Sinopsis Film Abadi Nan Jaya, Tema Zombie Indonesia yang Tayang di Netflix pada 23 Oktober 2025

Film Abadi Nan Jaya (Instagram).

Sinopsis Film Abadi Nan Jaya, Tema Zombie Indonesia yang Tayang di Netflix pada 23 Oktober 2025

Prolite – Film Indonesia Abadi Nan Jaya resmi tayang di Netflix pada 23 Oktober 2025 kemarin, karya sutradara Kimo Stamboel menyajikan karya baru yang beda dari film-film Indonesia lainny.

Film yang bergenre horor dengan tema zombie ini membuat penonton merasakan tegang karena jalur ceritanya.

Kisah yang berawal dari ramuan jamu tradisional yang menjadi asal wabah zombie menyerang satu desa yang ada di situ.

Berdurasi 1 jam 57 menit, film ini akan membawa penonton menyaksikan perjalanan satu keluarga yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah serbuan zombi. Tidak hanya menampilkan perjuangan hidup, film ini juga menyoroti konflik keluarga hingga tradisi leluhur yang menyimpan misteri.

Sudah Nonton atau mukin anda belum tau sama sekali dengan film ini, berikut kami memberikan sinopsisnya:

Cerita Film Abadi Nan Jaya berpusat pada sebuah keluarga di Wanirejo, desa terpencil dekat Yogyakarta. Keluarga ini memiliki usaha jamu tradisional dengan resep turun temurun.

Di tengah era modern, sang kepala keluarga, Sadimin (Donny Damara) berusaha untuk mempertahankan bisnisnya. Hingga suatu hari, Sadimin bereksperimen untuk meracik formula jamu yang revolusioner.

Ia yakin bahwa formulasi barunya itu dapat membuat orang awet muda. Ia juga optimis bahwa ramuan yang diberi nama Abidi Nan Jaya itu bisa meningkatkan kualitas dan daya jual bisnisnya.

Setelah meracik formulasi barunya, ia pun memutuskan untuk mencobanya sendiri. Awalnya, jamu itu nampak berhasil karena uban Sadimin pun menghilang.

Namun, tak lama ia justru mengalami perubahan aneh pada tubuhnya. Diawali dengan kejang hebat dan muntah darah, tubuh Sadimin lantas berubah menjadi zombie.

Kesadarannya pun menghilang dan berusaha menyerang orang-orang di sekitarnya. Berawal dari gigitan Sadimin ke salah satu orang di rumahnya, wabah pun cepat menyebar ke seluruh penjuru desa. Dalam sekejap, Wanirejo yang dulunya damai, kini menjadi medan pertempuran hidup dan mati.

Di tengah ketegangan ini keluarga Sadimin harus meninggalkan konflik pribadi satu sama lain. Para anggota keluarga yang awalnya saling membenci, dalam situasi tersebut terpaksa untuk bekerja sama agar bisa bertahan hidup.

Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik “Jamu Abadi Nan Jaya” dan warisan leluhur mereka mulai terungkap. Ternyata bencana ini bukanlah kesalahan eksperimen ilmiah, melainkan berkaitan dengan perjanjian kelam di masa lalu yang tersimpan dalam ramuan tersebut.

Lantas, akan kah keluarga Sadimin bisa bertahan hidup hingga akhir? Saksikan selengkapnya di Netflix!




Film Tukar Takdir: Drama Emosional di Balik Selamatnya Satu Penumpang Tragedi Pesawat

Film Tukar Takdir

Prolite – Film Tukar Takdir: Drama Emosional di Balik Selamatnya Satu Penumpang Tragedi Pesawat

 

Bayangkan kamu naik pesawat bersama ratusan orang lain, lalu tiba-tiba pesawat itu hilang kontak dan hanya satu orang yang selamat. Pertanyaan pertama yang muncul pasti: kenapa dia? Pertanyaan besar inilah yang jadi inti dari film terbaru karya Mouly Surya, Tukar Takdir, yang akan tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025.

Dibintangi aktor papan atas seperti Nicholas Saputra, Marsha Timothy, dan Adhisty Zara, film ini diadaptasi dari novel best seller karya Valiant Budi dengan tema besar: takdir, kehilangan, dan resiliensi manusia.

Tragedi Pesawat yang Mengubah Segalanya

Film ini mengisahkan penerbangan Jakarta Airways 79 yang mengalami hilang kontak. Ketika ditemukan, hanya ada satu penumpang yang selamat: Rawa (Nicholas Saputra). Rawa pulang dengan luka fisik dan trauma yang dalam. Namun, selamatnya Rawa justru membuka babak baru yang lebih rumit. Ia bukan hanya saksi kunci dalam investigasi, tapi juga harus berhadapan dengan keluarga korban.

Salah satunya adalah Zahra (Adhisty Zara), putri tunggal dari pilot pesawat yang tewas dalam tragedi itu. Ada juga Dita (Marsha Timothy), seorang istri yang kehilangan suaminya dan tak bisa menerima kenyataan bahwa justru orang lain yang hidup. Hubungan emosional yang pelik pun terjalin antara mereka.

Terhubung oleh Kenyataan Pahit

Dalam teaser trailer yang dirilis di kanal YouTube Starvision, kita diperlihatkan potongan hubungan emosional Rawa dengan Zahra. Ada adegan Rawa memeluk Zahra, seolah memberi kekuatan untuk bertahan. Namun di sisi lain, Rawa juga terlihat begitu dekat dengan Dita, bahkan mengusap air matanya saat keduanya berdua di mobil.

Nicholas Saputra menyebut bahwa setiap karakter dalam film ini terhubung lewat satu kenyataan pahit yang sama: kehilangan. “Rawa, yang selamat dari tragedi pesawat, bertemu dengan orang-orang yang harus kehilangan orang terdekat. Penonton akan melihat bagaimana resiliensi setiap karakter diuji,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta.

Kolaborasi Kelas A: Mouly Surya, Nicholas Saputra, dan Marsha Timothy

Sutradara Mouly Surya menekankan bahwa film ini bukan sekadar drama bencana, tapi juga eksplorasi psikologis. Setiap karakter membawa luka dan penyesalan masing-masing. Ada yang merasa seharusnya bisa mencegah tragedi, ada yang merasa menanggung takdir orang lain.

“Kami ingin menggambarkan beban emosional yang tak kasat mata. Tapi di sisi lain, juga menunjukkan bahwa ada harapan di balik setiap kehilangan. Bahwa manusia bisa saling menopang untuk bertahan,” kata Mouly.

