. Kombinasi antara aksi dan horor ini memberi pengalaman baru yang bikin pemain terus waspada.

Kamu nggak cuma sekadar lari atau sembunyi, tapi juga harus melawan makhluk-makhluk menyeramkan sambil mengungkap misteri. Gameplay ini jelas jadi daya tarik bagi gamer yang suka tantangan sekaligus cerita yang seru.

Potensi Agni untuk Mendunia

Antusiasme terhadap Agni: Village of Calamity bukan cuma datang dari gamer Indonesia, tapi juga komunitas internasional. Hal ini menunjukkan bahwa:

  • Industri game Indonesia semakin diperhitungkan di pasar global.
  • Dukungan teknologi dan cerita lokal bisa jadi kunci sukses di industri game.

Kalau game ini berhasil, Agni bisa jadi batu loncatan besar untuk game-game lokal lainnya. Dengan semakin banyak dukungan dari pemerintah dan komunitas, bukan nggak mungkin Indonesia jadi pemain utama di industri game dunia.

Siapkan Nyalimu!

Menurut info yang beredar, Agni: Village of Calamity direncanakan rilis pada 2025 dan bisa kamu cek di platform Steam. Walaupun tanggal pastinya belum diumumkan, antusiasme para gamer udah terasa. Banyak yang nggak sabar buat mencoba pengalaman horor epik ini.

Agni: Village of Calamity adalah bukti bahwa game lokal punya potensi besar untuk bersaing di level global. Dengan cerita yang terinspirasi dari mitos Nusantara, grafis yang canggih, dan gameplay intens, game ini jelas layak buat dinanti.

Jadi, buat kamu yang merasa punya nyali dan suka tantangan horor, jangan sampai kelewatan game ini. Siapkan waktumu di 2025, karena kutukan misterius dari Agni siap menghantuimu.

Selamat malam Jumat, dan hati-hati kalau tiba-tiba lampu kamar mulai berkedip, ya… Boo~ 👻

Baca juga:




Main Game Sekaligus Uji Nyali? Coba “Incantation,” Game Horor Terinspirasi Film Seram!

Incantation

Prolite – Main Game Sekaligus Uji Nyali? Coba “Incantation,” Game Horor Terinspirasi Film Seram!

Halo para gamers pecinta horor! Selamat datang kembali di edisi Malam Jumat—waktunya kita bicara yang seram-seram.

Kalau kamu suka nonton film horor sambil nutup mata, tapi tetap penasaran, kali ini ada cara baru buat merasakan teror yang lebih mencekam, yup lewat game!

Game “Incantation” yang baru saja dirilis, hadir membawa atmosfer horor psikologis dengan inspirasi langsung dari film Taiwan yang terkenal dengan judul yang sama.

Penasaran seperti apa game ini? So stay connect with us, kita eksplor bareng apa yang bikin Incantation wajib masuk wishlist kamu di Steam!

Horor yang Terinspirasi dari Film: Apa Itu Incantation?

Buat kamu yang belum tahu, Incantation adalah game horor psikologis yang dikembangkan oleh Softstar Entertainment. Game ini membawa pemain ke dunia kelam yang penuh misteri dengan sudut pandang orang pertama.

Hampir sama dengan filmnya, game ini berlatar di sebuah desa terpencil yang terkutuk, lengkap dengan suasana mencekam dan alur cerita yang bikin bulu kuduk berdiri.

Premis ceritanya?
Kamu akan berperan sebagai seorang ibu yang sedang mencari anaknya yang hilang. Tapi, pencarian ini nggak sederhana. Sang ibu justru tersesat di desa penuh aliran sesat yang misterius, dengan berbagai teka-teki, jumpscare, dan ancaman yang siap menghantuinya di setiap sudut.

Kenapa harus main? Karena game ini lebih dari sekadar horor. Kamu bakal diajak masuk ke cerita mendalam dengan atmosfer yang kelam, penuh ketegangan, dan rasa penasaran yang nggak ada habisnya.

Menariknya lagi, game ini udah banyak dimainkan sama YouTuber gaming terkenal seperti MiawAug dan Windah Basudara. Jadi, kalau kamu belum yakin mau coba, intip dulu gameplay mereka buat gambaran!

