Harga Beras Melonjak, Pemicunya Karena Gagal Panen

Harga Beras Melonjak, Pemicunya Karena Gagal Panen
KABUPATEN BANDUNG BARAT, Prolite – Harga bahan pokok kian melonjak, salah satunya harga beras yang mengalami kenaikan di Kabupaten Bandung Barat.
Kenaikan harga beras di suatu wilayah disebabkan karena berkurangnya barang dari distributor.
Di Pasar Tagog Padalarang misalnya, harga paling rendah beras kualitas medium mencapai per kilogram. Padahal, hari-hari biasa harganya kerap dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp11 ribu per kilogram.
Sedangkan beras kualitas baik atau premium, kita telah menyentuh harga Rp14,5-15 ribu per kilogram. Padahal, harga normalnya beras premium tak lebih dari Rp13,5 ribu per kilogram.
Menurut Kepala Bidang dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian (Disdagin) Kota Bandung menjelaskan bahwa kenaikan harga beras terjadi di beberapa pedagang.
Menyikapi kenaikan harga tersebut maka Disdagin Kota Bandung akan berkoordinasi dengan Bulog untuk persediaan.
Kenaikan harga di rasakan sejak 3 bulan terakhir. Kenaikan ini dipengaruhi karena banyaknya petani yang gagal panen.
Petani mengalami gagal panen karena terdampak kondisi cuaca musim kemarau yang sedang melanda.
Bahkan untuk Indramayu dan Karawang yang penghasil beras pun mengalami gagal panen. Karena itulah penyebab pasokan dan stok beras untuk penjualan menjadi berkurang.
Kenaikan tahun ini terasa lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, selain lonjakan harga cukup signifikan, kenaikan tahun ini dibarengi penurun stok dari distributor.
Dengan mengalami kenaikan maka secara otomatis itu berpengaruh terhadap masyarakat kecil.
Karena dengan harga yang tinggi untuk masyarakat kecil pasti kesusahan untuk membeli beras.