Tukar Takdir jadi ajang reuni Mouly Surya dengan beberapa aktor dan produser papan atas. Mouly kembali bekerja sama dengan Marsha Timothy setelah film legendaris Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017), dan dengan Nicholas Saputra setelah Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta (2013).

Film ini juga jadi kolaborasi Mouly bersama produser Chand Parwez Servia dan Rama Adi, dengan dukungan Starvision, Cinesurya, dan Legacy Pictures. Selain tiga pemeran utama, film ini juga didukung ensemble cast yang luar biasa: Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Hannah Al Rashid, Teddy Syach, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, hingga Revaldo.

Drama Petaka Pesawat: Genre yang Jarang di Indonesia

Chand Parwez Servia, produser film ini, menyebut bahwa Tukar Takdir membawa warna baru ke perfilman Indonesia. Drama berlatar tragedi pesawat masih jarang dieksplorasi, padahal punya potensi besar untuk menghadirkan ketegangan sekaligus kedalaman emosional. “Film ini akan menghadirkan kisah penuh luka, menegangkan, tapi juga menyegarkan untuk perfilman Indonesia,” ungkapnya.

Dengan latar cerita yang jarang disentuh sineas Indonesia, Tukar Takdir berpotensi menjadi film yang bukan hanya menyayat hati, tapi juga membuka percakapan lebih luas soal trauma, kehilangan, dan bagaimana manusia merespons takdir yang tak bisa diubah.

Siapkah Kamu Menyaksikan Kisah yang Menguji Emosi?

Tukar Takdir bukan sekadar film tentang kecelakaan pesawat, melainkan kisah mendalam tentang luka, cinta, kehilangan, dan pertanyaan besar soal takdir. Dengan arahan Mouly Surya yang dikenal detail dan emosional, serta deretan aktor papan atas, film ini menjanjikan pengalaman menonton yang bikin dada sesak tapi juga membuka mata.

Jangan lewatkan perilisan resminya pada 2 Oktober 2025 di bioskop seluruh Indonesia. Siapkan hati, karena film ini bisa jadi bikin kamu merenung: kalau berada di posisi Rawa, apakah kamu sanggup menanggung beban sebagai satu-satunya yang selamat?




Wajib Masuk Watchlist! 4 Film Lokal yang Rilis di 21 Agustus 2025

Film Lokal

Prolite – Wajib Masuk Watchlist! 4 Film Lokal yang Rilis di 21 Agustus 2025

Tanggal 21 Agustus 2025 jadi salah satu momen spesial buat para pecinta film lokal. Pasalnya, ada empat film Indonesia baru yang resmi rilis di bioskop tanah air.

Mulai dari horor yang bikin merinding, thriller dengan sentuhan balas dendam, sampai drama keluarga penuh emosi—semua ada di minggu ini.

Jadi, buat kamu yang lagi nyari tontonan segar, keempat film lokal ini wajib banget masuk daftar nontonmu. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Labinak: Mereka Ada di Sini – Horor dengan Misteri Kanibalisme

Film garapan Azhar Kinoi Lubis ini membawa horor lokal ke level baru dengan sentuhan legenda gelap. Ceritanya tentang Najwa (Raihaanun), seorang guru dari kota kecil yang pindah ke Jakarta bersama putrinya, Yanti (Nayla Denny Purnama).

Ia mendapat tawaran mengajar di sekolah elite, tapi rumah barunya ternyata menyimpan rahasia kelam. Arwah korban praktik kanibalisme kuno yang terhubung dengan yayasan sekolah mulai menampakkan diri.

Menjelang sebuah ritual mengerikan, Najwa harus berjuang melindungi dirinya dan anaknya agar tidak dijadikan tumbal. Dengan bintang seperti Raihaanun, Arifin Putra, Jenny Zhang, hingga Giulio Parengkuan, film ini menjanjikan ketegangan tanpa henti. Kalau kamu penggemar horor psikologis dengan bumbu budaya lokal, Labinak jelas jadi pilihan pas.

2. Hanya Namamu dalam Doaku – Drama Keluarga yang Bikin Nangis

Kalau kamu lebih suka drama penuh emosi, karya Reka Wijaya ini siap menguras air mata. Film ini mengisahkan Arga (Vino G. Bastian), seorang ayah dan suami penyayang yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah divonis menderita ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit langka yang belum ada obatnya.

Alih-alih terbuka, Arga memilih menyembunyikan penyakitnya demi melindungi keluarganya—istrinya Hanggini (Nirina Zubir) dan putri mereka, Nala (Anantya Kirana). Tapi keputusannya justru memicu konflik besar dalam rumah tangga. Selain Vino dan Nirina, film ini juga dibintangi Naysilla Mirdad, Ge Pamungkas, hingga Marcell Darwin, yang menambah kedalaman cerita.

Tema tentang penyakit serius dan pengorbanan cinta dalam keluarga membuat film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga refleksi hidup.

3. Darah Nyai – Horor-Thriller dengan Sentuhan Mistis Laut Selatan

Film ketiga, Darah Nyai, menggabungkan horor supranatural dengan kisah balas dendam penuh darah. Cerita dimulai dari sebuah pembunuhan brutal yang membangkitkan amarah Laut Selatan. Sosok mistis Nyai (Jessica Katharina) muncul dan memilih Rara (Violla Georgie) sebagai perpanjangan tangannya.

Dengan kekuatan supranatural, Rara memburu geng perdagangan manusia yang dipimpin Boni (Rory Asyari). Di sisi lain, Inspektur Yati (Vonny Anggraini) mencoba mengurai misteri pembunuhan keji itu, sampai akhirnya bertemu Mbak Endang (Nai Djenar Maisa Ayu), sosok yang menyimpan rahasia kelam Laut Selatan.

Disutradarai Yusron Fuadi, film ini menarik karena bukan cuma menakutkan, tapi juga punya lapisan pesan sosial tentang keadilan dan keberanian.

4. The Sun Gazer: Cinta dari Langit – Drama Spiritual yang Menyentuh

Film besutan Jastis Arimba ini mengangkat drama keluarga dengan sentuhan spiritual. Kisahnya tentang Moyer (Mario Irwinsyah) dan Asiyah (Ratu Anandita), pasangan suami istri yang lama mendambakan anak tapi tak kunjung dikaruniai. Setelah berbagai usaha gagal, Moyer akhirnya memutuskan menceraikan Asiyah, keputusan pahit yang menghancurkan keduanya.

