Prolite – Girl from The Other Side (Totsukuni no Shōjo) merupakan anime yang diadaptasi dari manga karya Nagabe, menyajikan kisah yang memikat yang melampaui batas-batas genre yang umum. 

Anime ini bukan shounen yang penuh aksi atau slice-of-life yang ringan. Sebaliknya, anime ini menyelami kedalaman koneksi manusia, prasangka, dan garis tipis antara ketakutan dan penerimaan. 

Berikut adalah gambaran yang lebih mendalam tentang Girl from The Other Side:

Girl from The Other Side mengeksplorasi tema prasangka, ketakutan akan hal yang tidak diketahui, dan kekuatan koneksi manusia dengan cara yang halus dan menggugah pikiran. 

Anime ini mempertanyakan norma-norma sosial dan menantang pemirsa untuk melihat melampaui penampilan.

Girl from The Other Side juga menyelami hubungan kompleks antara gadis kecil Shiva dan guru yang mirip iblis. 

Ikatan mereka, dibangun di atas rasa hormat dan kepercayaan yang saling menguntungkan terlepas dari perbedaan mereka, adalah inti emosional dari cerita. 

Kedua karakter ini digambarkan dengan indah, dengan kepolosan kekanak-kanakan Shiva yang kontras dengan kehadiran Guru yang mengesankan namun misterius.

Wit Studio dengan ahli menangkap atmosfer yang aneh, namun memikat dari manga. Palet warna gelap dan redup serta desain karakter minimalis menciptakan rasa terisolasi dan misteri. 

Kontras antara dunia batin yang semarak dan dunia luar yang sunyi sangat mencolok secara visual. Disertai Soundtrack minimalis sempurna melengkapi nada melankolis anime. 

Penggunaan melodi yang menghantui dan lanskap suara yang aneh menambah suasana dan dampak emosional secara keseluruhan.

Laju anime yang sengaja mungkin tidak menarik bagi pemirsa yang lebih suka aksi cepat atau plot twist. Fokus pada pengembangan karakter dan pembangunan atmosfer mungkin terasa lambat bagi sebagian orang.

Secara keseluruhan, Girl from The Other Side adalah pengalaman anime yang unik dan memikat. Anime ini bukan untuk semua orang, tetapi bagi mereka yang menghargai penceritaan atmosfer, karakter yang kompleks, dan tema yang menggugah pikiran, ini adalah tontonan yang wajib.

Anime ini dengan indah mengadaptasi esensi manga, menawarkan kisah penerimaan, koneksi, dan kekuatan mengatasi perbedaan yang menyentuh hati.

Semoga ulasan ini memberikan gambaran tentang anime Girl from The Other Side. Selamat menonton !

Prolite – Kabar baik datang dari Studio Ghibli! Film mereka yang terbaru, “The Boy and the Heron” sukses debut di puncak box office Amerika Utara minggu ini dengan pendapatan mencapai US$10,4 juta atau sekitar Rp161 miliar (dengan kurs US$1=).

Menurut data dari Box Office Mojo yang diakses pada Senin (11/12), pendapatan fantastis ini diraih dari lokasi penayangan di seluruh Amerika Utara.

Film anime ini menjadi karya perdana Hayao Miyazaki dalam sepuluh tahun terakhir, dan sepertinya penonton sangat antusias menyambutnya.

Prestasi Luar Biasa Terus Diraih oleh “The Boy and the Heron” di Pasar Internasional!

Film ini berhasil mencapai box office sebesar US$84,1 juta di kancah internasional, sehingga pendapatannya secara global mencapai US$97 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Di Jepang, film ini sudah dirilis sejak 22 Juli 2023 dan membuka debutnya dengan pendapatan sebesar US$5,8 juta.

Tak hanya itu, film ini berhasil bertahan di puncak box office negara tersebut selama dua pekan berturut-turut. Kini, pendapatan “The Boy and the Heron” di tanah asalnya sudah mencapai US$56,1 juta.