Fitur Utama yang Bikin Game Ini Makin Mencekam

Bukan cuma jalan-jalan dan deg-degan, “Incantation” juga dilengkapi fitur yang bikin pengalaman main jadi makin intens:

1. Eksplorasi Seram

Pecinta game eksplorasi wajib coba fitur ini. Kamu bakal ditantang buat menjelajahi setiap sudut desa untuk mencari petunjuk yang tersembunyi. Tapi hati-hati, suasananya bikin bulu kuduk merinding—kayak ada yang ngintip dari kegelapan.

2. Mode Stealth untuk Bertahan Hidup

Sebagai orang asing di desa penuh bahaya, kamu nggak bisa sembarangan. Ada musuh dan ancaman yang bakal muncul kapan saja. Untungnya, ada mode stealth yang memungkinkan kamu jalan pelan-pelan sambil menghindari suara mencolok. Pastikan langkahmu nggak mengundang perhatian, ya!

3. Teka-Teki yang Menantang

Setiap petunjuk yang kamu kumpulkan harus disusun dengan benar supaya alur cerita bisa berlanjut. Mulai dari memecahkan kode hingga mencari pola tersembunyi, semua teka-teki ini juga jadi kunci buat mengungkap rahasia besar di balik kutukan desa tersebut.

Panduan Bermain “Incantation” untuk Pemula

Buat kamu yang baru mau mencoba, berikut tips biar pengalaman bermain lebih seru dan nggak bikin frustrasi:

1. Jelajahi Lingkungan dengan Teliti

Setiap sudut bisa menyimpan petunjuk penting, mulai dari catatan kecil hingga tanda di dinding. Jangan terburu-buru melewatkan area tertentu. Kalau ragu, balik lagi ke tempat sebelumnya untuk memastikan kamu nggak ketinggalan sesuatu.

2. Gunakan Mode Stealth dengan Bijak

Saat menghadapi musuh, jangan langsung panik. Gunakan mode stealth untuk berjalan diam-diam, perhatikan pola gerakan musuh, dan manfaatkan area gelap buat bersembunyi. Kesabaran adalah kunci selamat.

3. Pecahkan Teka-Teki dengan Teliti

Puzzle dalam game ini nggak hanya soal otak, tapi juga pengamatan. Cari petunjuk dari catatan atau visual di sekitar. Kalau buntu, coba tinjau ulang item yang udah kamu kumpulkan.

4. Manajemen Sumber Daya

Jangan boros menggunakan item yang kamu punya. Simpan kunci atau alat penting untuk situasi darurat. Kalau habis di tengah jalan, bisa jadi kamu harus mengulang dari awal.

5. Perhatikan Alur Cerita

Cerita dalam game ini sangat dalam dan penuh misteri. Nikmati setiap catatan atau dialog untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Siapa tahu, itu juga jadi petunjuk buat teka-teki berikutnya.

6. Tetap Tenang di Situasi Genting

Ketika musuh mendekat, jangan langsung kabur tanpa rencana. Cari tempat aman untuk bersembunyi dan tunggu situasi kembali tenang. Ingat, taktik selalu lebih baik daripada terburu-buru.

Cara Download Game “Incantation”

Game ini udah resmi dirilis di Steam dan bisa langsung kamu mainkan. Tapi, buat yang masih ragu, tersedia juga versi demo gratis yang bisa dicoba dulu:

  • Download Demo: Steam – Incantation (Demo)
  • Download Full Game: Steam – Incantation

Sayangnya, game ini nggak gratis. Tapi tenang, ada diskon khusus sampai 2 Desember 2024:

  • Harga Diskon:
  • Harga Normal:
  • Harga Bundle (dengan 2 game horor lain): (Diskon 14%)

Siapkah Kamu Masuk ke Dunia Mencekam?

Incantation bukan sekadar game horor biasa. Atmosfernya yang gelap, alur cerita mendalam, dan fitur gameplay yang seru bikin game ini wajib dicoba, terutama buat kamu yang suka tantangan dan pengalaman bermain yang beda dari biasanya.

Jadi, siapkah kamu menjelajahi desa terkutuk dan mengungkap misteri di balik aliran sesat? Kalau berani, download gamenya sekarang dan rasakan sendiri sensasi horor yang mencekam. Tapi ingat, jangan lupa matikan lampu biar makin seru!

Selamat bermain, dan hati-hati, siapa tahu ada sesuatu yang mengawasi dari kegelapan… 👁️