Di tengah kehancuran itu, hadir dua perempuan baru yang memberi cahaya harapan. Namun, dilema besar muncul: Moyer sadar ia tidak akan pernah mampu memberi keturunan. Dengan jajaran pemain seperti Revalina S. Temat, Dewi Yull, Niniek L. Karim, hingga Miqdad Adausy, film ini menawarkan kisah reflektif tentang cinta, pengorbanan, dan makna sejati sebuah keluarga.

Film Lokal Mana yang Jadi Pilihanmu di Bioskop?

Lebaran 2025

Empat film ini jelas menunjukkan keragaman warna perfilman Indonesia. Dari kengerian Labinak dan Darah Nyai, sampai haru-biru Hanya Namamu dalam Doaku dan The Sun Gazer, semua punya kekuatan sendiri-sendiri. Menariknya, jadwal tayang yang barengan bikin kamu bisa pilih genre sesuai mood.

Kalau kamu suka uji nyali, horor jadi pilihan. Kalau butuh drama emosional yang bikin hati terenyuh, drama keluarga ini pasti cocok banget.

Jadi, film lokal mana yang bakal kamu tonton dulu minggu ini? Yuk, langsung ajak teman, keluarga, atau pasangan buat isi akhir pekan dengan film-film keren karya anak bangsa!




Gabungin Aksi dan Komedi, Film Agen +62 Hadirkan Cerita Seru nan Kocak!

Film Agen +62

Prolite – Gabungin Aksi dan Komedi, Film Agen +62 Hadirkan Cerita Seru nan Kocak!

Buat kamu penggemar film Indonesia yang suka aksi tapi tetap ingin ketawa ngakak, ada kabar baik nih! Film Agen +62, karya terbaru yang menggabungkan aksi seru dan komedi kocak khas lokal, siap tayang di bioskop mulai 3 Juli 2025.

Film ini bukan sekadar hiburan, tapi juga sindiran satir yang segar tentang dunia agen “rahasia” yang pastinya relate banget dengan kehidupan kita sehari-hari.

Dengan dibintangi oleh nama-nama besar seperti Keanu Angelo, Rieke Diah Pitaloka, dan Cinta Laura Kiehl, film ini diprediksi akan jadi salah satu tontonan favorit sepanjang pertengahan tahun ini.

Disutradarai oleh Dinna Jasanti, sineas muda yang sebelumnya sukses lewat My Annoying Brother dan My Ice Girl, serta ditulis oleh duet penulis kreatif Candra Aditya dan Diva Apresya, Agen +62 menjanjikan cerita unik yang nggak biasa.

Sinopsis Film Agen +62: Misi Rahasia Penuh Canda Tawa

Film Agen +62 bercerita tentang sepasang agen yang bukan sembarang agen. Mereka berasal dari lembaga intelijen paling bawah di Indonesia, yaitu PUANAS (Pusat Usaha Nasional)—iya, namanya aja udah bikin senyum geli, kan?

Dua karakter utama, Dito (Keanu Angelo) dan Martha (Rieke Diah Pitaloka), adalah agen yang sering diremehkan. Alih-alih tampil keren seperti James Bond, mereka lebih mirip agen pulsa atau agen galon di kompleks rumah.

Tapi justru karena gaya “biasa-biasa aja” inilah, mereka ditugaskan untuk menangani kasus super penting yang penuh jebakan: perjudian online ilegal yang meresahkan warga.

Dalam menjalankan misinya, Dito dan Martha harus menyamar dan menyusup ke dunia malam yang penuh intrik. Di sanalah mereka bertemu dengan Jessica (Cinta Laura), seorang pemilik salon glamor yang ternyata menyimpan rahasia gelap dan berkaitan langsung dengan sindikat judi online tersebut.

Konflik demi konflik muncul, bukan cuma dari musuh di lapangan, tapi juga dari hubungan antara Dito dan Martha sendiri. Komunikasi mereka yang sering gagal, salah paham terus, dan gaya kerja yang sangat bertolak belakang bikin misi mereka makin sulit tapi juga makin kocak.

Dengan bumbu aksi penuh ledakan (dan ketawa), film ini jadi sajian komplet yang bisa bikin kamu gregetan sekaligus ngakak.

Pertanyaannya: mampukah duo kocak ini menyelesaikan misinya dan mengungkap rahasia besar di balik judi online?

Daftar Pemain Film Agen +62: Meriah & Bertabur Bintang!

Film ini nggak main-main soal cast. Selain deretan aktor utama yang udah nggak asing, Agen +62 juga memperkenalkan beberapa wajah baru dan kolaborasi unik dari berbagai latar belakang entertainment. Ini dia deretan pemainnya:

  • Keanu Angelo sebagai Dito – agen receh tapi punya insting tajam
  • Rieke Diah Pitaloka sebagai Martha – agen senior yang sabar tapi galak
  • Cinta Laura Kiehl sebagai Jessica – pemilik salon misterius dengan latar belakang gelap
  • Olga Lydia – belum diketahui perannya, tapi dijamin tampil ikonik
  • Fadil Jaidi – siap menambah kekonyolan di setiap adegan
  • Dara Arafah – aktris muda dengan energi segar
  • Tenno Ali
  • Tasos Rasiti
  • Chandra Satria
  • Fanny Fadillah
  • Nafiza Fatia Rani

Dengan komposisi pemain yang lengkap—dari yang berpengalaman hingga influencer generasi baru—Agen +62 menjanjikan kombinasi akting yang luwes, segar, dan penuh chemistry.

 

Yuk, Jadi Saksi Aksi Ngakak Duo Agen Terkocak!

Film Agen +62 bisa jadi pelarian terbaik kamu dari rutinitas yang membosankan. Apalagi kalau kamu lagi butuh hiburan yang nggak hanya bikin tertawa tapi juga menyentil isu sosial secara cerdas. Catat ya, tayang mulai 3 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

Ayo ajak teman, gebetan, atau bahkan orang rumah buat nonton bareng. Siapa tahu kamu juga punya “agen-agen rahasia” di hidupmu yang butuh dukungan!

Sudah siap menyamar bersama Dito dan Martha? Jangan lupa kasih tahu pendapatmu setelah nonton nanti—karena misi rahasia ini, bakal lebih seru kalau dijalani rame-rame!🎬💥😆




“Panggil Aku Ayah” – Adaptasi Drakor yang Siap Menyentuh Hati, Tayang 7 Agustus 2025!