Prestasi ini menunjukkan betapa besar antusiasme penonton di Jepang dan di pasar internasional terhadap karya terbaru dari Studio Ghibli.

“The Boy and the Heron” juga sukses mengumpulkan pendapatan besar dari Prancis dan Korea Selatan.

Di Prancis, film ini membuka debutnya dengan pendapatan sekitar US$4,9 juta, dan kini pendapatannya telah melonjak menjadi US$11,1 juta.

Sementara di Korea Selatan, film ini meraih US$4,6 juta saat pembukaan dan kini pendapatan totalnya mencapai US$14,6 juta.

“The Boy and the Heron” adalah hasil adaptasi lepas dari novel yang berjudul sama karya Genzaburo Yoshino yang terbit pada tahun 1937.

Satu hal yang menarik, Studio Ghibli memutuskan untuk tidak melakukan promosi besar-besaran untuk film ini di Jepang, berbeda dari film-film sebelumnya.

Mereka hanya merilis satu poster promosi yang menampilkan potret seekor burung. Pendekatan yang sederhana tapi efektif!

Film ini pertama kali tayang di Jepang pada 14 Juli 2023, dan kemudian mendapatkan debut globalnya di Toronto International Film Festival 2023.

Prestasi di box office Amerika Utara membuat film ini berhasil menendang konser film Beyonce, “Renaissance,” dari posisi pertama ke posisi enam.

Kesuksesan ini menunjukkan bahwa “The Boy and the Heron” berhasil memikat hati penonton di berbagai belahan dunia. Semoga film ini terus meraih kesuksesan dan diterima dengan baik di seluruh dunia!🌟🎬

Prolite – Selamat datang! Artikel ini akan membawa Kamu menjelajahi esensi anime, seni animasi khas Jepang, serta merinci sepuluh genre anime yang memberikan keanekaragaman dalam pengalaman menonton. 

Mari kita memahami makna dan ciri khas setiap genre, membuka pintu ke dalam dunia anime yang penuh keajaiban. Selamat membaca!

Apa itu Anime ?

Anime adalah seni animasi Jepang dengan gaya visual unik dan beragam genre. 

Karakter-karakternya sering ditandai dengan mata besar dan ekspresi wajah yang khas. 

Meskipun awalnya untuk pasar Jepang, anime telah meraih popularitas global dengan basis penggemar yang besar. 

Keunikan anime terletak pada keberagaman cerita dan daya tariknya bagi berbagai kelompok usia dan minat.

Apa Sajakah Genre Anime?

Genre anime merujuk pada kategori atau jenis cerita yang membentuk dasar dari berbagai karya animasi Jepang. 

Setiap genre memiliki ciri khas dan fokus tertentu, menciptakan pengalaman menonton yang berbeda.

Beberapa genre anime yang umum meliputi:

1. Aksi : Anime dengan tema pertarungan dan aksi. Seperti Attack on Titans dan Jujutsu Kaisen.
2. Petualangan : Berkisah tentang perjalanan dan pencarian. Contohnya One Piece dan Hunter x Hunter.
3. Komedi : Fokus pada humor dan situasi lucu. Contohnya One Punch Man dan The Disastrous Life of Saiki K.
4. Drama : Menyajikan cerita dengan fokus emosional dan konflik. Contohnya Clanned.
5. Slice of Life: Menampilkan potret kehidupan sehari-hari tanpa elemen fantastis yang signifikan. Seperti Tanaka-kun is Always Listless.
6. Fantasi : Mengandung elemen-elemen fantasi atau dunia yang imajinatif. Contohnya Fullmetal Alchemist: Brotherhood.
7. Romantis : Cerita percintaan dan hubungan antarkarakter. Contohnya Toradora.
8. Horor : Menampilkan elemen horor dan ketegangan. Contohnya Another dan Tokyo Ghoul.
9. Misteri : Berkisah tentang misteri dan teka-teki yang perlu dipecahkan. Contohnya Bungou Stray Dogs.
10. Sains Fiksi : Melibatkan konsep ilmiah dan teknologi canggih. Contohnya Vivy: Fluorite Eye’s Song
11. Supranatural : Berfokus pada kejadian atau kekuatan di luar alam semesta. Contohnya Natsume Yuujinchou dan Mushishi.
12. Psikologis : Menyelami aspek psikologis dan emosional karakter. Contohnya Death Note.
13. Musikal : Menyertakan elemen musik sebagai fokus utama. Contohnya Carole & Tuesday.

Tentu saja, ada banyak lagi subgenre dan kombinasi unik di dunia anime. Setiap genre memberikan pengalaman yang unik, dan preferensi penonton bisa sangat bervariasi tergantung pada selera pribadi.

Prolite – Siapa yang masih inget petualangan karakter-karakter emosi di film Inside Out? Nah, kabar baik nih buat yang kangen sama mereka! Inside Out 2 bakal hadir, guys!

Suara-suara kecil di kepala Riley bakal kembali ramaikan layar lebar dalam Inside Out 2. Film ini disutradarai oleh Kelsey Mann dan diproduseri oleh Mark Nielsen.

Buat nambah hype-nya lagi, teaser trailer dan poster Inside Out 2 udah di-drop sama Disney dan Pixar pada Kamis, 9 November 2023 waktu Indonesia.

Sinopsis Inside Out 2

Alur ceritanya bakal melanjutkan petualangan seru dari film pertamanya. Jadi, kita bakal terus lihat gimana bentuk emosional dan sikap Riley itu diceritakan lewat karakter-karakter yang hidup di otaknya.

Kita bakal ditemenin oleh Amy Poehler sebagai Joy, Phyllis Smith sebagai Sadness, Lewis Black sebagai Anger, Tony Hale yang jadi Fear, dan Liza Lapira yang mengisi suara Disgust.

Mereka semua ini jadi karakter emosi di pikiran Riley Andersen, dan bisa dipastikan bakal bawa suasana kocak dan mengharukan lagi.

Apalagi, di teaser trailer yang berdurasi 1,5 menit ini, Inside Out 2 memperkenalkan karakter emosi baru, yaitu anxiety atau kecemasan.

Kayaknya Riley Andersen bakal ngalamin perubahan serius di Headquarters, ya, karena udah beranjak remaja.

Di suatu malam, Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust terbangun karena kru pembongkaran tiba-tiba merenovasi Headquarters atau markas mereka.

Instalasi konsol mereka bahkan diubah jadi warna oranye! Kelihatannya, ini bakal jadi awal petualangan seru dalam film ini.

Di film pertama, kita inget kan gimana Riley yang pindah dari Minnesota ke San Francisco waktu dia masih 11 tahun itu? Dia ngerasa gagal buat nyesuain diri di lingkungan baru.

Dengan pertumbuhan yang penuh gejolak, Riley nyadar kalo dia lagi menghadapi kesulitan emosional yang parah. Bahkan, dia bisa aja kehilangan teman-teman dan keluarganya.

Sekarang, dengan adanya karakter Anxiety, pasti ceritanya bakal makin menarik. Riley dan teman-temannya di otaknya bakal hadapin tantangan baru yang membawa perubahan besar.

Semua pasti bekerja keras agar Riley bisa ngehadapin dan menerima semua emosi yang dirasain di masa remajanya.

Pokoknya bakal banyak hal seru dan menyentuh lainnya yang bisa kita dapetin dalam film ini! Nggak cuma seru buat ditonton, tapi juga memberikan pesan dan insight yang bagus tentang pertumbuhan dan penerimaan diri.

Pasti udah banyak yang nggak sabar buat liat kelanjutan petualangan seru dari Riley dan para karakter emosi di otaknya, ya kan?

Film ini bakal rilis pada musim panas tahun depan, tepatnya bulan Juni 2024. Jadi, siap-siap aja nih buat nonton Inside Out 2 tahun depan, cek terus infonya dan jangan sampai ketinggalan!

