HUT PDIP Ke – 51: Harus Dirasakan Rakyat

hut pdip

HUT PDIP Ke – 51: Harus Dirasakan Rakyat

BANDUNG, Prolite – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar hari ulang tahun ke-51. HUT PDIP ke-51 ini berlangsung sederhana itu dihadiri sekitar 100 kader PDIP di Jl Binong Jati, Kelurahan Binong. Acara digelar oleh 50 calon legislatif di daerah pemilihannya masing-masing.

Dalam kesempatan HUT PDIP itu Ketua PDIP Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Kota Bandung Ahmad Nugraha mengisahkan bahwa tema yang diusungnya adalah ‘Satyam Eva Jayate’ atau kebenaran pasti menang.

Kata Ahmad kenapa mengambil tema seperti itu pada HUT PDIP karena PDIP sebagai partai yang punya sejarah setelah difungsikan tahun 1973. PDIP mengalami semua dinamika yang luar biasa.

“Jadi dulu namanya PDIP di bawah ketiak penguasa dan segala sesuatunya pada saat pencalonan presiden itu memberikan dukungan, padahal kalau sebuah negara demokrasi partai itu tidak memberikan dukungan tapi menjadi oposisi seperti yang sekarang dirasakan. Di sebuah negara mana pun pasti ada oposisi nah dengan demikian partai ini era sekarang ini tentunya mengalami perubahan yang cukup luar biasa partai ini lah salah satu partai yang me-reformis 1992,” jelas Ahmad.

hut pdip

“Bu Mega kala itu menolak pencalonan Soeharto menjadi presiden, satu-satunya perempuan, ketua partai, satu-satunya anggota DPR RI. Nah karena Ibu Megawati Soekarno Putri melawan kediktatoran Soeharto maka saat itu ibu mengalami tekanan yang luar biasa dan tahun 1992 terjadi pergolakan yang memang partai ini menjadi pecah di mana dukungan terhadap Bu Mega semakin besar,” kisahnya.

Kala itu lanjut Ahmad, Megawati mendapat dukungan oleh rakyat yang menginginkan negara ini demokrasi dan memberikan kebebasan berpendapat serta menentukan pilihan.

“Itu lah gerak langkah bu Mega, jadi kalau bicara reformasi partai ini sudah mereformasi sejak tahun 1992 terus peristiwa gambir tahun 1995 dan peristiwa kuda tuli tahun 1996, perjalanan ini lah membuat partai ini sangat dewasa sangat paham tentang bagaimana dinamika persoalan demokratisasi di republik ini,” tuturnya.

Untuk hari ini sendiri kata Ahmad, PDIP akan menghadapi sebuah dinamika yang akan terulang di era order baru. Pihaknya sudah siap menghadapi hal semacam itu.

Ahmad juga menegaskan bahwa partainya tidak kaleng-kaleng menghadapi tidak hanya cuap belaka, mengatakan bahwa partai ini hanya memberikan janji politik terhadap rakyat.

“Ini yang sangat konsisten untuk menegakkan hal-hal kaitan demokratisasi untuk menjaga kepentingan rakyat, kita harus dekat dengan rakyat. Mari kita merayakan HUT PDIP ini tidak hanya sebatas kepengurusan tapi rakyat harus merasakan bahwa keberadaan PDIP itu sangat luar biasa dan PDIP itu berasal dari rakyat maka sebutan wong cilik bagi PDIP itu tidak pernah akan hengkang dari slogan,” tegasnya.

Slogan tersebut harus dibuktikan dan direalisasikan bagaimana bahwa partai ini sangat dekat dengan rakyat.

Acara HUT PDIP sendiri lanjut dia, sebagai pembuktian bahwa para caleg PDIP dekat dengan rakyat sehingga akan dievaluasi, sehingga apakah betul-betul para caleg punya komitmen.

Para caleg itu tidak ada boleh ada skat dengan rakyat harus bisa menyampaikan aspirasinya. Tanpa skat sebagai pejabat, karena mereka berasal dari rakyat.

“Saya juga sosialisasi kan capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD, mereka satu-satunya capres dan cawapres asal dan murni dari rakyat. Partai PDIP, Perindo, PPP dan Hanura ini paham paripurna terkait rakyat dan peduli akan rakyat. Bukan kamuflase harus terealisasi sebagai pemimpin dari rakyat yang peduli dan perhatian terhadap rakyat,” pungkasnya.




Pertemuan Ganjar Pranowo dan Jokowi di Istana : Soliditas di Tengah Dinamika Politik

Ganjar Pranowo

Prolite – Dalam pertemuan makan siang di Istana, calon presiden potensial Ganjar Pranowo menyatakan bahwa tidak ada pembahasan tentang kekecewaan PDIP terhadap Presiden Jokowi.

Ganjar menjelaskan bahwa pertemuan tersebut hanya membahas topik-topik yang lebih santai.

Selain itu, dia juga mencatat bahwa tidak ada pembahasan seputar keterlibatan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam pemilihan presiden.

Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan makan siang bersama saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023) – Antara/Hafidz Mubarak A

“Enggak, enggak, enggak. Asik-asik, kita ketawa-ketawa, ngomongnya enteng-enteng, enggak ada pembahasan yang berat. Kami lebih banyak membicarakan hal-hal ringan, terutama soal makanan,” kata Ganjar di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Senin (30/10).

Ganjar Pranowo juga menyebut bahwa Presiden Jokowi menanyakan daerah yang telah dikunjungi oleh calon presiden, serta menyindir perubahan berat badan beberapa calon presiden dalam pertemuan tersebut.

Dalam konteks Pilpres 2024, Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Jokowi mampu memastikan bahwa negara akan tetap netral.

Dia juga menyebutkan Jokowi sebagai seorang yang baik dan optimis bahwa Jokowi akan mendukung sistem demokrasi yang baik.

“Beliau adalah orang baik, dan Insyaallah, dia juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik,” ujar Ganjar.

Sebelumnya, PDIP merasa kecewa setelah ditinggalkan oleh Presiden Jokowi dalam konteks Pilpres 2024.

Kekecewaan ini muncul ketika anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendaftar sebagai calon wakil presiden.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sempat menyinggung desakan dari seorang menteri agar PDIP mendukung Jokowi untuk menjabat tiga periode. Hasto juga mengingatkan pengorbanan yang telah diberikan PDIP kepada Jokowi.

“Kami sangat mencintai dan memberikan dukungan yang besar kepada Presiden Jokowi dan keluarganya, namun kami merasa ditinggalkan karena ada permintaan lain yang berpotensi melanggar prinsip kebaikan dan konstitusi,” ujar Hasto dalam keterangannya pada hari Minggu (29/10).

Suasana Hangat Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan Pasca Makan Siang Bersama Presiden Jokowi

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan berfoto bersama pasca makan siang bersama Presiden Jokowi – cnnindonesia

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan terlihat bersama-sama dalam suasana yang penuh tawa dan senyum setelah makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta.

Mereka keluar dari Istana sekitar pukul WIB dengan Ganjar yang terlihat berjalan sambil berbincang. Ketiganya kemudian memberikan pernyataan kepada wartawan yang telah menunggu.

Dalam konferensi pers tersebut, Prabowo memberikan pernyataan pertama dengan suasana yang cair.

Dia menceritakan tentang keakraban selama makan siang bersama Presiden Jokowi dan menyampaikan pesan Jokowi agar Pilpres 2024 dapat berjalan dengan damai.

Setelahnya, Anies berbicara tentang aspirasi masyarakat terkait penyelenggaraan Pilpres 2024 yang adil dan profesional.

Kemudian, Ganjar mengangkat isu netralitas aparatur negara dan berharap pemilu tahun depan akan berlangsung dengan lancar dan adil.

Selain itu, ketiga calon presiden juga membicarakan makanan yang disajikan selama makan siang dan mencatat bahwa mereka secara kebetulan mengenakan batik saat pertemuan tersebut, tanpa ada kesepakatan sebelumnya.

Setelah sesi jumpa pers, Prabowo bergegas masuk ke mobil, sementara Ganjar dan Anies meluangkan waktu untuk berfoto bersama para awak media massa yang hadir di Istana. Mereka mengeluarkan ponsel masing-masing dan berswafoto dengan para jurnalis.




Polemik Kemunculan Ganjar Pranowo di Azan Magrib , Itu Kampanye Politik 2024 !

Tangkapan layar azan magrib di salah satu stasiun televisi yang menampilkan Ganjar Pranowo (Twitter @Yom N Friends).

Polemik Kemunculan Ganjar Pranowo di Azan Magrib , Itu Kampanye Politik 2024 !

Prolite – Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDIP Ganjar Pranowo membuat geger karena kemunculannya di tayangan azan magrib di salah satu stasiun televise.

Kemunculan Ganjar Pranowo membuat geger pasalnya menurut agenda bulan depan merupakan pembuaan pendaftaran pasangan calon Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kemunculannya adalam azan magrib yang disiarkan di salah satu stasiun televise ini menjadi polemik karena sejumlah pihak beranggapan, kemunculan Ganjar ini merupakan kampanye politik.

Kendati demikian, PDIP selaku partai politik pengusung Ganjar sudah menyatakan argumennya soal itu.

Mereka menepis scene Ganjar itu bagian dari politik identitas. Bahkan terkait hal ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah menindaklanjuti.

RCTI
RCTI

“Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atikoh juga dari kalangan pesantren,” kata Hasto saat dijumpai di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).

Sementara itu KPI sudah mengirimkan surat kepada stasiun televise yang sudah menayangkan azan magrib yang berisikan Ganjar Pranowo.

Pihak KPI tinggal menunggu respon dari pihak stasiun TV yang bersangkutan dan bakal meminta klarifikasi ke stasiun televise tersebut.

Setelah kejadian tersebut selain KPI, Bawaslu juga akan melakukan pengkajian ulang serta mengawasi jalannya setiap tahapan Pemilu mulai bergerak.