Prolite – “Panggil Aku Ayah” – Adaptasi Emosional oleh Visinema yang Siap Menyentuh Hati, Tayang 7 Agustus 2025!

Halo, teman-teman! Siapa nih yang suka nangis haru tapi dalam hati penuh hangat setelah nonton film keluarga? Kalau iya, kamu wajib siap-siap menyambut Panggil Aku Ayah—film terbaru dari Visinema Pictures yang dijadwalkan tayang 7 Agustus 2025.

Film ini adalah adaptasi dari blockbuster Korea Selatan “Pawn” (2020), yang sukses besar secara emosional dan komersial. Dengan sentuhan lokal Indonesia, film ini menghadirkan drama yang universal, namun tetap terasa dekat dan relevan buat penonton Tanah Air.

Dari “Pawn” ke “Panggil Aku Ayah”—Adaptasi dengan Bumbu Lokal

Film aslinya dibintangi aktor-aktor besar Korea seperti Sung Dong-il, Kim Hee-won dan Park So-yi. Versi Indonesia pun nggak kalah membanggakan—Visinema menggandeng aktor beken seperti Ringgo Agus Rahman, pemenang Piala Citra, beradu akting dengan komika Boris Bokir.

Benni Setiawan, sutradara berkelas yang sebelumnya sukses lewat karya seperti Ancika: Dia yang Bersamaku, Layangan Putus the Movie, hingga Insya Allah Sah, kembali menggarap film penuh emosi ini dengan sentuhan budaya lokal yang kuat .

Sinopsis Film Panggil Aku Ayah di Balik Teaser

Cuplikan teaser resmi berdurasi 1 menit 16 detik ini sudah memperlihatkan potret kehidupan Dedi (Ringgo Agus): keras, tegas, hidup dalam kesibukan sebagai penagih utang—ditampilkan berlari di tengah pasar penuh keramaian.

Tiba-tiba, muncul Intan, gadis cilik (diperankan Myesha Lin), yang ikut terbawa karena “jangan bentak ibu” ucapannya. Tanpa diduga, Dedi mulai merawat gadis kecil itu, dan seiring waktu hubungan mereka tumbuh menjadi ikatan emosional yang menghangatkan hati.

Chemistry Karakter & Akting yang Bikin Meleleh

  • Ringgo Agus Rahman berhasil menunjukkan transformasi mengejutkan dari pria galak jadi sosok ayah penuh kasih sayang—aktingnya memukau, bikin penonton siap terharu.

  • Boris Bokir membawa bumbu komedi tapi tetap punya momen emosional yang bikin cerita makin kaya dan seimbang.

  • Myesha Lin sebagai Intan tampil jempolan—polos, cerdas, dan berhasil mencuri perhatian lewat keikhlasan hatinya.

  • Tissa Biani juga ikut memberi warna penuh emosi, memberikan lapisan drama yang menyentuh.

Tema Kemanusiaan & Makna Profesi Penagih Utang

Selain membawa tema keluarga, film ini menggali sudut kemanusiaan dari profesi penagih utang yang kerap dipandang negatif. Melalui kisah Dedi dan Tatang, kita akan lihat bagaimana cinta dan rasa tanggung jawab bisa tumbuh dari situasi yang sama sekali tak terencana.

Adaptasi lokal juga membuat cerita semakin dekat dengan masyarakat—dengan setting pasar tradisional, dialog sehari-hari, hingga logika budaya Indonesia yang lebih “nyantol” di hati penonton lokal.

Harapan dan Prestis Visinema Pictures

Visinema Pictures memang dikenal sebagai jagonya film keluarga penuh nilai. Dari Cemara’s Family hingga Stealing Raden Saleh, Visinema sudah membawa banyak film sukses dan bermakna.

Dengan kolaborasi bersama CJ Entertainment, dan dukungan sutradara Benni Setiawan, Panggil Aku Ayah punya semua elemen untuk jadi film keluarga terbaik 2025 Indonesia—mulai dari tema universal cinta keluarga sampai kualitas sinematografi dan akting yang berkelas.

Catat Tanggalnya & Sampai Ketemu di Bioskop! 🎉

Yuk, tandai kalender kamu: 7 Agustus 2025! Panggil Aku Ayah bakal hadir di bioskop-bioskop kesayangan sejak hari itu.

Kalau kamu suka film yang bisa bikin senyum-senyum sendu, nangis di pojokan teater, atau sekadar ingin menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga—ini film yang pas!

Bagikan juga ke teman, saudara, atau pacar kamu supaya siap-siap nonton bareng. Dan nanti, usai nonton, jangan lupa balik lagi ke sini—share momen favorit kamu, scene paling bikin baper, atau karakter yang paling bikin kamu “nangis haru”! 😊




Kisah Horor Heroik Panji Tengkorak Diangkat ke Layar Animasi, Denny Sumargo Jadi Dubber Tokoh Legendaris!

Panji Tengkorak

Prolite – Kisah Horor dan Heroik Panji Tengkorak Hidup Kembali! Intip Proses Kreatif Denny Sumargo Jadi Dubber Film Animasi Keren Ini!

Komik legendaris Panji Tengkorak akhirnya dihidupkan lagi dalam versi film animasi, dan bukan sekadar animasi biasa—ini adalah proyek besar yang digarap serius oleh Falcon Pictures.

Lebih dari sekadar hiburan, film ini jadi bentuk penghormatan pada karya klasik Indonesia sekaligus tantangan baru buat para aktor yang terlibat, terutama sang “Ghost Voice” kita, Denny Sumargo. Yuk, kita kupas tuntas proses kreatif di balik layar film ini, yang penuh dedikasi dan sentuhan horor yang bikin merinding!

Denny Sumargo, Dari Aktor ke Dubber: “Kami Harus Gerakin Badan!”

Kalau kamu kira nge-dubber itu cuma duduk di depan mic sambil baca naskah, maka film Panji Tengkorak bakal bikin kamu berpikir dua kali. Di proyek animasi ini, Denny Sumargo mengaku harus benar-benar berakting secara fisik, seolah sedang syuting film live action.

“Kami benar-benar menggerakkan badan supaya rasa (berperan) itu keluar. Karena kalau cuma duduk aja, rasanya enggak akan keluar,” katanya di konferensi pers, 2 Juni 2025.