Prolite  – Semenjak perilisan trailer pertamanya 2 bulan lalu, “Migration” telah menjadi salah satu topik hangat yang sangat dinantikan oleh para penggemar film dunia.

Dan 16 Oktober lalu, pihak produksi mengunggah trailer keduanya yang semakin memikat para penonton dengan kehadiran lagu “Out of the Woods (Taylor’s Version)”.

Siapa sih yang ngak tahu film seperti Despicable Me, Sing, Minions, dan The Secret Life of Pets? Illumination, pencipta dari film-film blockbuster tersebut, kini kembali dengan karya terbaru mereka yang berjudul “Migration”, yang mengisahkan petualangan unik sebuah keluarga bebek.

Sinopsis Film Migration

Kisah ini berfokus pada Keluarga Mallard yang sedang mengalami kejenuhan. Mack, sang ayah, sebenarnya sudah cukup puas dengan hidup mereka di sebuah kolam di New England.

Namun, Pam, sang ibu, ingin memberikan sesuatu yang berbeda dan menunjukkan kepada kedua anak mereka, Dax yang remaja dan Gwen yang masih anak-anak, keindahan dunia di luar sana.

Setelah mendengar kisah dari keluarga bebek migran yang mendarat di kolam mereka, Pam berhasil meyakinkan Mack untuk memulai perjalanan keluarga melalui New York City menuju Jamaica yang tropis.

Namun, perjalanan keluarga Mallard menuju ke selatan untuk musim dingin ini tidak berjalan sesuai rencana.

Berbagai pengalaman yang mereka temui selama perjalanan tidak hanya mengajari mereka tentang arti keluarga tetapi juga tentang diri mereka sendiri.

Dengan naskah dari Mike White, pemenang Emmy untuk “The White Lotus” dan penulis skenario “School of Rock”, film ini diperkuat dengan deretan pemain komedi berbakat.

Kumail Nanjiani, yang pernah mendapatkan nominasi Oscar® dan Emmy, berperan sebagai Mack, ayah bebek yang penuh kecemasan.

Sementara itu, Elizabeth Banks, yang juga mendapatkan nominasi Emmy, berperan sebagai Pam, matriark keluarga Mallard yang penuh keberanian dan kecerdasan.

Dalam film ini, kita juga akan melihat Caspar Jennings yang memerankan Dax dan Tresi Gazal yang membuat debut film layar lebarnya sebagai Gwen.

Selain mereka, ada juga Awkwafina yang mengisi suara pemimpin geng merpati New York City, Carol Kane sebagai Erin the heron, Keegan-Michael Key sebagai burung beo dari Jamaica.

Lalu ada David Mitchell sebagai pemimpin sebuah peternakan bebek misterius, dan Danny DeVito yang memerankan paman Mack yang tidak suka petualangan.

Film ini disutradarai oleh Benjamin Renner, yang sebelumnya mendapatkan nominasi Oscar® untuk filmnya “Ernest & Celestine” dan “The Big Bad Fox and Other Tales”.

Dengan visual yang menakjubkan dan humor khas dari Illumination, “Migration” dijamin akan memberikan tontonan yang tak terlupakan bagi para penonton.

Film ini diproduksi oleh pendiri dan CEO Illumination, Chris Meledandri. “Migration” adalah film tentang bagaimana mengatasi ketakutan dan membuka diri terhadap dunia dan peluang yang ada di dalamnya.

Film ini juga dikerjakan oleh Guylo Homsy, Christian Gazal, dan Colin Stimpson. “Migration” dijadwalkan tayang eksklusif di bioskop pada 22 Desember mendatang.

Sebagai tambahan, bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dan update terbaru mengenai film ini, Anda bisa mengunjungi akun resmi Instagram @migrationmovie, TikTok @migrationmovie, Facebook Migration Movie, dan Twitter @migrationmovie.