Hanturium: Game Horor Rumah Sakit yang Siap Bikin Merinding di Setiap Playthrough

Hanturium

Prolite – Hanturium: Game Horor Rumah Sakit yang Siap Bikin Merinding di Setiap Playthrough

Selamat datang kembali di edisi malam Jumat, Sobat Horor! Kali ini, kita akan ngebahas sebuah game horor lokal yang lagi ramai dibicarakan, yaitu Hanturium.

Game ini bukan sekadar menakut-nakuti dengan jumpscare, tapi menghadirkan perpaduan horor, misteri, dan intrik keluarga yang bikin pengalaman bermainnya terasa segar sekaligus mencekam. So, stay connect with us karena kita bakal kupas tuntas semua hal menarik dalam game ini!

Dari Studio Lokal untuk Dunia

Hanturium adalah proyek ambisius yang digarap oleh M. Iqbal Aribaskara bersama dengan Oray Studios, Plexus TechDev Studio, dan Superfiksi (yang melibatkan nama besar seperti Andi Martin & Haryadhi). Game ini membawa kita ke tahun 1985, tepatnya ke sebuah rumah sakit tua bernama Mertahita. Di sinilah seluruh teror dimulai.

Rumah Sakit Mertahita: Setting yang Penuh Misteri

Kisah Hanturium berpusat pada Ida, seorang perawat yang ditugaskan menjaga pasien kaya raya bernama Ricardo Hartowo. Tapi, bukannya tugas rutin, Ida justru dihadapkan pada kejadian-kejadian aneh: suara misterius di lorong, catatan medis yang nggak sinkron, hingga bayangan hitam yang mengintai di balik pintu. Sejak Ricardo menunjukkan gejala misterius yang sulit dijelaskan, rumah sakit Mertahita seolah berubah menjadi medan teror.

Bukan cuma hantu, tapi juga intrik manusia ikut jadi ancaman. Intrik keluarga Hartowo dan lingkaran orang-orang terdekatnya menciptakan lapisan misteri yang bikin permainan makin kompleks.

Horor Bertemu Misteri Whodunit

Yang bikin Hanturium beda dari kebanyakan game horor adalah sentuhan misteri whodunit. Alih-alih sekadar mengejar jumpscare, game ini menantang pemain untuk mencari tahu siapa dalang yang sebenarnya mencoba menghabisi Ricardo.

Uniknya, pelaku ditentukan secara acak setiap kali pemain memulai ulang permainan. Bisa jadi dokter keluarga yang tampak baik hati, penasihat spiritual yang penuh teka-teki, atau anggota keluarga yang menyimpan dendam. Artinya, setiap playthrough bakal kasih pengalaman baru, bikin pemain terus waspada dan nggak bisa menebak jalan cerita dengan mudah.

Menjadi Ida: Tugas yang Penuh Ketegangan

Sebagai Ida, pemain nggak hanya pasif menghadapi teror. Ada banyak tugas yang harus dijalani: memeriksa catatan dokter maupun dukun, mengawasi mesin life support, hingga mengumpulkan bukti dari anomali gaib yang muncul.

Dialog dan interaksi dengan karakter lain jadi kunci penting. Satu percakapan bisa membuka jalan ke kebenaran, atau justru menjerumuskan Ida ke bahaya.

Waktu juga jadi faktor menegangkan. Hanturium mendorong pemain menyelesaikan misteri secepat mungkin. Kalau terlalu lama, nyawa Ricardo—dan mungkin nyawa Ida sendiri—bisa melayang.

Sejak awal, Hanturium terasa sangat Indonesia. Dari nama rumah sakit, karakter, sampai detail kecil seperti catatan medis dan kepercayaan spiritual, semua membawa nuansa lokal yang kuat. Visualnya pun terinspirasi dari gaya komik klasik, menghadirkan kesan retro yang pas dengan setting tahun 1985.

Gabungan horor, misteri keluarga, dan estetika visual ini menghadirkan pengalaman yang bukan hanya mencekam, tapi juga penuh nostalgia. Inilah yang bikin Hanturium langsung jadi sorotan di komunitas gamer horor, baik lokal maupun internasional.

Antusiasme Publik dan Perilisan

Meski baru dalam tahap demo, Hanturium sudah berhasil bikin banyak gamer penasaran. Kritikus menyebut game ini sebagai salah satu proyek horor Indonesia paling segar dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, beberapa membandingkannya dengan game horor lokal lain seperti Pamali dan DreadOut—dua judul yang sukses mengangkat horor Nusantara ke kancah global.

Menurut jadwal, Hanturium rencananya akan rilis pada tahun 2026 mendatang. Untuk sementara, publik sudah bisa me-wishlist game ini di Steam, menandakan betapa tingginya ekspektasi gamer.

Siapkah Kamu Hadapi Teror Mertahita?

Hanturium bukan sekadar game horor dengan jumpscare murahan. Ia adalah perpaduan antara teror gaib, misteri keluarga, dan intrik manusia, semua dibalut dengan nuansa lokal yang kuat. Dari sudut lorong rumah sakit yang gelap hingga percakapan samar dengan karakter lain, semuanya dirancang untuk bikin jantungmu berdegup kencang.

Pertanyaannya sekarang, apakah kamu berani melangkah ke Rumah Sakit Mertahita dan mengungkap rahasia di balik teror ini?