Bayangin aja, selama tiga minggu penuh, Denny dan para pengisi suara lainnya harus masuk ke dalam karakter mereka bukan hanya lewat suara, tapi juga lewat gerakan tubuh, ekspresi, bahkan energi fisik. Jadi bisa dibilang, ini bukan sekadar ngisi suara, tapi beneran “jadi karakter”-nya!

Dan karena animasinya belum jadi saat mereka take voice, mereka harus membayangkan suasana, situasi, dan gestur karakter. Jadi semacam akting di dunia bayangan, yang tentu nggak mudah, tapi justru bikin pengalaman ini jadi lebih intens dan emosional.

Riset Karakter: Bukan Sekadar Baca Naskah

Tiap karakter punya jiwa, dan buat menyatu dengan jiwa karakter Panji Tengkorak, Denny dan timnya melakukan riset mendalam. Mereka pelajari komik aslinya karya Hans Jaladara, cari tahu persona Panji—gimana dia bicara, bergerak, sampai mikir.

Proses ini bisa dibilang kayak “membongkar naskah keramat” karena mereka harus menghidupkan kembali tokoh yang udah jadi legenda komik silat Indonesia sejak era 1960-an. Dan kalau kamu tahu gaya Panji yang kelam, penuh trauma masa lalu, tapi tetap heroik, kamu pasti paham bahwa karakter ini bukan karakter yang bisa diambil setengah-setengah. Harus totalitas!

Hans Jaladara: “Saya Bangga Karakter Saya Diangkat Lagi”

Di tengah hype film ini, tentu aja sang pencipta karakter, Hans Jaladara, punya tempat spesial. Di konferensi pers, beliau hadir langsung dan kelihatan banget kalau beliau terharu karakternya diangkat jadi animasi layar lebar.

“Saya merasa senang dan bangga. Kondisi pasar sekarang memang berbeda, tapi ini langkah besar buat industri kreatif Indonesia,” katanya.

Buat Hans, Panji Tengkorak bukan cuma karakter, tapi ikon budaya. Melihat Panji hidup kembali dalam bentuk animasi bikin ia percaya bahwa komik lokal bisa jadi bintang utama di tengah gempuran budaya asing.

Indro Warkop Ikut Dukung: “Kita Bisa Saingan Sama Animasi Luar!”

Ngomongin soal animasi Indonesia, pelawak senior Indro Warkop juga kasih dukungan penuh. Buat beliau, proyek kayak gini harus sering-sering muncul.

“Indonesia itu harusnya punya pasar animasi yang besar. SDM kita juga gak kalah sama luar,” katanya.

Dan tahu nggak? Setelah film ini, Falcon Pictures juga siap ngebawa Warkop DKI Kartun ke layar lebar. Jadi bisa dibilang, Panji Tengkorak bukan cuma proyek nostalgia, tapi bagian dari gerakan besar animasi lokal yang siap mendobrak pasar film Indonesia!

Panji Tengkorak: Pahlawan Horor ala Komik Silat

Buat yang belum tahu siapa itu Panji Tengkorak, dia adalah pahlawan misterius bertopeng tengkorak dengan masa lalu kelam. Kisahnya penuh darah, dendam, dan pertarungan hidup-mati. Tapi bukan cuma gelap dan serem, Panji juga punya sisi manusiawi yang kuat. Cocok banget buat diangkat dalam genre animasi horor-heroik, apalagi dengan sentuhan modern dan teknologi animasi masa kini.

Makanya, meskipun ini animasi, jangan bayangin kartun lucu ya. Ini lebih ke arah epik, gelap, dan emosional, yang tetap aman buat ditonton keluarga, tapi juga bikin bulu kuduk merinding karena cerita dan atmosfernya!

Tayang Agustus 2025: Waktunya Nonton Bareng!

Catat tanggalnya, gengs! Film animasi Panji Tengkorak bakal tayang 28 Agustus 2025, dan bakal jadi salah satu film yang ditunggu-tunggu, apalagi setelah suksesnya film animasi Jumbo tahun lalu yang jadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Kalau kamu fans komik jadul, pecinta film silat, atau penggila animasi horor, film ini wajib banget masuk list tontonan kamu!

Ayo Dukung Animasi Lokal, Jangan Cuma Nonton Marvel Terus!

Gimana? Udah kebayang kan gimana totalitasnya Denny Sumargo dan tim dalam menghidupkan Panji Tengkorak? Ini bukan sekadar film animasi, ini adalah kebangkitan kembali tokoh ikonik Indonesia dalam format yang fresh dan berkualitas.

So, jangan lupa dukung karya anak bangsa ya! Kadang yang bikin merinding dan bangga tuh bukan jump scare dari film luar, tapi usaha dan kreativitas orang-orang kita sendiri yang berjuang menghidupkan legenda.

Yuk siapin popcorn, ajak temen dan keluarga, dan jangan lupa beli tiketnya tanggal 28 Agustus 2025. Panji Tengkorak bakal ngajak kita semua masuk ke dunia penuh misteri dan aksi… yang tak akan mudah dilupakan.

Sampai ketemu di bioskop! 🔥🎥💀




Bangga! Film Agak Laen Akan Di-remake Versi Hollywood, Produser Parasite Siap Garap!

film agak laen

Prolite – Gokil! Film Agak Laen Bakal Diadaptasi Versi Hollywood oleh Produser Parasite

Pecinta film lokal pasti udah gak asing lagi sama Agak Laen — film komedi absurd yang sukses banget di tahun 2024 dan bikin penonton ngakak sekaligus mikir. Tapi tunggu dulu… kabar terbarunya bisa bikin kamu makin bangga!

Film Agak Laen bakal diadaptasi versi Hollywood! Dan yang megang proyeknya adalah Barunson E&A, rumah produksi asal Korea Selatan yang sebelumnya bikin Parasite, pemenang Oscar yang mendunia itu.

Siap-siap deh, film komedi khas Indonesia ini bakal naik kelas ke panggung internasional. Kira-kira siapa ya yang cocok jadi versi Hollywood-nya Bene, Jegel, Boris, dan Oki?

Dari Bioskop Indonesia ke Hollywood: Mimpi yang Jadi Nyata!

Kabar super membanggakan ini diumumkan langsung oleh Ernest Prakasa, pendiri rumah produksi Imajinari, lewat akun Instagram pribadinya pada Selasa, 6 Mei 2025. Dengan nada santai, Ernest nulis:

“Kalo @/ dibikin versi Hollywood, siapa yang cocok jadi pemerannya?”

Komentar netizen langsung membanjiri unggahannya dengan berbagai usulan aktor Hollywood, dari Kevin Hart sampai Adam Sandler. Tapi satu hal yang pasti — Film Agak Laen kini bukan cuma milik kita, tapi juga siap dikenal dunia.

Barunson E&A dan Imajinari: Kolaborasi Dua Negara, Satu Visi

Bukan cuma proyek satu film, ternyata Barunson E&A dan Imajinari menjalin kerja sama jangka panjang. Selain Agak Laen, Barunson juga mengambil hak remake film Imajinari lainnya, yaitu Tinggal Meninggal. Bahkan, mereka juga ikut mendukung produksi Agak Laen 2 yang lagi dalam proses penggarapan.

Menurut media Variety, langkah ini adalah bagian dari strategi Barunson buat mengamankan konten Asia Tenggara yang punya potensi global. Dan jujur aja, Agak Laen tuh emang punya bahan cerita yang unik: lucu, absurd, tapi ada makna dalamnya.

CEO Barunson E&A, Choi Yoon Hee, memuji Imajinari sebagai studio yang bisa mengangkat tema keluarga, cinta, dan hubungan antarmanusia dengan cara yang segar dan menghibur.

“Kami melihat Imajinari sebagai studio yang sangat kuat dalam bercerita. Kami bangga bisa memperkenalkan cerita-cerita mereka ke pasar global,” kata Choi.

Salah satu kekuatan Imajinari — yang jadi alasan kenapa Barunson tertarik — adalah gaya bertutur yang out of the box. Gak cuma lucu-lucuan, film mereka selalu punya kedalaman yang bisa nyentuh emosi penonton.

Ernest bilang, filosofi Imajinari adalah “menceritakan kisah-kisah orisinal dengan cara yang mengejutkan dan melibatkan penonton.”

Dan kita semua tahu, Agak Laen berhasil banget merepresentasikan itu. Cerita tentang empat penjaga rumah hantu yang berakhir ngurusin arwah betulan itu absurd, tapi punya pesan soal ketulusan, persahabatan, dan menerima perbedaan.

Agak Laen 2 dan Tinggal Meninggal: Siap Tayang Tahun Ini!

Sambil nunggu versi Hollywood-nya kelar, kita juga bakal disuguhi kelanjutan dari cerita asli versi Indonesia. Film Agak Laen 2, yang disutradarai Muhadkly Acho, dijadwalkan tayang pada kuartal keempat tahun 2025. Sementara film Tinggal Meninggal siap tayang Agustus 2025.

Film Tinggal Meninggal sendiri punya konsep komedi gelap yang beda tapi tetap khas Imajinari. Ceritanya tentang seorang pria kesepian bernama Gema yang bikin kebohongan besar demi diperhatikan, tapi justru malah masuk ke dalam kekacauan yang lebih dalam.

Kedua film ini bisa jadi “pemanasan” sebelum kita melihat adaptasi internasionalnya nanti.

Siapa Pemeran Versi Hollywood-nya?

Nah, ini nih bagian yang bikin netizen penasaran setengah mati. Siapa yang bakal main di versi Hollywood Film Agak Laen? Sampai sekarang belum ada info resmi, tapi spekulasi terus bergulir. Beberapa nama yang sering disebut:

  • Kevin Hart sebagai tokoh kocak nan cerewet (cocok banget buat vibe-nya Boris!)

  • Seth Rogen untuk karakter santai tapi sarkastik

  • Simu Liu (Shang-Chi) kalau versi Hollywood-nya tetap mau mempertahankan nuansa Asia

  • Bahkan ada yang usul Steve Carell buat peran manajer rumah hantu

Versi mana pun, satu hal yang pasti: kita semua excited banget buat liat gimana karakter-karakter absurd ini dihidupkan dalam budaya dan bahasa baru.

Bangga Gak Sih? Indonesia Go Internasional!

 

Gak banyak film Indonesia yang bisa menembus pasar internasional — apalagi sampai di-remake oleh produser kelas dunia seperti Barunson E&A. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan bukti kalau cerita lokal bisa punya tempat di panggung global.

Dari rumah hantu palsu di Indonesia ke bioskop-bioskop Amerika, film Agak Laen membuktikan bahwa komedi absurd penuh makna bisa universal.

Yuk, Dukung Film Indonesia!

Sekarang saatnya kita tunjukkan dukungan buat film lokal. Nonton filmnya, sebarkan kabarnya, dan kasih semangat ke para kreator Tanah Air. Kamu punya ide siapa aktor Hollywood yang cocok main di remake film Agak Laen? Share dong di kolom komentar!




Jumbo Tembus 3 Besar Film Indonesia Terlaris: Prestasi yang Membanggakan!

Jumbo

Prolite – Jumbo Tembus 3 Besar Film Indonesia Terlaris: Prestasi yang Membanggakan!

Siapa sangka, dongeng anak-anak bisa membawa “Jumbo” terbang tinggi ke puncak perfilman Indonesia? Film animasi garapan Visinema Studios ini resmi menorehkan sejarah baru: menembus angka 7 juta penonton pada Sabtu (26/4) malam, sekaligus mengunci posisi ketiga sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Gokil banget!

Bukan cuma itu, film animasi ini juga sukses menggeser “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1” (2016) yang sebelumnya bertahan lama di posisi tiga besar. Kita kulik lebih dalam yuk, gimana perjalanan “Jumbo” sampai bisa seheboh ini!

Jumbo Menorehkan Sejarah Baru

Tanggal 26 April 2025 jadi momen bersejarah buat “Jumbo”. Sekarang, tiga besar film Indonesia terlaris dipegang oleh:

  1. KKN di Desa Penari (2022) — penonton
  2. Agak Laen (2024) — penonton
  3. Jumbo (2025) — penonton

Dengan 7 juta penonton, film ini diperkirakan sudah mengantongi pendapatan box office lebih dari Rp287 miliar, kalau tiket rata-rata dihargai Rp41 ribu. Ini pencapaian gede, apalagi buat film animasi lokal yang biasanya harus kerja ekstra keras menarik minat penonton.

Visinema, lewat akun resminya, mengungkapkan rasa syukur mereka:

“Sama seperti Don yang nggak nyangka kalau dongeng & lagu dari orang tuanya bisa membawanya ke petualangan besar, kami juga nggak pernah nyangka sambutan kalian bisa sehangat ini. Terima kasih se-JUMBO-JUMBOnya untuk semua yang sudah jadi bagian dari kisah JUMBO!”

Emang, cinta penonton itu kadang datang tanpa diduga. Tapi jelas, kerja keras tim bikin semua terasa layak.

Walau udah tembus 7 juta, peluang film ini buat naik ke posisi kedua masih ada… tapi berat. Buat nyusul “Agak Laen”, “Jumbo” butuh tambahan 2,2 juta penonton lagi, atau butuh sekitar 3 minggu tayang stabil.

Tantangannya makin gede karena “Jumbo” harus bersaing sama film-film Hollywood baru yang siap menyita perhatian publik, kayak The Accountant 2 (dengan Jon Bernthal dan Ben Affleck) dan Thunderbolts* (dengan Florence Pugh dan Sebastian Stan).

Jumbo Siap Go International!

Nggak cuma puas di dalam negeri, “Jumbo” juga siap go international. Saat ini, hak distribusinya buat beberapa wilayah utama dunia — kayak China, Amerika Utara, Eropa Barat, dan Australia — masih tersedia.

Bayangin aja kalau film ini bisa tembus ke pasar global. Ini bakal jadi langkah besar buat animasi Indonesia unjuk gigi ke dunia!

Siapa di Balik Jumbo? Ini Dia Visinema Studios!

Visinema Studios adalah kekuatan kreatif di balik film animasi ini. Berdiri sejak 2008 oleh Angga Dwimas Sasongko, Visinema dikenal sebagai “Perusahaan Cerita” — istilah keren yang mereka pakai buat menggambarkan misinya: menghidupkan cerita dalam berbagai platform dan media.

Di bawah PT Visinema Pictures, Angga, yang juga pemegang manfaat utama (beneficial ownership), memimpin perusahaan ini jadi mercusuar kreatif di Indonesia. Mereka percaya, cerita itu kekuatan buat membentuk peradaban. Keren ya?

Lebih dari Sekadar Film: Ekosistem Kreatif Visinema

Visinema bukan cuma rumah produksi film. Mereka punya ekosistem kreatif lengkap, antara lain:

  • Skriptura: Writers room dan laboratorium IP terbaik di Indonesia.
  • Visinema Pictures: Produksi film layar lebar kayak “Filosofi Kopi”, “Mencuri Raden Saleh”, “NKCTHI”.
  • Visinema Content: Bikin konten digital, dari film pendek sampai series OTT.
  • Visinema Studios: Divisi animasi kreatif — tempat “Jumbo” lahir.
  • Visinema Animation: Fokus bikin cerita yang menyentuh lintas usia.
  • Bioskop Online: Platform streaming film lokal berbasis bayar per tayang.

Dengan semua unit ini, Visinema benar-benar membangun dunia hiburan Indonesia dari berbagai sisi.

Prestasi Visinema Sebelum Jumbo

Nggak kaget film ini sukses, soalnya Visinema sudah lama langganan prestasi, di antaranya:

  • Mencuri Raden Saleh (2022): Film terfavorit pilihan penonton di FFI.
  • Keluarga Cemara 2 (2023): Pemenang Film Bioskop Semua Umur.
  • NKCTHI (2020): Menang di Festival Film Internasional Shanghai.
  • 8 penghargaan di Indonesian Movie Actors Awards 2019.
  • 9 penghargaan di Maya Awards 2018.
  • Skenario Terbaik di JAFF Indonesian Screen Awards 2018.

Udah bukan cuma soal “beruntung” lagi, emang hasil kerja keras bertahun-tahun.

Jumbo Menambah Deretan Film Hits Visinema

Film ini sekarang berdiri sejajar dengan karya-karya ikonik Visinema lainnya, seperti:

  • Home Sweet Loan (2024)
  • Heartbreak Motel (2024)
  • 13 Bom di Jakarta (2023)
  • Mencuri Raden Saleh (2022)
  • Nussa (2021)
  • NKCTHI (2019)
  • Keluarga Cemara (2018 & 2022)
  • Filosofi Kopi (2015 & 2017)

Visinema konsisten menyajikan cerita yang dekat, menyentuh, dan pastinya relate sama banyak orang.

Kalau kamu belum sempat nonton, buruan deh ke bioskop terdekat sebelum filmnya turun layar. Ini bukan cuma soal nonton animasi, tapi soal jadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia!

Kalau kamu udah nonton, share dong di sosmed! Ceritain bagian favoritmu, atau tag teman-teman kamu yang harus nonton juga. Siapa tahu, kamu ikut bantu “Jumbo” nambah jutaan penonton lagi! 🚀




Film “Angkara Murka” Tayang di Italia Sebelum di Indonesia: Horor yang Terlalu Nyata untuk Dilewatkan!

Angkara Murka

Prolite – Film “Angkara Murka” Tayang di Italia Sebelum di Indonesia: Horor yang Terlalu Nyata untuk Dilewatkan!

Siapa yang nggak suka film horor dengan cerita yang nggak cuma bikin merinding, tapi juga bikin mikir? Kalau kamu salah satu penggemar film dengan tema yang mendalam dan atmosfer yang kuat, “Angkara Murka” pasti nggak boleh kelewat! Film yang satu ini bukan hanya sekadar horor, tapi juga membawa cerita yang begitu nyata dan relevan dengan kehidupan kita.

Film ini diproduksi oleh Forka Films, dan kabar baiknya, “Angkara Murka” bakal tayang perdana di Italia sebelum akhirnya mendarat di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025. Sebelum tayang di Indonesia, film ini bakal menggebrak Far East Film Festival (FEFF) di Udine, Italia, pada 30 April 2025, dan berkompetisi di kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature. Penasaran dengan cerita seram yang satu ini? Yuk, simak lebih lanjut!

Film Pertama Eden Junjung yang Mengguncang Dunia Horor

Kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan Eden Junjung, sang sutradara yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya pendeknya seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion. Karya-karyanya sudah banyak meraih pengakuan di festival internasional, dan “Angkara Murka” adalah film panjang pertama Eden yang berani melangkah ke dunia horor.

Dengan cerita yang mendalam dan nuansa seram yang kuat, “Angkara Murka” berhasil menggabungkan teror, emosi, dan kritik sosial dalam satu pengalaman sinematik yang bikin penonton nggak bisa berhenti berpikir. Seperti yang disampaikan oleh produser Ifa Isfansyah, “Film ini bercerita tentang sesuatu yang dekat dengan realitas, tapi dibicarakan dalam bahasa film yang bisa dinikmati siapa saja.” Kalau menurut kamu, kedekatan cerita dengan realitas ini bakal bikin makin menegangkan, kan?

Plot yang Terlalu Nyata: Horor yang Menyeramkan dan Relatable

“Angkara Murka” bercerita tentang Ambar (diperankan oleh Raihaanun), seorang ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir demi mencari suaminya, Jarot (Aksara Dena), yang hilang misterius di lokasi tambang tersebut. Gimana rasanya, coba, kalau harus bekerja keras di tempat yang keras dan penuh ancaman, bukan cuma dari manusia, tapi juga makhluk tak kasat mata?

Namun, di balik dunia tambang yang penuh kekerasan, Ambar justru harus menghadapi teror yang lebih dalam lagi—kekuasaan yang rakus, praktik tumbal, dan makhluk-makhluk gaib yang menjaga tanah tambang tersebut. Bareng dengan Lukman (Simhala Avadana), Ambar berusaha mengungkap rahasia gelap yang tersembunyi di dalam tambang. Namun semakin mereka menyelidiki, semakin besar pula kekuatan yang berusaha menutup suara-suara lemah mereka.

Sutradara Eden Junjung bahkan mengatakan,

“Saya tumbuh di kaki gunung yang katanya dihuni setan, tapi seiring waktu saya sadar, ketakutan itu sengaja ditanamkan untuk membungkam.”

Film ini menawarkan horor yang sangat nyata, bukan hanya soal hantu, tapi juga tentang praktik-praktik yang mengeksploitasi orang-orang kecil demi keuntungan semata.

Akting Total dan Dialog Jawa yang Kental

Film ini juga menampilkan totalitas akting dari para pemain, terutama Raihaanun yang dituntut untuk berbahasa Jawa sepenuhnya dalam film ini. Bayangin aja, saat ditawari peran ini, Raihaanun nggak cuma belajar dialog, tapi juga harus mendalami aksen dan emosi yang tepat dalam berbahasa Jawa.

“Mas Eden langsung mengasah kami sebagai pemain, tidak ada perantara pemain dan sutradara jadi langsung dipolesnya. Ada proses reading, kami berulang omong skrip yang sudah kami pegang. Tapi untuk mematenkan skrip agar lebih fasih, meyakinkan karakternya, sebelum take itu kami ulang terus sampai terdengarnya seperti orang Jawa,” kata Raihaanun.

Proses seperti ini tentu saja menciptakan chemistry yang kuat di antara para aktor, membuat karakter-karakternya terasa sangat nyata dan relatable. Plus, lokasi syuting yang diambil di tempat tambang sungguhan menambah atmosfer horor yang semakin mencekam.

Tayang Perdana di Festival Film Internasional

Film ini bukan hanya bakal tayang di Indonesia, tapi sudah lebih dulu mendapat sambutan internasional. Far East Film Festival di Udine, Italia, bakal jadi ajang perdana untuk “Angkara Murka”. Di sana, film ini akan bersaing untuk memperebutkan White Mulberry Award for Best Debut Feature. Sebelumnya, Forka Films memang dikenal lewat film-filmnya yang juga tayang di festival internasional, seperti Siti, Yuni, dan The Seen and Unseen, jadi nggak heran kalau “Angkara Murka” juga mendapat perhatian besar dari para kritikus.

Kenapa Kamu Harus Nonton “Angkara Murka”?

Selain karena ceritanya yang sangat mengangkat tema sosial yang penting, “Angkara Murka” juga menawarkan horor dengan kedalaman yang jarang kita temui di film Indonesia. Cerita yang mengangkat kekuasaan yang rakus dan eksploitasi manusia sangat relevan dengan isu-isu yang ada di masyarakat kita, membuat film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cermin dari kenyataan yang ada.

Jika kamu suka film horor yang penuh ketegangan dan tak hanya mengandalkan jumpscare, “Angkara Murka” harus banget masuk dalam daftar film yang harus ditonton! Siapkan diri kamu untuk merinding, mikir, dan terkejut dengan plot yang menyentuh banyak sisi kehidupan.

Ayo Dukung Film Horor Lokal Berkualitas!

Jadi, jangan sampai ketinggalan! “Angkara Murka” bakal tayang di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025, dan pastinya akan jadi film horor yang nggak hanya sekadar serem, tapi juga memberikan pengalaman sinematik yang mendalam. Semoga film ini bisa jadi tontonan berkualitas yang membawa nama Indonesia ke dunia internasional, ya!

Jadi, tunggu apa lagi? Simpan tanggalnya, ajak teman-teman kamu, dan siap-siap buat nonton horor yang penuh makna! Jangan sampai ketinggalan, ya!




Film Pabrik Gula Tembus 3 Juta Penonton dalam Sepekan Penayangan

Film Pabrik Gula Tembus 3 Juta Penonton dalam Sepekan (Wikipedia).

Film Pabrik Gula Tembus 3 Juta Penonton dalam Sepekan Penayangan

Prolite – Film horor Indonesia Pabrik Gula yang sedang tayang di Bioskop mendapatkan antusias lebih dari para masyarakat.

Film garapan MD Pictures ini berhasil meraih lebih dari 3 juta penonton dalam waktu seminggu penayangan di Bioskop di Indonesia.

Kabar gembira ini diumumkan langsung oleh pihak rumah produksi melalui akun media sosial resmi mereka pada Rabu, 9 April.

Angka ini menjadikan Pabrik Gula sebagai salah satu film Indonesia terlaris di awal tahun 2025, dan semakin mengukuhkan posisi film horor sebagai genre yang digemari oleh penonton Tanah Air.

Film yang di disutradarai oleh Awi Suryadi, yang sebelumnya sukses dengan film horor terlaris KKN di Desa Penari, Pabrik Gula diadaptasi dari kisah horor viral yang ditulis oleh SimpleMan.

Film ini mengisahkan tentang sekelompok pekerja musiman di sebuah pabrik gula tua yang mengalami serangkaian kejadian mistis dan teror mencekam. Dengan premis yang kuat dan sentuhan horor khas Indonesia, film ini berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan.

Capaian lebih dari 3 juta penonton ini tentu menjadi angin segar bagi industri perfilman Indonesia. Kesuksesan film ini diharapkan dapat memicu semangat para sineas untuk terus menghasilkan karya-karya berkualitas dan menarik minat lebih banyak penonton ke bioskop. Dengan dukungan cerita yang kuat dan produksi yang apik, bukan tidak mungkin film ini akan terus menambah jumlah penontonnya dan mencatatkan rekor baru.