Namun disisi lain Jubir dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Mabruri memuji dengan penampilan bakal calon Pilpres 2024 Ganjar dalam tayangan azn magrib yang tayang di stasiun televise.

Tidak ada salahnya dengan penampilan Ganjar malah seharusnya bakal calon Pilpres bisa meniru hal positif yang dilakukan oleh ganjar.

“Salah? Ya enggaklah. Menurut saya justru keren banget. Scene gambar dan penggambaran Pak Ganjar yang sedang bersiap salat, wudhu, dan tahiyat dalam masjid sudah menggambarkan religiusnya sosok Pak Ganjar,” kata Mabruri dalam keterangannya dikutip dari Senin (11/9).

“Come on guys kita kan janji enggak mau kelahi lagi di ranah media sosial untuk pilpres dan Pileg 2024 nanti. Pak Ganjar itu muslim, istrinya juga memakai hijab rapih. Dan itu memang identitasnya sebagai muslim. Enggak ada yang salah,” sambungnya.

Bahkan dari Asosiasi Kominikasi Indonesis pun ikut mengomentari perihal kemunculan ganjar di azan magrib.

Ketua Asosiasi Komunikolog Suko Widodo menilai tidak ada aturan yang dilanggar dalam tayangan azan magrib yang disiarkan di salah satu stasiun televise itu.

Bahkan Suko Widodo menyebutkan bahwa ini bukan kampanye, bahkan Ganjar Pranowo sendiri pun belum terdaftar di KPU sebagai Capres 2024 mendatang.

Banyaknya orang yang tidak setuju dengan kegegeran yang kini sedang terjadi karena kemunculan Ganjar di azan magrib.




Darma Bhakti Kepada Bangsa, Ganjar Pranowo Raih Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Tahun 2023

Ganjar Pranowo Raih Tanda Kehormatan Tertinggi Satyalancana Wira Karya Tahun 2023.

Ganjar Pranowo Dianggap Sebagai Kepala Daerah yang Berjasa Memberikan Darma Baktinya Kepada Negara dan Bangsa Indonesia

PALEMBANG, Prolite – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meraih Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya tahun 2023 dari Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan tertinggi bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 tahun 2023 di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (06/07/2023).

Penganugerahan penghargaan tertinggi kepada Ganjar Pranowo tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 44/TK/Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2023.

Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya diberikan kepada kepala daerah yang berjasa dalam memberikan darma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.

Penganugerahan tanda kehormatan tersebut juga sangat penting untuk menumbuhkan kebanggaan, sikap keteladanan, semangat kejuangan, dan motivasi untuk meningkatkan darma bakti kepada bangsa dan negara.

Ganjar Pranowo berhasil menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) secara signifikan. Ganjar Pranowo menginisiasinya secara aktif melalui sistem pencatatan dan Pelaporan ibu hamil dalam Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng

Menurut Ganjar Pranowo, bahwa kata “nginceng” tidak hanya sekedar diartikan dengan mengamati saja, namun diimplementasikan dengan upaya pendampingan, pengawalan, pemantauan kepada para ibu hamil sekaligus dilakukan juga upaya pencatatan dan pelaporan.

Keseluruhan upaya tersebut menurut Ganjar Pranowo, tidak akan terlepas dari proses komunikasi, baik antar ibu hamil dengan tenaga kesehatan maupun antar tenaga dan fasilitas kesehatan sehingga hal tersebut menjadi solusi terhadap akar masalah utama kasus angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Program-program Jo Kawin Bocah, Ceting Ketan. “Serat Kartini” Sekolah Cerdas Perempuan Masa Kini, dan Desa Sejahtera yang membangun kolaborasi bersama Mitra Kerja, sehingga menurunkan angka prevalensi stunting, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa Tengah juga yang berhasil mengantarkan Ganjar Pranowo meraih penghargaan tertinggi tersebut.

Ganjar Pranowo mengatakan Jo Kawin Bocah merupakan program yang berwujud gerakan masif dalam mencegah terjadinya pernikahan usia anak dengan menggerakan seluruh sumber daya yang menitikberatkan pada sasaran remaja melalui pembentukan dan penggerakan role model sebaya, seperti forum anak dan forum generasi remaja.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyebutkan Penghargaan Satyalancana Wira Karya diberikan kepada kepala daerah yang berjasa, berprestasi, berkomitmen, dan memberikan darma bhakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia, khususnya dalam pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di wilayahnya.

Saat ini rata-rata angka kelahiran total/Total Fertility Rate atau TFR Provinsi Jawa Tengah sebesar 2,15.

Hal ini merupakan salah satu keberhasilan Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang Pengendalian Penduduk dan Penyelenggaraan KB melalui program Bangga Kencana.

Pengajuan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya atas Ganjar Pranowo kepada Presiden Republik Indonesia ini didasarkan atas komitmen, kiprah dan dedikasi yang luar biasa terhadap program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah selama kurun menjabat. Penganugerahan penghargaan ini telah melalui berbagai tahap verifikasi dan validasi.