Karena ingat, di Hanturium, bukan cuma hantu yang bisa menghabisimu—tapi juga manusia. 👻




Agni – Village of Calamity : Game Horor Asal Indonesia yang Siap Bikin Merinding Gamer Dunia

Agni

Prolite – Agni – Village of Calamity : Game Horor Asal Indonesia yang Siap Bikin Merinding Dunia

Haloo, selamat datang kembali di edisi malam Jumat! Kali ini, kita bakal bahas game horor terbaru yang lagi jadi buah bibir di kalangan gamer. Tapi, tunggu dulu—ini bukan game horor biasa!

Indonesia kembali menunjukkan taringnya di industri game lewat karya terbaru dari Separuh Interactive yang berjudul Agni: Village of Calamity.

Game ini nggak cuma bikin gamer lokal bangga, tapi juga mencuri perhatian dunia. Yuk, kita bedah kenapa game ini wajib banget masuk wishlist-mu! Siapin nyali, ya, karena pembahasannya bakal bikin bulu kuduk berdiri.

Gebrakan Baru dari Game Studio Indonesia

Setelah sukses dengan game-game horor seperti DreadOut dan Pamali, studio game Indonesia terus berkembang. Kali ini, Separuh Interactive hadir dengan Agni: Village of Calamity, sebuah game third-person shooter horor yang langsung bikin gempar begitu diumumkan.

Beberapa hal yang bikin game ini menarik:

  • Visual memukau berkat dukungan Unreal Engine terbaru.
  • Konsep unik yang menggabungkan mitos Nusantara dengan gameplay intens.
  • Fokus pada alur cerita yang kuat, khas game Indonesia.

Kalau dulu kita terkesima dengan grafis DreadOut (rilis tahun 2013), Agni membawa pengalaman horor ke level yang jauh lebih tinggi. Game ini punya grafis realistis yang bikin kamu merasa benar-benar terjebak di dalam dunia mencekamnya.

Cerita: Kutukan, Ritual Kuno, dan Desa Penuh Misteri

Agni: Village of Calamity membawa pemain ke sebuah desa terpencil yang dilanda kutukan misterius. Kutukan ini terkait dengan ritual kuno dan legenda lokal yang mencekam.

Di sini, kamu akan berperan sebagai karakter yang ditugaskan untuk mengungkap asal-usul kutukan sambil bertahan dari ancaman supernatural. Cerita ini nggak cuma bikin deg-degan, tapi juga kaya makna karena mengangkat budaya dan mitos Nusantara.

Pendekatan ini mengingatkan kita pada game seperti Pamali, tapi Agni membawa elemen cerita lokal ke level berikutnya. Bayangkan, kamu menjelajah desa gelap penuh bayangan, suara gemerisik daun, dan makhluk-makhluk misterius yang siap menerkam. Serem banget, kan?

Visual yang Bikin Merinding

Salah satu daya tarik utama Agni adalah kualitas visualnya. Dengan Unreal Engine terbaru, Separuh Interactive berhasil menciptakan atmosfer horor yang realistis:

  • Pencahayaan dramatis yang bikin setiap sudut terasa mencekam.
  • Efek bayangan yang membuatmu merasa ada sesuatu yang mengintai.
  • Detail lingkungan seperti tekstur dinding tua dan pohon keramat yang terlihat hidup.

Bukan cuma lingkungannya, desain karakter dan makhluk supernatural juga mendapat banyak pujian. Para gamer menyebut desainnya terasa segar dan nggak klise, benar-benar bikin takut tapi nggak terasa murahan.

Gameplay yang Intens dan Unik

Agni mengusung genre third-person shooter yang jarang diangkat di game horor lokal. Kombinasi antara aksi dan horor ini memberi pengalaman baru yang bikin pemain terus waspada.

Kamu nggak cuma sekadar lari atau sembunyi, tapi juga harus melawan makhluk-makhluk menyeramkan sambil mengungkap misteri. Gameplay ini jelas jadi daya tarik bagi gamer yang suka tantangan sekaligus cerita yang seru.

Potensi Agni untuk Mendunia

Antusiasme terhadap Agni: Village of Calamity bukan cuma datang dari gamer Indonesia, tapi juga komunitas internasional. Hal ini menunjukkan bahwa:

  • Industri game Indonesia semakin diperhitungkan di pasar global.
  • Dukungan teknologi dan cerita lokal bisa jadi kunci sukses di industri game.

Kalau game ini berhasil, Agni bisa jadi batu loncatan besar untuk game-game lokal lainnya. Dengan semakin banyak dukungan dari pemerintah dan komunitas, bukan nggak mungkin Indonesia jadi pemain utama di industri game dunia.

Siapkan Nyalimu!

Menurut info yang beredar, Agni: Village of Calamity direncanakan rilis pada 2025 dan bisa kamu cek di platform Steam. Walaupun tanggal pastinya belum diumumkan, antusiasme para gamer udah terasa. Banyak yang nggak sabar buat mencoba pengalaman horor epik ini.

Agni: Village of Calamity adalah bukti bahwa game lokal punya potensi besar untuk bersaing di level global. Dengan cerita yang terinspirasi dari mitos Nusantara, grafis yang canggih, dan gameplay intens, game ini jelas layak buat dinanti.

Jadi, buat kamu yang merasa punya nyali dan suka tantangan horor, jangan sampai kelewatan game ini. Siapkan waktumu di 2025, karena kutukan misterius dari Agni siap menghantuimu.

Selamat malam Jumat, dan hati-hati kalau tiba-tiba lampu kamar mulai berkedip, ya… Boo~ 👻

Baca juga: